KECEPATAN REAKSI
Reaksi-reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang beraneka
ragam. Ada reaksi yang lambat dan ada pula reaksi yang cepat. Perkaratan
besi, reaksi-reaksi kimia dalam tubuh, dan reaksi antara bahan cat dan
oksigen merupakan contoh reaksi yang berlangsung lambat. Reaksi antara
larutan asam dan basa atau reaksi pembakaran campuran bensin dan udara
di dalam mesin kendaraan bermotor merupakan contoh reaksi yang sangat
cepat. Hal apa yang dijadikan ukuran untuk menentukan kecepatan reaksi
dan mengapa ada reaksi yang cepat dan lambat? Konsep kecepatan reaksi
dan faktor-Iaktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi akan menjawab
pertanyaan itu. Selanjutnya, teori kecepatan reaksi akan memberikan
gambaran tentang jalannya reaksi dan akan menjelaskan alasan-alasan
mengapa berbagai faktor dapat mempengaruhi kecepatan reaksi.
A. Konsep Kecepatan Reaksi
Kata kecepatan mempunyai hubungan dengan selang waktu.
Apabila waktu yang diperlukan singkat, berarti kecepatannya besar.
Sebaliknya, jika selang waktunya panjang, dikatakan bahwa
kecepatannya kecil. Jadi, kecepatan berbanding terbalik dengan waktu.
Reaki kimia menyatakan perubahan suatu zat menjadi zat lain, yaitu
perubahan suatu pereaksi menjadi hasil reaksi. Perubahan ini
dinyatakan dalam sebuah persamaan reaksi. Di dalam sebuah
persamaan reaksi, jumlah relatif zat-zat pereaksi dan hasil reaksi dapat
dilihat dan koefisien reaksinya. Misalnya, reaksi antara nitrogen dan
hidrogen menghasilkan amonia dinyatakan dalam persamaan reaksi
sebagai berikut.
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
Dalam persamaan reaksi tersebut, tiap mol nitrogen yang bereaksi
dengan 3 moI hidrogen akan menghasilkan 2 mol amonia. Pada saat
reaksi itu berIangsung, setiap saat jumlah nitrogen dan hidrogen
berkurang, sedangkan amonianya bertambah. Berkaitan dengan waktu
dan pengertian persamaan reaksi di atas, maka kecepatan reaksi
didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi
tiap setuan waktu. Definisi ini mempunyai keuntungan sebab kecepatan
reaksi tidak bergantung pada volume campuran reaksi, artinya
kecepatan yang diukur dalam volume 100 mililiter sama dengan yang
diukur dalam volume 10 liter. Berdasarkan definisi di atas, satuan
kecepatan reaksi dapat ditentukan sebagai berikut.
Kecepatan reaksi
konsentrasi
waktu
Konsentrasi satuannya molar atau mol per liter atau mol per dm 3 dan
waktu satuannya sekon. Jadi, satuan kecepatan reaksi dapat dinyatakan
dengan:
Kimia dasar/Abdul Majid
110
bertambahnya
konsentrasi
NH3
t
atau
NH 3
111
Vrata rata
C 2 C1 C
t 2 t1
t
Misalnya, pada detik ke-50 konsentrasi HI = 0,075 mol per liter dan pada
detik ke-100 konsentrasinya menjadi 0,057 mol per liter, maka kecepatan
rata-rata penguraian HI antara detik ke-50 dan 100 adalah:
Vrata rata
0,081 mol/L
330 sekon
112
113
2.
114
Konsentrasi
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi zat-zat yang
bereaksi, meskipun pengaruh itu tidak selalu sama untuk setiap zat
dan untuk setiap reaksi. Pada umumnya, kenaikan konsentrasi akan
menaikkan kecepatan reaksi, misalnya reaksi antara CaCO 3 dan
larutan HCI.
CaCO3(s) + 2HCl(l) CaCI2(aq) + H2O(aq) + CO2(g)
Kecepatan reaksi tersebut akan menjadi dua kali lebih besar
jika konsentrasi larutan HCI dijadikan dua kali semula. Akan tetapi,
dalam reaksi antara larutan Na 2S2O3 dan larutan HCI, perubahan
konsentrasi HCl tidak mempengaruhi kecepatan reaksi. Pada reaksi
itu, kecepatan reaksi tersebut hanya dipengaruhi oleh konsentrasi
larutan Na2S2O3.
