TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Medis
1. Definisi
a. Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus. (Soedarmo
Sumarno, 2005).
b. Dengue ialah infeksi arbovirus (arthropod-borne virus) akut ditularkan oleh nyamuk spesies
Aedes. (Hasan Rusepno, 2007).
c. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina. (Hidayat A. Aziz
Alimul, 2008).
2. Etiologi
Penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue adalah virus Dengue. Di Indonesia, virus
tersebut sampai saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe virus Dengue yang termasuk dalam
grup B arthropediborne viruses
rumah, yaitu di tempat penampungan air jernih atau tempat penampungan air di sekitar rumah.
Nyamuk ini sepintas lalu tampak berlurik, berbintik bintik putih.
Biasanya menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari.
Jarak terbang 100 meter
Aedes Albopictus
Tempat habitatnya di tempat air bersih. Biasanya di sekitar rumah atau pohon-pohon, seperti
erajat I
erajat II
erajat III
erajat IV
Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positif,
diatasi bisa terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian. (Suriadi dan Rita Yuliani,
2006).
Patoflow Demam berdarah Dengue DBD atau Patoflow Dengue High Fever DHF
1. Diagnostik test
a. Darah lengkap : hemokosentrasi (hematokrit meningkat 20 % atau lebih), trombositopenia
b.
c.
2.
a.
b.
secukupnya, atau pemberian cairan dalam waktu 24 jam antara lain sebagai berikut :
100 ml/kg BB/24 jam untuk anak dengan BB < 25 kg
75 ml/kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 26-30 kg
60 ml/kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 31-40 kg
50 ml/kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 41-50 kg
2) Apabila keadaan tensi memburuk maka harus dipasang. 2 saluran infuse dengan tujuan satu
untuk RL 10 ml/kgbb/1jam dan satunya pemberian palasma ekspander atau dextran L sebanyak
20 ml/kgBB/jam selam 1 jam,
3) Apabila keadaan masih juga buruk, maka berikan plasma ekspander 20 ml/kgBB/jam,
4) Apabila masih tetap memburuk maka berikan plasma ekspander 10 ml/kgBB/jam diulangi
maksimun 30 ml/kgBB/24jam.
5) Jika setelah 2 jam pemberian plasma dan RL tidak menunjukan perbaikan maka konsultasikan
kebagian anastesi untuk perlu tidaknya dipasang central vaskuler pressure atau CVP. (Hidayat A
Aziz Alimul, 2008).
b. Pencegahan
1) Ada 3 cara pemberantasan vector
a) Fogging focus
Dalam keadaan krisis ekonomi sekarang ini, dana terbatas maka kegiatan fogging hanya
dilakukan bila hasil penyelidikan epidemologis butul-butul memenuhi kriteria
b) Abatisasi
Dilaksanakan di desa/ kelurahan endemis terutama di sekolah dan tempat-tempat umum.
c) Tanpa inteksida
Membasmi jentik nyamuk penular demam berdarah dengan cara 3M:
- Menguras secara teratur seminggu sekali atau menaburkan abate/altosit ketempat penampungan
-
air bersih.
Menutupnya rapat-rapat tempat penampungan air.
Mengubur atau menyingkirkan kaleng-kaleng bekas, plastik dan barang bekas, lainnya yang
dapat menampung air hujan, sehingga tidak menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.
2) Penyuluhan (Health Education)
Perawat dapat melakukan penyuluhan atau Health Education tentang cara pencegahan vektor
efektif. Penyuluhan dapat dilakukan pada orang tua murid di sekolah-sekolah, di posyandu, yaitu
di dalam rumah hendaknya selalu terang, tidak menggantungkan pakaian yang bekas dipakai
terutama di kamar tidur karena nyamuk akan senang hinggap pada pakaian yang bekas dipakai
yang sudah bau keringat. BAK kamar mandi atau jambangan bunga yang ada di dalam bunga
agar sering dibersihkan dan diganti airnya setiap 2 hari sekali membenahi atau menata halaman
supaya tidak ada tempat yang terisi air, seperti pecahan botol, tempurung kelapa, kaleng bekas
atau benda-benda yang dapat menampung air. Dedaunan kering yang sudah menumpuk
hendaknya disapu bersih. Selain itu juga air tidak tertampung, mengelola sampah sesuai situasi
dan kondisi setempat, apakah dibakar atau diangkat oleh mobil sampah untuk dibuang ke TPA
sehingga nyamuk tidak berkembang biak. (Hadinegoro H Sri Rezeki, 2005).
4.
