Anda di halaman 1dari 19

Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

Mata Kuliah

: Organisasi Manajemen dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Jurusan

: S1 Kesehatan Masyarakat

Semester

:6

Kode

: ORMA 3022

SKS

: 2 SKS

Dosen

: Niken Nurhayati

Waktu Pertemuan

: 100 menit

Pertemuan ke

:1

1.

2.
3.

Tujuan :
Tujuan Instruksional Umum (TIU) :
Diharapkan setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu
mengetahui dan memahami dasar-dasar organisasi, administrasi dan
manajemen kesehatan.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
1. Diharapkan mahasiswa mampu untuk menjelaskan tentang dasar-dasar
organisasi
2. Diharapkan mahasiswa mampu untuk menjelaskan tentang administrasi
kesehatan
3. Diharapkan mahasiswa mampu untuk menjelaskan manajemen
kesehatan
Pokok Bahasan : Dasar- dasar organisasi, administrasi, dan Manajemen
kesehatan.
Kegiatan Pembelajaran :

Tahap

Waktu

Pendahuluan

15 menit

Penyajian

60 menit

Kegiatan
Pembelajaran
1. Salam Pembuka dan 1. Membalas
perkenalan
Salam
dan
2. Menjelaskan
perkenalan
deskripsi
singkat 2. Memperhatikan
yang dibahas
3. Menyimak
3. Menjelaskan tujuan
yang akan dicapai
pada pertemuan ini
Kegiatan Pengajar

1. Menjelaskan tentang
- Dasar-dasar
organisasi

1. Mendengar,
memperhatikan
dan mencatat
2. Memberi

Media dan
Alat Bantu
Laptop,
Proyektor,
Power Point

Administrasi
kesehatan
- Manajemn
kesehatan
2. Menerangkan Materi
yang dijelaskan
3. Mengevaluasi
Peserta Didik
Penutup

4.

25 menit

kesempatan
kepada
mahasiswa
untuk bertanya
3. Mengerjakan

1. Memperhatikan
1. Menginformasikan
materi yang akan 2. Membalas
Salam
dibahas
pada
pertemuan
berikutnya
dan
memberikan tugas
2. Menutup
dan
Memberi salam

Evaluasi Akhir Pertemuan


a. Sebut dan jelaskan 3 unsur organisasi ?
b. Sebutkan tipe-tipe organisasi ? minimal 3 !
c. Sebutkan unsur-unsur manajemen !
d. Sebutkan macam organisasi kesehatan !
e. Sebutkan salah satu organisasi yang kalian ketahui ? Jelaskan !

5.

Refrensi :
Anton Rahmadi. 2005. Makalah Manajemen Organisasi. Universitas
Mulawarman
Ati Cahayati.2003. Dasar-dasar organisasi dan manajemen. PT Grasindo.
Jakarta
Dr. Sutopo Patria Jati, MM. 2000. Makalah Dasar-dasar Organisasi.
Universitas Diponegoro Semarang
Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah.
PT Bumi Askara. Jakarta
Manullang, M. 1990. Dasar Dasar Manajemen. GHALIA INDONESIA.
Jakarta
Silalahi, Ulbert. 1996. Pemahaman Praktis Asas Asas Manajemen. CV
Mandar Maju. Bandung
________.2007. studi tentang ilmu administrasi. Sinar Baru Algensindo.
Bandung
MATERI

MUTU PELAYANAN KESEHATAN, DASAR-DASAR ORGANISASI,


ADMINISTRASI, SERTA MANAJEMEN SERTA PERANGKAT
ORGANISASI KESEHATAN
2.1 Mutu Pelayanan Kesehatan
2.1.1

pengertian
Secara umum, mutu (quality) dapat di definisikan sebagai keseluruhan

karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam


memuaskan kebutuhan konsumen, baik berupa kebutuhan yang dinyatakan
maupun kebutuhan yang tersirat (Brown, 1994).
Mutu atau kualitas

