Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
PROTOPHYTA

Nama
NIM
Semester / Kelompok
Tanggal Praktikum
Tanggal Pengumpulan
Dosen
Asisten

:
:
:
:
:
:
:

Muhammad Zulfikar Mahmudin


1147020042
II B / 1
07 April 2015
14 April 2015
Drs. H. Momi Sahromi.
Rahmat Taufiq M.A., S.Si.

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015

I.

PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
- Membuat Protophyta dari kultur.
- Mengamati jenis dan karakteristik dari protophyta.
1.2. Dasar Teori
Protista merupakan jasad yang umumnya yang sangat kecil ukurannya.
Sehingga sukar dilihat tanpa alat perbesaran. Protista merupakan organisme
eukariotik yang tersusun atas satu sel (monoselluler), Monoselluler berkoloni,
dan multiselluler yang belum mengalami diferensiasi dalam jaringan. Anggota
Protista adalah semua organisme eukariotik yang tidak termasuk kingdom
Fungi, Plantae, dan Animalia. Yang termasuk Protista diantaranya adalah
Protozoa, jamur lendir, jamur air, Algae monoselluler, dan Alagae
multiselluler. Protista anggotanya ada yang mirip hewan yaitu Protozoa, mirip
tumbuhan yaitu Alga, dan mirip jamur yaitu jamur lendir. Karena Protista
strukturnya masih sederhana maka sangat peka terhadap perubahan
lingkungannya termasuk tidak tahan terhadap perubahan suhu. Umumnya
hidup di tempat lembab, berair, atau di dalam tubuh makhluk hidup lainnya.
Protozoa termasuk protista yang memiliki anggota banyak bersifat holozoik,
hidup di air yang menggenang (tidak berarus) yang dapat menyebabkan
infeksi kulit. Holozoik pada protista bersifat heterotrof dengan sumber
makanan

berupa

zat

organik

diperoleh

secara

fagositosis

maupun

menpencerna makanan secara ekstraselluler (misal Amoeba, Paramecium,


Tripanosoma, Plasmodium). Holofitik pada Protista autotrof dengan klorofil
untuk

melakukan

fotosintetis

(misalnya

Chlrella,

Euglena,

Volvox,

Clamydomonas). Reproduksi secara vegetatif umumnya dengan membelah


diri. Reprduksi generaif umumnya denga konjungasi atau anisogami.
Respirasi dengan cara difusi (Aryulina, 2004).

Protista juga adalah organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter


atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan
(protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur
lendir/slame mold). Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah
beragam. Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat
digolongkan dalam tiga kategori diantaranya adalah, Protista autototrof, yaitu
protista

yang

memiliki

klorofil

sehingga

mampu

berfotosintesis.

Contohnya :Alga, Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui


membran sel. Contohnya: Protozoa, Protista saprofit dan parasit, mencerna
makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur.
Protista dibagi dalam tiga kelompok yaitu Protista yang menyerupai hewan
(Protozoa), Protista yang menyerupai tumbuhan (Ganggang), dan Protista
yang menyerupai jamur.( Jati, 2007 ).
Habitat Protista umumnya di air tawar maupun di air laut. Protista
merupakan plankton, yaitu organisme berukuran mikroskopis yang melayanglayang diperairan. Ada pula yang melekat di daasar laut, danau, dan sungai.
Protista yang dapat berfotosintesis merupakan produsen utama dan penyedia
makanan bagi organisme didalam tanah, serasah dan di tempat-tempat di darat
yang lembap. Protista adapula yang hidup bersimbiosis di dalam organisme
inang (horpes). Beberapa Protista merupakan parasite yang mematikan bagi
manusia dan hewan. Anggota Protista sangat beragam, sehingga untuk
mempermudah dalam mempelajarinya, maka para ahli taksonomi membagi
Protista dalam tiga kategori yaitu: Protista yang menyerupai hewan
(Protozoa), Protista yang menyerupai tumbuhan (Protophyta), Protista yang
menyerupai jamur ( Setyaningsih, 2007).
Dalam bahasa ilmiah, ganggang disebut algae (tunggal = alga).
Struktur sel ganggang memiliki dinding sel dan kloroplas.Karakter tersebut
dimiliki pula oleh tumbuhan tingkat tinggi, sehingga dikatakan bahwa
ganggang merupakan Protista yang menyerupai tumbuhan. Ganggang dapat