Prognosis
Bila tidak terjadi renjatan dalam 24-36 jam biasanya prognosis akan menjadi baik kalau
lebih dari 36 jam belum ada tanda-tanda perbaikan, kemungkinan sembuh kecil dan prognosis
menjadi buruk. (Rampengan T.H, 2007).
pengkajian,
diagnosa,
perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan. Kelima langkah tersebut dapat dijadikan pedoman
dalam mencapai tujuan keperawatan yaitu : meningkatkan, mempertahankan kesehatan, atau
membuat pasien mencapai kematian dengan tenang pada pasien terminal, serta memungkinkan
pasien pasien atau keluarga dapat dapat mengatur kesehatan sendiri menjadi lebih baik. (Tarwoto
wartonah, 2006).
1. Pengkajian Keperawatan
Tahap pengkajian dari proses keperawatan merupakan proses dinamis yang terorganisasi
yang meliputi tiga aktivitas dasar yaitu : Pertama, mengumpulkan data secara sistematis; kedua,
memilah dan mengatur data yang dikumpulkan, ketiga mendokumentasikan dalam format yang
dapat dibuka kembali. (Tarwoto wartonah, 2006)
Pengkajian pada anak dengan Penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue Menurut Nursalam
2005 adalah :
a. Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama orang tua, pendidikan orang tua, dan
pekerjaan orang tua.
b. Keluhan utama
Alasan/keluhan yang menonjol pada pasien Demam Berdarah Dengue untuk datang ke Rumah
Sakit adalah panas tinggi dan anak lemah.
c. Riwayat penyakit sekarang
Didapatkan adanya keluhan panas mendadak yang disertai menggigil, dan saat demam kesadaran
komposmentis. Turunnya panas terjadi antara hari ke 3 dan ke 7 dan anak semakin lemah.
Kadang-kadang disertai dengan keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual, muntah, anoreksia, diare
atau konstipasi, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nyeri uluh hati, dan pergerakan bola mata
terasa pegal, serta adanya manisfestasi perdarahan pada kulit, gusi (grade 3 dan 4), melena, atau
hematemesis.
d. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada Demam Berdarah Dengue, anak bisa mengalami
serangan ulangan Demam Berdarah Dengue dengan tipe virus yang lain.
e. Riwayat imunisasi
Apabila anak mempunyai kekebalan yang baik, maka kemungkinan akan timbulnya komplikasi
dapat dihindarkan.
f. Riwayat gizi
Status gizi anak yang menderita Demam Berdarah Dengue dapat bervariasi. Semua anak dengan
status gizi baik maupun buruk dapat beresiko, apabila terdapat faktor predisposisinya. Anak yang
menderita DHF sering mengalami keluhan mual, muntah, dan napsu makan menurun. Apabila
kondisi ini berlanjut, dan tidak disertai dengan pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka anak
dapat mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi kurang.
g. Kondisi lingkungan
Sering terjadi di daerah yang padat penduduknya dan lingkungan yang kurang bersih (seperti air
yang menggenang dan gantungan baju di kamar).
h. Pola kebiasaan
1) Nutrisi dan metabolisme: frekuensi, jenis, pantangan, napsu makan berkurang, napsu makan
menurun.
2) Eliminasi atau buang air besar.Kadang-kadang anak mengalami diare atau konstipasi. Sementara
Demam Berdarah Dengue pada grade III-IV bisa terjadi melena.
3) Eliminasi urine atau buang air kecil perlu dikaji apakah sering kencing sedikit atau banyak sakit
atau tidak. Pada Demam Berdarah Dengue grade IV sering terjadi hematuria.
4) Tidur dan istirihat. Anak sering mengalami kurang tidur karena mengalami sakit/nyeri otot dan
persendian sehingga kuantitas dan kualitas tidur maupun istirahatnya kurang.
5) Kebersihan. Upaya keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan cenderung kurang
terutama untuk membersikan tempat sarang nyamuk Aedes Aegypti.
6) Perilaku dan tanggapan bila ada keluarga yang sakit serta upaya untuk menjaga kesehatan.
i. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi dari ujung rambut sampai
ujung kaki. Berdasarkan tingkatan atau (grade) Demam Berdarah Dengue, keadaan fisik anak
1) Grade I
2) Grade II
perdarahan gusi dan telinga, serta nadi lemah, kecil dan tidak teratur.
3) Grade III :
kesadaran apatis, somnolent, keadaan umum lemah, nadi lemah, kecil dan tidak
teratur, serta tensi menurun.
