Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Leukemia adalah proliferasi ganas sel induk hemopoetik dalam sumsum tulang.
Leukemia biasanya terjadi pada leukosit. Leukosit yang mengalami keganasan akan
memperbanyak diri secara tidak terkendali, sehingga terbentuk sel yang tidak normal dan
tidak berfungsi. Leukosit ganas akan mendesak pertumbuhan leukosit normal, juga
eritrosit dan trombosit. Leukosit ganas ini beredar secara sistemik kemudian dapat
disertai infiltrasi ke organ lain. Sel leukemia juga tumbuh pada jaringan hemopoetik
primitif (ekstrameduler), sehingga menimbulkan pembesaran lien, hepar, dan kelenjar
limfe.
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti. Menurut para peneliti, leukemia
lebih banyak menyerang pria dibanding wanita dan orang kulit putih lebih banyak
menderita leukemia dibanding orang kulit hitam. Pada leukemia, karena sistem
pertahanan tubuh yang diserang (leukosit) sehingga penderita akan mudah terkena
infeksi. Oleh karena itu, peran perawat sangat dibutuhkan dalam menangani kasus ini.
Dalam makalah ini, penulis juga akan membahas kasus pada Ny. S yang
menderita leukemia. Diharapkan kasus ini, dapat menjadi pembelajaran bagi pembaca
agar lebih memahami penyakit leukemia itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini
yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka makalah ini bertujuan untuk:
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Fisiologi Organ
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam
pembuluh darah yang warnanya merah. Pada tubuh yang sehat atau
orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan
atau kira-kira 4 sampai 5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap organorgan tidak sama tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jatung atau
pembuluh darah.
Fungsi darah terdiri atas:
1) Sebagai alat pengangkut
2) Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang
akanmembunuh tubuh dengan perantaraan leukosit, anti bodi / zat-zat anti racun
3) Menyebarkan panas ke seluruh tubuh
Bagian-bagian darah:
1. Air
2. Protein :
91%
8% (albumin, globulin, protombin dan fibrinogen)
3. Mineral : 0,9%
(Natrium
Klorida,
Natrium
Bikarbonat,
Garam,
Posphatt,
2)
Plasma darah
1) Sel Darah
a. Eritrosit
Ialah bentuknya seperti cakram / bikonkaf dan tidak mempunyai inti.
Ukurannya kira-kira 7,7 unit (0,007 mm) diameter tidak dapat bergerak. Banyaknya
kira-kira 5 juta dalam 1 mm3 (4 - 4 juta).Warnanya kuning kemerah-merahan,
karena di dalamnya mengandug suatu zat yang disebut hemoglobin. Warna ini akan
bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung O2.
Fungsinya mengikat O2 dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh dan mengikat CO2 dari jaringan tubuh dikeluarkan melalui paruparu.Jumlah eritrosit normal pada orang dewasa kira-kira 11,5 15 gram dalam 100
cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan Hb laki-laki 13,0%. Di dalam tubuh
banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin
dalam sel darah merah.Apabila keduanya berkurang maka keadaan ini disebut
anemia, yang biasanya hal ini disebabkan oleh karena pendarahan yang hebat, hamahama penyakit yang menghanyutkan eritrosit dan tempat pembuatan eritrosit sendiri
terganggu.
b.
Leukosit
Ialah keadaan bentuk dan sifat-sifat leukosit berlainan dengan eritrosit dan
apabila kita periksa dan kita lihat bahwa di bawah mikroskop maka akan terlihat
bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki
palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam-macam inti sel sehingga ia dapat
dibedakan menurut inti selnya. Warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam
1 mm3 kira-kira 6.000 sampai 9.000
Fungsinya:
- Sebagai serdadu tubuh yaitu, membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri
yang masuk ke dalam tubuh jaringan RES (System Retikulo Endotel), tempat
-
leukosit dalam darah melebihi 10.000/mm3 disebut leukotosis dan kurang 5.000 /
mm3 leukopenia.
Macam-macam leukosit meliputi:
1.
