Stase
NIM: 09711022
Identitas Pasien
Nama / Inisial : tn. Sn
No RM
Umur
Jenis kelamin : L
: 61 th
Diagnosis/ kasus
: 421577
Ke-Islaman*
Etika/ moral
Medikolegal
Sosial Ekonomi
Aspek lain
Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).
Tn. Sn, seorang laki-laki berusia 61 tahun datang ke poliklinik THT RSUD
Sragen dengan keluhan penurunan pendengaran pada kedua telinga, disertai
terdengar suara berdenging dan terkadang gemrubug dan gatal. Nyeri telinga
disangkal, keluar cairan dari telinga disangkal, riwayat batuk pilek sebelumnya
disangkal. Keluhan sudah dirasakan sejak sekitar 1 tahun terakhir. Riwayat keluhan
serupa sebelum 1 tahun terakhir disangkal, riwayat periksa ke dokter THT
sebelumnya disangkal. Riwayat hipertensi dan DM disangkal. Pada pemeriksaan
fisik, didapatkan adanya serumen pada kedua liang telinga pasien tetapi tidak
menutupi seluruh lubang telinga (hanya di dasar dan samping), terdapat skuama
tanda adanya jamur pada telinga kiri, membran timpani intak dan tidak ada tandatanda infeksi. Pada pemeriksaan hidung dan mulut tidak didapatkan kelainan.
Dilakukan pemeriksaan garpu tala, dengan hasil Rinne (+/+), Weber lateralisasi kiri,
Swabach sesuai dengan pemeriksa. Kemudian pasien dipulangkan setelah diberikan
pengobatan antijamur salep telinga dan dekongestan, dan diberikan edukasi untuk
kembali dalam waktu 2 hari untuk dilakukan pemeriksaan audiometri. Dua hari
kemudian pada pemeriksaan audiometri, didapatkan hasil AD Mixed Hearing Loss
(56,25 dB: Tuli sedang-berat) dan AS Mixed Hearing Loss (62,5 dB: Tuli sedangPage
berat).
3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence /
referensi yang sesuai *
*pilihan minimal satu
Dengan kondisi pasien yang mengalami gangguan pendengaran, hal ini akan
berpengaruh terhadap kehidupannya, dimana pasien akan kesulitan dalam bersosial
khusunya berkomunikasi dengan orang lain. Walaupun pasien masih dapat berbicara
Page
Syaikhuna Muqbil bin Hadi Al-Wadii menshahihkan hadits ini dalam kitabnya Al-Jami
Ash-Shahih mimma Laisa fish Shahihain)
Salah satu jalan yang dapat ditempuh oleh pasien dalam menghadapi
masalah/penyakit yang dihadapinya adalah dengan sabar, tawakal dan berserah diri
kepada Allah SWT, sebagai mana firman Allah SWT:
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
(mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyuk (Al-Baqarah 45).
Dengan sabar dan tawakal maka hati akan menjadi tentram dan sabar (akan
membantu penyembuhan juga). Sakit terkadang tidak harus langsung sembuh, bisa jadi
itu adalah sarana pencucian dosa (kaffarat) dan sebagai ujian untuk mendapatkan nikmat
selanjutnya dari Allah SWT. Andai itu sebagai pencuci dosa, alangkah beruntungnya
karena Allah masih mencintai hamba-Nya dengan memberikan kesempatan menjadi
bersih.
Umpan balik dari pembimbing
.,
...
TTD Dokter Pembimbing
Page