Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(110614218)
Pricilia G. Kaunang
(110614171)
Fauzan Otinur
(110614195)
Fini Haryono
(110614215)
Fetrick J. Pattiasina
(110614319)
FUNGSI-FUNGSI BISNIS
PENCATATAN TERKAIT
DALAM
SIKLUS
DAN
DOKUMEN
DAN
Figur 19-1
Bahan baku
Bahan
baku yang digunakan
Persediaan
awal
Pembelian
Persediaan akhir
Saldo akhir
Barang jadi
Saldo awal
Harga pokok penjualan
Saldo akhir
Overhead aktual
Overhead yang diterapkan
Figur 19-1 menunjukan aliran fisik atas barang dan aliran biaya dalam siklus persediaan dan
pergudangan untuk perusahana manufaktur. Pemeriksaan dilakukan atas akun T dari
perdebatan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur untuk melihat
hubungan antar siklus persediaan dan pergudangan dengan siklus akuisisi dan pembayaran
dan siklus pengajian dan personalia, serta keterikatan langsung siklus penjualan dan
penagihan yang terjadi pada titik dimana barang jadi dikreditkan dan dibebankan dalam
harga
pokok
penjualan.
4. Pemprosesan Produk
Departemen pengendalian produksi secara terpisah bertanggungjawab atas
penentuan jenis dan jumlah produksi, pengendalian bahan sisa, pengendalian
kualitas, dan perlindungan fisik terhadap barang dalam proses serta
bertanggungjawab menelaah proses produksi yang terkomputerisasi dan laporan
atas bahan sisa, sehingga akan memberikan informasi bagi akuntansi untuk
pencatatan pengiriman bahan baku dan penentuan biaya produksi.
Sistem akuntansi biaya sangat penting bagi perusahaan karena sistem ini
menunjukkan profitabilitas produk untuk perencanaan dan pengendalian produk
dan penilaian persediaan dalam menyiapkan laporan keuangan. Ada dua jenis
sistem biaya yaitu : sistem biaya pesanan (biaya diakumulasikan atas biaya setiap
pekerjaan saat bahan baku dipakai dan biaya tenaga kerja muncul) dan sistem
biaya proses (biaya diakumulasikan berdasarkan proses sehingga biaya unit per
proses dibebankan pada produk melalui proses tersebut).
Pencatatan akuntasi biaya terdiri atas berkas utama, lembar kerja dan pelaporan
yang mengakumulasikan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead
menggunakan sistem pesanan atau proses, dimana biaya tersebut muncul. Saat
produk selesai, biaya terkait dipindahkan dari barang setengah jadi ke barang jadi
berdasarkan laporan departemen produksi.
5. Penyimpanan Barang Jadi
Saat barang jadi selesai, barang disimpan untuk menunggu pengiriman. Perusahaan
dengan pengendalian internal yang baik akan menyimpan barang jadi dengan
pengendalian fisik yang terpisah dan di wilayah yang terbatas. Pengendalian atas
barang jadi biasanya merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
6. Pengiriman Barang Jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
Pengiriman aktual atas barang ke konsumen untuk dibayarkan dengan kas atau
aset lainnya seperti piutang dagang akan menciptakan petukaran aset-aset yang
diperlukan dalam memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. Dalam transaksi
penjualan, pengiriman barang jadi menjadi pemicu dalam pengakuan piutang
dagang dan penjualan dalam sistem akuntansi. Pengiriman barang jadi harus
diotorisasi mengunakan dokumen pengiriman yang disetujui.
7. Berkas Utama Persediaan Perpetual
Pencatatan perpetual yang terpisah biasanya dilakukan untuk bahan-bahan baku
dan barang jadi, sedangkan untuk barang setengah jadi tidak digunakan pencatatan
perpetual. Berkas utama persediaan perpetual biasanya mencakup informasi
mengenai unit persediaan yang dibeli, dijual dan disimpan.
Untuk pembelian bahan baku, berkas utama persediaan diperbarui secara otomatis
saat pembelian persediaan diproses sebagai bagian dari catatan pembelian. Biaya
barang jadi mencakup bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
manufaktur, yang terkadang memerlukan alokasi dan pencatatan terperinci. Saat
perpetual barang jadi memasukan biaya unit, pencatatan akuntansi biaya harus
diintegrasikan ke dalam sistem komputer.
