ANGINA PECTORIS
OLEH
MANDA MALIA UBRA
10-2009-047
KELOMPOK D1
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Jl. Arjuna Utara
E-mail : mandaubra@yahoo.com
PENDAHULUAN
Dewasanya suatu pola hidup yang tidak sehat tentunya akan menimbulkan berbagai
macam permasalahan kesehatan. Utamanya bagi sistem kardiovaskuler. Salah satu jenis
gangguan pada sistem kardiovaskuler yang dibahas dalam makalah ini yakni angina pectoris.
Angina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada
yang khas, yaitu seperti di tekan atau terasa berat di dada yang sering
menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada saat
melakukan
aktivitas
Merupakan
kompleks
dan
segera
gejala
hilang
tanpa
bila
kelainan
aktivitas
dihentikan.
morfologik
permanen
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
dan
bersifat sementara
keperawatankardiotorasik, 1993)
Angina pektoris adalah suatu
sindroma
kronis
dimana
klien
digunakan
untuk
sakit atau siang atau sore, (5) hubungan dengan aktivitas, (6) Keluhankeluhan yang menyertai serangan (7) Apakah keluhan baru pertama
kali atau berulang kali (8) faktor risiko dan pencetus serangan.
d) Riwayat penyakit dahulu
Bertujuan untuk mengtahui kemungkina-kemungkinan adanya
hubungan yang pernah diderita dengan penyakit sekarang. Tanyakan
pula apakah pasien pernah mengalami kecelakaan, menderita yenyakit
yang berat dan menjalani operasi tertentu, riwayat alergi obat dan
makanan, lama perawatan, apakah sembuh sempurna atau tidak.
e) Riwayat peribadi
Riwayat peribadi meliputi data-data sosial, ekonomi, pendidikan dan
kebiasaan. Perlu ditanya pula apakah pasien mengalami kesulitan
dalam kehidupan hariannya seperti masalah keuangan, perkerjaan dan
sebagainya. Kebiasaan yang ditanya adalah kebiasaan merokok,
minum
alkohol
termasuk
penyalahgunaan
obat
yang
terlarang
kali berdasarkan
adanya
keluhan sakit dada yang mempunyai ciri khas sebagai berikut : 6,8 letaknya,
seringkali
di daerah sternum
pasien merasakan
atau
adanya
sakit
dada
sebelah
ke
punggung,
sakit
rahang,
dada pada
me lakuka n
aktivitas.
leher, atau
angina
Sakit
ke
biasanya
dada
lengan
kanan.
timbul
pada
tersebut
segera
di dada masih dapat terasa setelah sakit dada hilang. Bila sakit
dada berlangsung lebih dari 20 menit , mungkin pasien mendapat
serangan infark miokard akut dan bukan disebabkan angina pectoris
biasa. Dengan anamnese yang baik dan teliti sudah dapat disimpulkan
mengenai tinggi rendahnya kemungkinan penderita tersebut menderita
angina pectoris stabil atau kemungkinan suatu angina pectoris tidak
stabil.
Ada
hal
yang
perlu
di
gali
dari
:
dinyatakan dengan
menggunakan
skala
dari
Canadian
DESCRIPTION
II
limitation
or climbing stairs
climbing
ordinary
activity. Walking
emotionalstress,
III
of
or
only
in wind,
during
the
or when under
few
hour
after
IV
on
the
than
1 flight
under
normal conditions.
Inability to carry on any physical activity without discomfortangina syndrome may bepresent at rest
kesimpulan
komponen tersebut.
yang
atipikal
jantung. Angina
kelompok
atau
termasuk
istirahat atau
berbagai
yang
yaitu
nyeri
didapat
angina
dada
tipikal
yang
bukan
tipikal,
karena
bila :
rasa tidak
gabungan
Kesimpulan
dari
diberi
dan
Angina
dikatakan
buka n
berasal
dari
jantung
bila
tidak
normal
pada
penderita angina
p e m e r i k s a a n fi s i k
yang
tambahan yang
berguna.
ke m u d i a n
dapat
S2 atau
menghilang bila
memberikan
nyerinya
basah
basal
mereda dapat
fi s i k
t a n d a a d a n y a f a c t o r r e s i ko ,
darah
tinggi.3,7
B. Pemeriksaan Penunjang
Elektrokardiogram (EKG)
Gambaran EKG saat istirahat dan bukan pada saat serangan
angina sering masih normal. Gambaran EKG dapat menunjukkan
bahwa pasien pernah mendapat infark miokard di masa lampau.