Agranulosit
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula di dalamnya, yang terdiri dari:
a. Limfosit
Macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya
ada yang besar dan ada yang kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat granula
dan intinya besar, banyaknya 20 25% dan fungsinya membunuh dan memakan
bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh.
b. Monosit
Terbanyak dibuat di sum-sum tulang merah, besarnya lebih besar dari limfosit,
fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 38%.Di bawah mikroskop terlihat
bahwa protoplasmanya lebar, warnanya biru sedikit abu-abu, mempunyai bintikbintik sedikit kemerah-merahan.Inti selnya bulat dan panjang warnanya
2.
lembayung muda.
Granulosit
c. Trombosit ialah merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan
ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat, ada yang lonjong, warnanya putih,
banyaknya normal pada orang dewasa 200.000 300.000 mm3.Fungsinya
memegang peranan penting di dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang
dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul
pendarahan yang terus-menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut
trombositosis.
Trombosit
yang
kurang
dari
200.000
disebut
b. Leukemia Limfoblastik
1) Leukemia Limfoblastik Akut (LLA)
Merupakan kanker darah yang paling sering menyerang anak-anak berumur
dibawah umur 15 tahun, dengan puncak insidens atnara umur 3 4 tahun, insiden pada
pria dan wanita 5 : 4.
2) Leukemia Limfoblastik Kronik (LLK)
Merupakan suatu gangguan limfoproliferatif yang ditemukan pada kelompok
umur tua ( 60 tahun), pada pria dan wanita angka kejadian 2:1.Leukemia limfogenosa
disebabkan oleh produksi sel limfoid yang bersifat kanker, biasanya dimulai dalam nodus
limfe atau jaringan limfogenosa yang lain dan selanjutnya menyebar ke area tubuh
lainnya.
2. Etiologi
Penyebab yang pastibelumdiketahui, akantetapiterdapat faktor predisposisi yang
menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu
a. Faktorgenetik : virus tertentumenyebabkanterjadinyaperubahanstruktur gen (Tcell
Leukemia Lhymphoma Virus/ HLTV).
b. Tingkat radiasi yang tinggi
Orang orang yang terpapar radiasi tingkat tinggi lebih mudah terkena leukemia
dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar radiasi. Radiasi tingkat tinggi
bisa terjadi karena ledakan bom atom seperti yang terjadi di Jepang. Pengobatan
yang menggunakan radiasi bisa menjadi sumber dari paparan radiasi tinggi.
c. Obat-obatimunosupresif, obat-obatkardiogenikseperti diethylstilbestrol.
d. Orang orang yang bekerja dengan bahan bahan kimia tertentu
Terpapar oleh benzene dengan kadar benzene yang tinggi di tempat kerja dapat
menyebabkan leukemia. Benzene digunakan secara luas di industri kimia.
Formaldehid juga digunakan luas pada industri kimia, pekerja yang terpapar
formaldehid memiliki resiko lebih besar terkena leukemia.
e. Faktorherediter, misalnyapadakembarmonozigot.
f. Kemoterapi
Pasien kanker yang di terapi dengan obat anti kanker kadang kadang
berkembang menjadi leukemia. Contohnya, obat yang dikenal sebagai agen
alkilating dihubungkan dengan berkembangnya leukemia akhir akhir ini.
g. Down Syndrome dan beberapa penyakit genetik lainnya
Beberapa penyakit disebabkan oleh kromosom yang abnormal mungkin
meningkatkan resiko leukemia.
h. Myelodysplastic syndrome
Orang orang dengan penyakit darah ini memiliki resiko terhadap berkembangnya
leukemia myeloid akut.
i. Fanconi Anemia
Menyebabkan akut myeloid leukemia
3. Manifestasi klinik / Tanda dan Gejala
a. Gejala yang khas adalah pucat, panas dan perdarahan (perdarahan dan anemia
adalah manifestasi utama).
1)
Limfadenopatidanhepatosplenomegali
Hal ini disebabkan karena ekstramedular juga terlibat (sel kanker menyebar ke
seluruh sehingga limfe, hati dan limpa menaikkan produksi sel darah putih).
b.
Gejala yang tidak khas ialah sakit sendi atau sakit tulang yang dapat
disalah tafsirkan sebagai penyakit reumatik.
c.
d.
Gejala lain
Leukemia pada alat tubuh seperti Lesi purpura pada kulit, efusi pleura, kejang
pada leukemia serebral.
Pardarahan pada leukemia dapat berupa ekimosis, petekie, perdarahan
gastrointestinal.
