KIMIA FISIKA
PERCOBAAN II
PENENTUAN BERAT MOLEKUL SENYAWA VOLATIL
NAMA
NIM
KELOMPOK
HARI / TANGGAL
ASISTEN
: SILVIA ROSDELINA
: H3 11 11 281
: VII (TUJUH)
: SENIN / 18 MARET 2013
: RAYMOND KWANGDINATA
BAB I
PENDAHULUAN
Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari metode
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Menentukan kerapatan zat mudah menguap dengan menimbang bobot
sebelum dan sesudah penguapan.
2. Menentukan massa molekul zat mudah menguap dengan menggunakan data 1
(kerapatan zat) dan persamaan gas ideal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Senyawa volatil merupakan senyawa yang mudah menguap menjadi gas bila
terjadi peningkatan suhu (umumnya 100o). Jika senyawa-senyawa volatil ini
menguap, aroma dan citarasa komponen akan mengalami penurunan mutu. Berat
molekul senyawa volatil dapat diukur berdasarkan pengukuran massa jenis gas yang
menguap. Hal ini perlu dilakukan agar dalam tiap proses yang membutuhkan panas
dapat diantisipasi jumlah senyawa volatil yang menguap, sehingga aroma dan cita
rasa komponen dapat dipertahankan (Bambang, 2005).
Namun pada kenyataannya diketahui bahwa suatu gas akan selalu
dipengaruhi oleh perubahan tekanan dan suhu lingkungan. Berbagai hukum gas
menyatakan ketergantungan sejumlah tertentu gas terhadap tekanan, suhu, dan
volume. Hukum-hukum gas ini dapat diperoleh dari pengamatan-pengamatan
eksperimental. Maka dari sini berat molekul senyawaa volatil dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan gas ideal yang berdasarkan pengukuran massa jenis
gas. Selain itu, prinsip Avogadro juga dapat digunakan untuk menentukan bobot
molekul dengan cara yang sedikit berbeda. Satu mol zat (berat molekul dalam gram)
mengandung 6,022 x 1023 (bilangan Avogadro). Menurut prinsip Avogadro, jumlah
itu sama dengan jumlah molekul dari dua gas di bawah kondisi yang sama temperatur
dan tekanannya yang menempati volume yang sama pada satu mol gas. Oleh karena
itu, pada satu mol gas harus menempati volume yang sama sebagai mol setiap gas
lainnya jika suhu dan tekanan yang tetap. Pada STP, volume satu mol gas apapun
adalah 22,4 liter. Berat molekul gas adalah massa dalam gram dari 22,4 liter gas pada
STP. Bagi sebagian gas, deviasi dari nilai ideal adalah kurang dari 1 % (Mortimer,
1998).
Pada berbagai senyawa, sekelompok atom saling bergabung, dengan
mengunakan ikatan kimia untuk membentuk molekul. Komposisi suatu molekul
dapat dinyatakan dengan rumus molekul dengan menuliskan simbol atom-atom yang
terdapat di dalamnya dengan angka yang dituliskan di bagian kanan bawah
(subscript) menunjukkan jumlah atom jenis tersebut terdapat dalam suatu molekul.
Massa molekul dihitung dengan menjumlahkan massa atom dari unsur-unsur yang
membentuk molekul. Salah satu kesalahan yang sering dibuat pada perhitungan
massa molekul adalah kelalaian mengalikan dengan angka indeks seperti yang tertera
pada rumus molekul. Jika suatu senyawa ditimbang dan diuapkan pada suhu dan
volume yang tepat, maka massa molekul gas juga dapat ditentukan (Bresnick, 2002).
Sebuah rumus tidak hanya menentukan jumlah relatif atom dari setiap elemen
tetapi juga jumlah sebenarnya atom unsur dalam satu molekul senyawa yang disebut
dengan rumus molekul. Berat bentuk kemudian disebut dengan berat molekul
(Rosenberg, 1996).
Rumus molekul merupakan kelipatan bilangan bulat dari rumus empiris. Hal
ini menyatakan jumlah atom yang sesungguhnya yang bergabung dengan ikatan
kimia untuk membentuk molekul. Rumus molekul dapat ditentukan jika massa
molekul dan rumus empiris suatu senyawa diketahui. Perbandingan massa molekul
suatu senyawa terhadap massa molekul dari rumus empirisnya merupakan kelipatan
(Bresnick,
2002).
Menurut Taba, dkk., (2013), persamaan gas ideal dapat digunakan untuk
menentukan massa molekul zat mudah menguap.
PV = n R T (1)
PV = w / M R T
PM = w / V R T
PM = R T
RT
M=
...(2)
P
UV-
VIS jejak diukur dalam sistem yang terdiri dari dua pelarut larut (air / asetonitril)
dengan berbagai rasio pelarut dan menggunakan konstanta konsentrasi senyawa
dipelajari. Partisi dan koefisien difusi dan kelarutan dalam air dihitung untuk
konjugat target. Konjugasi adalah senyawa-satunya dari seri mampu membentuk gel
dalam 1-oktanol. Ketiga konjugasi ditampilkan supramolekul karakteristik dalam
spektrum UV-VIS. Konjugat disintesis oleh beberapa stigmasterol, dan pelarut
dibantu supramolekul yang memiliki kemampuan untuk merakit sendiri, dan
kemampuan mereka untuk membentuk gel dipelajari. Penunjukkan konjugasi
penyimpangan dalam UV-VIS Spektrum diurutkan perubahan rasio pelarutnya, dan
karakteristik supramolekul terbukti dengan semua konjugat.
