Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hilma yuniar
DEMAM
Demam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh melawan
infeksi. Kebanyakan bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi pada manusia hidup
subur pada suhu 37 derajat C.
Meningkatnya suhu tubuh beberapa derajat dapat membantu tubuh melawan infeksi.
Demam akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel
darah putih, membuat lebih banyak antibodi dan membuat lebih banyak zat-zat lain
untuk melawan infeksi.
Suhu tubuh normal bervariasi tergantung masing-masing orang, usia dan aktivitas.
Rata-rata suhu tubuh normal adalah 37 derajat C.
Suhu tubuh kita biasanya paling tinggi pada sore hari. Suhu tubuh dapat meningkat
disebabkan oleh aktivitas fisik, emosi yang kuat, makan, berpakaian tebal, obat-obatan,
suhu kamar yang panas, dan kelembaban yang tinggi. Ini terutama pada anak-anak.
Suhu tubuh orang dewasa kurang bervariasi. Tetapi pada seorang wanita siklus
menstruasi dapat meningkatkan suhu tubuh satu derajat atau lebih.
Penyebab Umum
Patogenesis
Yang mengatur suhu tubuh kita adalah
hipotalamus yang terletak di otak.
Hipotalamus ini berperan sebagai
thermostat.
Thermostat adalah alat untuk menyetel
suhu seperti yang terdapat pada AC.
Hipotalamus kita mengetahui berapa
suhu tubuh kita yang seharusnya dan
akan mengirim pesan ke tubuh kita
untuk menjaga suhu tersebut tetap
stabil.
Pada saat kuman masuk ke tubuh dan
membuat kita sakit, mereka seringkali
menyebabkan beberapa zat kimiawi
tertentu beredar dalam darah kita dan
mencapai hipotalamus.
INFLUENZA
Influenza (flu) adalah suatu infeksi virus yang
menyebabkan demam, hidung meler, sakit kepala,
batuk, tidak enak badan (malaise) dan peradangan
pada selaput lendir hidung dan saluran pernafasan
Penyebab
Virus influenza tipe A atau B.
Virus ditularkan melalui air liur terinfeksi yang
keluar pada saat penderita batuk atau bersin; atau
melalui kontak langsung dengan sekresi (ludah, air
liur, ingus) penderita.
Gejala
Influenza berbeda dengan common cold. Gejalanya timbul dalam waktu 24-48 jam
setelah terinfeksi dan bisa timbul secara tiba-tiba. Kedinginan biasanya merupakan
petunjuk awal dari influenza.
Pada beberapa hari pertama sering terjadi demam, bisa sampai 38,9 - 39,4 C.
Banyak penderita yang merasa sakit sehingga harus tinggal di tempat tidur; mereka
merasakan sakit dan nyeri di seluruh tubuhnya, terutama di punggung dan tungkai.
Sakit kepala seringkali bersifat berat, dengan sakit yang dirasakan di sekeliling dan di
belakang mata. Cahaya terang bisa memperburuk sakit kepala.
Pada awalnya gejala saluran pernafasan relatif ringan, berupa rasa gatal di tenggorokan,
rasa panas di dada, batuk kering dan hidung berair. Kemudian batuk akan menghebat
dan berdahak. Kulit teraba hangat dan kemerahan, terutama di daerah wajah.
Mulut dan tenggorokan berwarna kemerahan, mata berair dan bagian putihnya
mengalami peradangan ringan. Kadang-kadang bisa terjadi mual dan muntah, terutama
pada anak-anak.
