Anda di halaman 1dari 21

Akne Vulgaris 201

LAPORAN TUTORIAL
BISUL BISUL KECIL PADA WAJAH

DISUSUN OLEH

KELOMPOK II
Ketua

: Iga Yudha Pratama

(12000015)

Sekretaris

: Saur Maria Fitri Sinambela

(12000025)

Anggota

: Lis morina

(12000044)

Jesika Ita Naomi

(12000034)

Syahputra hutasoit

(12000023)

Christine iglesia

(12000041)

Novita saragih

(12000045)

Rici fernando sihombing

(12000016)

Lestari gultom

(12000038)

Tri yusniarti

(12000037)

Fakultas Kedokteran
Universitas HKBP Nommensen
MEDAN
[Kelompok

2]

Page 1

Akne Vulgaris 201


4

PEMICU
Seorang siswi pelajar, K, 19 tahun datang dengan keluhan adanya bisul bisul kecil
bernanah pada daerah wajah, dada bagian atas, punggung dan lengan atas yang telah dialami
sejak 3 bulan. Awalnya berupa bintil - bintil merah kecil namun lama kelamaan menjadi
bisul bernanah. Kadang disertai adanya rasa gatal. Apa yang terjadi pada K ?

MORE INFO I
Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai :

Ruam : komedo, papul, pustul, nodul,krusta.


Lokasi : regio frontalis, maksilaris, mandibularis, nasalis, mentalis, infraclavicularis,
deltoideus, dan supraskapularis dextra et sinistra.

Hasil pemeriksaan darah rutin didapatkan : Hb 12,1 mg/dl, leukosit 6300/mm3, eritrosit 4,6
juta/mm3, trombosit 274.000/mm3, LED 8 mm/jam , hitung jenis leukosit : 0/2/4/60/28/6
Bagaimana kesimpulan saudara mengenai keadaan K ?

UNFAMILIAR TERMS
_
MASALAH
Objektif

: bintil

- bintil merah kecil serta adanya bisul bisul kecil bernanah

Subjektif : rasa gatal


Lokasi

: pada daerah wajah, dada bagian atas, punggung dan lengan atas

Lamanya : 3 bulan

[Kelompok

2]

Page 2

Akne Vulgaris 201


4

ANALISA MASALAH
Pelajar 19 tahun

Infeksi mikroorganisme

Pengeluaran mediator nflamasi

Inflamasi

Mengenai papilary dermis

Gatal

bintik merah kecil

bisul bernanah

LEARNING ISSUE
1. Diagnosis Banding Bisul Bisul kecil Bernanah
2. Defenisi Akne Vulgaris
3. Epidemiologi Akne Vulgaris
4. Etiologi Akne Vulgaris
5. Patogenesis Akne Vulgaris
6. Derajat Keparahan Akne Vulgaris
7. Faktor Predisposisi terjadinya Akne Vulgaris
8. Gejala Klinis Akne Vulgaris
9. Diagnosis Banding Akne Vulgaris
10.Penegakan Diagnosa Akne Vulgaris
11.Pencegahan dan Penatalaksanaan Akne Vulgaris
12.Komplikasi dan Prognosis

hipotesa
[Kelompok

2]

Page 3

Akne Vulgaris 201


4
AKNE VULGARIS

Pembahasan learning issue


1. Diagnosis Banding Bisul Bisul kecil Bernanah
Akne
Miliaria
Penyakit kulit yang tejadi Kelainan

Defenisi

kulit

akibat

akibat peradangan menahun retensi keringat, ditandai


folikel

pilosebasea

ditandai

dengan

komedo,

papul,

nodus,
Tanda dan Gejala

dan

yang dengan

adanya

vesikel

adanya milier
pustule,

kista

pada

tempat predileksinya
Terdapat Komedo, Papula, Terdapat nodul-nodul yang
Pustula,

Nodul,

Kista, kecil, terasa gatal

jaringan parut, terasa gatal,


dan

terdapat

bintil-bintil

merah kecil
Sampai sekarang

Etiologi

diketahui

secara

Penyebabnya.

