Anda di halaman 1dari 67

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan , mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu
adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemaka
Jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan
standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan
kesehatan,pencegahan, dan pengobatan penyakit,serta pemulihan
kesehatan. Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil
pemeriksaan
laboratorium
digunakan
untuk
penetapan
diagnosis,pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan
penyakit,serta penentuan prognosis. Oleh karena itu, hasil pemeriksaan
laboratorium harus selalu terjamin mutunya. Untuk meningkatkan mutu
hasil pemeriksaan laboratorium, mutlak perlu dilaksanakan kegiatan
pemantapan Mutu (Quality Assurance), yang mencakup berbagai
komponen kegiatan. Salah satu komponen kegiatan adalah Praktek
laboratorium yang benar .
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi Laboratorium perlu
dibuat standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak
dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada
umumnya dan pasien laboratorium Rumah sakit Rawamangun. Berkaitan
dengan hal tersebut diatas maka dalam melakukan pelayanan laboratorium
di Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun harus berdasarkan standar
pelayanan laboratorium Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun.

A. Tujuan
Pedoman Pelayanan laboratorium bertujuan :
1. Membantu penetapan diagnosa dan penatalaksanaan penderita secara
benar, tepat, teliti dan cepat serta secara umum dan berkesinambungan
turut berperan aktif dalam upaya penyempurnaan mutu pelayanan
rumah sakit.
2. Terlaksananya pengembangan sumber daya manusia dan sarana yang
digunakan dengan mengacu standar keilmuan agar pelayanan
laboratorium patologi kinik dilakukan oleh tenaga yang profesional
dan sarana yang memadai.
B. Ruang lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pelayanan Instalasi Laboratorium RS. Khusus Bedah
Rawamangun meliputi :
1. Pasien Rawat Inap
Yaitu pasien yang dirawat di ruang perawatan RS Khusus Bedah
Rawamangunyang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
2. Pasien Rawat Jalan
Yaitu pasien dari unit gawat darurat dan pasien dari poli rawat jalan RS
Khusus Bedah Rawamangunyang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
3. Pasien Luar
Yaitu pasien dari Dokter luar RS Khusus Bedah Rawamangunmaupun
Dokter yang bekerja-sama dengan RS Khusus Bedah Rawamangunyang
memerlukan pemeriksaan laboratorium.
4. Pasien Medical Check-Up
Yaitu pasien yang berasal dari Instalasi Rawat Jalan yang akan melakukan
medical check-up dan pasien dari perusahaan maupun dari asuransi yang
bekerja-sama dengan RS Khusus Bedah Rawamangunyang memerlukan
pemeriksaan laboratorium.
C. Batasan Opersional
Instalasi laboratorium merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki
tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang standard serta
memadai untuk memberikan pelayanan laboratorium kepada pasien
sebagai penunjang penegakan diagnosa oleh para klinisi.
Dalam keadaan tertentu yang menghendaki pelayanan khusus laboratorium
dapat melayani kunjungan ke rumah ( home service ) maupun ke
kantor/perusahaan ( MCU service ) untuk pengambilan bahan
pemeriksaan. Pelayanan laboratorium memerlukan penanganan secara
terpadu dan pengaturan dalam satu sistim.

Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Hematologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaa antara lain Hematologi
Utin, Hematologi Lengkap, Golongan darah, Hitung Retikulosit, Hitung
Eosinofil, Morfologi sel darah dan Hemostasi Lengkap.
Pemeriksaan Kimia
Pemeriksaan Kimia adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan antara lain : Glukosa darah, Faal Hati lengkap, Faal Gnjal,
Analisa lipid, Elektrolit.
Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan Urine adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan yang membutuhkan bahan urin antara lain : Urine Rutin,
Urine Lengkap, Tes Kehamilan dan Drug monitoring.
Pemeriksaan Faeces
Pemeriksaan Faeces adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan yang membutuhkan bahan dari faeces antara lain : Faeces
Rutin, Faeces Lengkap dan darah samar.
Pemeriksaan Bakteriologi
Pemeriksaan Bakteriologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan antara lain : Sediaan langsung Gram, Sekret vagina/uretra,
Sputum BTA langsung
Pemeriksaan Serologi / Immunologi
Pemeriksaan Serologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan yang memerlukan serum sebagai bahan pemeriksaan, adapun
pemeriksaannya antara lain : VDRL, TPHA, NS1, Salmonella IgM,
Dengue Blot IgG/IgM, HbsAg, Anti HBs, Anti HCV Total, Anti HIV.
D. Landasan Hukum
1. UU Nomor 23 tahun 1992 TENTANG KESEHATAN
2. UU Nomor 22 1999 TENTANG PEMERINTAH DAERAH.
3. Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1996 RENTANG TENAGA
KESEHATAN.
4. Peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2000 TENTANG
KEWENANGAN PEMERINTAH DAN KEWENANGAN PROPINSI
DAERAH OTONOM.
5. Keputusan Presiden nomor 17 tahun 2000 TENTANG SUSUNAN
ORGANISASI DAN TUGAS DEPARTEMEN, SEBAGAIMANA
TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN
NOMOR 82 TAHUN 2001.

6. Keputusan Presiden nomor 102 tahun 2001 TENTANG


KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN
ORGANISASI, DAN TATA KERJA DEPARTEMEN.
7. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 04/MENKES/SK/I/2002
TENTANG LABORATORIUM KESEHATAN SWASTA.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumder Daya Manusia
Berikut ini adalah daftar kualifikasi sdm di unit kerja laboratorium.
Adapun daftar kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No

Nama Jabatan

Ka. Instalasi Lab

2
3

Pendidikan

Sertifikasi

S2 Kedokteran
Spesialis Patologi
Klinik
Ka. Operasional D3 Analis
Lab
Staff Analis
D3 Analis / SMAK

Jumlah
1
orang
1
orang
6
orang

B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan tenaga kerja di unit laboratorium RS. Rawamangun
berdasarkan non shift / shift. Tenaga kerja di unit laboratorium saat ini
berjumah 6 orang yang memegang tanggung jawab sebagai :
Ka. Instalasi
: 0 orang
Ka. Operasional : 1 orang
Staff Analis
: 5 orang
C. Pengaturan Jaga
Hari kerja di perusahaan adalah 6 (enam) hari kerja dalam seminggu dan
jam kerja standar perusahaan adalah 40 jam dalam satu minggu. RS
Khusus Bedah Rawamangunmerupakan rumah sakit yang beroperasional
selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan disesuaikan
dengan ketentuan jam kerja standar perusahaan.
Bagi karyawan yang bekerja secara shift, maka waktu kerjaa akan diatur
secara mandiri oleh unit kerja yang bersangkutan dan tetap mengacu pada
jam kerja standar yaitu selama 40 jam dalam satu minggu dengan 6 hari
kerja. Untuk karyawan yang waktu kerja melebihi jam kerja standar maka

kelebihan tersebut akan diperhitungkan dalam kebijakan lembur


perusahaan.
Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :
Batas toleransi keterlambatan karyawan dalam satu bulan adalah

30 menit.
Apabila keterlambatan karyawan terjadi melebihi dari batas

toleransi yang diberikan maka karyawan tersebut akan


mendapatkan evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung.
Apabila terjadi keterlambatan selama 3 bulan dalam satu tahun

karyawan akan diberikan surat peringatan.


Izin meninggalkan dinas maksima adalah 3 jam dalam satu hari

kerja dengan persyaratan mengisi form Izin Meninggalkan Dinas


(IMD) yang ditanda tangani oleh atasan langsung dan dapat
dipertanggung jawabkan urgensinya.
Pengaturan tenaga kerja di RS. Rawamangun berdasarkan sistim shift dan
non shift dapat dilihat di bawah ini :
Karyawan shift : Senin Minggu
Shift I
: 07.00 14.00
Shift II
: 14.00 20.00
Shift III
: 20.00 07.00
Karyawan non shift
Senin Jumat
: 08.00 16.30

BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah
Luas Ruang Kerja : Luas ruang laboratorium 22,55 m2

Meja kerja

19

18

17

Meja kerja

2
3
6

6
1
5
1
4

4
1
4
3

7
9

Keterangan Gambar :
1. Meja arsip
2. Troly peralatan sampling
3. Meja sampling
4. Kursi pasien
5. Kulkas
6. Meja dan Komputer
7. Lemari Arsip
8. Meja Administrasi
9. Wastafel

10.Tempat pewarnaan
11. Rak tempat pengering
12. Centrifuge
8 LED
13. Rak
14. Mikroskop
15. Waterbath
16. Rotator
17. Spektrofotometer
18. Rak Mikropipet dan mikropipet
19. Hematology Analyzer

B. Standar Fasilitas
Peralatan Kerja
Peralatan yang tersedia di Laboratorium mengacu kepada buku pedoman
laboratorium Departemen Kesehatan RI untuk penunjang kegiatan
pelayanan terhadap pasien laboratorium.
Alat alat yang ada di laboratorium :
1) Komputer ( 1 set )
Komputer dipergunakan untuk membuat biling, hasil laboratorium
dan administrasi lainnya.
2) Sysmex KX-21 ( 1 unit )

10
1
2
1
2

1
1

Sysmex KX-21 dipergunakan untuk pemeriksaan hematologi


lengkap dengan 3 diff count, pemeriksaan diff count dibaca secara
manual menggunakan mikroskop.
3) Datachem DTN-410 ( 1 unit )
Datachem DTN-410 dipergunakan untuk pemeriksaan kimia secara
semi otomatis, meliputi pemeriksaan : Faal hati, faal ginjal, analisa
lipid.
4) XD 686 ( 1 unit )
XD 686 dipergunakan untuk pemeriksaan Elektrolit dalam darah
(Natrium,Kalium,Chlorida)
5) Mikroskop ( 1 unit )Mikroskop dipergunakan untuk pemeriksaan
yang memakai mokroskop, antara lain : Sediment urin, faeses
lengkap, preparat Gram, preparat BTA, Preaparat malaria, preparat
langsung sekret uretra/vagina, hitung eosinofil, retikulosit dan
cross check trombosit dengan slide.
6) Centrifuger ( 2 unit )
Centrifuger dipergunakan untuk memutar darah, urin, hdl
precipitat.
7) Kulkas ( i unit )
Kulkas dipergunakan untuk menyimpan reagensia dan serum yang
perlu disimpan
8) Rotator ( 1 unit )
Rotator dipergunakanuntuk pemeriksaan widal dan vdrl
9) Mikropipet ( 3 unit )
Mikropipet terdiri dari : 1 unit soccorex fix 100 , 1 unit soccorex
variable 0-50 , 1 unit soccorex variable 100-1000 .
Dipergunakan untuk pemeriksaan sero-imunologi dan kimia darah
Laboratorium RS Khusus Bedah Rawamangunberlokasi di lantai I yang
terdiri dari ruang sampling / administrasi, ruang billing, ruang kerja
Hematologi, Kimia, Serologi, Urin dan Faeces.

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Jenis Pelayanan
Kriteria Pemeriksaan laboratorium :
Waktu pemeriksaann
Jenis pemeriksaan
Cito
jam
Gula Darah Sewaktu
1 jam
Elektrolit
jam
Hematologi lengkap tanpa LED
Biasa Cito
jam
Widal
1 jam
Bilirubin bayi
jam
Golongan darah
jam
Masa perdarahan (BT)
jam
Masa pembekuan (CT)
Biasa
jam
Hematologi Rutin
1 jam
Hematologi Lengkap
1 jam
Kimia Darah
jam
Urin lengkap
1 jam
Faeces lengkap
Keterangan : Hal tersebut diatas berlaku jika semua alat keadaan baik,
dan untuk hitung jenis leukosit tidak ditemukan sel muda, karena akan
dikonsulkan ke penanggung jawab laboratorium.
Prosedur Pemberian Nomor dan Pencatatan Hasil Laboratorium:
HEMATOLOGI
1) Catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan
2) Catat nomor, nama, tanggal lahir, dokter pengirim, kamar pasien
dan jenis pemeriksaan di buku arsip laboratorium
3) Catat nomor, nama, tanggal lahir pada sampel pasien
4) Hasil dari print out alat di klip dengan steples pada formulir
permintaan pemeriksaan lalu dicatat di buku arsip laboratorium
sesuai dengan nomor spesimen.
5) Hasil dari buku arsip laboratorium kemudian baru ditulis pada
kertas hasil
6) Nomor urut laboratorium hematologi setiap bulan berubah, dari
awal bulan mulai nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.
KIMIA
1) Catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan.
Catat nomor, nama pasien, tanggal lahir/umur, dokter pengirim,
kamar pasien dan jenis pemeriksaan di buku arsip laboratorium

