ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana peran
akuntansi keuangan pemerintah sebagai upaya mewujudkan akuntabilitas
keuangan dan peningkatan kinerja pemerintah. Akuntabilitas keuangan
merupakan konsep yang mensyaratkan agar pemerintah memberikan laporan
mengenai penguasaan atas dana-dana publik dan penggunaannya sesuai
peruntukan. Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu
instansi untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran periodik.
Penulisan ini menggunakan analisis deskripitif terhadap berbagai sumber
yang mengkaji tentang peran akuntansi keuangan terhadap kinerja dan
akuntabilitas pemerintah.
Hasil dari analisis menunjukkan bahwa serangkaian UU yang telah
disusun oleh pemerintah bersama legislatif belumlah cukup untuk menutup
berbagai penyimpangan keuangan yang selama ini terjadi. Oleh karena itu
diperlukan sebuah Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah (SAKP) maupun
Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah (SAPD) yang memenuhi
ketentuan peraturan perundangan tersebut. Oleh karena itu instansi yang
kompeten perlu untuk mengembangkan standar dan sistem akuntansi keuangan
pemerintah daerah yang sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang
berlaku umum, peraturan perundangan, serta operasi keuangan daerah.
Kata kunci: sistem akuntansi, akuntabilitas, kinerja, pemerintah
PENDAHULUAN
Pada tahun 1998 terjadi perubahan yang sangat mendasar dalam politik
pemerintahan di Indonesia, ditandai dengan timbulnya gerakan reformasi yang
muncul dari kesadaran bangsa Indonesia untuk menata kehidupan berbangsa dan
bernegara ke arah yang lebih baik. Gerakan reformasi tersebut menimbulkan
tuntutan-tuntutan penting, antara lain agar pemerintah meningkatkan kinerja dan
praktik-praktik pelaksanaan good governance. Pemerintah sebagai pihak eksekutif
merupakan pihak yang paling bertanggungjawab dalam peningkatan kinerja dan
pelaksanaan prinsip-prinsip good governance untuk keluar dari krisis multi
dimensional yang berkepanjangan saat ini. Prinsip-prinsip good governance
bahwa
pemerintah
daerah
wajib
membuat
laporan
1999
tentang
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah,
yang
METODE PENULISAN
Penulisan ini menggunakan metode deskripitif, yang berupa analisis
terhadap berbagai sumber yang mengkaji tentang peran akuntansi keuangan
terhadap kinerja dan akuntabilitas pemerintah. Metode ini diartikan sebagai
prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek
penulisan. Dengan menggunakan metode ini, karya tulis diharapkan memperoleh
analisis yang berupa deskripsi objektif tentang peranan akuntansi keuangan
pemerintah sebagai upaya meningkatkan akuntabilitas dan kinerja pemerintah.
untuk
mengetahui
secara
terbuka
dan
menyeluruh
atas
kepada
siapa
pemerintah
terutama
bertanggungjawab
(masyarakat).
2. Para wakil rakyat dan lembaga pengawas.
3. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses pinjaman (investor dan
kreditor).
4. Manajemen dan aparat pemerintah.
5. Lembaga donor dan lembaga internasional.
6. Pihak lain yang berkepentingan.
Apabila akuntabilitas publik berjalan dengan baik, keenam pihak yang
membutuhkan informasi dari produk akuntansi pemerintahan tersebut harus dapat
mengembangkan
sistem
akuntansinya
atau
untuk
daerah
yang
tidak
10
KESIMPULAN
Dalam konteks pembenahan sistem manajemen keuangan negara,
serangkaian UU yang telah disusun oleh pemerintah bersama legislatif belumlah
cukup untuk menutup berbagai pelanggaran dan kebocoran anggaran yang hampir
setiap semester diungkap oleh BPK. Keberadaan lembaga-lembaga pengawas
intern pemerintah yang cukup banyak seringkali justru menjadi faktor pendorong
terjadinya kebocoran-kebocoran tersebut. Secara teknis dan praktis, pemerintah
daerah belum bisa mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan
transparan karena belum adanya Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah
(SAKP) maupun Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah (SAPD) yang
memenuhi ketentuan peraturan perundangan tersebut. Oleh karena itu instansi
yang kompeten perlu untuk mengembangkan standar dan sistem akuntansi
keuangan pemerintah daerah yang sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi
yang berlaku umum, peraturan perundangan serta operasi keuangan daerah.
11
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. (2001). Akuntansi Untuk Pelayanan Publik, makalah pada
Konvensi Nasional Akuntansi Sektor Publik di Semarang tanggal 21 April 2001.
Departemen Keuangan RI. (2001). Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan Pemerintah.
Departemen Keuangan RI. (2002). Draft Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta, Penerbit Andy.
Republik Indonesia. (1999a). Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah.
Republik Indonesia. (1999b). Undang-undang No. 25 tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Republik Indonesia. (1999c). Undang-undang No. 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Republik Indonesia. (2000a). Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2000
tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
Republik Indonesia. (2000b). Peraturan Pemerintah No. 108 tahun 2000 tentang
Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah.
Republik Indonesia. (2001). Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2001.
Republik Indonesia. (2004). Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Ulum, Ihyaul. 2004. Akuntansi Sektor Publik; Sebuah Pengantar, Malang, UMMPress.