belum Sampai sekarang penyebab


pasti nya belum diketahui secara
pasti

2. Defenisi Akne Vulgaris

[Kelompok

2]

Page 4

Akne Vulgaris 201


4
Penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja
dan dapat sembuh sendiri (Wasitaatmadja, 2007).
Defenisi lain akne vulgaris atau disebut juga common acne adalah penyakit radang menahun
dari apparatus pilosebasea, lesi paling sering di jumpai pada wajah, dada dan punggung.
Kelenjar yang meradang dapat membentuk papul kecil berwarna merah muda, yang kadang
kala mengelilingi komedo sehingga tampak hitam pada bagian tengahnya, atau membentuk
pustu atau kista; penyebab tak diketahui, tetapi telah dikemukakan banyak faktor, termasuk
stress, faktor herediter, hormon, obat dan bakteri, khususnya Propionibacterium acnes,
Staphylococcus albus, dan Malassezia furfur, berpera dalam etiologi (Dorland, 2002).

3. Epidemiologi Akne Vulgaris


Kligman mengatakan bahwa tidak ada seorang pun (artinya 100%) yang sama sekali tidak
pernah menderita acne. Di Amerika Serikat saja,tercatat lebih 17 jt penduduk yang
menderita acne setiap tahunnya dimana 75-95% diantaranya adalah usia remaja.
Pada suatu studi prevalensi acne yang di lakukan di kota Palembang,dari 5204 sampel berusia
14-21 tahun,didapatkan bahwa usia 15-16 tahun.
Berdasarkan sebuah penelitian retrospektif di Taiwan, didapatkan data kejadian acne sebesar
83% pada laki-laki dan 87% pada perempuan. Acne derajat ringan seringkali dijumpai saat
lahir,yang kemungkinan disebabkan karena stimulasi folikuler oleh androgen adrenal,dan
dapat berlanjut hingga periode neonatal. Namun ,pada mayoritas kasus.Acne menjadi
masalah signefikan sejak usia pubertas. Kasus terbanyak dijumpai pada pertengahan hingga
akhir remaja.Setelah itu,insidennya menurun perlahan. Namun ,pada wanita acne dapat
menetap hingga decade ketiga bahkan lebih (Zaengleindkk , 2008) .
Di RSUP.H. Adam Malik Medan,berdasarkan data yang di peroleh dari rekam medis selama
januari desember 2008 , dari total 5.573 pasien yang berobat ke Poliklinik Ilmu Kesehatan
Kulitdan Kelamin ,107 pasien (1,91%) diantaranya merupakan pasien dengan diagnosis
acne vulgaris. Dari jumlah tersebut 8,41% berusia 0-12 tahun,90,6% berusia 13-40 tahun,
dan hanya 0,93% yang berusia 41-65 tahun . hal ini menggambarkan bahwa acne vulgaris
yang terbanyak adalah usia remaja dan dewasa muda.
[Kelompok

2]

Page 5

Akne Vulgaris 201


4

4. Etiologi Akne Vulgaris


Penyakit yang disebabkan multifaktor, menurut Pindha (dalam Tumbuh Kembang Remaja
dan Permasalahannya 2004) faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya akne adalah:

Faktor genetik.
Faktor genetik memegang peranan penting terhadap kemungkinan seseorang menderita
akne. Penelitian di Jerman menunjukkan bahwa akne terdapat pada 45% remaja yang salah
satu atau kedua orang tuanya menderita akne, dan hanya 8% bila ke dua orang tuanya tidak
menderita akne.

Faktor ras.
Warga Amerika berkulit putih lebih banyak menderita akne dibandingkan dengan yang
berkulit hitam dan akne yang diderita lebih berat dibandingkan dengan orang Jepang.
Hormonal.
Hormonal dan kelebihan keringat semua pengaruh perkembangan dan atau keparahan
dari jerawat (Ayer J dan Burrows N, 2006). Beberapa factor fisiologis seperti menstruasi
dapat mempengaruhi akne. Pada wanita, 60- 70% akne yang diderita menjadi lebih parah
beberapa hari sebelum menstruasi dan menetap sampai seminggu setelah menstruasi.

