HASIL TUTORIAL
MIELOPATI
Oleh :
DEVI INDRA LESTARI
ISTIANAH
IDHAM HAMID
RANNY PISPITA DEWI
Pembimbing :
BAGIAN/SMF SARAF
RSUD CIANJUR
FAKULTAS KEDOKTERAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan ridho-Nya sehingga kami bias menyelesaikan laporan
yaitu mielopati. Laporan ini saya buat dengan seksama dan usaha untuk
menjadikan laporan atau makalah ini menjadi lebih sempurna .
Dalam penyusunan laporan atau makalah ini , saya merujuk pada
buku-buku dan wabesite di internet. Masalah yang menyangkut Mielopati
ini Saya kemukakan dalam pembahasan laporan yang saya susun.
Akhirnya saya mengharapkan
dengan suatu harapan yang tinggi , semoga laporan yang sederhana ini dapat
memberikan manfaat bagi semua.
Penyusun
IDENTITAS
Nama
: Tn.S
Jenis kelamin
: Laki-laki
TTL
Umur
: 33 tahun
Alamat
: Cianjur
Pendidikan terakhir
: SD
Status
: Belum menikah
Agama
: Islam
Tanggal Masuk
: 26 Maret 2010
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan :
sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan didahului oleh rasa lemah pada kedua tungkai
sejak 2 bulan SMRS. Pasien harus menyeret kakinya untuk berjalan dan sendal
yang dipakai sering terlepas dari kakinya. Keluhan lemah ini di rasakan makin
lama makin memberat sehingga timbul keluhan lumpuh. Keluhan kesemutan dan
baal pada kedua tungkai di rasakan sejak 3 bulan SMRS.
Untuk menghilangkan keluhan lemah dan rasa baalnya ini pasien pergi
berobat ke mantri, oleh mantri di berikan suntikan penghilang nyeri pada
bokongnya, namun setelah di berikan obat tidak ada perbaikan, malah bertambah
buruk. Sebelum kaki lumpuh pasien merasa pinggangnya nyeri, tidak ada nyeri
menjalar sampai tungkai sebelumnya. Pasien tidak dapat BAK selama 10 hari,
belum BAB dan flatus sejak 1 minggu.
Keluhan juga di sertai dengan timbulnya luka terbuka dan basah pada
daerah bokong, kedua daerah lipatan lutut 3 minggu SMRS, di sertai dengan
demam
Riwayat Keluarga
Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku sudah berobat kemantri untuk keluhan ini tetapi tidak ada
perbaikan.
Riwayat Psikososial
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
: Composmentis
Tanda Vital
- Nadi
- Pernapasan
: 20 x/menit, reguler
- Suhu : 37 0C
- TD
: 90/ 60 mmHg
Mulut
Leher
Torax :
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Abdomen
Inspeksi
Supel
Palpasi
Nyeri tekan
: Tidak ada
Hepar
: Tidak teraba
Splen
: Tidak teraba
Ballotement
:-/-
Perkusi
: Timpani
Ekstremitas :
Edema
- -
Akral hangat + +
+ +
Sianosis - / -
RCT > 2 s
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran
: Compos mentis
Kuantitatif (GCS)
: E4V5M6
Rangsang meningeal
Kaku kuduk
(-)
Lasaque
> 70
Kerniq
> 130
Burdzinski I
(-)
Burdzinski II (-)
Patric
(-)
Nervus I (Olfaktorius)
Dextra
Sinistra
Dextra
Sinistra
Daya penglihatan
Pengenalan warna
Medan penglihatan
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Daya pembau
Nervus II (Optikus)
Reflec cahaya
Dextra
Sinistra
medial
atas
Bawah
+
3mm
+
3mm
Ptosis
Gerak mata ke :
Ukuran pupil
