MENGGUNAKAN SMS
BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMega8535
PROYEK AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh :
LUKMAN HAKIM
04501241023
PERSETUJUAN
Yogyakarta,
Juli 2009
Dosen Pembimbing
ii
PENGESAHAN
Proyek Akhir yang berjudul Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor
Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535 ini telah
dipertahankan di Dewan Penguji pada tanggal
LULUS.
DEWAN PENGUJI
Jabatan
Nama
Tanda Tangan
Tanggal
1.
Ketua Penguji
: Herlambang S.P,S.T.
2.
Sekretaris Penguji
3.
Penguji
Yogyakarta,
Juli 2009
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini menyatakan bahwa Poryek Akhir (PA) ini adalah hasil
Pekerjaan saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau
pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Lukman Hakim
NIM. 04501241023
iv
Oleh :
Lukman Hakim
04501241023
ABSTRAK
MOTTO
Jangan tunda sampai besuk apa yang bisa engkau kerjakan hari ini.
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
vii
KATA PENGANTAR
5. Bapak serta ibu dosen di jurusan Teknik Elektro, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih untuk ilmu yang telah diberikan
kepada penulis, semoga menjadi ilmu yang bermafaat. Amin.......!
6. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan baik moril maupun
materil untuk terselesainya proyek akhir ini.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan baik dalam isi maupun penyusunannya, untuk itu masukan
berupa kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dan
kemajuan dimasa akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir
ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak serta dapat menjadi amal ibadah.
Amien.
Yogyakarta,
Juli 2009
Penulis,
Lukman Hakim
NIM. 04501241023
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .....................................................................
ii
iii
iv
ABSTRAK ....................................................................................
vi
vii
viii
xiii
xiv
LAMPIRAN ..................................................................................
xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
Tujuan ..................................................................
F.
Manfaat ................................................................
G.
Keaslian ...............................................................
KAJIAN TEORI
A.
1.
2.
3.
12
4.
B.
BAB III
14
PONSEL .
19
1.
18
2.
19
3.
AT Command ........................................
21
C.
28
D.
IC 74LS07 ...........................................................
29
E.
Relay ....................................................................
29
F.
Transistor .............................................................
33
G.
36
39
B.
31
C.
41
1.
41
2.
41
3.
42
4.
42
5.
44
6.
46
7.
46
D.
47
E.
48
xi
BAB IV
B.
BAB V
50
1.
Power Suplay...............................................
50
2.
51
Pembahasan .........................................................
52
1.
52
2.
53
Kesimpulan ..........................................................
59
B.
60
C.
Saran-saran ..........................................................
60
61
LAMPIRAN ..................................................................................
62
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
13
Gambar 4.
13
Gambar 5.
19
Gambar 6.
20
Gambar 7.
28
Gambar 8.
29
Gambar 9.
30
30
31
Gambar 12. Sambungan dan Simbol Transistor PNP dan NPN .........
35
39
41
42
42
44
45
46
47
48
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Tabel 2.
11
Tabel 3.
14
Tabel 4.
15
Tabel 5.
15
Tabel 6.
17
Tabel 7.
Register UCSRC.......
17
Tabel 8.
18
Tabel 9.
19
Tabel 10.
27
Tabel 11.
27
Tabel 12.
29
Tabel 13.
36
Tabel 14.
49
Tabel 15.
49
Tabel 16.
49
Tabel 17.
49
Tabel 18.
50
Tabel 19.
52
Tabel 20.
53
Tabel 21.
53
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Listing
Program
Sistem
Pengaman
Kendaraan
Bermotor
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Datasheet IC LM7805
Lampiran 6
Datasheet IC 74LS07
Lampiran 7
Datasheet TIP31
xv
BAB I
PENDAHULUAN
sering kita gunakan dalam hal ini adalah Ponsel. Pada setiap jenis Ponsel pasti
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,
maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Perlunya mengembangkan fitur dari peralatan elektronika khususnya
Ponsel.
2. Pemanfaatan mikrokontroler AVR ATMega8535 sebagai pengolah data
pada
suatu
perangkat
yang
memungkinkan
mengirimkan SMS.
3. Antarmuka antara mikrokonrtroler dengan Ponsel
perangkat
tersebut
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan alat ini yaitu pemanfaatn fasilitas
SMS pada Ponsel yang berfungsi untuk memberikan peringatan kepada
pemilik kendaraan bermotor bahwa kendaraan dalam keadaan bahaya dalam
hal ini pembuatan hardware dan software agar Ponsel dapat mengirimkan
SMS secara otomatis apabila menghidupkan mesin kendaraan bermotor tanpa
menekan tombol rahasia atau menghidupkan mesin secara paksa
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana rancang bangun sistem pengaman kendaraan bermotor
menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMega8535 ?
