Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2. Klasifikasi
3.Anamnesis
1.
2.
3.
4.
5. Pemeriksaan Fisik
1.
2.
3.
6. Kriteria Diagnosis
1.
2.
3.
7. Diagnosis Kerja
Terlambat menstruasi
Nyeri perut
Mual dan muntah
Perdarahan per vaginam
8. Diagnosa Banding
1.
2.
9. Pemeriksaan Penunjang
1.
2.
3.
4.
10. Terapi
1.
2.
11. Edukasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
12. Prognosis
DL
Plano test
Pemeriksaan USG
Kuldosentesis
Tujuan :
Memperbaiki kondisi hemodinamik pasien dengan
resusitasi adekuat serta mencari sumber perdarahan
yang terjadi.
Penatalaksaan KET meliputi :
Resusitasi (pemasangan Infus, pemberian
oksigenasi)
Ekplorasi Laparotomi (kehamilan abdominal)
Salpingostomi (kehamilan tuba)
Salpingektomi partial (kehamilan tuba)
Cornuektomi (kehamilan interstitial)
Kondisi penyakit pasien
Tujuan dan tatacara tindakan medis
Alternatif tindakan medis dan resikonya
Rencana perawatan, pemberian obat-obatan
dan tindakan yang dilakukan
Kemungkinan resiko dan komplikasi yang
bisa terjadi
Prognosa penyakit dan prognosa terhadap
tindakan yang dilakukan
Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
b.
16. Kepustakaan
1.
2.
3.
3.Anamnesis
4.Pemeriksaan Fisik
5.Kriteria Diagnosis
6.Diagnosis Kerja
1.
2.
3.
Riwayat persalinan
Jumlah perdarahan
Pemberian obat-obatan
7.Diagnosis Banding
8.Pemeriksaan Penunjang
9.Terapi
1.
2.
3.
4.
DL
Faal hemostasis
Fungsi ginjal
Fungsi hati
PENGELOLAAN UMUM
1. Memeriksa keadaan umum penderita
2. Memeriksa tanda vital
3. Bila terjadi pre shock / shock maka :
- Posisi penderita trendelenburg.
- Oxigenasi
4. IVFD
5. Mengambil contoh darah
6. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
7. Observasi sesudah tindakan
PENGELOLAAN KHUSUS
A. Bila sebabnya oleh atonia uterus :
1. Memeriksa tinggi fundus uteri, Kontraksi uterus
2. Melakukan massage uterus
3. Uterotonika
B. Bila penyebabnya oleh karena robekan jalan lahir :
1. Inspeksi dan Inspeculo
2. Menjahit luka yang robek
C. Bila penyebabnya oleh karena sisa plasenta :
1. Inspeculo
2. Explorasi cavum uteri dengan tujuan :
- Mengeluarkan adanya sisa placenta ( manual atau
kuretase )
- Mencari adanya robekan uterus.
D. Bila penyebabnya Ruptura uteri : Laparatomi
10.Edukasi
11.Prognosis
1.
2.
3.
4.
Kondisi penyakit
Tujuan dan tatacara tindakan medis
Alternatif tindakan medis dan resikonya
Rencana perawatan, pemberian obat-obatan
dan tindakan yang dilakukan
5.
Kemungkinan resiko dan komplikasi yang
bisa terjadi kepada ibu dan janinnya
6.
Prognosa penyakit dan prognosa terhadap
tindakan yang dilakukan
Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
5
b.
15.Kepustakaan
2.Klasifikasi
3.Anamnesis
1. HPHT
2. Keluar cairan /rembesan dari jalan lahir
4.Pemeriksaan Fisik
5.Kriteria Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisi
3. Pemeriksaan penunjang : Nitrazine test (+) positif, USG
6.Diagnosis Kerja
7.Diagnosis Banding
8.Pemeriksaan Penunjang
9.Terapi
1.
2.
3.
4.
Darah Lengkap
Nitrazine test
Ultrasonografi
Kardiotokografi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
11.Prognosis
Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
b.