bereproduksi secara vegetatif (aseksual) dan secara generatif (seksual). Secara


vegetatif, reproduksi ganggang dilakukan dengan cara pembelahan biner,
fragmentasi, atau pembentukan zoospora. Secara generatif dengan cara
konjugasi dan peleburan antara sel kelamin jantan dan betina. Berdasarkan
pigmen (zat warna) yang dominan pada tubuhnya, ganggang dapat dibedakan
menjadi 6 Filum, yaitu: Filum Pyrhophyta (ganggang api), Filum Phaeophyta
(ganggang coklat), Filum Chrysophyta (ganggang keemasan), Filum
Rhodophyta (ganggang merah), dan Filum Chlorophyta (ganggang hijau)
(Purnomo, 2010).

II. METODE
2.1.Alat dan Bahan
Alat
No

Alat

Jumlah

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Gelas Kimia 1000ml


Gelas Kimia 500ml
Gelas Kimia 50ml
Pipet Tetes
Kaca Penutup
Kaca Objek
Pinset
Mikroskop
Kamera
Botol

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 set
1 buah
1 buah

Bahan
No
1.
2.

Alat
Aquades
Kultur Protophyta

Jumlah
Secukupnya
Secukupnya

2.2. Cara Kerja


Alat dan bahan

Disiapkan

Kultur Protophyta
Dipindahkan dari botol ke

gelas kimia
Diteteskan 2-3 tetes pada

kaca objek
Ditutup dengan kaca

Penutup
Diamati dibawah mikroskop
Diambil gambar dengan

kamera
Dicatat macam-macam
protophyta yang didapat

Hasil

III.

HASIL PENGAMATAN

III.1.

Hasil Protophyta
Hasil Praktikum
Foto Pribadi
1. Hydrodiction sp.

Literatur

(Sumber:Dokumentasi Pribadi,
2015).
Gambar Tangan

(Suyitno, 2014).

Keterangan :

Hasil Praktikum
Foto Pribadi
2. Nostoc

Literatur

(Sumber:Dokumentasi Pribadi,
2015).
Gambar Tangan

(Yasmawan, 2013).

Keterangan :

Hasil Praktikum

Literatur

Foto Pribadi
3. Volvox sp.

(Sumber:Dokumentasi Pribadi,
2015).
Gambar Tangan

(Suyitno, 2004).

Keterangan :

Hasil Praktikum

Literatur

Foto Pribadi
4. Rivularia

(Sumber:Dokumentasi Pribadi,
2015).
Gambar Tangan

(Yasmawan, 2013).

Keterangan :

III.2.

Pembahasan

Pada praktikum pengamatan protophyta bahan yang digunakan adalah


dari air kolam karena protista ini selalu berada di air tawar maupun air laut,
seperti menurut Setyaningsih (2007) menjelaskan bahwa habitat protista
umumnya di air tawar maupun di air laut. Protista merupakan plankton, yaitu
organisme berukuran mikroskopis yang melayang-layang diperairan. Ada pula
yang melekat di daasar laut, danau, dan sungai. Protista yang dapat
berfotosintesis merupakan produsen utama dan penyedia makanan bagi
organisme didalam tanah, serasah dan di tempat-tempat di darat yang lembap.
Protista adapula yang hidup bersimbiosis di dalam organisme inang (horpes).
Beberapa Protista merupakan parasite yang mematikan bagi manusia dan
hewan. Anggota Protista sangat beragam, sehingga untuk mempermudah
dalam mempelajarinya, maka para ahli taksonomi membagi Protista dalam
tiga kategori yaitu: Protista yang menyerupai hewan (Protozoa), Protista yang
menyerupai tumbuhan (Protophyta), Protista yang menyerupai jamur
Dalam pengamatan pertama ditemukan protista Hydrodiction sp. Yang
banyak ditemukan di perairan air tawar atau air kolam, menurut Jati (2007)
menerangkan bahwa Hydrodictyon sp. merupakan salah satu jenis alga
berfilamen. Beberapa tipe alga berfilamen banyak ditemukan pada ordo
Cholorophyceae. Pada alga berfilamen, pertumbuhan terjadi dengan
melakukan pembelahan sel. Spirogyra, Cladophora dan alga filamen lainnya
akan mengalami pertumbuhan biomassa tiga kali lipat hanya dalam tiga hari
dan rata-rata sangat cepat selama beberapa periode, perkembangbiakannya
terjadi secara vegetatif yaitu dengan fragmentasi koloni. Setiap koloni akan
terbagi menjadi beberapa koloni kecil. Selanjutnya, setiap sel-sel koloni kecil
membelah sehingga terbentuklah koloni yang besar
Dalam pengamatan kedua diambil kembali air kolam yang sama dan
terdapat