yaitu merupakan suatu kondisi dinamis ang

berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang


memenuhi atau melebihi harapan (Juran, 1998).
Layanan merupakan suatu aktifitas atau hasil yang dapat ditawarkan oleh
suatu lembaga kepada pihak lain yang biasanya tidak tampak dan hasilnya tidak
dapat dimiliki orang lain. Proses layanan pada penelitian ini difokuskan ke
perawat yang memberikan layanan kepada pasien. Proses layanan kepada pasien
merupakan aktifitas rumah sakit yang memberikan kemudahan pada pasien untuk
mendapatkan layanan, jawaban dan solusi (Kotler, 1994).
Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaranya

sesuai dengan tingkat

kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan standart


pelayanan dan kode etik profesi yang telah ditetapkan (Azwar,1996).
Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat terbaik yang dihasilkan dan
didokumtasikan dalam proses diagnosa dan terapi berdasarkan pengetahuan ilmu
sehingga memperkecil kematian dan kesakitan (Speigell, 1999)
Berdasarkan pengertian mutu pelayanan kesehatan yang telah dijabarkan
sebelumnya, mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tingkat terbaik
yang dihasilkan untuk memberikan pelayanan terbaik agar terhindar dari resikoresiko patologi dimana penyelenggaranya harus sesuai dengan standart

pelayanan,kode etik dan pengetauan sehingga memperkecil terjadinya resiko


kematian dan kesakitan pasien.
2.1.2

Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan


Karena jasa tidak kasat mata serta kualitas teknik jasa tidak selalu dapat

dievaluasi secara akurat, pelanggan berusaha menilai kualitas jasa berdasarkan


apa yang dirasakannya, yaitu atribut-atribut yang mewakili kualitas proses dan
kualitas pelayanan.
Menurut Zaitham dan M.T Bitner (1996) dan juga Adrian Palmer (2001)
ada lima dimensi mutu pelayanan yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Reliability (keandalan) yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang
dijanjikan tepat dan terpecaya, misalnya; pelayanan pemeriksaan,
pengobatan, dan perawatan yang cepat dan tepat, jadwal pelayanan
dijalankan secara tepat, prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit.
2. Responsiveness (ketanggapan) yaitu kemampuan untuk membantu
pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau tanggap, misalnya;
kemampuan dokter, bidan/perawat untuk tanggap menyelesaikan keluhan
pasien, petugas memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti,
tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan.
3. Assurance (jaminan) yaitu pengetahuan atau kesopanan petugas serta
kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan
misalnya; pengetahuan dan kemampuan medis menetapkan diagnose,
ketrampilan petugas dalam bekerja, pelayanan yang sopan dan ramah,
jaminan keamanan, kepercayaan status sosial, dll.
4. Empaty (empati) yaitu rasa peduli, memberikan perhatian pribadi kepada
pasien, misalnya; memberikan perhatian secara khusus kepada setiap
pasien, kepedulian terhadap keluhan pasien, pelayanan kepada semua
pasien tanpa membedakan status, dll.
5. Tangibles (bukti langsung) yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan,
personel dan media komunikasi, misalnya: kebersihan, kerapihan dan
kenyamanan

ruangan,

penataan

interior

dan

eksterior

kelengkapan, persipan dan kebersihan alat, penampilan petugas.


2.2
2.2.1

Dasar-dasar Organisasi
Pengertian Organisasi

ruangan,

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti
alat. Selain itu, organisasi berasal dari istilah organism yang merupakan sebuah
entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi dimana hubungan mereka satu sama
lain saling berkaitan secara utuh. Dari sini, muncul beberapa defenisi tentang
organisasi dari beberapa tokoh ahli, salah satu diantaranya:
1.

Menurut Chester Irving Barnard seorang Eksekutif Bisnis Amerika (1938)


dalam bukunya The Executive Functions mengemukakan bahwa: I define
organization as a system of cooperatives of two more persons (Organisasi
adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih).

2.

Menurut James D. Mooney (Ekonom Perancis), mengatakan bahwa:


Organization is the form of every human association for the attainment of
common purpose (organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama).