Diet.
Tidak ditemukan adanya hubungan antara akne dengan asupan total kalori dan jenis makanan,
walapun beberapa penderita menyatakan akne bertambah parah setelah mengkonsumsi
beberapa makanan tertentu seperti coklat dan makanan berlemak.

[Kelompok

2]

Page 6

Akne Vulgaris 201


4
Iklim.
Cuaca yang panas dan lembab memperburuk akne. Hidrasi pada stratum koreneum epidermis
dapat merangsang terjadinya akne. Pajanan sinar matahari yang berlebihan dapat
memperburuk akne.

Lingkungan.

Faktor Pencetus
Mis : stress, masa pubertas
Akne lebih sering ditemukan dan gejalanya lebih berat di daerah industri dan pertambangan
dibandingkan dengan di pedesaan.

Stres.

Peningkatan kadar androgen

Akne dapat kambuh atau bertambah buruk pada penderita stres emosional.

Merangsang peningkatan produksi sebum

olikel rambut yang mengandung kelenjar sebasea besar menjadi tersumbat karena hiperkeratosis

Timbul komedo tertutup

Di dalam komedo Propionilbacterium acnes berproliferasi

5. Patogenesis Akne Vulgaris

Menyerang sebum

[Kelompok

2]

Page 7

Mengeluarkan zat-zat kimia

Akne Vulgaris 201


4

Peradangan

Zat-zat kimia bocor ke dermis

Tubuh memberi respon peradangan akut


[Kelompok

2]

Page 8

Papula, pustula, nodula

Akne Vulgaris 201


4

6. Derajat Keparahan Akne Vulgaris


Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
(FKUI)/ RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) membaginya menjadi tiga tingkat, yaitu
ringan, sedang, dan berat).
1. Ringan, bila :
Beberapa lesi tdk meradang pada 1
predileksi

Sedikit lesi meradang pada beberapa


tempat predileksi

Sedikit lesi beradang pada 1


predileksi

2. Sedang, bila :
Banyak

lesi

meradang

pada

predileksi
Beberapa lesi tak meradang pada lebih
dari 1 predileksi
Beberapa

lesi

beradang

pada

predileksi
Sedikit lesi beradang pada lebih dari 1
predileksi

[Kelompok

2]

Page 9

Akne Vulgaris 201


4
3. Berat, bila :
Banyak lesi tak beradang pada lebih
dari 1 predileksi
Banyak lebih beradang pada 1 atau
lebih predileksi

Terdapat 4 gradasi jerawat menurut Pillsbury (1963), yaitu :


1. Komedo di muka
2. Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam di muka
3. Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam di muka, dada, dan punggung.
4. Akne konglobata.
Frank (1970):
1. Akne komedonal non-inflamatoar
2. Akne komedonal inflamatoar
3. Akne papular
4. Akne papulo pustular
5. Akne agak berat
6. Akne berat
7. Akne nodulo kistik/ konglobata
Burke dan Cunliffe (1984):
1. Akne minor yang terdiri atas gradasi , , .
2. Akne mayor yang terdiri atas gradasi 1,1 , 1 ,1 , 2,2 , 3, 4, 5, 6, 7.
Plewig dan Kligman (1975):
1. Komedonal yang terdiri atas gradasi:
a. bila ada kurang dari 10 komedo dari satu sisi muka
b. bila ada 10 samapi 24 komedo
c. bila ada 25 sampai 50 komedo
d. bila ada lebih dari 50 komedo
[Kelompok

2]

Page 10

Akne Vulgaris 201


4
2. Papulopustul, yang terdiri atas 4 gradasi:
a. bila ada kurang dari 10 lesi papulopustul dari satu sisi muka
b. bila ada 10 sampai 20 lesi papulopustul
c. bila ada 21 sampai 30 lesi papulopustul
d. bila ada lebih dari 30 lesi papulopustul
3. Konglobata

7. Faktor Predisposisi Akne Vulgaris


Bangsa/ras
Makanan

: Kulit putih lebih banyak daripada kulit berwarna.