10

2) Catat nomor, nama, tanggal lahir pada sampel pasien


3) Catat di kertas kerja kimia, nomor nama pasien dan jenis
pemeriksaan
4) Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja Kimia sesuai dengan
nomor spesimen, baru dipindahkan ke buku arsip laoratorium.
5) Dari buku arsip laboratorium kemudian baru ditulis pada lembar
hasil.
6) Nomor urut laboratorium Kimia setiap bulan berubah, dari awal
bulan mulai nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.
SEROLOGI/IMUNOLOGI
1) Catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan
2) Catat nomor, nama pasien, tanggal lahir/umur, dokter pengirim,
kamar pasien dan jenis pemeriksaan di buku arsip laboratorium
3) Catat nomor, nama, tanggal lahir pada sampel pasien
4) Catat di kertas kerja kimia, nomor nama pasien dan jenis
pemeriksaan
5) Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja Kimia sesuai dengan
nomor spesimen, baru dipindahkan ke buku arsip laoratorium.
6) Dari buku arsip laboratorium kemudian baru ditulis pada lembar
hasil.
7) Nomor urut laboratorium Kimia setiap bulan berubah, dari awal
bulan mulai nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.
BAKTERIOLOGI
1) Catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan
2) Catat nomor, nama pasien, tanggal lahir/umur, dokter pengirim,
kamar pasien dan jenis pemeriksaan di buku arsip laboratorium
3) Catat nomor, nama, tanggal lahir pada sampel pasien
4) Catat di kertas kerja kimia, nomor nama pasien dan jenis
pemeriksaan
5) Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja Kimia sesuai dengan
nomor spesimen, baru dipindahkan ke buku arsip laoratorium.
6) Dari buku arsip laboratorium kemudian baru ditulis pada lembar
hasil.
7) Nomor urut laboratorium Kimia setiap bulan berubah, dari awal
bulan mulai nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.
URINE
1) Catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan
2) Catat nomor, nama pasien, tanggal lahir/umur, dokter pengirim,
kamar pasien dan jenis pemeriksaan di buku arsip laboratorium
3) Catat nomor, nama, tanggal lahir pada sampel pasien
4) Catat di kertas kerja kimia, nomor nama pasien dan jenis
pemeriksaan

11

5) Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja Kimia sesuai dengan


nomor spesimen, baru dipindahkan ke buku arsip laoratorium.
6) Dari buku arsip laboratorium kemudian baru ditulis pada lembar
hasil.
7) Nomor urut laboratorium Kimia setiap bulan berubah, dari awal
bulan mulai nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.
FAECES
1) Catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan
2) Catat nomor, nama pasien, tanggal lahir/umur, dokter pengirim,
kamar pasien dan jenis pemeriksaan di buku arsip laboratorium
3) Catat nomor, nama, tanggal lahir pada sampel pasien
4) Catat di kertas kerja kimia, nomor nama pasien dan jenis
pemeriksaan
5) Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja Kimia sesuai dengan
nomor spesimen, baru dipindahkan ke buku arsip laoratorium.
6) Dari buku arsip laboratorium kemudian baru ditulis pada lembar
hasil.
7) Nomor urut laboratorium Kimia setiap bulan berubah, dari awal
bulan mulai nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.

Pengelolaan Spesimen
TATA LAKSANA PELAYANAN TEKNIK PENGAMBILAN DAN
PENANGANAN SPESIMEN
Persiapan Pasien :
1) Pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam post prondial.
2) Sebelum pemeriksaan pasien harus berpuasa selama 10 jam.
3) Pagi hari pasien diambil darah dan urin untuk pemeriksaan glukosa
puasa, kemudian pasien makan dan minum seperti biasa, selesai
makan pasien puasa lagi selama 2 jam.
4) Pasien diambil darah dan urin yang kedua untuk pemeriksaan
glukosa 2 jam pp.
5) Pemeriksaan Profil Lipid :
6) Pasien diharuskan puasa selama 12 jam
Persiapan Alat :
1) Spuit, Tube vacutainer
2) Lancet, Autoclick, Wing needle, Tourniquet
3) Objek glass, Cover glass
Persiapan Bahan :
12

1) Kapas alcohol
2) Micropore
Teknik Pengambilan Spesimen :
Darah Vena
1) Catat nama, nomor laboratorium, jenis pemeriksaan yang diminta.
2) Gunakan sarung tangn sebelum pengambilan darah.
3) Pasang tourniquet pada daerah yang akan diambil darahnya.
4) Desinfeksi bagian vena yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
5) Tusuk vena dengan jarum spuit atau vacutainer sampai terlihat
darah keluar.
Pemeriksaan Hematologi Lengkap
: Darah EDTA 3 ml.
Pemeriksaan Kimia Klinik
: Darah beku 5 ml.
Pemeriksaan Immunologi
: Darah beku 5 ml.
Pemeriksaan Hematologi+Kimia+Immun : Darah EDTA + beku 10 ml.
6) Asumsi pengambilan darah diatas sesuai dengan jumlah item
pemeriksaan laboratorium.
7) Tourniquet dilepaskan
8) Cabut jarum dengan menempelkan kapas kering diatasnya
9) Rekatkan plester mikropore.
Darah Kapiler
1) Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang dewasa dan anak,
tumit kaki pada bayi.
2) Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alkohol.
3) Tusuk dengan lancet Autoclick secepat mungkin.
4) Buang tetes darah pertama dengan kapas kering, tetes darah
selanjutnya diambil.
5) Rekatkan lokasi tusukan dengan kapas kering dan plester
micropore.
Darah Arteri
1) Lokasi pengambilan arteri radialis, arteri brachialis, arteri
femoralis.
2) Gunakan spuit 1 cc atau 3 cc, ambil heparin secara aseptis dan
basahi bagian dalam spuit.
3) Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alkohol.
4) Tusuk arteri dengan posisi jarum tegak lurus atau pada sudut 90
derajat.
5) Tarik jarum dari pembuluh darah setelah didapat darah yang
dibutuhkan kemudian ujung jarum ditusuk ke gabus atau karet.
6) Tempelkan kapas kering pada lokasi bekas tusukan dan rekatkan
dengan plester micropore.
7) Bolak balik spuit agar darah tercampur homogen.
Urin
1) Urin sewaktu : Unuk urin lengkap, tes kehamilan.
13

2) Urin sewaktu yang dikeluarkan pada saat akan diperiksa (sewaktuwaktu)


3) Urin ditampung dengan pot urin bersih dan tertutup.
4) Beri label identitas pasien
5) Urin pagi : Untuk urin lengkap
6) Urin yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur
7) Urin ditampung ke dalam pot urin bersih dan tertutup
8) Beri label identitas pasien
9) Urin 24 jam : Untuk creatinin clearance, protein kantitatif,
elektrolit urin.
10)Cara Penampungan urin 24 jam, misal :
11) Jam 7 pagi, penderita mengeluarkan urin, urin dibuang.
12)Tampung semua urin yang dikeluarkan sampai dengan jam 7 pagi
esok harinya.
13)Untuk creatinin clearance, penampung urin terlebih dahulu di beri
thymol 2 ml.
14)Campur semua urin setiap selesai menampung, jangan sampai ada
yang tertumpah.
Faeces
1) Ambil sedikit faeces ke dalam wadah bersih dan bertutup, jangan
bercampur dengan urin
2) Ambil bagian yang ada darah dan lendirnya.
Sputum
1) Ambil sputum pada saat pertama kali pasien bangun tidur pagi hari
2) Tampung pada wadah bersih, kering, bermulut besar dan tertuup.
Pleura dan cairan tubuh lain
Tampung semua sampel/bahan pada wadah bersih, kering, dan
bermulut lebar.
Sekret / Swab
Bahan diambil dari swab vagina, uretra, tenggorok, telinga, hidung
sesuai dengan permintaan dokter.
Kultur
Pada pemeriksaan kultur, sampel ditampung pada wadah bersih
dan steril
PENGOLAHAN SPESIMEN
Bentuk yang untuk
dianalisa
Darah tidak boleh beku

Jenis Spesimen

Perlakuan pada spesimen

Darah EDTA

Homogenisasi
Centrifuger 3000 rpm, 5
Serum
menit

Darah Beku

14

Darah Citrat
Centrifuger 1000 rpm
Darah
tanpa
anti
koagulan
(masa Segera dianalisa
pembekuan)
Urin (Urinalisa ) : Kimia Homogenisasi
urin
Centrifuger 2000 rpm, 5
Sedi menit
men urin

Plasma

Urin Tes Kehamilan

Segera dianalisa

Urin segar

Darah segar
(Gall kultur / MO darah)

Masukkan ke dalam botol


Darah dalam botol
bactec

Darah segar
Urin segar
Endapan urin

Tata Laksana Penyimpanan Spesimen


Simpan semua spesimen sesuai dengan nomor urut, tanggal, dan hari serta bulan
penyimpanan.
Serum
Disimpan di freezer selama 1 bulan pada suhu -20c, setelah disimpan selama 1
bulan, sisa serum dibuang
Darah EDTA
Sisa sampel darah EDTA disimpan selama 24 jam pada suhu 8c, setelah itu
dibuang
Darah Beku
Sisa sampel darah beku disimpan selama 36 jam pada suhu 8c , setelah itu
dibuang
Urin
Sisa sampel urin disimpan pada suhu kamar ( 15-30c ),sampai dengan pergantian
shift kerja, setelah itu dibuang.
Faeces
Sisa sampel faeces disimpan pada suhu kamar ( 15-30c ),sampai dengan
pergantian shift kerja, setelah itu dibuang.
Cairan Tubuh
Sisa sampel cairan tubuh disimpan pada suhu 8c selama 1 minggu, setelah itu
dibuang.
Jenis Pemeriksaan Laboratorium
PEMERIKSAAN

HARI
KERJA

BAHAN

15

SELESAI HASIL

HEMATOLOGI :
1. Darah rutin
Darah EDTA 3 ml
2. Darah lengkap
Darah EDTA 3 ml
3. Golongan darah / Darah perifer
Rh
4. Hitung eosinofil
Darah EDTA 3 ml
5. IT Ratio
Darah EDTA 3 ml
6.
MCV, MCV, Darah EDTA 3 ml
MCHC
7.
Hitung jenis Darah EDTA 3 ml
leukosit
8. LED
Darah EDTA 3 ml
9. Gambaran Darah Darah EDTA 3 ml
Tepi
10. Malaria
Darah EDTA 3 ml
11. Retikulosit
Darah EDTA 3 ml

Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari

15 menit
1 jam
15 menit

Setiap hari
Setiap hari

30 menit
30 menit

Setiap hari

15 menit

Setiap hari

30 menit

Setiap hari
Setiap hari

1 jam
1 hari

Setiap hari
Setiap hari

1 jam
30 menit

HEMOSTASIS :
1. Waktu perdarahan
2. Waktu pembekuan

Darah
Darah

Setiap hari
Setiap hari

20 menit
20 menit

URINALISIS :
1. Urin rutin
2. Urin lengkap
3. Tes kehamilan
4. Glukosa urin

Urin segar 10 ml
Urin segar 10 ml
Urin segar 10 ml
Urin segar 10 ml

Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari

20 menit
30 menit
20 menit
20 menit

FAECES :
1. Faeces Rutin
2. Faeces lengkap
3. Darah samar

Faeces
Faeces
Faeces

Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari

30 menit
45 menit
30 menit

ANALISA CAIRAN
TUBUH :
1. Analisa sperma
2. Transudat / Exudat
3. Cairan Sendi
4. Cairan Otak

Sperma
Cairan Pleura
Cairan Sendi
Cairan Otak

Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari

3 jam
2 hari
2 hari
2 hari

16

DRUG
MONITORING :
1. Amphetamine
2. Cannabis
3. Opiate
4. Benzodiazepine
5. Coccaine
KIMIA :
KARBOHIDRAT :
1. Glukosa puasa

Urin segar 10 ml
Urin segar 10 ml
Urin segar 10 ml
Urin segar 10 ml
Urin segar 10 ml

Darah
ml
2. Glukosa 2 jam pp
Darah
ml
3. Glukosa sewaktu
Darah
ml
4.
Glukosa kurva Darah
harian
ml
5. Glukosa Toleransi Darah
Test
ml

Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari

20 menit
20 menit
20 menit
20 menit
20 menit

/ serum 0,5 Setiap hari

15 menit

/ serum 0,5 Setiap hari

15 menit

/ serum 0,5 Setiap hari

15 menit

/ serum 0,5 Setiap hari

15 menit

/ serum 0,5 Setiap hari

2 jam

PEMERIKSAAN

LEMAK :
1. Trigliserida
2. Kolesterol total
3. Kolesterol HDL
4. Kolesterol LDL

17

BA
HA
N

HA
RI
KE
RJ
A

SEL
ESA
I
HAS
IL

Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml
Ser
um

Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti

1
jam
1
jam
1
jam
1
jam

FUNGSI GINJAL :
1. Urium
2. Kreatinin
3. Asam urat
4. Creatinin Clereance
5. Urea Clereance

FUNGSI HATI :
1. Protein total
2. Albumin
3. Globulin
4. Bilirubin total
5. Bilirubin direk
6. Bilirubin indirek
7. SGOT
8. SGPT
9. Gamma GT
10. Alkali fosfatase

18

0,5
ml
Ser
um
0,5
ml

ap
hari

Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml
Uri
n 24
jam
Uri
n 2
jam

Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari

1
jam
1
jam
1
jam
1
jam
1
jam

Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml

Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari

1
jam
1
jam
1
jam
1
jam
1
jam
1
jam

ELEKTROLIT :
1. Natrium
2. Kalium
3. Chlorida
4. Kalsium
5. Magnesium
6. Posfor anorganik