Manifestasi klinis yang dapat dilihat atau dilaporkan klien atau keluarga
secara langsung :
-
Demam, anorexia
Nyeri abdomen
Rasa lemah
Pucat
Anemia
Ptekie
Perdarahan
Nyeri tulang
Infeksi
Sakit kepala
Rasa lelah
Diaforesis meningkat
Purpura
Anemia
Muntah
Gangguan penglihatan
Nyeri kepala
4.
Anemia
Lemah
Pegal pegal
Trombositopenia
Pemeriksaan laboratorium
1)
Darahtepi
11
Kimia darah
Kolesterol
mungkin
rendah,
asam
urat
dapat
meningkat,
hipogamaglobinemia.
3)
Sumsumtulang
Hanya terdiri dari sel limfopoetik patologis sedangkan sistem lain terdesak
(aplasia sekunder).
Aspirasi sumsum tulang (BMP) = hiperseluler terutama banyak terdapat
sel muda.
2) Pemeriksaan lain :
1)
Biobsilimpa
Memperlihatkan proliferasi sel leukemia dan sel yang berasal dari jaringan
limpa akan terdesak seperti limfosit normal, RES, granulosit, pulp cell.
2)
3)
Sitogenik
Pemeriksaan pada kromosom baik jumlah maupun morfologisnya.
12
Faseinduksi
Dimulai 4-6 mg setelah Dx ditegakkan. Pada fase ini diberikan
:Kortikosteroid (Prednison), vincristin, dan L-asparaginase.
Fase ini dinyatakan berhasil jika tanda-tanda penyakit berkurang atau tidak
ditemukan jumlah sel muda kurang dari 5% dalam sumsum tulang.
2)
3)
Konsolidasi
Pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan untuk mempertahankan remisi
dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam tubuh.
Secara berkala dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai respon
sumsum tulang terhadap pengobatan. Jika terjadi supresi sumsum tulang,
maka pengobatan dihentikan untuk sementara atau posisi obat dikurangi.
6. Komplikasi
a.
Sepsis
13
b.
Perdarahan
c.
depresi
sumsum
tulang
temporer
dan
peningkatan
risiko
Bahkan pada terapi dan remisi yang berhasil, sel leukemik tetap ada,
meninggalkan gejala sisa penyakit. Implikasi untuk prognosis dan pengobatan
masih belum jelas.
e.
f.
Kematian
7. WOC
(terlampir)
C. Landasan Teoritis Asuhan Keperawatan :
1. Pengkajian
a. Anamnesa
1. Identitas klien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, tanggal masuk, tanggal pengkajian, no
RM, diagnosa medis, dan penanggung jawab.
2. Keluhan Utama atau Alasan Kunjungan
Pasien leukemia biasanya mengeluhkan lemah, sakit kepala dan nyeri pada tulang.
3 Riwayat kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Biasanya pasien masuk rumah sakit untuk persiapan kemoterapi atau muncul
gejala-gejala seperti perdarahan, hepatomegali.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pengobatan kanker sebelumnya. Jika pasien pernah mengalami kemoterapi
sebelumnya akibat kanker yang diderita kemungkinan akan memicu terjadinya
leukemia akibat rusaknya sel-sel darah putih.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Adanya anggota keluarga yang mengalami penyakit leukemia, adanya gangguan
hematologis.
14
15
8. Peran Hubungan
Pada umunya peran dan hubungan klien dengan keluarga tidak terganggu, klien
umumnya pendiam dan malas berkomunikasi dengan orang disekitarnya karena
perasaan takut dan cemas dengan penyakit yang dideritanya.
9. Seksualitas dan Reproduksi
Pada umumnya terganggu.
10. Koping Toleransi stres
Pada umunya klien tidak bisa berkonsentrasi dalam melakukan aktifitas. Klien
merasa cemas dan takut dengan penyakit yang dideritanya
11. Keyakinan Nilai
Pada umunya klien dan keluarga klien menyerahkan semuanya kepada Tuhan
untuk kesembuhannya.Terkadang pasien merasa Tuhan tidak adil dengannya
akibat penyakit yang diderita (hubungan spiritualnya kurang baik).
C.
