Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PBL

ANGINA PECTORIS
OLEH
MANDA MALIA UBRA
10-2009-047
KELOMPOK D1
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Jl. Arjuna Utara
E-mail : mandaubra@yahoo.com
PENDAHULUAN
Dewasanya suatu pola hidup yang tidak sehat tentunya akan menimbulkan berbagai
macam permasalahan kesehatan. Utamanya bagi sistem kardiovaskuler. Salah satu jenis
gangguan pada sistem kardiovaskuler yang dibahas dalam makalah ini yakni angina pectoris.
Angina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada
yang khas, yaitu seperti di tekan atau terasa berat di dada yang sering
menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada saat
melakukan

aktivitas

Merupakan

kompleks

dan

segera

gejala

hilang

tanpa

bila

kelainan

aktivitas

dihentikan.

morfologik

permanen

miokardium yang disebabkan oleh insufisiensi relatif yang sementara di


pembuluh darah koroner.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam mengenai angina pectoris, mulai dari
anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis, gejala klinik,
etiologi, patofisiologi, komplikasi sampai pada prognosisnya.

PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN

Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik


miokard

dan

bersifat sementara

keperawatankardiotorasik, 1993)
Angina pektoris adalah suatu

atau reversibel. (Dasar-dasar

sindroma

kronis

dimana

klien

mendapatserangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau


terasa berat didada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri
yang timbul pada waktuaktifitas dan segera hilang bila aktifitas

berhenti. (Prof. Dr. H.M.Sjaifoellah Noer, 1996)


Angina pektoris adalah suatu istilah yang

digunakan

untuk

menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak


dalam daerah retrosternum.(Penuntun Praktis Kardiovaskuler).
2.2 ANAMNESIS
Anamnesis yang baik yerdiri dari identitas, keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit dalam
keluarga, anamnesis susunan atau anmanesis peribadi.
a) Identitas
Identitas meliputi nama lengkap pasien, umur atu tanggal lahir, jenis
kelamin, namaorang tua, pendidikan, pekerjaan suku bangsa dan
agama.
b) Keluhan Utama ( Presenting Symptom)
Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan pasien yang membawa
pasien pergi kedokter ataupun mencari pertolongan. Dalam keluhan utama
harus disertai dengan indikator waktu, berapa lama pasien mengalami hal
tersebut.
c) Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat perjalanan penyakit merupakan cerita yang kronologis, terinci
dan jelas mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan
utama pasien datang berobat. Riwayat perjalana penyakit disusun
yang baik dan sesuai dengan apa yan diceritakan oleh pasien. Dalam
melakukan anamnesis, (1) waktu dan lama keluhan berlangsung (2) sifat dan
berat beratnya serangan (3) Lokalisasi dan penyebarannya, menjalar atau
berpindah-pindah (4) Hubungannya dengan waktu misalnya pagi lebih

sakit atau siang atau sore, (5) hubungan dengan aktivitas, (6) Keluhankeluhan yang menyertai serangan (7) Apakah keluhan baru pertama
kali atau berulang kali (8) faktor risiko dan pencetus serangan.
d) Riwayat penyakit dahulu
Bertujuan untuk mengtahui kemungkina-kemungkinan adanya
hubungan yang pernah diderita dengan penyakit sekarang. Tanyakan
pula apakah pasien pernah mengalami kecelakaan, menderita yenyakit
yang berat dan menjalani operasi tertentu, riwayat alergi obat dan
makanan, lama perawatan, apakah sembuh sempurna atau tidak.
e) Riwayat peribadi
Riwayat peribadi meliputi data-data sosial, ekonomi, pendidikan dan
kebiasaan. Perlu ditanya pula apakah pasien mengalami kesulitan
dalam kehidupan hariannya seperti masalah keuangan, perkerjaan dan
sebagainya. Kebiasaan yang ditanya adalah kebiasaan merokok,
minum

alkohol

termasuk

penyalahgunaan

obat

yang

terlarang

(narkoba). Pasien yang sering melakukan perjalanana juga harus


ditanyakan tujuan perjalanan yang telah dilakukan untuk mencari
kemungkinan tertular penyakit infeksi tertentu di tempat perjalananya.
Bila ada indikasi riwayat perkawinan dan kebiasaan seksual juga harus
ditanyakan.
Diagnosa

pada angina sering

kali berdasarkan

adanya

keluhan sakit dada yang mempunyai ciri khas sebagai berikut : 6,8 letaknya,

seringkali

di daerah sternum

pasien merasakan
atau

adanya

sakit

dada

dibawah sternum, atau dada

sebelah

kiri dan kadang-kadang menjalar ke lengan kiri kadang-kadang dapat


menjalar
- Ku a l i t a s
waktu

ke

punggung,

sakit

rahang,

dada pada

me lakuka n

aktivitas.