2. Bagaimana unjuk kerja alat sistem pengaman kendaraan bermotor
menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMega8535?
E. Tujuan
Pembuatan alat pengaman kendaraan bermotor menggunakan Ponsel
berbasis Mikrokontroler AVR seri ATMega8535 mempunyai tujuan sebagai
berikut :
F. Manfaat
Dari pembuatan proyek akhir ini diharapkan dapat bermanfaat baik
untuk penulis sendiri, mahasiswa, institusi pendidikan ataupun masyarakat
pengguna pada umumnya. Adapun manfaat dari pembuatan proyek akhir ini
adalah ;
1. Sebagai pengaman kendaran bermotor untuk menghindari terjadinya
pencurian.
2. Dapat dimanfaatkan sebagai sarana praktik pada lembaga pendidikan.
3. Sebagai bahan referensi atau kajian bagi peneliti lain untuk proses
pengembangan selanjutnya.
G. Keaslian
Pembuatan proyek akhir dengan judul Sistem Pengaman Kendaraan
Bermotor Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535
merupakan pengembangan dari tugas akhir Budi Prasetyo Nugroho (Teknik
Elektro Universitas Negeri Yogyakarta) yang berjudul Sistem Pengaman
Sepeda Motor Dengan Fasilitas Telepon Selular . Prinsip kerja alat tersebut
yaitu memanfaatkan fasilitas speed dial pada Ponsel untuk menghubungi (miss
call) pemilik kendaraan apabila kendaraan dalam bahaya. Alat tersebut hanya
dapat menghubungi satu nomor saja dan tidak programmable.
Alat yang dibuat pada proyek akhir ini menggunakan Ponsel M55
sebagai alat untuk mengirimkan SMS, mikrokontroler AVR ATMega8535
sebagai sistem pengendali, menggunakan BASCOM sebagai bahasa
pemrogramannya. Karya-karya sejenis yang berkaitan dengan proyek akhir ini
antara lain :
1. Skripsi Suhardi Sistem Pengaman Mobil Berbasis Mikrokontroler
AT89S52 Menggunakan Telpon Genggam. Pada karya ini menggunakan
assembler sebagai bahasa pemrogramannya, Ponsel yang digunakan C55
dan diaplikasikan pada mobil.
2. Proyek Akhir Rudi Siswoyo Rancang Bangun Sistem Otomatisasi Pintu
Garasi Berbasis Mikrokontroller dengan SMS. Pada Karya ini
menggunakan ATMega8535 sebagai sistem pengendalinya, menggunakan
bahasa C sebagai bahasa pemrogramannya dan diaplikasikan untuk
mengatur buka dan tutup pintu garasi.
BAB II
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
sampai 32 bit dan dieksekusi selama 1 sampai 4 siklus mesin, dimana 1 siklus
mesin membutuhkan 12 periode clock (http://www.polibatam.ac.id).
Dalam perkembangannya, AVR dibagi menjadi beberapa varian yaitu
AT90Sxx, ATMega, AT86RFxx dan ATTiny. Masing-masing varian tersebut
memiliki perbedaan pada kapasitas memori dan fitur tambahannya saja.
1. Arsitektur Mikrokontroler ATMega8535
Mikrokontroler AVR seri ATMega8535 memiliki keistimewaan
sebagai berikut :
a. Frekuensi clock maksimum 16 MHz
b. Jalur I/O 32 buah, yang terbagi dalam PortA, PortB, PortC dan PortD
c. Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 input
d. Timer/Counter sebanyak 3 buah
e. CPU 8 bit yang terdiri dari 32 register
f. Watchdog Timer dengan osilator internal
g. SRAM sebesar 512 byte
h. Memori Flash sebesar 8 Kbyte dengan kemampuan read while write
i. Interrupt internal maupun eksternal
j. Port komunikasi SPI
k. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
l. Analog Comparator
m. Komunikasi serial standar USART dengan kecepatan maksimal 2,5
Mbps
Secara umum diagram blok arsitektur mikrokontroler AT89S52 dapat
ditunjukkan pada gambar 1.