19

Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml

Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari

1
jam
1
jam
1
jam
1
hari

Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml

Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap

1
jam
1
jam
1
jam
1
hari

BAKTERIOLOGI :
1. Pewarnaan Gram
3. Pewarnaan BTA
4.
3. Sediaan langsung sekret
uretra
4. Sediaan langsung sekret
Vagina

Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml
Ser
um
0,5
ml

hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari

1
hari
1
hari

Spu
tum
,
cair
an
tubu
h
Spu
tum
,
cair
an
tubu
h
Sek
ret
uret
ra

Seti
ap
hari
Seti
ap
hari
Seti
ap
hari

1
jam
2
jam
1
jam

Sek

20

Seti
ap
hari

1
jam

ret
vagi
na
PEMERIKSAAN
SEROLOGI :
1. VDRL
2.
Salmonella
IgM
(Tubex)
3. Widal
4. HbsAg
5. Anti HCV
6. Anti HIV
7. Anti Dengue IgG
8. Anti Dengue IgM
9. TPHA
10. ASTO
11. CRP
12. RA Faktor
13. Anti HBs

BAHAN

HARI KERJA

Serum 0,5 ml
Serum 0,5 ml

45 menit
Setiap hari 2 jam
Setiap hari
30 menit
Setiap hari
30 menit
Setiap hari
30 menit
Setiap hari
30 menit
Setiap hari
30 menit
Setiap hari
30 menit
Setiap hari
1 hari
Setiap hari
1 hari
Setiap hari
1 hari
Setiap hari
1 hari
Setiap hari
1 hari
Setiap hari

Serum 0,5 ml
Serum 0,5 ml
Serum 0,5 ml
Serum 0,5 ml
Serum 0,5 ml
Serum 0,5 ml
Serum 0,5 ml
Serum 0,5 ml
Serum 0,5 ml
Serum 0,5 ml
Serum 0,5 ml

SELESAI
HASIL

B. Alur Pelaporan mutu


Pendaftaran dan Pencatatan :
Pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat jalan :
Pasien datang dengan formulir pemeriksaan laboratorium, mendaftar di
bagian pendaftaran, kemudian
ke laboratorium
Di laboratorium dibuatkan nota biaya, diminta ke kasir untuk melakukan
pembayaran
Pasien diambil sampel di laboratorium oleh petugas laboratorium.
Petugas laboratorium memberi label pada sampel yang telah diambil
Di laboratorium pasien diberitahu kapan hasil selesai dan nota biaya asli
untuk pengambilan hasil.
Setelah hasil pemeriksaan selesai, ditulis di buku hasil pemeriksaan
Hasil ditulis pada kertas hasil, diberi amplop.
Hasil diberikan ke pasien dengan menunjukkan nota biaya yang telah
bercap lunas.

21

Pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat inap :


Doktermemberitahu
instruksi pemerikaan
laboratorium,
dibuat
pemeriksaan laboratorium rangkap tiga yang ditandatanganioleh dokter
yang meminta.
Formulir laboratorim harus diisi lengkap : Nama, Tanggal lahir/Umur,
jenis kelamin, Jenis pemeriksaan, kamar pasien dan jam pemeriksaan.
Petugas laboratorium mencatat dibuku pemeriksaan dan membuat nota
biaya
Nota biaya disetor ke kasir
Petugas laboratorium mengambil sampel darah pasien ke ruang rawat
sesuai instruksi permintaan pemeriksaan.
Petugas laboratorium memberi label pada sampel yang telah diambil.
Untuk sampel urin, faeces diambil oleh perawat dengan wadah sampel
yang telah diberi label oleh petugas laboratorium dan cairan tubuh , seperti
: Cairan pleura, cairan otak, cairan sendi, diambil oleh dokter dan dikirim
langsung ke laboratorium oleh perawat dan harus diserahkan ke
laboratorium dengan menyertakan formulir permintaan pemeriksaan yang
sudah diisi lengkap data pasien.
Setelah penyemplingan, petugas laboratorium (analis) segera melakukan
pemeriksaan.
Setelah hasil pemeriksaan selesai, dicatat di buku pemeriksaan, dan ditulis
pada lembar hasil.
Hasil pemeriksaan laboratorium diberikan kepada perawat di bagian rawat
inap.

Pengelolaan Limbah
1. Pemisahan Limbah
Limbah dipisahkan dalam kantong kuning untuk sampah infeksius dan
container dengan kantong sampah hitam untuk sampah non infeksius.
Limbah benda tajam / jarum suntik dimasukkan ke dalam wadah khusus
benda tajam yang tahan tusukan seperti safety box atau jerigen bekas.
Beri label pada tempat limbah
Pergunakan alat pelindung diri setiap menangani limbah.
2. Pengumpulan dan Pengangkatan limbah
Periksa wadah limbah kantong kuning, jika sudah terisi bagian, ganti
dengan kantong kuning yang kosong.
Kantong kuning yang telah terisi limbah infeksius tadi diikat, diambil
oleh petugas cleaning service dibawa ke tempat pengolahan limbah.

22

Periksa wadah limbah kantong hitam, jika sudah terisi bagian, ganti
dengan kantong hitam yang kosong.
Kantong hitam yang telah terisi limbah non infeksius tadi diikat, diambil
oleh petugas cleaning service dibawa ke tempat pengolahan limbah.
Periksa wadah limbah benda tajam ( safety box/jerigen ), jika sudah terisi
bagian, ganti dengan safety box yang kosong.
Safety box / jerigen yang telah terisi limbah tadi ditutup, kemudian
diambil oleh petugas cleaning service, dibawa ke tempat pengolahan
limbah.
KODE WARNA YANG DISARANKAN UNTUK
LIMBAH
WARNA
KANTONG

JENIS LIMBAH

Limbah rumah tangga biasa, tidak


digunakan untuk menyimpan atau
mengangkut limbah klinis

HITAM

Semua jenis limbah infeksius yang


akan dibakar

KUNING

Laporan Hasil dan Arsip


TATA LAKSANA PELAPORAN HASIL :
1. Penulisan hasil di kertas kerja
Tulis nama, nomor laboratorium, dan jenis pemeriksaan pada lembar
kertas kerja.
Cocokkan hasil yang ditulis dengan hasil print out dari alat.
2. Penulisan hasil di buku arsip laboratorium
Tulis nama, nomor laboratorium, tanggal lahir, dokter yang meminta
pemeriksaan dan jenis pemeriksaan.
Cocokkan hasil yang ditulis dengan hasil di kertas kerja dan hasil print out
dari alat.
3. Penulisan hasil pemeriksaan laboratorium
a. Secara Manual

23

Tulis identitas pasien yang terdiri dari nama, tanggal lahir, nomor
laboratorium, dokter pengirim, tanggal periksa dan jam pemeriksaan.
Tulis hasil di formulir hasil pemeriksaan, lalu di paraf oleh analis
pemeriksa.
Bubuhkan stempel laboratorium dan di tanda-tangani oleh Dokter
penanggung jawab laboratorium.
Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat
TATA LAKSANA PEMELIHARAAN ALAT-ALAT LABORATORIUM:
1. Lemari es (refrigerator) dan Freezer
a. Menggunakan lemari es dan freezer khusus untuk laboratorium.
b. Tempatkan lemari es sedemikian rupa,sehingga bagian belakang lemari es
masih longgar untuk aliran udara dan
fasilitas kebersihan kondensor.
c. Pintu lemari es harus tertutup baik untuk mencegah keluarnya udara dingin
dan bagian pendingin.
d. Membersihkan dan defrost setiap 2 bulan dan setelabh terjadi pemadaman
listrik.
e. Pemantauan dilakukan, pencatatan suhu setiap hari pada permulaan kerja ( 2
8 C)
f. Freezeer dilakukan hal yang sama, sesuai suhu yang di gunakan (-15 sampai
20 C)
g. Lemari es dan freezer harus selalu daLam keadaan hidup.
h. Untuk perawatan setiap 6 bulan sekali.
2. Inkubator
a. Bagian dalam inkubator dan rak harus di bersihkan secara teratur dengan di
desinfektan.
b. Pemantauan,catat suhu setiap hari pada permulaan kerja.
c. Perbedaan suhu 2C, pengaturan suhu perlu di stel kembali,Suhu yang
masih dapat diterima adalah + 2C dari
suhu yang diinginkan.
d. Perawatan setiap 6 bulan sekali.
3. Centrifus
a. Letakkan centrifus pada tempat yang datar.
b. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai tiap centrifus. Beban
harus di buat seimbang sebelum
dicentrifus
24

dijalankan,kecuali pada sentrifus mikrohematokrit karena tabung kapiler


sangat kecil.
c. Pastikan bahwa penutup telah tertutup dengan balk dan kencang sebelum
centrifus di jalankan.
d. Bensihkan dinding bagian dalarn dengan larutan anti septic setiap minggu atau
bila terjadi tumpahan atau tabung
pecah.
e. Pada pengguna sentnifus mikro hematokrit.tabung kapiler harus di tutup pada
salah satu ujungnya untuk
menghindari keluar darahnya.
f. Periksa bantalan pada wadah tabung, bila bantalan tidak ada maka tabung
mudah pecah waktu di centrifus
karena adanya gaya sentrifugal yang kuat menekan tabung kaca ke dasar
wadah,bantalan harus sesuai dengan
ukuran dan bentuk tabung.
g. Putar tombol kecepatan pelan-peIan sesuai kecepatan yang di perlukan.
h. hentikan segera bila beban tidak seimbang atau terdengar suara aneh.
i. Jangan mengoperasikan centrifus dengan tutup terbuka.
j. Jangan menggunakari centrifus dengan kecepatan yang lebih tinggi dari
keperluan.
k. Jangan membuka tutup centrifus sebelum centrifus benar-benar telah berhenti.
I. Perawatan setiap tahun.
4. Mikroskop
a. Mikroskop di letakkan di tempat yang datar.
b. Biasakan memeriksa dengan menggunakan lensa objektif l0x dulu, bila sasaran
jelas, perbesar dengan objektif 40x,
dan bila perlu dengan 100x. Untuk pembesaran 100x gunakan minyak emersi.
c. Bersihkan lensa dengan kertas lensa yang di basahi dengan xylol setiap hari
setelah selesal bekerja,terutama bila
terkena minyak imersi.
d. Jangan membersihkan / merendam lensa dengan alkohol atau sejenisnya
karena akan melarutkan perekatnya
sehingga lensa dapat lepas dari rumahnya.
e. Jangan membiarkan mikroskop tanpa lensa okuler atau objektif,karena kotoran
akan mudah masuk.
f. Saat mikroskop di simpan, lensa objektif 10x atau 40x tidak boleh berada pada
satu garis dengan kondensor, karena

25

dapat mengakibatkan lensa pecah bila ulir makrometer dan mikrometernya


sudah rusak.
g. Membersihkan dan melumasi penyangga setiap minggu.
h. Mikroskop di simpan di tempat yang kelembabannya rendah, jangan
menyentuh lensa dengan Jari.
I. Periksa kelurusan sumbu kondensor setiap bulan.
5. Fotometer / spectrometer
a. Gunakan lampu yang sesuai dengan masing-masing jenis fotometer
b. Tegangan listrik harus stabil.
c. Hidupkan alat terlebih dahulu selama 5 30 menit ( tergantung jenis / merek
alat ), supaya cahaya lampu menjadi
stabil.
d. Monokromator atau filter harus bersih, tidak lembab, tidak berjamur.
e. Kuvet ( tergantung jenisnya ) harus tepat meletakkannya,sisi yang di lalui
cahaya harus menghadap ke arah cahaya,
bagian tersebut harus bersih. tidak ada bekas tangan, goresan ataupun
embun.Untuk menghindari hal tersebut
pegang kuvet di ujung dekat permukaan.
f. Isi kuvet harus cukup sehingga seluruh cahaya dapat melalui isi kuvet.
g. Tidak boleh ada gelembung udara dalam kuvet.
h. Untuk pemeriksaan enzimatik, kuvet harus di inkubasi pada suhu yang sesuai
dengan suhu pemeriksaan.
i. Amplifire/ pengolah signal harus berfungsi dengan baik.
j. Jangan menyentuh lampu dengan tangan, karena lemak dan tangan yang
melekat pada permukaan lampu akan
menimbulkan bekas yang sulit dihilangkan, bila tersentuh tangan waktu
mengganti lampu, segera bersihkan dengan
alkohol.
6. Shecker/ rotator
a. Bersihkan bagian luar alat dan bagian-bagian yang berputar.
b. Kencangkan sekrup pada rangka pengocok.
c. Minyaki mesin.
d. Periksa ke-aus-an sikat dan bagian berputar Iainnya.
7. Kamar hitung
a. Kamar hitung dan kaca penutup harus bersih sebab kotoran ( jamur, pertikel
debu ) pada pengamatan di bawah
mikroskop akan terlihat sebagai sel.