Bertambahnya
kecepatan
reaksi
karena
pembesaran
konsentrasi zat-zat yang bereaksi dapat dipahami karena semakin
besarnya konsentrasi dan kemungkinan terjadinya tumbukan antara
partikel-partikel zat yang bereaksi semakin besar. Akan tetapi, tidak
selalu setiap tumbukan akan menjamin berlangsungnya reaksi. Oleh
karena itu, penjelasan tentang kecepatan reaksi tidak sesederhana
itu.
4.
Suhu
Zat-zat akan saling bereaksi jika masing-masing mempunyai
energi yang cukup. Apabila arang dibiarkan di udara pada suhu
kamar, arang tidak akan terbakar. Demikian pula minyak tanah,
bensin, kertas, atau kayu tidak akan terbakar atau bereaksi dengan
oksigen di udara tanpa dibakar terlebih dahulu. Tampaknya ada
suatu penghalang untuk terjadinya reaksi. Penghalang itu dapat
diatasi dengan menaikkan suhu pereaksi, misalnya dengan
menyulut bahan-bahan itu. Menyulut arang kayu, berarti
memberikan energi yang cukup pada oksigen dan arang kayu untuk
mengatasi penghalang tersebut. Setelah reaksi berlangsung, kalor
yang dibebaskan membantu reaksi untuk mengatasi penghalang
tersebut sehingga terus berjalan.
Kadang-kadang reaksi kimia dapat berlangsung tanpa
menaikkan suhu pereaksi terlebih dahulu. Hal ini mungkin
disebabkan campuran reaksi itu telah memiliki energi yang cukup
untuk mengatasi penghalang pada suhu rendah atau zat-zat itu
115
Katalis
Pada beberapa peristiwa kimia yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, sering dijumpai zat-zat yang dapat mempercepat
terjadinya reaksi. Akan tetapi tampaknya zat itu sendiri tidak ikut
bereaksi. Zat ini disebut katalis. Besi yang disimpan di tempat
kering tidak cepat berkarat, sedangkan di tempat yang lembap besi
akan cepat berkarat. Air yang terdapat di udara lembap
mempercepat reaksi antara besi dan oksigen yang ada di udara.
Tablet yang mengandung campuran natrium bikarbonat dan asam
sitrat dalam keadaan kering tidak akan cepat rusak. Akan tetapi,
begitu tablet itu dimasukkan ke dalam air, tablet segera hancur
karena natrium bikarbonat dan asam sitrat yang ada di dalamnya
bereaksi secara cepat.
Katalis memegang peranan yang sangat penting, baik dalam
proses biologi maupun industri. Reaksi-reaksi kimia yang
berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup akan berjalan sangat
lambat jika tanpa katalis. Katalis dalam tubuh makhluk hidup disebut
enzim. Hampir semua bahan makanan yang diproses di dalam alatalat pencernaan merupakan senyawa kovalen (senyawa karbon).
CO2 dan H2O yang diproses oleh tumbuhan menjadi karbohidrat
melalui fotosintesis juga merupakan senyawa kovalen. Telah
dibicarakan pada bagian terdahulu bahwa reaksi-reaksi senyawa
116
117
2.
118
d.
e.
f.
g.
h.
I.
J.
119
HCl
Volume (mL)
Tio
Air
Jumlah
1
2
3
4
10
10
10
10
20
15
10
5
5
10
15
30
30
30
30
Konsentrasi
(mol/L) tio pada
Rx awal
0,133
0,100
0,067
0,050
Waktu
(detik)
1/waktu
15
22
32
45
0,067
0,045
0,031
0,022
120
Konsentrasi
(mol/L) tio pada
Rx awal
0,667
0,500
0,333
0,250
Volume (mL)
HCl
Tio
Air
Jumlah
20
20
20
20
10
7,5
5,0
2,5
2,5
5,0
7,5
30
30
30
30
Waktu
(detik)
1/waktu
15
15
16
17
0,067
0,067
0,063
0,059
61 = (1,985) x x = 1,12
121
b.