Fungsi Khusus
PB0
PB1
PB2
10
PB3
PB4
PB5
PB6
PB7
c. Port C
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan
internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port C
dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED
secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus disetting
terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika
ingin memfungsikan pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input,
atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, dua pin port C (PC6 dan
PC7) juga memiliki fungsi alternatif sebagai oscillator untuk
timer/counter 2.
d. Port D
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan
internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port D
dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED
secara langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi
0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai
input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga
11
Fungsi Khusus
PD0
PD1
PD2
PD3
PD4
PD5
PD6
PD7
( Sumber: http://www.mikron123.com )
e. RESET
RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi
masukan low selama minimal 2 machine cycle maka system akan direset.
f. XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke
internal clock operating circuit.
g. XTAL2
XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier.
h. AVcc
Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi A/D Converter. Kaki ini
harus secara eksternal terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.
12
i. AREF
AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D Converter. Untuk
operasionalisasi ADC, suatu level tegangan antara AGND dan Avcc
harus dibeikan ke kaki ini.
j. AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND,
kecuali jika board memiliki anlaog ground yang terpisah.
3. Peta Memori ATMega8535
ATMega8535 memiliki dua jenis memori yaitu Data Memory dan
Program Memory ditambah satu fitur tambahan yaitu EEPROM Memory
untuk penyimpan data.
a. Program Memory
ATMega8535 memiliki On-Chip In-System Reprogrammable Flash
Memory untuk menyimpan program. Untuk alasan keamanan, program
memory dibagi menjadi dua bagian yaitu Boot Flash Section dan
Application Flash Section. Boot Flash Section digunakan untuk
menyimpan program Boot Loader, yaitu program yang harus dijalankan
pada saat AVR reset atau pertamakali diaktifkan. Application Flash
Section digunakan untuk menyimpan program aplikasi yang dibuat user.
AVR tidak dapat menjalankan program aplikasi ini sebelum menjalankan
program Boot Loader. Besarnya memori Boot Flash Section dapat
diprogram dari 128 word sampai 1024 word tergantung setting pada
konfigurasi bit di register BOOTSZ. Jika Boot Loader diproteksi, maka
program pada Application Flash Section juga sudah aman.
13
14
USART
ATMega8535
memiliki
beberapa
keuntungan
UBRR [11..8]
UBRR [7...0]
UBRRH
UBRRL
15
konstanta kecepatan
Sinkron
TXCIE
UDRIE
RXEN
TXEN
UCSZ2
RXB8
TXB8
16
17
000
001
010
011
100 110
Tidak dipergunakan
111
UMSEL
UPM1
UPM0
USBS
UCSZ1
UCSZ0
UCPOL
18
Mode paritas
00
Tidak Aktif
01
Tidak digunakan
10
Paritas genap
11
Paritas Ganjil
19
B. PONSEL
1. Antar Muka Ponsel dengan Mikrokontroler
Ponsel yang digunakan dalam alat ini adalah Siemens M55 (gambar
5) yang mempunyai baudrate 19200. (http://www.siemens.com : 2007)
Susunan kakinya antara lain tertera pada tabel 9 berikut ini.
Tabel 9. Susunan Pin Kaki pada Ponsel Siemens M55
Pin
Name
Description
Vbatt?
Gnd
Tx
Rx
CTS
RTS
DCD
Audio P
AUDIO L
AUDIO GND
10
Audio N
AUDIO R
11
GND Mic
12
EPP
(sumber : http://pinouts.ru/CellularPhones-PW/siemens_c55_pinout.shtml)
20
ke
server
SMS
(SMS-Center)
yang
kemudian
21
pesan tersebut ke penerima ketika ia siap dan dalam status online di lain
waktu. Ketika pesan SMS telah terkirim dan diterima oleh SMSC,
pengirim akan menerima pesan konfirmasi bahwa pesan telah terkirim.
Hal-hal inilah yang menjadi kelebihan SMS dan populer sebagai layanan
praktis dari sistem telekomunikasi bergerak.(Rudi siswoyo : 2006)
Cara kerja SMS adalah sebagai berikut, setelah pesan dikirim, pesan
tersebut akan diterima dahulu oleh SMSC yang kemudian disampaikan
pada nomer tujuan. Untuk melakukan ini SMSC mengirimkan sebuah
SMS request ke HLR melalui Signal Transfer Point (STP) untuk
menemukan pelanggan tujuan. Saat HLR menerima pesan tersebut maka
HLR akan merespon ke SMSC dengan status pelanggan berupa:
a. Inactive atau Active
b. Letak pelangan yang dimaksud (pelanggan tujuan).