4) Grade IV :
kesadaran koma, tanda-tanda vital : nadi tidak teraba, tensi tidak terukur, pernapasan
tidak teratur, ekstremitas dingin, berkeringat, dan kulit tampak biru.
j. Sistem integumen
1) Adanya petekia pada kulit, turgor kulit menurun, dan
muncul keringat dingin, dan lembab.
2) Kuku sianosis/tidak
3) Kepala dan leher
Kepala terasa nyeri, muka tampak kemerahan karena demam (flusy), mata anemis, hidung
kadang mengalami perdarahan (epistaksis) pada grade II, III, IV. Pada mulut didapatkan bahwa
mukosa mulut kering, terjadi perdarahan gusi dan nyeri telan. Sementara tenggorokan
mengalami hiperemia pharing ( pada Grade II, III, IV).
4) Dada
Bentuk simetris dan kadang-kadang terasa sesak. Pada foto thorax terdapat adanya cairan yang
tertimbun pada paru sebelah kanan ( efusi pleura), rales (+), Ronchi (+), yang biasanya terdapat
pada grade III dan IV.
5) Abdomen
Mengalami nyeri tekan, Pembesaran hati (hepetomegali), asites.
6) Ekstremitas.
Akral dingin, serta terjadi nyeri otot, sendi, serta tulang.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas mengenai status kesehatan atau masalah
aktual atau resiko dalam rangka mengindentifikasi dan menentukan intervensi keperawatan
untuk mengurangi, menghilangkan, atau mencegah, masalah kesehatan klien yang ada ada
tanggung jawabnya. (Tarwoto wartonah,2006)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada anak dengan penyakit infeksi Demam Berdarah
Dengue tergantung pada data yang ditemukan.
Menurut Nursalam 2005 diagnosa keperawatan yang muncul antara lain:
a. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan infeksi virus.
b. Nyeri berhubungan dengan gangguan metabolisme pembuluh darah perifer.
c. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual, muntah, tidak ada napsu makan.
d. Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia.
e. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan permeabilitas kapiler,
muntah dan demam.
f. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kelemahan tubuh.
g. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi anak.
3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah pernyataan singkat dalam pertimbangan perawat
menggambarkan respon pasien pada masalah kesehatan aktual dan resiko (Nursalam, 2001).
Rencana keperawatan Pada anak dengan penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue
menurut Nursalam 2005, Wong Dona L 2003 dan Doenges, Marilynn, E. dkk, 1999. adalah :
a. Diagnosa keperawatan 1
Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan infeksi virus.
ujuan
:
Anak menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
iteria hasil
:
Mendemonstrasikan suhu dalam batas normal, bebas dari kedinginan.
Intervensi Keperawatan
1) Observasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, tensi dan pernapasan setiap 3 jam atau sering lagi.
Rasional
Rasional
Rasional
Rasional
Rasional
demam.
:
perubahan dapat dilihat oleh orang lain yang jarang kontak dengan pasien.
4) Catatlah asupan dan keluaran cairan.
:
Untuk mengetahui keseimbangan cairan baik intake maupun output.
5) Anjurkan anak untuk banyak minum paling tidak 2,5 liter tiap 24 jam dan jelaskan manfaat
bagi anak.
:
Rasional
Rasional
darah.
7) Anjurkan agar anak tidak memakai selimut dari pakaian yang tebal.
Rasional
: Untuk memudahkan dalam proses penguapan.
8) Berikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai dengan program dokter.
:
Pemberian terapi cairan intravena untuk mengganti cairan yang hilang dan obat-obatan
sebagai preparat yang di formulasikan untuk penurunan panas.
perawatan 2
ujuan
ia hasil
Rasional
nyeri.
:
Rasional
Posisi yang nyaman dan situasi yang tenang dapat mengurangi rasa nyeri
Rasional
Rasional
ujuan
Rasional
Rasional`
hangat
:
Rasional
sering.
:
karena porsi biasanya ditoleransi dengan lebih baik.
4) Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama, dan dengan skala yang sama.
Rasional
: Untuk membantu status nutrisi.
5) Mempertahankan kebersihan mulut pasien
Rasional
: Untuk merangsang napsu makan.
6) Mempertahankan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit.
Rasional
: Untuk menghindari intoleransi makanan.
7) Jelaskan pada keluarga manfaat makanan/ nutrisi bagi anak terutama saat sakit.
:
Makanan merupakan penambahan tenaga bagi orang sakit.
8) Catatlah jumlah/porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari.
Rasional
Rasional
Rasional
bawah kulit.