122
Kecepatam
Rx (mol/L.s)
4,06 x 10-4
2,46 x 10-4
1,65 x 10-4
1,18 x 10-4
Konsentrasi
HI (mol/L)
0,0336
0,0296
0,0265
Kecepatam
Rx (mol/L.s)
8,93 x 10-5
6,93 x 10-5
5,55 x 10-5
Kecepatan Rx
Konsentrasi
Kecepatan Rx
k
123
HI (mol/L)
0,0716
0,0558
0,0457
0,0387
(mol/L.s)
4,06 x 10-4
2,46 x 10-4
1,65 x 10-4
1,18 x 10-4
(L/mol.s)
7,920 x 10-2
7,901 x 10-2
7,900 x 10-2
7,879 x 10-2
HI (mol/L)
0,0336
0,0296
0,0265
(mol/L.s)
8,93 x 10-5
6,93 x 10-5
5,55 x 10-5
(L/mol.s)
7,910 x 10-2
7,910 x 10-2
7,903 x 10-2
mol.liter 1.waktu 1
waktu 1
1
mol.liter
mol.liter 1.waktu 1
mol -1.liter.wak tu 1
1 2
(mol.liter )
[A]
(mol/L)
0,1
0,2
0,2
0,2
[B]
(mol/L)
0,2
0,2
0,4
0,4
[C]
(mol/L)
0,3
0,3
0,3
0,6
Kecepatan
Rx (mol/L.s)
2,0 x 10-2
4,0 x 10-2
1,6 x 10-1
1,6 x 10-1
124
v(1) [A(1)]
v(2) [A(2)]
1 1
2 2
2,0 10 2 0,1
4,0 10 2 0,2
p1
v(3) [B(3)]
q
1 1
4 2
1
2
4,0 10 2 0,3
1,6 10 2 0,6
1
2
q2
v(4) [C(4)]
1
1,6 10 1 0,3
1,6 10 1 0,6
r0
a. Orde reaksi = p + q + r = 3
b. Persamaan kecepatan reaksi v = k [A] [B] 2 [C] atau V=k.
[A][B]
c. Tetapan kecepatan reaksi
k
v
mol.L-1 .s 1
[A].[B]2 mol.L-1 .(mol.L-1 )2
[A] dan [B] dapat diambil dari data nomor berapa saja, misal
dari data (1),
k
2,0 10 -2
mol 2 .L2 .s 1
0,1.(0,2) 2
k 5 mol 2 .L2 .s 1
Catatan:
Apabila konsentrasi sebanding dengan kecepatan,
misalnya konsentrasi dijadikan 2x menyebabkan kecepatan
menjadi 2x, maka orde reaksi terhadap zat itu adalah orde
pertama.
Apabila konsentrasi dijadikan 2x, kecepatan menjadi 4x
atau jika konsentrasi dijadikan 3x, kecepatan menjadi 9x
atau jika konsentrasi dijadikan nx, kecepatan menjadi n 2x,
maka orde reaksi terhadap zat itu adalah orde kedua.
Apabila konsentrasi diubab-ubah, tetapi kecepatannya
relatif tetap, maka orde reaksi terhadap zat itu adalah orde
kenol.
125
2.
[NO]
(mol/L)
0,01
0,02
0,03
1
2
3
[O2]
(mol/L)
0,20
0,20
0,30
Kecepatan
Rx (mol/L.s)
5,0
20,5
7,6
Percobaan
1
2
3
[Y]
(mol/L)
0,05
0,20
0,05
Waktu
(sekon)
60
15
20
1
1
t1 60
v2
1
1
t2 15
v3
1
1
t3 60
v3 X3
1
60
1
20
0,1
0,3
1 1
3 3
m=1
Tingkat reaksi terhadap Y ditentukan dari data 1 dan 2:
n
v1 Y1
v2 Y2
1
60
1
15
1 1
0,05
4 4
0,20
n=1
Orde resaksi m + n = 2
Kimia dasar/Abdul Majid
126
4.