Kadang-kadang menunjukkan pembesaran ventrikel kiri pada pasien
menjadi negatif.5,7
Foto rontgen dada
Foto rontgen dada sering menunjukkan bentuk jantung yang
normal. Pada pasien hipertensi dapat terlihat jantung membesar
dan kadang-kadang tampak adanya kalsifikasi arkus aorta.5,7
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak begitu penting dalam diagnosis
angina pektoris. Walaupun demikian untuk menyingkirkan diagnosis
infark jantung akut sering dilakukan pemeriksaan enzim CPK,
SGOT atau LDH. Enzim tersebut akan meningkat kadarnya pada
infark jantung akut sedangkan pada angina kadarnya masih normal.
Pemeriksaan lipid darah seperti kolesterol, HDL, LDL, trigliserida dan
pemeriksaan gula darah perlu dilakukan untuk mencari faktor risiko
seperti hiperlipidemia dan/atau diabetes melitus.7
2.4 DIAGNOSIS
A. Diagnosis Banding
Miokard Infark6
Miokard infark adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot
jantung terganggu.
Etiologi
- Aterosklerosis pembuluh darah koroner.
- Sumbatan total arteri oleh trombus/emboli.
Patofisiologi
Proses Terjadinya Infark
Trombus menyumbat aliran darah arteri koroner yang menyebabkan
suplai
nutrisi
dan
O2
Kebagian
distal
terhambat.
Bila
hal
ini
B. Diagnosis Kerja
Terdapat tiga jenis angina, yaitu :6,7,8
Angina stabil
Disebut juga angina klasik, terjadi jika arteri koroner yang
arterosklerotik tidak dapat berdilatasi untuk meningkatkan alirannya
sewaktu kebutuhan oksigen meningkat. Peningkatan kerja jantung
bahu.6,7,8
Kualitas
Pada angina, nyeri dada biasanya seperti tertekan benda berat,
atau seperti di peras atau terasa panas, kadang-kadang hanya
mengeluh perasaan tidak enak didada karena pasien tidak dapat
menjelaskan
dengan
baik,
lebih-lebih
jika
pendidikan
pasien
kurang.6,7,8
Hubungan dengan aktivitas
Nyeri dada pada angina pektoris biasanya timbul pada saat
melakukan aktivitas, misalnya sedang berjalan cepat, tergesa-gesa,
atau sedang berjalan mendaki atau naik tangga. Pada kasus yang
berat aktivitas ringan seperti mandi atau menggosok gigi, makan
terlalu kenyang, emosi, sudah dapat menimbulka nyeri dada. Nyeri
dada tersebut segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya.
Serangan angina dapat timbul pada waktu istirahat atau pada
Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah timbunan lemak di dalam lubang pembuluh
darah,
kalau
sebenarnya
semakin
banyak
berlangsung
sejak
disebut
lahir
plak.
secara
Aterosklerosis
alami
ini
menimbulkan
rusaknya
dinding
arteri.
Bila
arteri
menyempit
akan
kebutuhan
akan
oksigen,
maka
terjadi
iskemik
dan
timbul
spasme
koroner
yang
memperberat
memenuhi
kebutuhan
energi
mereka.
Metabolisme
ini
2.7 EPIDEMIOLOGI
Faktor-faktor Risiko :
Usia
Jenis kelamin
Riwayat keluarga
Ras
2.8 PATOFISIOLOGI
Mekanisme
timbulnya
angina
pektoris
didasarkan
pada
kekauan
arteri
dan
penyempitan
lumen
arteri
koroner
dan
timbul
spasmus
koroner
yang
memperberat
memenuhi
kebutuhan
energy
mereka.
