Anda di halaman 1dari 37

HANDOUT PENDAMPINGAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK

MATA PELAJARAN PEMINATAN


Bidang Keahlian: Pariwisata
Program Keahlian: Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, dan
Kepariwisataan

PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
TERAPAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014

Pembelajaran IPA Terapan

PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) TERAPAN
I.

PEMAHAMAN KOMPETENSI

A. Konsep
1. Standar

Kompetensi

Lulusan

(SKL)

adalah

kriteria

mengenai

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,


dan keterampilan. SKL dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Inti
(KI),

selanjutnya

Kompetensi

Inti

dijabarkan

ke

dalam bentuk

Kompetensi Dasar (KD).


2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL
yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas
atau program yang menjadi dasar pengembangan KD. Kompetensi
Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan

yang

berfungsi

sebagai

pengintegrasi

muatan

pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai SKL.


3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk
menguasai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik
melalui proses pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat
kemampuan

dalam

konteks

muatan

pembelajaran

serta

perkembangan belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti.


4. Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau
struktur dan kategori domain kemampuan tentang perilaku peserta
didik yang terbagi ke dalam domain sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pembagian domain perilaku belajar dilakukan untuk
mengukur

perubahan

perilaku

seseorang

baik

selama

proses

pembelajaran maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam perilaku


(behaviour) yang terdapat pada indikator pencapaian kompetensi.
B. Deskripsi
1. Hasil belajar dirumuskan dalam tiga taksonomi meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar
ini dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik baik
selama proses belajar maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

Pembelajaran IPA Terapan

aspek perilaku (behaviour) tujuan pembelajaran. Kita mengenal


klasifikasi perilaku hasil belajar berdasarkan taksonomi Bloom, dan
pada

Kurikulum

2013

digunakan

taksonomi

Bloom

yang

disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl.

Sikap (affective domain) merupakan perilaku, emosi dan perasaan


dalam bersikap dan merasa.

Pengetahuan (cognitive domain) merupakan kapabilitas intelektual


dalam bentuk pengetahuan atau berpikir.

Keterampilan

(psychomotor

domain)

merupakan

keterampilan

manual atau motorik dalam bentuk melakukan.


a. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama
dalam perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan
rumusan ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap
dalam

Kurikulum

2013

menggunakan

taksonomi

Krathwohl

dimana pembentukan sikap peserta didik diawali dari menerima


(accepting), menjalankan (responding), menghargai (valuing),
menghayati

(organizing/internalizing),

mengamalkan

(characterizing/actualizing).
b. Ranah

pengetahuan

taksonomi

Bloom

pada
yang

Kurikulum

2013

disempurnakan

menggunakan

oleh

Anderson.

Perkembangan kemampuan mental (intelektual) peserta didik


dimulai dari C1 yakni mengingat (remember) dimana peserta didik
mengingat

kembali

pengetahuan

dari

memorinya.

Tahapan

perkembangan selanjutnya C2 yakni memahami (understand)


yang merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari pesan
pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. Lebih lanjut
tahap C3 yakni menerapkan (apply) yang merupakan penggunaan
prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru. Tahap
lebih lanjut C4 yakni menganalisis (analysis) yang merupakan
penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana
bagian-bagian tersebut saling berhubungan antara satu sama
lainnya

dalam

keseluruhan

struktur.

Tingkatan

taksonomi

pengetahuan selanjutnya C5 yakni mengevaluasi

(evaluate),

merupakan kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria


@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

Pembelajaran IPA Terapan

dan standar. Kemampuan tertinggi adalah C6 yakni berkreasi


(create), merupakan kemampuan menempatkan elemen-elemen
secara

bersamaan

ke

dalam

bentuk

modifikasi

atau

mengorganisasi elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur


baru).
c. Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 menggunakan gradasi
Dyers yang ditata sebagai berikut: mengamati
menanya

(questioning),

mencoba

(observing),

(experimenting),

menalar

(associating), menyaji (communicating), dan mencipta (creating).


2. SKL merupakan profil lulusan yang akan dicapai oleh semua mata
pelajaran

pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.


3. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran
kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan
Kompetensi

Dasar.

Kompetensi

lulusan,

kompetensi

inti,

dan

kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian


yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut.

Materi Pembelajaran

SKL

KI
+ KD
RL

Penilaian

PEMBE-LAJARAN

Penilaian
HASIL BELA-JAR
Penilaian

RL = Ruang lingkup materi

Gambar 1: Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

Pembelajaran IPA Terapan

Rumusan standar kompetensi lulusan SMK/MAK yang tercantum pada


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
untuk tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

Pembelajaran IPA Terapan

Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK


DIMENSI
Sikap

Pengetahu
an

Keterampil
an

KUALIFIKASI KEMAMPUAN
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri.

4. Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK
sebagai berikut.
Tabel 2. Kompetensi Inti SMK/MAK
KOMPETENSI INTI
KELAS X

KOMPETENSI INTI
KELAS XI

1. Menghayati dan
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
mengamalkan
agama yang
ajaran agama yang
dianutnya.
dianutnya.

KOMPETENSI INTI
KELAS XII
1. Menghayati dan
mengamalkan
ajaran agama yang
dianutnya.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