Jika tidak aktif maka SMSC akan menunda pesan tersebut sampai
pada periode tertentu. Saat pelanggan menyalakan handset maka akan
terjadi update location pada HLR dan HLR akan mengirim status terhadap
pesan yang belum terkirim. SMSC mentransfer pesan dalam format point
to point. Jika aktif akan segera terkirim. SMSC menerima verifikasi jika
pesan
tersebut
sudah
diterima
oleh
nomer
yang
dituju
dan
22
(modem)
melalui
port
serial
pada
komputer.
Dengan
AT+CMGL
AT+CMGD
AT+CMGS
23
2)
National/International Code
untuk National, kode subheader-nya yaitu 81
untuk International, kode subheader-nya yaitu 91
3)
Contoh: untuk nomor SMS-Centre Excelcom dapat ditulis dengan dua cara
sebagai berikut:
Cara pertama:
0855000000 diubah menjadi:
a)
06 karena 1 + 5 = 6 pasang
b)
81 = 1 pasang
c)
80-55-00-00-00 = 5 pasang
24
07 karena 1 + 6 = 7 pasang
b)
91 = 1 pasang
c)
26-58-05-00-00-00 = 6 pasang
Tipe SMS
Untuk tipe SEND tipe SMS=1. Jadi bilangan heksanya adalah 01.
5) Nomor Referensi SMS
Nomor referensi ini dibiarkan dulu 0, jadi bilangan heksanya adalah 00.
Nanti akan diberikan sebuah nomor referensi otomatis oleh Ponsel atau
alat SMS-gateway.
6) Nomor Ponsel Penerima
Sama seperti cara menulis PDU Header untuk SMS-Centre, header ini
juga terbagi atas tiga bagian, sebagi berikut:
a) Jumlah bilangan desimal nomor Ponsel yang dituju dalam bilangan
heksa
b) National/international Code.
- Untuk national, kode subheader-nya: 81
- Untuk international, kode subheader-nya: 91
c) Nomor Ponsel yang dituju, dalam pasangan heksa dibalik-balik.
Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan,
angka tersebut dipasangkan dengan huruf F didepannya.
25
Contoh:
Untuk nomor Ponsel yang dituju = 628129573337 dapat ditulis
dengan dua cara sebagi berikut:
Cara pertama: 08129573337 diubah menjadi:
a. 0B karena ada 11 angka
b. 81
c. 80-21-59-37-33-F7
Digabung menjadi: 0B818021593733F7
Cara kedua: 628129573337 diubah menjadi:
a. 0C karena ada 12 angka
b. 91
c. 26-18-92-75-33-73
Digabung menjadi: 0C91261892753373
7) Bentuk SMS, antara lain:
0 menjadi 00 = jika pesan dikirim sebagi SMS
1 menjadi 01 = jika pesan dikirim sebagai telex
2 menjadi 02 = jika pesan dikirim sebagai fax
Dalam hal ini, untuk mengirim dalam bentuk SMS tentu saja
memakai 00.
8) Skema Encoding Data I/O
Ada dua skema, yaitu:
Skema 7 bit yang ditandai dengan angka 0 menjadi 00
Skema 8 bit yang ditandai dengan angka lebih besar dari 0 (diubah ke
heksa)
26
27
100 1101
100 1111
101 0100
100 0010
O
100 1111
100 0001
R
101 0010
100 1000
SP
010 0000
100 0001
111 1101
100 0001
1000 0011
8
0010 0111
2
1100 1000
C
1111 0101
F
0110 0000
6
0010 1001
2
0011 0110
3
0000 0101
0
0000 1001
0000 1000
0
header
maupun
subheadernya
jadi
maka
tinggal
28
agar simcard Ponsel server dapat diganti-ganti maka PDU untuk sms
center diganti angka 00 , sehingga format keseluruhan menjadi
0001000D91267838391343F600000CCD27F529050983C8603608
C. Catu Daya
Catu daya (power supply) merupakan unit penting dari suatu rangkaian
elektronika. Kestabillan catu daya akan membuat rangkaian bekerja dengan
baik. Ada beberapa rangkaian penyetabil tegangan untuk mensuplay suatu
rangkaian, diantaranya menggunakan IC regulator tetap. IC regulator tegangan
tetap yang banyak digunakan adalah jenis IC regulator 78XX untuk catu daya
tegangan positif terhadap netral dan IC regulator 79XX untuk catu tegangan
negatif terhadap netral. Besar tegangan output yang diinginkan terdapat pada
kode XX dari IC tersebut. Pada alat Pengaman Kendaraan Kendaraan
Bermotor ini menggunakan IC regulator 7805 yang berarti tegangan keluaran
dari IC tersebut sebesar 5 volt. Bentuk fisik dari IC regulator 7805 dapat
dilihat pada gambar 7.