2) Monitor jumlah trombosit setiap hari
:
Mengetahui nilai batas normal dan perkembangan penyakit.
3) Berikan penjelasan mengenai pengaruh trombositopenia pada pada anak.
:
Penjelasan yang akurat tentang trombositopenia merupakan faktor
Rasional
Rasional
ujuan
ia hasil
Rasional
proses penyembuhan.
c. Diagnosa Keperawatan 5
:
Anak menunjukkan terpenuhinya tanda-tanda kebutuhan cairan.
:
Anak mendapatkan cairan yang cukup
- Menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat yang dibutuhkan dengan tanda-tanda vital dan
turgor kulit yang normal, membran mukosa lembab.
Intervensi keperawatan.
1) Monitor keadaan umum pasien
Rasional
: Untuk mengetahui perkembangan penyakit.
2) Observasi tanda-tanda vital setiap 2-3 jam.
:
Untuk meningkatkan hidrasi dan mencegah dehidrasi.
3) Perhatikan keluhan pasien seperti mata kunang-kunang, pusing, lemah, ekstremitas dingin dan
sesak napas.
:
Rasional
4)
Rasional
5)
Rasional
6)
Rasional
7)
Rasional
Rasional
ujuan
ria hasil
:
Pemenuhan kebutuhan cairan menurunkan resiko dehidrasi.
8) Monitor dan mencatat berat badan.
Rasional :
merupakan indikator cairan dan nutrisi.
9) Pasang infus dan beri terapi cairan intravena jika terjadi perdarahan (kolaborasi dengan dokter)
: Pemberian infus dimaksudkan untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma.
d. Diagnosa Keperawatan 6
Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kelemahan tubuh.
:
Anak mendapat istirahat yang adekuat
:
- Anak melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan.
- Kebutuhan istirahat anak terpenuhi.
Intervensi keperawatan
1) Bantulah anak untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari seperti: mandi, makan dan
Rasional
Rasional
eria hasil
Rasional
yang adatif.
:
- Keluarga menunjukkan pemahaman tentang penyakit dan terapinya
- Keluarga menunjukkan perilaku koping positif terhadap anak.
Intervensi keperawatan
4) Mengkaji perasaan dan persepsi orang tua atau anggota keluarga terhadap situasi yang penuh
stress.
:
Karena hal ini biasanya terjadi dalam proses penyesuaian dan untuk
6) Identifikasi koping yang biasa digunakan dan seberapa besar keberhasilannya dalam mengatasi
Rasional
keadaan.
:
Untuk memberikan dukungan dan ketenangan sesuai kebutuhan.
7) Tanyakan kepada keluarga apa yang dapat dilakukan untuk membuat anak atau keluarga menjadi
Rasional
lebih baik atau dan jika memungkinkan memberikan apa yang diminta oleh kelurga.
:
Untuk memberikan perawatan yang optimal terhadap intervensi lanjut.
8) Memenuhi kebutuhan dasar anak; jika anak sangat tergantung dalam melakukan aktivitas seharihari, ijinkan hal ini terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kemudian secara bertahap
meningkatkan kemandirian anak dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
:
Untuk memberikan dukungan sehingga kemampuan
Rasional
anak untuk
dan dokter.
Dependen, tindakan dependen berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan
medis.Tindakan tersebut menandakan suatu cara dimana tindakan medis dilaksanakan.
(Kusnanto, 2004).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat dilihat dari hasilnya, tujuannya adalah untuk
mengetahui sejauh mana tujuan perawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap
a.
b.
c.
Nama
Usia
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
T.S
12 Tahun
Tondano 3 oktober 1999
Perempuan
Kristen Protestan
Tondano Roong ling I
Minahasa/ Indonesia
Satu
Kamis, 06-Mei-2010, Jam 10:14 Wita
Jumat, 07-Mei-2010, Jam 14.00 Wita
Debora, kamar 2, bed 2
6424
502233
Demam Berdarah Dengue
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Tn M.S
37 Tahun
Sarjana Strata I
Swasta
Tondano Roong I
Kristen Protestan
Minahasa/ Indonesia
Ny M.P
32 Tahun
SMA
Wiraswasta
Hubungan
Status Kesehatan
1
F.S
5 Tahun
Adik
Sehat
4. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
: Panas
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sejak 4 hari yang lalu tanggal 02-05-2010 sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh panas,
batuk-batuk, sakit kepala. Klien diberi minum obat parasetamol, panas turun tapi tak lama
kemudian naik lagi sampai sampai 40 0C. tanggal 06-05-2010 keluarga membawa klien ke UGD
RSU Bethesda GMIM Tomohon untuk mendapatkan perawatan. Dan dokter menganjurkan untuk
rawat inap di ruangan Debora. Saat pengkajian tanggal 07-05-2010 jam 14.00 klien mengatakan
badan masih terasa panas dengan suhu tubuh 380C dan telah mendapat perawatan selama 1 hari.
