Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SUSPENSI ANTASIDA
I. DEFINISI SEDIAAN
Antasida digunakan untuk menetralkan asam lambung. Jika asam lambung terlampau
asam atau pH sangat rendah dapat menyebabkan ulcer atau luka sehingga pH tidak
boleh terlalu rendah.
Antasida adalah :
1. Zat yang bereaksi dengan asam didalam lambung dan idealnya dapat meningkatkan
pH isi lambung antara 4 5
2. Semua produk antasida mengandung sekurangnya salah satu dari bahan untuk
neutralizer primer yang merupakan senyawa-senyawa dari NaHCO 3, CaCO3, garam Al dan
Mg. Kemudian dicampur dengan zat-zat lain agar memenuhi syarat antasida. Fungsi
antasida yaitu untuk menetralkan kelebihan asam lambung.
II. TEORI UMUM
a. ATURAN UMUM/PERSYARATAN/KARAKTERISTIK
Syarat-syarat ideal antasida yaitu :
Efisien : hanya dibutuhkan sejumlah kecil untuk mengontrol / menetralkan kelebihan
asam.
Efektif : efek dapat bertahan lama tanpa pengikatan kembali (rebound) asam atau
pelepasan CO2 setelah terjadinya reaksi antara HCl dan antasida.
Aman : produk tidak boleh mengganggu kesetimbangan elektrolit atau glukosa darah
/ menyebabkan diare / konstipasi (hampir semua antasida primer menyebabkan
konstipasi sehingga dicampur dengan yang lain/tidak murni).
Harga : tidak mahal karena penderita menggunakan antasida ini dalam jangka waktu
lama.
Palatable: rasa menyenangkan atau dapat diterima oleh mulut.
Saat ini tidak ada produk di pasaran yang memenuhi semua persyaratan tersebut.
Contoh :
Al(OH)CO3 dan Al(OH)3 menyebabkan konstipasi
Mg(OH)2 laksatif
NaHCO3 alkalosis sistematik dan mengikat lagi asam juga melepas CO2
CaCO3 menginduksi hipersekresi gastric (pH 3 5) dan melepas CO 2
Yang penting dari clay dan antasida adalah struktur dan muatan elektrik. Sifat-sifat koloid
berbeda-beda, ada yang elektropositif dan elektronegatif. Sesuai dengan sifat
elektromagnet, muatan yang sama akan tolak menolak dan muatan yang berbeda akan
tarik menarik. Maka struktur clay akan membentuk bangunan seperti rumah. Sehingga
sifat aliran berbeda jika muatannya berbeda.
Produk suspensi antasida cair atau antasida clay harus memenuhi syarat rasa, warna,
bau, dan viskositas. Dosis yang digunakan harus disesuaikan dengan sifat-sifat
fisik/kimia/biologi dari produk.
b. PENGGOLONGAN
Ada dua jenis suspensi antasida yaitu :
1. Antasida
III.
Bahan
AHLT-LW, gel AlOH3
23.33
28.75
Pasta MgOH2
13.11
16.4
10
0.6
Metilparaben, NF
0.2
0.2
Propilparaben, NF
0.02
0.02
Sakarin, NF
0.1
0.05
0.005
0.005
Alkohol, USP
100
100
hal 220)
24,0
12,9
2,0
0,10
0,05
1 sdt mengandung 225 mg Al(OH)3 (ekivalen dengan 50% Al2O3, gel hidroksida Al kering)
dan 200 mg Mg(OH)2.
21,0
12,9
6,0
0,37
0,33
0,16
0,12
0,11
0,06
0,03
0,03
0,02
58,87
42,0
25,8
18,0
0,55
0,10
0.09
0.07
0.04
0.04
0.02
12,99
Sediaan di atas dibuat dengan menggunakan bahan baku antasida viskositas rendah,
dengan meningkatkanukuran partikel Mg(OH)2 dan Al(OH)3 yang tersuspensi. Dapat
ditambahkan suspending agent satu atau lebih untuk menurunkan kecepatan
sedimentasi.