29
30
Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open),
dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close). Secara
sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat energi
listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik
armature yang berpegas, dan contact akan menutup.
31
32
F. Transistor
Transistor digunakan sebagai saklar dalam mengaktifkan relay.
Transistor mempunyai tiga kaki elektroda, yaitu : Basis, Kolektor, Emitor
(base, collector and emitter). Pada prinsipnya transistor dibentuk dari bahan
semikonduktor tipe P dan tipe N. Pada dasarnya ada dua tipe yaitu PNP dan
NPN, prinsip kerja kedua tipe tersebut sama, hanya perbedaan dalam
pemberian bias pada transistor tersebut. Jika tipe NPN pemberian bias pada
kaki basis dengan nilai tegangan positif (+), jika tipe PNP kebalikannya
pemberian bias pada kaki basis dengan nilai tegangan negatif (-). Jika
digunakan sebagai saklar (switch), transistor bekerja pada kondisi cut-off dan
saturasi. Arus masukan transistor adalah arus basis yang membangkitkan arus
kolektor yang lebih besar. Jika arus basisnya cukup besar, maka pengemudian
akan sudah mencukupi untuk membangkitkan arus kolektor. Transistor akan
dapat mengalirkan arus diantara kolektor dan emitor bila pada basis transistor
tersebut diberikan tegangan yang cukup untuk mengemudikan transistor
tersebut (minimal 0,3 Volt untuk transistor germanium dan 0,7 Volt untuk
transistor silicon).
Perbandingan arus yang mengalir antara arus pada kolektor (Ic) dan
arus pada basis (Ib) disebut penguatan, yang disingkat hfe yang dirumuskan
sebagai berikut :
hfe : Penguatan
Ic : Arus kolektor
I b : Arus basis
33
34
transistor tersebut. Dan jika transistor dianggap sebagai saklar, maka pada
kondisi ini dalam keadaan tertutup.
2. Daerah Aktif
Pada keadaan ini transistor biasanya digunakan sebagai penguat sinyal.
transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena transistor selalu
mengalirkan arus dari kolektor ke emitor walaupun tidak dalam proses
penguatan sinyal. hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal keluaran yang
tidak cacat. Daerah aktif terletak antara daerah jenuh (saturasi) dengan daerah
mati (cut off).
3. Daerah Mati (Cut off)
Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan
transistor menyumbat pada hubungan kolektor emitor. Daerah cut off sering
dinamakan sebagai daerah mati Karena transistor tidak dapat mengalirkan arus
dari kolektor ke emitor sehingga dapat disebut sebagai saklar dalam keadaan
terbuka. Menurut hukum Khirchof :
VCC = VCE + VR
Arus Colector IC mengalir melalui RL dan drop tegangannya adalah
IC . RL , sehingga :
VCC=VCE + IC . RL
Dimana :
Vcc : Tegangan sumber
IC : Arus kolektor
VCE : Tegangan antara kolektor dan emitor
RL : Beban
35
36
Simbol
Contoh
Keterangan
Terminal. Simbol ini menyatakan
awal dan akhir sebuah rangkaian
perjalanan sebuah sistem.
Process.
Simbol
ini
menyatakan
37
suatu
alternatif
(pilihan)
proses.
pada
program
dilanjutkan kembali.
utama
38
tadi
disambungnya.
(sumber : www.smartdraw.com)
.
terputus,
atau
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RANGKAIAN
A. Metode Perancangan
Diagaram blok dari rangkaian sistem Pengaman Kendaraan Bermotor
Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMEGA8535 dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
40
kendaraan, alat ini juga akan mematikan mesin kendaraan, mengaktifkan
klakson dan menyalakan lampu secara otomatis, sesuai dengan waktu yang
telah diset pada mikrokontroler. Dengan demikian walaupun pemilik
kendaraan berada dalam ruangan dan jarak yang jauh akan mengetahui bahwa
kendaraannya dalam keadaan bahaya dan kemudian si pemilik kendaraan
dapat menuju ke kendaraannya. Dengan matinya mesin kendaraan pemilik
dapat mengkap pelaku pencuri kendaraan bermotor, dan dengan diikuti
bunyinya klakson, maka akan menarik perhatian orang disekitarnya.