3.

Menurut W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, organisasi


adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb.) sehingga
merupakan kesatuan yang teratur.

4.

Menurut Dwight Waldo, organisasi adalah struktur antara hubungan pribadi


berdasarkan wewenang formal (formal authority) dan kebiasaan dalam sistem
administrasi.

5.

Menurut A. W. Widjaja, organisasi adalah suatu alat untuk melaksanakan


tujuan tertentu.

6.

Menurut Sondang P. Siagian, organisasi adalah setiap bentuk persekutuan


antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat
dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan
mana terdapatseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang
atau sekelompok orang yang disebut bawahan
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama

antara

orang-orang

dalam

rangka

mencapai

tujuan

bersama,

dengan

mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Dalam pada itu, setiap organisasi
harus memiliki 3 unsur dasar, yaitu: orang-orang (sekumpulan orang), kerjasama
dan tujuan yang dicapai.

2.2.2

Ciri-ciri Organisasi
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar,

dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


1.

Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,

2.

Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,

3.

Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa;


pemikiran, tenaga, dan lain-lain,

4.

Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,

5.

Adanya tujuan yang ingin dicapai.

2.2.3

Tujuan Organisasi
Secara umum tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin

dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan


organisasi.Untuk mencapai tujuan dalam organisasi, pelaku (orang) dalam
organisasi diharapkan untuk mendesain ataupun me-manage organisasinya dengan
matang agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, demi berjalan
baiknya sebuah organisasi perlu diperhatikan beberapa prinsip organisasi
(Jati:2000), seperti berikut:
1.

Perumusan tujuan yang jelas, sebab tujuan organisasi berfungsi untuk:


pedoman ke arah mana organisasi akan di bawa, landasan bagi organisasi
tersebut, menentukan macam aktifitas yang akan dilakukan, menentukan
program, prosedur dan beberapa hal terkait dengan koordinasi, integrasi,
simplikasi, sinkronisasi dan mekanisme.

2.

Pembagian tugas dan pekerjaan (Job Discription).

3.

Delegasi kekuasaan yang berarti pemimpin organisasi itu dipilih secara


mufakat dan harus diikuti dengan adanya pertanggung jawaban.

4.

Kesatuan perintah (one of command) dan tanggung jawab.

5.

Prinsip Kepemimpinan. Dalam konteks kontemporal dari prinsip ini yang


paling mengemuka ke permukaan adalah prinsip kepemimpinan yang berupa
prinsipkolektif-kolegial, yaitu prinsip kebersamaan, mau mendengarkan dan

menyelaraskan diri dengan nilai-nilai dari seluruh komponen organisasi,


khususnya pada kepengurusan organisasi.
6.

Tingkat pengawasan, dengan diadakannya sebuah monitoring terhadap kinerja


pelaku organisasi atau lebih familiar dengan sebutan oposisi.

2.2.4

Tipe Organisasi
Organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam melihat dari

karakteristik organisasi itu sendiri, diantaranya sebagaimana berikut:


1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan. Hal ini organisasi
dapat dibedakan menjadi : (1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada
ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada
satu orang. (2) bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang
terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh
dewan sebagai suatu kesatuan.
2. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan. Bentuk organisasi ini meliputi; (1) organisasi
lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi
langsung lurus kepada para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi,
(2) bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf
pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam
menjalankan roda organisasi, (3) bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam
kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli
dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
3. Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu ; (1) organisasi formal, adalah
organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasi pemerintahan, organisasi
yang berbadan hukum (2) organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk
karena hubungan bersifat pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby, dll.
4. Berdasarkan tujuan. Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu : (1) organisasi yang
tujuannya mencari keuntungan atau profit oriented dan (2) organisasi sosial
atau "non profit oriented".
5. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ; (1) organisasi pendidikan, (2)
organisasi kesehatan, (3) organisasi pertanian, dan lain lain.

6. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu : Organisasi produksi,


misalnya organisasi produk makanan, (2) Organisasi berorientasi pada politik,
misalnya partai politik (3) Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat
pekerja (4) Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan
lain lain.
7. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat. Organisasi ini meliputi; (1) Mutual
benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati
oleh anggotanya, seperti koperasi, (2) Service organization, yaitu organisasi
yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank, (3) Business
Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaanperusahaan,

(4)

Commonwealth

organization,

adalah

organisasi

yang

kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti organisasi


pelayanan kesehatan, contohnya rumah sakit, Puskesmas, dll.
2.3

Organisasi Kesehatan

2.3.1

Jenis Organisasi Profesi Kesehatan

1.

IDI (Ikatan Dokter Indonesia)


IDI adalah satu satunya organisasi profesi kedokteran yang menghimpun para

dokter Indonesia, bersifat bebas, tidak mencari keuntungan, dijiwai oleh Sumpah
Dokter Indonesia serta mematuhi Kode Etik Kedokteran Indonesia.
Didirikan di Jakarta pada tanggal 24 Oktober 1950, dan bertujuan untuk:
a.

Meningkatkan derajat kesehatan rakyat Indonesia.

b.

Mengembangkan ilmu kesehatan serta IPTEK Kedokteran.

c.

Membina dan mengembangkan kemampuan profesi anggota.

d.

Meningkatkan kesejahteraan anggota.


Untuk mencapai tujuan IDI berusaha:

a.

Membantu pemerintah dalam kelancaran pelaksanaan program program


kesehatan.

b.

Membantu masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya.

c.

Memelihara dan membina terlaksananya sumpah dokter dan Kode Etik


Kedokteran Indonesia.

d.

Mempertinggi derajat ilmu kesehatan dan ilmu kedokteran serta ilmu ilmu
lainnya yang berhubungan dengan itu.

e.

Memperjuangkan dan memelihara kepentingan serta kedudukan dokter di


Indonesia sesuai dengan harkat dan martabat profesi kedokteran.

f.

Mengadakan hubungan kerjasama dengan badan badan lain yang mempunyai


tujuan sama atau selaras, pemerintah maupun swasta didalam atau di luar
negeri.

g.

Melaksanakan usaha usaha untuk kesejahteraan anggota.

h.

Melaksanakan upaya lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan asas dan


sifat IDI.

2.

PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)


PPNI diharapkan untuk melaksanakan fungsinya. Yaitu bertindak sebagai

wadah profesional bagi perawat, mengatur dan mengendalikan mutu kinerja


perawat, meliputi kompetensi profesional dan berperilaku berdasarkan kaidah etik
dan tanggung jawab moral tinggi, serta terlibat aktif dalam pengembangan dan
pendidikan berlanjut ( Jones and Beck, 1996 ) PPNI sebagai organisasi profesi
keperawatan yang berkewajiban untuk mengendalikan mutu pelayanan. Dalam hal
ini PPNI sebagai organisasi profesi keperawatan harus tanggap terhadap tuntutan
perubahan yang berpandangan ke masa depan.
Menurut International Council of Nurse ( ICN ), keperawatan mempunyai
fungsi unik ; membantu seseorang dalam keadaan sakit maupun sehat dalam
pelaksanaan berbagai kegiatan yang mendukung kesehatan atau penyembuhan
bahkan untuk meninggal dunia dengan tenang yang seseorang dapat melakukannya
tanpa bantuan apabila ia mempunyai kekuatan, kemauan atau pengetahuan.
3.

IBI (Ikatan Bidan Indonesia)


IBI mempunyai tujuan dan fokus yang berguna bagi masyarakat umum.

Menggalang persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan kaum wanita pada
umumnya, dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa Membina pengetahuan
dan keterampilan anggota dalam profesi kebidanan, khususnya dalam pelayanan
KIA serta kesejahteraan keluarga. Membantu pemerintah dalam pembangunan
nasional, terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

4.

