Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KONSEP MEDIS
1.
Definisi
Otitis eksterna difus dikenal dengan swimmer ear (telinga perenang) atau telinga
cuaca panas (hot weather ear) adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri
yangmenyebabkan pembengkakan stratum korneum kulit sehingga menyumbat saluran folikel. 2
2.
Etiologi
Organisme yang paling sering ditemukan pada pasien dengan otitis eksterna difusa adalah
bakteri gram negatif Pseudomonas aeruginosa (Bacillus pyocaneus) dan staphylococci. Yang
lebih jarang ditemukan adalah bakteri streptococci dan Proteus vulgaris.Selain itu, jamur dapat
terlibat dalam infeksi pada telinga luar, yaitu jamur Candida albicans dan Aspergillus niger.Otitis
eksternadifusa dapat juga terjadi sekunder pada otitis media supuratif kronis. 3,6
Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya otitis eksterna, yaitu :2,4,7
a. Derajat keasaman (pH)
pH pada liang telinga biasanya normal atau asam, pH asam berfungsi sebagai
protektor terhadap kuman. Peningkatan pH menjadi basa (di atas 6.0) akan mempermudah
terjadinyaotitis eksterna yang disebabkan oleh karena proteksi terhadap infeksi menurun.
b. Udara
Udara yang hangat dan lembab lebihmemudahkankuman dan jamur mudah tumbuh.
c. Trauma
Trauma ringan misalnyamengorek-ngorek telinga dengan benda tumpul seperti cotton bud
merupakan faktor predisposisi terjadinya otitis eksterna.
d. Berenang
Terutama jika berenang pada air yang tercemar. Air kolam renang menyebabkan maserasi
3.
4.
sampai kental purulentergantung pada kuman atau jamur yang menginfeksi. Pada jamur
biasanya akan bermanifestasisekret kental berwarna putih keabu-abuan dan berbau.
d. Kurangpendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis eksterna akut.Edema
kulit liang telinga, sekret yang sorous atau purulen, penebalan kulit yang progresif padaotitis
eksterna yang lama, sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya
tulikonduktif. Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang
digunakankedalam telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman hantaran
suara.
Pemeriksaan fisik pada pasien biasanya menunjukkan:
a. Kulit MAE edema dan hiperemis merata sampai ke membran timpani dengansekret pada
CAE. Jika terjadi edema CAE yang hebat, membran timpani dapat tidak tampak.
b. Nyeri tekan tragus (+)
c. Nyeri tarik auricula (+)
d. Adenopati regional yang nyeri tekan7
Menurut MM. Carr secara klinik otitis eksterna terbagi :
a. Otitis Eksterna Ringan :
Kulit liang telinga hiperemis dan eksudat, liang telinga menyempit
b. Otitis Eksterna Sedang :
Liang telinga sempit, bengkak, kulit hiperemis dan eksudat positif
c. Otitis Eksterna Komplikasi :
Pina/Periaurikuler eritema dan bengkak
d. Otitis Eksterna Kronik :
Kulit liang telinga/pina menebal, keriput, eritema positif
Otitis eksterna akut berlangsung kurang dari 4 minggu atau terjadi kurang dari 4 kali
dalam setahun, sedangkan otitis eksterna kronis berlangsung selama lebih dari 4 minggu atau
terjadi lebih dari 4 kali dalam satu tahun. Pada penderita DM atau pasien dengan
immunocompromised, otitis eksterna dapat berkembang menjadi tipe maligna. 8
5.
Penatalaksanaan Medis
Otitis
eksterna
difusa
harus
diobati
dalam
keadaan
dini
sehingga
dapat
7.
Komplikasi
- Perikondritis
- Selulitis
- Dermatitis aurikularis 4
Prognosis
Otitis eksterna adalah suatu kondisi yang dapat diobati biasanya sembuh dengan cepat
dengan pengobatan yang tepat. Paling sering, otitis ekserna dapat dengan mudah diobati dengan
tetes telinga antibiotik. Otitis eksterna kronis yang mungkin memerlukan perawatan lebih
intensif. Otitis eksterna biasanya tidak memiliki komplikasi jangka panjang atau serius. 8
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama:
Biasanya pasien merasakan nyeri pada telinga kanan, perasaan tidak enak pada telinga,
pendengaran berkurang, ketika membersihkan telinga keluar cairan berbau busuk
b. Riwayat penyakit sekarang:
Tanyakan sejak kapan keluhan dirasakan, apakah tiba-tiba atau perlahan-lahan, sejauh mana
keluhan dirasakan, apa yang memperberat dan memperingan keluhan dan apa usaha yang
telah dilakukan untuk mengurangi keluhan.
