FARMASI FISIK
OLEH
PRAKTEK G KELOMPOK 2:
Berat jenis untuk penggunan praktis lebih sering didefinisikan sebagai perbandingan
massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang sama pada suhu atau temperatur
lain yang tertentu. Notasi tersebut sering ditemukan dalam pembacaan berat jenis : , ,dan .
Angka yang pertama menunjukkan temperatur udara dimana zat ditimbang;angka di bawah garis
miring menunjukkan temperatur air yang dipakai. Buku-buku farmasi menggunakan patokan 25 .
Berat jenis dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai tipe piknometer, neraca MohrWestphal, hidrometer dan alat-alat lain. (Martin.1990)
Metode penentuan untuk cairan terdiri atas : (Voigt.1994)
1.
Metode Piknometer. Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan
ruang, yang ditempati cairan ini. Untuk ini dibutuhkan wadah untuk menimbang yang dinamakan
piknometer. Ketelitian metode piknometer akan bertambah hingga mencapai keoptimuman
tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Keoptimuman ini terletak pada sekitar isi
ruang 30 ml.
2. Metode Neraca Hidrostatik. Metode ini berdasarkan hukum Archimedes yaitu suatu benda yang
3.
dicelupkan ke dalam cairan akan kehilangan massa sebesar berat volume cairan yang terdesak.
Metode Neraca Mohr-Westphal. Benda dari kaca dibenamkan tergantung pada balok timbangan
yang ditoreh menjadi 10 bagian sama dan disitimbangkan dengan bobot lawan. Keuntungan
penentuan kerapatan dengan neraca Mohr-Westphal adalah penggunan waktu yang singkat dan
mudah dlaksanakan.
Kerapatan atau density adalah massa per satuan volume, yaitu bobot zat per satuan
volume. Kerapatan juga merupakan turunan besaran karena menyangkut massa dan volume.
Batasannya adalah massa persatuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu, dan
dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik ( ). (Martin.1990)
Ketika suatu bubuk dituangkan kedalam sebuah wadah, volume yang menempati wadah
tersebut tergantung dari faktor seperti uuran partikel, bentuk partikel dan sifat parmukaan. Dalam
keadaan normal biasanya akan terdiri dari partikel padat dan ruang udara intrapartikel ( kosong
atau pori-pori ). Partikel sendiri juga terdiri atas pori tertutup atau pori intrapartikel. Jika serbuk
partikel dibiarkan dan diberi getaran atau tekanan, partikel akan bergerak relatif terhadap satu
sama lain untuk meningkatkan kerapatannya. Pada akhirnya kondisi kerapatan mampat dapat
tercapai yang tidak mungkin tanpa perubahan bentuk partikel. (Gibson.2004)
Kerapatan dari suatu bubuk, tergantung pada kondisi penangan tersendiri, dan ada
beberapa definisi yang bisa diterapkan juga untuk serbuk sebagai jumlah atau dari partikel
tunggal. Standar british 2955 (1958) mendefinisikan tiga bentuk yang bisa diterapkan untuk
partikel-partikel. Kerapatan partikel adalah jumlah massa partikel dibagi dengan volumenya.
Istilah yang berbeda berasal muncul dari cara dimana volume didefinisikan: (Gibson.2004)
1.
Kerapatan partikel sejati adalah ketika volume diukur tidak mencakup pori terbuka dan pori
2.
3.
1.
2.
3.
4. parafin
6.Aquadest
V. CARA KERJA
I. Penentuan volume piknometer pada suhu percobaan
1.Menimbang dengan teliti piknometer kosong dalam keadaan bersih dan kering
2.Mengisi piknometer dengan aquadest hingga penuh lalu ditimbang
3. air yang menempel diusap dengan tissue lalu menimbang piknometer dengan teliti.
4. Melihat tabel berapa kerapatan aquadest pada suhu percobaan.
5. Perhitungan :
Bobot pikrometer + air
: a gram
: b gram
Bobot aquadest
: (a-b)=c gram
=
aquadest (gram / ml )
= V ml
II.
Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat Cair dan zat padat
1.Piknometer bersih dan kering, mengisi penuh dengan zat cair kemudian ditutup. cairan yang
menempel diusap dengan tissue, menimbang dengan teliti. Misal bobotnya : D gram
d
kerapatan cairan
=
Vp
=x gram
NO BOBOT KOSONG(g)
1
32,7 g
2
32,7 g
3
32,7 g
Rata rata
BOBOT
PIKNO
+AIR (g)
57,2 g
57,1 g
57,2 g
BERAT AIR
(g)
Volume
piknometer
24,5 g
24,4 g
24,5 g
24,467
24,59 ml
24,53
24,59
24,57
=0,9902 g/ml
=24,59 ml
Replikasi II
Berat air=(berat piknometer +air)-berat piknometer kosong
= 57,1 g-32,7=24,4g
Vp=
=24,53 ml
Replikasi I
Berat air=(berat piknometer +air)-berat piknometer kosong
= 57,2 g-32,7=24,5 g
Vp=
=24,59 ml
1
2
3
Rata rata
Berat
piknometer
kosong (g)
32,7 g
32,7 g
32,7 g
Berat
piknometer+alkohol
(g)
52,5 g
52,4 g
52,3 g
Berat
alkohol(g)
Kerapatan cu g
19,8 g
19,7 g
19,6 g
0,806 g/ml
0,802 g/ml
0,798 g/ml
0,802g/ml
=0,806 g/ml
=0,802 g/ml
Replikasi 1 =
=0,8092
Replikasi II =
=0,8052
Replikasi 1 =
=0,8011
=0,798 g/ml
=0,81 g/ml
Bobot
pikno
kosong(g)
Pikno+air
penuh(g)
Pikno+zat
padat+air(
g)
Volume
zat padat
ml
Kerapatan zat
padat g/ml
23,9g
34 ,0g
33,5 g
33
1g
1,0040 ml
0,498 g/ml
23,9g
34,0 g
33,5 g
33
1g
1,0040ml
0,498 g/ml
23,9g
33,9g
33,5 g
33
0,9g
0,9036ml
0,553 g/ml
0,970 ml
0,5163 g/ml
Rata rata
Berat paraffin padat=0,5 g
Volume air yang ditempuh = volume zp (ml)
volume air ==
=0,99602 g/ml
Replikasi 1
m zp=(Pikno+air penuh)- Pikno+air(g)
=34,0 g-33g =1g
Volume zat padat= V1=
=1,0040 ml
Replikasi 2
m zp=(Pikno+air penuh)- Pikno+air(g)
=34,0 g-33g =1g
Volume zat padat=
=1,0040 ml
Replikasi 3
m zp=(Pikno+air penuh)- Pikno+air(g)
=33,9,0 g-33g 0,91g
=0,9036 ml
=0,498 g/ml
=0,498 g/ml
=0,553 g/ml
Replikasi 2:
Kerapatan=
Replikasi 3:
Kerapatan=
=0,5163 g/ml
VI. PEMBAHASAN
Pratikum ini bertujuan untuk menentukan kerapatan dan bobot jenis cairan dan padatan.
Kerapatan adalah massa per unit volume suatu zat pada temperatur tertentu biasanya pada suhu
25C ,20C,30C tapi yang sering digunakan 25C menurt FI edisi IV hal 1030
Sedangkan bobot defenisi perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat
pada suhu tertentu (biasanya pada suhu 25C), sedangkan rapat jenis (specific gravity) adalah
perbandingan antara bobot zat pada suhu tertentu ( dalam bidang farmasi biasanya digunakan
25/25). Berat jenis didefenisikan sebagai perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan
air. Harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika dengan tidak cara lain yang
khusus. Oleh karena itu, dilihat dari defenisinya, istilah berat jenis sangat lemah. Akan lebih
cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif. Berat jenis adalah perbandingan relatif antara
massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm atau 1000
kg/m. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi (Berat jenis tidak memiliki satuan),
dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok.
Dalam bidang farmasi kerapatan dan berat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai salah
satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula untuk uji
identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk cairan, serta dapat pula
diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat. alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu
piknometer. Piknometer digunakan untuk mencari bobot jenis dan hidrometer digunakan untuk
mencari rapat jenis. Piknometer biasanya terbuat dari kaca untuk erlenmeyer kecil dengan
kapasitas antara 10ml-50ml..
Dari percobaan ini diperoleh hasil dari volume pikno meter mengunakan aquadeskarena sudah
diketahui bobot jenisnya secara nyata p air pada suhu 25c yaitu 0,99602 g/ml(FI IV hal 1030)
Menurut literatur (FI IV ,1995)kerapatan alcohol antara 0,81-0,86 g/ml dalam praktikum ini
didapatkan 0,802 g/ml yang berarti sudah masuk rentang kerapatan menurut literature
Menurut literatur (FI IV ,1995) Bj alcohol yang di tentukan 0,81 g/ml tapi dalam praktikum ini
tidak memenuhi sesuai literature
Kerapatan dari paraffin Rata rata kerapatan=
4. Bj alcohol yang di tentukan 0,81 g/ml tapi dalam praktikum ini tidak memenuhi sesuai
literature
5. Bj parafin yang dalam praktikum ini tidak memenuhi sesuai literature
6. Semakin besar volume dan massa dari suatu senyawa,makinkecil kerapatan begitu juga
sebaliknya
DAFTAR PUSTAKA