Pembelajaran IPA Terapan

KOMPETENSI INTI
KELAS X

KOMPETENSI INTI
KELAS XI

KOMPETENSI INTI
KELAS XII

2. Menghayati dan
2. Menghayati dan
2. Menghayati dan
mengamalkan
mengamalkan
mengamalkan
perilaku jujur,
perilaku jujur,
perilaku jujur,
disiplin,
disiplin,
disiplin,
tanggungjawab,
tanggungjawab,
tanggungjawab,
peduli (gotong
peduli (gotong
peduli (gotong
royong, kerjasama,
royong, kerjasama,
royong, kerjasama,
toleran, damai),
toleran, damai),
toleran, damai),
santun, responsif
santun, responsif
santun, responsif
dan proaktif dan
dan proaktif dan
dan proaktif dan
menunjukan sikap
menunjukan sikap
menunjukan sikap
sebagai bagian dari
sebagai bagian dari
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
solusi atas berbagai
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
permasalahan
permasalahan
berinteraksi secara
dalam berinteraksi
dalam berinteraksi
efektif dengan
secara efektif
secara efektif
lingkungan sosial
dengan lingkungan
dengan lingkungan
dan alam serta
sosial dan alam
sosial dan alam
dalam menempatkan
serta dalam
serta dalam
diri sebagai
menempatkan diri
menempatkan diri
cerminan bangsa
sebagai cerminan
sebagai cerminan
dalam pergaulan
bangsa dalam
bangsa dalam
dunia.
pergaulan dunia.
pergaulan dunia.
3. Memahami,
3. Memahami,
3. Memahami,
menerapkan dan
menerapkan, dan
menerapkan,
menganalisis
menganalisis
menganalisis, dan
pengetahuan
pengetahuan
mengevaluasi
faktual, konseptual,
faktual, konseptual,
pengetahuan
dan prosedural
prosedural, dan
faktual, konseptual,
berdasarkan rasa
metakognitif
prosedural, dan
ingin tahunya
berdasarkan rasa
metakognitif dalam
tentang ilmu
ingin tahunya
ilmu pengetahuan,
pengetahuan,
tentang ilmu
teknologi, seni,
teknologi, seni,
pengetahuan,
budaya, dan
budaya, dan
teknologi, seni,
humaniora dengan
humaniora dalam
budaya, dan
wawasan
wawasan
humaniora dalam
kemanusiaan,
kemanusiaan,
wawasan
kebangsaan,
kebangsaan,
kemanusiaan,
kenegaraan, dan
kenegaraan, dan
kebangsaan,
peradaban terkait
peradaban terkait
kenegaraan, dan
penyebab fenomena
penyebab fenomena
peradaban terkait
dan kejadian dalam
dan kejadian dalam
penyebab fenomena
bidang kerja yang
bidang kerja yang
dan kejadian dalam
spesifik untuk
spesifik untuk
bidang kerja yang
memecahkan
memecahkan
spesifik untuk
masalah.
masalah.
memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
dan menyaji dalam
menyaji, dan
ranah konkret dan
ranah konkret dan
mencipta dalam
ranah abstrak
ranah abstrak
ranah konkret dan
terkait dengan
terkait dengan
ranah abstrak
pengembangan dari
pengembangan dari
terkait dengan
yang dipelajarinya di
yang dipelajarinya di
pengembangan dari
sekolah secara
sekolah secara
yang dipelajarinya di
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

Pembelajaran IPA Terapan

KOMPETENSI INTI
KELAS X

KOMPETENSI INTI
KELAS XI

mandiri, dan mampu


melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan
langsung.

mandiri, bertindak
secara efektif dan
kreatif, dan mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan
langsung.

KOMPETENSI INTI
KELAS XII
sekolah secara
mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan
langsung.

5. Kompetensi Inti pada ranah sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan


kombinasi reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi
kompetensi sikap meliputi menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan.
6. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi
dengan

batasan-batasan

yang

telah

ditentukan

pada

setiap

tingkatnya. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif


peserta didik untuk kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2),
menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XII
ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5). Dimensi kedua adalah
dimensi

pengetahuan

(knowledge);

untuk

kelas

berupa

pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk


kelas XI dan XII dilanjutkan sampai metakognitif.
a. Pengetahuan

faktual

yakni pengetahuan terminologi atau

pengetahuan detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa


berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar,
dibaca, disentuh, atau diamati.
b. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih
kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi.
Contohnya periode waktu geologi, teori Pythagoras, hukum
permintaan dan kebutuhan, teori evolusi, dan struktur anggota
MPR.
c. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana
melakukan
algoritma

sesuatu
(urutan

termasuk

pengetahuan

langkah-langkah

logis

pada

keterampilan,
penyelesaian

masalah yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

Pembelajaran IPA Terapan

d. Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi


(mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas
dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian
berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai
contoh pengetahuan mengritik tulisan tentang kekuatan dan
kelemahannya,

pengetahuan

menguraikan

sebagai

sarana

menangkap struktur unit materi pelajaran dalam buku teks,


pengetahuan tentang penggunaan heuristik (proses menemukan).
7. Kompetensi Inti pada ranah keterampilan mengandung keterampilan
abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat
mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji,
mengolah,

menalar,

dan

mencipta

dengan

dominan

pada

kemampuan mental/keterampilan berpikir. Sedangkan keterampilan


konkret lebih bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada
kemampuan menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi
dan mencipta.
8. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah
tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta
didik, dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.
9. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4)
memberi

arah

tentang

tingkat

kompetensi

pengetahuan

dan

keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.


10.Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi
pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4
berisi keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan
peserta didik. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 tersebut, pendidik
dapat mengembangkan proses pembelajaran dan cara penilaian yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus
memberikan

dampak

pengiring

(nurturant

effect)

terhadap

pencapaian tujuan pembelajaran tidak langsung yaitu KI-1 dan KI-2.


Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik,
peserta

didik

akan

memperoleh

pembelajaran

tidak

langsung

(indirect teaching) berupa pengembangan sikap spiritual dan sosial


yang relevan dengan Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

Pembelajaran IPA Terapan

11.Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi


pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut.
a. Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
b. Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku
teks sesuai KD dari KI-3;
c. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai
rumusan KD dari KI-4;
d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran dan keterampilan yang harus dicapai;
e. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam
kegiatan yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan
f.

KI- 2, dan
Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang relevan.

C. Contoh
Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah
melakukan analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD.
Dari analisis itu akan diperoleh jabaran tentang taksonomi dan gradasi
hasil belajar yang berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan penilaian yang diperlukan. Contoh sebagai berikut.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

10

Pembelajaran IPA Terapan

Tabel 3. Contoh Analisis Keterkaitan SKL, KI, dan KD


Standar Kompetensi
Lulusan
Kualifikasi
Dimensi
Kemampuan
Sikap
Memiliki
1.
perilaku
yang
mencermink
an sikap
orang
beriman,
berakhlak
mulia,
berilmu,
percaya diri,
dan
bertanggung
jawab dalam
berinteraksi
secara
efektif
dengan
lingkungan
sosial dan
alam serta
dalam
menempatk
an diri
2.
sebagai
cerminan
bangsa
dalam
pergaulan
dunia

Pengetahu
an

Kompetensi
Inti Kelas X

Kompetensi Dasar

Keterangan*)

Menghayati
I.1 Menunjukkan
dan
keimanan
mengamalkan
sebagai rasa
ajaran agama
syukur dan
yang
keyakinan
dianutnya
terhadap
kebesaran Sang
Pencipta karena
menyadari
keteraturan dan
kompleksitas
alam dan jagad
raya diaturoleh
Sang Pencipta

