Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I.
Tujuan Percobaan
Mempelajari secara kuantitatif sifat-sifat adsorpsi zat terlarut dari suatu larutan
pada permukaan karbon aktif
II.
Dasar Teori
dimana:
x = banyaknya zat terlarut yng teradsorpsi (mg)
m = massa adsorben (mg)
C = konsentrasi adsorben yang sama
k,n = konstanta adsorben
log x/m = log k + n logc
Persamaan ini mengungkapkan bahwa bila suatu proses adsorbsi menuruti isoterm
Freundlich, maka aluran log x/m terhadap log C akan merupakan garis lurus. Dari garis
dapat dievaluasi tetapan k dan n. (Sukardjo,1997)
Isotherm Langmuir :
Isoterm adsorpsi Langmuir didasarkan atas beberapa asumsi, yaitu (a) adsorpsi
hanya terjadi pada lapisan tunggal (monolayer), (b) panas adsorpsi tidak tergantung
pada penutupan permukaan, dan (c) semua situs dan permukaannya bersifat
homogen.
Persamaan Langmuir merupakan tinjauan teoritis proses adsorpsi.
C/(x/m) = 1/Kb + C/b
(Kleinfelter, 1996)
III.
Metode Percobaan
a. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu Erlenmeyer 250mL 12
buah, buret 50mL, pipet ukur 10mL, corong gelas, gelas beker 250mL, dan
kertas saring.
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu, larutan asam
asetat 1M, larutan standar NaOH 0.5M, karbon aktif, dan indicator pp.
b. Cara Kerja
Dari larutan asam asetat 1M, dibuat 5 sampel larutan asam asetat
dengan konsentrasi 1M; 0.8M; 0.6M; 0.4M; 0.2M; 0.1M lalu diencerkaan masingmasing 50mL. Kemudian di ambil 10mL tiap sampel dan di titrasi dengan
larutan standar NaOH 0.5M dengan indicator pp 2 tetes. Percobaan dilakukan 2
kali.
Lalu diambil lagi 25mL asam asetat tadi, lalu ditambahkan 1gram karbon
aktif lalu diaduk dengan pengaduk stirrer 1 menit. Lalu didiamkan selama 30
menit. Campuran ini kemudian disaring dengan kertas saring dan diambil
filtratnya, lalu masing-masing diambil 10mL ditambah dengan indicator pp, dan
dititrasi dengan larutan stadar NaOH 0.5M. Titrasi dilakukan 2 kali.
c. Gambar Alat
NaOH
CH3COOH
larutan NaOH 0,1 N yang digunakan untuk menitrasi CH3COOH. Setelah konsentrasi awal dan
akhir diketahui, konsentrasi CH3COOH yang teradsorbsi dapat diketahui dengan cara pengurangan
konsentrasi awal dengan konsentrasi akhir. Selanjutnya dapat dicari berat CH 3COOH yang
teradsorbsi.
Dari data pengamatan dan hasil perhitungan, konsentrasi asam asetat sebelum adsorpsi lebih
tinggi daripada setelah adsorpsi. Hal ini karena asam asetat telah diadsorpsi oleh arang aktif. Dari
data juga dibuat suatu grafik dimana x/m diplotkan sebagai ordinat dan C sebagai absis.
Grafik hubungan antara x/m dengan c maupun hubungan antara log x/m dengan log C dari
percobaan dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini,
1.
2.
3.
4.
Bila karbon aktif ditambahkan dalam suatu cairan, dibutuhkan waktu untuk mencapai
kesetimbangan. Waktu yang dibutuhkan berbanding terbalik dengan jumlah arang yang digunakan.
Selisih ditentukan oleh dosis karbon aktif, pengadukan juga mempengaruhi waktu singgung.
Pengadukan dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada partikel karbon aktif untuk
bersinggungan dengan senyawa serapan. Untuk larutan yang mempunyai viskositas tinggi,
dibutuhkan waktu singgung yang lebih lama.
Kesalahan kesalahan yang terjadi pada percobaan ini juga dapat mempengaruhi data
percobaan. Kesalahan yang terjadi seperti: kesalahan dalam pembacaan skala pada buret titrasi,
kesalahan dalam pengocokan campuran larutan dan adsorben, kesalahan yang dilakukan oleh
praktikan.
G. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Isotherm adsorbsi karbon aktif merupakan hubungan antara banyaknya zat yang teradsorpsi( acetic
acid) persatuan luas atau persatuan berat adsorben, dengan konsentrasi zat terlarut pada temperature
tertentu.
2. Isotherm yang terjadi pada percobaan ini adalah isotherm adsorpsi Freundlich, dimana adsorben
mengadsorpsi larutan organic yang sangat bagus dengan situs-situs hoterogen seperti situs
Freundlich.
3. Dari perhitungan di peroleh harga n = 0,9717 dan k = 6,934.
2. Saran
Dari hasil percobaan masih banyak terjadi kesalahan, oleh karena itu kami menyarankan bahwa:
1. Penggunaan alat yang terbatas membuat percobaan kurang efisien
2. Human eror yang terjadi pada praktikan karena kurang memahami alur kerja dari percobaan ini.
3. Dalam percobaan adsorpsi ini praktikan seharusnya bisa memperoleh data dengan benar.
H. DAFTAR PUSTAKA
Arifin Pajar. 2008. Adsorpsi Karbon Aktif. Diakses dari http://www.yahoo.co.id pada
tanggal 1 Oktober 2011.
Dwi, Vallentinus. 2009. Studi Adsorpsiion Cu (Ii) Dalam Larutan Tembaga
Menggunakan Komposit Serbuk Cangkang Kupang-Khitosanterikatsilang.
Surabaya: Skripsi FMIPA ITS.
Sembiring, dkk. 2003. Isoterm Adsorpsi ion Cr3+ oleh abu sekam padi varietas IR 64.
Skripsi. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Undiksha.
Suardana, Nyoman. 2009. Optimalisasi Daya Adsorpsi Zeolit Terhadap Ion Kromium
(III). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains & Humaniora, 17-23 diakses
tanggal 1 Oktober 2011.
Wahyuni, Sri. 2011. Diktat petunjuk Praktikum Kimia Fisik. Semarang: Jurusan Kimia
FMIPA UNNES.