leher, atau

angina
Sakit

ke

biasanya
dada

lengan

kanan.

timbul

pada

tersebut

segera

h i l a n g b i l a p a s i e n m e n g h e n t i k a n aktivitasnya. Serangan angina


dapat timbul pada waktu tidur malam. - Lamanya serangan sakit dada
biasanya berlangsung 1 5 menit, walaupun perasaan tidak enak

di dada masih dapat terasa setelah sakit dada hilang. Bila sakit
dada berlangsung lebih dari 20 menit , mungkin pasien mendapat
serangan infark miokard akut dan bukan disebabkan angina pectoris
biasa. Dengan anamnese yang baik dan teliti sudah dapat disimpulkan
mengenai tinggi rendahnya kemungkinan penderita tersebut menderita
angina pectoris stabil atau kemungkinan suatu angina pectoris tidak
stabil.

Ada

hal

yang

perlu

di

gali

anamnese mengenai angina pectoris yaitu


6 ,8

dari
:

Lokasinya, kualitasnya, lamanya, factor pencetus, factor yang bisa

meredakan nyeri dada tersebut. Beratnya nyeri pada angina pectoris


dapat

dinyatakan dengan

menggunakan

skala

dari

Canadian

Cardiovaskuler Society, seperti pada table di bawa ini :6,8


CLASS

DESCRIPTION

Ordinary physical activity, such as walking and climbing stairs,


does not cause angina. Angina result from strenues or rapid or

II

prolonge exertion at work.


Slight

limitation

or climbing stairs
climbing

ordinary

activity. Walking

rapidly, walkinguphill, walking or stair

after meals, in cold,

emotionalstress,
III

of

or

only

in wind,

during

the

or when under
few

hour

after

awakening. Walking more than 2 blocks on the level and


climbing more than 1 flight of ordinary stairs at a normal pace

IV

and under normal conditions.


Marked limitations of ordinary physical activity. Walking 1 to 2
block

on

the

level andclimbing more

than

1 flight

under

normal conditions.
Inability to carry on any physical activity without discomfortangina syndrome may bepresent at rest

Setelah semua deskriptif nyeri dada tersebut didapat, pe


meriksa membuat

kesimpulan

komponen tersebut.
yang

atipikal

jantung. Angina

kelompok
atau

termasuk

enak atau nyeri dirasakan


bila

istirahat atau

berbagai

yang

yaitu

nyeri

didapat

angina
dada

tipikal

yang

bukan

tipikal,
karena

bila :

rasa tidak

dibelakang sternum dengan kualitas

lamanya yang khas, dipicu oleh


mereda

gabungan

Kesimpulan

digolongkan menjadi tiga


angina

dari

diberi

dan

aktivitas atau stress emosional,


nitrogliserin.

Angina

dikatakan

atipikal bila hanya memenuhi 2 dari 3 kreteria diatas. Nyeri d a d a


dikatakan

buka n

berasal

dari

jantung

bila

tidak

m e m e n u h i a t a u h a n y a memenuhi 1 dari tiga kreteria tersebut.


2.3 PEMERIKSAAN
A. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
fisik biasanya
pectoris. Tetapi

normal

pada

penderita angina

p e m e r i k s a a n fi s i k

yang

dilakuka n saat se ranga n angina


informasi

tambahan yang

berguna.

mur regurgitasi mitral, s p l i t


yang

ke m u d i a n

dapat

S2 atau

menghilang bila

memberikan

Adanya gallop, murro n k h i

nyerinya

basah

basal

mereda dapat

menguatkan diagnosa PJK. Hal-hal lain yang bisa didapat dari


pemeriksaan

fi s i k

t a n d a a d a n y a f a c t o r r e s i ko ,

adalah tandamisalnya tekanan

darah

tinggi.3,7
B. Pemeriksaan Penunjang

Elektrokardiogram (EKG)
Gambaran EKG saat istirahat dan bukan pada saat serangan
angina sering masih normal. Gambaran EKG dapat menunjukkan
bahwa pasien pernah mendapat infark miokard di masa lampau.
Kadang-kadang menunjukkan pembesaran ventrikel kiri pada pasien

hipertensi dan angina, dapat pula menunjukkan perubahan segmen


ST dan gelombang T yang tidak khas. Pada saat serangan angina,
EKG akan menunjukkan depresi segmen ST dan gelombang T dapat

menjadi negatif.5,7
Foto rontgen dada
Foto rontgen dada sering menunjukkan bentuk jantung yang
normal. Pada pasien hipertensi dapat terlihat jantung membesar
dan kadang-kadang tampak adanya kalsifikasi arkus aorta.5,7