Klien mengatakan terdapat bintik-bintik merah ditangan dan kaki, napsu makan menurun ada
mual dan muntah 2x, klien tampak lemah,
c. Riwayat Kesehatan Lalu
Sebelumnya Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti yang diderita sekarang dan tidak
pernah dirawat di rumah sakit.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarga hanya klien yang mengalami sakit seperti ini.
e. Kondisi Lingkungan
Klien tinggal bersama orang tua dan adik klien, tempat tersebut beratap genteng, dinding beton,
lantai flur, terdiri dari 4 kamar klien dan adik klien tidur dalam satu kamar, WC dan kamar mandi
berada di dalam rumah, sumber air minum air mineral isi ulang, penerangan listrik dan
penanganan sampah di kumpul lalu di buang di tong sampah. Jenis rumah petak dan berdekatan
dengan rumah tetangga.
f. Riwayat Psikososial
Hubungan anak dan orang tua serta adik harmonis, klien termasuk anak yang cepat bergaul,
akrab dengan teman-teman sebaya khususnya dirumah, hubungan anak keluarga dengan
lingkungan sekitar termasuk tim medis baik, jika klien marah klien mengekspresikan perasaan
dengan menangis atau mengungkapkan perasaan pada orang tua, dan jika klien gembira klien
mengekspresikan perasaan dengan tertawa.
g. Riwayat Spritual
Klien menganut agama Kristen protestan. Klien selalu ke ibadah sekolah minggu setiap hari
minggu, dan kegiatan-kegiatan ibadah anak lainnya. Klien juga diajar orang tua untuk selalu
berdoa sebelum makan, sebelum tidur dan bangun tidur.
h. Reaksi Hospitalisasi
1) Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Pada saat pengkajian klien mengatakan bahwa keadaan sakit adalah keadaan yang menakutkan
karena apabila sakit sudah tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, tidak bisa kesekolah seperti
sakit
ji
sakit
i
sakit
hari-hari biasanya, dan harus tinggal dirumah sakit untuk mendapatkan perawatan dalam proses
penyembuhan.
2) Pemahaman Orang tua tentang sakit dan rawat inap
Pada saat pengkajian orang tua klien mengatakan bahwa keadaan sakit merupakan suatu keadaan
yang mencemaskan bagi setiap Orang tua terhadap anaknya, karena dapat membuat orang tua
merasa terbebani Dan orang tua bertanya-tanya tentang penyakit anaknya, tampak gelisah dan
mondar-mandir diruangan karena pertama kali anaknya dirawat di rumah sakit
5. Aktivitas Hidup Sehari-hari
a. Nutrisi
:
Selera makan pasien baik, frekuensi makan 3x sehari, jenis
makanan : nasi, ikan, sayur. Porsi makan dihabiskan. Tidak ada pantangan atau alergi dalam
makanan.
:
makan 3x sehari, jenis makanan; bubur, ikan, sup, buah. Napsu makan kurang, mual dan muntah
2x
b. Cairan
:
Klien minum 6-7 gelas/hari, jenis air putih, susu kadang-kadang.
:
Minum 10 gelas/ hari
Jenis air putih, dan dianjurkan ditambah minum jus buah
c. Eliminasi
Sebelum sakit
: BAB 1-2x/hari
Konsistensi lembek
Warna coklat
BAK 4-5/hari
Warna kuning jernih
Saat dikaji
: Klien belum BAB
BAK 6-7x/hari
Warna kuning jernih
d. Istirahat/tidur
:
Tidur siang 1 jam, tetapi kadang-kadang tidak tidur siang karena
bermain
Tidur malan 8-9 jam/hari
:
Tidur malam 10 jam/hari
e. Personal hygiene
sakit
sakit
pagi.
f. Aktivitas
:
speksi
si
speksi
6.
a.
b.
c.
d.
7.
a.
kepala,
:
b. Mata
:
speksi
ikterus.
:
c. Hidung
:
speksi
perdarahan.
:
Tidak ada nyeri tekan, dan tidak teraba adanya polip
d. Telinga
:
Simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen, tidak ada
si
perdarahan.
