Clomid, Serophene dll) yang mana obat ini bekerja lewat kelenjar di otak
(pituitari).
Obat-obatan hormonal yang menyebabkan SHSO disebut gonadotropin. Isinya
bisa berupa:
1.Folikel-stimulating hormone (FSH), yang merangsang pembentukan kista
multipel yang berisi cairan (folikel).
2.Luteinizing Hormone (LH), yang mendukung kematangan telur dan memicu
ovulasi
3.Human menopause gonadotropin (HMG), yang mengandung baik LH dan FSH
4.Human chorionic gonadotropin (HCG), yang menyebabkan lonjakan kadar LH
(LH surge), dalam siklus alami, sehingga menyebabkan folikel yang matang
untuk lepas dari ovarium.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko SHSO adalah :
1. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
2. Jumlah folikel banyak
3. Usia Muda
4. Berat badan rendah (kurus)
5. Tinggi atau tajamnya tingkat kenaikan estradiol (estrogen) sebelum suntikan
HCG
6. Pernah terkena SHSO sebelumnya
Wanita muda dengan sindrom ovarium polikistik (SOPK) berisiko tinggi untuk
terkena SHSO. Ada faktor-faktor risiko tidak menjamin akan mendapatkan SHSO,
dan kadang-kadang sindrom terjadi tanpa faktor risiko.
Komplikasi SHSO yang berat dapat berupa:
* Cairan bebas dalam perut (asites) dan kadang-kadang pada dada
* Gangguan elektrolit (natrium, kalium, lain-lain)
* Gumpalan darah di pembuluh besar, biasanya di kaki
* Gagal ginjal.
* Indung telur mengalami torsi (terpuntir).
* Pecahnya kista di ovarium, yang dapat mengakibatkan pendarahan serius
* Gangguan pernafasan (Sindroma gangguan pernapasan)
Beberapa komplikasi ini dapat mengancam nyawa, tetapi SHSO jarang yang
fatal. SHSO yang berat dapat meningkatkan risiko keguguran, baik langsung atau
tidak langsung.
Diagnosis sindrom hiperstimulasi ovarium didasarkan pada gejala bukan pada
tes apapun. Selama pengobatan dengan obat kesuburan, dokter secara teratur
akan mengevaluasi ovarium. Sindrom akan hilang dengan sendirinya dalam satu
atau dua minggu, atau agak lama jika sedang hamil. Pengobatan ditujukan untuk
membuat penderita nyaman, menurunkan aktivitas ovarium dan menghindari
komplikasi.
SHSO RINGAN
Untuk gejala ringan:
* Diberikan obat penghilang rasa sakit guna mengurangi ketidak-nyamanan di
perut, seperti acetaminophen atau ibuprofen.
* Hindari hubungan seksual, karena mungkin akan menyakitkan dan dapat
menyebabkan kista di indung telur pecah.
* Timbang badan setiap hari, dan beritahu dokter jika terjadi kenaikan berat
badan yang cepat atau tidak biasa.
SHSO Moderat
Jika gejala memburuk dengan cepat atau lebih lama dari seminggu, hubungi
dokter.
Pengobatan untuk SHSO yang berat bisa berupa:
* Obat anti-mual dan atau obat penghilang rasa sakit.
* Menimbang berat badan setiap hari dan mengukur lingkar perut. Catat setiap
perubahan
* Mengukur jumlah urin setiap hari
* Cek ke dokter untuk dilakukan tes darah untuk memantau adanya dehidrasi
(kurang cairan), ketidakseimbangan elektrolit dan masalah lain
* Minum cairan dalam jumlah besar, seperti minuman olahraga yang
mengandung elektrolit dan larutan karbohidrat
* Kalau sampai ada asites, maka bisa dilakukan penyedotan cairan (oleh dokter)
* Memakai stoking pendukung untuk mencegah trombosis di kaki
(penggumpalan darah)
SHSO yang parah
Harus rawat di RS, untuk dilakukan pemantauan ketat.