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Takikardia, bradipneu, suhu kadang meningkat, demam,
menggigil
b. Kepala dan Rambut : Biasanya kulit kepala terkelupas dan merah, rambut banyak
yang rontok akibat kemoterapi
c. Leher : Biasanya adanya pembesaran pada kelenjar limfe
d. Mata : Biasanya konjungtiva pucat biasanya pada leukemia dengan tanda dan
gejala anemia, perdarahan retina, gangguan penglihatan
e. Hidung : Biasanya ada epitaksis
f. Mulut dan tenggorokan : Biasanya sering sariawan, mukosa bibir kering/pucat,
ada perdarahan pada gusi
g. Thoraks : Biasanya pasien menderita CLL, ditemukan efusi pleura, suara nafas
ronkhi, frekuensi napas meningkat, dispneu
h. Abdomen : Biasanya ada hepatomegali, pembesaran kelenjar limpa, nyeri ulu hati
jika ada perdarahan
i. Ekstremitas : Biasanya ada nyeri pada tulang dan sendi
j. Integumen : Biasanya akral dingin, pucat, ada petekie, ekimosis, purpura,
hematoma
k. Neurologi : Biasanya pasien pusing, sakit kepala, gelisah, kesadaran turun
l. Anus : ada perdarahan
Pemeriksaan Penunjang :
16
akut
berhubungan
Intervensi Keperawatan
(NIC)
Setelah dilakukan tindakan - Kaji adanya nyeri
- Observasi TTV
keperawatan 1 x 24 jam
- Posisikan nyaman dan
nyeri
berkurang
atau
sokong sendi ektremitas
terkontrol dengan kriteria
dengan bantal
Hasil :
- Evaluasi dan dukung
-
Ny
eri terkontrol
Me
nunjukkan
perilaku
penanganan nyeri
-
Ta
mpak dan mampu untuk
istirahat dan tidur
teknik
obat
indikasi,
contoh
analgesic
:
asematinofen
(Tylenol)
- Narkotik, missal : kodein,
meperidin
morfin,
(demetol),
hidromorfan
(dilaudis)
Resiko tinggi perdarahan Setelah dilakukan tindakan - Kaji
keadaan
berhubungan
trombositopenia
sesuai
kulit
(membrane mukosa)
- Pantau TD dan Nadi
jam, resiko perdarahan
- Hindari tindakan yang
berkurang atau tidak terjadi
dapat membuat cedera
perdarahan, dengan kriteria
jaringan/perdarahan
hasil :
- Anjurkan klien untuk diet
17
tinggi
berhubungan
normal (>50.000/ml)
infeksi Setelah dilakukan asuhan - Kaji adanya nyeri tekan
dengan
tanpa gangguan
- Berikan makanan tinggi
Kriteria Hasil :
-
Su
hu dalam batas normal
0
(36 - 37 C)
-
Le
ukosit
dalam
batas
normal
-
sesuai
indikasi. Ex : antibiotic
- Kaji ulang foto thoraks
Pas
ien dapat mengetahui
tindakan
yang
dapat
mencegah
atau
menurunkan
Kelelahan/kelemahan
resiko
infeksi
Setelah dilakukan tindakan - Kaji tingkat kelemahan
kondisi
klien
membaik
(kelemahan/kelelahan
- Keadaan
membaik,
beraktivitas
tenang
lingkungan
dan
periode
berkurang)
Kriteria Hasil :
Klien
- Berikan
kemoterapi
umum - Kolaborasikan dengan tim
mampu
medis
mengenai
pengobatan
antiemetic
19
BAB III
Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Leukemia
Kasus
Ny. S datang ke Rumah Sakit M. Djamil pada tanggal 11 Januari 2013 dengan
keluhan sesak napas, badan lemas, sejak 4 hari yang lalu. Klien pingsan setelah beberapa saat
sampai ke tempat klien bekerja dan dibawa ke rumah sakit RSUD Payakumbuh, setelah
dilakukan pemerisaan laboraturium didapatkan Hb klien 8 gr/dl, trombosit 11.000/mm 3 ,
leukosit 8000/mm3 , sehingga mendapatkan transfuse darah 2 kholf dan trombosit 3 kholf.
Namun hasil labnya tidak menunjukkan perubahan yang membaik, setelah 3 hari dirawat
klien dirujuk ke RSUP M. Djamil untuk dilakukan pemeriksaan Lumbal pungsi dan rawatan
lebih lanjut.