Salah satu KD
sudah pada
level
mengamalkan
(sudah
menunjukkan
pengamalan
rasa syukur)

I.2 Menyadari
kebesaran Tuhan
yang
menciptakan
alam semesta
dan semua unsur
di dalamnya

Menghayati
2.1 Menunjukkan
dan
perilaku ilmiah
mengamalkan
(memiliki rasa
perilaku jujur,
ingin tahu,
disiplin,
objektif, jujur,
tanggung
teliti, cermat,
jawab, peduli
tekun, hati-hati,
(gotong
bertanggungroyong, kerja
jawab, terbuka,
sama,
kritis, kreatif,
toleran,
inovatif dan
damai),
peduli
santun,
lingkungan)
responsif dan
dalam aktivitas
pro-aktif dan
sehari-hari
menunjukkan
sebagai wujud
sikap sebagai
implementasi
bagian dari
sikap dalam
solusi atas
melakukan
berbagai
percobaan dan
permasalahan
diskusi
dalam
berinteraksi
2.2 Menghargai kerja
secara efektif
individu dan
dengan
kelompok dalam
lingkungan
aktivitas seharisosial dan
hari sebagai
alam serta
wujud
dalam
implementasi
menempatka
melaksanakan
n diri sebagai
percobaan dan
cerminan
melaporkan hasil
bangsa dalam
percobaan
pergaulan
dunia.
Memiliki
3. Memahami,
3.2 Mendeskripsikan
pengetahua
menerapkan,
jenis, bagiann faktual,
menganalisis
bagian, fungsi,
konseptual,
pengetahuan
dan cara
prosedural,
faktual,
menggunakan
dan
konseptual,
berbagai alat

Salah satu KD
dari KI -2
sudah
menunjukkan
pengamalan
perilaku (2.1)

KD 3.2 ada
pada level
kognitif 2 atau
memahami.
Sedangkan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

11

Pembelajaran IPA Terapan

Standar Kompetensi
Lulusan
Kualifikasi
Dimensi
Kemampuan
metakognitif
dalam ilmu
pengetahua
n, teknologi,
seni, dan
budaya
dengan
wawasan
kemanusiaa
n,
kebangsaan,
kenegaraan,
dan
peradaban
terkait
penyebab,
serta
dampak
fenomena
dan
kejadian.

Keterampil
an

Kompetensi
Inti Kelas X

Kompetensi Dasar

prosedural
ukur
berdasarkan
rasa ingin
tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi,
seni, budaya,
dan
humaniora
dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan,
dan
peradaban
terkait
penyebab
fenomena
dan kejadian,
serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural
pada bidang
kajian yang
spesifik
sesuai
dengan bakat
dan minatnya
untuk
memecahkan
masalah
Memiliki
4. Mengolah,
4.1 Menggunakan
kemampuan
menalar, dan
alat ukur
pikir dan
menyaji
tindak yang
dalam ranah
efektif dan
konkret dan
kreatif
ranah abstrak
dalam ranah
terkait
abstrak dan
dengan
konkret
pengembang
sebagai
an dari yang
pengemban
dipelajarinya
gan dari
di sekolah
yang
secara
dipelajari di
mandiri, dan
sekolah
mampu
secara
menggunakan
mandiri.
metoda
sesuai kaidah
keilmuan

Keterangan*)
pengetahuann
ya sampai
pada lingkup
prosedural

KD 4.1. berada
pada ranah
psikomotorik
berarti sesuai
dengan
menyaji pada
ranah konkret.

Keterangan:
1. SKL diambil dari Permendikbud nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar diambil dari Permendikbud
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK dan
lampirannya.
3. Analisis diisi dengan hasil analisis taksonomi dan gradasi hasil belajar.
Jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan melalui tujuan
pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi.
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

12

Pembelajaran IPA Terapan

D. Latihan
Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk kelas X, XI dan XII
sesuai contoh tabel 3 di atas.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

13

Pembelajaran IPA Terapan

II. PEMAHAMAN MATERI

A. Konsep
Materi pembelajaran atau lingkup materi adalah bagian dari isi rumusan
Kompetensi Dasar (KD), merupakan muatan dari pengalaman belajar
yang diinteraksikan di antara peserta didik dengan lingkungannya untuk
mencapai Kemampuan Dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil
belajar dari mata pelajaran.
B. Deskripsi
Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD dari KI-3
dan KD dari KI-4. Guru Dapat mengembangkan materi pembelajaran
yang sudah tercantum di silabus atau buku teks sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran merujuk
pada materi pembelajaran dalam silabus dan buku teks, serta rumusan
Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-3 (pengetahuan) dan KI-4
(keterampilan).
Untuk merumuskan IPK dapat digunakan rambu-rambu sebagai berikut.
1. Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3)
dan perilaku keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau
diobservasi.
2. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD
dari KI-2) dapat tidak dirumuskan sebagai indikator pencapaian
kompetensi pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial
harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran.
3. Rumusan

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

menggunakan

dimensi proses kognitif (the cognitive process of dimension) dan


dimensi pengetahuan (knowledge of dimension) yang sesuai dengan
KD, namun tidak menutup kemungkinan perumusan indikator dimulai
dari kedudukan KD yang setingkat lebih rendah, dan atau lebih tinggi.
4. IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

14

Pembelajaran IPA Terapan

a. Tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan


gradasinya dan tuntutan KI.
b. Tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural,
metakognitif).
c. Tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau
keterampilan konkret.
d. Untuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja
operasional

sampai

Sedangkan

untuk

tingkat manipulasi/membiasakan
kelas

XI

sampai

minimal

pada

(K2/P2).
tingkat

presisi/mahir (K3/P3). Selanjutnya untuk kelas XII sampai minimal


pada tingkat artikulasi/alami (K4/P4) pada taksonomi psikomotor
Dave atau Simpson.
e. Rumusan IPK dari KD dari KI-3 dan dari KD dari KI-4. Setiap KD
minimal memiliki 2 (dua) indikator.
Mata pelajaran IPA Terapan membahas materi yang meliputi:
1. Kimia membahas tentang:
a. Konsep kimia dasar meliputi materi dan perubahannya, atom,
persamaan reaksi, senyawa dan campuran. Larutan dan kelarutan,
asam,

basa

dan

garam

serta

contoh-contohnya

di

bidang

pariwisata.
b. Konsep kimia organik meliputi karbohidrat, lemak dan protein
serta sifat-sifatnya; kaitan sifat-sifat kimia organik dengan faktor
penyebab terjadinya peristiwa kimia di bidang pariwisata.
2. Fisika membahas tentang
a. Konsep fisika meliputi besaran pokok dan satuannya, alat ukur dan
pengukuran, hukum tentang gaya, elastisitas dan tegangan
permukaan.