15.Kepustakaan
2.Klasifikasi
3.Anamnesis
1.
2.
4.Pemeriksaan Fisik
1.
2.
5.Kriteria Diagnosis
6.Diagnosis Kerja
Bekas SC Aterm
7.Diagnosis Banding
8.Pemeriksaan Penunjang
9.Terapi
1.
2.
3.
4.
Darah Lengkap
Faal Hemostasis
USG
NST
d.
10.Edukasi
11.Prognosis
12.Tingkat Evidens
13. Tingkat Rekomendasi
14. Penelaah Kritis
b.
15.Kepustakaan
11
Klasifikasi
3.
Anamnesis
4.Pemeriksaan Fisik
1.
2.
3.
4.
1.
pemeriksaan Kualitatif.
Oliguria yaitu produksi urine kurang dari
500 cc/ 24 jam yang disertai kenaikan kadar kreatinin
plasma.
Gangguan visus dan serebral
Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran
kanan atas abdomen.
Edema paru-paru dan sianosis.
Pertumbuhan janin intra uterin yang
terlambat
Kehamilan > 20 minggu.
Didapatkan satu atau lebih gejala klinis pre
eklamsia berat.
3.
4.
5.
6.
7.
5.Kriteria Diagnosis
6.Diagnosis Kerja
7.Diagnosis Banding
8.Pemeriksaan Penunjang
9.Terapi
1.
2.
Hipertensi kronis
Transient hypertension
Kehamilan dengan sindroma nefrotik
Pemeriksaan laboratorium lengkap
Konsultasi dengan kardiolog, optalmolog
1. Aktif:
Indikasi satu/ lebih keadaan dibawah ini :
1. Ibu
2.
3.
110 mmHg
- Obat-obatan Anti hipertensi yang diberikan:
- Nifedipin 3x10 mg
- Metildopa 3 x 250 mg
9. Kardiotonika diberikan bila ada tanda menjurus payah
Jantung. Perawatan dilakukan bersama dengan bagian
penyakit dalam / jantung.
10.Lain-lain
- Obat-obatan Antipiretika
Diberikan bila suhu rektal diatas 38.5 c. Dapat
dibantu dengan pemberian kompres dingin atau
alkohol.
- Antibiotika, diberikan atas indikasi
Tindakan Obstetrik
Terminasi sesudah 30 menit terapi medisinalis
1. Terminasi kehamilan belum Inpartu
- Induksi persalinan : Amniotomi + Oksitosin drip
dengan syarat skor Bishop > 5.
- Seksio sesarea bila : Syarat Oksitosin drip tidak
dipenuhi atau adanya kontraindikasi oksitosin drip,
12 jam sejak dimulainya Oksitosin drip belum
masuk fase aktif.
- Pada primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan
terminasi dengan Seksio Sesariea.
2. Terminasi kehamilan sudah Inpartu :
- Kala I :
Fase Latent : Seksio Sesarea
Fase aktif : Amiotomi saja, bila 6 jam setelah
amniotomi tidak terjadi pembukaan
lengkap, dilakukan seksio
15
sesarea.
- Kala II :
Persalinan
pervaginam
diselesaikan
dengan
partus buatan.
2. Konservatif :
Berarti kehamilan tetap di pertahankan bersamaan dengan
pemberian pengobatan medikamentosa.
a. Indikasi : kehamilan Preterm (< 37 minggu)
Tanpa disertai tanda-tanda impending
Eklampsia
dianggap
sebagai
kegagalan
pengobatan
12.Tingkat Evidens
13. Tingkat Rekomendasi
1.
2.
15.Kepustakaan
2.
lasifikasi
3.
Anamnesis
4.Pemeriksaan Fisik
1.
2.
HPHT
ANC sebelumnya
1.
2.
3.
4.
5.Kriteria Diagnosis
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan penunjang
6.Diagnosis Kerja
Letak sungsang
7.Diagnosis Banding
8.Pemeriksaan Penunjang
1.