Organisasi Dunia di Indonesia

PMI (Palang Merah Indonesia)


Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional
di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu
berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan
Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian,
kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan.
Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik, ras, suku
ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak
melakukan

pembedaan tetapi

mengutamakan

objek korban yang

paling

membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya. tugas pokok PMI


adalah membantu pemerintah Indonesia di bidang sosial kemanusiaan terutama
tugas-tugas kepalangmerahan

yang

meliputi: Kesiapsiagaan Bantuan dan

Penanggulangan Bencana, Pelatihan Pertolongan Pertama untuk Sukarelawan,


Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan Transfusi Darah.
2.4
2.4.1

Administrasi Kesehatan
Definisi Administrasi
Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare =

melayani, membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha


untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
mencapai suatu tujuan. Administrasi adalah proses yang pada umumnya terdapat
pada semua usaha kelompok, pemerintah atau swasta, sipil atau militer, besar atau
kecil (White, 1958 ).
Administrasi sebagai kegiatan kelompok yang mengadakan kerjasama guna
menyelesaikan tugas bersama (Simon, 1958). Sedangkan menurut Newman, 1963,
administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan
usaha kelompok individu guna mencapai tujuan bersama.

Pengertian Administrasi dalam bahasa Indonesia ada 2 (dua) :

1.

Administrasi berasal dari bahasa Belanda, Administratie yang merupakan


pengertian Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha
kantor (catat-mencatat, mengetik, menggandakan, dan sebagainya). Kegiatan
ini dalam bahasa Inggris disebut : Clerical works (FX.Soedjadi, 1989).

2.

Administrasi dalam arti luas, berasal dari bahasa Inggris Administration,


yaitu proses kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas
tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan (S.P. Siagian,
1973).
Berdasarkan hal tersebut diatas, administrasi ialah proses penyelenggaraan

kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Administrasi,

baik

dalam

pengertian

luas

maupun

sempit

di

dalam

penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri


dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan manajemen adalah orangorang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah
penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama
(kerjasama) untuk mencapai tujuan yang yang telah ditetapkan.
2.4.2
1.

Definisi Administrasi menurut para ahli

Leonard D white (1955: P.1) merumuskan sebaagai "administration is a process


comman to all group effort public or provaate, civil or millitaaary, large scaale
or smaall scall" (administrasi adalah suatu proses yang biasanya terdapat pada
semua usaha kelompok baik usaha pemerintah, ataupun swasta, sipil atau
militer baik secara besar-besaran ataupun kecil-kecilaan)

2.

H.A.Simon (1961:P.3) "administration can be defined aas the aactivitiesa if


group cooperating to accomplish common goals" (administrasi dapat
didefenisikan sebagai kegiatan kelompok orang-orang yaang melakukan
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)

3.

Dwoght Waldo (1971:P.20) "administrasi adalah suaatu bentuk daya upaya


manusia yang kooperatif yang mempunyai tingkat rasionalaiteit yang tinggi":

4.

The

Lianag

Gie

(1965:P.5)

"administrasi

adalah

segenap

proses

penyelenggaraaaan dalam segenap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk

mencapai tujuan tertentu". defenisi ini mendapat perubahan (1972 :P.a37) yatiu
peoses penyelenggaraan diganti dengan rangkaian penaataaan. kemudian lebih
disempurnakan (1977:13) yaitu administraasi adalah segenap rangkaian
kegiatan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang
dalam kerjasama mencapaai tujuan tertentu.
5.

S.p siagiaan (1985:P.3) " adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang
manusia atau lebih yang didasarkan pada rasionalitas tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

6.

Parajudi Atmosudirjo (11975 : P) administrasi adalah pengendalian dan


penggerakk dari suatu organisasi sedemikiaan rupa sehingga organisasi itu
menjadi hidup dan bergerak menuju ketercapainya segala sesuatu yang telah
ditetapkan oleh administrator yakni kepala organisasi.

7.

