Anda di halaman 1dari 11

1

Puthut Bayu Tenoyo


Teknik mesin uii

Penelitian

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Limbah yang dihasilkan oleh peternakan ayam potong berupa Bulu-bulu biasanya
dibakar menjadi pupuk untuk tanaman yang menjadi sumber pakan bagi ternak lainnya.
karena tak ada nilai tambah yang diperoleh dari bulu-bulu tersebut. Biasanya bulu-
bulu tersebut digunakan sebagai bahan baku industri kerajinan dan pabrik pembuatan
shuttlecock atau bola bulu tangkis. Namun kini para peneliti Amerika
memanfaatkanya. Mereka mengubah bulu-bulu itu menjadi plastik yang ramah
lingkungan.
Para peneliti dari Amerika berencana membuat berbagai produk dari plastik bulu
ayam mereka, mulai dari tee golf hingga pot bunga yang dapat langsung ditanam
ditanah. Salah satu sektor yang menjanjikan pemanfaatan plastik bulu ayam ini adalah
industri pertanian untuk menggantikan penggunaan kantong film, Biasanya, kantong
film hitam dipakai sebagai wadah pembibitan tanaman. Karena bahan bakunya
berbasis petrokimia, kantong film yang berwarna hitam ini baru dapat terurai di tanah
dalam waktu 500 tahun.(Iowa States University, Ames, Amerika)
Plastik bulu ayam ini memiliki kekuatan yang sama dengan plastik sintesis yang
biasa dijadikan botol dan piring (Perminus Mungara). Bedanya, plastik ini untuk
waktu tertentu di dalam tanah dapat terurai hancur dengan sendirinya. Bahan utama
plastik bulu ayam ini adalah serat bulu ayam yang telah menjalani uji produk untuk
produksi secara komersial.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
2

a. Bagaimana memanfaatkan limbah bulu ayam sebagai bahan komposit.


b. Bagaimana pemanfaatan nilai teknologi dan ekonomi dengan mengolah limbah
serat bulu ayam menjadi bahan komposit alternatif.

Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Membuat produk komposit dari serat bulu ayam.
b. Distribusi serat dalam pengelompokan sesuai hasil uji serat sampling dengan
komposisi yang tepat dalam perhitungan kekutan material secara ekonomi.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menemukan proses yang tepat untuk pembuatan produk dari komposit serat bulu
ayam.
b. Menemukan fraksi volume bahan komposit serat bulu ayam dengan kekuatan uji
tarik dan bending.
Luaran
Luaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah produk varian baru komposit
Manfaat Penelitian
Keberhasilan penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan rekayasa
material baru komposit . Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Menambah data sifat mekanis material komposit sebagai salah satu bahan penguat
alternatif.
b. Sebagai bahan informasi untuk mendorong kemajuan Iptek dan konsumsi
masyarakat secara luas.

Tinjauan Pustaka
a. Komposit
Komposit adalah bahan yang terbentuk apabila dua atau lebih komponen yang
berlainan digabungkan, penggabungan material ini dimaksudkan untuk menemukan
3

atau mendapakan material baru yang mempunyai sifat antara material penyusunnya.
Sifat material hasil penggabungan ini diharapkan saling memperbaiki kelemahan dan
kekurangan bahan-bahan penyusunnya.
Menurut bentuk material dan penyusunnya, komposit dapat dibedakan dalam lima
jenis, yaitu :

1. Komposit serat (fibrous composite).


2. Komposit partikel (particulate composite).
3. Komposit serpih (flake).
4. Komposit sketal (filled).
5. Komposit laminat (laminate composite).

b. Serat
Berdasarkan jenisnya serat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : serat alam,
dan serat sintetis. Serat alam adalah serat yang berasal dari alam, biasanya berupa
serat organik dari tumbuh-tumbuhan dan binatang. Serat alam yang sudah
dimanfaatkan diantaranya adalah : kapas, wol, sutera, pelepah pisang, sabut kelapa,
ijuk, nanas dan serat kenaf atau goni.
Serat berfungsi memperkuat matriks, karena umumnya serat jauh lebih kuat dari
matriks. Matriks berfungsi melindungi serat dari efek lingkungan dan kerusakan
akibat benturan atau impak.

c. Resin (Unsaturated Polyester)