:
Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
speksi
e. Mulut
:
f.
speksi
g.
uskulatasi :
rkusi
speksi
ksi
si
h.
i.
Bibir kering, mukosa mulut kering, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada karies, tidak
ada perdarahan.
Leher
:
Tidak ada pembesaran kelenjar vena jugularis dan kelenjar tiroid
:
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Dada
Inspeksi :
Pergerakan dada simetris.
Palpasi
:
Tidak ada nyeri tekan
Bunyi napas bronkovesikuler, tidak terdengar bunyi tambahan seperti Wheezing atau ronchi
:
Bunyi resonan pada paru, dan bunyi pekak pada jantung.
Abdomen
Inspeksi :
Perut datar , tidak ada asites,
:
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar
Auskultasi :
Terdengar peristaltic usus
Perkusi
:
Bunyi timpani.
Ekstremitas atas
:
Simetris kiri dan kanan, terpasang IVFD RL 30tts/m di tangan kiri. ROM baik,
kekuatan otot 5
:
Tidak ada adema, akral teraba panas.
j. Ekstemitas bawah
Inspeksi
Simetris kiri dan kanan, kedua tungkai dapat digerakkan, ROM baik,
kekuatan otot 5
Palpasi :
k. Genetalia
Inspeksi
:
bersih
l. Anus
Inspeksi :
Tidak ada haemoroid
m. Kulit
:
Warna kuning langsat, terdapat bintik-bintik merah,
:
Turgor kulit baik, teraba panas.
8. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 06-05-2010
Nilai Normal pada anak
LED 10
0 -20
Hemoglobin 15,3 gr/dl
11,0-14,8 gr/dl
Leukosit 1000/dl
6000-12.000/dl
Hematokrit 44 %
34-45%
Trombosit 88.000/dl
150.000-450.000/dl
PENYEBAB
MASALAH
Hipertemi
Klien mengatakan
badan terasa panas
DO :
-
DS :
-
Menimbulkan respon
peradangan
Klien mengatakan
napsu makan menurun,
ada mual dan muntah
2x
Menstimulasi medulla
vomiting center
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
DO :
-
Makanan yang
disajikan tidak di
habiskan ( hanya 5-6
sendok)
BB sekarang 25 kg
Bibir tampak kering
Faktor resiko terjadi
perdarahan yang lebih
lanjut:
Klien mengatakan
timbul bintik-bintik
merah di kedua kaki
dan tangan
Tampak bintik merah
Terbentuk kompleks
antibody dalam sirkulasi
darah
Pengaktifan system
complement dan
dilepaskannya
anvilaktosin C3a dan C5a
Lepaskan histamine yang
besifat vasoaktif
Potensial terjadi
perdarahan
di kulit
- Trombosit 73.000/dl
- Leukosit 1000/dl
Permeabilitas dinding
pembuluh darah
meningkat
Kebocoran plasma di
intertisium
Penurunan jumlah cairan
intravaskuler
Trombositopenia
DS :
Perubahan status
kesehatan anak
Perubahan peran
keluarga
DO :
-
B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus yang ditandai dengan
DS :
-
3.
4.
DO :
-
Debora
N
o
1
Hari/
Diagnosa
Tangg
Keperawatan
al
Jumat Hipertermi
07/05/
berhubungan
2010
dengan proses
Perencanaan Keperawatan
Tujuan /Kriteria
Intervensi
Rasional
hasil
Anak
1. Observasi tanda- 1. Suhu 38,9-41,10c
DS :
Jam 14.00
1. Mengobservasi tanda-tand
menunjukan
tanda vital setiap 4 menunjukkan proses
vital
tanda-tanda vital jam
penyakit infeksi
Sb : 380c
2. Berikan kompres
N : 92x/mnt
dalam batas
akut.
R : 22x/m
air hangat
2. Pemberian kompres TD: 110/70 mmHg
normal setelah 3. Anjurkan orang
Jam 14.15
membuat
2. Memberikan kompres air
dilakukan
tua untuk
vasodilatasi
hangat pada dahi
tindakan
memberikan air 3. Mempercepat proses3. Menganjurkan anak untuk
Klien
keperawatan
banyak paling
penguapan melalui
mengatakan
selama 3 hari
tidak 8-9
badan terasa
dengan criteria
gelas /hari
panas
hasil :
Badan tak
infeksi virus
yang ditandai
dengan
DO :
-
Implementasi
Keperawatan
Klien tampak
terasa panas
Suhu dan nadi
lemah
dalam batas
mengganti cairan
8-9 gelas/hari
Jam 14.30
4. Menganjurkan klien untuk
4. Anjurkan agar
Sb 380C, N
92x/m
- Akral teraba
normal 36,50c-
tebal
90 x/m
penguapan
5. Anjurkan orang
5. Memberikan rasa
kenyamanan bagi
mengganti pakaian
tubuh klien.