26

b. Periksa di bawah mikroskop, apakah garis garis pada kamar hitung terlihat
jelas dan lengkap.
c. Kamar hitung dan kaca penutup harus kering, bila basah akan menyebabkan
terjadinya pengenceran dan
kemungkinan sel darah akan pecah, sehingga jumlah sel yang dihitung menjadi
berkurang.
d. Kaca penutup harus tipis,rata,tidak cacat dan pecah, sebab kaca penutup
berfungsi untuk menutup sampel, bila
cacat atau pecah maka volume dalam kamar hitung menjadi tidak tepat.
e. Cara pengisian kamar hitung; dengan menggunakan pipet Pasteur dalam posisi
horizontal, sampel dimasukkan
dalam kamar hitung yang tertutup kaca penutup.
f. Bila pada pengisian terjadi gelembung udara di dalam kamar hitung atau
sampel mengisi parit kamar hitung /
menggenang kamar lain, atau kamar hitung tidak terisi penuh, maka pengisian
harus dibuang.
g. Cuci kamar hitung segera setelah dipakai dengan air mengalir atau dengar air
detergent encer.
h. Bila masih kotor, rendamlah dengan air detergent, kemudian bilas dengan air
bersih.
I. Pada waktu mencuci kamar hitung tidak boleh menggunakan sikat.
8. Pipet
a. Gunakan pipet gelas yang sesuai dengan peruntukannya yaitu pipet transfer
yang di pakai untuk memindahkan
sejumlah volume cairan yang tetap dengan teliti, serta pipet ukur yang dipakai
untuk memindahkan berbagai
volume tertentu yang diinginkan.
b. Gunakan pipet yang bersih dan kering serta ujungnya masih utuh dan tidak
retak.
c. Cara penggunaan pipet harus disesuaikan denganjenis pipet.
d. Pemipetan cairan tidak boleh menggunakan mulut.
e. Pemindahan cairan dan pipet ke dalam wadah harus dilakukan dengan cara
menempelkan ujung pipet yang telah di
keringkan dahulu bagian luarnya dengan kertas tissue pada dinding wadah /
bejana dalam posisi tegak lurus dan
cairan dibiarkan mengalir sendiri.
f. Pipet volumetrik tidak boleh ditiup.

27

g. Pipet ukur yang mempunyai tanda cincin di bagian atas, setelah semua cairan
dialirkan maka sisa cairan diujung
pipet dikeluarkan dengan ditiup memakai alat bantu pipet.
h. Pipet ukur yang tidak mempunyai cincin tidak boleh ditiup.
i. Pipet dengan volume kecil ( 1 - 500 L ), harus di bilas untuk mengeluarkan
sisa cairan yang menempel pada dinding
bagian dalam.
j. Pipet untuk pemeriksaan biakan harus steril.
k. Pipet yang telah di pakai untuk memipet larutan basa harus dibilas dahulu
dengan larutan yang bersifat asam
dengan kosentrasi rendah, sedangkan yang telah dipakai untuk memipet larutan
asam harus di bilas dengan larutan
basa Iemah, kemudian di rendam dalam aquadest selama satu malam,
kemudian di bilas lagi dengan aquademineral.
l. Pipet yang sudah di pakai harus direndam dalam larutan antiseptic, kemudian
baru di cuci.
9. Pipet semiotomatik
a. Pada pipet semiotomatik, tip pipet tidak boleh di pakai ulang, karena
pencucian tip pipet akan mempengaruhi
kelembaban plastik tip pipet, juga pengeringan seringkali menyebabkan tip
meramping dan berubah bentuk saat
pemanasan.
b. Penggunaan tidak boleh melewati batas skala tip dan pipetnya.
c. Tip yang di gunakan harus terpasang erat .
d. Sesudah penggunaan harus di bersihkan dan disimpan dengan baik di dalam
rak pipet.
10. Alat gelas
a. Tabung yang di pakal harus selalu bersih.
b. Untuk pemakaian ulang, cuci gelas dengan deterjen ( sedapatnya netral ) dan
oksidasi (hipokiorit), kemudian bilas
dengan aquades
Pencucian alat laboratorium
o Cairan pencuci : Larutan netral 2 %
o Cairan pelarut : Extran netral 20 ml
o Air sampai
: 1 liter,
Cara pencucian.:

28

- Rendam alat yang di cuci dalam air sampai bersih, kemudian rendam dalam
larutan extran netral 2% selama 2- 24
jam, bila air terlalu kotor rendam Iebih lama.
- Setelah itu di bilas dengan air sampai sisa - sisa larutan extran tidak tertinggal
pada alat yang di cuci.
- Alat kaca di masukkan dalam incubator dengan suhu 50 - 60C dan alat plastik
di keringkan dengan suhu kamar 15
25C.
11. Hematology Analyzer Sysmex KX-21
A. Perawatan Harian.
Shutdown
Pastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan tombol [Shutdown].
Letakkan CELLCLEAN di bawah Aspiration Probe, kemudian tekan Start
Switch untuk memulai proses.
Tarik botol CELLCLEAN dari bawah Probe setelah terdengar bunyi Beep
dua kali. Proses ini memakan waktu sekitar 5 menit.
Matikan alat setelah pesan Turn OFF the power tertampil.
Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.
Memeriksa Trap Chanber dan kosongkan jika perlu
Langkah ini hanya dilakukan jika terdapat cairan di dalam Trap Chamber.
Matikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memstikan Pressure
dan Vacuum telah tidak terakumulasi dalam alat.
Buka Trap Chamber dengan memutarnya berlawanan arah dengan jarum
jam. Kemudian buanglah cairan yang ada didalamnya.
Bersihkan dan keringkan, kemudian pasangkan kembali. Pastikan tertutup
dengan benar.
Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.
B. Perawatan Mingguan.
Membersihkan SRV Tray
Matikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memastikan Pressure
dan Vacuum telah tidak terakumulasi di dalam alat.
Buka Front Cover dan keluarkan SRV Tray dengan menggesernya ke
samping.
Cucilah dengan air bersih dan keringkan.
Pasang SRV Tray ke tempatnya dan tutup kembali Front Cover.
Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.
C. Perawatan Bulanan ( atau setiap 2500 Samples )
Membersihkan Waste Chamber

29

Pastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan tombol [Select].


Tekan tombol [7] untuk memilih 7. Maintenance, kemudian tekan
tombol [1] untuk memilih 1. Clean Waste Chamber.
Letakkan CELLCLEAN di bawah Aspiration Probe, kemudian tekan Start
Swicth untuk memulai proses.
Tarik botolCELLCLEAN dari bawah Probe setelah terdengar bunyi Beep
dua kali. Proses ini memakan waktu sekitar 15 menit.
Setelah proses selesai, secara otomatis alat akan menjalankan Background
Run sebelum kembali ke status Ready.
Bila ada Background Error, lakukan Background Run atau Auto Rinse.
Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.
Catatan :
Sebenarnya alat akan meminta operator untuk melakukan perawatan ini sekali
sebulan atau setiap 2500 Samples secara otomatis, pada saat alat dihidupkan.
Operator dapat melakukannya saat itu juga atau menundanya sementara waktu
untuk dilakukan kemudian dengan prosedur seperti diatas.

Membersihkan Transducer
Pastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan tombol [Select].
Tekan tombol [7] untuk memilih 7.Maintenance, kemudian tekan
tombol [2] untuk memilih 2. Clean Trasducer.
Buka Front Cover, Gunakan mini pipet yang tersedia, tuangkan
CELLCLEAN sebanyak 1 ml ke dalam masing-masing Transducer dengan
membuka Transducer Cover.
Tutup Transducer Cover dan Front Cover, kemudian tekan Start Switch
untuk memulai proses. Proses ini akan memakan waktu sekitar 7 menit.
Setelah proses selesai, secara otomatis alat akan menjalankan Background
Run sebelum kembali ke status Ready.
Bila ada Background Error, lakukan Background Run atau Auto Rinse.
Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist

Catatan :
Sebenarnya alat akan meminta operator untuk melakukan perawatan ini sekali
sebulan atau setiap 2500 Samples secara otomatis, pada saat alat dihidupkan.
Operator dapat melakukannya saat itu juga atau menundanya sementara waktu
untuk dilakukan kemudian dengan prosedur seperti diatas.

30

D. Perawatan 3 Bulanan ( atau setiap 7500 Samples )


Membersihkan SRV (Sample Rotor Valve)
Matikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memastikan Pressure
dan Vacuum telah tidak terakumulasi di dalam alat.
Buka Front Cover dan keluarkan SRV Tray dengan menggesernya ke
samping.
Turunkan secara perlahan Rinse Cup dengan kedua tangan, sampai terlepas
dari Aspiration Probe.
Bukalah SRV Fixing Screw dengan menekan sambil memutarnya
berlawanan arah dengan jarum jam.
Keluarkan ketiga bagian SRV secara bersamaan. Setelah itu baru
dipisahkan masing-masing bagiannya untuk dibersihkan.
Bersihkan masing-masing bagian SRV dengan menggunakan tissue tak
berserat dan larutan CELLCLEAN yang diencerkan 1:10. Setelah selesai
bilas dengan aquabidest secukupnya.
Pasang kembali masing-masing bagian SRV satu per satu pada tempatnya.
Kemudian pasang SRV Fixing Screw dengan menekan sambil memutarnya
searah dengan jarum jam.
Psang SRV Tray dan masukkan kembali Rinse Cup pada Aspiration Probe.
Tutup kembali Front Cover dan hidupkan alat.
Pastikan nilai Background sesuai dengan spesifikasi. Lakukan tindakan
lain yang diperlukan, jika terjadi Error.
Lakukan QC untuk memastukan tidak ada problem fungsi setelah proses
perawatan ini.
Pastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan tombol [Select].
Tekan tombol [7] untuk memilih 7. Maintenance, kemudian tekan
tombol [3] untuk memilih 3. Reset SRV Counter.
Layar SRV Counter akan tertampil. Tekan tombol [1] untuk memilih 3.
Reset untuk mereset SRC Counter.
Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.

Catatan :
Sebenarnya alat akan meminta operator untuk melakukan perawatan ini sekali
setiap 3 bulan atau setiap 7500 Samples secara otomatis, pada saat alat
dihidupkan. Operator dapat melakukannya saat itu juga atau menundanya
sementara waktu untuk dilakukan kemudian dengan prosedur seperti diatas.

31

E. Perawatan tidak Berkala ( jika diperlukan )


Auto Rinse
Pastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan tombol [Select].
Tekan tombol [5] untuk memilih 5. Auto Rinse.
Setelah proses selesai, secara otomatis alat akan menjalankan Background
Run.
Bila masih terjadi Background Error, lakukan tindakan lain yang
diperlukan.
Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.
Membersihkan Rinse Cup
Matikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memastikan Pressure
dan Vacuum telah tidak terakumulasi di dalam alat.
Turunkan secara perlahan Rinse Cup dengan kedua tangan, sampai terlepas
dari Aspiration Probe.
Lepas kedua selang yang tersambung agar Rinse Cup dapat dicuci dengan
air.
Setelah selesai, keringkan Rinse Cup dan pasangkan kembali kedua
selangnya dan pasang Rinse Cup pada tempatnya dengan benar.
Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.
Membersihkan WBC / RBC Transducer Aperture secara manual
Pastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan tombol [Select].
Tekan tombol [7] untuk memilih 7.Maintenance, kemudian tekan
tombol [4] untuk memilih 4. Drain TD Chamber.
Transducer Chamber akan dikosongkan secara otomatis. Jika telah
kosong, akan tertyampil pesan untuk mematikan alat.
Matikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memastikan Pressure
dan Vacuum telah tidak terakumulasi di dalam alat.
Buka Front Cover dan kendorkan Transducer Cover Thumbscrew untuk
membukanya.
Letakkan tissue di bawah Transducer untuk menyerap sisa cairan, sebelum
membuka Chanber Plug dari Transducer yang ingin dibersihkan.
Dengan menggunakan Aperture Brush yang telah dibasahi dengan
CELLCLEAN, bersihkan Transducer Aperture dengan hati-hati.
Setelah selesai, tutup kembali Chamber Plug dari Transducer yang baru
saja dibersihkan dengan benar agar tidak bocor.
Tutup Transducer Cover dan Front Cover, kemudian hidupkan alat.
Pastikan nilai Background sesuai dengan spesifikasi. Lakukan tindakan
lain yang diperlukan, jika terjadi Error.
Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.

Catatan :
32

Bila saat melakukan pembersihan Transducer Aperture alat sudah dalam


keadaan mati, maka tiga langkah pertama pada prosedur ini tidak perlu
dilakukan.

