banyak digunakan sebagai pengharum teh, bahan baku industri parfum, kosmetik, obat
tradisional,
dan
lain
sebagainya.
Praktikum
pembuatan
minyak
cem-ceman
menggunakan bahan yaitu melati segar dan utuh. Metode yang digunakan untuk
membuat minyak cem-ceman melati adalah metode celup (perendaman atau maserasi)
dan perangkap (Entraphing). Pengamatan karakteristik mutu warna dan aroma minyak
cem-ceman melati dilakukan dengan membandingan dari kedua metode tersebut. Dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa metode celup menghasilkan
warna yang lebih jernih dan aroma lebih mendekati aroma melati dibandingkan dengan
metode pemerangkapan. Mutu warna minyak cem-ceman tersebut sangat dipengaruhi
oleh lemak VCO yang berpenetrasi ke dalam bunga sehingga melarutkan zat warna dan
mutu aroma dipengaruhi oleh kandungan senyawa aromatik dan segar atau tidaknya
bunga.Mutu minyak cem-ceman melati terbaik dengan tingkat kejernihan yang tinggi dan
aroma melati yang lebih menonjol yaitu yang dibuat dengan menggunakan metode celup.
olahan kelapa yang bebas dari transfatty acid (TFA) atau asam lemak bebas
(Setiaji dan Prayugo, 2006 dalam Ngatemin, 2014).
Tanaman melati banyak dibudidayakan di Indonesia terutama di Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat dengan luas area 1,52 ribu ha dan produksi
13.45 ribu ton. Cukup banyak spesies melati yang telah dibudidayakan, dan tiga di
antaranya memiliki potensi yang cukup besar yaitu J. Sambac Maid of Orleans (J.
sambacAid), J. Sambac Grand Duke of Tuscany, dan J. Officinale (Wuryaningsih
1994). Melati merupakan salah satu jenis bunga dari suku Jasminum sambac yang
diketahui mengandung minyak atsiri. Tanaman tersebut termasuk komoditas yang
bernilai ekonomi tinggi, dan menempati posisi penting dalam perekonomian
masyarakat karena peranannya dalam berbagai aspek kegunaan, perdagangan,
adat kebiasaan dan kepercayaan dalam masyarakat Indonesia.
Minyak cem-cem adalah minyak untuk rambut yang diolah secara
tradisional dari minyak kelapa murni dengan daun-daunan berkhasiat seperti daun
orang-aring, daun pandan wangi, bunga melati, kemiri serta rempah-rempah
wangi dan lain-lain sedangkan minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung di
dalam tanaman. Minyak atsiri bersifat volatil (mudah menguap). Minyak ini
berasal dari berbagai jenis tumbuhan bersifat anti jamur sehingga dapat
dipergunakan sebagai bahan pengawet pada makanan dan sebagai antibiotik alami
(Pino dkk, 2004: 12). Salah satu tanaman penghasil minyak atsiri dari suku
Jasminum sambac yang dibudidayakan di Indonesia adalah bunga melati putih
(Jasminum sambac). Sifat khas bunga melati disebabkan adanya minyak atsiri.
Komponen yang dominan di dalam minyak melati antara lain: cis jasmone, methyl
jasmonat, indole, benzyl acetate, linalool, dan benzyl benzoate (Suyanti, dkk.
2005). Komponen utama minyak melati yang menyebabkan bau harum adalah
kandungan jasmone. Karakteristik minyak atsiri berbeda-beda berdasarkan cara
preparasi bahan dan metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dan
enfleurasi. Secara garis besar, maserasi adalah suatu metode perendaman bahan
dalam suatu pelarut. Dalam metode ini dapat menghasilkan ekstrak dalam jumlah
banyak serta terhindar dari perubahan kimia senyawa-senyawa tertentu karena
pemanasan (Pratiwi, 2009 dalam Maghfiroh, 2014) sedangkan metode enfleurasi
Sampel B
Sampel sebanyak 20 gram bunga melati segar dimasukkan kedalam toples kaca.
Setelah itu, minyak VCO sebanyak 40 ml yang sudah dimasukkan ke dalam sloki
dimasukkan kedalam toples dan diletakkan tepat di tengah-tengan bunga melati.
Setelah itu, toples ditutup kembali. Setelah itu, ditunggu selama24 jam untuk
diamati. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data kualitatif (warna dan
aroma) dari minyak cem-cem melati dengan dibandingkan dengan minyak cemceman melati yang dibuat dengan metode celup.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Dari praktikum yang dilakukan, didapatkan data minyak cem-ceman melati
sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil data pengamatan minyak atsiri melati.
Metode
Celup (Perendaman)
Entraphing (Pemerangkapan)
Keterangan:
Organoleptik
Aroma
Warna
++++
++++
+++
++