Pemrosesan pesananPenerimaan
pembelian bahan
Penyimpanan
baku
bahanPemrosesan
baku*
barang
Penyimpanan barang
Pengiriman
jadi* barang jadi
Menerima
Memasukkan
bahan
bahan
baku
Memasukkan
baku ke dalam
bahan
Memasukkan
penyimpanan
baku dalambarang
proses jadi
produksi
dalam
Mengirim
penyimpanan
barang jadi
ALIRAN PERSEDIAAN
DOKUMEN TERKAIT
Permintaan pembelian
Laporan
Berkas penerimaan
utama persediaan perpetual
Pembelian
Berkas
bahan
bahan
utama
baku
baku
persediaan
Dokumen pengiriman
perpetual barang jadi
Pesanan pembelianFaktur vendor
Pencatatan
Pencatatan
akuntansi
akuntansi
biaya
Berkasbiaya
utama persediaan perpetual barang jadi
Pencatatan akuntansi biaya
*Perhitungan persediaan diambil dan dibandingkan dengan jumlah perpetual dan buku pada
tiap tahap siklus. Auditor harus menentukan bahwa pisah batas pencatatan sudah sesuai
dengan persediaan fisik dilokasi. Perhitungan harus dilakukan sekali setahun. Jika system
persediaan perpetual dioperasikan dengan benar, maka hal ini dilakukan berbasis siklus
sepanjang tahun.
Figur 19-3
Bagian audit
Figur 19-3 menunjukan kelima bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan yang
saling terkait satu sama lainnya, beberapa bagian dari audit ini sangat efektif apabila diuji
secara bersamaan. Seperti : auditor menguji akuisisi dan melakukan pencatatan bahan
baku, tenaga kerja langsung dan overhead sebagai bagian dari audit siklus akuisisi dan
pembayaran dan siklus penggajian dan personalia, serta menguji pengiriman barang dan
mencatat pendapatan dan biaya terkait dengan audit siklus penjualan dan penagihan.
Auditor perlu mempertimbangkan hasil pengujian tersebut dalam siklus lainnya untuk
menentukan sifat dan lingkup pengujian subtantif yang diperlukan dalam audit persediaan.
1) Pengendalian fisik atau bahan baku, barang setengah jadi dan persediaan
barang jadi.
2) Pengendalian atas biaya terkait.
Pengendalian fisik atas aset perusahaan memiliki fungsi yaitu : Untuk mencegah
kerugian akibat penyalahgunaan dan pencurian, perusahaan dapat memisahkan
dan membatasi akses ke tempat penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi,
dan barang jadi untuk mengendalikan pergerakan persediaan.
Pengendalian akuntansi biaya yang efektif lainnya dapat dilakukan dengan
penyusunan berkas utama persediaan perpetual yang dilakukan oleh personel yang
memiliki wewenang atau akses atas aset, dengan alasan sebagai berikut :
biaya sangat bervariasi maka auditor harus mendesain pengujian yang tepat
berdasarkan pemahaman atas pencatatan akuntansi biaya dan tingkat
kepercayaan mereka agar pengujian subtantif bisa dikurangi.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan pergudangan,
seperti halnya dalam siklus lain. Tabel 19-1 menunjukkan beberapa prosedur analitis
yang biasa dilakukan dan salah saji yang mungkin ditemukan saat terjadi fluktuasi.
Ada beberapa jenis prosedur analitis, seperti persentasi laba kotor yang berkaitan
dengan siklus lainnya.
Auditor sering menggunakan informasi non-keuangan untuk menilai kewajaran
saldo-terkait persediaan. Misalnya auditor membutuhkan informasi mengenai
ukuran dan berat produk persediaan, metode penyimpanannya (rak, tangki, dll),
dan kapasitas fasilitas penyimpanan untuk menentukan apakah persediaan yang
tercatat konsisten dengan persediaan yang tersimpan. Setelah melakukan
pengujian yang benar atas pencatatan akuntansi biaya dan prosedur analitis,
auditor memiliki dasar untuk mendesain dan melakukan pengujian princian saldo
persediaan.
