Agroklimatologi
KLASIFIKASI TIPE IKLIM
Disusun oleh :
Nama
Nilamtika
Nim
G111 13 084
Kelompok
2 ( dua )
Asisten
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Sistem klasifikasi di Indonesia banyak digunakan dalam bidang kehutanan dan
10 tahun. Serta sistem klasifikasi Oldeman yaitu untuk keperluan praktis yang cukup
berguna khususnya dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di Indonesia,
klasifikasi iklim menggunakan unsur curah hujan, kriteria didasarkan pada
perhitungan bulan basah, bulan kering dan bulan lembab yang batasannya
memperhatikan peluang hujan, hujan efektif dan kebutuhan air tanaman.
Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan praktikum karena mengingat sangat
penting untuk mengetahui bagaimana melakukan klasifikasi tipe iklim agar bias
ditentukan bagaimana iklim dari suatu wilayah cocok atau tidak untuk waktu dan
pola tanam dan jenis tanaman.
1.2.
menurut Oldeman dan Schmidt dan Ferguson dan mengetahui bagaimana dasar
penggolongan dari tipe iklim menurut Oldeman, Schmidt dan Ferguson.
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu melakukan
klasifikasi iklim suatu wilayah menggunakan analisis Schmidt dan Ferguson serta
Oldeman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
klasifikasi
Schmidt-Ferguson
lebih
banyak
digunakan
untuk
iklim
hutan.
NilaiQ(%)
KeadaanIklimdanVegetasi
<14,3
14,333,3
Daerahbasah,hutanhujantropika
33,360,0
Daerahagakbasah,hutanrimba,daungugur
padamusimkemarau
60,0100,0
Daerahsedang,hutanmusim
100,0167,0
Daerahagakkering,hutansabana
167,0300,0
Daerahkering,hutansabana
300,0700,0
Daerahsangatkering,padangilalang
>700,0
Daerahekstrimkering,padangilalang
Daerahsangatbasah,hutanhujantropika
dalam setahun. Sedangkan sub zona iklim merupakan banyaknya jumlah bulan kering
berturut-turut dalam setahun. Pemberian nama Zone iklim berdasarkan huruf yaitu
zona A, zona B, zona C, zona D dan zona E sedangkan pemberian nama sub zona
berdasarkana angka yaitu sub 1,2,3,4 dan 5. Zona A dapat ditanami padi terus
menerus sepanjang tahun. Zona B hanya dapat ditanami padi 2 periode dalam
setahun. Zona C, dapat ditanami padi 2 kali panen dalam setahun, dimana penanaman
padi yang jatuh saat curah hujan di bawah 200 mm per bulan dilakukan dengan
sistem gogo rancah. Zona D, hanya dapat ditanami padi satu kali masa tanam. Zone
E, penanaman padi tidak dianjurkan tanpa adanya irigasi yang baik (Oldeman, 1980).
Berdasarkan kriteria di bawah ini kita dapat membuat klasifikasi tipe iklim
Oldeman untuk suatu daerah tertentu yang mempunyai cukup banyak stasiun/pos
hujan. Data yang dipergunakan adalah data curah hujan bulanan selama 10 tahun atau
lebih yang diperoleh dari sejumlah stasiun/pos hujan yang kemudian dilakukan
perhitungan untuk menentukan rata-ratanya ( Subardjo, 2001 ).
Tabel 2. Tipe utama klasifikasi Oldeman
NO TIPE UTAMA
PANJANG BULAN BASAH (BULAN)
.
1.
A
>9
2.
B
79
3.
C
56
4.
D
3-4
5.
E
<3
Sumber : data primer setelah diolah, 2014
Tabel 3. Subtipe klasifikasi oldeman
NO.
SUB TIPE
PANJANG BULAN KERING (BULAN)
1.
1
<= 1
2.
2
2-3
3.
3
46
4.
4
>6
Sumber : data primer setelah diolah, 2014
BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan tempat
Praktikum klasfikasi iklim ini dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 6
november 2014, bertempat di Laboratorium Agroklimatologi, Jurusan Budidaya
Pertanian, Fakultas pertanian, Universitas Hasanuddin.