FORMULA ALUMUNIUM HIDROKSIDA
% w/w
R/ Alumunium hidroksida (300 mg Al(OH)3 /5ml)
Larutan sorbitol
Syrup
Gliserin
Metil paraben
Propil paraben
Flavour
Air
362,8
282,0
93,0
25,0
0,9
0,3
q.s
ad 1000 ml
% w/v
14
0,09
0,2
0,05
q.s
Kelemahannya :
Magaldrat
Magaldrat merupakan kelompok hidrotalcite. Struktur seperti MgOH pada mana 1 ion Al
menggantikan setiap 3 Mg dalam lattice brucite (struktur ruangnya). Hal ini
menyebabkan lactice bermuatan positif dimana anion terletak antara lapisan Mg dan Al
secara bergantian. Dalam malgadrat sebagian besar anion adalah SO 42-. Struktur
malgadrat adalah Mg4Al2(OH)12SO4.1H2O. Kerja cepat dengan kemampuan mendapar pada
pH 3 5 (uji in vitro). Kapasitas penetralan asam 1 gram serbuk malgadrat
sebanding dengan 25, 6 mekiv HCl. Sifat antara laksan dan konstipasi relatif
seimbang. Kadar Na rendah. Tersedia dalam bentuk serbuk dan pasta. Na dapat berasal
dari impurities dari pendaparan, sisa pijar/abu.
Mg4Al2(OH)12SO4.1H2O + 12 HCl MgSO4 + 3 MgCl2 + 2 AlCl3 + 13 H2O
2. CLAY
a. Kaolin
Kaolin adalah alumunium silikat terhidrasi alami dengan rumus kimia Al 2O3.2SiO2.2H2O.
Merupakan senyawa yang berasal dari alam. Sebagian besar kaolin deposit dikontaminasi
oleh besi oksida dan pengotor lain seperti CaCO3 dan MgCO3. Untuk memurnikan kaolin
digunakan HCl atau asam sulfat lalu dibilas. Kaolin memiliki sedikit muatan pada
permukaan partikelnya dan pada ujung partikelnya dia bermuatan negatif. Kaolin tidak
mengembang dalam air. Kaolin mengadsorpsi senyawa-senyawa toksik. Ukuran
partikelnya berkisar 0,5 1 m. Kaolin mengandung 0,2% natrium, memiliki luas
permukaan yang kecil (7 30 m 2/gram). Karena kemampuan adsorpsinya, maka ada
obat-obat yang dapat diadsorpsi oleh kaolin. Kapasitas penukaran kation rendah (3 5
mEq/100 gram).
b. Bentonit
Bentonit merupakan bahan alam yang mengandung silikat alumunium terhidrasi,
memiliki rumus kimia Al2O3.4SiO2.H2O. Secara struktur, bentonit mirip dengan hectorite.
Kisi hectorite mengandung sedikit lithium dan fluor. Bentonit mengandung besi oksida,
kalsium karbonat, dan magnesium karbonat sebagai pengotor. Bentonit mengandung
1,5% natrium. Bentonit tidak larut dalam air tetapi mengembang menjadi 12 kali dalam
air. Bentonit membentuk suspensi tiksotropik. Bersifat higroskopik sehingga harus
disimpan dalam wadah yang tertutup rapat. Bentonit dapat mengendap oleh asam.
Bentonit yang telah dicuci dengan asam tidak lagi memiliki kemampuan mensuspensi.
Bentonit biasa digunakan sebagai suspending agent, stabilizer emulsi, dan absorben. pH
suspensi bentonit sekitar 10. Memiliki luas permukaan partikel yang besar (600 800
m2/gm). Partikelnya berbentuk plat dan bermuatan negatif, punya kapasitas penukar
kation tinggi (80 100 mEq/100 gram), dan harus disterilisasi setelah diambil dari
penambangan. Bentonit ini inkompatibel dengan elektrolit kuat dan partikel dengan
2.