B. Analisis Kebutuhan
Dalam pembuatan alat Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan
SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535 terdiri dari dua pokok
perangkat, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membuat alat pengaman
kendaraan bermotor melalui SMS terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Sebuah Unit Pengolah Data Mikrokontroler ATMega8535,
2. Antarmuka Mikrokontroler dengan Ponsel,
3. Rangkaian Konektor Ponsel
4. Driver Relay.
5. Modul Power Supply
Sedangkan
untuk
perangkat
lunaknya
menggunakan
bahasa
41
C. Perancangan Perangkat Keras
Pada dasarnya perancangan alat ini berdasarkan pada blok diagram di
di atas (gambar 13) :
1. Sistem Minimum Mikrokontroler
Rangkaian mikrokontroler menggunakan sistem minimum, yaitu
sebuah krisal 11,059200 MHz dan dua buah kapasitor sebesar 22pf.
Pemakaian osilator kristal 11,059200 MHz dimaksudkan agar baudrate
yang dihasilkan oleh rangkaian ini adalah 19200, sehingga terjadi
kesamaan baudrate dengan Ponsel dan mampu menjalin komunikasi
dengan baik.
42
1) Pin 2 Ponsel = 0 volt / ground
2) Pin 4 Ponsel dihubungkan dengan PD.1 (Txd) mikrokontroler
melalui IC 74LS07
Lebih jelas hubungan antara Ponsel dengan mikrokontroler
ditunjukkan pada gambar 15.
43
arus yang mengalir ke sistem pengapian. Rangkaian saklar 2 berfungsi
untuk mengendalikan nyala klakson. Sedangkan rangkaian saklar 3
berfungsi untuk mengendalikan nyala lampu. Rangkaian dan komponen
pada saklar 1, 2, dan 3 adalah sama, tetapi untuk masing-masing port
pengendali ke mikrokontroler dan kondisi relay difungsikan berbeda.
Saklar 1 terhubung ke Pin no24 (PC.2) dan bekerja Normally Close, Saklar
2 terhubung ke Pin no25 (PC3) dan bekerja Normally Open , sedangkan
saklar 3 terhubung ke Pin no26 (PC4) dan bekerja Normally Open. Untuk
mengontrol rangkaian saklar ini maka mikrokontroler harus mengirimkan
sinyal pulsa 1 atau 0. Jika mikrokontroler memberikan data sinyal pulsa 0
maka saklar tidak aktif, dan sebaliknya jika mikrokontroler memberikan
data sinyal pulsa 1 maka saklar akan aktif.
Rangkaian saklar 1, 2, dan 3 terdiri dari komponen resistor,
transistor TIP31, dioda 1N4002 dan relay DC 12 Volt. Resistor pada basis
berfungsi untuk membatasi arus yang akan masuk ke transistor, sedangkan
dioda 1N4002 berfungsi untuk menahan tegangan balik dari relay pada
saat perubahan kondisi dari kondisi aktif ke kondisi tidak aktif. Saat
transistor TIP31 berada pada kondisi jenuh, tegangan pada kolektor-emitor
(Vce) mendekati nol. Jika transisitor dalam keadaan jenuh, arus akan
mengalir menuju relay yang menyebabkan saklar akan tertutup dan alat
akan terhubung. Untuk rangkaian saklar dapat dilihat pada gambar 17
44
45
tegangan aki 12 volt ke 5 volt. Terdapat IC yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan dengan keluaran 5 volt, yaitu IC LM 7805,
merupakan regulator DC yang cukup stabil. Untuk meratakan tegangan
output dari LM 7805 maka perlu ditambahkan kapasitor elektrolit sebesar
100 F/16 volt. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 18.
46
menghilangkan tembaga yang tidak tersablon gambar rangkaian
sehingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan gambar rangkaian.
b. Perakitan Komponen
Proses perakitan yang pertama adalah melubangi PCB
dengan bor PCB sesuai dengan tata letak komponen. Kemudian
langkah kedua adalah memasang komponen sesuai dengan tata
letak dan menyolder komponen-komponen yang sudah dipasang
tersebut.
7. Rancangan Pembuatan Box
Rancangan box untuk sistem pengaman kendaraan bermotor
menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMEGA8535 dapat
dilihat pada gambar 19.