konsep usaha, energi, dan daya; suhu, kalor dan

perpindahan kalor, kelistrikan, cermin dan lensa.


b. Konsep fisika yang diuraikan dikaitkan dengan peristiwa fisika
yang terdapat di bidang pariwisata.
3. Biologi membahas tentang:

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

15

Pembelajaran IPA Terapan

Sel dan komponennya, enzym, peristiwa difusi dan osmosis di bidang


paiwisata, pigmen dan ekosistem, pencemaran dan penanganannya.
Ketiga lingkup IPA tersebut, diarahkan pada satu kesatuan kejadian yang
terintegrasi satu sama lain dalam kegiatan praktik di bidang Pariwisata.
Pada prinsipnya mata pelajaran IPA Terapan digunakan sebagai landasan
dasar ilmu pengetahuan guna mendukung dasar program keahlian dari
seluruh Program Keahlian yang berada di bidang pariwisata. Manfaat
mata pelajaran IPA Terapan adalah memberi dasar pengetahuan yang
kuat dan daya suai peserta didik untuk berkembang di bidang
pekerjaannya. Melalui mata pelajaran IPA Terapan, peserta didik akan
dapat mengetahui berbagai proses yang mendukung keberhasilan
bidang pekerjaannya serta faktor-faktor penyebab kegagalan saat
melaksanakan pekerjaan, seperti antara lain: mengapa bahan dari serat
protein mudah melar dan mengkerut, mengapa bahan dari wool tidak
dapat dicuci dengan bahan pembersih bersifat basa, mengapa terjadi
koagulasi (pecah) pada saat pembuatan mayonnaise, apa yang terjadi
pada struktur rambut saat proses pengeritingan, pemutihan dan lain-lain.
C. Contoh
Tabel 4. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran
Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

1. Menghayati dan
mengamalkan
ajaran agama
yang dianutnya

1.1 Menunjukkan
keimanan
sebagai rasa
syukur dan
keyakinan
terhadap
kebesaran Sang
Pencipta karena
menyadari
keteraturan dan
kompleksitas
alam dan jagad
raya diaturoleh
Sang Pencipta

IPK

Materi
Pembelajara
n

1.2 Menyadari
kebesaran Tuhan
yang
menciptakan
alam semesta
dan semua unsur
di dalamnya
2. Menghayati dan
Mengamalkan
perilaku jujur,

2.1 Menunjukkan
perilaku ilmiah
(memiliki rasa

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

16

Pembelajaran IPA Terapan

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

IPK

Materi
Pembelajara
n

disiplin, tanggung
ingin tahu,
jawab, peduli
objektif, jujur,
(gotong royong,
teliti, cermat,
kerja sama,
tekun, hati-hati,
toleran, damai),
bertanggungsantun, responsif
jawab, terbuka,
dan proaktif dan
kritis, kreatif,
menunjukkan
inovatif dan
sikap sebagai
peduli
bagian dari solusi
lingkungan)
atas berbagai
dalam aktivitas
permasalahan
sehari-hari
dalam
sebagai wujud
berinteraksi
implementasi
secara efektif
sikap dalam
dengan
melakukan
lingkungan sosial
percobaan dan
dan alam serta
diskusi
dalam
menempatkan diri 2.2 Menghargai kerja
sebagai cerminan
individu dan
bangsa dalam
kelompok dalam
pergaulan dunia.
aktivitas seharihari sebagai
wujud
implementasi
melaksanakan
percobaan dan
melaporkan hasil
percobaan
3. Memahami,
3.2 Mendeskripsikan
menerapkan dan
jenis, bagianmenganalisis
bagian, fungsi ,
pengetahuan
dan cara
faktual,
menggunakan
konseptual, dan
berbagai alat
prosedural
ukur
berdasarkan rasa
ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dalam
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab
fenomena dan
kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan
masalah.
4. Mengolah,
4.2 Menggunakan
menalar, dan
alat ukur
menyaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak
terkait dengan
pengembangan
dari yang
dipelajarinya di
sekolah secara
mandiri, dan
mampu

3.2.1

Alat Ukur
Jenis
membanding
kan jenis-jenis Bagianbagian
alat ukur
besaran
Fungsi
pokok
Cara
3.2.2Menjelaskan
mengguna
bagian-bagian
kan
alat ukur
3.2.3
membanding
kan fungsi
alat ukur
3.1.4menjelaskan
cara
menggunaka
n alat ukur

4.1.1menyiapkan Penyiapan
alat ukur
alat ukur
4.1.2Menggunakan
alat ukur
Penggunaan
sesuai
alat ukur
manual
4.1.3Membaca
hasil
pengukuran Pembacaan
hasil
alat ukur
pengukura
sesuai buku
n dengan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

17

Pembelajaran IPA Terapan

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

Materi
Pembelajara
n
alat uku

IPK

menggunakan
metoda sesuai
kaidah keilmuan.

manual

Integrasi muatan lokal dalam Mata Pelajaran IPA terapan dimaknai


dengan materi IPA Terapan yang kontekstual sesuai lingkungan sekitar
atau topik kekinian. Integrasi ekstrakurikuler kepramukaan dimaknai
dengan pemanfaatan kegiatan kepramukaan sebagai aktualisasi materi
IPA Terapan, yang dipilih dari KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 yang
dimungkinkan

diajarkan

dalam

program

aktualisasi

kegiatan

ekstrakurikuler kepramukaan.
Tabel 5. Pengintegrasian Materi IPA Terapan dalam Muatan Lokal dan
Ekstrakurikuler Pramuka
Kompetensi Dasar
3.14Mendeskripsikan
komponen
ekosistem,
pencemaran dan
dampaknya bagi
makhluk hidup.
4.14Melakukan
penanganan limbah
yang ada di
lingkungan.

Integrasi Muatan
Lokal ke dalam IPA
Terapan

Integrasi Ekstrakurikuler
Kepramukaan dari
Materi IPA Terapan

Pencemaran dan
limbah yang ada di
wilayah sekitar,
misalnya limbah cair.