Setelah 2-3 hari sebagian besar gejala akan menghilang dengan segera dan demam
biasanya mereda, meskipun kadang demam berlangsung sampai 5 hari. Bronkitis dan
batuk bisa menetap sampai 10 hari atau lebih, dan diperlukan waktu 6-8 minggu ntuk
terjadinya pemulihan total dari perubahan yang terjadi pada saluran pernafasan
Pengobatan
Pengobatan flu yang utama adalah istirahat dan berbaring di tempat tidur, minum
banyak cairan dan menghindari kelelahan. Tirah baring sebaiknya dilakukan segera
setelah gejala timbul sampai 24-48 setelah suhu tubuh kembali normal
Untuk penyakit yang berat tetapi tanpa komplikasi, bisa diberikan asetaminofenn,
aspirin, ibuprofen atau naproksen. Kepada anak-anak tidak boleh diberikan aspirin
karena resiko terjadinya sindroma Reye. Obat lainnya yang biasa diberikan adalah
dekongestan hidung dan penghirupan uap.
Jika segera diberikan pada infeksi influenza A yang belum mengalami komplikasi, obat
rimantadin atau amantadin bisa membantu mengurangi lama dan beratnya demam serta
gejala pernafasan. Ribavirin (dalam bentuk obat hirup atau tablet) mampu
memperpendek lamanya demam dan mempengaruhi kemampuan virus untuk
berkembangbiak, tetapi pemakaiannya masih bersifat eksperimental. Ribavirin bisa
diberikan untuk meringankan gejala pneumonia virus.
Infeksi bakteri sekunder diobati dengan antibiotik. Pneumonia bakteri karena
pneumokokus, bisa dicegah dengan memberikan vaksin yang mengandung
pneumokokus. Tetapi vaksin ini tidak diberikan kepada seseorang yang telah menderita
influenza
Pencegahan
Seseorang yang pernah terkana virus influenza, akan membentuk antibodi yang
melindunginya terhadap infeksi ulang oleh virus tertentu. Tetapi cara terbaik untuk
mencegah terjadinya influenza adalah vaksinasi yang dilakukan setiap tahun.
Vaksin influenza mengandung virus influenza yang tidak aktif (dimatikan) atau partikelpartikel virus. Suatu vaksin bisa bersifat monovalen (1 spesies) atau polivalen (biasanya
3 spesies). Suatu vaksin monovalen bisa diberikan dalam dosis tinggi untuk melawan
suatu jenis virus yang baru, sedangkan suatu vaksin polivalen menambah pertahanan
terhadap lebih dari satu jenis virus.
Amantadin atau rimantadin merupakan 2 obat anti-virus yang bisa melindungi terhadap
influenza A saja. Obat ini digunakan selama wabah influenza A untuk melindungi orangorang yang kontak dengan penderita dan orang yang memiliki resiko tinggi-yang belum
menerima vaksinasi.
Pemakaian obat bisa dihentikan dalam waktu 2-3 minggu setelah menjalani vaksinasi.
Jika tidak dapat dilakukan vaksinasi, maka obat diberikan selama terjadi wabah,
biasanya selama 6-8 minggu. Obat ini bisa menyebabkan gelisah, sulit tidur dan efek
samping lainnya, terutama pada usia lanjut dan pada penderita kelainan otak atau ginjal
kadang-kadang terjadi syok manifestasi perdarahan pada dhf dimulai dari tes
torniquet positif dan bintik-bintik perdarahan di kulit (ptechiae). Ptechiae ini
bisa terlihat di seluruh anggota gerak, ketiak, wajah dan gusi. juga bisa terjadi
perdarahan hidung, perdarahan gusi, perdarahan dari saluran cerna dan
perdarahan dalam urin.
DEMAM TIFOID
Demam Tifoid adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi
Penyebab
Bakteri tifoid ditemukan di dalam tinja
dan
air
kemih
penderita.
Penyebaran bakteri ke dalam makanan
atau minuman bisa terjadi akibat
pencucian tangan yang kurang bersih
setelah buang air besar maupun setelah
berkemih.
Lalat bisa menyebarkan bakteri secara
langsung dari tinja ke makanan.
Bakteri masuk ke dalam saluran
pencernaan dan bisa masuk ke dalam
peredaran darah. Hal ini akan diikuti oleh
terjadinya peradangan pada usus halus
dan
usus
besar.