Bentuk pupil
isokor
Isokor
Refleks akomodatif
tdl
tdl
Strabismus divergen
negatif
negatif
Diplopia
negatif
negatif
Nervus IV (Trokhlearis)
Gerak mata ke medial bawah
Dextra
+
Sinistra
+
Strasbismus konvergen
Diplopia
Nervus VI (Abdusen)
Negatif
Dextra
Negatif
Sinistra
Strasbismus konvergen
negatif
negatif
Diplopia
Nervus V (Trigeminus)
Menggigit
Membuka mulut
Sensibilitas muka :
Atas
Tengah
Bawah
Refleks kornea
Refleks bersin
Dextra
+
+
Sinistra
+
+
+
+
+
+
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
N. VII ( Fasialis )
Dextra
Sinitra
Mengangkat dahi
Meringis
Menutup mata
sempurna
sempurna
Mengembungkan pipi
Lakrimasi
+
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Reflex glabella
Tidak dilakukan
Dextra
Sinistra
tes Rinne
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
tes Weber
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
tes Schwabach
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Dextra
Sinistra
arkus farings
Tidak deviasi
Tidak deviasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
reflek muntah
Nervus X (Vagus)
Dextra
Sinistra
Arkus farings
Tidak deviasi
Tidak deviasi
Nadi
Reguler
Reguler
Bersuara
+ (normal)
+ (normal)
Menelan
Dextra
Sinistra
Memalingkan kepala
Sikap bahu
Mengangkat bahu
Nervus IX (Glosofaringeus)
Nervus XI (Aksesorius)
Dextra
Sinistra
sikap lidah
Artikulasi
Tidak terganggu
tremor lidah
menjulurkan lidah
fasikulasi lidah
MOTORIK
Kekuatan
Klonus
-0
Bentuk otot
SENSORIK
Anestesi
REFLEK FISIOLOGIS
Reflex Biceps
: +/+
Reflex Trisep
: +/+
Reflex Ulnaris
: +/+
Reflex Radialis
: +/+
Reflex Patella
: -/-
Reflex Achilles
: -/-
Reflex Glabella
: tdl
Refleks Patologik
Dextra
Sinistra
Babinski
Chaddocck
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
Gonda
Rossolimo
Mendel-Bechterew
FUNGSI VEGETATIF
Miksi
Anuri
Defekasi
Pemeriksaan
Hasil
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Satuan
Normal
11.6
gr%
14,7-17,5
9.900
/ mm3
5000-10000
Hematokrit
35
40-54
Trombosit
190
Ribu/mm3
200-400
Hematologi
Hb
Leukosit
Pemeriksaa
n
Lipid Profile
Hasil
Satuan
Normal
Cholestrol
total
56
mgr%
< 200
Trigliserid
49
mgr%
< 200
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Normal
131
mg/dl
Ureum
56.6
mgr%
10-40
Kreatinin
2.1
mgr%
0,5-1,5
Natrium
136.1
meq/l
136-145
Kalium
3.7
meq/l
3,5-5,0
Klorida
155.5
meq/l
96-103
SGOT
34
u/l
< 38
SGPT
30
u/l
< 41
Gula darah
Sewaktu
Renal Profile
Elektrolit
Liver Profile
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Ekspretise :
Hasil foto rontgen vetebro thorako-lumbal didapatkan :
-
RESUME PASIEN
Pasien datang ke RSUD Cianjur dengan keluhan lumpuh kedua tungkai
sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan didahului oleh rasa lemah pada kedua tungkai
sejak 2 bulan SMRS. Pasien harus menyeret kakinya untuk berjalan dan sendal
yang dipakai sering terlepas dari kakinya. Keluhan lemah ini di rasakan makin
lama makin memberat sehingga timbul keluhan lumpuh. Keluhan kesemutan dan
baal pada kedua tungkai di rasakan sejak 3 bulan SMRS.