: Yang banyak mengandung lemak, mempermudah timbulnya

akne.
Musim/iklim

: Kelembapan dan temperatur yang tinggi berpengaruh terhadap

produksi sebum.
Kebersihan/higiene

: Kebersihan yang buruk mempermudah timbulnya akne.

Faktor keturunan

: Berpengaruh terhadap bentuk klinis akne.

[Kelompok

2]

Page 11

Akne Vulgaris 201


4
Infeksi

: Propionibacterium acnesberperanan dalam iritasi epitel folikel

dan mempermudah terjadinya akne.


Hormonal

: Androgenik lebih mudah menimbulkan penyakit.

Kosmetik

: Pemakaian kosmetika (pada akne kosmetik) yang bersifat

komedogenik dapat menimbulkan akne.


Kejiwaan/kelelahan

: Faktor ini tampak jika seseorang susah tidur dan menghadapi

pekerjaan yang memerlukan konsentrasi, maka akne akan kambuh.

8. Gejala Klinis Akne Vulgaris


Penampakan pada kulit

Tanda fisik pertama yang perlu diperhatikan adalah wajah dan tubuh bagian atas
menjadi sangat berminyak akibat peningkatan produksi sebum. Walaupun hal ini normal
terjadi pada masa pubertas, tetapi pada akne produksi sebum sangat berlebihan.Rambut di
kepala sering juga sangat berminyak.Kulit yang berminyak saja sudah cukup mengganggu
sehingga mendorong pasien untuk mencari pertolongan.

Komedo
Adanya komedo sangat membantu diagnosa.Ada dua tipe: tertutup (kepala
putih/white head) dan terbuka (kepala hitam/black head). Komedo tertutup lebih mudah
diraba daripada dilihat.Komedo ini berupa papula yang sangat kecil dengan titik atau
penonjolan di tengah.Lesi ini paling banyak terdapat di dahi dan pipi.Sedikit sekali terjadi
peradangan atau bahkan tidak ada. Komedo terbuka adalah folikel rambut yang tertutup dan
melebar, tetapi tidak jelas apa penyebab bercak-bercak hitam yang khas itu.Lesi peradangan
yang telah sembuh akan meninggalkan banyak bintik hitam,terutama pada bahu dan tubuh
bagian atas.Adanya komedo hitam bersifat patognomonik (memunculkan gejala atau
[Kelompok

2]

Page 12

Akne Vulgaris 201


4
keluhan) untuk akne pada pasien muda (walaupun kerusakan akibat sinar matahari yang
berlebihan dapat juga menyebabkan timbulnya bintik-bintik hitam).
Papula dan pustula
Pada sebagian besar pasien akne,timbul papula dan pustula.papula dan pustula dikenal
baik sebagai bintik-bintik kecil berwarna merah atau pustula dengan dasar yang
kemerahan.Keluhan nya adalah adanya rasa gatal atau sampai terasa sakit sekali.Papula
cepat sekali timbul, sering hanya dalam beberapa jam, dan kemudian biasanya berkembang
menjadi pustula.Sesudah beberapa hari akan menghilang.Sering kali lesi bisa muncul di
tempat yang sama.
Nodul dan kista
Dengan semakin bertambah parahnya keadaan,dan semakin bertambah dalamnya
peradangan, maka makin bertambah besarlah lesi yang dapat dilihat dan diraba, yang
berakibat akan terbentuknya nodul dan kista yang sangat dalam.Pada kebanyakan pasien
hanya timbul beberapa saja, tetapi pada beberapa orang bisa sangat banyak.Keadaan ini bisa
disebut dengan istilah akne konglobata.Lesi tersebut sering sangat menggangu, dan juga
bertahan jauh lebih lama dibandingkan dengan kebanyakan kelainan kulit superficial yang
lain.Beberapa lesi menjadi kronis, dengan akibat bisa terbentuk kista yang permanen.
Jaringan parut (SCAR)
Perjalanan akhir dari proses peradangan pada akne adalah terbentuknya parut, yang
akan menjadi penderitaan sepanjang hidup bagi remaja-remaja yang malang.Tanda yang
khas adalah terbentuknya jaringan parut yang kecil, berbentuk seperti butiran es dan dalam,
sedangkan pada kasus yang berat dapat terjadi perubahan yang besar, yaitu terjadi atrofi
(pembentukan keloid).