5 cm
12.5 cm
8.5 cm
47
D. Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat Lunak diperlukan sebagai protokol antara Ponsel dengan
mikrokontroler. Mikrokontroler dalam proses pengenalan SMS ke Ponsel
menggunakan protokol PDU (Protocol Data Unit). Artinya mikrokontroler
harus mengikuti protokol PDU pada device seluler yang digunakan, dalam hal
ini Siemens M55. Pengiriman pesan atau SMS Submit dari Ponsel server ke
Ponsel user menggunakan jalur serial (serial port) dari Mikrokontroler.
Mikrokontroler menyesuaikan baud rate Ponsel, yaitu 19200 bps (bit per
second).
Sebelum algoritma, flowchart dan program assembly dari masingmasing bagian dibuat, maka terlebih dahulu dibuat program utama. program
utama menunjukkan proses mikrokontroler secara global. Alur programnya
dapat dilihat pada gambar 20.
48
49
3. Perencanaan tabel pengujian
Pengujian dilakukan pada Power Supply, Rangkaian Driver Relay, dan
Pengukuran delay
Tabel 14. Rencana Pengujian Power Supply
No
1
2
3
INPUT
1
1
2
LED
2
Kondisi Beban
Mesin Klakson Lampu
5 Volt (High)
0 Volt (Low)
Tabel 16 Pengukuran delay pengiriman SMS
No
Nomor
Ponsel server
1
2
3
4
5
Mesin Mati
Alarm Aktif
Lampu Nyala
(Relay1)
(Relay2)
(Relay3)
BAB IV
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
50
51
mencapai
5 Volt maka
LED akan
menyala, yang
52
LED
INPUT
Kondisi Beban
Mesin
Klakson
Lampu
5 Volt (High)
OFF
ON
ON
OFF
ON
ON
0 Volt (Low)
ON
OFF
OFF
ON
OFF
OFF
53
Nomor
Ponsel server
+6285729364593
Indosat M3
+6285228865174
Telkomsel
+628989344313
Three
+628179757782
XL
+6285878219951
Mentari
+6283869419122
Axis
Alarm Aktif
Lampu Nyala
(Relay1)
(Relay2)
(Relay3)
Pengamatan 1
5 detik
35 detik
36 detik
Pengamatan 2
5 detik
35 detik
36 detik
Pengamatan 3
5 detik
35 detik
36 detik
Pengamatan 4
5 detik
35 detik
36 detik
Pengamatan 5
5 detik
35 detik
36 detik
Proses
54
B. Pembahasan
1. Perangkat Keras
Sistem pengaman kendaraan bermotor menggunakan SMS
berbasis mikrokontroler ATMega8535. Hasil dari perancangan alat ini
terdiri dari perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).
Perangkat keras (Hardware) pada alat ini menggunakan beberapa
komponen yang terdiri dari perangkat input, perangkat pengendali, dan
perangkat output. Pada perangkat input terdiri dari sensor, dan digunakan
sebagai masukan ke mikrokontroler. Sedangkan pada bagian output sistem
terdiri dari antarmuka ponsel, dan rangkaian driver relay yang
mengendalikan Mesin, lampu dan klakson kendaraan.
Dalam proses kerjanya, alat ini dijalankan dengan bantuan program
mikrokontroler
yaitu
BASCOM
AVR.
Program
mikrokontroler
sistem pengaman
ini untuk
mengirimkan SMS lewat ponsel server ke ponsel user berupa SMS berupa
karakter MOTOR BAHAYA.
Setelah proses pengiriman SMS selesai, 5 detik kemudian portc.2
akan diberikan logika high yang ditandai dengan aktifnya relay 1 yang
55
menggunakan
SMS
berbasis
mikrokontroler
AVR
Portd.1
Portd.2
Porta =
Portc.2
Portc.3
Portc.4
= Output
= Input
Output
= Output
= Output
= Output
56
57
jika switch memenuhi syarat maka akan dilanjutkan dengan perintah kirim
SMS dan dilanjutkan mengaktifkan relay.
29. Kirim_sms:
30. Porta.3 = 0
31. Print "AT+CMGS=25"
32. Wait 1
33. Print
"0011000D91267838391xxxxx00000CCD27F529050983C
8603608";
34. Print Chr(26)
35. Porta.3 = 1
36. Return
Program di atas merupakan program subrutin untuk mengirimkan
karakter MOTOR BAHAYA dari mikro ke ponsel server dan
dilanjutkan ke ponsel user.