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak begitu penting dalam diagnosis
angina pektoris. Walaupun demikian untuk menyingkirkan diagnosis
infark jantung akut sering dilakukan pemeriksaan enzim CPK,
SGOT atau LDH. Enzim tersebut akan meningkat kadarnya pada
infark jantung akut sedangkan pada angina kadarnya masih normal.
Pemeriksaan lipid darah seperti kolesterol, HDL, LDL, trigliserida dan
pemeriksaan gula darah perlu dilakukan untuk mencari faktor risiko
seperti hiperlipidemia dan/atau diabetes melitus.7

2.4 DIAGNOSIS
A. Diagnosis Banding
Miokard Infark6
Miokard infark adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot
jantung terganggu.
Etiologi
- Aterosklerosis pembuluh darah koroner.
- Sumbatan total arteri oleh trombus/emboli.
Patofisiologi
Proses Terjadinya Infark
Trombus menyumbat aliran darah arteri koroner yang menyebabkan
suplai

nutrisi

dan

O2

Kebagian

distal

terhambat.

Bila

hal

ini

berlangsung terus sel otot jantung bagian distal akan mengalami


hipoksia lalu iskemia dan akhirnya terjadi infark pada otot jantung.
Saat terjadi infark serat otot menggunakan sisa akhir oksigen dalam

darah. Hal ini menyebabkan hemoglobin menjadi tereduksi secara total


dan menjadi berwarna biru gelap, lalu dinding arteri menjadi permiable
selanjutnya terjadi edematosa sel dan pada akhirnya nekrosis pada sel
otot jantung.6
Manifestasi Klinik
Nyeri dada retrosternal, seperti diremas-remas, ditekan, ditusuktusuk, panas atau ditindih barang berat. Nyeri dada dapat menjalar
ke dada kiri atau kanan, ke rahang, bahu kiri dan kanan, atau kedua
lengan. Rasa sakit biasanya berlangsung lebih dari 30 menit. Nyeri
tidak hilang dengan istirahat atau

pemberian nitrat. Nyeri juga

tidak berhubungan dengan aktifitas.


Nafas pendek
Pucat dan berkeringat dingin
Pusing dan kepala ringan
Mual serta muntah

B. Diagnosis Kerja
Terdapat tiga jenis angina, yaitu :6,7,8

Angina stabil
Disebut juga angina klasik, terjadi jika arteri koroner yang
arterosklerotik tidak dapat berdilatasi untuk meningkatkan alirannya
sewaktu kebutuhan oksigen meningkat. Peningkatan kerja jantung

dapat menyertai aktivitas misalnya berolahraga atau naik tangga.


Angina prinzmetal
Terjadi tanpa peningkatan jelas beban kerja jantung dan pada
kenyataannya sering timbul pada waktu beristirahat atau tidur. Pada
anginaprinzmetal terjadi spasme arteri koroner yang menimbulkan
iskemi jantung dibagian hilir. Kadang-kadang tempat spasme

berkaitan dengan arterosklerosis.


Angina tak stabil
Adalah kombinasi angina stabil dengan angina prinzmetal
;dijumpai padaindividu dengan perburukan penyakit arteri koroner.

Angina ini biasanyamenyertai peningkatan beban kerja jantung; hal


ini tampaknya terjadi akibat arterosklerosis koroner, yang ditandai
oleh trombus yang tumbuh dan mudah mengalami spasme.
2.5 GEJALA KLINIK
Letak
Sering pasien merasakan nyeri dada di daerah sternum atau di
bawah sternum (substernal), atau dada sebelah kiri dan kadangkadang menjalar ke lengan kiri, dapat menjalar ke punggung,
rahang, leher, atau ke lengan kanan. Nyeri dada juga dapat timbul
di tempat lain seperti di daerah epigastrium, leher, rahang, gigi,

