PERIODE(PKB)
2014 2015
KEP.03.15/01/2014
NOMOR:
001/PKS.DPP-SP II / I / 2014
KEP.03.15/01/2014
NOMOR:
001/PKS.DPP-SP II / I / 2014
I
I
CORE VALUES
NILAI NILAI DASAR PT ANGKASA PURA II
Team Work
Hospitality
Excellence
Balance
KEP.03.15/01/2014
E
NOMOR:
Satisfaction
001/PKS.DPP-SP II / I / 2014
Trustworthy
I
IIII
YA TUHAN
BRILAH RAHMAT DAN HIDAYAH MU
BAGI KAMI DALAM TUGAS
BEKERJA DI ANGKASA PURA DUA
VI
HYMNE
HYMNE SEKARPURA
SEKARPURA II
II
SATUKAN LANGKAH KITA
SATUKAN LANGKAH KITA
MENUJU SATU CITA
MENUJU SATU CITA
MAJU DAN SEJAHTERA
MAJU DAN SEJAHTERA
BERSAMA PERUSAHAAN
BERSAMA PERUSAHAAN
DUA CITRA
ANGKASAPURA
SEKARPURA
DUA MENJAGA
SEKARPURA
DUA MENJAGA
RAYACITRA
DEMI INDONESIA
DEMI INDONESIA RAYA
MARILAH KITA SEMUA
BULATKAN
SATUSEMUA
TEKAD
MARILAH KITA
CITRA
UNTUK MENJAGA
BULATKAN
SATU TEKAD
DEMI ANGKASAPURA
DUACITRA
TETAP JAYA
UNTUK MENJAGA
MARS SEKARPURA II
SATUKANLAH LANGKAHMU PENUH SEMANGAT BERGELORA
PANTANG MENYERAH KARYAWAN BANGSA
MENGEMBAN
AMANAH PANCASILA
PANCASILA
MENGEMBAN AMANAH
TULUS
DAN IKHLAS
IKHLAS DALAM
DALAM BEKERJA
BEKERJA
TULUS DAN
HADAPILAH
SEGALA TANTANGAN
TANTANGAN YANG
YANG ADA
ADA
HADAPILAH SEGALA
TUGAS
DANCITA-CITA
BAKTIMU HARAPAN
LAKSANAKAN
SLALU
SEMUA
RAILAH
RAILAH CITA-CITA HARAPAN SEMUA
MARI MAJULAH KITA BERSAMA
MAJULAH
KITA BERSAMA
MARI
KESEJAHTERAAN
KITA
UNTUK
MARI
MAJULAH
KITA BERSAMA
KESEJAHTERAAN
KITA
UNTUK
JAYALAH
SEKARPURA
DUA
MARI
MAJULAH
KITA BERSAMA
JAYALAH SEKARPURA
DUA
VIII
SAMBUTAN
DIREKTUR UTAMA
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Assalamualaikum
wr.wb.
Assalamualaikum
wr.wb.
Salam
sejahtera
bagi bagi
kita semua.
Salam
sejahtera
kita semua.
Dalam rangka menciptakan hubungan industrial yang harmonis bagi kemajuan
Dalam
rangka menciptakan
hubungan
industrial
yang harmonis
dan
kesejahteraan
PT Angkasa Pura
II (Persero)
dan ketenangan
bekerja bagi
bagi
kemajuan
dan kesejahteraan
Angkasa
Pura
(Persero)untuk
dan
karyawan,
Perusahaan
dan SekarpuraPT
II dengan
itikad
baikIIbersepakat
ketenangan
bagikerja,
karyawan,
dan Sekarpura
II
mengatur
tentangbekerja
hubungan
hak danPerusahaan
kewajiban masing-masing
pihak
dengan
baik Kerja
bersepakat
mengatur
tentang hubungan
dalam
suatuitikad
Perjanjian
Bersamauntuk
atau PKB
yang dilaksanakan
setiap 2
kerja,
dan kewajiban
pihak
dalam
suatu
(dua)
tahunhak
dan momentum
PKB kali masing-masing
ini merupakan kegiatan
yang
ke-6 kalinya.
Proses
Kerja
Bersama
Manajemen
dan Serikat
(dua)perundingan
tahun dan Perjanjian
momentum
PKB
kali iniantara
merupakan
kegiatan
yang
Karyawan
juga merupakan forum komunikasi dan koordinasi untuk membahas
ke-6 kalinya.
permasalahan strategis yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok dan
Prosesvisi
perundingan
Perjanjian
Bersama
Serikat
Karyawan
juga
fungsi,
dan misi serta
tujuan danKerja
sasaran
Angkasaantara
Pura IIManajemen
melalui kerja dan
bersama
dengan
Sekarpura
II,
merupakan
komunikasi
danperubahan
koordinasi
membahas
sehingga
akanforum
menghasilkan
berbagai
ke untuk
arah yang
lebih baik.permasalahan strategis yang
dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, visi dan misi serta tujuan dan sasaran
Hal
yang paling
adalah,
bagaimana
setelah
perundingan
yangII,dilaksanakan
secaramenghasilkan
seimbang dan
Angkasa
Purapenting
II melalui
kerja
bersama
dengan
Sekarpura
sehingga akan
masing-masing
diwakili oleh
9 (sembilan)
orang
dari kedua belah pihak serta Penandatanganan Perjanjian
berbagai perubahan
ke arah
yang lebih
baik.
Kerja Bersama ini, harapannya tentu semua pihak yang terlibat dapat mematuhi dan segera
mengimplementasikan
hasil adalah,
Perundingan
PKB Tahun
2014-2015
yang menghasilkan
102 pasal secara
melalui
Hal yang paling penting
bagaimana
setelah
perundingan
yang dilaksanakan
seimbang dan
diwakili
oleh 9II (sembilan)
orang
dari kedua
belah
pihak serta
kesepakatan
yangmasing-masing
selaras dengan motto
Sekarpura
yaitu; Maju dan
Sejahtera
Bersama
Perusahaan.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama ini, harapannya tentu semua pihak yang terlibat
Lebih lanjut, guna meningkatan kinerja perusahaan selaku Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II
dapat mematuhi dan segera mengimplementasikan hasil Perundingan PKB Tahun 2014-2015
sangat
memperhatikan 102
penerapan
prinsip-prinsip
Good Corporate
Governance,
karena
penerapan
GCG
yang menghasilkan
pasal melalui
kesepakatan
yang selaras
dengan
motto
Sekarpura
II
secara
benar dan
baik dari
sisi etikaPerusahaan.
maupun peraturan, akan mendorong terciptanya persaingan
yaitu; Maju
danbaik,
Sejahtera
Bersama
yang sehat dan iklim usaha yang kondusif.
Lebihkarena
lanjut,itu,
guna
meningkatanPerjanjian
kinerja perusahaan
selaku
Badan
Usaha Milik
Negara,
Angkasa
Oleh
penandatangan
Kerja Bersama
periode
2014-2015
antara
Angaksa
Pura II
Pura II sangat memperhatikan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, karena
dengan Sekarpura II hari ini sangat penting. Dengan ini, diharapkan PT Angkasa Pura II akan lebih yakin
penerapan GCG secara benar dan baik, baik dari sisi etika maupun peraturan, akan mendorong
dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG yang baik dan benar dalam hal ketenagakerjaan, untuk kemudian
terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif.
bisa memacu dan meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai visi misinya.
Oleh diketahui
karena itu,
penandatangan
Bersamasegala
periode
2014-2015
Angaksa
Perlu
bahwa
PT Angkasa Perjanjian
Pura II terusKerja
memperbaiki
aspeknya
untuk antara
mencapai
tujuan
Pura menjadi
II dengan
Sekarpura
II hari
ini sangat
penting.
Dengan
diharapkan
PT Angkasa
Pura
untuk
World
Class Airport
pada
tahun 2016.