2.
9.Terapi
USG
Rontgent
11.Prognosis
1.
2.
3.
4.
: dubia ad bonam/malam
12.Tingkat Evidens
13. Tingkat Rekomendasi
14. Penelaah Kritis
b.
15.Kepustakaan
1. Cunningham FG, Leveno KJ, Alexander JM, Bloom SL.
Williams Obstetrics 23rd edition. Mc GrawHill. New
York. 2010
2. Lindheimer MD, Roberts JM, Cunningham FG. Chesleys
Hypertensive Disoreders in Pregnancy 3rd ed. Elsevier.
New York. 2009.
3. Cohen WR, Cherry and Merkatzs Complication of
Pregnancy 5th ed. Lippincott Williams and Wilkins.
Philadelphia. 2000.
4. Creasy RK, Resnik R., Maternal Fetal Medicine Principles
and Practice 5th ed. Saunders. Philadelphia. 2004
5. Burrow GN, Duffy TP and Copel JA. Medical
Complications During Pregnancy 6th ed. Elsevier
Saunders. Philadelphia. 2004
6. Reece EA dan Hobbins JC. Cilinical Obstetrics The Fetus
and Mother. 3rd ed. Blackwell Publishing. Massachusetts.
2007.
P Kelainan akut pada ibu hamil, sat hamil tua, persalinan atau
masa nifas ditandai dengan timbulnya kejang atau koma,
sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklamsia
( hipertensi, edema, proteinuria ).
19
4.
Klasifikasi
5.
Anamnesis
1.
4.Pemeriksaan Fisik
2.
3.
4.
1.
5.Kriteria Diagnosis
2.
3.
1.
2.
6.Diagnosis Kerja
Eklamsia
7.Diagnosis Banding
8.Pemeriksaan Penunjang
9.Terapi
20
menit
setelah
pemberian
terakhir.
Dosis tambahan 2 gr hanya dapat diberikan sekali saja.
Bila
setelah diberi dosis tambahan masih tetap kejang maka
20
11.Prognosis
1. Perkembangan penyakit.
2. Pengaruh penyakit terhadap ibu dan janin.
3. Tatalaksana
Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
2.
15.Kepustakaan
22
Klasifikasi
7.
Anamnesis
4.Pemeriksaan Fisik
5.Kriteria Diagnosis
1.
2.
3.
2. Inspekulum
Ostium uteri eksterna terbuka, tampak sisa hasil
konsepsi.
3. Pemeriksaan bimanual
Portio terbuka, tinggi fundus uteri lebih kecil dari
usia kehamilan, tidak didapatkan nyeri goyang
porsio, teraba sisa jaringan.
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
6.Diagnosis Kerja
Abortus Inkomplit
7.Diagnosis Banding
Abortus insipiens
8.Pemeriksaan Penunjang
9.Terapi
10.Edukasi
11.Prognosis
1. DL
2. Plano Test
1. Pemberian antibiotik profilaksis
2. Bila didapatkan hemodinamik tidak stabil, dilakukan
resusitasi, dilanjutkan dengan:
3. Pada usia kehamilan <12 minggu:
4. Kuretase
5. Pada usia kehamilan >12 minggu:
6. Oxytocin drip 20 IU dalam cairan Ringer Lactat 500cc,
diberikan 28 tetes/menit, dilanjutkan kuretase, drip
dilanjutkan sampai dengan 12 jam pasca kuretase
1. Kondisi penyakit pasien
2. Tujuan dan tatacara tindakan medis
3. Alternatif tindakan medis dan resikonya
4. Rencana perawatan, pemberian obat-obatan dan
tindakan yang dilakukan
5. Kemungkinan resiko dan komplikasi yang bisa terjadi
6. Prognosa penyakit dan prognosa terhadap tindakan
yang dilakukan
Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
12.Tingkat Evidens
13. Tingkat Rekomendasi
14. Penelaah Kritis
2.
24
15.Kepustakaan
25