Pada kasus yang berat, yang bisa
berakibat fatal, jaringan yang terkena bisa mengalami perdarahan dan perforasi
(perlubangan).
Sekitar 3% penderita yang terinfeksi oleh Salmonella typhi dan belum mendapatkan
pengobatan, di dalam tinjanya akan ditemukan bakteri ini selama lebih dari 1 tahun.
Beberapa dari pembawa bakteri ini tidak menunjukkan gejala-gejala dari demam tifoid
Gejala
Biasanya gejala mulai timbul secara bertahap dalam wakatu 8-14 hari setelah terinfeksi.
Gejalanya bisa berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi, sakit tenggorokan, sembelit,
penurunan nafsu makan dan nyeri perut.
Kadang penderita merasakan nyeri ketika berkemih dan terjadi batuk serta perdarahan
dari hidung.
Jika pengobatan tidak dimulai, maka suhu tubuh secara perlahan akan meningkat dalam
waktu 2-3 hari, yaitu mencapai 39,4-40?Celsius selama 10-14 hari. Panas mulai turun
secara bertahap pada akhir minggu ketiga dan kembali normal pada minggu keempat.
Demam seringkali disertai oleh denyut jantung yang lambat dan kelelahan yang luar
biasa.
Pada kasus yang berat bisa terjadi delirium, stupor atau koma.
Pada sekitar 10% penderita timbul sekelompok bintik-bintik kecil berwarna merah muda
di dada dan perut pada minggu kedua dan berlangsung selama 2-5 hari
Komplikasi
Sebagian besar penderita mengalami penyembuhan sempurna, tetapi bisa terjadi
komplikasi, terutama pada penderita yang tidak diobati atau bila pengobatannya
terlambat:
Banyak penderita yang mengalami perdarahan usus; sekitar 2% mengalami
perdarahan hebat. Biasanya perdarahan terjadi pada minggu ketiga.
Perforasi usus terjadi pada 1-2% penderita dan menyebabkan nyeri perut yang
hebat karena isi usus menginfeksi ronga perut (peritonitis).
Pneumonia bisa terjadi pada minggu kedua atau ketiga dan biasanya terjadi
akibat infeksi pneumokokus (meskipun bakteri tifoid juga bisa menyebabkan
pneumonia).
Infeksi kandung kemih dan hati.
Infeksi darah (bakteremia) kadang menyebabkan terjadinya infeksi tulang
(osteomielitis), infeksi katup jantung (endokarditis), infeksi selaput otak
(meningitis), infeksi ginjal (glomerulitis) atau infeksi saluran kemih-kelamin.
KOLERA
Kolera
adalah
suatu
infeksi
usus
kecil
karena
bakteri
Vibrio
cholerae.
TETANUS
Tetanus (lockjaw) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan
oleh bakteri Clostridium tetani.
Disebut
juga
lockjaw
karena
terjadi
kejang
Tetanus banyak ditemukan di negara-negara berkembang
pada
otot
rahang.
Penyebab
Bakteri an-aerob Clostridium tetani.
Spora dari Clostridium tetani dapat hidup
selama bertahun-tahun di dalam tanah dan
kotoran hewan. Jika bakteri tetanus masuk
ke dalam tubuh manusia, bisa terjadi infeksi
baik pada luka yang dalam maupun luka yang
dangkal. Setelah proses persalinan, bisa
DIFTERI
Difteri adalah suatu infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri penghasil toksin (racun)
Corynebacterium diphtheriae.
Beberapa tahun yang lalu, difteri merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak.
Saat ini, di negara berkembang, difteri jarang ditemukan karena vaksin difteri telah
digunakan secara meluas.
Biasanya penyakit ini menyerang saluran pernafasan (terutama laring, amandel dan
tenggorokan); tetapi bisa juga menyerang kulit dan toksin yang dihasilkan bisa
menyebabkan kerusakan pada saraf dan jantung
Penyebab
Penyebabnya
adalah
bakteri
Corynebacterium
diphtheriae.