9. Diagnosis Banding Akne Vulgaris


Erupsi

Rosasea

Akneiformis
Kelainan kulit yang Penyakit
menyerupai
[Kelompok

2]

Dermatitis
Perioral
kulit Kelainan
kulit

akne kronis pada daerah yang

menetap
Page 13

Akne Vulgaris 201


4
Defenisi

berupa

reaksi sentral wajah yang dengan gambaran

peradangan

ditandai

folikular

dengan lesi

dengan kemerahan

manifestasi

pada tampak

klinis kulit

papulopustular

kulit

yang
sebagai

dan papuloeritema dan

telangiektasi
disertai

pustule

episode utamanya

yang
timbul

peradangan
disekitar mulut
Masih belum jelas, Tidak
diketahui, Masih belum jelas,
namun induksi obat namun
yang
Etiologi

factor namun

diberikan penyebabnya

secara

sistemik adalah

diakui

diduga

penyebabnya

makanan, berhubungan

sebagai psikis, obat-obatan, dengan

factor

penyebab infeksi,

musim, penggunaan

utama,

misalnya imunologi

obat

steroid

kortikosteroid,
ACTH, INH.
Terdapat papul dan Eritema,

Gejala Klinis

Bermanifestasi

pustul,

telangiektasia,

sebagai

monomorfik atau

papul,

papul

edema,

papul-

oligomorfik
dan pustule
Pada
mulanya Komedo
tidak

eritematosa atau

tanpa komedo
Disertai
demam,

tanpa

malaise,
umumnya
terasa gatal

ditemukan,
ada

bila

mungkin

dan

berkombinasi

tidak

dengan akne
Papul kemerahan

pustule

kecil

telangiektasia
Dapat disertai rasa
gatal

atau

terbakar ringan
tidak nyeri
Di seluruh bagian Sentral
wajah, Di sekitar daerah
tubuh
Tempat Predileksi

yang yakni hidung, pipi, mulut

mempunyai folikel dagu, kening dan


pilosebasea

alis.
meluas

Kadang
ke

leher

bahakan
[Kelompok

2]

Page 14

Akne Vulgaris 201


4
pergelangan tangan
atau kaki

Gambar

10.Penegakan Diagnosa Akne Vulgaris


A. Anamnesis
Pada anamnesis dapat dijumpai :
1)Keluhan Objektif, berupa ruam berbentuk komedo, papul, pustul, nodul, dan kista.
2)Keluhan Subjektif, berupa adanya rasa gatal pada lesi.
3)Lokasi, ruam ditemukan di tempat predileksi, yaitu di muka, bahu, dada bagian atas, dan
punggung bagian atas.
4)Lama timbul, akne vulgaris merupakan penyakit kulit akibat peradangan kronik. Jadi, lama
terjadinya lebih dari dua minggu.

B. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis akne vulgaris ditegakkan atas dasar klinis dan pemeriksaan ekskohleasi sebum,
yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor (sendok Unna). Sebum
yang menyumbat folikel tampak sebagai massa padat seperti lilin atau massa lebih lunak
bagai nasi yang ujungnya kadang berwarna hitam.
Pemeriksaan histopatologis memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa sebukan
sel radang kronis di sekitar folikel pilosebasea dengan massa sebum di dalam folikel. Pada
kista, radang sudah menghilang diganti dengan jaringan ikat pembatas massa cairan sebum
yang bercampur dengan darah, jaringan mati, dan keratin yang lepas.
Pemeriksaan mikrobiologis terhadap jasad renik yang mempunyai peran pada etiologi dan
patogenesis penyakit dapat dilakukan di laboratorium mikrobiologi yang lengkap untuk
tujuan penelitian, namun hasilnya kadang tidak memuaskan.
[Kelompok

2]

Page 15

Akne Vulgaris 201


4
Pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit (skin surface lipids) dapat pula
dilakukan untuk tujuan serupa. Pada akne vulgaris kadar asam lemak bebas (free fatty
acid) meningkat dan karena itu pada pencegahan dan pengobatan digunakan cara untuk
menurunkannya.