3.2. Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop, dan LCD serta
bahan yang digunakan adalah data iklim dan curah hujan 10 tahun terakhir untuk
masing-masing kelompok.
3.3. Prosedur Kerja
3.3.1. Klasifikasi iklim Schmidt- Fergusom
Adapun prosedur kerja klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson dalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
bulan basah adalah bulan dengan curah hujan lebih dari 100 mm
5. Menentukan iklim dengan mencari nilai Q dan menggolongkannya sesuai dengan
golongan iklim Schmidt dan Ferguson
6. Melihat keberadaan nilai Q yang diperoleh pada tabel Schmidt-Ferguson
7. Menyatakan tipe hujan atau tipe iklim di daerah yang bersangkutan
BAB IV
Hasil
4.1.1
Tahu
n
2003
2004
2005
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
66
63
39
173
39
259
98
102 104
0
195 332 151 348 150
5
2006
129 259 184
20
0
2007
262 148 177
92
157
2008
47
173 106
33
18
2009
403 158
31
0
41
2010
363 127
38
116 299
2011
309 179 287 207 379
2012
178 310
90
77
82
2013
174 245 304
30
44
Sumber: data primer yang telah diolah, 2014
4.1.2
Tahun
Jul
Sep
Okt
Nop
Des
0
11
24
Agus
t
22
35
20
140
0
121
0
4
0
62
0
8
48
122
136
244
404
279
0
286
33
0
267
323
40
112
0
21
36
23
355
308
37
130
0
0
3
0
71
228
37
0
1
0
0
0
216
286
37
32
0
0
22
0
50
279
75
0
74
39
45
5
134
147
154
69
0
44
242
106
109
55
107
117
Ap Mei
r
2003 63,87 65,17 37,74 173 37,74
2004 250,6 101,4 98,71 104
0
2005 1892 343,4 146,1 348 145,2
2006 124,8 267,9 178,1 20
0
2007 253,5 153,1 171,3 92 151,9
2008 45,48 179 102,6 33 17,42
2009
390 163,4
30
0
39,68
2010 351,3 131,4 36,77 116 289,4
2011
299 185,2 277,7 207 366,8
2012 172,3 320,7 87,1
77 79,35
2013 168,4 253,4 294,2 30 42,58
Sumber: data primer yang telah diolah, 2014
4.1.3
Jun
Jan
Feb
Mar
Ju
n
140
0
121
0
286
33
0
267
323
40
112
Jul
0
10,65
23,23
0
20,32
34,84
22,26
343,5
298,1
35,81
125,8
Agus
t
21,29
33,87
19,35
0
0
2,903
0
68,71
220,6
35,81
0
Se
p
0
4
0
1
0
0
0
216
286
37
32
Okt
60
0
7,742
0
0
21,29
0
48,39
270
72,58
0
No
p
48
122
136
74
39
45
5
134
147
154
69
Des
236,1
391
270
0
42,58
234,2
102,6
105,5
53,23
103,5
113,2
Tahun
Jan BB
AP
R
BB
ME
I
BB
Jun Jul
BL
Ma
r
BK
2003
BL
BB
BB
BL
BB
BK
BK
2005
BB
BB
BB
BB
BB
BB
2006
BB
BB
BB
BK
BK
BK
2007
BB
BB
BB
BL
BB
BB
2008
BK
BB
BB
BK
BK
BK
2009
BB
BB
BK
BK
BK
BK
2010
2011
2012
BB
BB
BB
BB
BB
BB
BK
BB
BL
BB
BB
BL
BB
BB
BL
BB
BB
BK
2013
BB
BB
9
BB
10
BB
6
BK
5
BK
5
BB
6
B
K
B
K
B
K
B
K
B
K
B
K
B
K
BB
BB
B
K
BB
3
2004
BK
BB
Agus
t
BK
BL
BK
BB
BK
BK
BK
BB
BB
BK
BK
BK
BB
BB
BK
BK
BK
BL
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BB
BK
BK
BK
BK
BB
BL
BB
BK
BB
BB
BK
BK
BB
BL
BB
BB
BB
BB
BK
BB
BK
1
BK
2
BK
1
BL
5
BB
8
Sep
Okt
Nop Des
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BB
BB
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BL
BL
BK
BL
BL