F. TATA LAKSANA KALIBRASI ALAT-ALAT LABORATORIUM:


Kalibrasi Lampu halogen Datachem DTN-410
a. Posisi main menu, hisap aquabidest
b.Tekan (.) kemudian Tekan 8, muncul angka dibagian bawah layar monitor.
c. Ketik 4095, enter, escape (ESC)
d. Tekan 7.2 kemudian tekan enter. Alat langsung jalani proses kalibrasi terhadap
semua filter.
e. Kalibrasi berjalan pada posisi Flow Cell
e. Bila ada perintah ke Cuvette, geser ke Cuvette dan proses kalibrasi terhadap
semua filter.
f. Bila ada perintah ke Flow Cell, geser ke Flow Cell
g. Proses kalibrasi pada posisi Flow Cell dan Cuvette masing-masing 2 X.
h. Kembali semula ke posisi Flow Cell, baru tekan ESC
I. Bila telah selesai monitor kembali ke menu.
j. Tes SGOT dengan sampel aquabides.
k. Bila hasil kurang atau sampai dengan 1, kalibrasi berhasil baik.
Kalibrasi Standard Electrolyte Analyzer
1. Hidupkan alat dengan menekan tombol power On.
2. Alat akan melakukan kalibrasi standard secara otomatis selama 5 menit
3. Bila kalibrasi berhasil, alat akan memberi perintah untuk running sample :
OPEN PROBE READY MEASURE
3. Bila belum berhasil secara otomatis alat akan mengulang kembali sampai 3x.
4. Bila belum berhasil juga maka dilakukan Deproteinating dan Conditioning,
sbb :
a. Deproteinating :
Tekan (5).System, lalu tekan (3).Maintenance, lalu Tekan (2). Deproteinating
Open Probe Deprot
Buka probe, masukkan larutan Deprot sampai ada perintah tutup probe.
Proses Deproteinating akan berjalan 600 detik.
Kembali ke System
b. Conditioning :

33

Tekan (5).System, lalu tekan (3).Maintenance, lalu Tekan (1). Conditioning


Open Probe Conditioning
Buka probe, masukkan larutan Conditioning sampai ada perintah tutup
probe.
Proses Conditioning akan berjalan 60 detik.
Kembali ke System menu utama.
G. Trouble Shooting
1. Troubleshooting Datachem DTN-410
MASALAH

PENYEBAB MASALAH
CARA MENGATASI
1.
Listrik
belum
1. Hidupkan listri
2. Cek arus listrik
Alat tidak hidup
dihidupkan
3. Periksa konektor
2. Fuse mati
4. Ganti Fuse
5. Hubungi teknisi
Alat tidak ada gambar.
1. Kontras tidak jalan
1. Putar saklar kontras
2. LCD screen rusak
2. Ganti LCD
3. Hubungi teknisi
1. Karet pump bocor
1. Ganti karet pump
2. Bersihkan selang,
Serapan reagen tidak
2. Selang ke Flow cell
cek serapan
maksimal
tersumbat
3. Hubungi teknisi
Pembacaan hasil tidak
1. Lampu halogen mati
1.
Ganti
lampu
2. Volume Reagensia
stabil, meragukan.
halogen baru,
kurang
Kalibrasi
2. Lakukan
pencampuran
dengan baik,
sesuaika volume
dalam prosedur
3. Hubungi teknisi
Blank error semua
1. Lampu halogen mati
1. Ganti lampu
2. Filter rusak semua
halogen baru,
Kalibrasi.
2. Ganti semua filter
3. Hubungi teknisi
Layar LCD bergaris
1. Perubahan /
1. Periksa/cek arus
fluktuasi tegangan
listrik
listrik
2. Ganti LCD baru
3. Tambahkan
perangkat UPS

34

Temperatur time out

Keyboard
berfungsi

Thermal
jalan

paper

1. Suhu pada flow cell


tida mencapai
37C 0,2C

tidak

1. Plat sipper kurang


tepat
2. Masalah pada
keyboard

tidak

1. Gerigi printer ada


yang patah
2. Mesin printer mati

4. Hubungi teknisi
1.
Matikan
instrument, tunggu
1 menit, kemudian
hidupkan
Kembali
2. Pastikan kondisi
lingkungan /
suhu ruang
memenuhi batas
yang ditentukan.
1. Sipper pasang yang
baik
2. Ganti keyboard
yang baru
3. Hubungi teknisi
1. Ganti printer baru
2. Ganti printer baru
3. Hubungi teknisi

2. Trubleshooting Sysmex KX-21


MASALAH

PENYEBAB
MASALAH

I. PRESSURE/VACUUM
ERROR
Untuk melihat pesan tekan 1. Penyetelan tekanan
Help
0,5 kg/cm2
Salah.
Pressure/Vac Error
2.
Tekanan
dari
0,5 kg/cm2 Pressure Error
pneumatic unit kurang
3. Ada kebocoran di
Arti pesan : Tekanan 0,5 jalur tekanan
kg/cm2
diluar batas toleransi.

35

CARA MENGATASI

1. Setel tekanan pada


0,5 kg/cm2
Pada layar Help
ditampilkan nilai
Tekanan yang salah.
2. Periksa jalur tekanan
dari
kendornya
sambungan selang atau

Batas toleransi : 0,40 0,60


kg/cm2

Untuk melihat pesan tekan 1. Penyetelan Vakum


Help
250 mmHg
Salah.
Pressure/Vac Error
2. Cairan masuk dalam
250 mmHg Vacuum Error
trap chamber
3.
Vakum
dari
Arti pesan : Vacuum 250 pneumatic unit kurang
mmHg
4. Ada kebocoran di
diluar batas toleransi.
jalur vakum
Batas toleransi : 230 250
mmHg

Untuk melihat pesan tekan 1. Penyetelan tekanan


Help
0,5 kg/cm2
Salah.
Pressure/Vac Error
2.
Tekanan
dari
0,5 kg/cm2 Pressure Error pneumatic unit kurang
at count
3. Ada kebocoran di
jalur tekanan
Arti pesan : Tekanan 0,5
kg/cm2
diluar batas toleransi ketika
analisa
36

pecah. Jika
ditemukan selang tidak
normal, ganti.
Setelah dicek atau
disetel, tekan tombol
(1) untuk kembali ke
layar semula.
1. Setel vakum pada
250 mmHg
Pada layar Help
ditampilkan nilai
vakum yang salah.
2. Buang cairan dalam
trap chamber,
alat dimatikan
terlebih dahulu.
2. Periksa jalur vakum
dari
kendornya
sambungan selang atau
pecah. Jika
ditemukan selang tidak
normal, ganti.
Setelah dicek atau
disetel, tekan tombol
(1) untuk kembali ke
layar semula.
1. Setel tekanan pada
0,5 kg/cm2
Matikan alat dan
hidupkan
Kembali.
2. Periksa jalur tekanan
dari
kendornya
sambungan selang atau
pecah. Jika
ditemukan selang tidak

sampel.
Batas toleransi : 0,30 0,70
kg/cm2

normal, ganti.
Setelah dicek atau
disetel, tekan tombol
(1) untuk kembali ke
layar semula.

II. CHAMBER ERROR


Waste Not Draining
1. Ruang pembuangan
Untuk melihat pesan tekan pecah atau jalur
Help
ke pembuangan
tersumbat.
Waste Not Drained
2. Unit pneumatic rusak
Check kinked or blocked 3. Ada kebocoran jalur
tubings
tekanan
4. Sensor apung tidak
Arti pesan : Ruang bekerja (rusak)
pembuangan tidak dapat 5. Kesalahan operasi
habis terbuang dalam waktu dari katup
tertentu
Solenoid atau katup
Master

MASALAH

PENYEBAB
MASALAH
Replenish Diluent
1. Cellpack (Diluent)
Untuk melihat pesan tekan habis
Help
2. Jalur hisap diluents
tersumbat
Replenish
Diluent
/ terjepit
Container
3. Ada kebocoran jalur
vakum

37

1.
Periksa
jalur
pembuangan dari
sumbatan, jika ada
yang tidak
normal bersihkan
atau ganti
selang. Cek
sumbatan pada nipple
keluaran
pembuangan.
2. Periksa jalur tekanan
dari
kendornya
sambungan selang atau
pecah. Jika
ditemukan selang tidak
normal, ganti.
Setelah dicek atau
disetel, tekan tombol
(1) untuk kembali ke
layar semula.

CARA MENGATASI
1. Jika Cellpack habis
ganti dengan
yang baru
2. Periksa jalur hisap
diluent dari
kendornya sambungan
selang,

Arti
pesan
Cellpack(Diluent)
dapat
dihisap
periode yang
telah ditentukan

: 4. Sensor apung tidak


pecah atau terjepit.
tidak bekerja (rusak)
jika ditemukan selang
dalam 5. Kesalahan operasi dari tidak
katup
normal, ganti.
Solenoid atau katup 3. Periksa jalur tekanan
Master
dari
kendornya sambungan
selang atau
pecah.
Setelah
dicek
atau
disetel, tekan tombol (1)
untuk kembali ke layar
semula.
Replenish Lyse
1.
Stomatolyser-WH 1. Jika StromatolyserUntuk melihat pesan tekan (Lyse) habis
WH habis ganti
Help
2. Sensor apung tidak
Dengan yang baru.
Replenish Lyse Container bekerja (rusak)
Setelah
dicek
atau
Arti
pesan
:
Lyse
disetel, tekan tombol (1)
(Stromatolyser
WH)
untuk kembali ke layar
kosong.
semula.
III. MOTOR ERROR
Rinse Motor Error
1. Motor rinse cup rusak
Untuk melihat pesan tekan 2. Alat dinyalakan ketika
Help
rinse cup
Error on Rinse Cup
berada dibawah
Turn OFF then ON the
power
If Rinse cup is out of
position,Turn power OFF
and correct manually.
Arti pesan : Rinse cup
berada pada posisi bawah
saat dihidupkan.
(ini
terjadi pada saat alat
dihidupkan).
Rinse Motor Error

1. Motor rinse cup rusak

38

1. Matikan alat, tarik


rinse cup ke
posisi atas (posisi
aslinya),
kemudian nyalakan
kembali.

1. Matikan alat dan cek

Untuk melihat pesan tekan 2. Kontrol untuk Motor


Help
rusak.
Error on Rinse Cup
Kesalahan kerja CPU
Turn OFF then ON the karena
power
interferensi noise.
Arti pesan : Rinse cup
tidak
bekerja
dengan
normal.
IV.
TRANDUCER
ERROR
WBC Aperture Clog
1. Aperture tersumbat
RBC Aperture Clog
Untuk melihat pesan tekan
Help
Clog in the aperture
Parameter: WBC RBC
Arti pesan : Nilai untuk
aperture clog diluar batas
yang ditentukan

MASALAH

PENYEBAB
MASALAH

tida ada
selang yang
tersangkut diatas dan
bawah rinse cup.
2. Matikan alat dan
bersihkan rinse
Cup ( lihat
petunjuknya).

1. Tekan tombol (1)


untuk menjalankan prosedur clog
removal.
2. Bersihkan tranducer :
Masukkan
CELLCLEAN ke dalam
tranducer untuk
pembersihan
automatis.
3. Bersihkan dengan
sikat tranducer
(lihat petunjuknya).
CARA MENGATASI

V.
TEMPERATUR
ERROR
Room Temp. High
1. Temperatur dalam 1. Periksa temperature
Room Temp. Low
tranducer terlalu
ruangan diantara 15 Untuk melihat pesan tekan
tinggi (rendah).
30C
Help
Room Temp. Error
Arti pesan : Temperatur di
dalam
alat
(Sekitar
tranducer) diluar batas
yang ditentukan.

39

Batas : 10,0 40,0C


VI. ANALYSIS ERROR
Background Error
Untuk melihat pesan tekan
Help
Backgrorund
count
exceeds tolerance
Arti pesan : Pada proses
auto
rinse,
cek
background
akan
dilakukan dan jumlah
background
setiap
parameter diluar toleransi.
Toleransi :
WBC 0,3x10/L atau
kurang
RBC 0,02x106/L atau
kurang
HGB 0,1 g/dL atau kurang
PLT
10x10/L atau
kurang

Sampling Error
Untuk melihat pesan tekan
Help
Error has occurred during
counting.
Parameter : WBC PLT
Suspected
a
clogged
aperture
Arti pesan : Data sampling
tidak stabil.
Data
sampling
dibandingkan setiap 0,5
detik
dengan
data

1. Aperture kotor
1. Auto Rinse
2. Flow cell HGB kotor
Tekan (1) untuk
3.
Gelembung
pada menjalankan Auto
pengocokan
Rinse
4. Kesalahan pada reagen 2. Bersihkan tranducer
Lihat petunjuk Clean
tranducer
atau Clean WBC/RBC
Aperture
3. Bersihkan SRV
Lihat petunjuk Clean
Sampling
Valve (SRV)
4. Ganti Reagen
Kesalahan lyse
berpengaruh pada
HGB & WBC,
kesalahan diluent
Berpengaruh pada
semua
parameter khususnya
PLT.
1. Aperture kotor
1. Bersihkan tranducer
2. Pengaruh interferensi
- Hilangkan sumbatan
noise dari luar
pada
.
Aperture. Tekan
tombol (1) untuk
menjalankan Clog
Removal secara
otomatis.
- Masukkan 1 ml
Cellclean kedalam
tranducer dan lakukan
auto rinse
- Bersihkan tranducer
40

sebelumnya
selama
penghitungan sel. Sistem
akan
memonitor
perbedaan jumlahnya.

Sampling Error
Untuk melihat pesan tekan
Help
Sampling
Error
has
occurred
Arti pesan : Data sampling
tidak stabil.
Data
sampling
dibandingkan setiap 0,5
detik
dengan
data
sebelumnya
selama
penghitungan sel. Sistem
akan
memonitor
perbedaan jumlahnya.