bahu.6,7,8
Kualitas
Pada angina, nyeri dada biasanya seperti tertekan benda berat,
atau seperti di peras atau terasa panas, kadang-kadang hanya
mengeluh perasaan tidak enak didada karena pasien tidak dapat
menjelaskan

dengan

baik,

lebih-lebih

jika

pendidikan

pasien

kurang.6,7,8
Hubungan dengan aktivitas
Nyeri dada pada angina pektoris biasanya timbul pada saat
melakukan aktivitas, misalnya sedang berjalan cepat, tergesa-gesa,
atau sedang berjalan mendaki atau naik tangga. Pada kasus yang
berat aktivitas ringan seperti mandi atau menggosok gigi, makan
terlalu kenyang, emosi, sudah dapat menimbulka nyeri dada. Nyeri
dada tersebut segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya.
Serangan angina dapat timbul pada waktu istirahat atau pada

waktu tidur malam.


Lamanya serangan
Lamanya nyeri dada biasanya berlangsung 1-5 menit, kadangkadang perasaan tidak enak di dada masih terasa setelah nyeri
hilang. Bila nyeri dada berlangsung lebih dari 20 menit, mungkin
pasien mendapat serangan infark miokard akut dan bukan angina
pektoris biasa. Pada angina pektoris dapat timbul keluhan lain

seperti sesak napas, perasaan lelah, kadang-kadang nyeri dada


disertai keringat dingin.6,7,8
2.6 ETIOLOGI

Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah timbunan lemak di dalam lubang pembuluh
darah,

kalau

sebenarnya

semakin

banyak

berlangsung

sejak

disebut
lahir

plak.

secara

Aterosklerosis

alami

ini

menimbulkan

penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (arteri) koroner yang


berakibat

rusaknya

dinding

arteri.

Bila

arteri

menyempit

akan

mengganggu jalannya aliran darah/oksigen ke otot jantung. 7


Spasme arteri koroner
Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka arteri
koroner berdilatasi dan megalirkan lebih banyak darah dan oksigen
keotot jantung. Namun apabila arteri koroner menyempit akibat
ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap
peningkatan

kebutuhan

akan

oksigen,

maka

terjadi

iskemik

(kekurangan suplai darah) miokardium.7


Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No
(nitrat Oksida yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang
reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos
berkontraksi

dan

timbul

spasme

koroner

yang

memperberat

penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang.


Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu
nampak bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 %
serta dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner
akan berkurang. Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob
untuk

memenuhi

kebutuhan

energi

mereka.

Metabolisme

ini

menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH miokardium dan


menimbulkan nyeri.7

2.7 EPIDEMIOLOGI
Faktor-faktor Risiko :

Yang tidak dapat diubah6

Usia
Jenis kelamin
Riwayat keluarga
Ras

Yang dapat diubah6


MAYOR

Peningkatan lipid serum


Hipertensi
Merokok
Gangguan toleransi glukosa
Diet tinggi lemak jenuh,kolesterol dan kalori
MINOR

Gaya hidup yang kurang bergerak


Stress psikologik
Tipe kepribadian

2.8 PATOFISIOLOGI
Mekanisme
timbulnya

angina

pektoris

didasarkan

pada

ketidakseimbangan suplai oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan


karena

kekauan

arteri

dan

penyempitan

lumen

arteri

koroner

(ateriosklerosis koroner). Tidak diketahui secara pasti apa penyebab


ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada factor tunggal yang
bertanggungjawab atas perkembangan ateriosklerosis.7,8
Ateriosklerosis merupakan penyakit arteri koroner yang paling sering
ditemukan. Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka
kebutuhan oksigen juga meningkat. Apabila kebutuhan meningkat pada
jantung yang sehat maka arteri koroner berdilatasi dan mengalirkan lebih
banyak darah dan oksigen ke otot jantung. Namun apabila arteri koroner
mengalami kekauan atau menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak

dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan


oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.7,8
Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi NO
(NitratOksid) yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang
reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos
berkontraksi

dan

timbul

spasmus

koroner

yang

memperberat

penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang.


Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu
nampak bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 %
serta dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner
akan berkurang. Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob
untuk

memenuhi

kebutuhan

energy

mereka.

menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH

Metabolisme

ini

miokardium dan

menimbulkan nyeri. Apabila kebutuhan energi sel-sel jantung berkurang,


maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi
oksidatif untuk membentuk energi. Proses ini tidak menghasilkan asam
laktat. Dengan hilangnya penimbunan asam laktat, maka nyeri angina
pectoris mereda. Dengan demikian, angina pektoris merupakan suatu
keadaan yang berlangsung singkat.7,8

Atherosclerosi
s

Pejanan
terhada
p dingin

- Spasme
vasokonstr
iksi

Latiha
n fisik

Stress

Adrenal
in
mening

Kebutuh
an o2
jantung
mening

Aliran 02 arteri
koronaria
menurun

Makan
makana
n berat
Aliran o2
meningka
t ke
mesentrik

Jantung
kekurangan o2
Iskemik otot
jantung

Kontraksi
jantung
menurun
Curah
jantung
menurun

Nyeri

Nyeri b.d
iskemik

Gambar 17
PATHWAYS ANGINA PEKTORIS7

Dapat diubah/dimodifikasi

Diet/hiperlipidemia
Rokok
Hipertensi
Stress
Obesitas
DM
Kurang aktifitas
Pemakaian
kontrasepsi oral

Perlu
menghind
ari
komplikas
Diperluka
n
pengetah
uan tinggi

Tidak dapat diubah


Faktor resiko
Usia
Jenis kelamin
Ras
Garis lemak15 Herediter
th
Kepribadian tipe A
Berkembang

Tak berkembang

Cidera sel endotel arteri

Peningkatan permeabilitas

Defisit NO

Turbulensi aliran
darah

Agregasi trombosit
Proliferasi- otot
trombosit
polos ke intima

Invasi akumulasi lipid

Ekskresi zat vaso aktif

- penimbunan
fibrin

(serotonin,asetilkolin)
Difusi otot polos

Pembentukkan
Plak fibrosa
jaringan parut

Kontraksi otot polos


Lesi komplikata

Spasme koroner

Arteritis

Menonjol ke dalam lumen,

Oklusi arteri

arteri menjadi kaku


Anemia berat

(penyempitan
lumen)
Penyempitan/blok lebih
Aktifitas berlebih
dari 75 %

Penurunan jumlah Hb

Ketidakseimbangan suply dengan kebutuhan


O2 miokard yang bertambah

Kompensasi jantung

Kebutuhan O2 miokard meningkat Iskemik

Peningkatan curah jantung

Hipoksia sel energi kurang


M

etabolisme

anaerob

Beban kerja jantung meningkat

Gangguan kontraksi ventrikel kiri


Asam Laktat
Aorta insufisiensi
Penurunan stroke volume
Penurunan aliran koroner
Penurunan COP

Nyeri

MK 2 : Intoleransi Aktifitas

Rasa lelah, lemas


MK 1 : Nyeri Akut

2.9 PENATALAKSANAAN
A. Medikamentosa

Nitrat Organik
Obat golongan nitrat merupakan lini (pilihan) pertama dalam
pengobatan angina pectoris. Mekanisme kerja obat golongan nitrat
dimulai ketika metabolisme obat pertama kali melepaskan ion nitrit
(NO2-). Di dalam sel, NO2-diubah menjadi nitrat oksida (NO) yang
kemudian

mengaktivasi

guanilat

siklase,

terjadi

peningkatan

konsentrasi guanosin monofosfat siklik (cGMP) intraseluler pada sel


otot polos vaskular sehingga terjadi relaksasi otot polos, termasuk
arteri dan vena. Nitrat organik menurunkan kerja jantung melalui
efek dilatasi pembuluh darah sistemik. Venodilatasi menyebabkan
penurunan aliran darah balik ke jantung, sehingga tekanan akhir
diastolik ventrikel (beban hulu) dan volume ventrikel menurun.
Beban hulu yang menurun juga memperbaiki perfusi subendokard.
Vasodilatasi menyebabkan penurunan resistensi perifer sehingga
tegangan dinding ventrikel sewaktu sistole (beban hilir) berkurang.
Akibatnya,

kerja

jantung

dan

konsumsi

oksigen

menjadi

kebutuhan

oksigen

berkurang.2,4,8

-bloker
Memiliki

mekanisme

kerja

mengurangi

jantung dengan cara mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas


miokard.2,4,8

Calcium antagonist
Obat antagonis kalsium menyebabkan melebarnya pembuluh
darah dengan menghambat masuknya ion kalsium melewati slow
channel yang terdapat pada membran sel (sarkolema) pada otot
polos jantung, dan pembuluh darah koronerdan perifer sehingga
terjadinya relaksasi.
Obat antagonis kalsium menjadi obat terpilih terutama bila :2,4,8