Tabel 19-1. Prosedur analitis untuk siklus persediaan dan pergudangan
Prosedur Analitis
Salah Saji yang mungkin terjadi
Membandingkan persentasi laba kotor
Lebih saji atau kurang atas persediaan dan
dengan tahun-tahun sebelumnya
harga pokok penjualan
Membandingkan perputaran persediaan
Persediaan usang yang mempengaruhi
(harga pokok perjualan dibagi dengan
persediaan dan harga pokok penjualan
rata-rata persediaan) dengan perputaran
Lebih saji atau kurang saji atas persediaan
tahun-tahun sebelumnya
Membandingkan biaya per unit
Lebih saji atau kurang saji atas biaya per unit
persediaan dengan tahun-tahun
yang mempengaruhi persediaan dan harga
sebelumnya
pokok penjualan
Membandingkan perluasan nilai
Salah saji dalam kompilasi, biaya per unit,
persediaan dengan tahun-tahun
atau peluasannya yang mempengaruhi
sebelumnya
persediaan dan harga pokok penjualan
Membandingkan biaya manufaktur tahun
Salah saji atas biaya per unit persediaan,
berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya terutama biaya tenaga kerja langsung dan
(biaya variable harus disesuaikan bila ada overhead manufaktur yang mempengaruhi
perubahan volume)
persediaan dan harga pokok penjualan
Tahap I
Prosedur Audit
Ukuran Sampel
Sampel yang dipilih
Penetapan waktu
Tahap II
I
III
Tahap
*Siklus yang mempengaruhi pengujian saldo persediaan antara lain adalah siklus persediaan
dan pergudangan (system akuntansi biaya), siklus penjualan dan penagihan (penjualan
saja), siklus akuisisi dan pembayaran (akuisisi saja) dan siklus penggajian dan persediaan.
Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir
tahun
Mengamati prosedur penghitungan klien
Melakukan tanya jawab kepada klien tetang prosedur perhitungan mereka
Melakukan pengujian terpisah atas perhitungan fisik.
Poin penting dalam persyaratan PSA 07 adalah adanya perbedaan antara orang
yang melakukan pengamatan atas perhitungan fisik persediaan dan orang yang
bertanggungjawab atas perhitungannya. Pemeriksaan fisik auditor atas persediaan
tidak diperlukan jika persediaan disimpan di dalam gudang umum atau diawasi oleh
pihak luar. Auditor melakukan verifikasi dengan mengonfirmasi pihak luar tersebut.
1. Pengendalian atas perhitungan fisik
Dalam metode pencatatan persediaan, klien harus melakukan perhitungan fisik
secara periodik atas persediaan, tetapi tidak perlu setiap tahun, perhitungan dapat
dilakukan mendekati tanggal neraca, tanggal interim, atau berbasis siklus
sepanjang tahun.
Pengendalian memadai atas perhitungan fisik persediaan klien mencakup instruksi
klien atas perhitungan fisik, supervisi dari personel yang berwenang, verifikasi
internal yang independen terhadap perhitungan, rekonsiliasi independen yang
dilakukan atas perhitungan fisik dengan berkas utama persediaan, dan
pengendalian memadai atas lembar perhitungan atau label yang digunakan untuk
mencatat perhitungan persediaan.
2. Keputusan Audit
Keputusan audit atas pengamatan fisik persedian sama dengan yang dilakukan
pada area audit lainnya. Keputusan ini mencakup penentuan prosedur audit,
penetapan waktu dilaksanakannya prosedur, penentuan jumlah sampel dan
pemilihan sampel untuk diuji. Tiga keputusan terakhir akan dibahas berikut ini,
dengan mambahas prosedur audit yang memadai untuk itu.
Persediaan diklasifikasikan
dengan benar pada label
(klasifikasi).
Perlu memperhatikan
jika ada bagian
persediaan yang tidak
dimasukkan.
Pengujian ini harus
diselesaikan saat
penghitungan fisik.
Pengujian ini harus
selesai saat
penghitungan fisik.
