INTISARI
Kompleksometri menggunakan larutan standar EDTA dan
indikator EBT selain itu digunakan untuk menganalisa kadar CaO
dalam semen dan kesadahan air. Kesadahan air dibagi menjadi 2,
kesadahan sementara disebabkan larutan garam Ca dan Mg dalam
bentuk karbonat. Sedangkan kesadahan tetap disebabkan larutan
garam Ca2+ dan Mg2+ dalam bentuk SO42- dan Cl-.
Dalam percobaan dilakukan 3 analisa, yaitu analisa
kesadahan adem sari dicampur aquadest, larutan penyegar cap
kaki tiga dan analisa kadar CaO dalam semen. Pertama, dilakukan
analisa kesadahan total dengan menitrasi sampel dengan Na 2EDTA
yang sebelumnya ditambahkan KOH, larutan buffer, KCN dan EBT.
Kedua, menentukan keadahan tetapi langkah yang dilakukan sama
seperti pada percobaan kesadahan total tetapi dilakukan
pemanasan, penyaringan, dan pengenceran. Ketiga, menentukan
kadar CaO dengan melarutkan sampel dalam HCl (p) dan dipanasi
dan diencerkan setelah pH diatur 10, ditambah buffer, KCN,
MgEDTA, EBT, dan larutan dititrasi dengan Na2EDTA.
Pada percobaan ini ditemukan kesadahn total adem sari yang
di campur aquadest sebesar 2600 ppm, dan kesadahn sementara
sebesar 1100 ppm (mutlak). Kesadahan totallarutan penyegar cap
kaki tiga, mempunyai kesadahan total sebesar 4400 ppm,
kesadahan tetap sebesar 1300 ppm dan kesadahan sementara
sebesar 3100 ppm, sedangkian kadar CaO dalam semen yang
ditemukan sebesar 2310 mg lebih tinggi dari kadar aslinya 1579,2
mg dengan % error 24,36 %.
Pada percobaan ini, kesadahan adem sari yang di campur
dengan aquadest ketika mengalami perubahan warna merah
anggur menjadi biru disebabkan karena dalam sampel terdapat
Ca2+ dan Mg2+. Walau terjadi perubahan warna tersebut, kesadahan
yang diperoleh melebihi batas standar kesadahan air layak minum.
Dimana standar kualitas air layak minum sebesar 500 mg/lt. Begini
pula dengan kesadahn larutan cap kaki tiga. Di tinjau dengan
kandungan Ca2+ didalam komposisinya. Selain itu kadar CaO yang
diperoleh lebih tinggi dari kadar aslinya, karena kandungan EBT
berlebih menyebabkan TAT menjadi lambat, pengaruh pH dan
hidrolisis juga mempengaruhi kadar CaO yang kami temukan.
Kompleksometri
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sarjana
Teknik
Kimia
memiliki
peranan
penting
untuk
bahan
sampel
dengan
menggunakan
metode
analisa
melibatkan
pembentukan
kompleks
dengan
Kompleksometri
Mahasiswa
mampu
untuk
menganalisa
kesadahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II .1 Pengertian Kompleksometri
Kompleksometri
adalah
salah
satu
jenis
analisa
kimia
pasangan
electron
disebut
ligan.
Reaksi
yang
Kompleksometri
larutan
penetrasi
pembentuk
khelat
yang
dapat
digunkan untuk analisa kimia dari berbagai logam. Titrasi ion logam
dengan pembentukan khelat ini disebut titrasi khelometrik
NO2
Perubahan EBT pada macam-macam pH :
H2ln-
Hln2+
ln3+
merah
biru
orange
pH 5,3-7,3 (H2ln-)
pH 10,5-12,5 (Hln2+)
II .4 Larutan Buffer
Larutan buffer adalah suatu campuran asam / basa lemah dari
garamnya. Sifat larutan buffer :
Laboratorium Dasar Teknik Kimia I
4
Kompleksometri
II .5 Teori Kesadahan
Air sadah adalah air yang mengandung Ca 2+ atau Mg2+.
Kesadahan dibagi 2 :
1. Kesadahan sementara
Berisi garam bikarbonat Ca dan Mg. Dapat dihilangkan dengan
pemanasan.
2. Kesadahan tetap
Berisi garam Ca2+ dan Mg2+ dalam bentuk SO42- dan Cl-. Dapat
dihilangkan dengan menambah soda atau proses zeolit.
Cara melunakkan air sadah :
a. Kesadahan sementara dengan pendidihan
Ca(HCO3)2
CaCO3
putih + H2O
CaCO3 + 2NaCl
MgCO3 + Na2SO4
SO3H + Ca2+
R(SO3)2Ca + 2H+
Kompleksometri
d. Ion Exchanger
Dilakukan setengah umpan untuk mecegah kesalahan dengan
pertukaran ion lain. Air yang akan diionisasi dilewatkan melalui resin
penukar sampai resin menjadi jenuh. Contoh : kapur menurunkan
kesadahan karbonat, mengaktifkan garam Ca dan Mg.