Metabolisme
ini
miokardium dan
Atherosclerosi
s
Pejanan
terhada
p dingin
- Spasme
vasokonstr
iksi
Latiha
n fisik
Stress
Adrenal
in
mening
Kebutuh
an o2
jantung
mening
Aliran 02 arteri
koronaria
menurun
Makan
makana
n berat
Aliran o2
meningka
t ke
mesentrik
Jantung
kekurangan o2
Iskemik otot
jantung
Kontraksi
jantung
menurun
Curah
jantung
menurun
Nyeri
Nyeri b.d
iskemik
Gambar 17
PATHWAYS ANGINA PEKTORIS7
Dapat diubah/dimodifikasi
Diet/hiperlipidemia
Rokok
Hipertensi
Stress
Obesitas
DM
Kurang aktifitas
Pemakaian
kontrasepsi oral
Perlu
menghind
ari
komplikas
Diperluka
n
pengetah
uan tinggi
Tak berkembang
Peningkatan permeabilitas
Defisit NO
Turbulensi aliran
darah
Agregasi trombosit
Proliferasi- otot
trombosit
polos ke intima
- penimbunan
fibrin
(serotonin,asetilkolin)
Difusi otot polos
Pembentukkan
Plak fibrosa
jaringan parut
Spasme koroner
Arteritis
Oklusi arteri
(penyempitan
lumen)
Penyempitan/blok lebih
Aktifitas berlebih
dari 75 %
Penurunan jumlah Hb
Kompensasi jantung
etabolisme
anaerob
Nyeri
MK 2 : Intoleransi Aktifitas
2.9 PENATALAKSANAAN
A. Medikamentosa
Nitrat Organik
Obat golongan nitrat merupakan lini (pilihan) pertama dalam
pengobatan angina pectoris. Mekanisme kerja obat golongan nitrat
dimulai ketika metabolisme obat pertama kali melepaskan ion nitrit
(NO2-). Di dalam sel, NO2-diubah menjadi nitrat oksida (NO) yang
kemudian
mengaktivasi
guanilat
siklase,
terjadi
peningkatan
kerja
jantung
dan
konsumsi
oksigen
menjadi
kebutuhan
oksigen
berkurang.2,4,8
-bloker
Memiliki
mekanisme
kerja
mengurangi
Calcium antagonist
Obat antagonis kalsium menyebabkan melebarnya pembuluh
darah dengan menghambat masuknya ion kalsium melewati slow
channel yang terdapat pada membran sel (sarkolema) pada otot
polos jantung, dan pembuluh darah koronerdan perifer sehingga
terjadinya relaksasi.
Obat antagonis kalsium menjadi obat terpilih terutama bila :2,4,8
menghentikan
konsumsi
rokok,
menjaga
berat
badan
ideal,
mengatur pola makan, melakukan olah raga ringan secara teratur, jika
memiliki riwayat diabetes tetap melakukan pengobatan diabetes secara
teratur, dan melakukan kontrol terhadap kadar serum lipid.
Untuk pasien dengan gejala angina yang tidak dapat lagi diatasi
dengan terapi obat, pasien dengan stenosis arteri koroner kiri lebih
besar dari 50% dengan atau tanpa gejala, pasien dengan penyakit di
tiga pembuluh darah dengan disfungsi ventrikel kiri jantung, pasien
dengan angina tidak stabil, dan pasien dengan post-infark miokard
dengan lanjutan angina atau iskemik lebih parah, dapat dilakukan
revaskularisasi, yang dilakukan dengan prosedur yang disebut coronary
artery bypass grafting( CABG) dan percutaneous transluminal coronary
angioplasty (PT CA).8
2.10 KOMPLIKASI
Komplikasi pada angina pectoris :8
a) Infarksi miokardium yang akut ( serangan jantung)
b) Aritmia kardiak
2.11 PENCEGAHAN
a) Kurangi hal- hal yang dapat menjadi faktor resiko
b) Makan makanan yang bergizi seperti, makan sayur-sayuran, biji-bijian
c) Menghindari produk-produk makanan yang berserat tinggi
d) Berhenti merokok
e) Berdiet jika mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
f) Sering- sering menggerakkan badan atau berolahraga
2.12 PROGNOSIS
Makin
luas
arteri
koroner
yang
terkena
atau
makin
buruk
KESIMPULAN
Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat
serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di
dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu
aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. Nyeri dada bersifat
sementara, dapat juga merupakan rasa tertekan pada dada, yang terjadi
karena otot jantung mengalami kekurangan oksigen akibat terganggunya
aliran darah ke arteri yang mengalirkan darah ke arahnya. Angina pectoris
pada umumnya disebabkan oleh Aterosklerosis. Diabetes Melitus, merekok,
hipertensi merupakan factor resiko dari angina pectoris. Prognosis pada
setiap orang berbeda tergantung dari jenis angina dan pengobatannya.
DAFTAR PUSTAKA
1) Suyodo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Ilmu penyakit
dalam. Edisi ke-5. Jakarta : Interna Publishing. 2009. Hal : 2196-206
2) Gunawan SG. Farmakologi dan terapi. Edisi ke 5. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. Hal : 361-72
3) Welsby PD. Pemeriksaan fisik dan anamnesis klinis. Jakarta : Penerbit
Buku EGC. 2009
4) Olson J. Belajar mudah farmakologi. Jakarta : Penerbit Buku EGC. 2003
5) Patel PR. Lecturn notes radiologi. Edisi ke 2. Jakarta : 2006
Februari
2010.
Diunduh
dari
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08NyeriDadadanMaknaKlinisnya116.p
df/08NyeriDadadanMaknaKlinisnya116.html, 22 September 2011
8) Oktavie. Angina Pectoris.
14 February 2010. Diunduh
dari
http://oktavie.wordpress.com/2010/02/14/angina-pektoris/, 22 September
2011