DISUSUN OLEH:
YOGYAKARTA
2015
OSILASI TEREDAM
Oleh : Arriqo Fauqi Romadlon
13/353624/PA/15721
Pada umumnya setiap benda yang berosilasi akan berhenti berosilasi jika
tidak digetarkan secara terus menerus. Benda yang pada mulanya
bergetar atau berosilasi bisa berhenti karena mengalami redaman.
Redaman bisa terjadi akibat adanya gaya hambat atau gaya gesekan.
Nah, osilasi yang mengalami redaman biasa disebut sebagai osilasi
teredam alias getaran teredam (Damped Oscillation).
Terdapat tiga jenis redaman (damping) yang dialami oleh benda yang
berosilasi, antara lain redaman terlalu rendah(Underdamped), redaman
kritis (Critical Damping) dan redaman berlebihan(Over Damping).
Dalam praktikum gelombang kali ini akan menjelaskan ketiga jenis
peredaman tersebut dari grafik yang telah diperoleh dari pengolahan
spyder. Ketiga jenis tersebut dipengaruhi oleh nilai Quality Factor (Q),
dimana Q= c2/m2, sehingga untuk mendapatkan grafik ketiga peredaman
tersebut kita hanya memvariasikan nilai massa (m) dan konstanta
kecepatan (c).
1. Underdamped
Benda yang mengalami underdamped biasanya melakukan beberapa
osilasi sebelum berhenti. Benda masih melakukan beberapa getaran
sebelum berhenti karena redaman yang dialaminya tidak terlalu besar.
Underdamped memiliki nilai Q < 1, berikut ini grafik yang tergambar
dalam spyder ketika praktikan memasukkan nilai m=4 dan c=1, sehingga
nilai Q sebesar 0.0625
Daftar Pustaka:
Rafi,
Dimas.
2011.
Osilsi
Teredam.
[Internet]
(Tersedia
http://dimasmuzi.blogspot.com/2011/12/osilasi-teredam.html)
pada
(diakses