c. Riwayat penyakit dahulu:
Tanyakan pada klien dan keluarganya ; apakah klien dahulu
ini, apakah sebelumnya pernah menderita penyakit lain, seperti panas tinggi, kejang, apakah
klien sering mengorek-ngorek telinga dengan jepit rambut atau cutton buds sehingga terjadi
trauma, apakah klien sering berenang.
d. Riwayat penyakit keluarga:
Apakah ada diantara anggota keluarga klien yang menderita penyakit seperti klien saat ini
dan apakah keluarga pernah menderita penyakit DM.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
- Inspeksi liang telinga, perhatikan adanya cairan atau bau, pembengkakan pada MAE,
-
Diagnosa
Keperawatan
Nyeri akut
berhubungan
dengan agent
biologis
NOC / Tujuan
Setelah
dilakukan a.
tindakankeperawata
n, diharapkan nyeri b.
berkurang
dengan
kriteria hasil :
-Klien
melaporkan
bahwa
nyeri c.
berkurang
-Klien
melaporkan
kebutuhan tidur d.
dan
istirahat
tercukupi
-Klien
mampu e.
menggunakan
metode
non f.
farmakologi
untuk mengurang
i nyeri.
NIC / Intervensi
Kaji tingkat nyeri
klien
Jelaskan sebab
dan akibat nyeri
pada klien serta
keluarganya
Ajarkan tehnik
relaksasi dan
distraksi.
Observasi tanda
tanda vital dan
keluhan klien
Kolaborasi
dengan tim medis
Anjurkan klien
istrahat cukup
Rasional
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
Gangguan
persepsi
sensori :
pendengaran
gangguan sensori
emosional.
yang
memperhatikan
persepsi
:
c.
Ajarkan
klien
dirinya
berhubungan
pendengaran
perawatan telinga 3. Agar tidak memperparah
dengan
berkurang.
yang
sesuai
penurunan pendengaran
indikasi.
yang terjadi pada klien
perubahan
Kriteria hasil :
d. Memperbaiki cara 4. Dengan berteriak-teriak
fungsi organ
Tidak terjadi
komunikasi
dapat
memperparah
distorsi
dengan
bicara
kondisi telinga klien
pendengaran
pelan di dekat 5. Agar telinga klien tidak
Komunikasi
klien dan tidak
tambah sakit karena
yang dilakukan
berteriak-teriak.
kebisingan dapat menjadi
dapat diterima
e. Berikan
posisi
faktor pencetus nyeri
yang nyaman dan
telinga dan penurunan
tidak bising
pendengaran.
3.
Hipertermi
berhubungan
dengan
adanya
peradangan
Setelah
dilakukan
tindakan perawatan,
diharapkan
suhu
badan pasien normal
Termoregulasi (0800)
Kriteria hasil :
- Suhu kulit
normal
- Suhu
badan
35,9C-37,7C
4.
Defisiensi
pengetahuan
berhubungan
dengan
kurangnya
terpajan
informasi
Setelah
diberikan
asuhan keperawatan
diharapkan
pengetahuan pasien
meningkat
Dengan kriteria hasil:
a. Pasien
dapat
menyebutkan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat
b. Pasien
mengangguk dan
nampak mengerti
c. Pasien
mengatakan
mengerti
a.
b.
c.
d.
a. Mengetahui suhu
badan
anak
b. Intake cairan dan nutrisi
dapat
membantu
mempercepat dalam proses
pengeluaran panas tubuh.
c. Kompres
hangat dapat
membuka pori-pori kulit
sehingga
mempercepat
proses evaporasi.
d. Obat
antipiretik dapat
membantu
menurunkan
panas.
Kaji
tingkata. Untuk mengetahui seberapa
pengetahuan pasien
tahu
pasien
akan
Lakukan BHSP
penyakitnya
Berikan
Healthb. Agar pasien percaya terhadap
Education
perawat
Lakukan evaluasi c. Untuk menambah pengetahuan
dan
informasi
tentang
penyakitnya
d. Untuk
mengetahui
daya
tangkap pasien setelah
diberikan HE