Kompleksometri
5. Buffer = mempertahankan pH
6. EBT = indikator untk menunjukkan perubahan TAT pada titrasi
7. Na2 MgEDTA = mencegah TAT timbul lebih awal dalam campuran
Mg
dan
Ca
sehingga
meningkatkan
selektivitas
terhadap
BM = 36,47
TD = -85,50C
TL = -1110C
BJ = 1,268 gram/cc
tidak berwarna
kelarutan dalam 100 bagian air : - panas = 82,3
dingin = 56,1
Chemist
-
2. KOH
Fisis :
-
BM = 50,1
TD = 15200C
TL = 3800C
Warna putih
kelarutan dalam 100 bagian air : - panas = 126
dingin = 97
Chemist :
-
Kompleksometri
berikut :
KOH
K+ + OHmenyerap CO2 dengan reaksi = CO2 + 2K+ + 2OH-
K2CO3
+ H2O
3. KCN
Fisis :
-
BM = -65,11
BJ = 1,529 gram/cc
TL = 6,3450C
Warna jernih
kelarutan dalam 100 bagian air panas = 122,2
bentuk kristal kalsite
Chemist :
-
merupakan garam
dapat membentuk senyawa kompleks dengan logamyang dari
golongan transisi
misal : 6CN- + Fe2+
[Fe(CN)6]4-
Kompleksometri
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
6. Na2EDTA 0,01 N
2. KOH
7. MgEDTA
3. KCN
4. Indikaor EBT
5. Larutan Buffer
7. Pipet tetes
2. Klem
8. Corong
3. Buret
9. Pipet volume
4. Beaker glass
10. Pengaduk
5. Erlenmeyer
6. Gelas ukur
Kompleksometri
1,2,3
10
11
12
Kesadahantotal=
Ambil
100
ml
sampel,masukkan
dalam
beaker
Kompleksometri
dengan KOH
Kesadahantetap=
indikator EBT
Titrasi dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur
menjadi biru terang
Kompleksometri
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV .1 Hasil Percobaan
Sampel
Kesadahan
Kesadahan
Kesadahan
Total
Tetap
Sementara
570 ppm
210 ppm
360 ppm
Kesadahan
Kesadahan
Kesadahan
Total
Tetap
Sementara
310 ppm
260 ppm
50 ppm
Air
Tugu
Muda
Sampel
Air
Akuariu
m
Kompleksometri
Sampel
Semen
portland
Kadar yang
Kadar asli
ditemukan
dalam sampel
0,714 gr
0,725 gr
% error
1,51 %
IV .2 Pembahasan
1) Kesadahan Sampel 1 (Air Tugu Muda)
Kesadahan sementara yang didapatkan sebesar 360
ppm.
Kesadahan
yang
didapatkan
lebih
kecil
karena
yang
dihasilkan
bukan
merah
anggur.
Hal
ini
digunakan
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Namun,
Kompleksometri
jika
hanya
dilihat
dari
kesadahannya,
Kesadahan
yang
didapatkan
lebih
kecil
50
karena
yang
dihasilkan
bukan
merah
anggur.
Hal
ini
Kompleksometri
jika
hanya
dilihat
dari
kesadahannya,
Kompleksometri
PH
yang
menyebabkan
diatur
ion
tidak
Mg2+
tepat
bereaksi
10
sehingga
dengan
Hln2-
c. Dampak Hidrolisis
Tingginya PH akan
terhidrolisis
dan
menyebabkan
akan
ion
mengendap
logam
sebagai
hidroksida.
Kompleksometri
+
2++2 H 2 O M ( OH )2 +2 H
M
Hidrolisa
secara
pengendapan
ekstensif
hidroksida
dapat
yang
mengakibatkan
bereaksi
dengan
ekstensif
menyebabkan
peningkatan
pembentukan
endapan
dan
semakin
semakin
sedikit
volume
titran
yang
dibutuhkan.
(Semangatrusmana.blogspot.com/2011/03.lapora
n-penetapan-kompleksometri.html)
d. Penambahan MgEDTA
Pada kompleksometri
penentuan
kadar
CaO
ditambah
MgEDTA
sehingga
ion
Mg 2+
Kompleksometri
2+
2+ Mg
2 MgY
2++ MgY
Mg
2+
2+ Mg
2 CuY
2++ MgY
Cu
+
2+ H
2 Mgln
2++ Hln
Mg
Setelah Cu bereaksi
2 ( biru )
++ Hln
2+ H
2 MgY
+ H 2 Y
Mgln
Kompleks magnesium EDTA yang bersifat
relatif
pada
stabilitas
rendah.
Mg2+
yang
titran
lebih
sedikit
dan
Kompleksometri
2. Pengaruh pH
Empat tetapan disosiasi asam HaY adalah sebagai
berikut :
HaY + H2O H3O+ + H3Y-
Ka = 1,02 . 10-2
Ka = 2,14 . 10-2
Ka = 6,93 . 10-7
Pada
kompleksometri
Ka = 5,5 . 10bentuk
EDTA
yang
universal
yang
keakuratannya
membutuhkan
Kompleksometri
(Underwood,
199-
201)
Kompleksometri
7
6
5
4
pCa
teoritis
praktis
3
2
1
0
2 ml
4 ml
6 ml
8 ml
10.4 ml
Volume EDTA
Kompleksometri
BAB V
PENUTUP
V .1 Kesimpulan
1. Air tugu muda memiliki kesadahan sementara 360 ppm dan
air
akuarium
memiliki
kesadahan
50
ppm.
Kesadahan
penambahan
sedikit.
2. Kadar CaO yang ditemukan sebesar 0,714 gr sedangkan
kadar asli sebesar 0,725gr. Kadar CaO yang ditemukan lebih
kecil dari kadar asli karena pengaruh penambahan EBT,
pengaruh PH , penambahan MgEDTA dan Dampak Hidrolisis.
V .2 Saran
1. Usahakan penambahan EBT secara tepat.
2. Usahakan pengaturan PH tepat 10 saat penambahan KOH.
3. Pengamatan perubahan warna pada TAT harus benar-benar
diperhatikan.
4. Lakukan titrasi dengan cermat dan hati-hati.
Kompleksometri
DAFTAR PUSTAKA
Kompleksometri