11.Pencegahan dan Penatalaksanaan Akne Vulgaris


Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari jerawat adalah sebagai berikut:
a) Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipis sebum dengan cara diet rendah
lemak dan karbohidrat serta melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan
kulit dari kotoran.
b) Menghindari terjadinya faktor pemicu, misalnya : hidup teratur dan sehat, cukup
berolahraga sesuai kondisi tubuh, hindari stres; penggunaan kosmetika secukupnya; menjauhi
terpacunya kelenjar minyak, misalnya minuman keras, pedas, rokok, dan sebagainya.
c) Memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai penyebab penyakit,
pencegahan dan cara maupun lama pengobatannya serta prognosisnya. Hal ini penting
terhadap usaha penatalaksanaan yang dilakukan yang membuatnya.

Penatalaksanaan
Pengobatan akne dapat dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan topikal, obat
sistemik, bedah kulit atau kombinasi cara-cara tersebut.
a) Pengobatan topikal.

Pengobatan topikal dilakukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan


peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi. Obat topical terdiri atas: bahan iritan yang
dapat mengelupas kulit; antibiotika topical yang dapat mengurangi jumlah mikroba dalam folikel
akne vulgaris.Terdiri atas:

I.Bahan Iritan :
1.Benzoil Peroksida
[Kelompok

2]

Page 16

Akne Vulgaris 201


4
-Antibakterial poten P.acnes
-Efek keratolitik & komedolitik, serta mempercepat resorbsi radang
-Akne papulopustular ringan & sedang serta akne komedonal
-Jgn jangka lama sensitizer
2.Asam retinoat (as.vit.A,Tretinoin)
-Menghambat hiperkeratosis,komedolitik
-Untuk segala bentuk akne,terutama akne tanpa peradangan / akne komedonal
-Cara:1x /hari(malam) Hindari sinar matahari,pembersih dgn alkohol tinggi,sabun.
-Bentuk larutan,gel,krim (konst.0,025%;0,05%; 0,1%)
3.Asam azaleat
- Inhibitor kompetitif tyrosinase,semula utk hiperpigmentasi,ternyata utk akne efektif
- Untuk akne komedonal,akne papulopustular ringan &sedang ok efek bakteriostatik &anti
komedogenik.

4.Zat iritan lain


Sulfur precipitatum,as.salisilat,resorsinol
II.Antibiotik topikal

-Menurunkan &menghambat P.acnes


-Menurunkan asam lemak bebas permukaan kulit.
-Tetrasiklin 1%,eritromisin 1%,klindamisin fosfat 1%
-Sangat efektif untuk akne yang meradang
B).Pengobatan Sistemik
[Kelompok

2]

Page 17

Akne Vulgaris 201


4
Tujuan:

-menekan aktifitas jasad renik


-menurunkan reaksi radang
-menekan produksi sebum
-mempengaruhi keseimbangan hormonal

Golongan Obat Sistemik


I.Antibiotik
-Tetrasiklin

Doksisiklin

Dosis awal 4x250 mg/hr sblm mkn (24 mgg/ lbh)

Varian tetrasiklin,penyerapan sangat

diturunkan sampai 250 baik,tidak dipengaruhi susu & makanan

mg/hr (6-8 mgg)


Kontraindikasi:

Dosis 1-2x50 mg/hr ssdh makan(2-4


wanita hamil minggu),selanjutnya sesuai keadaan lesi

&menyusui,anak-anak
-Eritromisin

-Minosiklin

Dosis 4x250mg/hr sblm mkn (2-6


mgg/lbh),diturunkan sampai 250 mg/hr.