MASALAH
HGB Error
Untuk melihat pesan
tekan Help
Error occurred during
HGB analysis.
Flow cell may be dirty.
Arti pesan : Nilai
konversi HGB diluar
batas yang ditentukan.
1. Nilai blank diluar batas
2. Nilai blank melewati

dengan
Sikat ( Clean
WBC/RBC tranducer
Aperture ).
2. Hilangkan sumber
noise diluar.
Pindahkan sumber
noise jauh dari
Alat.
1. CPU tidak bekerja 1. Matikan alat dan
semestinya karena
nyalakan
interferensi noise.
kembali.
.
Jika pesan muncul lagi
setelah
dinyalakan, hubungi
teknisi
Sysmex

PENYEBAB MASALAH
1. HGB flow cell kotor
2. Gelembung tercampur
di jalur HGB
3. WBC tranducer kotor.

41

CARA MENGATASI
1. Bersihkan tranducer :
Lihat
petunjuk Auto Rinse
dan Clean
Tranducer

batas sample
Analysis Error
1. Kesalahan dari lyse 1. Ganti Lyse
Untuk melihat pesan (StromatolyserSetelah ganti lyse
tekan Help
WH)
selalu
WBC/HGB
Analysis
Jalankan 4.Replace
Error
Reagen
Arti pesan: Kesalahan
pada menu Select.
analisa WBC (termasuk
HGB) terus berlanjut.
Analysis Error
1.
Kesalahan
Untuk melihat pesan Cellpack
tekan Help
Abnormal
detection
sensitivity
Arti pesan: Sensistivitas
pada
tranducer
melampaui batas yang
ditentukan.

dari 1. Ganti Diluent


Setelah ganti diluent,
jalankan
5.Auto Rinse pada
menu
Select dan cek nilai
background.
Lakukan kontrol

VII. MEMORY ERROR


Memory Error
1. Listrik mati sejenak, 1. Matikan
Untuk melihat pesan interferensi
nyalakan
tekan Help
noise dll,
kembali
Memory error occurred
menyebabkan CPU tidak
Turn OFF then ON the
bekerja.
power
Arti pesan : Kesalahan
terjadi pada Read Only
Memory (ROM) atau
Random Acces Memory
(RAM: Alarm
Terus berbunyi )

Set Value Error


Untuk melihat

alat

dan

1. Listrik mati sejenak, 1. Perbaiki.


pesan interferensi
Tekan (1) untuk

42

tekan Help
noise dll,
Memory error occurred, menyebabkan CPU tidak
Stored data,
bekerja.
and QC data.
Arti pesan : Kesalahan
terjadi pada data yang
tersimpan pada :
Stored Data
Quality
Control
Data
Nilai Setting oleh
Customer

MASALAH

PENYEBAB
MASALAH
Set Value Error
1. Listrik mati sejenak,
Untuk melihat pesan interferensi
tekan Help
noise dll,
Memory error occurred
menyebabkan
nilai
Turn OFF then On the setting
power
berubah.
Arti pesan : Kesalahan
terjadi pada data yang
tersimpan pada :
Stored Data
Quality Control
Data
Nilai Setting oleh
Customer
Nilai
setting
pabrik

43

perbaikan
2. Initializing
Jika (1) Repairing
gagal. Tekan
Tombol (2)
Initializing akan
menghapus semua
data yang tersimpan dan nilai
setting kembali
ke set pabrik.
Setelah initializing, set
instrument
Kembali.
(
Lihat
petunjuk chapter 10:
INSTRUMENT
SETUP )

CARA MENGATASI
1. Matikan dan hidupkan
alat
Kembali
Jika pesan muncul
kembali
setelah dinyalan
kembali, hubungi
teknisi Sysmex

Momentary
Power
Failure
Momentary power failure
occurred, or(ShutDown)
has been performed in the
last time
Arti pesan: Keluar dari
program dengan tidak
normal ketika terakhir
mematikan alat.
VIII. OTHERS
QC Error
Untuk melihat pesan
tekan Help
QC data falls out of
control limits
Arti pesan: Kesalahan ini
muncul
ketika
menjalankan QC.
Analisa QC diluar batas
QC
Calibration Error
Untuk melihat pesan
tekan Help
Calibration value is out of
range
Arti pesan : Nilai
kalibrasi tidak memenuhi
syarat :
Perbedaan dengan
nilaim
kalibrasi
terakhir
tidak
boleh
melebihi
5%.
Nilai
kalibrasi

1.
Listrik
mati 1. Tekan (1) untuk
menyebabkan alat mati
melanjutkan.
Sementara.
Lakukan Shutdown
2. Prosedur Shutdown ketika
tidak dilakukan
mematikan alat.
ketika mematikan
alat.

1.
Kesalahan 1. Bersihkan tranducer
penghisapan Control
2. Kurang pengocokan
(mixing) QC
3. QC rusak
4. Instrument rusak

1.
Kesalahan
memasukkan data
Kalibrasi
2. Kesalahan alat karena
data bergeser
jauh.

44

1.
Cek
nilai
yang
dimasukkan
Tekan tombol (3) untuk
kembali
ke layar kalibrasi, dan
periksa
nilai target atau nilai
kalibrasi.
Bila
salah
memasukkan nilai
target
pada
kalibrasi otomatis,
pilih No pada
layar update nilai

harus diantara 80
120%.

MASALAH

kalibrasi
dan
jalankan kembali
Auto kalibrasi dari
awal.
Bila
salah
memasukkan nilai
kalibrasi
pada
kalibrasi manual
,pilihNo
pada
layar update nilai
kalibrasi
dan
masukkan
nilai
kalibrasi kembali.
2. Perawatan Alat.
Periksa data QC, dan
jika
Ditemukan
pergeseran, kemungkinan
ada masalah pada alat,
lihat
chapter
4
:
INSTRUMENT
MAINTENANCE AND
SUPLIES
REPLACEMENT.

PENYEBAB
MASALAH

IX.
MAINTENANCE
ERROR
Scheduled Maint
Clean the SRV
Arti pesan : Saatnya
membersihkan SRV
Sudah 3 bulan dari terakhir
dibersihkan atau telah
lebih dari 7500 sample
dianalisa

CARA MENGATASI

1. Tekan tombol [1],


ikuti petunjuk
pada layar, matikan
alat dan
bersihkan Sample
Rotor Valve
(SRV). Lihat chapter
4, section 6.1:
Clean Sample Rotor

45

Valve.
Jika tidak ingin
dibersihkan
dahulu, tekan tombol
[3], alat
akan berjalan seperti
biasanya
dan siap dipakai.
Pesan yang sama
akan muncul
setiap kali
dinyalakan, sampai SRV
dibersihkan.
Catatan : Jika memilih
tidak
membersihkan
SRV
(tanpa
tekan
tombol [1]), jalankan
7.Mainte- nance dan
3.Reset Counter pada
menu Select.
1. Tekan tombol [1],
ikuti petunjuk
pada layar, bersihkan
Waste
Chamber. Lihat
chapter 4, section
5.1: Clean Waste
Chamber.
Jika ingin dibersihkan
lain waktu,
tekan tombol [3], alat
akan
berjalan seperti
biasanya dan siap
dipakai.
Pesan yang sama
akan muncul

Scheduled Maint
Clean the Waste Chamber
Arti pesan : Saatnya
membersihkan
Waste
Chamber
Sudah satu bulan dari
terakhir dibersihkan atau
telah lebih dari 2500
sample dianalisa

46

setiap kali
dinyalakan, sampai
Waste Chamber
dibersihkan.
Catatan
:
Ketika
prosedur pember- sihan
Waste
Chamber
dijalankan,
Counter
otomatis akan di reset.
Scheduled Maint
Clean the Tranducer
Arti pesan : Saatnya
membersihkan Tranduser
Sudah satu bulan dari
terakhir dibersihkan atau
telah lebih dari 2500
sample dianalisa

MASALAH

1. Tekan tombol [1],


ikuti petunjuk
pada layar, bersihkan
Tranduser.
Lihat chapter 4,
section 5.2:
Clean Tranducer.
Jika ingin dibersihkan
lain waktu,
tekan tombol [3], alat
akan
berjalan seperti
biasanya dan siap
dipakai.
Pesan yang sama
akan muncul
setiap kali
dinyalakan, sampai
Tranduser
dibersihkan.
Catatan
:
Ketika
prosedur pember- sihan
Tranduser
dijalankan,
Counter otomatis akan di
reset.

PENYEBAB
47

CARA MENGATASI

MASALAH
X. BUILT-IN PRINTER
ERROR
Print Error
1. Kesalahan memory
Untuk melihat pesan tekan printer terjadi
Help
karena listrik mati
Error on Built-in Printer
sesaat, adanya
Arti pesan : Ditemukan
interferensi noise dll.
kesalahan pada memory
yang digunakan oleh
Printer

1. Hilangkan memory
printer.
Tekan tombol [1]
untuk initialize
memory printer.
Untuk mencetak
kembali sample,
lakukan secara manual
di layar
Analysis.
2.
Printer
tidak
digunakan.
Tekan tombol [3]
membuat
printer mati. Alat akan
Ready tapi
tidak dapat mencetak.
Jika printer
ingin digunakan lagi.
Lihat Chapter
10 : INSTRUMENT
SETUP dan buat
seting agar printer
dapat dipakai
lagi.

No Print Paper
1. Tidak ada kertas di 1. Ganti kertas printer
Untuk melihat pesan tekan dalam printer
Lihat Chapter 4.
Help
Section 8.3:
No Printer Paper
Replac printer paper.
Arti pesan : Kertas habis
Setelah
diganti tekan tombol
[1] untuk
mencetak data yang
belum selesai
48

dicetak.
2. Jadikan printer tidak
dipakai.
Ketika tombol [3]
ditekan, printer
tidak dapat digunakan.
Alat dapat
ready tapi tidak dapat
mencetak.
Bila printer ingin
digunakan lagi,
lihat chapter 10 :
INSTRUMENT
SETUP, dan set printer
menjadi
tersambung.
Catatan : Ketika tombol
[2] ditekan, kertas akan
maju.
Host
Comm. 1. Aperture kotor.
1. Bersihkan tranduser
Error
2. Pengaruh interferensi
Untuk melihat pesan tekan noise dari luar
Help
Host Output Error
*Host ACK Time
Out Error*
Check
Host
Condition
Arti pesan : Data sampling
tidak stabil.
Data
sampling
dibandingkan setiap 0,5
detik
dengan
data
sebelumnya
selama
penghitungan sel. Sistem
akan
memonitor
perbedaan jumlahnya.
49

Data sampling tidak stabil.

IV.2 Upaya keselamatan pasien


Pengertian
Sistem dimana laboratorium membuat asuhan untuk keselamatan pasien.
Tujuan
I. Terciptanya budaya keselamatan pasien.
2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan.
3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.

terjadi

A. Pengadaan Sarana :
a. Pengadaan barang Logistik (Reagen) di Laboratorium
Pengertian : Bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan laboratorium.
Tujuan : Untuk memperlancar kegiatan di Iaboratorium.
Kebijakan : Terpenuhinya bahan untuk pemeriksaan laboratorium.
Prosedur
1. Ka. Ruangan membuat permohonan pengadaan barang logistik (reagen)
rangkap 2 (dua) lembar, putih untuk Ka. Gudang dan lembar merah untuk user
sebagai arsip, untuk kebutuhan I bulan.
2. Permohonan dibuat setiap awal bulan dan diketahui Asmen Penunjang Medis.
3. Permohonan tersebut ditujukan ke gudang farmasi dan diproses di pembelian.
4. Barang yang datang diterima oieh gudang Farmasi.
5. Setelab barang datang petugas farmasi memberi tahu ke bagian farmasi
memberikan sesuai dengan permintaan.
6. Petugas farmasi menanda-tangani ben permintaan dan barang yang sudah
diterima ditandatangani yang mengambil barang.
7. Setiap bulan Ka. Ruangan mencatat barang yang diamprah dan yang digunakan.
b. Pengadaan Barang Alat Tulis Kanlor, Rumah Tangga, Alat-alat Kesehatan
Pengertian : Barang logistik ATK dan RT adalah sarana berupa alat RT, ATK
barang cetakan yang dibutuhkan sehari-hari untuk menyelenggarakan kegiatan
laboratorium.
Tujuan : Untuk memperlancar kegiatan di laboratorium.
Kebijakan : Terpenuhinya kebutuhan di laboratorium.
Prosedur

