pengaturan klasifikasi metoda penambangan bawah tanah dan penambang batubara (Morrison
dan Russel, 1973 ; Boshkov dan Wright, 1973 ; Thomas, 1978 ; Nicholas, 1981 ; Hamrin 1982).
Berdasarkan material yang ditambang, tambang terbuka dapat dibagi menjadi :
1.1 Open Pit/Open Cut/Open Cast/Open Mine
Suatu sistem penambangan yang diterapkan untuk endapan bijih yang mengandung logam.
Penambangan dengan metoda open pit dapat juga disebut dengan open cut.
Contoh :
Tambang nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, mineralnya garnierite.
Tambang nikel di Soroako, Sulawesi Tengah, mineralnya garnierite.
Tambang aluminium di Kijang, P. Bintan, mineralnya gibbsite, lochmite, dispore (bauxite).
Tambang tembaga di Estberg, Irian Jaya; mineralnya chalcopyrite, cuprite.
Tambang Mangan di Tasikmalaya, Karangnunggal; mineralnya psilomelane, pyrolusite.
1.2 Quarry Mine
Suatu sistem penambangan terbuka yang dilakukan untuk bahan galian industri dan konstruksi.
Conrtoh :
Tambang Batu Pualam, di Tulung Agung, Jawa Timur; batuan : marmer.
Tambang Aspal, di P. Buton, batuannya gamping beraspal.
Tambang granit di P. Karimun, Sumatera; Batuan : granit.
Tambang kaolin di P. Bangka, Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Jawa
Barat; mineral : kaolinit.
Tambang batugamping, Lempung, pasir silika (PT. Semen Padang, PT. Semen Andalas Banda
Aceh).
Berdasarkan letak endapan yang digali, quarry secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu
:
1. Side hill type; adalah sistem penambangan yang dipakai untuk batuan atau endapan mineral
industri yang terletak di lereng bukit. Berdasarkan jalan masuk (access road) ke front kerja, side
hill type mine memiliki dua kemungkinan untuk membuatnya :
a. Jalan masuk berbentuk spiral, apabila seluruh lereng akan digali dari atas ke bawah.
b. Jalan masuk langsung, apabila sebagian dari lereng saja yang akan digali dan front kerja dibuat
memanjang.
jalan masuk ke front kerja, pit type mine memiliki tiga kemungkinan untuk membuatnya yaitu
jalan masuk spiral, jalan masuk langsung dan jalan masuk zigzag.