KESELAMATAN KERJA
Konsep Dasar
Hak Pekerja
Setiap pekerja/buruh mempunyai hak
untuk memperoleh perlindungan atas :
keselamatan dan kesehatan
kerja;
moral dan kesusilaan;
dan
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan
martabat manusia serta nilai-nilai agama.
Untuk
melindungi
keselamatan
pekerja/buruh
guna
mewujudkan
produktivitas
kerja
yang
optimal diselenggarakan upaya keselamatan
dan kesehatan kerja.
Setiap perusahaan wajib menerapkan
sistem
manajemen
keselamatan
dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan.
anak-anak menjalankan
pekerjaan
Pekerjaan bagi penyandang cacat
Pekerjaan bagi orang wanita
Waktu kerja dan Waktu Istirahat
Tempat kerja
Larangan anak-anak
menjalankan pekerjaan
Dasar Hukum
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945: Setiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28 D ayat (2) UUD 1945: Setiap
orang berhak untuk bekerja serta
mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja.
Pasal 31 : Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama
untuk memilih, mendapatkan atau pindah pekerjaan dan memperoleh
penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri
Pasal 4
Ayat (1) Untuk setiap 100 (seratus) orang
pekerja,
maka
pengusaha
wajib
mempekerjakan sekurang-kurangnya 1 (satu)
orang tenaga kerja penyandang cacat sesuai
dengan persyaratan jabatan dan kualifikasi
pekerjaan.
Ayat (2) Pengusaha
yang
menggunakan
teknologi tinggi dan mempekerjakan tenaga
kerja kurang dari 100 (seratus) orang wajib
mempekerjakan satu atau lebih tenaga kerja
penyandang cacat.
Dasar Hukum:
UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Kepmennaker No.224/Men/2003 tentang Kewajiban
Pengusaha yang Mempekerjakan Perempuan pada
Malam Hari
Konvensi ILO No.100 (diratifikasi dengan UU
No.80/57) tentang Pengupahan yang sama bagi Lakilaki dan Wanita untuk Pekerjaan yang Sama Nilainya
Konvensi ILO No.111 (diratifikasi dengan UU
No.21/99) tentang Diskriminasi Dalam Pekerjaan &
Jabatan
Konvensi PBB (diratifikasi dengan UU No.7/84)
tentang Penghapusan Diskriminasi Terhadap
Perempuan
Latar belakang
1.
2.
3.
Protective,meliputi:
1. Perlindungan Pada Masa Haid
Pekerja perempuan tdk diwajibkan bekerja pd hari
pertama & kedua pd waktu haid, dg ketentuan :
- Merasakan sakit
- Memberi tahu Pengusaha
- Pelaksanaan diatur dlm PK, PP, PKB
2. Perlindungan Sebelum & Sesudah Melahirkan
Pekerja perempuan berhak istirahat 1,5 bln sebelum
saatnya melahirkan & 1,5 bln sesudah melahirkan
(berdasarkan perkiraan dokter/bidan)
Protektif
5. Larangan Kerja Malam bagi PP yg Hamil
Pekerja perempuan hamil dilarang bekerja
antara pukul 23.00 s/d 7.00 WIB jika
menurut keterangan dokter hal itu
berbahaya bagi dirinya dan kandungannya.
Corektive
1.
2.
3.
Peraturan
Bersama
Meneg
PP, Menakertrans
dan
Menkes
No.48/Men.PP/XII/2008,
No.Per.27/Men/XII/2008
dan
No.1177/Menkes/PB/XII/2008 ttg Peningkatan Pemberian ASI Selama
Waktu Kerja Di Tempat Kerja.
Non Diskriminatif
Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita dilapangan
pekerjaan meliputi:
a. Hak utk bekerja (sbg hak azasi)
b. Hak atas kesempatan kerja yg sama termasuk kriteria
seleksi dalam penerimaan pegawai
c. Hak utk memilih profesi dan pekerjaan, hak promosi,
jaminan pekerjaan serta memperoleh pelatihan kejuruan
d. Hak utk menerima upah yg sama dgn pekerja laki-laki atas
pekerjaan yang sama nilainya
e. Hak atas jaminan sosial,khususnya dalam hal
pensiun, pengangguran, sakit, cacat, lanjut usia dan cuti yg
dibayar
f. Hak atas perlindungan K3 termasuk fungsi reproduksi
Tempat kerja
Peraturan yang berkenaan dengan tempat kerja
adalah Peraturan menteri Perburuhan No. 7 Tahun
1964 tentang Syarat Kesehatan Kebersihan serta
Penerangan dalam Tempat Kerja.
Dalam mempergunakan aturan tersebut
diperkecualikan tempat kerja-tempat kerja sebagai
berikut:
Terjadinya kebakaran/kecelakaan.
Terjadi keracunan/penularan penyakit/timbulnya penyakit.
Punya penerangan yang cukup
Mendapatkan suhu yang layak dan peredaran udara yang cukup
Terhindar dari gangguan debu, gas, uap dan bau-bauan yang tidak
menyenangkan.
KESELAMATAN KERJA