protista

Nostoc,

seperti

menurut

Aryulina

(2004)

bahwa

Nostoc merupakan mikroalga berbentuk filamen yang dapat berkembang


menjadi koloni dengan ukuran, bentuk, tekstur dan warna yang bervariasi.
Secara makroskopik, Nostoc terlihat seperti koloni berbentuk bola dengan
diameter mulai dari 10 mm hingga mencapai 3 cm. Koloni Nostoc memiliki
tekstur permukaan yang kasar ataupun halus dengan kisaran warna dari hijau
tua hingga kehitaman, hijau kekuningan hingga cokelat
Dalam pengamatan ke tiga didapat protista Volvox sp. Seperti yang
dijelaskan oleh Purnomo (2010) bahwa Volvox adalah salah satu spesies
ganggang hijau yang berbentuk koloni. Koloni Volvox berbentuk menyerupai
bola. Pada sel-sel vegetatif bagian tepi berflagel dua. Koloni sel tersebut
dihubungkan satu dengan yang lain melalui benang-benang sitoplasma.
Volvox hidup di air tawar misalnya di sawah atau dikolam.Perkembangbiakan
vegetatif dengan menggunakan sel-sel vegetatif yang ukurannya lebih besar
dari sel vegetatif lainnya yang terdapat di dalam koloni. Sel-sel itu dinamakan
gonidia yang merupakan sel pemula. Koloni anak gonidia akan membelah
berulang kali sehingga terbentuk koloni baru yang berukuran kecil, yang
kemudian lepas dari koloni induk dan tumbuh menjadi koloni Volvox
baru. Perkembangbiakan generatif Volvox secara oogami sebagai berikut. Di
dalam koloni terdapat sel vegetatif yang lebih besar dari sel vegetatif yang
lain. Sel vegetatif tersebut akan berkembang menjadi anteridium yang
menghasilkan anterozoid dan oogonium yang menghasilkan sel telur (ovum).
Ovum yang telah dibuahi menjadi zigot yang kemudian mengalami
pembelahan, sehingga terbentuk koloni anak.
Dan pada pengamatan terakhir ditemukan protista Rivularia, menurut
Pracaya (2008) menjelaskan bahwa Rivularia. Berbentuk benang dan sel
bagian pangkal lebih besar daripada sel bagian ujung yang berakhir
menyerupai rambut sehingga berbentuk seperti cambuk dan ujungnya ada
trikoma meruncing

IV.

KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dari praktikum kali ini dapat disimpulkan
bahwa:
-

Untuk membuat preparat protophyta cukup mudah dengan hanya mengambil


2-3 tetes air kolam dan tetesi pada kaca objek yang ditutup dengan cover glass
kemudian diamati dibawah mikroskop.
Jenis dari protophyta sangat banyak diantarannya adalah volvox, hydrodiction
sp dan masih banyak lagi dengan karakteristik ada yang dapat bergerak dan
ada yang tidak dapat bergerak.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.


Jati, Wijaya, 2007. Aktif Biologi,Jakarta: Ganeca.
Pracaya. 2008.Protista. Jakarta: Penebar Swadaya.
Purnomo, Hari. 2010. Pengantar Pengendalian Hayati.Yogyakarta: CV Andi.
Setyaningsih, Eko. 2007. Biologi 1. Jakarta: Sinar Grafika.
Suyitno, A.L.2004. Penyiapan Specimen Awetan Objek Biologi. Yogyakarta:
Jurusan Biologi FMIPA UNY.
Yasmawan.2013.GanggangHijau(https://yasmawanbiologi.wordpress.com/201
3/03/20/chlorophyceae-ganggang-hijau/) [Diakses tanggal 14/04/2015
pukul 06.05 WIB].

Anda mungkin juga menyukai