Untuk menghilangkan keluhan lemah dan rasa baalnya ini pasien pergi
berobat ke mantri, oleh mantri di berikan suntikan penghilang nyeri pada
bokongnya, namun setelah di berikan obat tidak ada perbaikan, malah bertambah
buruk. Sebelum kaki lumpuh pasien merasa pinggangnya nyeri, tidak ada nyeri
menjalar sampai tungkai sebelumnya. Pasien tidak dapat BAK selama 10 hari,
belum BAB dan flatus sejak 1 minggu. Keluhan juga di sertai dengan timbulnya
luka terbuka dan basah pada daerah bokong, kedua daerah lipatan lutut 3 minggu
SMRS, di sertai dengan demam
Pemeriksaan fisik :
Status neurologis :
-
Status Lokalis
Ulkus dekubitus
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis
Diagnosis Etiologik
: ???
Diagnosis Lokalis
PENATALAKSANAAN
Terapi Cairan
Infus RL 30 tts/mnt
Terapi Farmakologis
DulcolaxSupp
Cefotaxim 2 x 1 gr
Terapi Rehabilitasi
Terapi Non-Farmakologi
Pemasangan kateter
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Myelopathy adalah istilah yang berarti bahwa ada sesuatu yang salah dengan saraf
tulang belakang itu sendiri. Ini biasanya merupakan tahap berikutnya penyakit
tulang belakang leher, dan sering pertama terdeteksi sebagai kesulitan berjalan
karena kelemahan umum atau masalah dengan keseimbangan dan koordinasi.
Tingkatan Mielopati berdasarkan Nurick
System Nurick myelopathy grade dari 0-5, dengan 5 menjadi yang paling
berat.perubahan karakteristik terjadi pada masing- masing
tingkatan sebagai
berikut:
Grade 4: ability to walk only with assistance or with the aid of a frame.
KLASIFIKASI
Cedera medula spinalis dapat dibagi menjadi komplet dan tidak komplet
berdasarkan ada/tidaknya fungsi yang dipertahankan di bawah lesi
Lesi Komplet
Lesi Inkomplet
Motorik
Sering (+)
Sering (+)
Sering (+)
Sacral sparing
negatif positif
Ro. vertebra
Edema (62%),
Kompresi (25%),
Kontusi (26%),
Kontusi (11%)
normal (15%)
Fungsi
profunda (C8)
M. interosseus palmaris (T1)
M. illiopsoas (L2)
Fleksi panggul
Ekstensi lutut
Dorsofleksi kaki
M. gastrocnemius-soleus (S1)
Plantarfleksi kaki
Sensoris Dermatom
Anterior Cord
Klinik
Syndrome
Syndrome
Syndrome
Syndrome
Kejadian
Sering
Jarang
Jarang
Sangat Jarang
Penetrasi
Hiperekstensi
Motorik
Kelemahan
anggota
Gangguan
bervariasi,
Gangguan
Sering paralisis
bervariasi
;
jarang paralisis komplet(ggn
tractus
komplet
desenden);
biasanya
bilateral
gerak ipsilateralggn
tractus
lesi; ggn traktusdescenden
desenden (+)
ringan
Protopatik
Gangguan
bervariasi
Sering
hilangSering
hilangGangguan
total(ggn tractustotal (ggn tractusbervariasi
ascenden);bilateral ascenden)
biasanya ringan
Kontralateral
tidak khas
Biasanya utuh
terganggu
Perbaikan
Sering
dan
nyataPaling
diantara
Hilang
totalTerganggu
ipsilateral; ggn
tractus ascenden
burukFungsi
namun
buruk,NA
cepat;
khasLainnya
kelemahan
independensi
paling
Baik
menetap
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologis.
Dianjurkan
melakukan
pemeriksaan
posisi
standar
Pada
Terapi
pada
cedera
medula
spinalis
terutama
ditujukan
untuk
gangguan
kandung
elektroterapi, psikoterapi,
kemih
dan
saluran
cerna)
Sebuah penelitian prospektif selama 27 tahun menunjukkan bahwa ratarata harapan hidup pasien cedera medula spinalis lebih rendah dibanding
populasi normal. Penurunan rata-rata lama harapan hidup sesuai dengan
beratnya cedera. Penyebab kematian utama adalah komplikasi disabilitas
neurologik yaitu : pneumonia, septikemia, dan gagal ginjal