Target
penting ini,
ini sudah
seharusnya
menjadi tugas
II akan
lebih yakin
prinsip-prinsip
GCGmelainkan
yang baik
dan
hal
dan
tanggungjawab
kitadalam
semua,menerapkan
tidak hanya dari
jajaran manajemen,
juga
daribenar
seluruhdalam
karyawan
ketenagakerjaan,
kemudian
memacu
meningkatkan
kinerja perusahaan
PT
Angkasa Pura II, untuk
khususnya
Serikat bisa
Pekerja
Angkasadan
Pura
II. Dibutuhkan dukungan,
kepedulian, dalam
energi
mencapai visi misinya.
dan etos kerja yang tinggi, serta komitmen untuk merealisasikannya. Oleh karena itu, saya berharap
melalui Perjanjian Kerja Bersama ini, Sekarpura II secara aktif menjadi ujung tombak untuk mendukung
Perlu diketahui bahwa PT Angkasa Pura II terus memperbaiki segala aspeknya untuk mencapai
pencapaian
program-program
tujuan untuk
menjadi Worldperusahaan.
Class Airport pada tahun 2016. Target penting ini sudah seharusnya
menjadi tugas
kita
semua,
tidakPura
hanya
dari memperingati
jajaran manajemen,
melainkan
Selanjutnya,
sayadan
jugatanggungjawab
ingin menekankan
bahwa
Angkasa
II akan
hari jadinya
yang kejuga
daritahun
seluruh
karyawan
PT Angkasa
II, khususnya
Serikatkepedulian
Pekerja Angkasa
Pura
30
pada
ini. Dengan
demikian,
saya jugaPura
berharap
bahwa integritas,
dan percepatan
II. Dibutuhkan
dukungan,
kepedulian,
danseluruh
etos insan
kerja Angkasa
yang tinggi,
menjadi
hal yang mutlak
dan diterapkan
dalamenergi
keseharian
Pura II.serta komitmen
untuk merealisasikannya. Oleh karena itu, saya berharap melalui Perjanjian Kerja Bersama
Demikian
sambutan
yang dapat
sampaikan
kesempatan
ini. Saya mengucapkan
ini, Sekarpura
II secara
aktif saya
menjadi
ujung pada
tombak
untuk mendukung
pencapaianterimakasih
programkepada
semua
pihak yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh sehingga Perjanjian Kerja Bersama ini
program
perusahaan.
dapat terlaksana. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan, bimbingan serta petunjuk dalam
Selanjutnya,
sayakita
juga
bahwa Angkasa Pura II akan memperingati hari
setiap
langkah yang
binaingin
dalammenekankan
berkarya.
jadinya yangwalhidayah.
ke-30 pada tahun ini. Dengan demikian, saya juga berharap bahwa integritas,
Billahittaufik
kepedulian dan percepatan
Wassalamualaikum
wr.wb. menjadi hal yang mutlak dan diterapkan dalam keseharian seluruh
Demikian
sambutan yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Saya mengucapkan
TRI
S. SUNOKO
terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh sehingga
XIII Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
Perjanjian Kerja Bersama ini dapat terlaksana.
kekuatan, bimbingan serta petunjuk dalam setiap langkah yang kita bina dalam berkarya.
Billahittaufik walhidayah.
Wassalamualaikum wr.wb.
TRI S. SUNOKO
IX
WANDI ANHAR
X
DAFTAR ISI
PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB)
PERIODE 2014-2015
NOMOR BUKU
NILAI-NILAI DASAR
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL DAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
HYMNE & MARS ANGKASA PURA II
HYMNE & MARS SEKARPURA II
SAMBUTAN
DAFTAR ISI
BAB I
UMUM
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
1
2
3
4
BAB II
KEP.03.15/01/2014
5
6
7
8
9
10
11
001/PKS.DPP-SP II / I / 2014
BAB III
HUBUNGAN KERJA
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Penerimaan Karyawan
Karyawan Masa Percobaan
Perkawinan Antar Karyawan
Hak dan Kewajiban Karyawan
Hak dan Kewajiban Perusahaan
Masa Kerja dan Batas Usia Pensiun
Nama dan Kelas Jabatan
Penilaian Key Performance Indicator (KPI) Individu
Perjalanan Dinas
Pengangkatan Karyawan Menjadi Direktur Perusahaan / Badan
Usaha Milik Negara (BUMN)
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
III
V
VII
IX
XI
1
2
6
6
NOMOR:
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
I
II
XI
XI
7
8
8
8
9
9
9
10
11
12
13
14
15
16
16
16
17
BAB IV
WAKTU KERJA
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Hari Kerja
Waktu Kerja
Istirahat Mingguan dan Libur-Libur Nasional
Administrasi Kehadiran Kerja
Kerja Lembur
Perhitungan Upah Kerja Lembur
22
23
24
25
26
27
BAB V
CUTI KARYAWAN
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Cuti
Cuti
Cuti
Cuti
Cuti
Cuti
Cuti
28
29
30
31
32
33
34
Bersama
Tahunan
Alasan Penting
Besar
Bersalin, Gugur Kandungan, dan Haid
Sakit
di Luar Tanggungan Perusahaan
BAB VI
POLA KARIR
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
KEP.03.15/01/2014
NOMOR:
001/PKS.DPP-SP II / I / 2014
BAB VII
PENGHASILAN
Pasal 49
Pasal 50
Gaji Dasar
Insentif Prestasi
17
18
18
18
19
20
20
20
21
22
23
23
24
25
26
26
28
28
29
31
32
32
33
33
34
35
35
36
37
XII
XII
37
38
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
53
54
55
56
57
58
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
59
60
61
62
63
64
Pasal 65
BAB IX
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
66
67
68
69
70
71
72
KEP.03.15/01/2014
BAB X
Pasal 73
Pelayanan Kesehatan
BAB XI
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Kewajiban Karyawan
Larangan Bagi Karyawan
Hukuman Disiplin
Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin
Hukuman Disiplin Ringan
Hukuman Disiplin Sedang
Hukuman Disiplin Berat
Pertimbangan Hukuman
Proses Pemeriksaan dan Penjatuhan hukuman Disiplin Tingkat
Ringan
Proses Pemeriksaan dan Penjatuhan Hukuman Disiplin Tingkat
Sedang dan Tingkat Berat
Kewenangan Penjatuhan Hukuman dan Pengembalian Status
Pengajuan Keberatan
Berlakunya Hukuman Disiplin
Tindakan Sela
Pengurangan Hukuman Disiplin
NOMOR:
74
75
76
77
78
79
80
81
82
Pasal 83
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
Pasal
84
85
86
87
88
38
39
39
39
39
40
41
42
42
44
44
44
45
45
46
46
47
47
47
47
48
001/PKS.DPP-SP II / I / 2014
XIII
XIII
50
51
53
54
54
55
56
58
60
61
63
63
64
65
66
BAB XII
BANTUAN HUKUM
Pasal 89
Pasal 90
Pasal 91
Bantuan Hukum
Hal-Hal Yang Mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja
Rasionalisasi
67
67
68
68
69
Manajemen K3
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
BAB XV
ANTI KORUPSI
Pasal 96
69
70
70
97
98
99
100
101
KEP.03.15/01/2014
Ketentuan Peralihan
Masa Peralihan
Sosialisasi
Perubahan Perjanjian Kerja Bersama
Penyelesaian Perselisihan
NOMOR:
71
71
72
72
72
001/PKS.DPP-SP II / I / 2014
Ketentuan Penutup
73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I
Lampiran II
Lampiran III
Lampiran IV
CATATAN
I
XIV
XIV
75
76
77
79
BAB I
UMUM
Pasal 1
Pihak-Pihak Yang Membuat Perjanjian Kerja Bersama
PT ANGKASA PURA II (PERSERO), ----------------------------------------------berkedudukan di Tangerang, beralamat di Gedung 600, Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, dalam hal ini diwakili oleh
TRI S. SUNOKO, selaku Direktur Utama, oleh karena itu berdasarkan
Anggaran Dasar Perseroan PT Angkasa Pura II, sebagaimana telah
dituangkan dalam Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH.SpN, Nomor 38
tanggal 18 Nopember 2008, yang disetujui dan ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Hukum & HAM Nomor AHU-98879.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal
22 Desember 2008 (Berita Negara R.I. tahun 2009 Nomor 10, tambahan
Berita Negara R.I. Nomor 3214) secara sah bertindak untuk dan atas nama
PT Angkasa Pura II (Persero), yang selanjutnya dalam Perjanjian Kerja
Bersama ini disebut Perusahaan----------------------------------------------------
SERIKAT PEKERJA PT ANGKASA PURA II (PERSERO), --------------------berkedudukan di Tangerang, beralamat di Gedung 600 Kantor Pusat
PT Angkasa Pura II (Persero), Bandar Udara Internasional Jakarta SoekarnoHatta Tangerang, yang telah tercatat di Departemen Tenaga Kerja RI
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor
KEP.415/M/BW/2000 tanggal 30 Juni 2000 dan pencatatan ulang pada Dinas
Ketenagakerjaan dan Kependudukan Kota Tangerang berdasarkan surat
Nomor 560/211-DKK/OP/KOTA-TNG/VIII/2003 tanggal 4 Agustus 2003, dalam
hal ini diwakili oleh WANDI ANHAR selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan
Pusat Serikat Pekerja PT Angkasa Pura II (Persero), yang selanjutnya dalam
Perjanjian Kerja Bersama ini disebut SEKARPURA II---Dalam rangka industrial yang harmonis bagi kemajuan dan kesejahteraan
PT Angkasa Pura II (Persero) dan ketenangan bekerja bagi karyawan,
Perusahaan dan SEKARPURA II dengan itikad baik bersepakat untuk
mengatur tentang hubungan kerja, hak dan kewajiban masing-masing pihak
dalam suatu Perjanjian Kerja Bersama, dengan syarat-syarat dan ketentuan
sebagai berikut:
PKB AP II -SP
SP IIII
2014-2015
Page11ofof7979
Page
Pasal 2
Pengertian
Dalam Perjanjian Kerja Bersama ini yang dimaksud dengan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Unit Kerja adalah seluruh unit kerja yang ada dalam struktur organisasi
PT Angkasa Pura II (Persero) pada tingkat pusat dan cabang;
9.
Page22ofof7979
Page
2014-2015
Page 3 of 79
Page 3 of 79
24. Kelas Jabatan adalah kelompok jabatan yang memiliki bobot kegiatan
dan beban kerja relatif sama, dan digunakan sebagai salah satu dasar
penghitungan penghasilan karyawan yang melaksanakan pekerjaan
pada kelas jabatan tersebut;
25. Penghasilan adalah hak yang diberikan oleh Perusahaan kepada
karyawan, dalam bentuk uang sebagai imbalan atau balas jasa, dengan
didasarkan pada golongan pendidikan,kelas jabatan dan prestasi kerja,
berupa:
a. Gaji dasar;
b. Insentif Prestasi.
26. Gaji Dasar adalah salah satu komponen penghasilan yang diberikan
kepada karyawan berdasarkan golongan pendidikan yang telah diakui
Perusahaan;
27. Kesejahteraan Karyawan antara lain meliputi tunjangan, fasilitas,
sumbangan, bantuan, dan Insentif Produksi atau bentuk lain yang
diberikan Perusahaan berdasarkan kehadiran, prestasi, kriteria atau
kondisi tertentu;
28. Insentif Prestasi adalah komponen penghasilan yang didasarkan pada
Indeks Skala Prestasi, Harga Jabatan dan Koefisien Pembinaan Bandara
(KoPB);
29. Pembinaan Karyawan adalah suatu upaya yang ditujukan untuk
menegakkan disiplin karyawan, meningkatkan profesionalisme dan
produktivitas karyawan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam
rangka mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan Perusahaan;
30. Key Performance Indicator adalah indikator yang dipergunakan
untuk mengukur pencapaian kinerja bagi seorang karyawan yang terdiri
dari aspek performance dan aspek kompetensi sebagai pribadi atau
individu dalam menjalankan fungsi jabatannya di perusahaan yang
tertuang dalam bentuk aplikasi online;
31. Pola Karir adalah pedoman pelaksanaan pengelolaan karir karyawan,
semenjak yang bersangkutan diangkat sebagai karyawan, ditempatkan
dalam jabatan hingga berhenti atau menjalani pemutusan hubungan
kerja dengan Perusahaan yang diatur dalam peraturan pola karir;
32. Cuti adalah hak karyawan untuk tidak bekerja berdasarkan alasan yang
dibenarkan sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan;
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page44ofof7979
Page
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page55ofof7979
Page
44. Keluh Kesah adalah adanya suatu kondisi yang menunjukkan adanya
ketidakpuasan karyawan dan adanya ketidakharmonisan pada hubungan
antara karyawan atau SEKARPURA II dengan Perusahaan yang
berakibat terganggunya ketenangan kerja dan produktivitas Perusahaan;
45. Insentif Produksi adalah komponen biaya karyawan
dengan
pemberian sejumlah uang kepada karyawan sebagai balas jasa produksi
dari Perusahaan yang perhitungannya didasarkan atas pencapaian laba
yang telah disahkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
46. Rencana Induk Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah
perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang disusun berdasarkan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), sebagai dasar dan acuan
dalam penyusunan kebijakan, strategi dan pelaksanaan program
pengembangan tenaga kerja Perusahaan secara berkesinambungan.
Pasal 3
Ruang Lingkup Kesepakatan
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page66ofof7979
Page
(4)
Mengajukan
keberatan
atas
tindakan
Perusahaan
bertentangan dengan Perjanjian Kerja Bersama ini;
yang
BAB II
FASILITAS, DISPENSASI, PERUBAHAN PENGURUS, PENGUMPULAN
IURAN ANGGOTA, JAMINAN PARA PIHAK, LEMBAGA KERJASAMA
BIPARTIT
Pasal 5
Fasilitas Untuk SEKARPURA II
(1) Perusahaan dapat menyediakan fasilitas perkantoran dan peralatan
pendukung kesekretariatan SEKARPURA II atau koalisi serikat karyawan
yang memiliki anggota lebih 50% (lima puluh persen) dari karyawan
Perusahaan dan tersebar di sebagian besar kantor cabang Perusahaan.
(2) Perusahaan dapat membantu/memfasilitasi kegiatan SEKARPURA II yang
memiliki mayoritas anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a.
b.
c.
d.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page77ofof7979
Page
(3) Perusahaan
anggotanya
Perusahaan
sebelumnya
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page88ofof7979
Page
Pasal 9
Jaminan Bagi SEKARPURA II
(1)
(2)
(1)
(2)
(1)
(2)
b.
c.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page99ofof7979
Page
(3)
Menampung,
menanggapi
dan
memecahkan
masalah
ketenagakerjaan serta menghindari secara dini kemungkinan
timbulnya kesalahpahaman atau perbedaan pendapat dalam
permusyawaratan yang menyangkut kepentingan bersama;
b.
c.
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Lembaga
Kerjasama
Bipartit
BAB III
HUBUNGAN KERJA
Pasal 12
Penerimaan Karyawan
(1)
(2)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page10
10 of 79
79
(3)
(4)
(5)
Jabatan yang akan diisi merupakan bisnis baru atau bisnis yang
masih lemah bagi perusahaan.
(1)
(2)
(3)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page11
11 of 79
79
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Dalam hal telah lewat waktu sebagaimana diatur dalam ayat (1) dan
ayat (8), sedangkan karyawan masa percobaan yang bersangkutan tidak
diberikan surat pengangkatan, namun tetap dipekerjakan, maka yang
bersangkutan dengan serta merta telah menjadi karyawan Perusahaan
dan mendapatkan hak-hak sebagai karyawan Perusahaan.