Pembentukan gel
terlihat biasanya tidak dapat diprediksi, dan sangat tergantung pada pemilihan pelarut
(Sustekova, 2011).
BAB III
METODE PERCOBAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
= 94,54 gram
= 37,43 gram
= 66 oC
= 1 g/mL
2. Aseton
= 97,36 gram
= 37,72 gram
= 68 oC
= 1 g/mL
Tabel Pengamatan
No.
Jenis zat
cair
Bobot erlenmeyer +
aluminium foil + karet
gelang (g)
Bobot erlenmeyer +
aluminium foil + karet
gelang + uap cairan (g)
1.
Kloroform
38,00
38,22
2.
Aseton
38,31
38,39
4.2 Perhitungan
1. Kloroform
Bobot erlenmeyer + aluminium foil + karet + uap kloroform
= 38,22 gram
= 38,00 gram
= 0,22 gram
= 94,54 gram
= 37,43 gram
= 57,11 gram
= 1 g/mL
Volume akuades=
Bobot akuades
57,11 g
=
=57,11 mL
Massa jenis akuades 1 g/mL
RT
P
Mr kloroform (CHCl3) secara praktek dan teoritis adalah sebesar 107,2332 g/mol dan
119,5 g/mol.
2. Aseton
Bobot erlenmeyer + aluminium foil + karet + uap aseton
= 38,39 gram
= 38,31 gram
= 0,08 gram
= 97,36 gram
= 37,72 gram
= 59,64 gram
= 1 g/mL
Volume akuades=
Bobot akuades
59,64 g
=
=59,64 mL
Massa jenis akuades 1 g/mL
RT
P
4.3 Pembahasan
Bobot jenis dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat (m)
terhadap volumenya (v) sedangkan massa molekul suatu zat adalah jumlah bobot dari
atom-atom yang menyusun molekul tersebut. Dalam menentukan bobot molekul
suatu zat mudah menguap digunakan cara penentuan bobot molekul berdasarkan
hukum-hukum gas ideal.
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan zat mudah menguap, yaitu
kloroform dan aseton. Dalam hal ini, massa molekul kloroform dan aseton dicari
berdasarkan pengukuran massa jenis melalui proses penguapan, pengembunan, dan
penentuan selisih bobot kloroform dan aseton sebelum dan sesudah penguapan.
Erlenmeyer yang digunakan adalah erlenmeyer berleher kecil agar zat tidak
terlalu cepat menguap sehingga zat mudah menguap dapat lebih teramati di dalam
1,3422 g/L.
Massa molekul kedua larutan juga akan diketahui dengan menggunakan persamaan
gas ideal.
Dengan menggunakan persamaan gas ideal, diperoleh massa molekul
kloroform 107,2332 g/mol, dan massa molekul aseton 37,5787 g/mol. Dalam teori,
massa molekul kloroform yang sebenarnya adalah 119,5 g/mol, dan massa molekul
aseton adalah 58 g/mol.
Dari pengukuran dan perhitungan, diperoleh massa jenis kloroform
3,8529 g/L , dan massa jenis aseton
dari masing-masing zat, maka dapat diketahui sifat kedua cairan ini. Aseton memiliki
nilai kerapatan yang lebih kecil dibandingkan dengan kloroform sehingga aseton
akan lebih cepat menguap dibandingkan kloroform dan hal ini sesuai dengan massa
molekul cairan tersebut, dimana aseton memiliki massa molekul sebesar 37,5787
g/mol dan kloroform sebesar 107,2332 g/mol.
Terjadi perbedaan antara hasil perhitungan dari data percobaan dengan data
teoritis. Hal ini dimungkinkan karena kesalahan atau ketidaktelitian selama
praktikum berlangsung, seperti penimbangan, pengukuran dengan termometer, pada
waktu memipet zat mudah menguap yang kurang cermat, sehingga cairan tersebut
sempat menguap. Kesalahan waktu menimbang erlenmeyer, erlenmeyer yang kurang
kering, dan alat yang tersedia kurang berfungsi dengan baik, dan mungkin pada
waktu pendinginan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah :
1. Kerapatan dari kloroform adalah
3 ,8529 g/L
1,3423 g/L
2. Massa molekul dari kloroform adalah 107,2332 g/mol dan massa molekul
aseton adalah 37,5787 g/mol
5.2 Saran
Bresnick, S., 2002, Intisari Kimia Umum, diterjemahkan oleh Lies Wibisono,
Penerbit Hipokrates, Jakarta.
Mortimer, C.E., 1998, Introduction to Chemistry, Van Nostrand Company, New York
Rosenberg, J.L., 1996, Theory and Problems Of College Chemistry, Edition Sixth,
Metric Editions, London.
Sustekova, J., Drasar, P., Saman D., dan Wimmer, Z., 2011, Stigmasterol Based
Novel Low Molecular Weight/Mass Organic Gelators, Molecules, 16: 93579367, (https://www.mdpi.com/1420-3049/16/11/9357/pdf, diakses pada 17
Maret 2013 pukul 20.30 WITA).
Taba, P., Zakir, M., dan Kasim, A.H., 2013, Penuntun Praktikum Kimia Fisika,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
LEMBAR PENGESAHAN
Praktikan
RAYMOND KWANGDINATA
NIM. H311 09 270
LAMPIRAN
Kloroform
-
Volume air dapat diketahui jikalau bobot jenis air pada suhu
tersebut diketahui. Ditentukan tekanan udara untuk penentuan
bobot molekul kloroform tersebut.
Hasil