Dosis1x100mg/hr atau 2x50 mg(36minggu), selanjutnya sesuai keadaan lesi

Aman utk wanita hamil

II.Obat Hormonal
Menekan produksi androgen & secara kompetitif menduduki reseptor organ target di
kel.sebaseame produksi sebum.
Indikasi: wanita dewasa dengan akne yang meradang, bila (-) respon obat
konvensional 3 bulan
Mis.:estrogen 50 mg/hr
anti androgen:siproteron asetat 2 mg/hr atau kombinasi keduanya 6-12 bulan
III.Retinoid
Isotretinoin me produksi sebum &P.acnes
Dosis 1mg/kgBB/hr (4-5 bln)
[Kelompok

2]

Page 18

Akne Vulgaris 201


4
Utk akne nodulokistika/konglobata yang tidak sembuh dgn pengobatan lain.
TERAPI BEDAH
Bedah listrik : Dilakukan pada komedo tertutup untuk mempermudah pengeluaran
sebum yang dapat mempercepat penyembuhan.
Bedah kimia : Dengn asam triklor asetat atau fenol untuk meratakan jaringan parut
yang berbenjol.
Bedah beku dengan bubur CO2 beku atau N2 cair : Untuk mempercepat
penyembuhan radang
Dermabrasi : Untuk meratakan jaringan parut hipotrofi atau hipertropi pasca akne
yang luas.

PENCEGAHAN AKNE VULGARIS


Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari jerawat adalah sebagai berikut:
Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipis sebum dengan cara diet rendah lemak dan
karbohidrat serta melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit dari
kotoran.
Menghindari terjadinya faktor pemicu, misalnya : hidup teratur dan sehat, cukup berolahraga
sesuai kondisi tubuh, hindari stres; penggunaan kosmetika secukupnya; menjauhi terpacunya
kelenjar minyak, misalnya minuman keras, pedas, rokok, dan sebagainya.
Memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai penyebab penyakit, pencegahan
dan cara maupun lama pengobatannya serta prognosisnya. Hal ini penting terhadap usaha
penatalaksanaan yang dilakukan yang membuatnya putus asa atau kecewa (Wasitaatmadja,
2007).

12.Komplikasi dan Prognosis


Komplikasi
* Lesi akne dapat berlanjut menjadi permanent scarring.

Prognosis
* Pada pria, akne biasanya menghilang pada usia dewasa muda. Lima persen pria masih
memiliki akne pada usia 25 tahun.
* Pada wanita, 12% masih memiliki akne di usia 25 tahun, sedangkan 5% masih memiliki
akne di usia 45 tahun.
* Rata-rata prognosis orang dengan akne adalah baik.
[Kelompok

2]

Page 19

Akne Vulgaris 201


4

KESIMPULAN
Dari hasil anamnesis serta pemeriksaan fisik, maka dapat didiagnosa pasien menderita
akne vulgaris.karena dari anamnesis didapatkan bahwa adanya keluhan bisul-bisul kecil
bernanah pada daerah wajah, dada bagian atas, punggung dan lengan atas yang telah dialami
sejak 3 bulan. Dan pada pemeriksaan fisik didapati ruam seperti komedo, papul, pustul, nodul
serta krusta.

DAFTAR PUSTAKA

Verma. S, Heffernan. MP. Fungal Disease. In, Fitzpatricks Dermatology in General


Medicine. Ed. 7th . Vol 1 & 2. New York, Amerika. 2008. P.1807-1818
Djuanda, Adhi, dkk. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI
Gunawan G. S, Nafrialdi S R, Elysabeth. (2007). Farmakologi dan terapi. Departemen
farmakologi dan terapetik FKUI : Jakarta

[Kelompok

2]

Page 20

Akne Vulgaris 201


4

[Kelompok

2]