Pasal 14
Perkawinan Antar Karyawan
(1)
Dalam hal terjadi perkawinan antar karyawan, maka salah satu dari
karyawan tersebut akan diproses Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),
selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah perkawinan.
PKB AP
AP IIII - SP
PKB
SP IIII
2014-2015
2014-2015
Page
Page12
12 of
of 79
79
(2)
(1)
(2)
peraturan
yang
berlaku
di
Page
Page13
13 of 79
79
Perusahaan berhak:
a. Memberikan perintah/pekerjaan yang layak kepada karyawan
selama waktu kerja;
b. Menugaskan
karyawan
melakukan
kerja
lembur
dengan
berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c.
yang
berlaku
kepada
dan
memelihara
peraturan
e. Memperhatikan kesejahteraan
Perjanjian Kerja Bersama;
keselamatan
dan
perundang-undangan
karyawan
yang
kesehatan
di
bidang
sesuai
dengan
PKB AP
AP IIII - SP
PKB
SP IIII
2014-2015
2014-2015
Page
Page14
14 of
of 79
79
Pasal 17
Masa Kerja dan Batas Usia Pensiun
(1) Masa kerja terdiri dari:
a. Masa kerja pengabdian adalah masa kerja yang dihitung sejak
karyawan mulai bekerja di Perusahaan sampai dengan pemutusan
hubungan kerja;
b. Masa kerja pensiun adalah masa kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun yang dihitung sejak menjadi karyawan yang diakui oleh
Perusahaan sampai dengan pemutusan hubungan kerja.
(2) Penghitungan masa kerja pengabdian sebagaimana tersebut pada ayat
(1) huruf a adalah terhitung sejak karyawan diangkat sebagai Calon
Pegawai/Karyawan Masa Percobaan di Perusahaan.
(3) Masa kerja PKWT tidak dihitung sebagai masa kerja karyawan.
(4) Penghitungan masa kerja pensiun sebagaimana tersebut pada ayat (1)
huruf b adalah :
a. Bagi karyawan yang murni berasal dari Perusahaan maka
penghitungan masa kerja pensiun terhitung sejak karyawan diangkat
sebagai Calon Pegawai/Karyawan Masa Percobaan Perusahaan; atau
b. Bagi karyawan Perusahaan yang semula berstatus PNS atau Karyawan
Diperbantukan maka :
1)
2)
Page
Page15
15 of 79
79
(7) Batas usia pensiun normal untuk karyawan yang bekerja pada
Perusahaan adalah 56 (lima puluh enam) tahun termasuk Masa Persiapan
Pensiun (MPP) selama 1 (satu) tahun.
(8) Pensiun dipercepat adalah sekurang-kurangnya berusia 46 (empat puluh
enam) tahun.
(9) Jangka waktu selama karyawan menjalankan cuti di luar tanggungan
Perusahaan, tidak diperhitungkan sebagai masa kerja, kecuali apabila cuti
tersebut dalam rangka melaksanakan tugas negara.
Pasal 18
Nama dan Kelas Jabatan
(1) Setiap karyawan memiliki nama dan kelas jabatan tertentu yang diatur
sesuai dengan kebutuhan formasi jabatan Perusahaan.
(2) Perusahaan memberikan prioritas kepada karyawan di lingkungan
Perusahaan yang memenuhi kompetensi dan persyaratan jabatan untuk
mengisi formasi jabatan yang kosong.
(3) Pengisian formasi jabatan sebagaimana tersebut pada ayat (2)
dilaksanakan dengan mempertimbangkan kebutuhan perusahaan, yang
akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Direksi.
(4) Setiap karyawan diberi kesempatan yang sama untuk meningkatkan
prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya untuk dapat menduduki
jabatan yang lebih tinggi.
Pasal 19
Penilaian Key Performance Indicator (KPI) Individu
(1) Kepada setiap karyawan dilakukan Penilaian Key Performance Indicator
(KPI) Individu yang dilaksanakan secara obyektif dan bersifat kuantitatif
serta terukur yang digunakan sebagai salah satu kriteria dari pola karir.
(2) Ketentuan mengenai tata cara Penilaian Key Performance Indicator (KPI)
Individu diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direksi.
Pasal 20
Perjalanan Dinas
(1)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page16
16 of 79
79
(2)
(3)
(4)
Pasal 21
Pengangkatan Karyawan Menjadi Direktur Perusahaan / Badan
Usaha Milik Negara (BUMN)
(1)
(2)
BAB IV
WAKTU KERJA
Pasal 22
Hari Kerja
(1)
(2)
(3)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page17
17 of 79
79
Pasal 23
Waktu Kerja
(1) Waktu kerja Perusahaan adalah 8 (delapan) jam kerja dalam 1 (satu)
hari dan 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu.
(2) Waktu kerja Perusahaan dibedakan menjadi waktu kerja administrasi dan
waktu kerja operasional.
(3) Waktu dimulai dan berakhirnya jam kerja administrasi ditetapkan sesuai
dengan kebutuhan Kantor Pusat dan masing-masing Kantor Cabang,
dengan lama jam kerja mengacu pada ayat (1).
(4) Waktu istirahat antara jam kerja tidak dihitung sebagai waktu kerja dan
pelaksanaan waktu istirahat bagi karyawan yang bekerja pada waktu
kerja operasional, diatur oleh pimpinan unit kerja yang bersangkutan.
(5) Waktu kerja operasional ditentukan secara tersendiri sesuai kebutuhan
operasional masing-masing bandara yang pengaturannya ditentukan oleh
Kantor Pusat dan diketahui oleh General Manager serta SEKARPURA II.
(6) Pengaturan tentang waktu kerja administrasi dan waktu kerja operasional
akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Direksi.
Pasal 24
Istirahat Mingguan dan Libur-Libur Nasional
(1)
(2)
(1)
Setiap karyawan wajib masuk kerja pada waktunya sesuai pasal 22 dan
pasal 23 Perjanjian Kerja Bersama ini.
(2)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page18
18 of 79
79
(3)
(4)
Karyawan yang karena sesuatu hal, baik untuk keperluan dinas ataupun
keperluan pribadi mengakibatkan yang bersangkutan datang terlambat
atau pulang lebih awal, atau tidak hadir harus dengan izin atasan
langsung.
Pasal 26
Kerja Lembur
(1)
Kerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan lebih dari 8 (delapan) jam
sehari.
(2)
(3)
(4)
Apabila pada hari istirahat atau waktu cuti karyawan diminta untuk
bekerja, maka Perusahaan wajib memberikan pengganti hari cuti untuk
melaksanakan istirahat atau waktu cuti tersebut.
(5)
(6)
Dalam kondisi tertentu karyawan dapat bekerja lembur lebih dari 3 (tiga)
jam per hari antara lain untuk melakukan pekerjaan yang tidak boleh
tertunda atau harus diselesaikan pada saat itu, dan kepada yang
bersangkutan diberikan uang makan sebanyak 1 (satu) kali per hari.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page19
19 of 79
79
Pasal 27
Perhitungan Upah Kerja Lembur
(1) Pengaturan perhitungan upah kerja lembur sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
(2) Apabila kerja lembur dilakukan pada hari libur nasional, maka cara
perhitungan sebagai berikut :
a. Untuk setiap jam dalam jangka waktu 1 - 8 jam dibayar upah sebesar
2 (dua) kali premi lembur per jam;
b. Untuk lembur jam ke 9 (sembilan) dibayar 3 (tiga) kali premi lembur
per jam;
c. Untuk lembur jam ke 10 (sepuluh) dan jam ke 11 (sebelas) atau lebih
dibayar 4 (empat) kali premi lembur per jam.
(3) Diberikan pengganti uang transportasi untuk karyawan administrasi dan
operasional yang bekerja pada hari liburnya.
