biokimia
uji iodium
Di Susun Oleh :
Nama praktikan : Ainutajriani
Nim
Kelas
: 1B
Kelompok
: IV
LEMBAR PENGESAHAN
Judul percobaan
: Uji Iodium
Nama praktikan
: Ainutajriani
NIM
Kelompok
: IV
Kelas
: 1B
Rekan kerja
:
1
2
3
4
5
6
Penilaian
Disetujui oleh
Dosen pembimbing
Praktikan
( Sulfiani, S.Si )
A JUDUL PERCOBAAN
( Ainutajriani )
: Uji Iodium
B TUJUAN
selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa
karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia. (Poedjiadi, Anna: 1994)
Karbohidrat dikelompokkan menjadi empat kelompok penting, yaitu monosakarida,
disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat
yang tidak dapat dihidrolisis dan tidak kehilangan sifat gulanya, contohnya ribose dan
glukosa. Disakarida merupakan karbohidrat yang bila dihidrolisis menghasilkan dua
monosakarida yang sama atau berbeda. Contohnya yaitu sukrosa yang jika dihidrolisis
akan menghasilkan glukosa dan fruktosa. Polisakarida yang merupakan polimer
monosakarida yang memiliki bobot molekul yang tinggi dan bila dihidrolisis akan
menghasilkan lebih dari sepuluh monosakarida, contohnya amilum, glikogen, dan
selulosa. ((Poedjiadi, Anna: 1994)
Dalam tubuh manusia, karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino
dan sebagian dari gliserol lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan
dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan
protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu
metabolisme lemak dan protein. (Winarno, F.G.: 1991)
Terdapat beberapa buku yang membahas secara umum mengenai analisis
karbohidrat. Disamping metode buku kimia organic, banyak sekali uji warna yang
telah dikembangkan untuk berbagai golongan karbohidrat. Reaksi umum yang
diberikan oleh semua karbohidrat ialah pembentukan warna jika dipanaskan dengan
asam sulfat dan fenol seperti resorsinol, antron, -naftol, timol, dan sebagainya. Pati
dengan iod memberikan warna biru yang disebabkan oleh komponen amilosa.
Amilopektin memberikan warna lembayung merah dengan iod. Pentosa dan
polisakarida yang mengandung pentose menghasilkan warna ungu merah dengan
floroglusinol dalam asam hidroklorida. Asam uronat pun memberikan uji positif,
tetapi dapat dibedakan karena tidak memberikan reaksi Bial (warna biru jika
dipanaskan dengan orsinol dan FeCl3 dalam asam hidroklorida). Ketosa dapat
dideteksi dengan memanaskannya dengan asam hidroklorida dan resorsinol yang
memberikan warna merah (uji selliwanoff). Warna hijau biru dengan diazourasil
(reaksi Raybin) diberikan oleh sukrosa dan oligosakarida lain yang mengandung
bagian sukrosa seperti rafinosa dan stakiosa. Fruktosa dan fruktan memberikan warna
merah jika dipanaskan dengan urea dalam asam hidroklorida pekat. Asam uronat dan
polimernya dapat dideteksi dengan berdasarkan timbulnya karbondioksida jiak
dipanaskan dengan asam hidroklorida 12%. Cara uji lain untuk golongan karbohidrat
tertentu didasarkan pada daya mereduksi tidak khas seperti reaksi dengan larutan
Fehling, larutan Benedict, perak nitrat beramonia, asam dinitrosalisilat basa, dan
sebagainya. (Robinson, Trevon: 1995).
2. Bahan :
a. Sampel mie
Tabung reaksi
b. Sukrosa 1%
c. Amilum 1%
Pipet tetes
d. Larutan Iodium
Batang pengaduk
Labu ukur
Gelas kimia
E PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat bahan
II.
III.
F HASIL PENGAMATAN
No
Zat Uji
+ larutan iodium
Sukrosa
Amilum
Mie
G PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa amilum dan mie menunjukan
reaksi positif yang berati termasuk dalam golongan polisakarida. Hal ini disebabkan
karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks
karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini dapat
menyebabkan warna biru tua pada komplek tersebut.Amilum dengan penambahan
iodium memberikan warna biru yang segera hilang bila dipanaskan dan timbul
kembali setelah didinginkan. Secara osmotik, bobot molekul amilosa diketahui
10.000-50.000. Amilum sedikit larut dalam air. Jika dipanaskan dengan air akan
menghasilkan lem yang merupakan bentuk koloid. Jika amilum dihidolisis dalam
larutan asam (sebagai katalis) akan menghasilkan berturut-turut dekstrosa, maltosa
dan glukosa. Hidrolisis lengkap amilosa hanya menghasilkan maltosa sebagai satu
satunya disakarida. Sedangkan sukrosa tidak termasuk golongan polisakarida karena
sukrosa merupakan golongan disakarida.
H KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa sampel yang tergolong dalam
polisakarida adalah amilum dan mie
SARAN
Perlu ketelitian dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?
id=j1EPBAAAQBAJ&pg=PA358&dq=sukrosa+bukan+gula+pereduksi&hl=en&sa=
X&ei=AuZCVd_XGOS7mgX7goDwBA&ved=0CCkQ6AEwAg#v=onepage&q=sukr
osa%20bukan%20gula%20pereduksi&f=false
https://books.google.co.id/books?
id=BvqstT6oE8gC&pg=PA291&dq=polisakarida&hl=en&sa=X&ei=wRVDVaqaK-
S9mgWjkoDYBQ&sqi=2&ved=0CCkQ6AEwAg#v=onepage&q=polisakarida&f=fal
se
https://books.google.co.id/books?
id=7Lauz8HpOVAC&pg=PA225&dq=polisakarida&hl=en&sa=X&ei=Yu1CVYahCs
XamgWb84CIAQ&sqi=2&ved=0CCIQ6AEwAQ#v=onepage&q=polisakarida&f=fal
se
http://uzi-agustin.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-biokimia-uji-iodium.html
diakses pada tanggal 1 Mei 2015
LAMPIRAN