Page 21

Anda mungkin juga menyukai

  • PMK Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas PDF
    PMK Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas PDF
    Dokumen168 halaman
    PMK Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas PDF
    meirlin
    Belum ada peringkat
  • Upaya Promkes COVID 19 Baru
    Upaya Promkes COVID 19 Baru
    Dokumen21 halaman
    Upaya Promkes COVID 19 Baru
    Icha Icha
    100% (1)
  • PERMENKES 26/2020
    PERMENKES 26/2020
    Dokumen5 halaman
    PERMENKES 26/2020
    SURYONO
    Belum ada peringkat
  • PERMENKESEHATAN TB
    PERMENKESEHATAN TB
    Dokumen163 halaman
    PERMENKESEHATAN TB
    Nadilla De Putri
    100% (1)
  • Sol
    Sol
    Dokumen9 halaman
    Sol
    Nia Ratna Rukhia
    Belum ada peringkat
  • Baris Berbaris
    Baris Berbaris
    Dokumen36 halaman
    Baris Berbaris
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Tugas PBB
    Tugas PBB
    Dokumen2 halaman
    Tugas PBB
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Slide Modul14 NAPZA
    Slide Modul14 NAPZA
    Dokumen17 halaman
    Slide Modul14 NAPZA
    Moesyarofah Hartati
    Belum ada peringkat
  • Surat Permohonan BNN
    Surat Permohonan BNN
    Dokumen2 halaman
    Surat Permohonan BNN
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Tinea Versikolor
    Tinea Versikolor
    Dokumen9 halaman
    Tinea Versikolor
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Sol
    Sol
    Dokumen9 halaman
    Sol
    Nia Ratna Rukhia
    Belum ada peringkat
  • Sosialisasi Germas
    Sosialisasi Germas
    Dokumen13 halaman
    Sosialisasi Germas
    Heva Cii Mpuzz Nakal
    Belum ada peringkat
  • Acne Vulgaris Angel
    Acne Vulgaris Angel
    Dokumen15 halaman
    Acne Vulgaris Angel
    Nonny Zalukhu
    Belum ada peringkat
  • Refarat EDE
    Refarat EDE
    Dokumen12 halaman
    Refarat EDE
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan Asma
    Penatalaksanaan Asma
    Dokumen3 halaman
    Penatalaksanaan Asma
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Abort Us
    Abort Us
    Dokumen23 halaman
    Abort Us
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Asma Mhs
    Asma Mhs
    Dokumen102 halaman
    Asma Mhs
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Abort Us
    Abort Us
    Dokumen23 halaman
    Abort Us
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Kelainan KuliT Akibat Infeksi Bakteri
    Kelainan KuliT Akibat Infeksi Bakteri
    Dokumen20 halaman
    Kelainan KuliT Akibat Infeksi Bakteri
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • 9 Penyakit Menular
    9 Penyakit Menular
    Dokumen19 halaman
    9 Penyakit Menular
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Proposal Napza PDF
    Proposal Napza PDF
    Dokumen28 halaman
    Proposal Napza PDF
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Asma - Sardiansyah
    Asma - Sardiansyah
    Dokumen3 halaman
    Asma - Sardiansyah
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Aritmia
    Aritmia
    Dokumen3 halaman
    Aritmia
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Proposal Napza PDF
    Proposal Napza PDF
    Dokumen28 halaman
    Proposal Napza PDF
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Congestive Heart Failure
    Congestive Heart Failure
    Dokumen3 halaman
    Congestive Heart Failure
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • PPT CHF
    PPT CHF
    Dokumen31 halaman
    PPT CHF
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Jamur Kulit dan Mikosis Sistemik
    Penyakit Jamur Kulit dan Mikosis Sistemik
    Dokumen38 halaman
    Penyakit Jamur Kulit dan Mikosis Sistemik
    ammaa_
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Refraksi
    Kelainan Refraksi
    Dokumen41 halaman
    Kelainan Refraksi
    Saur Maria Fitri Sinambela
    Belum ada peringkat
  • Adelia Siagian
    Adelia Siagian
    Dokumen3 halaman
    Adelia Siagian
    Erida Tobing
    Belum ada peringkat
  • Phbs Antika Bumi
    Phbs Antika Bumi
    Dokumen10 halaman
    Phbs Antika Bumi
    fajarini88
    Belum ada peringkat