(4) Upah kerja lembur sebagaimana tersebut pada ayat (1) diatur lebih lanjut
dengan Keputusan Direksi.
BAB V
CUTI KARYAWAN
Pasal 28
Cuti Bersama
(1) Perusahaan tidak wajib mengikuti penetapan jumlah hari cuti bersama
yang ditetapkan Pemerintah.
(2) Dalam hal Perusahaan melaksanakan cuti bersama maka Perusahaan
menetapkan sisa cuti tahunan minimal 6 hari kerja.
Pasal 29
Cuti Tahunan
(1)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page20
20 of 79
79
(3)
(4)
(5)
(6)
Pasal 30
Cuti Alasan Penting
Karyawan dapat memperoleh cuti alasan penting dalam hal:
a. Isteri atau suami atau anak atau orang tua atau mertua menderita sakit,
selama 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) hari kerja;
b. Isteri atau suami atau anak atau orangtua atau mertua menderita sakit
dan harus dirawat di rumah sakit, selama 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
hari kerja;
c.
Isteri atau suami atau anak atau orangtua atau mertua atau saudara
kandung meninggal dunia, selama 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) hari
kerja;
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page21
21 of 79
79
Pasal 31
Cuti Besar
(1)
(2)
Dalam hal cuti besar tidak dilaksanakan secara sekaligus maka cuti
besar tersebut dapat dilaksanakan pada tahun ke 7 (tujuh) dan ke 8
(delapan) masing-masing 1 (satu) bulan dan 2 (dua) bulan atau
sebaliknya, dengan ketentuan karyawan yang bersangkutan tidak
berhak lagi atas cuti tahunan dalam 2 (dua) tahun berjalan.
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page22
22 of 79
79
Pasal 32
Cuti Bersalin, Gugur Kandungan, dan Haid
(1)
(2)
(3)
(4)
Pasal 33
Cuti Sakit
(1)
(2)
Karyawan yang menderita sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan
14 (empat belas) hari berhak mendapatkan cuti sakit dengan ketentuan
karyawan yang bersangkutan harus memberitahukan kepada atasannya
dengan melampirkan surat keterangan dokter.
(3)
Karyawan yang sakit lebih dari 14 (empat belas) hari kerja berhak
mendapatkan cuti sakit dengan ketentuan karyawan yang bersangkutan
harus memberitahukan kepada atasannya dengan melampirkan surat
keterangan dokter yang disahkan oleh dokter Perusahaan.
(4)
(5)
Cuti sakit diberikan untuk waktu paling lama 12 (dua belas) bulan.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page23
23 of 79
79
(6)
(7)
(2)
2)
3)
4)
5)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page24
24 of 79
79
BAB VI
POLA KARIR
Pasal 35
Lingkup Pola Karir
(1)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page25
25 of 79
79
(2)
Pasal 37
Pendidikan dan Latihan
(1)
(2)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page26
26 of 79
79
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
diakui
oleh
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page27
27 of 79
79
Pasal 38
Orientasi/Magang
(1)
(2)
(3)
Page
Page28
28 of 79
79
Page
Page29
29 of 79
79
Promosi yaitu alih tugas karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain
yang lebih tinggi kelas jabatannya baik dalam satu lingkungan unit
kerja/cabang, maupun antar unit kerja/cabang atau afiliasi
Perusahaan atau anak Perusahaan;
b.
Rotasi yaitu alih tugas karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain
yang mempunyai tanggung jawab dan beban tugas relatif
sama/setara dan tidak berdampak pada perubahan kelas jabatan,
baik dalam satu lingkungan unit kerja/cabang, maupun antar unit
kerja/cabang atau afiliasi Perusahaan atau anak Perusahaan;
c.
Demosi yaitu alih tugas karyawan dari suatu posisi tugas ke posisi
tugas lain yang mempunyai tanggung jawab dan beban tugas lebih
rendah dan berdampak pada penurunan, kelas jabatan baik dalam
satu lingkungan unit kerja/cabang, maupun antar unit kerja/cabang
atau afiliasi Perusahaan atau anak Perusahaan.
b.
c.
(7) Penempatan untuk karyawan yang berstatus suami istri diatur untuk
tidak dalam satu fungsi kerja.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page30
30 of 79
79
(8) Biaya pindah sekolah anak sebagaimana tersebut dalam ayat (4) adalah
penggantian atas biaya yang dikeluarkan dengan bukti pembayaran yang
sah berdasar azas kewajaran.
(9) Yang dimaksud antar wilayah kerja sebagaimana tersebut dalam ayat (4)
tidak termasuk antar Kantor Pusat, Bandara Soekarno-Hatta dan
Bandara Halim Perdanakusuma.
(10) Ketentuan mengenai mutasi (rotasi, demosi, promosi) berikut biaya
pindah dimaksud pada ayat (4), (5) dan (6) diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Direksi dengan prinsip akuntabilitas.
Pasal 41
Promosi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page31
31 of 79
79
Pasal 42
Rotasi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(1)
b.
c.
d.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
dibuktikan
Page
Page32
32 of 79
79
(2)
(3)
(4)
Pasal 44
Jalur Karir
Jalur karir karyawan ditetapkan dalam 3 jalur yaitu :
a.
Administrasi yaitu jalur karir bagi karyawan yang menjalankan tugastugas administratif. Dalam kelompok ini karyawan yang bersangkutan
bekerja di bawah pengawasan/supervisi karyawan lain dari kelompok
jabatan manajerial.
b.
c.
Manajerial yaitu jalur karir bagi karyawan yang menjalankan tugastugas manajerial, baik struktural maupun non struktural dalam rangka
menunjang kelancaran tugas manajemen Perusahaan.
Pasal 45
Jenjang Karir Dan Persyaratan Jabatan
(1)
Perjalanan karir karyawan dari suatu posisi tugas ke posisi tugas lain
dalam jenjang karir dimungkinkan, sepanjang formasi tersedia dan yang
bersangkutan memenuhi persyaratan jabatan yang ditetapkan untuk
menempati jabatan sasaran serta pertimbangan lain yang berkaitan
dengan penilaian performansi kerja dan pelatihan.
(2)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page33
33 of 79
79
(3)
(4)
Jenjang karir dan persyaratan sesuai jalur diatur lebih lanjut dalam
keputusan Direksi.
(5)
(1)
(2)
Karyawan yang telah memasuki usia MPP atau 55 tahun dan menduduki
jabatan manajerial dan non manajerial, dapat menjalankan MPP atau
tidak menjalankan MPP.
(3)
(6)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page34
34 of 79
79
Pasal 47
Karir Karyawan Perusahaan Perbantuan
(1)
b.
(2)
(3)
(4)
(5)
sebagai
pemenuhan
(1)
(2)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page35
35 of 79
79
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
BAB VII
PENGHASILAN
Pasal 49
Gaji Dasar
(1) Perusahaan menaikkan gaji dasar karyawan pada setiap awal bulan
Januari sekurang-kurangnya sebesar 5 % (lima persen).
(2) Dalam hal Perusahaan memiliki kemampuan untuk menaikkan
penghasilan karyawan maka akan diutamakan menaikkan gaji dasar.
(3) Karyawan yang mendapat pengakuan tingkat pendidikan yang lebih
tinggi dari tingkat pendidikan terakhir, gaji dasarnya langsung
disesuaikan dengan besaran gaji dasar sesuai golongan pendidikan yang
baru.