A. Pengkajian Kesehatan
1. Identitas Diri Klien
Nama
: Ny. S
Umur
: 35 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat
: Jln. R.A Kartini No. 20 A Payakumbuh Utara
Agama
: Islam
Suku
: Minang
Status
: Sudah menikah
Pendidikan
: SMK
Pekerjaan
: Penjahit
Tgl MRS
: 11 Januari 2013
No. RM
: 33.34.13
2. Anamnesa
1. Keluhan utama
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas dan badan lemas.
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Sudah 1 bulan pasien merasa mudah lelah dan badan lemas, serta nyeri di
persendian. Ketika datang ke rumah sakit (11 Januari 2013) pasien mengeluh
lemas dan juga sesak nafas. Sebelum dibawa ke rumah sakit pasien sempat
pingsan di tempat kerjanya dan dirawat di RSUD Payakumbuh selama 3 hari.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya, tetapi cuma sesak
nafas dan demam biasa.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit ini sebelumnya.
3. Dada
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: S1S2 tunggal
Paru
Inspeksi: Simetris, Tidak terdapat retraksi, Tidak terdapat ketinggalan
gerak
Palpasi: Fremitus raba
Auskultasi: Suara dasar Rhonki (-), Wheezing (-)
4. Abdomen
Inspeksi : cembung
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : hepar/ lien/ ren tidak teraba
Perkusi : timpani
5. Anogenital : Anus (+)
6. Extremitas :
Atas
sesuai Kasus
NANDA
1. Potensial Risiko infeksi
berhubungan dengan
penurunan sistem
pertahanan tubuh
NOC
Status infeksi
Indikator:
Ruam
Nyeri
Demam
NIC
Proteksi infeksi
Intervensi yang dilakukan:
- Kaji kenaikan suhu tubuh,
penampilan ruam,
menggigil, takikardi,
Do:
- klien tampak lemah
- klien tampak pucat
- Trombosit = 11.000/mm
- Leukosit = 8.000/mm
Ds:
-
diperlukan kateterisasi.
Manajemen Nyeri
Indikator:
dari leukemia
Do:
- klien meringis dan tampak
gelisah
- klien tampak tidak tidur
nyenyak akibat nyeri yang
dirasakannya.
Ds:
- klien mengeluh nyeri di
bagian persendian dan
abdomen
- klien mengeluh tidak bisa
tidur nyenyak akibat nyeri
yang dirasakannya
secara komprehensif
dimulai dari lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas dan penyebab.
- Kaji ketidaknyamanan
secara nonverbal,
terutama untuk pasien
yang tidak bisa
mengkomunikasikannya
secara efektif
- Pastikan pasien
mendapatkan perawatan
dengan analgesic
- Gunakan komunikasi
yang terapeutik agar
pasien dapat menyatakan
pengalamannya terhadap
perkembangan kepuasan
- Melaporkan
perkembangan psikologi
- Mengekspresikan
perasaan dengan
lingkungan fisik sekitar
- Mengekspresikan
perasaan dengan
hubungan social
- Mengekspresikan
kesadaran, mood,
hubungan sosial,
melakukan tanggung
nyeri
jawab sehari-hari)
- Evaluasi pengalaman
pasien atau keluarga
terhadap nyeri kronik atau
yang mengakibatkan cacat
- Evaluasi bersama pasien
dan tenaga kesehatan
lainnya dalam menilai
efektifitas pengontrolan
nyeri yang pernah
dilakukan
- Bantu pasien dan keluarga
mencari dan menyediakan
dukungan.
Pemberian analgesic
Intervensi yang dilakukan:
- Menentukan lokasi ,
karakteristik, mutu, dan
intensitas nyeri sebelum
mengobati pasien
- Periksa order/pesanan
medis untuk obat, dosis,
dan frekuensi yang
ditentukan analgesik
- Cek riwayat alergi obat
- Mengevaluasi
kemampuan pasien dalam
pemilihan obat
penghilang sakit, rute, dan
dosis, serta melibatkan
pasien dalam pemilihan
tersebut
- Tentukan jenis analgesik
yang digunakan (narkotik,
non narkotik atau NSAID)
berdasarkan tipe dan
tingkat nyeri.
- Tentukan analgesik yang
cocok, rute pemberian dan
dosis optimal.