[Y] awal
(mol/L)
0,1
0,3
0,2
1/Waktu
(menit-1)
3
27
24
v2 (1/waktu)2 [B]2
3
0,1
27 0,3
2
1
3
1 1
9 3
y 2
3
0,1 0,1
24 0,2 0,2
1 1 1
8 2 2
(x 2)
x 1
C awal
(mol/L)
0,1
0,2
0,4
D awal
(mol/L)
0,20
0,40
0,10
Kecepatan
(mol/L.s)
10
40
20
127
[C] 2 [D] 2
atau 1
m
n
v2 [C]2 .[D]2
v2 [C]2
m
10 0,10 0,20
40 0,30 0,40
1
1
4 2
(m n)
[D]1
[D]2
1 1
4 2
(m n)
1
2
mn 2
v3 [C]3
1
[D]2
.
[D]3
(2-m)
40 0,02 0,40
.
10 0,04 0,10
(2-m)
.4(2-m) 2 2-m.22(2m)
2 2(4-3m) 1 4 3m m 1 dan n 2 - 1 1
128
k x 105 (detik-1)
2,46
10,8
47,5
163
Suhu (C)
40
50
60
k x 105 (detik-1)
576
1850
5480
H..I
+
H
Keadaan awal
(pereaksi)
H..I
Keadaan peralihan
(kompleks teraktivasi)
HI
+
HI
Keadaan akhir
(hasil reaksi)
129
Energi
H2 + I2
E1
E2
E
2HI
E. Katalis
Kimia dasar/Abdul Majid
130
Dengan katalis
Kalor Rx
Koordinat reaksi
131
132
Salah satu contoh katalis homogen dalam sistern gas adalah gas NO
atau campuran NO dan NO2 yang mengatalisis reaksi oksidasi SO 2
menjadi SO3 dalam proses pembuatan asam sulfat yang disebut proses
bulk timbal.
2SO2 + O2 2SO3
(lambat)
2SO2 + 2NO2 2SO3 + 2NO
cepat
2NO + O2 2NO2
+
2SO2 + O2 2SO3
Katalis heterogen mempunyai fase berbeda dongan carnpuran
pereaksi. Katalis yang biasanya digunakan dalam katalis heterogen
adalah zat padat yang berupa logam atau oksida logam. Oleh karena
reaksi terjadi pada permukaan katalis, diusahakan supaya permukaan itu
luas. Hal itu dapat dicapai dengan cara menambahkan katalis berupa
serbuk atau digunakan katalis yang permukaannya kasar. Pada
permukaan katalis padat yang terpenting adalah adanya pusat-pusat
aktif karena reaksi terjadi pada pusat-pusat ini. Pusat-pusat aktif dapat
terjadi karena adanya ketidakseragaman permukaan katalis yang dapat
disebabkan oleh adanya ketidakmurnian zat, adanya retakan, dan
ketidakteraturan kisi kristal. Adanya ujung dan pinggiran menghasilkan
titik-titik yang mampu menarik partikel-partikel pereaksi yang dikatalisis.
OIeh karena katalis selalu dibentuk kembali dalam reaksi, maka
jumlahnya yang sedikit sudah dapat mempengaruhi reaksi dalam jumlah
yang banyak. Akan tetapi, dalam praktik sering terdapat zat-zat yang
dalam jumlah kecil dapat mengurangi atau meniadakan sama sekali
kerja katalis. Zat-zat ini disebut racun katalis. Zat ini dapat terserap pada
pusat-pusat aktif dari katalis sehingga menghalangi proses katalisis.
Karbonmonoksida, CO dan hidrogensulfida, H 2S adalah racun katalis
yang sangat kuat.
Kecuali zat-zat yang dapat mengurangi keaktifati katalis, ada pula,
zat-zat yang dapat memperbesarnya. Zat semacam ini disebut promotor,
yang tidak mompunyai keaktifan katalis sendiri dan biasanya
dicampurkan pada zat-zat katalis dalam jumlah kecil. Bagaimana kerja
promotor yang sebenarnya masih belum jelas.
133
F.