(4) Gaji dasar karyawan masa percobaan diberikan sebesar 80 % (delapan
puluh persen) dari besaran gaji dasar sesuai dengan golongan
pendidikan yang diakui Perusahaan dengan masa kerja 0 (nol) tahun
dengan ketentuan gaji dasar ditambah insentif prestasi tidak lebih
rendah dari upah pokok minimum setempat yang berlaku.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page36
36 of 79
79
Pasal 50
Insentif Prestasi
(1) Kepada setiap karyawan diberikan insentif prestasi sesuai dengan nama
sesuai dengan
Perusahaan.
ketentuan
yang
berlaku
dan
sesuai
kemampuan
(3) Ketentuan
BAB VIII
KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Pasal 51
Penyelenggaraan Kesejahteraan Karyawan
(1) Penyelenggaraan kesejahteraan karyawan dilakukan sesuai dengan
kemampuan Perusahaan, antara lain meliputi:
a. Tunjangan uang transportasi/ tunjangan bahan bakar minyak
(BBM);
b. Tunjangan uang makan;
c.
Tunjangan license & rating;
d. Tunjangan kesejahteraan keluarga;
e. Tunjangan khusus;
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page37
37 of 79
79
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Tunjangan cuti;
Sumbangan Uang Sewa Rumah dan Tunjangan perumahan akhir
masa tugas;
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) atau Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan;
Tunjangan Hari Tua dan Manfaat Pensiun;
Insentif Produksi;
Pakaian Seragam Dinas & Pakaian Olahraga;
Sumbangan Perkawinan, Kelahiran dan Kematian.
(2) Dalam hal terjadi kondisi dan waktu kerja tertentu, seperti dalam
keadaan
perang
dan
bahaya,
Perusahaan
memberikan
bantuan/tunjangan/sumbangan selain tersebut di atas pada ayat (1).
Pasal 52
Tunjangan Uang Transportasi
(1)
(2)
(3)
(1)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page38
38 of 79
79
(2)
(3)
(1)
(2)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page39
39 of 79
79
(2)
(3)
Ketentuan mengenai
keputusan Direksi.
tunjangan
cuti
diatur
lebih
lanjut
dengan
Pasal 58
Sumbangan Uang Sewa Rumah dan Tunjangan Perumahan Akhir
Masa Tugas
(1)
(2)
b.
c.
d.
e.
f.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page40
40 of 79
79
g.
h.
Pasal 59
Uang Pisah
(1)
(2)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page41
41 of 79
79
Pasal 60
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(1) Karyawan Perusahaan yang masih aktif diikutsertakan dalam program
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan terdiri
dari :
a. Jaminan Kecelakaan Kerja;
b. Jaminan Kematian;
c. Jaminan Hari Tua.
(3) Ketentuan teknis tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Direksi.
Pasal 61
Tunjangan Hari Tua dan Manfaat Pensiun
(1)
Page
Page42
42 of 79
79
(2)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page43
43 of 79
79
Pasal 62
Insentif Produksi
(1)
(2)
(3)
(2)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page44
44 of 79
79
(4)
Pasal 65
Dengan pertimbangan perbaikan kesejahteraan Karyawan, Perusahaan dapat
melakukan penyesuaian atas sistem remunerasi, kompensasi dan benefit
berdasarkan hasil evaluasi sistem manajemen SDM, dengan prinsip efektif
dan efisien.
BAB IX
FASILITAS, BANTUAN DAN PENGHARGAAN
Pasal 66
Fasilitas Jabatan Manajerial
(1)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page45
45 of 79
79
c.
(2)
(1)
(2)
Pasal 68
Bantuan Biaya Ke Tempat Menjalani Masa Pensiun
(1)
(2)
(3)
(4)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page46
46 of 79
79
Pasal 69
Bantuan Beasiswa
(1)
(2)
(1)
(2)
Ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (1) juga berlaku dalam hal
karyawan mengalami musibah atau bencana alam bukan dalam skala
nasional namun mengakibatkan kerugian material yang sangat besar
(total loss).
Pasal 71
Rekreasi
(1)
(2)
(1)
(2)
(3)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page47
47 of 79
79
(4)
(5)
(6)
(7)
BAB X
JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
Pasal 73
Pelayanan Kesehatan
(1) Perusahaan menyelenggarakan program pelayanan kesehatan bagi
karyawan dan keluarganya yang terdiri dari:
a. Rawat jalan tingkat pertama meliputi:
1) Konsultasi pemeriksaan dan pengobatan termasuk pengobatan
gigi;
2) Pemeriksaan penunjang diagnostik yang meliputi laboratorium
dan pemeriksaan radiologi;
3) Pelayanan rehabilitasi medis ringan;
4) Pemberian obat sesuai kebutuhan medis;
5) Pemberian rujukan ke dokter spesialis/Rumah Sakit Rujukan
sesuai indikasi medis.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page48
48 of 79
79
(2)
(3)
(4)
Dalam hal salah satu anak yang ditanggung tidak memenuhi syarat
(usia di atas 25 tahun atau menikah) atau meninggal dunia maka hak
tersebut dapat disubstitusi dengan batasan usia maksimum
sebagaimana tersebut pada ayat (3).
(5)
(6)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page49
49 of 79
79
(7)
(8)
keluarganya
yang
masih
dalam
b. Santunan Kematian.
(9)
BAB XI
PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN
Pasal 74
Kewajiban Karyawan
Setiap Karyawan wajib:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page50
50 of 79
79
k.
l.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
Memberikan
pelayanan
pelanggan/masyarakat;
u.
dengan
sebaik-baiknya
kepada
Pasal 75
Larangan Bagi Karyawan
Dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, karyawan dilarang melakukan perbuatan yang disebut di bawah ini :
a.
b.
c.
Menyalahgunakan wewenangnya;
d.
e.
Memperkaya diri sendiri atau orang lain dengan cara yang tidak sah
(korupsi);
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page51
51 of 79
79
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
berprestasi
atau
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page52
52 of 79
79
x.
y.
z.
aa. Bekerja atau terikat pekerjaan dengan pihak lain atau badan hukum lain
tanpa izin dari Perusahaan yang bertentangan dengan kepentingan
Perusahaan;
bb. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja;
cc. Mengadakan rapat/pertemuan di tempat kerja dan atau lingkungan kerja
tanpa izin yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan Perusahaan;
dd. Membawa senjata api, senjata tajam dan barang-barang berbahaya
lainnya kecuali untuk kepentingan dinas;
ee. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, meminjamkan
aset inventaris, barang-barang, dokumen, surat-surat berharga,
milik/yang dikuasai/yang di bawah tanggung jawab Perusahaan atau
melakukan perbuatan hukum lainnya, secara tidak sah;
ff.
(2)
(3)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page53
53 of 79
79
Pasal 77
Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin
(1) Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:
a. Hukuman disiplin ringan;
b. Hukuman disiplin sedang;
c. Hukuman disiplin berat.
(2) Jenis hukuman disiplin ringan sekurang-kurangnya berupa Peringatan
lisan dibuktikan dengan berita acara tertulis dan maksimal berupa Surat
Peringatan pertama dan pemotongan insentif prestasi setinggi-tingginya
10% (sepuluh persen) untuk 2 (dua) bulan.
(3) Jenis hukuman disiplin sedang sekurang-kurangnya berupa Surat
Peringatan kedua dan pemotongan insentif prestasi sebesar 10%
(sepuluh persen) untuk 3 (tiga) bulan dan maksimal berupa Surat
peringatan ketiga dan pemotongan insentif prestasi sebesar 30% (tiga
puluh persen) paling lama 6 (enam) bulan.
(4) Jenis hukuman disiplin berat sekurang-kurangnya penempatan pada
tingkat jabatan 2 (dua) tingkat lebih rendah selama 7 (tujuh) bulan dan
maksimal pemberhentian tidak dengan hormat.
(5) Dalam hal karyawan yang menduduki jalur karir manajerial dikenakan
hukuman disiplin tingkat berat, maka akan ditempatkan pada jalur karir
administrasi atau jalur karir profesi.
(6) Pemberian hukuman diberikan sesuai tingkat pelanggaran dan tidak
harus berjenjang dari awal.
