Anda di halaman 1dari 9

.

:

.






..

KHUTBAH PERTAMA

Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah,


Sungguh merupakan nikmat yang luar biasa bahwa Allah menganugerahi kita
iman, dan dengan iman itu kita menghadiri khutbah serta menunaikan shalat
Jum'at. Namun, mungkin ada di antara kita yang menganggapnya biasa-biasa

saja, bahkan merasa berat dengan panggilan shalat Jum'at. Lebih asyik mengejar
dunia dan menumpuk harta.
Padahal Allah memanggil orang yang beriman agar meninggalkan aktifitas
apapun di kala waktu shalat Jum'at tiba.

Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at,
maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.
Yang demikian lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS. Al Jumu'ah/62:9)
Ketika menjelaskan ayat ini, Sayyid Quthb di dalam tafsir Fi Zhilalil Qur'an
mengatakan, "Ayat ini menganjurkan mereka untuk meninggalkan segala aktifitas
kehidupan agar berkonsentrasi untuk berzikir di waktu itu."
"Hal itu mengisyaratkan bahwa sesungguhnya melepaskan diri dari urusan-urusan
perdagangan dan kehidupan untuk menyambut seruan dan menikmati shalat
Jum'at itu di dalamnya terdapat pengajaran dan pendidikan yang permanen dan
terus menerus bagi jiwa-jiwa orang-orang beriman. Oleh karena itu harus ada
periode-periode tertentu di mana hati harus berlepas diri dari segala kesibukan
dan aktifitas-aktifitas kehidupan dan segala daya tarik bumi, agar jiwa itu benarbenar berkonsentrasi kepada Tuhannya, dan berzikir kepada-Nya. Juga menikmati
dan merasakan cita rasa khusus karena memurnikan diri dan berhubungan
dengan al Mala'ul A'la serta memenuhi hati dan dadanya dengan udara bersih dan
harum lalu merasakan ketenteraman dengannya."
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah,
Selain adanya shalat Jum'at yang merupakan ibadah pekanan bagi kaum muslimin
untuk juga bersama meningkatkan taqwa melalui khutbah sang khatib, hari
Jum'at juga memiliki berbagai keutamaan sebagaimana diterangkan Rasulullah
dalam haditsya.
Pertama, bahwa hari Jum'at adalah hari yang paling baik di antara hari-hari
lainnya.
Oleh karenanya kita dianjurkan untuk mengutamakan hari Jum'at dengan
berpakaian yang indah pada saat beribadah shalat Jum'at.

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid,
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. QS. Al-A'raaf/7:31


Dari Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda: Hari yang terbaik di mana
Rasulullah bersabda:

matahari terbit atasnya adalah hari Jumat. Pada hari itulah Nabi Adam diciptakan.
Pada hari itulah ia dimasukkan ke dalam surga. Dan pada hari itu pula ia
dikeluarkan dari surga. (HR. Muslim)
Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah,

Keutamaan lain terkait hari Jum'at adalah adanya mandi sunnah, mandi Jum'at.
Mandinya sama seperti mandi jinabat namun ia mendapatkan pahala kesunnahan.
Di samping, aktifitas itu juga menjadi salah satu pembuka diampuninya dosa
sejak Jum'at sebelumnya.

Dari Salman Al Farisi berkata, "Nabi bersabda: Tidaklah seorang laki-laki mandi
pada hari Jumat dan bersuci semampu ia bersuci, memakai minyak atau
wewangian, kemudian ia pergi ke masjid, tidak mengganggu dua orang yang
sedang duduk untuk dilewati, lalu ia melakukan shalat sesuai yang ditentukan
baginya, kemudian ia diam ketika imam (khatib) sedang berkhutbah, niscaya
dosanya yang ada diantara Jumat itu dan Jumat yang lalu diampuni. (HR.
Bukhari)

Bagi kita yang secara umum bekerja di zaman ini, terkadang mandi Jum'at tidak
sempat. Karena keterbatasan dan tuntutan pekerjaan yang seringkali sulit
dikompromikan. Namun, Allah sungguh Maha Pemurah. Dia memberikan
kemudahan bahwa jika seorang muslim tidak bisa mandi Jum'at, berwudhu pun
sah-sah saja.

Dari Samrah bin Jundab dia berkata, Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang
wudhu pada hari Jumat, maka beruntunglah dia dengan keringanan itu, dan
barangsiapa yang mandi, maka itu lebih baik baginya. (HR. Abu Dawud dan
Tirmidzi)

Berdoa ketika masuk dan keluar masjid.