Bakteri ini ditularkan melalui
percikan ludah yang berasal dari
batuk penderita atau benda
maupun makanan yang telah
terkontaminasi
oleh
bakteri.
Biasanya bakteri berkembangbiak
pada atau di sekitar permukaan
selaput
lendir
mulut
atau
tenggorokan dan menyebabkan
peradangan.
Beberapa
jenis
bakteri
ini
menghasilkan toksin yang sangat
kuat, yang dapat menyebabkan
kerusakan pada jantung dan otak
10
pemantauan
ketat
terhadap
sistem
pernafasan
dan
jantung.
11
Pencegahan
Untuk mencegah penyakit ini, dilakukan imunisasi rutin pada masa kanak-kanak (DPT)
dan booster setelah dewasa (DT).
Semua orang yang berhubungan dengan penderita difteri (termasuk petugas rumah
sakit) harus menjalani pemeriksaan apus tenggorokan. Sebagai tindakan pencegahan,
diberikan antibiotik selama 7 hari. Jika belum pernah mendapatkan vaksinasi atau
belum mendapatkan booster dalam 5 tahun terakhir, maka diberikan dosis vaksinasi
atau dosis booster. Seorang karier (hasil biakan positif, tetapi tidak menunjukkan gejala)
dapat menularkan difteri, karena itu diberikan antibiotik dan dilakukan pembiakan
ulang pada apus tenggorokannya.
Kekebalan hanya diiperoleh selama 10 tahun setelah mendapatkan imunisasi, karena itu
orang dewasa sebaiknya menjalani vaksinasi booster setiap 10 tahun
MALARIA
Malaria adalah suatu infeksi sel darah merah oleh Plasmodium.
Malaria disebarkan melalui:
Gigitan nyamuk betina Anopheles
Transfusi darah yang terkontaminasi
Suntikan dengan jarum yang sebelumnya
telah digunakan oleh penderita malaria.
Setelah digunakan obat-obatan dan insektisida,
malaria jarang ditemukan di AS dan negara
berkembang lainnya, tetapi infeksi ini masih sering terjadi di negara-negara tropis.
Pendatang dari daerah tropis atau pelancong yang baru kembali dari daerah tropis
kadang membawa infeksi ini ke suatu negara atau ke negara asalnya dan kemungkinan
menyebabkan wabah yang ringan
Penyebab
Terdapat 4 spesies parasit malaria:
Plasmodium vivax
Plasmodium ovale
Plasmodium falciparum
Plasmodium malariae
yang kesemuanya bisa menginfeksi manusia dan menyebabkan malaria.
P. falciparum merupakan penyebab infeksi terbanyak dan paling berbahaya. .
Siklus hidup parasit malaria
berawal ketika seekor nyamuk
betina
menggigit
penderita
malaria.
Nyamuk
mengisap
darah yang mengandung parasit
malaria, yang selanjutnya akan
berpindah ke dalam kelenjar liur
nyamuk. Jika nyamuk ini
kembali menggigit manusia,
maka parasit akan ditularkan
12
P. vivax
P. ovale
P. malariae
P. falciparum
Gejala
Gejala & pola malaria
1. Malaria Vivax & Ovale.
Suatu serangan bisa dimulai secara samar-samar dengan menggigil, diiukuti
berkeringat dan demam yang hilang-timbul. Dalam 1 minggu, akan terbentuk
pola yang khas dari serangan yang hilang timbul. Suatu periode sakita kepala
atau rasa tidak enak badan akan diikuti oleh menggigil. Demam berlangsung
selama 1-8 jam. Setelah demam reda, penderita merasakan sehat sampai terjadi
menggigil berikutnya. Pada malaria vivax, serangan berikutnya cenderung terjadi
setiap 48 jam.
2. Malaria falciparum.
Suatu serangan bisa diawali dengan menggigil. Suhu tubuh naik secara bertahap
kemudian tiba-tiba turun. Serangan bisa berlangsung selama 20-36 jam.