37. Cek_switch:
38. If Sensor = 0 Then
39. Kirim = 0
40. Else
41. Kirim = 1
42. End If
43. Return
Program di atas merupakan program subrutin untuk cek kondisi
sensor apakah mendapat logika 0 atau 1.
44. Aktifkan:
45. Wait 5
46. Porta.0 =
47. Portc.2 =
48. Wait 30
49. Porta.1 =
50. Portc.3 =
51. Wait 1
52. Porta.2 =
53. Portc.4 =
54. return
0
1
0
1
0
1
58
Hapus:
Wait 1
Print "AT+CMGD=1"
Wait 1
Print "AT+CMGD=2"
Wait 1
Print "AT+CMGD=3"
End
Program di atas merupakan program subrutin untuk menghapus
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mengamati dan membahas sistem pengaman kendaraan
bermotor menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMEGA8535
ini, sebagaimana telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka dapat
diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Dalam pembuatan rancang bangun sistem pengaman kendaraan bermotor
menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMEGA8535 terdiri
dari beberapa rangkaian yaitu:
a. Sistem minimum mikrokontroler
b. Antarmuka mikrokontroler dengan Ponsel menggunakan IC74LS07
c. Rangkaian driver relay
d. Rangkaian Power supply
2. Unjuk kerja dari alat sistem pengaman kendaraan bermotor menggunakan
SMS berbasis mikrokontroler AVR ATMEGA8535 ini telah menunjukan
hasil sesuai dengan yang diharapkan.Unjuk kerja dari alat ini terdiri dari
beberapa point yaitu :
a. Alat ini bekerja dengan baik pada baudrate 19200
b. Kecepatan pengiriman SMS sangat tergantung pada kualitas layanan
perusahaan penyedia jaringan GSM. Pemakaian jenis simcard dari
produk yang sama akan mempunyai nilai tempuh SMS yang relatif
59
60
B. Keterbatasan Alat
1. Alat ini hanya akan mengirim SMS ke nomor Ponsel yang telah disetting
pada
program,
sehingga
untuk
mengubah
nomor
tujuan
harus
memprogram ulang.
2. Alat ini belum ada charger otomatis untuk Ponsel, apabila baterai habis
harus dicharge di luar sistem.
3. Alat pengaman ini hanya berupa simulasi, dan belum sempat diujicobakan
ke kendaraan bermotor.
C. Saran-Saran
1. Agar alat ini dapat bekerja lebih maksimal, akan lebih baik ditambahkan
program visual. Apabila ingin mengganti nomor tujuan tinggal
menghubungkan ke komputer dan mengisi nomor tujuan,
2. Untuk mendukung kontinuitas alat, akan lebih baik apabila ditambahkan
rangkaian charger otomatis.
3. Untuk kedepannya alangkah lebih baik bila diujicobakan langsung pada
kendaraan bermotor.
DAFTAR PUSTAKA
Malvino,
AVR
Seri
Suhardi
61
61
Lampiran 3
Lampiran 1
Config
Config
Config
Config
Config
Config
Portd.1
Portd.2
Porta =
Portc.2
Portc.3
Portc.4
= Output
= Input
Output
= Output
= Output
= Output
Lampiran 4
Cek_switch:
If Sensor = 0 Then
Kirim = 0
Else
Kirim = 1
End If
Return
Kirim_sms:
Porta.3 = 0
Print "AT+CMGS=25"
Wait 1
Print"0011000D91267838391xxxxx00000CCD27F529050983C8603608";
Print Chr(26)
Porta.3 = 1
Return
Aktifkan:
Wait 5
Porta.0 =
Portc.2 =
Wait 30
Porta.1 =
Portc.4 =
Wait 1
Porta.2 =
Portc.3 =
Return
0
1
0
1
0
1
Hapus:
Wait 1
Print "AT+CMGD=1"
Wait 1
Print "AT+CMGD=2"
Wait 1
Print "AT+CMGD=3"
End
'end program
Lampiran 3
Rangkaian Hardware Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535
Lampiran 4
Desain dan Layout PCB Sistem Pengaman Kendaraan Bermotor Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8535
Lampiran 4
Tombol Reset
Port RS232
Sensor
Switch ON / OFF
Port RS232
Sensor
Switch ON / OFF
K-K
L-L
M-M
Lampiran 4
Spesifikasi alat :
Dimensi
: 8.5 cm x 12.5 cm x 5 cm
Mikrokontroler
: ATMega8535
Power supplay
: 5Volt DC - 12 Volt DC
Support Ponsel
Software
: BASCOM AVR