Pasal 78
Hukuman Disiplin Ringan
Pelanggaran yang dapat dikenakan Hukuman Disiplin Ringan antara lain
adalah sebagai berikut :
a. Meninggalkan tugas pekerjaan tanpa izin atasan atau tidak masuk kerja
tanpa alasan yang sah maksimal selama 1 (satu) hari dalam 1 (satu)
bulan atau 2 (dua) hari berturut-turut atau 2 s.d 3 hari tidak berturutturut dalam satu bulan;
b. Tidak menjalankan tugas dan tidak menggunakan waktu kerja sebaikbaiknya dalam jam kerja;
c. Datang terlambat lebih dari 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
d. Tidak berpakaian rapi atau sopan dengan kelengkapan sesuai ketentuan
Perusahaan;
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page54
54 of 79
79
e. Bersikap tidak sopan terhadap rekan sekerja atau atasan atau bawahan
dan masyarakat;
f. Merokok di ruangan kerja atau Public Area yang diberi tanda Dilarang
Merokok;
g. Tidur atau bermalas-malasan selama jam kerja;
h. Melanggar peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang ditentukan
oleh Perusahaan.
Pasal 79
Hukuman Disiplin Sedang
(1)
Tidak melaksanakan
tanggung jawab;
j.
k.
l.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
tugas
yang
dibebankan
dengan
penuh
Page
Page55
55 of 79
79
Perusahaan,
perbuatan
yang
s.
t.
Dengan sengaja menolak atau melalaikan perintah, peraturanperaturan dan/atau norma-norma Perusahaan, atau tugas yang
diberikan, kecuali dalam keadaan tertentu yang dapat
membahayakan keselamatan jiwa dan badan;
dengan
(1) Pelanggaran yang dapat dikenakan Hukuman Disiplin Berat antara lain
adalah sebagai berikut :
a. Pengulangan terhadap perbuatan disiplin Sedang;
b. Tidak masuk bekerja tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) hari
berturut-turut atau 7 (tujuh) sampai dengan 8 (delapan) hari tidak
berturut-turut dalam satu bulan;
c. Tidak melaksanakan dan tidak mematuhi peraturan Perusahaan
maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku;
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page56
56 of 79
79
g. Menghilangkan
atau
merusak
perkakas,
peralatan
atau
aset/inventaris milik Perusahaan yang dipercayakan kepada
karyawan guna membantu atau melindungi karyawan tersebut dalam
menjalankan tugas;
h. Menyalahgunakan wewenang
Perusahaan atau orang lain;
yang
mengakibatkan
kerugian
i.
j.
dengan
peraturan
nama
baik
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page57
57 of 79
79
narkotika,
cc. Membawa senjata api atau senjata tajam tanpa izin yang berwenang
atau barang-barang yang dapat membahayakan keselamatan jiwa;
dd. Memiliki,
menjual,
membeli,
menggadaikan,
menyewakan,
meminjamkan aset atau inventaris, barang-barang, dokumen, suratsurat berharga, milik/yang dikuasai/yang di bawah tanggung jawab
Perusahaan atau melakukan perbuatan hukum lainnya, secara tidak
sah;
ee. Memperkaya diri sendiri atau orang lain secara tidak sah;
ff. Melakukan tindak pidana kejahatan yang berhubungan dengan tugas
pekerjaan/jabatan;
gg. Melakukan perbuatan yang menurut ketentuan perundang-undangan
merupakan perbuatan kriminal atau kejahatan yang dikenakan
ancaman hukuman penjara.
Pasal 81
Pertimbangan Hukuman
(1)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page58
58 of 79
79
(2)
(3)
(4)
(5)
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Beritikad buruk;
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
b.
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page59
59 of 79
79
(6)
Pasal 82
Proses Pemeriksaan dan Penjatuhan hukuman Disiplin
Tingkat Ringan
(1)
(2)
(3)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page60
60 of 79
79
Pasal 83
Proses Pemeriksaan dan Penjatuhan Hukuman Disiplin
Tingkat Sedang dan Tingkat Berat
(1) Dalam hal terdapat indikasi pelanggaran disiplin tingkat sedang sampai
dengan berat, dapat dilakukan pemeriksaan oleh:
a. Kelompok Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Karyawan (KP2DK);
b. Tim Pemeriksaan Khusus (Riksus);
c. Tim Pertimbangan Kepegawaian (TPK).
(2) Perbedaan fungsi/tingkatan KP2DK, TPK, dan Riksus:
a. KP2DK untuk pemeriksaan terhadap karyawan yang diduga
melakukan pelanggaran disiplin;
b. Riksus untuk pemeriksaan terhadap karyawan yang diduga melakukan
penyimpangan terhadap aset dan keuangan perusahaan, atau hal-hal
lainnya yang dianggap khusus berdasarkan perintah Direksi;
c. TPK untuk banding apabila pekerja tidak setuju dengan keputusan
manajemen atau apabila Direktur Utama memandang perlu dilakukan
pemeriksaan ulang dari hasil pemeriksaan riksus atau KP2DK
sebelumnya.
(3)
KP2DK melakukan pemeriksaan berdasarkan perintah pejabat serendahrendahnya setingkat Senior General Manager untuk di Kantor Cabang
Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta, General Manager untuk di
Kantor Cabang dan Deputi Direktur Pengembangan SDM di Kantor
Pusat.
(4)
(5)
(6)
(7)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page61
61 of 79
79
(8)
(9)
Page
Page62
62 of 79
79
(19) Dalam hal penyampaian hukuman disiplin tidak dapat dilakukan secara
langsung harus disebutkan tenggang waktu pemberlakuan hukuman
disiplin dimaksud.
Pasal 84
Kewenangan Penjatuhan Hukuman dan Pengembalian Status
(1) Kewenangan penjatuhan hukuman disiplin berupa tindakan sela atau
hukuman disiplin adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran III
Keputusan ini.
(2) Kewenangan pengembalian status karyawan yang telah menjalani masa
hukuman adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran IV Keputusan
ini.
(3) Prosedur pengembalian status karyawan yang
penurunan Kelas Jabatan, yaitu sebagai berikut:
dikenakan
sanksi
(2)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
hukuman
disiplin
ringan
tidak
dapat
Page
Page63
63 of 79
79
(3)
b.
c.
(4)
(5)
(6)
(7)
(1)
(2)
(3)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page64
64 of 79
79
(4)
(5)
(6)
melakukan
pelanggaran
Pasal 87
Tindakan Sela
(1)
PKB AP
AP IIII - SP
PKB
SP IIII
2014-2015
2014-2015
Page
Page65
65 of
of 79
79
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page66
66 of 79
79
BAB XII
BANTUAN HUKUM
Pasal 89
Bantuan Hukum
(1) Bantuan Hukum diberikan oleh Perusahaan kepada karyawan dan
Pasal 90
Hal-Hal Yang Mengakibatkan Pemutusan
Hubungan Kerja
(1)
(2)
disiplin
tingkat
berat
berupa
Page
Page67
67 of 79
79
(3)
i.
j.
Tidak melapor
Perusahaan.
setelah
menjalani cuti
di luar tanggungan
(4)
Pasal 91
Rasionalisasi
(1) Rasionalisasi/pemutusan hubungan kerja dilakukan apabila Perusahaan
dengan segala daya upaya telah mengusahakan untuk tidak terjadi
pemutusan hubungan kerja atau dengan memperbaiki kondisi Perusahaan
dengan melakukan langkah-langkah efisiensi untuk menyelamatkan
Perusahaan.
(2) Karyawan yang terkena rasionalisasi/pemutusan hubungan kerja diberikan
uang pesangon yang besarnya diatur berdasarkan kesepakatan antara
Perusahaan dengan SEKARPURA II.
(3) Uang pesangon adalah sejumlah uang yang diberikan sekaligus oleh
Perusahaan kepada karyawan, sebagai akibat adanya pemutusan
hubungan kerja karena rasionalisasi/restrukturisasi Perusahaan.