1) Beta bloker merupakan kontra indikasi, misalnya pada gagal


jantung, sicksinus syndrome, blok AV derajat 2 atau lebih (untuk
keadaan-keadaan ini sebaiknya di pilih nifedipin), penyakit paru
obstruktif, penyakit vascular perifer atau diabetes melitus yang
berat.
2) penderita tidak dapat mentoleransi efek samping beta bloker.
Pada penangan angina tidak stabil, obat antagonis kalsium
biasanya digunakan untuk kombinasi dengan golongan nitrat bila
hasil pengobatan dengan nitrat kurang memuaskan.
B. Non Medikamentosa
Terapi non farmakologis dapat dilakukan dengan mengontrol emosi,
mengurangi kerja yang berat dimana membutuhkan banyak oksigen
dalam aktivitasnya, mengurangi konsumsi makanan berlemak, dan
istirahat yang cukup. Disarankan untuk mengubah gaya hidup antara
lain

menghentikan

konsumsi

rokok,

menjaga

berat

badan

ideal,

mengatur pola makan, melakukan olah raga ringan secara teratur, jika
memiliki riwayat diabetes tetap melakukan pengobatan diabetes secara
teratur, dan melakukan kontrol terhadap kadar serum lipid.
Untuk pasien dengan gejala angina yang tidak dapat lagi diatasi
dengan terapi obat, pasien dengan stenosis arteri koroner kiri lebih
besar dari 50% dengan atau tanpa gejala, pasien dengan penyakit di
tiga pembuluh darah dengan disfungsi ventrikel kiri jantung, pasien
dengan angina tidak stabil, dan pasien dengan post-infark miokard
dengan lanjutan angina atau iskemik lebih parah, dapat dilakukan
revaskularisasi, yang dilakukan dengan prosedur yang disebut coronary
artery bypass grafting( CABG) dan percutaneous transluminal coronary
angioplasty (PT CA).8
2.10 KOMPLIKASI
Komplikasi pada angina pectoris :8
a) Infarksi miokardium yang akut ( serangan jantung)
b) Aritmia kardiak

2.11 PENCEGAHAN
a) Kurangi hal- hal yang dapat menjadi faktor resiko
b) Makan makanan yang bergizi seperti, makan sayur-sayuran, biji-bijian
c) Menghindari produk-produk makanan yang berserat tinggi
d) Berhenti merokok
e) Berdiet jika mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
f) Sering- sering menggerakkan badan atau berolahraga
2.12 PROGNOSIS
Makin

luas

arteri

koroner

yang

terkena

atau

makin

buruk

penyumbatannya, maka prognosisnya makin jelek.

KESIMPULAN
Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat
serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di
dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu
aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. Nyeri dada bersifat
sementara, dapat juga merupakan rasa tertekan pada dada, yang terjadi
karena otot jantung mengalami kekurangan oksigen akibat terganggunya
aliran darah ke arteri yang mengalirkan darah ke arahnya. Angina pectoris
pada umumnya disebabkan oleh Aterosklerosis. Diabetes Melitus, merekok,
hipertensi merupakan factor resiko dari angina pectoris. Prognosis pada
setiap orang berbeda tergantung dari jenis angina dan pengobatannya.

DAFTAR PUSTAKA
1) Suyodo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Ilmu penyakit
dalam. Edisi ke-5. Jakarta : Interna Publishing. 2009. Hal : 2196-206
2) Gunawan SG. Farmakologi dan terapi. Edisi ke 5. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. Hal : 361-72
3) Welsby PD. Pemeriksaan fisik dan anamnesis klinis. Jakarta : Penerbit
Buku EGC. 2009
4) Olson J. Belajar mudah farmakologi. Jakarta : Penerbit Buku EGC. 2003
5) Patel PR. Lecturn notes radiologi. Edisi ke 2. Jakarta : 2006

6) Rianthy A. Angina Pectoris Stable. 24 November 2010 Diunduh dari :


http://ayunirianthy.blogspot.com/2010/11/angina-pectoris-stable-attack-incase.html, 22 September 2011
7) Dinar A. Angina Pectoris. 20

Februari

2010.

Diunduh

dari

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08NyeriDadadanMaknaKlinisnya116.p
df/08NyeriDadadanMaknaKlinisnya116.html, 22 September 2011
8) Oktavie. Angina Pectoris.
14 February 2010. Diunduh

dari

http://oktavie.wordpress.com/2010/02/14/angina-pektoris/, 22 September
2011

Anda mungkin juga menyukai