panas
Jam 14.00
6. Memberikan obat sanmol
tab
Ocuson tab
Mengganti cairan IVFD R
Jumat Gangguan
07/05/
nutrisi kurang
2010
dari kebutuhan
Anak
1. Sajikan makan
panas
1. Memudahkan proses Jam 17.00
1. Menyajikan makanan
menelan dan
bubur, ikan, sayur, dalam
meringankan kerja
keadaan hangat
lambung untuk
2. Menganjurkan kepada
menunjukan
yang mudah
kebutuhan
ditelan, seperti
tubuh
nutrisi yang
bubur, serta
berhubungan
adekuat setelah
dihidangkan selagi
mencerna makanan
dengan mual
dilakukan
masih hangat
dan menghindari
dan muntah
tindakan
2. Anjurkan kepada
rasa mual
2. Karena porsi kecil
keperawatan
biasanya ditoleransi
makan yang
selama 3 hari
memberikan
ditandai dengan
dengan kriteria
makanan dengan
hasil:
Anak tidak
DS :
dengan baik.
porsi
Jam 19.00
4. Menganjurkan pada klien
tapi sering
3. Catat jumlah porsi
merasa mual
Klien
mengatakan
makanan yang
3. Untuk mengetahui
mempertahankan kebersih
dihabiskan oleh
napsu makan
meningkat
Porsi makan
menurun, ada
mual dan
dihabiskan
BB kembali
muntah 2x
bertambah kg
DO :
4. Pertahankan
makanan dan
gigi.
penentuan dalam
kebersihan mulut
pasien
5. Timbang berat
- Makanan yang
badan tiap hari
6. Jelaskan pada
disajikan tidak
jumlah intake
klien tiap hari
di habiskan
keluarga manfaat
( hanya 5-6
makanan/nutrisi
Jam 21.00
selanjutnya.
5. Menimbang berat badan
4. Untuk merangsang
BB 25 kg
6. Menjelaskan kepada oran
napsu makan
5. Untuk membantu
tua manfaat nutisi bagi an
status nutrisi
6. Makanan
merupakan
sendok)
- BB sekarang 25
saat sakit
kg
- Bibir tampak
kering
penyembuhan
Jam 18.00
Melayani obat cefarox dan
starmuno
3.
Tidak terjadi
perdarahan
1. Untuk mengetahui
Jam 15.00
1. Memonitor tanda-tanda
lanjut setelah
tanda perdarahan
dengan
dilakukan
trombositopenia
tindakan
factor resiko
keperawatan
terjadi
selama 3 hari
istirahat
hasil:
Tidak ada
Orang tua
relaksasi untuk
serta membantu
bintik-bintik
mengatakan
dalam proses
merah di kulit
timbul bintik- - Trombosit
4. Anjurkan anak
bintik merah di
kembali
penyembuhan
4. Membantu
meningkatkan
nnnormalnorma
minum
normal 150.0005. Anjurkan agar
normal
merah di kulit
anak tidak
- Trombosit
450.000/dl
- Leukosit
menggosok gigi
73.000/dl
Leukosit normal 6000dengan keras
tangan
- Tampak bintik
jumlah trombosit
I gelas /jam
5. Menganjurkan kepada ana
terjadinya
1000/dl
12000/dl
6. Kolaborasi dengan
dokter untuk
merangsang terjadinya
turun
6. Indentifikasi kadar
perdarahan.
Jam 18.00
6. Mengambil darah untuk
pemeriksaan
trombosit dan
trombosit dan
memberikan
pemeriksaan
pemberian terapi
Ht,Hb,trombosit sebanyak
sehingga tanda-tanda 2 cc
7. Melayani trolit 1 sachet
perdarahan dapat
diantisipasi lebih
Jumat Perubahan
07/05/
proses keluarga
2010
berhubungan
Keluarga
menunjukkan
lanjut
1. Kaji perasaan dan 1. Karena hal ini
persepsi orang tua
Jam 20.00
1. Menanyakan dan
biasanya terjadi
mengetahui kemampuan
perilaku koping
atau anggota
dalam proses
posistif tentang
keluarga terhadap
penyesuaian dan
stress karena klien baru
anak yang
ditandai dengan
DS :
-
Orang tua
bertanya-tanya
tentang penyakit
anaknya.