Dari Abu Humaid atau Abu Usaid, Rasulullah bersabda: "jika salah seorang di
antara kalin masuk masjid, bacalah doa ALLAAHUMMAFTAH LII ABWAABA
RAHMATIKA (Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu)." Dan apabila keluar,
hendaknya ia membaca doa ALLAAHUMMA INNII AS`ALUKA MIN FADHLIKA (Ya
Allah, aku meminta kurnia-Mu)." HR. Muslim dan Ibnu Sinni.
Hari Jum'at juga membawa peluang diampuninya dosa-dosa kita. Yakni dosa-dosa
kecil yang terbentang antara Jum'at lalu dengan Jumat saat ini.

Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda: Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat,
dan Ramadhan ke Ramadhan adalah kaffarah (penebus) dosa-dosa yang
dilakukan antara waktu-waktu itu, dengan syarat dosa-dosa besar dijauhi. (HR.
Muslim)

Bahkan di dalam hadits yang lain disebutkan, ditambah tiga hari lainnya. Sehingga
jumlahnya menjadi 10 hari. Dengan syarat ia tidak bermain-main ketika khutbah
Jum'at disampaikan.

Abu Hurairah berkata; Rasulullah bersabda: Barangsiapa berwudhu dengan


sempurna, kemudian ia ikut shalat Jumat, mendengarkan (khutbah) dan diam,
maka dosa yang dia lakukan antara hari itu sampai Jumat yang lalu ditambah tiga
hari berikutnya diampuni oleh Allah. Dan barangsiapa menyentuh kerikil (mainmain pada waktu khatib berkhutbah), maka sangatlah sia-sia. (HR. Muslim)
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah,
Sunnah lainnya yang banyak ditinggalkan adalah menyegerakan waktu datang ke
masjid pada hari Jum'at. Nyatanya, banyak orang yang beralasan pekerjaan dan
sebagainya, mereka tertinggal khutbah Jum'at, bahkan terkadang baru sampai ke
masjid ketika shalat Jum'at sudah dimulai.

Rasulullah bersabda:

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda: Barangsiapa mandi pada hari
Jumat seperti mandi janabah, kemudian dia berangkat di awal waktu, maka
seolah-olah ia berkurban unta. Barangsiapa berangkat di saat kedua, maka
seolah-olah berkurban seekor sapi. Barangsiapa berangkat di saat ketiga, maka
seolah-olah berkurban seekor kambing bertanduk. Barangsiapa berangkat di saat
keempat, maka seolah-olah berkurban seekor ayam. Dan barangsiapa berangkat
di saat kelima, maka seolah-olah berkurban sebutir telur. Apabila imam datang
(untuk berkhutbah), maka para Malaikat pun hadir mendengarkan zikir. (Muttafaq
alaih)
Keutamaan hari Jum'at berikutnya adalah adanya waktu yang sangat istijabah
pada hari itu. Yakni ketika imam duduk diantara dua khutbah hingga shalat
selesai. Ironisnya, banyak jamaah yang justru tertidur pada momen mustajabah
seperti itu.

Abu Burdah bin Abu Musa Al Asyari berkata: Abdullah bin Umar bertanya,
Apakah kamu pernah mendengar ayahmu menceritakan sabda Rasulullah
tentang watu yang mustajab yang ada di hari Jumat? Abu Burdah menjawab,
Ya, aku pernah mendengar ayah berkata, Aku mendengar Rasulullah
bersabda, Waktu mustajab itu berada antara duduknya imam (setelah khutbah
pertama) sampai selesai shalat. (HR. Muslim).
Lalu bagaimana jika jamaah tersebut mengantuk sampai menguap? Maka
Rasulullah memberikan tuntunan untuk menahan semampunya dan meletakkan
tangan di mulut, jangan berbunyi haaah jika menguap.





Dari Abu Hurairah dari Nabi : "Sesungguhnya Allah menyukai bersin, dan
membenci menguap, apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaklah ia
memuji Allah, dan kewajiban seorang muslim yang mendengarnya untuk
mendo'akan, sedangkan menguap datangnya dari syetan, hendaknya ia menahan
semampunya, jika ia sampai mengucapkan haaah, maka syetan akan
senang/tertawa karenanya."
Keutamaan hari Jum'at yang lain, adalah anjuran Rasulullah untuk memperbanyak
shalawat kepada beliau. Sebagaimana sabdanya:

Dari Aus bin Aus dia berkata; Rasulullah bersabda: Sesungguhnya hari yang
paling utama adalah hari Jumat, maka perbanyaklah membaca shalawat untukku
pada hari itu, karena shalawatmu pasti disampaikan kepadaku. (HR. Abu Dawud)

.



.

KHUTBAH KEDUA



. .

Anda mungkin juga menyukai