Pencatatan perhitungan
klien dalam berkas
audit lembaran
persediaan dilakukan
atas alasan:
mendapatkan
dokumentasi bahwa
pemeriksaan fisik
dilakukan dengan
memadai dan menguji
kemungkinan bahwa
klien mungkin
mengubah catatan
setelah auditor
meninggalkan proses
penghitungan.
Pengujian ini dilakukan
sebagai bagian dari
prosedur awal atas
tujuan akurasi.
Pencatatan biaya standar mengindikasikan selisih dalam bahan baku, tenaga kerja
dan overhead. Catatan ini berguna untuk mengevaluasi kewajaran biaya produksi
jika manajemen selalu memperbarui prosedur terkait perubahan dalam proses
produksi dan biaya.
pengamatan
fisik
persediaan
dan
ditelusuri ke skedul
persediaan
sebagai
bagian dari pengujian
ini.
Hanya persediaan yang
ada yang benar-benar
dimasukkan dalam skedul
persediaan (kelengkapan).
3. Penilaian Persediaan
Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan (pengujian harga), auditor harus
memperhatikan tiga hal. Pertama, metodenya harus sesuai dengan SAK (Standard
Akuntansi Keuangan). Kedua, penerapan metode harus konsisten dari tahun ke
tahun. Ketiga, biaya persediaan versus harga pasar (biaya penggantian atau nilai
realisasi bersih) harus dipertimbangkan.
a. Penetapan Harga atas Persediaan yang Dibeli
Jenis utama persediaan dalam kategori ini adalah bahan baku, bagian dari
produk yang dibeli, dan perlengkapan. Langkah pertama dalam penilaian
persediaan yang dibeli, auditor harus menentukan apakah klien menggunakan
LIFO, FIFO, rata-rata tertimbang, atau metode penilaian lainnya. Auditor juga
INTEGRASI PENGUJIAN
1. Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Auditor melakukan verifikasi pembelian persediaan sebagai bagian dari pengujian
siklus akuisisi dan pembayaran, auditor juga mengumpulkan bukti atas akurasi
pembelian bahan baku dan seluruh biaya overhead manufaktur yang terjadi, kecuali
biaya tenaga kerja.
2. Pengujian atas Siklus Penggajian dan Personalia
Auditor melakukan verifikasi biaya tenaga kerja langsung, kondisi yang sama
diterapkan seperti dalam pembelian. Kebanyakan pencatatan akuntansi biaya untuk
biaya tenaga kerja langsung atau tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari
audit siklus penggajian dan personalia.
3. Pengujian atas Siklus Penjualan dan Penagihan
Siklus penjualan dan penagihan dengan siklus persediaan dan pergudangan tidak
berkaitan dengan dua siklus diatas. Pengujian audit dalam penyimpanan barang jadi
seperti halnya pengiriman dan pencatatan penjualan akan terjadi apabila siklus
penjualan dan penagihan diuji. Saat klien menggunakan pencatatan biaya standar,
auditor dapat menguji biaya standar atas harga pokok penjualan bersamaan
dengan pengujian penjualan.
4. Pengujian Akuntansi Biaya
Pengujian atas pencatatan akuntansi biaya dimaksudkan untuk melakukan verifikasi
pengendalian yang memengaruhi persediaan. Auditor menguji pengendalian fisik,
pemindahan biaya bahan baku ke barang setengah jadi, pemindahan biaya atas
penyelesaian barang ke barang jadi, berkas utama perpetual, dan pencatatan biaya
per unit.
5. Persediaan Fisik, Penetapan Harga dan Kompilasi
Persediaan fisik, penetapan harga dan kompilasi merupakan salah satu aktivitas
yang dapat menghasilkan salah saji pada persediaan dan harga pokok penjualan.
Dalam audit, harga pokok penjualan merupakan nilai sisa dari persediaan awal
ditambah pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
manufaktur dikurangi dengan persediaan akhir. Oleh karena harga pokok penjualan
adalah nilai sisa dan merupakan salah satu akun terbesar dalam laporan laba/rugi
maka audit atas saldo akhir persediaan sangat penting. Dalam pengujian
persediaan fisik, auditor sangat bergantung pada berkas utama persediaan
perpetual jika diuji sebagai bagian dari suatu siklus yang telah dianggap andal.