DO :
-
Orang tua
gelisah, dan
mondar-mandir
di ruangan
anaknya setelah
untuk menguatkan
perawatan yang
dapat dilakukan
optimal terhadap
untuk membuat
intervensi lanjut
D. Tabel 3
CATATAN PERKEMBANGAN
RSU BETHESDA GMIM TOMOHON
Nama : T.S
Umur : 12 Tahun
Hari/
Diagnosa
Implementasi
tanggal
Keperawatan
Keperawatan
Sabtu
Hipertermi
Jam 14.00
08/05/2010
1. Mengontrol keadaan umum
berhubungan
klien tampak sakit sedang
dengan proses
kesadaran composmentis
infeksi virus
masih terpasang IVFD RL 30 tts/m
2. Mengobservasi vital sign:
Paviliun : Debora
Evaluasi
Keperawatan
Jam 22.00
S:
Klien mengatakan
badan terasa hangat
O:
Akral hangat
Sb : 37,60c
A:
Masalah peningkatan
teratasi
N P:
Lanjutkan tindakan
: 90x/mnt
R keperawatan
: 20x/mnt
T
D: 110/70 mmHg
3. Memberi motivasi pada klien
untuk minum air putih dan jus
jambu sebanyak 8-9
gelas/hari
Jam 16.00
4. mengingatkan pada klien
untuk selalu memakai baju
tipis yang mudah menyerap
keringat
5. Menganjurkan pada klien
untuk banyak istirahat
Gangguan
ocuson 1 tab
Jam 15.00
1. Menimbang berat badan klien
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan mual dan
muntah tidak ada
BB 25,5 kg
2. Menganjurkan kepada klien
Jam 22.00
S:
Klien mengatakan
sudah mulai banyak
makan,
O:
- Makanan yang
sering
3. Menganjurkan kepada klien
napsu makan
Jam 18.00
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
keperawatan
Potensial terjadi
Jam 16.00
1. Mengobservasi tanda-tanda
perdarahan
Jam 22.00
S:
Orang tua mengatakn
perdarahan, perdarahan
bintik merah sudah
spontan tidak ada
2. Menganjurkan pada klien
untuk minum air dan jus
mulai bekurang
A:
- Bintik merah di
berkurang
Jam 19.00
3. Mengambil darah untuk
Trombosit 85.000/dl
Hb : 13,3 gr%
Ht : 41 %
A:
Masalah potensial
terjadi perdarahan
lanjut mulai teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
keperawatan.
CATATAN PERKEMBANGAN
RSU BETHESDA GMIM TOMOHON
Nama : T.S
Paviliun : Debora
Umur : 12 Tahun
Hari/
Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
tanggal
Keperawatan
Keperawatan
Keperawatan
Minggu
Hipertermi
Jam 14.00
Jam 22.00
09/05/2010
1. Mengontrol keadaan umum
S:
berhubungan
- Klien mengatakan
klien tampak sakit sedang
dengan proses
sudah tidak panas
kesadaran composmentis
infeksi virus
2. Mengobservasi vital sign:
O:
S
- Akral hangat
0
b : 36,5 c
- Sb : 360c
N A:
Masalah peningkatan
: 88x/mnt
R suhu tubuh teratasi
P:
: 20x/mnt
Pertahankan tindakan
T
keperawatan
D: 100/70 mmH
3. Memberi motivasi pada klien
untuk minum air putih dan jus
jambu sebanyak 8-9
gelas/hari
Jam 16.00
4. Mengingatkan pada klien
untuk selalu memakai baju
tipis yang mudah menyerap
keringat
5. Menganjurkan pada klien
untuk banyak istirahat
6. Menggantikan pakaian klien
Minggu
09/05/2010
Gangguan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
Jam 22.00
S:
Klien mengatakan
BB 25,5 kg
2. Menganjurkan kepada klien
sering.
3. Menganjurkan kepada klien
meningkat.
O:
- Makanan yang
Pertahankan intervensi
keperawatan
Potensial terjadi
Jam 16.00
1. Mengobservasi tanda-tanda
perdarahan
Jam 22.00
S:
Klien mengatakn
perdarahan, perdarahan
spontan tidak ada
2. Menganjurkan pada klien
untuk minum air dan jus
jambu 8-9 gelas/ hari agar
trombosit cepat naik
Jam 19.00
3. Mengambil darah untuk
A:
Masalah potensial
perdarahan lanjut
tidak terjadi.
P:
Pertahankan
intervensi
keperawatan.