3.
4.
5.
rendah yang menunjukkan geseran tipis dengan pengadukan sedang dapat diflokulasi
dengan menggunakan polimer kationik dan surfaktan.
ALGINAT
Alginat merupakan polisakarida anion hidrofil dengan bobot molekul besar. Viskositas
larutan akan menurun dengan peningkatan suhu tetapi hal ini bersifat reversible. Alginat
stabil pada pH 4-10 dan membentuk aliran pseudoplastik. Alginat akan mengendap
dengan adanya kation polivalen dan inkompatibel dengan senyawa nitrogen quartener.
METILSELULOSA-HPMC
Larut dalam air dingin dan tidak larut dalam air panas, membentuk aliran pseudoplastik
dan nontiksotropik, viskositas larutan akan menurun dengan meningkatnya suhu dengan
titik gel dicapai. Dapat berfungsi emulsifier tetapi dapat menyebabkan busa. Stabil pada
pH 3-11.
GUAR GUM
Merupakan polimer polisakarida non ionik produk netral dengan bobot molekul besar,
dapat mengembang dalam air dingin. Guar gum membentuk aliran pseudoplastik
nontiksotropik, viskositas akan menurun dengan meningkatnya suhu secara reversible.
Pemanasan yang terlalu lama dapat menimbulkan hilangnya viskositas secara
irreversible. Guar gum memiliki stabilitas pH yang baik, rentan terhadap mikroba.
HPC
Merupakan polimer polisakarida non ionik dengan pH stabilitas 6-8, larut dalam air pada
suhu < 40oC dan akan mengendap pada suhu > 45 oC, dapat membentuk aliran
pseuodoplastik. Nontiksotropik, dapat menimbulkan busa, serta inkompatibel dengan
pengawet paraben.
6. XANTHAN GUM
Merupakan polimer polisakarida anionik dengan bobot molekul tinggi, membentuk aliran
pseudoplastik, memiliki stabilitas yang baik, tetapi larutannya dapat membentuk gel
pada pH tinggi dengan adanya kation divalent, dan membentuk gel dengan adanya
kation trivalent pada pH netral. Meningkatnya temperatur dapat sedikit merubah
viskositasnya.
7. CMC
Merupakan polimer polisakarida anionik dengan bobot molekul besar. Larutannya dapat
mengendap dengan keberadaan kation trivalen, larutan karboksi metil selulosa akan
kehilangan viskositasnya pada peningkatan suhu. Stabil pada pH 5-9 serta membentuk
aliran pseudoplastik dan tiksotropik.
8. MG AL TRISILIKAT
Merupakan clay yang dapat digunakan pada formula antasid unuk memperbaiki disperse
bahan dan mencegah pengendapan serta pembentukan cake. Penggunaannya pada
sediaan antasid harus diperhatikan terhadap kemungkinan terjadinya interaksi dengan
bahan aktif antasid yang berhubungan dengan muatan permukaan masing-masing
bahan.
C. PEMANIS (Pharm. Dosage Form: Disperse System Volume 2, hlm. 215 - 21 6)
Pemanis digunakan untuk memperbaiki keberterimaan rasa dan raba mulut sediaan
antasid. Beberapa pemanis dapat terabsoprsi pada permukaan alumunium hidroksida
sehingga dapat mengurangi kemampuan polimerisasi alumunium hidroksida sehingga
dapat menstabilkan kapasitas penetralan asam. Tetapi beberapa pemanis juga dapat
mencegah interaksi samping antara alumunium-magnesium. Interaksi ini berupa
peningkatan viskositas atau bahan pembentukan gel yang dapat menurunkan kapasitas
penetralan asam. Dalam pemilihan pemanis yang harus dipertimbangkan adalah
Sakarin