Sedangkan ilmu administrasi didefinisikan oleh Guilick sebagai berikut: The


science of administration in thus the system of knowledge whereby men may
understand relationship, predict result, and influence outcomes in any situation
where men are organized at work together for a common purpose

2.4.3

Administrasi Kesehatan
Administrasi kesehatan adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian,

serta

pengawasan

dan

pertanggungjawaban

penyelenggara

pembangunan kesehatan. Dalam mengkaji tentang administrasi dalam kesehatan


masyarakat sebenarnya terdiri dari dua kata yaitu administrasi dan kesehatan
masyarakat yang seharusnya dikaji satu persatu.
Pertama : Administrasi Menurut Dwight Waldo dalam bukunya The Study of
Public Administrasi(1995) disebutkan bahwa administrasi ialah kegiatan kerja
sama secara rasional yang tercermin pada pengelompokkan kegiatan menurut
fungsi yang dilakukan. Sedangkan menurut Robert D. Calkins dalam bukunya The
art of Administration and and the art of science (1959) menyebutkan administrasi
sebagai kombinasi antara pengambilan keputusan dengan pelaksanaan dari
keputusan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Olehnya
selanjutnya disebutkan bahwa dalam administrasi ada tiga unsur pokok yang harus
terpenuhi :

1.

Menetapkan tujuan yang ingin dicapai

2.

Memilih jalan yang akan ditempuh atau alat yang akan dipergunakan

3.

Mengarahkan manusia atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan yang


telah ditetapkan tersebut.
Kedua : Kesehatan masyarakat Pada tahun 1938 Perkin mendefinisikan sehat

sebagai suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh
dengan pelbagai faktor yang mempengaruhinya. WHO mempunyai dua definisi
tentang kesehatan, definisi pertama dirumuskan pada tahun 1947, disebutkan sehat
adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial, sedangkan
definisi kedua dirumuskan pada tahun 1957 yang menyebutkan sehat sebagai suatu
keadaan atau suatu kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan
segala faktor keturunan ataupun lingkungan yang dipunyainya. Dan masih banyak
pegertian tentang kesehatan.
Dari masing pejelasan atau pengertian di atas dapat ditarik pengertian
administrasi kesehatan masyarakat yaitu kegiatan yang dilakukan secara bersamasama untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Sebenarnya penulis sebelum membaca buku tentang administrasi kesehatan
mengira

bahwasanya

administrasi

kesehatan

hanya

tentang

pencatatan,

dokumentasi dan pelaporan. Dan juga menurut Azrul Azwar dalam bukunya
Pengantar Ilmu Administrasi Kesehatan 1979. mengatakan terdapat banyak orang
yang jika membicarakan administrasi kesehatan, asosiasi hanya pada kegiatan tata
usaha saja, yaitu mencatat dan atau melaporkan jumlah kasus, jumlah pengeluaran
obat atau pekerjaan rutin diloket karcis sebuah balai pengobatan misalnya.
Ternyata menurut Azrul Azwar dalam bukunya Pengantar Ilmu Administrasi
Kesehatan mengatakan seseorang yang melaksanakan administrasi kesehatan
berarti

melaksanakan

segala

fungsi

aministrasi

yakni

perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengorganisasian dan penilaian.


Sebenarnya fungsi administrasi banyak pembagiannya, tetapi penulis mengambil
pendapat Azrul Azwar dalam bukunya Pengantar Ilmu Administrasi Kesehatan
mengatakan fungsi adaministrasi dibedakan atas 4 macam yakni :
1.

Perencanaan termasuk perencanaan pembiayaan

2.

Pengorganisasian, yang didalamnya termasuk penyusunan staff

3.

Pelaksanaan, yang didalamnya termasuk pengerahan, pengkoordinasian

4.

Penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah disusun
dapat dicapai atau tidak.
Dalam pencapaian tujuan administrasi kesehatan ini melibatkan banyak

pihak, diantaranya pemerintah, rumah sakit, asuransi dan apotik. Namun dalam
administrasi kesehatan ini tidak hanya pelayanan pengobatan tetapi juga bersifat
preventif (pencegahan). Menurut Azrul Azwar dalam bukunya Pengantar Ilmu
Administrasi Kesehatan mengatakan karena keadaan sehat yang ingin dicapai
adalah untuk seluruh masyarakat, dan untuk itu setiap program seyogyanya
menerapkan prinsip ilmu kesehatan masyarakat, maka dalam mebicarakan
administrasi kesehatan tidak boleh pula melepaskan diri dari konsep ilmu kesehatan
masyarakat.
Disebutkan oleh winslow pada tahun 1920 bahwa yang dimaksudkan dengan
ilmu kesehatan masyarakat tersebut adalah suatu ilmu dan keterampilan untuk
mencegah terjangkitnya penyakit, memperpanjang usia hidup dan memelihara
kesehatan fisik, mental serta ketepat gunaan melalui usaha-usaha masyarakat yang
diorganisir dalam bidang kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular,
pendidikan dalam kebersihan perorangan, pengaturan usaha perawatan dan
kedokteran untuk diagnosa dini dan pengobatan pencegahan penyakit, serta
mengembangkan mekanisme sosial yang akan menjamin setiap orang dalam
masyarakat akan capai suatu tingkatan kehidupan yang cukup, demi tercapainya
pemeliharaan kesehatannya.
Jadi dalam administrasi kesehatan tidak hanya melayani pengobatan
masyarakat, tetapi banyak hal yang mesti dilakukan sebagaimana pengertian ilmu
kesehatan masyarakat yang tersebut di atas.

Fungsi administrasi kesehatan yang berkaitan dengan tujuan subsistem


manajemen kesehatan tersebut adalah :
1. Perencanaan (Planning)

Suatu kegiatan atau proses penganalisisan, pemahaman sistem, penyusunan


konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan demi masa
depan yang lebih baik.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Langkah untuk menetapkan, menggolong-golongkan, dan mengatur berbagai
macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang serta
pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
3. Penggerakan dan Pelaksanaan (Actuating).
Usaha untuk menciptakan iklim kerjasama diantara staf pelaksana program
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien.
4. Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)
Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi
penyimpangan.
2.5
2.5.1

Dasar-dasar Manajemen
Definisi Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan di

lakukan melalui proses dan di atur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi


manajemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan proses untuk mewujudkan tujuan
yang diinginkan.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainya dengan secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan).
Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan,
pengorganisasian,

pengendalian,

penempatan,

pengarahan,

pemotivasian,

komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi


dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien
(Andrew F.sikula).

Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah di tentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan suber daya lainya (G.R.Terry).
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegitan orang lain
dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama (Haiman). Dan
dalam Encylopedia of the social Sciences, Manajemen adalah suatu proses dengan
proses mana pelaksanaan suatu tujuan diselenggarakan dan di awasi.
2.5.2

Fungsi Manajemen
Pada dasarnya setiap aktivitas atau kegiatan selalu mempunyai tujuan yang

ingin di capai. Tujuan individu adalah untuk dapat memenuhi kebutuhankebutuhanya berupa materi dan non materi dari hasil kerjanya. Tujuan organisasi
adalah

mendapatkan

laba

(business

organization)

organization) melalui proses manajemen itu.


1.

Menurut Dalton E.M.C. Farland


a. Perencanaan (Planning).
b. Pengorganisasian (Organizing).
c. Pengawasan (Controlling).

2.

Menurut George R. Ferry


a. Perencanaan (Planning).
b. Pengorganisasian (Organizing).
c. Pengawasan (Controlling).
d. Pelaksanaan (Activating).

3.

Menurut H. Koontz dan ODonnel


a. Perencanaan (Planning).
b. Pengorganisasian (Organizing).
c. Pengawasan (Controlling).
d. Pengarahan (Directing).

4.

Menurut John F. Mee

atau

pelayanan

(public

a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Motivasi (motivating)
d. Pengawasan (controling)
Fungsi - Fungsi manajemen :
1.

Fungsi perencanaan
Pada hakekatrya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang
merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif
pada waktu yang akan datang. Pross ini memerlukan pemikiran tentmg apa yang
perlu dikerjakan, bagaimana dan di mana suatu kegiatan perlu dilakukan serta
siapa yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya.