Melakukan kegiatan
kepramukaan terkait
dengan sikap kepedulian
terhadap lingkungan
melalui penanganan
limbah di wilayah
setempat

D. Latihan
1. Buat analisis keterkaitan KI, KD, Materi dan Indikator Pencapaian
Kompetensi seperti contoh Tabel 4 di atas dari pasangan KD3 dan
KD4.
2. Buat

analisis

integrasi

materi

KD

Dengan

Muatan

Lokal

dan

Ekstrakurikuler Kepramukaan seperti Tabel 5 di atas.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

18

Pembelajaran IPA Terapan

III.

PEMAHAMAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Konsep
Proses pembelajaran

merupakan

suatu

proses yang mengandung

serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga


penilaian. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya termasuk dengan guru yang
berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun
sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
B. Deskripsi
1. Perencanaan Pembelajaran
a. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus yang
disusun dan ditetapkan secara nasional dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru mata pelajaran.
b. RPP dikembangkan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai KD, disusun secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
c. Perumusan indikator
Indikator

Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

dirumuskan

dalam

pernyataan perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk


kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4.
d. Perumusan tujuan
Tujuan pembelajaran mengandung unsur peserta didik (audience),
perilaku (behaviour), kondisi (condition), dan kriteria (degree).
Rumusan tujuan pembelajaran harus mencerminkan keterikatan
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

19

Pembelajaran IPA Terapan

antara KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 di dalam pembelajaran KD


dari KI-3 dan KD dari KI-4. Perumusan tujuan juga harus
mencerminkan aspek penilaian otentik berupa proses dan produk.
Rumusan kriteria dalam tujuan pembelajaran berupa kriteria
kompetensi

sikap,

kompetensi

pengetahuan,

kompetensi

keterampilan. Kriteria dapat berupa perilaku, proses atau produk


yang dapat diamati dan atau diukur.
e. Langkah pembelajaran
Langkah-langkah

pembelajaran

berisikan

pendekatan

pembelajaran saintifik dan model pembelajaran yang sesuai


dengan karakteristik KD yang akan diajarkan.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik harus dapat
dipadukan secara sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax)
model pembelajaran. Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 model
pembelajaran utama yang diharapkan dapat membentuk perilaku
saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan.
Ketiga model tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek
(Project

Based

Learning),

dan

model

Pembelajaran

Melalui

Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Tidak semua


model

pembelajaran

tepat

digunakan

untuk

semua

KD/materi

pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan


untuk materi pembelajaran tertentu pula. Demikian sebaliknya
mungkin materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal
jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Untuk itu guru harus
menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada
pembelajaran penyingkapan atau pada pembelajaran hasil karya
(Problem Based Learning Dan Project Based Learning).
Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:
a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah ke pencarian atau
penemuan;
b. Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, dan
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

20

Pembelajaran IPA Terapan

c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.


Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based Learning
dan Project Based Learning) dengan kriteria:
a. Pernyataan

KD-3 dan KD-4 mengarah

pada hasil

karya

berbentuk jasa atau produk;


b. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan meta kognitif;
c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan
d. Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan
penguasaan pengetahuan konseptual dan prosedural.
Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah
kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Model
Pembelajaran
pencarian/penelitian).

Penyingkapan

(Penemuan

dan

1) Sintaks model Discovery Learning meliputi:


a)
b)
c)
d)
e)

Pemberian rangsangan (Stimulation);


Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
Pengumpulan data (Data Collection);
Pembuktian (Verification), dan
Menarik kesimpulan/generalisasi (Generalization).

2) Sintaks model Inquiry Learning Terbimbing meliputi:


a)
b)
c)
d)
e)

Orientasi masalah;
Pengumpulan data dan verifikasi;
Pengumpulan data melalui eksperimen;
Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
Analisis proses inkuiri.

b. Model Pembelajaran Hasil karya Problem Based Learning.


1) Sintaks model Problem Based Learning dari Bransford and Stein
(dalam Jamie Kirkley, 2003:3) terdiri atas:
a) Mengidentifikasi masalah;
b) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan
menseleksi informasi-informasi yang relevan;
c) Mengembangkan
solusi
melalui
pengidentifikasian
alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan
pandang;
d) Melakukan tindakan strategis, dan
e) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari
solusi yang dilakukan.
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

21

Pembelajaran IPA Terapan

2) Sintaks model Problem Based Learning Jenis Trouble Shooting


(David H. Jonassen, 2011:93) terdiri atas:
a) Merumuskan uraian masalah;
b) Mengembangkan kemungkinan penyebab;
c) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
d) Mengevaluasi.
c. Model pembelajaran Project Based Learning dengan sintaks:
1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential
Question);
2) Mendesain perencanaan projek;
3) Menyusun jadwal (Create a Schedule);
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the
Students and the Progress of the Project);
5) Menguji hasil (Assess the Outcome), dan
6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).
Mata pelajaran IPA Terapan bertujuan untuk menumbuhkan kepekaan
terhadap peristiwa alam yang terjadi atau terkait bidang pekerjaan
khususnya pariwisata. Pembelajaran mata pelajaran IPA Terapan lebih
diarahkan pada penguatan dasar bidang keilmuan yang berkembang
di bidang pariwisata, yang dapat dicapai melalui percobaan atau
pengamatan saat praktik mata pelajaran Paket Keahlian terkait
bidang pariwisata. Melalui mata pelajaran IPA peserta didik dilatih
untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, sikap ulet, jujur,
teliti, pantang menyerah dalam melaksanakan percobaan/praktik
Paket Keahlian dan berusaha melakukan pengamatan secara seksama
sehingga menemukan peristiwa kimia, fisika dan biologi, faktor-faktor
penyebab terjadinya peristiwa kimia, fisika dan biologi terkait
pekerjaan di bidang pariwisata. Sebagai contoh, peristiwa yang terjadi
pada saat praktik pembuatan roti jika dikaitkan dengan mata
pelajaran IPA Terapan dapat diuraikan sebgai berikut.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

22

Pembelajaran IPA Terapan

Tabel 6. Contoh Hubungan IPA Terapan dan


Kompetensi Mata Pelajaran C2 dan C3
Proses
Pembuatan Roti

IPA Terapan
Aspek Fisika

Aspek Kimia

Aspek Biologi

Besaran dan
satuan
alat ukur dan
pengukuran
Pencampuran Campuran
Gaya gesek
Pertumbuhan
dan
Mikroorganisme
pengadukan Reaksi eksoterm Gaya sentrifugal
(ragi)
bahan
Panas
Pengembanga Senyawa
Panas
Enzym
n adonan
Reaksi eksoterm
Pertumbuhan
Mikroorganisme
Reaksi kimia
(ragi)
Materi dan
Perubahan
Penimbangan, Hukum kekekalan Besaran dan
pembuangan
massa
satuan
udara dan
Alat ukur dan
pembentukan Materi dan
perubahannya
pengukuran
Pembakaran Hukum kekekalan Hukum Kekekalan Pertumbuhan
massa
massa
Mikroorganisme
(ragi)
Materi dan
Materi dan
perubahannya
perubahannya
Transfer panas

1. Penimbangan
bahan

2.