Penderita tampak lebih sakit dibandingkan dengan malaria vivax dan sakit
kepalanya hebat. Diantara serangan (dengan selang waktu 36-72 jam), penderita
biasanya merasa tidak enak badan dan mengalami demam ringan.
3. Malaria malariae.
Suatu serangan seringkali dimulai secara samar-samar. Serangannya menyerupai
malaria vivax dengan selang waktu antara dua serangan adalah 72 jam
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya, dimana terjadi serangan demam dan
menggigil secara periodik tanpa penyebab yang jelas.Dugaan malaria semakin kuat jika
dalam waktu 1 tahun sebelumnya, penderita telah mengunjungi daerah malaria dan pada
pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran limpa.
Untuk memperkuat diagnosis dilakukan pemeriksaan darah guna menemukan parasit
penyebabnya. Mungkin perlu dilakukan beberapa kali pemeriksaan karena kadar parasit
di dalam darah bervariasi dari waktu ke waktu. Pengobatan, komplikasi dan prognosis
dari malaria ditentukan oleh jenis parasit penyebabnya.
Pengobatan
13
ASKARIASIS
Askariasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides.
Infeksi ini terjadi di seluruh dunia tetapi lebih sering ditemukan di daerah beriklim
hangat dengan tingkat kebersihan yang buruk
Penyebab
Penyebabnya adalah Ascaris lumbricoisdes, suatu cacing
gelang usus.
Siklus hidup parasit Ascaris menyerupai Trichuris
trichiura, tetapi parasit Ascaris juga sampai ke paru-paru.
Setelah menetas, larva akan berpindah ke dinding usus
halus dan dibawa oleh pembuluh getah bening serta aliran
darah ke paru-paru. Di dalam paru-paru, larva masuk ke
dalam kantung udara (alveoli), naik ke saluran pernafasan
dan akhirnya tertelan.
Larva mengalami pematangan di dalam usus halus dan
disini menetap sebagai cacing dewasa.
Cacing dewasa memiliki panjang 15-50 cm dengan diameter 0,25-0,5 cm.
Gejala bisa timbul sebagai akibat berpindahnya lara melalui paru-paru dan akibat
adanya cacing dewasa di dalam usus
Gejala
14
FILARIASIS
Filariasis adalah penyakit infeksi yang bersifat menahun yang disebabkan cacing filaria
dan ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini dapat menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki, lengan, kantong buah Zakar, payudara dan kelamin wanita
Penyebab
Filariasis disebabkan oleh cacing filarial yang menyerupai benang yang hidup didalam
tubuh manusia.
Cacing ini dapat bertahan hidup selama 4-6 tahun
dalam kelenjar getah bening ( bagian tubuh yang
melindungi kita dari penyakit)
Cacing ini berkembang biak di dalam tubuh daan
menghasilkan jutaan anak cacing yang beredar
dalam darah.
Filariasis disebabkan oleh tiga jenis cacing filarial
yaitu : Wuchereria Bancrofli, Brugia Malayi dan
Brugia Tintori
Gejala
1.
15
2.
Timbul benjolan dan terasa nyeri padaa lipat paha atau ketiak tanpa luka badan .
Teraba adanya urat seperti tali yang berwarna merah dan sakit mulai dari
pangkal paha atau ketiak dan berjalan kea rah ujungb kaki atau lengan.
Filariasis di tularkan dari seseorang yang dalam darahnya terdapat anak cacing
(microfilaria) kepada orang lain melalui gigitan nyamuk. Orang tersebut
mungkin menjadi sakit mungkin juga tidak.
Pada waktu nyamuk menghisap darah microfilaria akan terhisah dan masuk
kedalam badan nyamuk.
Dalam 1 sampai 2 minggu kemudian mukrofilaris berubah menjadi larva dan
dapat ditularkan kepada orang lain sewaktu nyamuk menggigitnya
16