2.

Fungsi pengorganisasian
Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan
hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik agar
kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada
pencapaian tujuan bersama.

3.

Fungsi pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan
agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh
orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada
personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.

4.

Fungsi pengkoordinasi
Suatu usaha yang terkoordinir ialah di mana kegiatan karyawan itu harmonis.
terarah dan diintergrasikan menuju tujuan-tujuan bersama. Koordinasi dengan
demikian sangat diperlukan dalam organisasi agar diperoleh kesatuan bertindak
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

5.

Fungsi pengawasan
Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam rencana. Sehingga pengawasan
membawa kita pada fungsi perencanaan. Makin jelas. lengkap serta terkoordinir
rencana-rencana makin lengkap pula pengawasan.

2.5.3

Unsur-unsur Manajemen

Unsur-unsur manajemen itu terdiri dari :


1.

Men, yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga
kerja oprasional/pelaksana.

2.

Money, yaitu uang yang di butuhkan untuk mencapai tujua yang diinginkan.

3.

Methods, yaitu cara-cara yang di pergunakan dalam usaha mencapai tujuan.

4.

Materials yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

5.

Machnise yaitu mesin-mesin/alat-alat yang diperlukan atau di pergunakan


untuk mencapai tujuan.

6.

Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang di hasilkan
Setiap unsur manajemen ini berkembang menjadi bidang manajemen yang

mempelajari lebih mendalam peranannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.


Bidang-bidang manajamen adalah :
1.

Manajemen sumber daya manusia ( unsur men )


Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
dan peranan tenaga kerja, agar efektif dan efesien membantu terwujudnya
tujuan.hal-hal pokok yang di pelajari MSDM ini adalh perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian
karyawan.

2.

Manajemen pemodalan ( unsur money )


Dalam manajemen pemodalan, pembahasan lebih dititik beratka bagaimana
menarik modal yang cost of money-nya relatif rendah dan bagaimana
memanfaatkan modal supaya lebih berdaya guna dan berhasil guna untuk
mencapai tujuan. Tegasnya bagaimana mengelola dana/uang supaya
mendapatkan keuntungan yang wajar.

3.

Manajemen Akutansi Biaya ( unsur materials )


Pokok pembahasan dalam manajemen akutansi biaya ini adalh bagaimana
caranya, supaya harga pokok barang atau jasa yang di hasilkan relatif rendah
dan dengan kualitas yang baik. Sehingga pemborosan dapat di hindarkan
seminimal mungkin.

4.

Manjemen Produksi ( Unsur machines )


Hal-hal pokok yang di bahas dalam manajemen produksi ini meliputi masalah
penentuan/penggunaan mesin-mesin, alat-alat, layout, peralatan, dan caracara untuk memproduksi barang/jasa supaya hasilnya relatif baik.

5.

Manajemen Pemasaran (Unsur market)


Masalah-masalah pokok yang diatur dalam manajemen pemasaran ini lebih
dititkberatkan pada cara penjualan barang/jasa pendistribusian, promosi,
sehingga konsumen tertarik untuk mengkonsumsinya.

Daftar Referensi :
Anton Rahmadi. 2005. Makalah Manajemen Organisasi. Universitas
Mulawarman
Ati Cahayati.2003. Dasar-dasar organisasi dan manajemen. PT Grasindo.
Jakarta
Dr. Sutopo Patria Jati, MM. 2000. Makalah Dasar-dasar Organisasi.
Universitas Diponegoro Semarang
Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah.
PT Bumi Askara. Jakarta
Manullang, M. 1990. Dasar Dasar Manajemen. GHALIA INDONESIA.
Jakarta
Silalahi, Ulbert. 1996. Pemahaman Praktis Asas Asas Manajemen. CV
Mandar Maju. Bandung
________.2007.
Algensindo.Bandung

studi

tentang

ilmu

administrasi.

Sinar

Baru

Anda mungkin juga menyukai