BK
BK
BK
BK
BL
BL
Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
BK
BB
BB
BL
BB
BK
BB
BB
BB
BK
BL
BB
BB
BL
BL
BL
BL
BL
BK
BK
BL
BL
BL
BL
BK
BK
BB
BB
BB
BB
BK
BK
BK
BK
BL
BB
BK
BK
BL
BK
BL
BK
BK
BB
BB
BL
BK
BL
BK
BB
BK
BK
BB
BB
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BB
BB
Agus
t
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BB
BB
BB
BB
BK
BK
BB
BL
BL
BK
5,08
3
4,91
7
2012
2013
BB
BK
BL
BL
6
2
BB
BB
4
1
BK
BB
2
5
BK
BK
4
6
BK
BK
2
7
BK
BL
3
5
BK
BL
2
8
BK
BK
1
10
BK
BK
2
9
BL
BK
0
8
BL
BK
0
6
BL
BL
4
3
Pembahasan
Hasil analisis yang kami dapat dari pengolahan data curah hujan Stasiun
2,5
5,83
3
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Pengklasifikasian tipe iklim Schimdt Ferguson dan Oldeman didasarkan atas
bulan kering dan bulan basah suatu wilayah
2. Penentuan bulan basah dan bulan kering Schmidt Ferguson dan Oldeman berbeda,
dimana bulan kering Schmidt Ferguson adalah < 60 mm dan bulan basah > 100
mm, sedangkan Oldeman, bulan basah > 200 mm dan bulan kering <100mm
3. Iklim pada daerah Gantinga Kab. Jeneponto berdasarkan klasifikasi SchmidtFergusson masuk ke dalam zona D (Q= 0,96). Ini berarti daerah tersebut memiliki
kondisi iklim yang sedang. Sebagaimana yang dinyatakan dalam tabel klasifikasi
iklim menurut Schmidt-Fergusson.
4. Iklim pada daerah Gantinga Kab. Jeneponto berdasarkan klasifikasi Oldeman
daerah Gantinga Jeneponto masuk ke dalam zona tipe utama E5 dengan panjang
bulan Basah < 3 dan berada pada sub tipe 3 dengan panjang bulan Kering 4-6.
5. Tanaman padi pada daerah Jeneponto ditanam pada bulan Desember sampai
April, sedangkan palawija dapat ditanam sepanjang tahun asal diperkirakan tidak
kebanjiran dan tidak kekeringan.
5.2. Saran
Untuk praktikum klasifikasi iklim, disarankan kepada semua praktikan untuk
membawa
laptop
untuk
memudahkan
dalam
pengklasifikasian,
selain
itu
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Nur Kusuma, 2005. Kesesuaian Iklim terhadap Pertumbuhan Tanaman. Skripsi
Jurusan Biologi. Universitas Negeri Semarang. Semarang
Guslim. 2009. Agroklimatologi. USU Press. Medan.
Handoko ahmad, 1994 .Penerimaan radiasi surya di permukaan bumi
bervariasi menurut tempat dan waktu. Jakarta: balai pustaka.
sangat
Irianto, Gatot, 2000. Keragaman Iklim SEbagai Peluang Diversifikasi. Bogor : Pusat
penelitian Tanah Dan Agroklimat
Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Cetakan Ke-dua. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Oldeman, L R.,I. Las, dan Muladi, 1980. The Agroclimatic Maps of Kalimantan,
Maluku, Irian jaya, dan Bali, Bogor, West and East Nusa tenggara . res. Ins.
Agric
Subardjo M.2001. Buku Ajar Meteorologi Dan Klimatologi. Universitas Lampung
Bandar Lampung
Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi. Cetakan Ke-2. IPB Press. Bandung