Unsaturated Polyester merupakan jenis resin thermoset. Resin jenis ini banyak
digunakan pada proses hand lay up yang diakhiri dengan press mold. Resin ini
banyak digunakan dalam aplikasi komposit pada dunia Industri dengan pertimbangan
harga relatif murah, curing yang cepat, warna jernih, kestabilan dimensional dan
mudah penggunaanya.
Kelebihan Unsaturated Polyester Resin (UPR) adalah :
1) Memiliki kekakuan yang baik, sehingga menghasilkan nilai modulus elastisitas
yang tinggi
2) Mudah dilakukan proses manufaktur
4

3) Biaya produksi relatif murah


Kekurangan Unsaturated Polyester Resin (UPR) adalah :
1) Tidak memiliki ketahanan yang bagus terhadap temperatur tinggi
2) Mudah terbakar.
3) Tidak tahan terhadap air

d. Bulu Ayam
Limbah yang dihasilkan oleh peternakan ayam potong berupa Bulu-bulu biasanya
dibakar menjadi pupuk untuk tanaman yang menjadi sumber pakan bagi ternak lainnya.
karena tak ada nilai tambah yang diperoleh dari bulu-bulu tersebut. Biasanya bulu-bulu
tersebut digunakan sebagai bahan baku industri kerajinan dan pabrik pembuatan
shuttlecock atau bola bulu tangkis. Namun kini para peneliti Amerika memanfaatkanya.
Mereka mengubah bulu-bulu itu menjadi plastik yang ramah lingkungan, Plastik bulu
ayam ini memiliki kekuatan yang sama dengan plastik sintesis yang biasa dijadikan botol
dan piring (Perminus Mungara). Bedanya, plastik ini untuk waktu tertentu di dalam tanah
dapat terurai hancur dengan sendirinya. Bahan utama plastik bulu ayam ini adalah serat
bulu ayam yang telah menjalani uji produk untuk produksi secara komersial.
Bulu membedakan burung dari vertebrata lain dan mempunyai peran penting dalam
beberapa proses fungsional dan fisiologikal. Kebanyakan burung dewasa mempunyai
bulu pada seluruh tubuhnya kecuali pada paruh, mata, dan kaki. Bulu tidak hanya
digunakan untuk terbang, namun juga esensial dalam perubahan temperature. Bulu sangat
tersusun, mempunyai struktur bercabang, mempunyai susunan keratin yang paling
komplek diantara vertebrata [Yu, 2002].
Bulu ayam mengandung kira-kira 91% protein (keratin), 1% lipids, dan 8% air [Lederer].
Urutan asam amino pada bulu ayam sangat mirip dengan bulu lain serta mempunyai
kesamaan dengan keratin reptile dari cakarnya [Fraser, 1996]. Susunannya secara garis
besar terdiri dari cystine, glycine, proline, dan serine, serta hampir tidak mempunyai
histidine, lysine, atau methionine [Schmidt, 1998].
Folikel bulu tersusun dalam baris atau strip. Satu folikel dapat memproduksi banyak bulu
selama masa hidup ayam tersebut. Kerontokan atau pergantian biasanya muncul dua kali
dalam setahun, namun bisa juga dua tahun sekali, tergantung lingkungan, umur, sumber
5

makanan, dan factor-faktor lain. Bulu juga dapat tumbuh lagi untuk mengganti bulu yang
hilang karena luka.
Folikel bulu tersusun dalam baris atau strip. Satu folikel dapat memproduksi banyak bulu
selama masa hidup ayam tersebut. Kerontokan atau pergantian biasanya muncul dua kali
dalam setahun, namun bisa juga dua tahun sekali, tergantung lingkungan, umur, sumber
makanan, dan factor-faktor lain. Bulu juga dapat tumbuh lagi untuk mengganti bulu yang
hilang karena luka.

Gambar 2 lima kategori umum bulu Ayam [Bartels, 2003].

A. Bulu kontur yang besar biasanya massanya terbagi setengah bulu serabut dan
setengah bulu tulang.
B. Bulu Bristle yang kaku dan jika ada, mempunyai barb pendek di dekat ujungnya.
C. Bulu Semiplume adalah jenis bulu yang menghubungkan kategori kontur dan bawah.
D. Bulu bawah mempunyai fungsi proteksi di kepala ayam, bawah paruh, sekitar mata,
dan menutup lubang hidung Dan jenis bulu yang paling kecil.
E. Bulu Filoplumes lebih kecil dari semiplume

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari pengujian tarik dan bending didapat hasil;
1.Pengujian Tarik
6