3.

4.

5.

Peristiwa alam lain yang juga terjadi di bidang pariwisata seperti antara
lain proses perebusan atau pemanggangan bahan makanan sumber
protein, proses bleaching rambut yaitu saat rambut diberikan larutan
hidrogen peroksida, proses pencucian pakaian yang memerlukan panas
dan gerakan mekanik, dan peristiwa lain yang akan memperkuat
kemampuan daya nalar siswa di bidang pariwisata. Hal ini berarti
pembelajaran IPA Terapan harus dikaitkan dengan pekerjaan-pekerjaan
yang ada pada Paket Keahlian di Bidang Keahlian Pariwisata.
C. Contoh
Agar memudahkan langkah pensinkronan pendekatan dengan model
pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakan
matrik perancah

sebagai

pertolongan

sebelum dituliskan

menjadi

kegiatan inti pada RPP. Pemaduan atau pensinkronan antara langkahlangkah

pendekatan

saintifik

dan

sintaks

(langkah

kerja)

model

pembelajaran tersebut, dilakukan sebagai berikut.


@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

23

Pembelajaran IPA Terapan

1. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai


dengan silabus dan buku teks siswa terkait.
2. Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan
rambu-rambu pemilihan model pembelajaran.
3. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan
langkah-langkah (sintaks) model pembelajaran yang dipilih, kemudian
sinkronkan

dengan

langkah

pendekatan

saintifik

(5M)

sampai

mencapai IPK.
4. Pindahkan isi rancangan hasil pengisian matrik pertolongan (kegiatan
guru-peserta didik) tersebut ke dalam Kegiatan Inti pada format RPP.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

24

Pembelajaran IPA Terapan

Tabel 7. Rancangan Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Inquiry


Training) dengan Pendekatan Saintifik pada Mata Pelajaran IPA Terapan
Kompetensi Dasar
3.9 M e n d e s k r i p s i k a n jenis, sifat-sifat, dan komponen protein.
4.9 Menalar terjadinya peristiwa kerusakan makanan, susut kain, dan penggunaannya pada kosmetik berdasarkan sifatsifat protein.

Indikator
3.9.1

Sintak Inquiry
Orientasi
Masalah

membandingka
n jenis-jenis
protein
berdasarkan
sifat-sifatnya
3.9.2Menjelaskan
komponen
protein

4.9.1
Mengidentifikas
i terjadinya
peristiwa
kerusakan
makanan, susut
kain, dan
penggunaanny
a pada
kosmetik
berdasarkan

Mengamati

Pendekatan Scientific
Mengumpulkan
Menanya
Informasi

Guru
menunjukan
pada siswa
peristiwa susut
kain dan
kerusakan
makanan
Siswa
memperhatikan
demonstrasi
yang
ditunjukkan
guru tentang
peristiwa susut
kain dan
kerusakan
makanan
Guru menugaskan
siswa menganalisis
terjadinya peristiwa
tersebut dan
mendiskusikan faktor
penyebab terjadinya
peristiwa tersebut
Siswa berkelompok
berdiskusi membahas
permasalahan.
Peserta didik
membuat pertanyaan

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

25

Menalar

Mengomunikasikan

Pembelajaran IPA Terapan

Indikator

Sintak Inquiry

sifat-sifat
protein
4.9.2Menyimpulkan
hasil
identifikasi
terjadinya
peristiwa
kerusakan
makanan, susut
kain, dan
penggunaanny
a pada
kosmetik
berdasarkan
sifat-sifat
protein.

Mengamati

Pendekatan Scientific
Mengumpulkan
Menanya
Informasi
tentang apa yang
belum diketahui dan
apa yang ingin
diketahui lebih lanjut
tentang mengapa
terjadi, apa
penyebabnya dan
bagaimana cara
mengatasinya

Pengumpulan
data dan
verifikasi

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

Guru
menugaskan
siswa mencari
jawaban
mengapa
terjadi, apa
penyebabnya,
bagaimana
cara
mencegah
agar tidak
terjadi
peristiwa
tersebut dan
mengingatkan
pentingnya
sikap kerja
sama,
toleransi
dalam
melaksanakan
diskusi
kelompok
Siswa Mencari
informasi yang
berkaitan

26

Menalar

Mengomunikasikan

Pembelajaran IPA Terapan

Indikator

Sintak Inquiry

Mengamati

Pendekatan Scientific
Mengumpulkan
Menanya
Informasi
dengan apa
penyebab,
mengapa
terjadi,
bagaimana
cara
mencegahnya
Siswa
memferifikasi
data yang
dapat
digunakan
untuk mencari
faktor
penyebab.
Selama
kegiatan
peserta didik,
Guru
memantau
tingkah laku
peserta didik.
Guru
melakukan
penilaian
proses
terhadap sikap
dan
pengetahuan.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

27

Menalar

Mengomunikasikan

Pembelajaran IPA Terapan

Indikator

Sintak Inquiry

Mengamati

Pendekatan Scientific
Mengumpulkan
Menanya
Informasi

Pengumpulan
data melalui
eksperimen

Pengorganisa
sian dan
formulasi
eksplanasi

Mengomunikasikan

Guru
menugaskan
siswa secara
kelompok
melakukan
percobaan dan
mengamati
faktor
penyebab
terjadinya
peristiwa cara
mengatasinya
Peserta didik
secara
kelompok
melakukan
percobaan dan
mengamati
faktor
penyebab
Guru meminta Guru meminta
siswa
siswa
menyimpulka
mempresent
n hasil
asikan hasil
percobaan
percobaan
dan diskusi Siswa
Siswa
mempresent
mengolah
asikan hasil
dan
diskusi
menyimpulka
percobaan.
n hasil
Kelompok
diskusi dan
lain memberi
pengamatan.
masukan dan
pertanyaan.
Siswa
melakukan
analisis
proses
inquiry yang

Analisis
proses inquiry

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

Menalar

28

Pembelajaran IPA Terapan

Indikator

Sintak Inquiry

Mengamati

Pendekatan Scientific
Mengumpulkan
Menanya
Informasi

Menalar

Mengomunikasikan
dilakukan
Siswa
memperbaiki
laporan hasil
diskusi dan
percobaan
setelah
presentasi

D. Latihan
Buatlah pemaduan pendekatan saintifik dengan model belajar yang Saudara pilih berdasarkan analisis menggunakan
format matrik seperti pada tabel 7.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

29

Pembelajaran IPA Terapan

IV.

PEMAHAMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. Konsep
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi
muatan pembelajaran untuk kurun tertentu.
Pada penilaian hasil belajar Kurikulum 2013 peserta didik dinyatakan
kompeten

bila

hasil

pengukuran

kompetensi

pengetahuan

dan

keterampilan mencapai ketuntasan belajar dengan nilai 2,67 (B-) dan


untuk sikap dengan nilai B (Baik). Penilaian pada Kurikulum 2013 juga
digunakan

penilaian

otentik

baik

terhadap

ranah

sikap,

ranah

pengetahuan maupun terhadap ranah keterampilan. Penilaian otentik


menekankan pada penilaian proses dan hasil belajar secara berimbang.
B. Deskripsi
Penilaian otentik adalah pendekatan, prosedur, dan instrumen penilaian
proses dan capaian belajar peserta didik dalam menerapkan sikap
spiritual dan sikap sosial, penguasaan pengetahuan dan penguasaan
keterampilan yang diperolehnya, dalam bentuk pelaksanaan tugas
perilaku nyata atau perilaku dengan tingkat kemiripan dengan dunia
nyata, atau kemandirian belajar. Penilaian otentik dalam pembelajaran
dilakukan sebagai berikut.
1. Penilaian Ranah Sikap
Penilaian ranah sikap dilakukan melalui pengamatan, menggunakan
lembar pengamatan atau ceklis pengamatan yang memuat aspek
sikap yang diamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada
indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan
analisis

kompetensi.

Penilaian

sikap

dilakukan

sebagai

upaya

mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka


pengembangan nilai karakter bangsa.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

30

Pembelajaran IPA Terapan

Oleh karena itu, fokus utama pengembangan sikap pada mata


pelajaran IPA Terapan terletak pada pengembangan sikap ilmiah yang
merupakan bagian dari upaya pencapaian kedua sikap tersebut
(spiritual

dan

memetakan

sosial).
sikap

Guru

yang

Mata

pelajaran

dikembangkan

IPA

pada

terapan
setiap

perlu
materi

pembelajaran sesuai dengan relevansi dan karakteristik baik yang


tersurat maupun yang tersirat pada rumusan KI-3 dan KI-4.
Tabel 8. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap
Teknik
Penilaian
Observasi
Penilaian diri
Penilaian
antar peserta
didik
Jurnal

Bentuk Instrumen
Daftar cek
Skala penilaian sikap
Daftar cek
Skala penilaian sikap
Daftar cek
Skala penilaian sikap

Catatan pendidik
berisi informasi
tentang kekuatan dan
kelemahan peserta
didik

Keterangan
Dilakukan selama proses
pembelajaran.
Dilakukan pada akhir
semester
Dilakukan pada akhir
semester, setiap peserta
didik dinilai oleh 5 peserta
didik lainnya.
Berupa catatan guru
tentang kelemahan dan
kekuatan peserta didik
yang tidak berkaitan
dengan mata pelajaran.

2. Penilaian Ranah Pengetahuan


Kompetensi siswa pada ranah pengetahuan dapat diukur melalui tes
dan nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tulis
(uraian, pilihan ganda, isian, benar salah, dan lain-lain) dan/atau tes
lisan. Sedangkan, bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugas-tugas
yang diberikan, baik tugas menjawab soal maupun tugas membuat
laporan dalam bentuk tulisan. Pengukuran kompetensi pengetahuan
melalui tes dan nontes dirancang melalui kisi-kisi soal mulai dari
menyusun indikator pencapaian kompetensi, indikator soal dan/atau
aspek penilaian nontes, hingga pedoman penilaian/penskoran.
Penilaian ranah pengetahuan melalui tugas ditekankan pada aspek
yang relevan dengan rumusan kompetensi dasar. Aspek yang dinilai
melalui tugas antara lain: kelengkapan isi, kedalaman/keluasan isi,
dan kebenaran isi. Dalam menilai tugas sebaiknya digunakan format
penilaian berbentuk ceklis atau menggunakan skala penilaian.
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

31

Pembelajaran IPA Terapan

3. Penilaian Ranah Keterampilan


Penilaian ranah keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan
keterampilan

konkret.

Keterampilan

abstrak

cenderung

pada

keterampilan seperti menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta


dengan dominan pada kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan
alat. Sedangkan untuk ranah konkret cenderung pada kemampuan
fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi,
dan mencipta dengan bantuan alat. Penilaian ranah keterampilan
diukur melalui pengamatan pada saat peserta didik bekerja dalam
kelompok, berdiskusi, memresentasikan, melakukan eksperimen atau
tugas kerja projek, dan hasil kerja/produk serta portofolio.
4. Remedial dan Pengayaan
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar (2,67) wajib
mengikuti

kegiatan

remedial

pada

semester

berjalan

hingga

mencapai ketuntasan belajar.


Pengayaan adalah pendalaman materi bagi peserta didik yang
memiliki kecepatan

belajar diatas rata-rata waktu

yang telah

ditetapkan.
5. Pelaporan Pencapaian Kompetensi
a. Laporan pencapaian kompetensi sikap
Laporan pencapaian kompetensi sikap pada akhir semester
didasarkan atas modus perilaku sikap spiritual dan sosial yang
sering terjadi dari hasil observasi guru selama satu semester.
b. Laporan pencapaian kompetensi pengetahuan
Laporan

pencapaian

kompetensi

pengetahuan

pada

akhir

semester merupakan rerata dari pencapaian kompetensi minimal


(2,67).
c. Laporan pencapaian kompetensi keterampilan
Laporan

pencapaian

kompetensi

keterampilan

pada

akhir

semester merupakan pencapaian paling optimum kompetensi dari


batas minimal (2,67).
C. Contoh
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

32

Pembelajaran IPA Terapan

1. Penilaian Sikap
Tabel 8. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
Nama Siswa/
Kelompok

No

Disiplin
1

Jujur
4

Tanggung
Jawab
1 2 3 4

Santun
1

1.
2.
3.
dst

Keterangan:
4
3
2
1

=
=
=
=

jika
jika
jika
jika

empat indikator terlihat


tiga indikator terlihat
dua indikator terlihat
satu indikator terlihat

Indikator Penilaian Sikap:


Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
a.
b.
c.
d.

Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya


Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari

Tanggung Jawab
a
b
c
d

Pelaksanaan tugas piket secara teratur.


Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
Mengajukan usul pemecahan masalah.
Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan

Santun
a.
b.
c.
d.

Berinteraksi dengan teman secara ramah


Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
Berperilaku sopan

Nilai akhir sikap diperoleh dari modul (skor yang paling sering
muncul) dari keempat aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4
b. Baik jika memperoleh nilai akhir 3
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

33

Pembelajaran IPA Terapan

c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 2


d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 1

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

34

Pembelajaran IPA Terapan

2. Penilaian Pengetahuan
Tabel 10. Kisi-Kisi dan Soal Pengetahuan dan Keterampilan
Kompeten
si Dasar

Indikator

Indikator Soal

Jenis
Soal

Soal

3.2 Mendes- 3.2.1


1. Siswa dapat
Essay 1. Jelaskan 3
kripsika
menjelaskan 3
jenis alat ukur
n jenis,
jenis alat ukur
besaran
Menjelaska
bagianbesaran pokok
pokok
n jenisbagian,
jenis alat
fungsi,
2. Siswa dapat
2. Jelaskan
ukur
dan
menjelaskan
bagian alat
besaran
cara
bagian alat
ukur jika
pokok
menggu
ukur jika
diberikan
3.2.2
nakan
diberikan
nama alat
berbaga
nama alat
ukurnya.
i alat
Menjelaska
ukurnya
ukur
n bagian3. Jelaskan 2
bagian
3. Siswa daoat
fungsi
alat ukur
menjelaskan 2
mikrometer
fungsi alat
3.2.3
ukur
4. Jelaskan cara
menggunakan
Menjelaska
4. Siswa dapat
mikrometer
n fungsi
menjelaskan
alat ukur
cara
3.1.4
menggunakan
alat ukur jika
diberikan
Menjelaska
nama alat
n cara
ukurnya
menggunak
an alat ukur
4.2 Meng4.2.1Memilih alat 1. Siswa dapat
Unjuk 1. Anda diminta
gunakan
ukur
memilih alat
Kerja
untuk
alat
ukur
yang
mengukur
4.1.2
ukur
akan
panjang dari
digunakan jika
benda
Menggunaka diberikan
berikut.
n alat ukur
bahan yang
Pilihlah alat
sesuai
akan diukur
yang harus
manual
Anda
gunakan, dan
2. Siswa dapat
4.1.3Membaca
ukurlah
menggunakan
hasil
panjangnya
salah satu alat
pengukuran
dengan
ukur jika
alat ukur
menggunakan
disediakan
sesuai buku
alat yang
alat dan
manual
sesuai dan
bahan yang
catatlah hasil
akan diukur
pengukurann
ya. Laporkan
3. Siswa dapat
hasil
membaca
pengukuran
hasil
yang Anda
pengukuran
lakukan.
alat ukur

Keterangan:
Pedoman penilaian pengetahuan
Soal no. 1,

Skor maksimal 3, nilai 3 jika seluruh jawaban benar.

Soal no. 2,

Skor 4 jika bagian dan nama bagian alat yang dituliskan

benar.
@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

35

Pembelajaran IPA Terapan

Skor 3 jika bagian alat benar, tetapi nama alat ada 2


yang salah.
Skor 2 jika bagian alat benar dan semua nama bagian
salah.
Skor 1 jika bagian dan nama bagian salah.
Soal no 3,

Skor maksimal 2, nilai 2 jika seluruh jawaban benar.

Soal no 4,

Skor 2 jika dapat menjelaskan cara menggunakan.


Skor 1 jika ada penjelasan yang kurang/tidak tepat.

Rumus Konversi Nilai


Nilai =

Jumlah skor yang diperoleh


Jumlah skor maksimal

X 4 = ________

Pada contoh di atas skor maksimal adalah 11


3. Penilaian Keterampilan
Tabel 11. Rubrik Menggunakan Alat Ukur Besaran Pokok
Membaca
Hasil
Penilaian
Tidak

Ya

Tidak

Prosedur

Memilih
Alat
Ya

Nama Peserta
Didik

Keselamat
an Kerja

Menggunakan Alat

Andi
Boby
Cicih
Dimas
.....

Diisi dengan tanda cek (v)


Rumus Konversi Nilai
Nilai =

Jumlah skor yang diperoleh


Jumlah skor maksimal

X 4 = ________

Pada contoh di atas jumlah skor maksimal adalah 4.


4. Laporan Pencapaian Kompetensi
a. Ranah Pengetahuan
Nama Peserta Didik : ...............................
Nilai

Capaian Kompetensi

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

Nilai Akhir
36

Pembelajaran IPA Terapan

**)
KD 3.1

3,30

KD 3.2

4,00

Rerata KD
Ulangan
semester

3,65
tengah

Ulangan akhir semester

3,50
2,90

Nilai Pengetahuan *)
Keterangan :
*) Nilai pengetahuan diperoleh dari rerata nilai KD, UTS, UAS yang
bobotnya diserahkan kepada satuan pendidikan berdasarkan
kompleksitasnya.
**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014
yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.
b. Ranah Keterampilan
Nama Peserta Didik : ...............................
Nilai

Capaian

KD 4.1

3,30

KD 4.2

4,00

Nilai Keterampilan *)

4,00

Nilai Akhir
**)
A

Keterangan:
*) Nilai keterampilan diperoleh dari nilai optimum (capaian
tertinggi) dari nilai KD yang dipelajari dalam satu semester.
**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014
yang dikeluarkan oleh Puskurbuk..
D. Latihan
Buatlah instrumen untuk melakukan pengukuran pada aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan rubrik penilaian
skala 4.

@2014, Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, Direktorat PSMK

37

Anda mungkin juga menyukai