- Utamakan pemberian
secara IV dibanding IM
sebagai lokasi
penyuntikan, jika
mungkin
- Hindari pemberian
narkotik dan obat
terlarang lainnya, menurut
agen protokol
- Monitor TTV sebelum
dan sesudah pemberian
obat narkotik dengan
- Mengevaluasi tingkatan
kesadaran pasien dan
refleks normal sebelum
pemberian obat penenang
- Memperoleh TTV dalam
batas normal
3. Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
sehari-hari
sesuai
alat
energi
yang
pola
konteks
umur
dan
perkembangan.
- jelaskan kepada klien
mengenai
penyebab-
penyebab letih.
- Lakukan
intervensi
berupa pemberian obat
Ds :
-Klien mengatakan
badannya lemah
untuk
meningkatkan
stamina.
- Ajarkan klien tentang
teknik-teknik
memanagemen tingkat
-Klien mengatakan
aktivitasnya selalu dibantu
oleh keluarga.
untuk
kelelahan.
2. jaga pola makannya
sesuai dengan pola
makan normal:
- ajarkan kepada klien
mengenai kolaborasi
makanan yang
dimakan sesuai dengan
nutrisi yang
dibutuhkan.
- Mengajarkan kepada
klien konsumsikonsumsi makanan
yang harus dijaga.
- Memberikan informasi
kepada klien mengenai
kebutuhan-kebutuhan
nutrisi.
3. Memanajemen
pola
tidur:
- Mengajarkan
klien
bagaimana
mengingkatkan
rasa
nyaman.
4. Mengatur pola makan
yang teratur:
- Mengajarkan
mengenai
klien
konsep
intake
latihan-
teratur
untuk
menghindari gangguan
pola makan.
- Membantu klien untuk
mengembangkan
konsep dirinya dengan
4. Pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan
kelemahan
Do :
nafas
RR :30 x/menit
Klien mengatakan
Ds:
susah ber
nafas
Status Respirasi:
Ventilasi
Klien diharapkan mampu
menormalkan:
- Jumlah pernapasan
- Ritme pernapasan
- kedalaman inspirasi
- Retraksi dada
Sesak nafas saat
beristirahat
-Ortopnea
yang
dilakukan :
- Memonitor
kondisi
kondisiklien
yang
mengindikasikan bantuan
ventilasi non invasif.
- Memposisikan klien dalam
posisi semi-fowler.
- Memonitor
pengaturanpengaturan
ventilator
keefektifan
pada
status
yang
dilakukan :
- Memberikan
kepada
klien
gambaran
mengenai
keuntungan-keuntungan,
untuk
relaksasi
klien.
- Menciptakan kenyamanan
pada klien.
- Mengajarkan klien teknikteknik relaksasi.
- Mengevaluasi
dan
mendokumentasikan
respon
klien
terhadap
teknik relaksasi.
Terapi Aktivitas
Intervensi-intervensi
yang
dilakukan :
- Memonitor
program
aktivitas klien.
- Membantu klien
untuk
terhadap
aktivitasnya.
- Membantu klien
untuk
Penentuan
klien
tentang:
a. Tujuan dan kegunaan
aktivitas dan latihan.
b. Bagaimana
cara
melakukan
suatu
aktivitas.
c. Bagaimana
cara
memonitor
toleransi
aktivitas.
d. Bagaimana
menjaga
latihan.
- Memberikan
informasi
untuk
menyimpan energi.
Memberikan informasiinformasi
seputar
tampak kurus.
Diagnosa keperawatan penulis temukan tiga diagnosa keperawatan yang terdiri dari
dua masalah yang aktual sedangkan satu masalah resiko tinggi yang akan terjadi.
Dalam tahap pelaksanaan dilakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
yang sudah dirumuskan.
B. Saran
Setelah mempelajari dan mengamati kasus pada Ny. S, maka penulis menyarankan
diharapkan kepada perawat supaya dapat bekerja dan melakukan segala tindakan
keperawatan yang baik dan benar terutama dalam merawat pasien leukemia, perawat dituntut
keterampilannya dalam melakukan proses perawatan dan pegobatan, dianjurkan kepada
pasien agar tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat, diharapkan kepada keluarga supaya
ada kerja sama yang baik dalam melaksanakan perawatan leukemia, setiap pasien yang
mengalami penyakit leukemia.