1. Golongan 4-aminokuinolin
1.1.
Klorokuin
1.1. Asal dan Kimia
1.2. Farmakodinamik
Efek antimalaria
Resistensi
1.3. Farmakokinetik
Secara oral absorbsi lengkap dan cepat makanan
mempercepat absorbsi klorokuin.
Obat mengandung kalsium atau magnesium (Ex: kolin dan
antasid) tidak diberikan bersamaan dapat mengganggu
absobsi klorokuin.
1.4. Farmakoterapi
Dosis
1.5.
Efek samping
1.6.
Kontraindikasi
Pasien defisiensi G6PD menyebabkan hemolisis.
1.2. Amodiakuin
1.1.
1.2. Farmakodinamik
Efek antimalaria
Dapat menimbulkan reaksi fatal pengunaan sebagai profilaksis
1.3. Farmakokinetik
Secara per oral amodiakuin dimetabolisir metabolit
dicemetilamodiakuin ( terdeteksi < 8 jam ) terkonsentrasi
dalam sel darah merah waktu paruh sampai 18 hari.
1.4. Farmakoterapi
Dosis
Amodiakuin basa : 10mg/kgbb/hari selama 3 hari.
(Total dosis tunggal 30 mg/kg bb)
1.5.
Efek samping
mual, muntah nyeri perut,diare dan gatal-gatal
Pada profilaksis hepatitis toksik dan agranulositosis yang
fatal.
Keracunan akut amodiakuin pingsan, kaku otot, kejang dan
gerakan yang tidak terkontrol.
1.6.
Kontraindikasi
Sulfadoksin-pirimetamin
1.1.
1.2.
Farmakodinamik
Mekanisme Kerja
1.3. Farmakokinetik
Secara oral disaluran cerna berlangsung lambat kadar
puncak plasma (4-6jam) obat ditimbun terutama di ginjal, paru,
hati, dan limfa waktu paruh (4hari) diekskresi melalui urin
1.4. Farmakoterapi
Dosis
1.5.
Efek samping
Hipersensitifitas sulfat kelainan kulit (contoh: eritema
multiforme, sindroma Steven Johnson / nekrolisis epidermal
toksik) dan mukosa,
trobositopenia anemia megaloblastik dan leukopenia.
Mual, muntah, nyeri kepala, insomnia,
1.6.
Kontraindikasi
Ibu menyusui,
3. Golongan 4 quinoline-methanol
3.1
Kina
1.8. Farmakodinamik
Efek anti malaria
1.9. Farmakokinetik
Penyerapan melalui usus cepat dan sempurna
70 % beredar dalam bentuk basa terikat protein
plasma ( cepat melewati barrier plasenta dan
ditemukan dalam cairan serebrospinal ) dimetabolisir
hati (10-12jam) diekskresi melalui urin (bentuk
hidrosilated)
1.10. Farmakoterapi
Kina diberikan per oral/perdrip secara i.v diberikan dalam
infus larutan isotonik dalam 5 % dextrose
Cardiovascular
Hipoglikemia
1.12. Kontraindikasi
Ibu hamil
1.2. Farmakodinamik
Efek anti malaria
1.3. Farmakokinetik
Sama dengan Artemisin (farmakokinetik oral) puncak
konsentrasi plasma (1-2jam) dan waktu paruh (2-3jam)
Aktifitas antimalaria dalam plasma lebih besar melalui injeksi
daripada oral
1.4. Farmakoterapi
Dosis
1. Ampul/ Injeksi i.m mengandung 80 mg dalam 1 ml
2. 40 mgdalam 1 ml untuk anak
1.5.
Efek samping
1.6.
Kontraindikasi
Ibu hamil trimester 1
4.2Artesunat
1.1.
1.2.
Farmakodinamik
Efek anti malaria
1.3. Farmakokinetik
Artesunat secara oral metabolisir dihidroartemisin
puncak konsentrasi (1-2jam) dan waktu paruh (2-5jam)
1.4.
Farmakoterapi
1. Tablet mengandung 50 mg sodium artesunat
2. Ampul i.m / i.v injeksi mengandung 60 mg sodium artesunat
dalam 1 ml lautan injeksi
Malaria berat :
1. 12 jam pertama 2.4 mg/kg BB secara i.v dosis
selanjutnya sama untuk 12 jam berikutnya.
1.5.
Efek samping
1.6.
Kontraindikasi
Ibu hamil trimester 1
5. Primakuin
1.7. Asal dan Kimia
1.8. Farmakodinamik
Efek anti malaria
Kejang-kejang/gangguan kesadaran
1.12. Kontraindikasi
Wanita hamil dan anak < 1 tahun
Penderita defisiensi G6PD
Penderita dengan
eritematosus
aktif
reumatoid
atritis
dan
lupus