BAB XIII
PENYELESAIAN KELUH KESAH
Pasal 92
Penyelesaian Keluh Kesah dan Pengaduan
(1)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page68
68 of 79
79
mungkin
(2)
(3)
(4)
(5)
BAB XIV
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pasal 94
Manajemen K3
(1)
(2)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page69
69 of 79
79
Pasal 95
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(1)
(2)
(3)
BAB XV
ANTI KORUPSI
Pasal 96
Larangan Berusaha/Berbisnis
Bagi Direksi dan Karyawan
(1) Dalam melaksanakan kegiatan operasional dan usaha Perusahaan, Direksi
dan karyawan wajib memperhatikan dan melaksanakan prinsip-prinsip
tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page70
70 of 79
79
BAB XVI
KETENTUAN PERALIHAN DAN PELAKSANAAN
Pasal 97
Ketentuan Peralihan
(1)
(2)
Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama ini akan
diatur kemudian atas kesepakatan kedua belah pihak.
(3)
Pasal 98
Masa Peralihan
(1)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page71
71 of 79
79
(2)
Pasal 99
Sosialisasi
(1)
(2)
Pasal 100
Perubahan Perjanjian Kerja Bersama
(1)
(2)
Pasal 101
Penyelesaian Perselisihan
(1)
(2)
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Page
Page72
72 of 79
79
BAB XVII
PENUTUP
Pasal 102
Ketentuan Penutup
(1)
Perjanjian Kerja Bersama berlaku dan mengikat kedua belah pihak untuk
waktu 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2014.
(2)
Perjanjian Kerja Bersama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan masingmasing mempunyai kekuatan hukum yang sama, lembar pertama untuk
Perusahaan dan lembar kedua untuk Serikat Pekerja.
(3)
Jabatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Erwin Syahputra
Indah Suryandari
Didi Kristianto
Rini Indrawati
Luthfy Edrus
Jaya Tahoma Sirait
Sudarto
Zulfahmi
Sukesta Ganewati
Surahmat
Indrawansyah
Slamet Priyanto
Yudi Mangku Alam
Robby Saputra
Fahroji
Achmad Syahir
Agung Brahmantyo
Febri Toga Simatupang
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
Jabatan
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Page
Page73
73 of 79
79
PKB AP II - SP II
2014-2015
Page 74 of 79
:
:
:
:
:
:
Atasan Langsung
Dalam hal karyawan yang bersangkutan menolak menandatangani Berita Acara ini,
maka Berita Acara ini harus disahkan oleh atasan langsung pejabat yang
memberikan sanksi.
Mengetahui
Atasan Langsung Pemberi Sanksi
..
Salinan Berita Acara ini disampaikan kepada Yth :
Deputi Direktur Pengembangan SDM/ Pers. & GA Senior Manager/ Manager fungsi
Kepegawaian
SERIKAT KARYAWAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
WANDI ANHAR
KETUA UMUM
TRI S. SUNOKO
DIREKTUR UTAMA
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
2014-2015
Page75
75 of 79
79
Page
:
:
:
:
:
:
Demikian Berita Acara ini dibuat pada hari dan tanggal tersebut di atas, untuk
diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Karyawan ybs
Atasan Langsung
Dalam hal karyawan yang bersangkutan menolak menandatangani Berita Acara ini,
maka Berita Acara ini harus disahkan oleh atasan langsung pejabat yang
memberikan sanksi.
Mengetahui
Atasan Langsung Pemberi Sanksi
..
Salinan Berita Acara ini disampaikan kepada Yth :
Deputi Direktur Pengembangan SDM/ Pers. & GA Senior Manager/ Manager fungsi
Kepegawaian
SERIKAT KARYAWAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
WANDI ANHAR
KETUA UMUM
TRI S. SUNOKO
DIREKTUR UTAMA
PKB AP II - SP
SP IIII
2014-2015
2014-2015
Page76
76 of 79
79
Page
PKB AP II - SP II
2014-2015
Page 77 of 79
a. Hukuman disiplin
sebagaimana tercantum
pada Pasal 80 ayat (1)
Karyawan
kelas jabatan
6 s.d. 9
Karyawan
kelas jabatan
1 s.d. 4
Karyawan
kelas jabatan
1 s.d. 4
Karyawan
kelas jabatan
1 s.d. 4
DIREKTUR
SDM & UMUM
Karyawan
Kantor
Cabang ybs
kelas jabatan
10 s.d. 16
Karyawan
Kantor
Cabang ybs
Karyawan
Kantor
Cabang ybs
KEPALA
CABANG
Bawahan dari
Pejabat ybs
Karyawan
Kantor
Cabang ybs
kelas jabatan
2 s.d. 8
ATASAN
LANGSUNG
KANTOR CABANG
MANAGER/
SETINGKAT
Karyawan
kelas jabatan 1
s.d. 5
Tingkat Berat
Tingkat Sedang
PKB AP II SP II
2014-2015
3.
2.
Tingkat Ringan
1.
DIREKTUR
UTAMA
a. Teguran Lisan
NO
Karyawan
Kantor
Pusat kelas
jabatan 10
s.d. 16
Karyawan
Kantor
Pusat kelas
jabatan 5
s.d. 16
Karyawan
Kantor
Pusat kelas
jabatan 5
s.d. 16
DD PSDM
Karyawan
Kantor Pusat
kelas jabatan
9 s.d. 16
10
ASDEP/
SETINGKAT
Page 77 of 79
Karyawan
Kantor Pusat
kelas jabatan
5 s.d. 8
Bawahan dari
Pejabat ybs
ATASAN
LANGSUNG
KANTOR PUSAT
PKB AP II - SP II
2014-2015
Page 78 of 79
PKB AP II SP II
2014-2015
DD PSDM
ATASAN
LANGSUNG
10
ASDEP/
SETINGKAT
Page 78 of 79
KANTOR PUSAT
TRI S. SUNOKO
DIREKTUR UTAMA
MANAGER/
SETINGKAT
WANDI ANHAR
KETUA UMUM
ATASAN
LANGSUNG
KANTOR CABANG
KEPALA
CABANG
SERIKAT KARYAWAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Karyawan
kelas jabatan
6 s.d. 16
Karyawan
kelas jabatan 1
s.d. 5
c. Pemberhentian Tidak
Dengan Hormat
4
Karyawan
kelas jabatan
6 s.d. 16
DIREKTUR
SDM & UMUM
Karyawan
kelas jabatan 1
s.d. 5
DIREKTUR
UTAMA
b. Pemberhentian Dengan
Hormat Tidak Atas
Permintaan Sendiri
NO
PKB AP II - SP II
2014-2015
Page 79 of 79
PKB AP II SP II
2014-2015
MANAGER/
SETINGKAT
ATASAN
LANGSUNG
KANTOR CABANG
Karyawan
Kantor
Pusat kelas
jabatan 10
s.d. 16
DD PSDM
ATASAN
LANGSUNG
10
ASDEP/
SETINGKAT
Page 79 of 79
KANTOR PUSAT
TRI S. SUNOKO
DIREKTUR UTAMA
Karyawan
Kantor
Cabang ybs
kelas jabatan
10 s.d. 16
KEPALA
CABANG
WANDI ANHAR
KETUA UMUM
Karyawan
kelas jabatan
6 s.d. 9
DIREKTUR
SDM & UMUM
Karyawan
kelas jabatan 1
s.d. 5
DIREKTUR
UTAMA
PEJABAT YANG BERWENANG MENGEMBALIKAN STATUS KARYAWAN YANG TELAH MENJALANI MASA HUKUMAN
SERIKAT KARYAWAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Hukuman disiplin
sebagaimana tercantum
pada Pasal 80 ayat (1)
Tingkat Berat
NO
CATATAN
PKB AP II - SP II
2014-2015
Page 80 of 79
CATATAN
PKB AP II - SP II
2014-2015
Page 81 of 79
PKB AP II - SP II
2014-2015
Page 82 of 79