50

1. Setiap bulan petugas ADM laboratoriurn membuat daflar kebutuhan barang


logistik, ditulis di bon permintaan yang memuat Nomor, Nama barang, banyak
permintaan, banyak barang yang diberikan dan keterangan.
2. Permohonan dibuat setiap awal bulan yang diketahui oleh Ka. Ruangan dan
Asmen Penunjang Medis.
3. Bon permintaan dibuat rangkap 2 (dua), lembar putih untuk Ka. Gudang dan
lembar merah untuk user sebagai arsip.
4. Permohonan ditujukan ke Logistik umum dan diproses di pembelian.
5. Barang yang datang diterima oleh bagian logistik umum,
6. Setelah barang yang diperlukan disiapkan oleh petugas logistik umurn, lalu
logistik umum memberitahu laboratorium bahwa barang sudah boleh diambil.
7. Petugas logistik umum memberikan barang sesuai dengan permintaan.
8. Petugas logistik umum menanda-tangani bon permintaan dan barang yang
sudah diterirna ditandatangani yang mengambil barang (ADM Iaboratorium).
9. Setiap bulan ADM laboratorium mencatat barang yang diminta dan yang
digunakan
B.
Tata
Iaksana
keselamatan
Tahap Pra-Analitik
a. Formulir permintaan pemeriksaan
Identitas pasien
Identitas pengirim
Nomor laboratorium
Tanggal pemeriksaan
Ruangan pasien
Jam pemeriksaan
Permintaan pemeriksaan yang lengkap danjelas
Tanda tangan dokter yang meminta pemeriksaan
b. Persiapan pasien persiapan pasien harus sesuai persyaratan
c. Pengambilan dan penerimaan spesimen
Pengumpulan spesimen secara benar
d. Penanganan spesimen
Pengolahan spesimen
Kondisi menyimpan spesimen harus tepat
Kondisi pengiriman spesimen harus tepat
e. Persiapan sample untuk analisa
Kondisi sample harus memenuhi syarat

51

pasien

Volume sample harus sesuai protokol


Perhatikan identifikasi sample

Tahap Analitik
b. Persiapan reagen
Reagen harus memenuhi syarat
Tidak dalam masa kadaluarsa
Cara pelarutan / pencampuran harus benar
Pelarut (aquabidest) harus memenuhi syarat
c. Pipetasi reagen dan sample
Semua peralatan laboratorium yang digunakan harus bersih dan memenuhi
syarat
Kalibrasi pipet secara berkala
Lakukan pipetasi secara benar
d. Inkubasi
Suhu harus inkubasi, harus sesuai dengan persyaratan
Waktu inkubasi harus tepat
e. Pemeriksaan
Alat dan instrumen harus berfungsi dengan baik
Tahap Pasca-Analitik
a. Pembacaan hasil
Penghitungan
Pengukuran
Identifikasi
Penilaian harus benar
b. Pelaporan hasil
Hasil ditulis dengan jelas
Jangan salah transkrip
C. Tata cara konsultasi medis
Kepala operasional dan staf analis dapat meminta pendapat dan atau pengarahan
kepada Kepala Instalasi dalam hal :
1. Hasil laboratorium yang extrem abnormal.

52

2. Kesulitan mendapatkan sampel darah disebabkan kondisi pasien.


3. Ketidak sesuaian hasil laboratorium dengan suspek klinis.

BAB V
KESELAMATAN KERJA
A. Pengertian
Sistem dimana laboratorium membuat asuhan keselamatan kerja.
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien
2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan
3. Terlaksananya program.program pencegahan
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.

sehingga

tidak

terjadi

C. Tata Iaksana keselamatan kerja


Pra-Analitik
I. Mencegah tertular bahan berbahaya dan atau terkontaminasi bahan infeksius
pada kulit, mulut, mata atau luka,
pakailah jas laboratorium, sarung tangan dan masker
2. Sesudah mengambil sample darah kumpulkan jarum dan semprit di tempat
tertentu dan cegah jangan sampai
tertusuk jarum tersebut.
3. Sample darah dimasukkan dalam wadah tertentu yang tahan bocor dan tertutup
rapat dengan label identitas pasien.
4. Petugas sampling tidak boleh makan, minum atau merokok pada waktu
sampling.
5. Penyimpanan sample, jika tidak segera dilakukan tes disimpan dalam lemari es.
Analitik
Penggunaan Pipet
1. Pengolahan spesimen / sample dan melaksanakan tes harus hati-hati dan
menganggap bahan tersebut infeksius.

53

2. Mencegah tertular bahan berbahaya dan atau terkontaminasi bahan infeksius


pada kulit, mulut, mata atau luka, pakailah jas laboratorium, masker dan sarung
tangan.
3. Jangan memipet dengan mulut, gunakan aIat bantu pipet.
4. Jangan meniup udara maupun mencampur bahan infeksius dengan cara
menghisap atau meniup cairan lewat pipet.
5. Tindakan jika terjadi tumpahan bahan kimia :
a. Beritahu petugas keamanan kerja laboratorium dan jauhkan petugas yang
tidak berkepentingan dan lokasi
tumpahan.
b. Upayakan pertolongan bagi petugas laboratorium yang cedera.
e. Jika bahan kimia yang tumpah adalah bahan yang mudah terbakar, segera
matikan semua api, gas dalam ruangan
tersebut dan ruangan yang berdekatan. Matikan peralatan listrik yang
mungkin mengeluarkan bunga api.
d. Jangan menghirup bau dari bahan yang tumpah.
Petugas Sample
1. Gunakan sentrifus sesuai instruksi pabrik.
2. Sentrifus diletakkan pada ketinggian tertentu sehingga petugas yang pendek
pun dapat melihat ke dalamnya dan
menempatkan tabung sentnifus dengan mudah.
3. Periksa rotor sentrifus dan selongsong secara berkala untuk melihat tanda
korosi atau keretakan.
4. Gunakan air untuk menyeimbangkan, jangan NaCI atau hipoclorit karena
bersifat korosif.
5. Setelah dipakai disimpan selongsong dalam posisi terbalik agar cairan
penyeimbang dapat mengalir keluar.
Mencegah penyebaran infeksi :
1. Lingkaran sengkelit harus penuh, panjang tangkai max 6 cm.
2. Gunakan alat insenerasi mikro untuk membakar sengkelit karena bila
menggunakan Bunsen menimbulkan percikan
bahan infeksius.
3. .Jangan lakukan uji katalase diatas kaca objek. sebaiknya gunakan tabung.
4. Tempatkan sisa spesimen dan biarkan yang akan disterilkan dalam wadah yang
tahan bocor,

54

5. Dekontaminasi permukaan meja kerja dengan desinfektan setiap kali habis


kerja.
Mencegah tertelan dan terkenanya kulit serta mata oleh bahan infeksius
1. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun / desinfektan.
2. Jangan menyentuh mulut dan mata selama bekerja.
3. Jangan makan, minum, merokok di dalam laboratorium.
4. Jangan memakai kosmetik di dalam laboratonium.
5. Gunakan alat pelindung muka, mata , jika terdapat percikan bahan infeksius
saat bekerja.
Pasca Analitik
I. Hasil tes dikirim kepada pengirim secepatnya.
2, Jarum / benda tajam yang terkontaminasi masukkan ke dalam wadah tahan
tusukan, kemudian diinsenerasi.
3. Limbah cairan infeksius / darah dan produknya dimasukkan ke dalam jirigen
penuh, kemudian petugas sanitasi
mengambil jirigen tersebut kemudian diolah.
4. Limbah padat :
Sampah infeksius dimasukkan ke dalam kantung plastik warna kuning.
Sampah rumah tangga dimasukkan pada saat bekerja di laboratorium
dimasukkan ke dalam kantung plastik hitam.

PENANGANAN KEADAAN DARURAT DI LABORATORIUM


a. Kebakaran
Beri pertolongan pertama pada orang yang terkena, kalau perlu dipindahkan ke
unit lain.
Beri peringatan kepada orang yang berada di sekitar lokasi.
Putus aliran listrik bila diperlukan padamkan dengan alat kebakaran yang ada
di rumah sakit.
Tulis berita acara kejadian.
b. Biakan atau spesimen yang tumpah
Tumpahan dan wadahnya ditutup dengan kain atau tissue yang dibasahi
desinfektan.
Kain tersebut dibuang di wadah infeksius.
Wadah didesinfektan atau otoclaf

55

c. Luka tusukan jarum


Keluarkan darah dengan pijatan keras sekitar luka tusuk tadi di bawah
pancuran air selama
kurang lebih 12 menit.
Tutup luka dengan kapas betadin, kemudian diplester atau dibalut.
Tulis dalam berita acara kejadian dan kirim ke instalasi gawat darurat.
d. Pecahan gelas
Gunakan sarung tangan.
Kumpulkan dengan forsep atau serokan.
Masukkan ke dalarn kantong plastik berwarna kuning.
Buang sarung tangan dalam kantong plastik tersebut.
Tutup kantong, masukkan ke wadah jarum atau wadah dinding keras.
Cuci tangan.
e. Tumpahan bahan kimia
Upayakan pertolongan pertama pada orang yang terkena.
Jauhkan yang tidak berkepentingan dari lokasi tumpahan.
Pakailah masker dan sarung tangan.
Bila tumpahan mudah terbakar, matikan semua api, gas dalam ruangan
tersebut dan matikan
listrik yang mungkin mengeluarkan api.
Bahan kimia asam dan korosif, netralkan dengan abu soda atau Na Bicarbonat.
Tumpahan zat alkali taburkan pasir diatasnya, bersihkan dan angkat dengan
serokan dan buang dalam kantong
plastik bahan beracun.

PEMAKAIAN KACA MATA


Pengertian : Suatu alat pelindung untuk melindungi mata dari cipratan darah /
cairan.
Tujuan
: Untuk melindungi mata dan cipratan darah / cairan.
Kebijakan
: Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dari
infeksi silang.
Prosedur
: I. Dipakai sebelum cuci tangan
2. Dipakai dengan tali di bagian belakang
PEMAKAIAN JAS LABORATORIUM

56

Pengertian : Suatu alat pelindung diri untuk menahan cairan / darah supaya
jangan sampai terkena tubuh.
Tujuan
: Menahan darah / cairan jangan sampai mengenai tubuh.
Kebijakan
: Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dari
infeksi silang.
Prosedur
: 1. Dipakai sebelum cuci tangan, jangan sampai terbalik untuk
pelindung baju kerja
2. Digunakan selama melakukan pemeriksaan / bekerja
3. Setelah selesai bekerja, dilepas dan ditaruh di kamar ganti
PEMAKAIAN MASKER
Pengertian : Suatu penutup mulut dan hidung.
Tujuarn
: Untuk menahan tetesan basah yang keluar sewaktu menjalankan
pekerjaan (sewaktu bicara / bersin)
Kebijakan
: Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dari
infeksi silang
Prosedur
: 1. Masker tersedia dalam
keadaan bersih
2. Masker dipasang penutup hidung dan mulut
3. TaIi masker ditalikan di belakang kepala
4. Masker setelah selesai dipakai, ditempatkan di sampah medis
5. Dipakai di kamar operasi
6. Dipakai di ruang penyakit menular
7. Dipakai memeriksa pemeriksaan tuberculosis
8. Dipakai rumah tangga / gudang arsip
9. Dipakai di laboratorium
10. Dipakai di farmasi / meramu obat

PEMAKAIAN SARUNG TANGAN


Pengertian : Suatu pelindung tangan.
Tujuan
: Untuk meniadakan mengurangi terjadinya infeksi silang.
Kebijakan : 1. Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dan
pasien dari infeksi silang
2. Mencegah transmisi kulit petugas ke pasien

57

3. Mengurangi meniadakan kontaminasi mikroorganisme antar


petugas dan pasien
Prosedur
:1. Sarung tangan dipakai saat akan terjadi kontak tangan pemeriksa
dengan selaput lendir atau kulit yang
terluka
2. Akan melakukan tindakan invasive
3. Akan membersihkan sisa-sisa atau memegang permukaan yang
terkontaminasi
4. Sarung steril dibuka dan bungkusnya dipakai memegang cufnya
5. Masukkan tangan ke dalam sarung tangan yang sesuai dengan
jarinya
6. Setelah selesai dipakai, jangan memegang apapun dulu dan
dikontaminasikan dengan chlorhexidine
1,5 % dan centrimide 15 % di dalam tempat yang tersedia
7. Lepas sarung tangan dan tempatkan dalam sampah medis dan
yang bisa dipakai ulang ditempatkan
dalam bak larutan chlorhexidine gluconat 1,5 % dan centrimide
15 %
PEMELIHARAAN KESEHATAN TENAGA KESEHATAN
Pengertian : Pemeliharaan petugas kesehatan yang bekerja pada tempat beresiko
tertularnya penyakit.
Tujuan
: Untuk mengetahui kesehatan petugas laboratorium yang bekerja
pada tempat yang berisiko.
Kebijakan
: Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan darah
2. Ro Photo Thorax
3. Immunisasi
Prosedur
: 1. Pemeriksaan darah setiap enam bulan sekali
2. Ro Photo Thorax setiap satu tahun sekali
3. Immunisasi sesuai Boster

58

BAB VI
PENGENDALIAN MUTU
A. Pra Analitik
Persiapan penderita :
1. Pengaruh makanan
Dianjurkan pengambilan darah diiaksanakan l2 jam setelah makan terakhir.
2. Fluktuasi sehari-hari
Nilal normal dan literatur berdasarkan pada pengambilan sampel pagi hari,
maka dianjurkan pengambilan darah pada
pagi hari biasanya sebelum jam 09.00 pagi.
3. Keadaan tubuh
Darah sebaiknya diambil pada keadaan tubuh yang sama biasanya pada
keadaan duduk.
4. Obat-obatan
Jika hasil analisa dipengaruhi oleh obat-obatan tertentu. maka obat tersebut
harus dihentikan beberapa hari sebelum
pengambilan darah.
Pengambilan dan pengolahan specimen :
1.Pemberian identitas
a. Surat pengantar / formulir permintaan pemeriksaan laboratorium memuat :
Tanggal permintaan
Tanggal dan jam pengambilan
Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat)
Diagnosis / keterangan klinik
Obat-obat yang telah diberikan dan lama pemberian
Jenis spesimen
Lokasi pengambilan
Volume spesimen
Pemeriksaan laboratorium yang diminta
Nama pengambilan spesimen
Transport Media
b. Label wadah spesimen yang akan dikirim ke laboratorium memuat :
Tanggal pengambilan spesimen
Identitas pasien atau spesimen
Jenis spes