Hasil pengujian
Perbandingan Benda L (mm) We(mm) T(mm) ρ max ρ max ΔL
uji (kg) break (mm)
(kg)
1 8,15 19 5,2 51,1 51,1 0,4
40:60 2 8,1 19 5,3 54,6 54,6 0,35
3 8,15 19 5,5 66,5 66,5 0,50
1 14 19 6,1 59,3 59,3 1,6
50:50 2 13,6 19 5,75 72,6 72,6 1,6
3 13,3 19 5,9 56,3 56,3 1,5
1 14,6 19 5,9 81,2 81,2 2,6
60:50 2 13,25 19 5,35 68 68 2,8
3 13,9 19 4,8 67,8 67,8 2,4

Grafik hubungan tegangan regangan


0.045
0.04
tegangan (kg/mm2)

0.035
0.03
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0.002 0.002 0.003
regangan (kg/mm2)
7

a.Grafik pengujian tarik perbandingan 40:60

Grafik hubungan tegangan regangan


0.05
0.045
0.04
tegangan (kg/mm2)

0.035
0.03
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0.010 0.010 0.009
Regangan (kg/mm2)

b.Grafik pengujian tarik perbandingan 50:50

grafik hubungan tegangan regangan


0.052
0.05
Tegangan (kg/mm2)

0.048
0.046
0.044
0.042
0.04
0.038
0.036
0.016 0.017 0.015
Regangan (kg/mm2)
8

c.Grafik pengujian tarik perbandingan 60:40

Kekuatan Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis material


komposit bulu ayam. Pada pengujian tarik beban diberikan secara kontinu dan pelan-
pelan bertambah besar, bersamaan itu dilakukan pengamatan mengenai perpanjangan
yang dialami benda uji kemudian dapat dihasilkan kurva tegangan dan regangan.
Sifat-sifat penting pengujian tarik adalah sebagai berikut :
1. Batas sebanding (P), batas sebanding adalah tegangan tertinggi untuk daerah hubungan
sebanding antara tegangan dan regangan,didapat pada 66,5 kg (a) 72,6 kg (b) 81,2 kg
(c)
2. Batas elastis, batas elastis adalah tegangan terbesar yang masih dapat ditahan oleh
material tanpa terjadi regangan sisa permanent yang terukur pada saat beban telah
ditiadakan. Batas elastis ditentukan sebagai tegangan minimum saat mulai terjadi
deformasi permanent.
3. Tegangan luluh, tegangan luluh adalah tegangan dimana material berubah bentuk tanpa
beban berubah.
4. Tegangan patah.
5. Keliatan (keuletan), keuletan adalah suatu besaran kualitatif, yaitu sifat subyektif suatu
material.
6. Kelentingan, kelentingan adalah kemampuan suatu material

2.Pengujian Bending
P

½L ½L

L
9

Kekuatan bending suatu bahan adalah kemampuan bahan menahan beban tekan
dari luar. Dengan mengacu pada standart ASTM D790-02 yaitu metode three-point
bending, tegangan bending pada benda dapat dihitung dengan rumus :

3.P.L
f 
2.b.d 2

Dimana :
P = beban ( N )
L = panjang benda uji ( mm )
b = lebar benda uji ( mm ).
d = tebal benda uji ( mm ).

Hasil pengujian
Perbandingan Benda L (mm) b(mm) d(mm) ρ max
uji (kg)
50:50 1 125 63 6 28,9

KESIMPULAN DAN SARAN


1.Kesimpulan
1. Sifat mekanis komposit dengan serat bulu ayam memberi efek
yang baik dengan perlakuan awal yang baik pula
2. Variasi persentase 40:60 ; 50:50 ; 60:40 dengan ethanol
memberikan pengaruh pada kekuatan uji tarik dan bending
3. Ratio komposisi 60:40 memberikan efek yang lebih baik
disbanding 40:60 dan 50:50
10

4. kekuatan tarik terjadi pada perbandingan 60 serat bulu dan 40


matrik

2.Saran
 Penggunaan serat bulu ayam yang bercampur pada perlakuan awal
dengan ethanol ternyata kurang baik untuk menerima beban tarik
dikarenakan reaksi kimia,untuk itu perlu dilakukan penelitian
lanjut pada perlakuan awal bulu untuk mendapatkan sifat mekanik
yang diingankan.
 Kendala dalam penelitian ini adalah pada pemisahan bulu dengan
rakhisnya,diharapkan untuk kedepannya perlu dikembangkan alat
pemisahnya
11

Hasil

Anda mungkin juga menyukai