Teori Tabrakan
Teori ini didasarkan atas teori kinetik molekul yang beranggapan
bahwa molekul-molekul zat berupa bola-bola kaku yang senantiasa
bergerak. Agar dua molekul dapat bereaksi, maka kedua molekul harus
saling bertabrakan. Pada saat terjadi tabrakan, kedua molekul itu harus
mempunyai sejumlah energi minimum (E) di atas energi rata-rata
molekul. Hanya dalam situasi demikian dapat diharapkan terjadi reaksi.
Tabrakan yang dapat menghasilkan reaksi disebut tabrakan yang efektif.
Selain diperlukan energi tabrakan yang cukup, ternyata orientasi
tabrakan molekul turut menentukan keberhasilan reaksi. Gambar 7
menunjukkan beberapa contoh tabrakan yang menghasilkan dan yang
tidak menghasilkan reaksi. Berdasarkan teori tabrakan dapat dijelaskan
bahwa berbagai faktor dapat mempengaruhi kecepatan reaksi antara
lain sebagai berikut.
134
2.
3.
135
136
4.
5.
137
Rangkuman
1.
2.
3.
4.
V 31 V' 21 V"
b.
[pereaksi]
[hasil reaksi]
t
t
[pereaksi]
[hasil reaksi]
yang
t
t
hasil
138
12.
13.
14.
15.
139
140
Soal-Soal Latihan
Jawablah dengan singkat dan jelas!
1. Tulislah rumus kecepatan reaksi terhadap HI, terhadap H 2 dan terhadap
I2 pada reaksi penguraian HI. Bagaimana hubungan ketiga kecepatan
reaksi itu?
2. Reaksi oksidasi hidrogen bromida berlangsung menurut persamaan
reaksi sebagai berikut; 4HBr + O 2 2H2O
+ Br2 Apabila mula-mula terdapat 0,10 mol/L
HBr lalu setelah reaksi berlangsung 50
sekon konsentrasinya menjadi 0,08 mol/L,
berapakah kecepatan rata-rata reaksi
oksidasi hidrogen bromida itu?
3. Apabila dalam reaksi N2O4 2NO2
kecepatan pembentukan NO2 adalah 0,01
mol/L.s,
berapakah kecepatan reaksi
penguraian N2O4?
4. Dalam reaksi penguraian N2O4 menjadi NO2, perubahan konsentrasi
N2O4 setiap saat dinyatakan oleh kurva berikut. Gambarlah kurva yang
menyatakan perubahan konsentrasi NO2 setiap saat!
5. Sebutkan lima faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi!
6. Mengapa reaksi antara sebatang paku besi dan larutan HCI berlangsung
lebih lambat daripada reaksi antara serbuk besi dan larutan HCI yang
sama konsentrasinya?
7. Jelaskan mengapa reaksi perkaratan besi lebih cepat daripada
perkaratan tembaga!
8. Mengapa reaksi antara senyawa-senyawa kovalen berlangsung lebih
lambat daripada reaksi antara senyawa-senyawa ion?
9. Reaksi antara pualam; CaCO3 dan larutan HCl 1 M mula-mula
berlangsung cepat, tetapi lamakelamaan kecepatan reaksinya semakin
berkurang. Jelaskan mengapa demikian!
10. Kecepatan reaksi pada umumnya menjadi dua kali setiap kenaikan suhu
sebesar 10C. Berapa kali kecepatan reaksi yang berlangsung pada
60C jika dibandingkan dengan reaksi yang berlangsung pada 20C?
11. Apakah fungsi enzim dalam tubuh manusia? Mengapa reaksi-reaksi
kimia yang terjadi di dalam tubuh memerlukan enzim?Jelaskan!
12. Sebutkan dua golongan katalis dan sebutkan masing-masing satu
contoh!
13. Apakah yang dimaksud inhibitor? Sebutkan dua kegunaan inhibitor
14. Untuk reaksi sederhana A + B C tulislah rumus atau persamaan
kecepatan reaksinya!
15. Tentukan orde reaksi 2Br- + H2O2 + 2H+ Br2 + 21-120 jika diketahui
persamaan kecepatan reaksi untuk reaksi tersebutV = k [Br] [H202] [WI!
16. Mengapa reaksi S20 + 2H SO2 + H20 + S mempunyai orde kenol
terhadap H?
Kimia dasar/Abdul Majid
141
142
143
144
12.
145
13.
146