59

c. Label wadah spesimen yang diambil di laboratorium memuat


Pengambilan spesimen
Nomor / kode spesirnen
d. Formulir hasil memuat :
Tanggal pemeriksaan
Identitas pasien
Nomor / kode laboratorium
Satuan hasil pemeriksaan
Nilai rentang parameter
Tanggal hasil pemeriksaan laboratorium dikeluarkan
Tanda tangan penanggung j awab
2. Penerimaan spesimen
a. Cocokkan spesimen yang diterima dengan permintaan formulir pemeriksaan.
Catat kondisi spesimen, volume.
warna, kekeruhan, bau, konsistensi. dll.
b. Spesimen tidak memenuhi syarat sebaiknya ditolak.
3. Pengambilan spesimen
a. Waktu pengambilan
Umumnya pagi hari, keadaan tertentu
Demam Typhoid widal pada fase akut
Tuberkulosis sputum setelah bangun tidur
Enzim-enzim jantung segera setelah serangan akut jantung
b. Volume spesimen sesuai kebutuhan pemeriksaan
c. Cara pengambilan spesimen : oleh tenaga trampil dan dengan cara yang benar.
d. Lokasi : sesuai jenis pemeriksaan yang diminta
Darah vena
Biakan : sedang mengalami infeksi
e. Peralatan : harus bersih, kering, tidak mengandung bahan kimia/ detergen,
mudah dicuci.
4. Wadah spesimen harus memenuhi syarat
a. Terbuat dari gelas atau plastik
b. Tidak bocor / rembes
c. Harus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir
d. Bersih
e. Kering
f. Tidak mempengaruhi zat-zat dalam spesimen
g. Steril untuk biakan

60

5. Pengawet
Disesuaikan dengan pemeriksaan
6. Pengiriman spesimen
Syarat:
a. Kecepatan
b. Tidak terkena sinar matahari
c. Kemasan sesuai syarat keselamatan kerja
d. Kemasan diberi label Bahan Pemeriksaan Infeksius
e. Suhu disesuaikan
f. Transpor media yang sesuai dan masih baik
Penyimpanan sampel
Menghindari kontaminasi:
I. Sampel harus selalu disimpan dalam botol / tabung tertutup rapat memakai
sarung tangan disposibel saat mengerjakan sampel.
2. Menghindari sinar :
a. Sampel harus disimpan dalani tabung gelap di dalam lemari es
b. Sampel harus disimpan dalam botol tertutup rapat
3. Stabilitas
4. Penyimpanan serum / plasma
a. Suhu kamar ( 15 25C) selama 4 jam
b. Suhu 4C selama 24 jam
c. Jika sampel tidak dapat diperiksa hari yang sama dengan pengambilan darah
maka sampel harus dibekukan 12 sampai 20C
B. Analitik
1. Pipet dan memipet
a. Gunakan pipet yang bersih dan tidak rusak
b. Gunakan pipet sesuai kebutuhan
c. Pipet harus dibilas
d.
Bersihkan
ujung
pipet
2. Suhu dan waktu
a. Pastikan bahwa sampel, reagensia, serum kontrol telah berada pada suhu
pemeriksaan
b. Apakah suhu water-bath sesuai
c. Apakah Iamanya inkubasi pada suhu yang telah ditentukan.
3. Kuvet harus bersih
a. Bagian luar kuvet tidak boleh basah
b. Volume larutan yang diisi ke dalain kuvet harus sesuai

61

c. Tidak boleh ada gelembung udara


C. Pasca Analitik
Evaluasi
1. Kesalahan umumnya pada kalkulasi hasil
2. Perhatikan titik desimalnya
3. Perhatikan satuannya
4. Interprestasi hasil pemeriksaan dan quality kontrol serum
5. Pelaporan hasil pemeriksaan
6. Pengiriman hasil pemeriksaan
D. Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Pemantapan mutu eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak lain
diluar laboratorium secara periodik untuk memantau dan menilai penampilan
laboratorium dalam bidang pemeriksaan yang ditentukan.
Penyelenggaraan pemantapan mutu eksternal diharapkan semua laboratorium
kepunyaan pemerintah dan swasta rnengikutinya dihubungkan dengan akreditasi
laboratorium kesehatan dan perizinan untuk laboratorium swasta.
Pemantapan mutu eksternal diselenggarakan pada tingkat nasiona] dan tingkat
wilayah / provinsi. Peserta pemantapan mutu eksternal tingkat nasional rnencakup
laboratorium rumah sakit pemerintah kelas A, B, C dan setaraf, Balai laboratorium
kesehatan dan laboratorium swasta yang setaraf. Pemantapan mutu eksternal
tingkat wilayah / provinsi diikuti oleh laboratorium rumah sakit pemerintah kelas
C, D dan yang setaraf dan laboratorium puskesmas di wilayah / provinsi yang
bersangkutan.
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL YANG TELAH DIIKUTI
Sampai saat ini laboratorium RS Khusus Bedah Rawamanguntelah mengikuti
kegiatan pemantapan mutu eksternal yang diselenggarakan oleh Departemen
Kesehatan RI dan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia.
Kegiatan PME tingkat nasional yang telah diselenggarakan oleh pemerintah dan
yang telah diikuti laboratorium Rumah Sakit Royal Progress sampai saat ini
adalah :
I. Pemantapan mutu eksternal untuk bidang KIMIA KLINIK yang biasa dikenal
PNPKLK-K (Program Nasional Pemantapan Kualitas Laboratorium Kesehatan)
bekerja sama dengan HKKI dan RSUPN Cipto Mangunkusumo. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan perhitungan WIS (Wariance Index Score),

62

dengan nilal 0 400, makin kecil nilai WIS yang diperoleh suatu laboratorium
berarti semakin balk penampilan laboratorium tersebut.
2. Pemantapan mutu eksternal bidang HEMATOLOGI, yang biasa dikenal sebagai
PNPKLK-H (Program Nasional Pemantapan Kualitas Laboratorium Bidang
Hematologi). Penyelenggaranya adalah Pusat Laboratorium Kesehatan
bekerja sama dengan PDS patklin dan RSUPN Cipto Mangunkusumo. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan perhitungan ID (Index Deviasi) dengan nilal 0 ->
3, semakin kecil nilai yang diperoleh oleh suatu laboratorium, berarti semakin
balk penampilan laboratorium tersebut.
3. Pemantapan mutu eksternal bidang IMMUNOLOGI (PME I) meliputi
pemeriksaan VDRL, HbsAg, HIV, HCV. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan sistem scoring dengan nilai 0 -4. Semakin tinggi nilal yang didapat
oleh suatu laboratoriurn, berarti semakin baik penampilan laboratorium tersebut.
PELAKSANAAN PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL
1.Persiapan
a. Setiap tahun dilaksanakan 2 siklus
b. Calon peserta mengirim surat pendaftaran
c. Calon peserta mengirim kembali dan mendaftar dengan membayar biaya PME
d. Calon peserta diseleksi, bila OK diberi nomor peserta
e. Peserta dikirim bahan control (serum control)
2. Pengiriman serum kontrol
a. Serum control dikirim sekaligus kepada peserta
b. Dokumen lengkap
Formulir hasil
Petunjuk pelaksana
Daftar alat dan reagen
Daftar pemeriksa
c. Dikirim kepada kepala laboratoriutn atau Direktur Rumah Sakit
Bahan kontrol dapat dibedakan berdasarkan :
1. Sumber bahan control
Bahan control dapat berasal dan manusia, binatang atau merupakan bahan
kimia murni. Apabila bahan yang
diperiksa adalah bahan dari manusia maka lebih balk menggunakan bahan
control dari manusia.
2. Bentuk bahan control

63

Menurut bentuknya bahan kontrol ada bermacam-macam, yaitu bentuk air,


padat bubuk (liolilisat) dan bentuk
strip. Pada umumnya bentuk padat lebih stabil dan lebih tahan lama dari pada
bentuk cair. Bentuk strip merupakan
bentuk pada bubuk yang dikemas pada strip, sehingga memudahkan
transportasi.
Penggunaan bentuk padat bubuk atau strip harus dilarutkan terlebih dahulu
dengan aquabidest. Pada umumnya
pemeniksaan di bidang kimia klinik dan immuno-serologi menggunakan
bentuk padat bubuk (liofilisat) atau bentuk
cair (pooled sera). Di bidang hematologi digunakan bentuk cair, padat bubuk
atau strip.
3. Pemeriksaan serum kontrol
a. Serum control diperiksa sesuai dengan tanggal yang ditetapkan
b. Sifat pemeriksaan
Hasil laboratorium sendiri
Menggunakan alat dan reagen rutin
Dikerjakan oleh tenaga yang biasa memeriksa
c. Hasil dikirim secepatnya setelah ditanda tangani penanggung jawab atau
kepala laboratorium.
4. Hasil pernantapan mutu eksternal
a. Hasil yang diterima di Dit BPPM dicatat tanggal terima untuk masingmasing siklus
b. Oleh petugas dimasukkan data ke komputer 2 kali
c. Sifat pengolahan data berdasarkan
Metode pemeriksaan
Alat yang digunakan
Jumlah data yang ada
5. Evaluasi komputer
a. Data dibandingkan terhadap nilai target
b. Nilai target adalah kumulatif peserta dengan metode dan alat yang
sama dan jumlah peserta >20
c. Dinilai dengan sistem Variance Index Score (VIS)
d. Setiap peserta akan mendapat nilai
VIS setiap pemeriksaan
Overal VIS

64

Mean Running VIS


6. Evaluasi pemantapan mutu eksternal
a. Variance Index Score (VIS)
Nilai VIS yang dibatasi maksimum 400
b. Overal VIS
Nilai rata-rata VIS untuk seluruh parameter
c. Mean Running VIS
Nilai rata-rata 6 VIS terakhir untuk parameter tertentu
7. Kriteria penilaian VIS, OVIS, MR VIS
050
: Sangat baik
51100 : Baik
101200 : Cukup
201300 : Kurang
301 400 : Buruk
BAB VII
PENUTUP
Pedoman Pelayanan Laboratorium RS Khusus Bedah Rawamangunini
mempunyai peranan penting sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan seharihari tenaga laboratorium yang bertugas sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan khususnya pelayanan di laboratorium.
Penyusunan Pedoman Pelayanan Laboratorium ini adalah langkah
awal ke suatu proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerja
sama dari berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan. Kami
menyadari bahwa Pedoman Pelayanan ini masih jauh dari sempurna, karena itu
kami menerima saran dan kritik guna menyempurnakan pedoman ini.
Akhir kata, semoga Pedoman Pelayanan Laboratorium ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca sekalian.

65

Pola pengaturan ketenagaan Instalasi laboratorium Yaitu :


Untuk dinas pagi :
Yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang
Kategori :
2 orang staff Analis : Melaksanakan sampling, analisis dan administrasi.
Jam dinas dari jam 07.00 wib s/d jam 14.00 wib
Untuk dinas sore :
Yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang
Kategori :
1 orang Ka. Operasional
1 orang staff Analis
Jam dinas dari jam 14.00 wib s/d jam 21.00 wib
Untuk dinas malam :
Yang berdinas 1 ( satu ) orang
Jam dinas dari jam 20.00 wib s/d jam 07.00 wib
Pengaturan Jaga
Pengaturan Jaga Pelaksana Analis
Pengaturan jadawal dinas pelaksana analis dibuat dan dipertanggung
jawabkan oleh Kepala Operasional laboratorium.
Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke
analis pelaksana laboratorium setiap bulan.
Untuk tenaga analis yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu,
maka analis tersebut dapat mengajukan permintaan dinas pada buku
permintaan. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang
ada
( apabila tenaga cukup dan berimbang serta tidak mengganggu
pelayanan ), maka permintaan disetujui.
Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas
malam, libur dan cuti.
Apabila ada tenaga analis jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat
jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan (terencana), maka analis yang
66

bersangkutan harus memberitahu Ka.Ops Laboratorium : 2 jam sebelum


dinas pagi, 4 jam sebelum dinas sore atau dinas malam. Sebelum
memberitahu Ka.Ops Laboratorium, diharapkan analis yang bersangkutan
sudah mencari analis pengganti.
Apabila ada tenaga analis tiba-tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang
telah ditetapkan (tidak terencana) maka Ka.Ops Laboratorium akan
mencari analis pengganti yang hari itu libur. Apabila analis pengganti tidak
didapatkan, maka analis yang dinas pada shift sebelumnya wajib untuk
menggantikan.

67

Anda mungkin juga menyukai