ARDELIA SEPRILIANI
3351141044
APOTEKER A
ANGKATAN XVIII
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2015
AMINOGLIKOSIDA
Kliren,
volume
distribusi
dan waktu
paruh
ketiganya
sama.
Pasien Anephricb
0,0043 L/kg/jam
0,0021L/kg/jam
Hemodialisisb
AUC24
t1/2
1,8 L/jam
70-100 mg. jam/L
2-3 jam
Pasien anephric
30-60 jam
Volum distribusi harus disesuaikan dengan obesitas dan atau perubahan status cairan
extraselular
Pasien anephric adalah pasien dialisis dengan ginjal utuh. Pembedahan pasien anephric
adalah pasien dialisis dengan ginjal yang diangkat. Kliren hemodialisis 1,8 L/jam mengarah
pada standar hemodialysis, tidak ada aliran yang tinggi atau dialisis peritoneal.
C. Biovailabilitas (F)
Antibiotik aminoglikosida sangat larut dalam air dan sukar larut dalam
lemak. Akibatnya aminoglikosdia kurang baik diabsorpsi dalam ketika penggunaan
secara oral dan harus digunakan secara parenteral untuk pengobatan infeksi sistemik.
D. Volume Distribusi (V)
Volume distribusi aminoglikosida adalah
relatif luas yaitu 0,1 0,5 L/kg. Volume distribusi aminoglikosida pada yang obesitas
harus disesuaikan berdasarkan Ideal Body Weight (IBW)/ berat badan ideal ditambah
10% dari berat badannya. Penyesuaian ini terlihat beralasan untuk menentukan
volume distribusi dari pasien obesitas karena antibiotik aminoglikosida menunjukkan
distribusisnya menuju ekstraselular dan volume cairan ekstraselular jaringan adiposa
yang mendekati 10% dari total berat badan terhadap 25% untuk jaringan lainnya.
Persamaan untuk menghitung volume distribusi untuk pasien obesitas adalah sebagai
berikut :
V Aminoglikosida (Pasien Obese) = (0,25 L/kg)(BW) + 0,1 (TBW)-IBW) [Pers.1.1]
Untuk pasien non obesitas atau dengan berat badan ideal yaitu
menggunakan persamaan sebagai berikut :
Berat badan ideal dalam kg (pria) = 50 + (2,3)(tinggi badan dalam inchi >60) [Pers.1.2]
Berat badan ideal dalam kg (wanita) = 45 + (2,3)(tinggi badan dalam inchi >60) [Pers.1.3]
V Aminoglikosida (L)
[Pers. 1.4]
Persamaan 1.4 juga digunakan untuk memperkirakan pada non obesitas, tidak
kelebihan cairan yang dihitung sebagai berat badan ideal, dan kelebihan berat adipossa
sebagai perbedaan antara berat non obesitas dan total berat pasien tanpa kelebihan cairan.
Untuk pasien anak-anak dibawah 5 tahun volume distribusinya cenderung 0,5 L/kg. Antara
anak baru lahir sampai umur 5 tahun, volume distribusi mungkin antara 0,5 L/kg sampai 0,25
L/kg untuk dewasa.
V Aminoglikosida (L) pada anak 1-5 tahun
[Pers. 1.5]
E. Kliren (Cl)
Antibiotik aminoglikosida hampir dieliminasi seluruhnya oleh ginjal.
Aminoglikosida dan kliren kreatinin hampir sama dengan rentang fungsi ginjal, kliren
aminoglikosida dapat diperkirakan menggunakan formula kliren kreatinin (pers. 1.6
dan 1.7) ketika konsentrasi masuk rentang teurapetik.
[Pers. 1.6]
[Pers. 1.7]
Keterangannya yaitu umur dalam tahun, berat dalam kg, dan serum kreatinin
dalam mg/dL. Pada pasien yang obesitas (obesitas dengan berat badan mendekati dua
kali berat badan idealnya), kreatinin dan kliren aminoglikosida diperkirakan dengan
menggunakan berat ideal dan total beraat badannya. Untuk alasan ini, maka
digunakan persamaan sebagai berikut :
Non-Obese Weight
dimana IBW adalah Ideal Body Weight yang ditentukan menggunakna pers. 1.2 dan
1.3, dan TBW menunjukkan total berat badan pasien tanpa berat kelebihan cairan.
F. Kliren Non-Ginjal
Faktor lain yang
dipertimbangkan
ketika
memperkirakan
kliren
2,5
mL/menit/70 kg). Pada pasien anephric dan menjalankan hemodialisis, nilai kliren
yaitu
ginjal dan kliren non ginjal. Nilai ini hanya merupakan pendekatan, sehingga perlu
monitoring konsentrasi serum aminoglikosida pada pasien dengan fungsi ginjal yang
kurang baik.
G. Waktu Paruh Eliminasi
Waktu paruh eliminasi antibiotik aminoglikosida dari tubuh adalah fungsi
dari volume distribusi dan kliren. Fungsi ginjal bervariasi tergantung individu, waktu
paruh juga bervariasi. Untuk contoh, seorang pria yang mempunyai berat badan 75
kg, 25 tahun, dengan serum kreatinin 0,8 mg/dL mungkin mempunyai kliren
aminoglikosida 100 mL/menit atau lebih. Jika volume distribusinya 0,25 L/kg, maka
waktu paruh eliminasinya kurang lebih 2 jam. Berbeda dengan seorang pria tua 75
tahun dengan volume distribusi yang sama dan serum kreatininnya 1,4 mg/dL
mungkin kliren aminoglikosidanya
jam. Pada awalnya dosis aminoglikosida dan interval dosisnya harus diperhatikan.
Walaupun perkiraan awal farmakokinetik pasien dengan aminoglikosida mungkin
sangat bervariasi, diharapkan penyesuaian akan mengoptimalkan terapi, namun tidak
toksik, konsentrasi dari antibiotic aminoglikosidanya.
H. Contoh
Pertanyaan 1
YB, 70 kg, 38 tahun, pasien dengan serum 1,8 mg/dL, telah menerima
tobramisin IV 100 mg selama satu setengah jam setiap 8 jam, selama beberapa hari.
Diperoleh konsentrasi plasma puncak 1 jam setelah dimulainya infus adalah 8mg/L
dan konsentrasi terendah yang diperoleh tepat sebelum dosis awal adalah 3 mg / L.
Perkirakan konstanta eliminasi (k), clearance (Cl), dan volume distribusi (V) untuk
tobramisin pada pasien YB.
Konsentrasi pada plasma diukur dari sampel yang diperoleh selama fase
eliminasi. Sejak 7 jam selang waktu antara sampel melebihi paruh tobramisin di YB
(yaitu konsentrasi terendah dalam waktu kurang dari satu setengah puncak diukur
konsentrasi), dua konsentrasi yang dapat digunakan untuk memperkirakan laju
eliminasi konstan.
CSS1 =
V=
V=
(0,87)
= 16,2 L
Dan eliminasi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini:
K=
Untuk mencari Cl maka :
Cl = (K)(V)
= (0,14/jam)(16,2 L)
= 2,3 L/jam
Nilai dari hasil pada perhitungan parameter farmakokinetik tobramisin
adalah spesifik untuk Y.B. dan digunakan untuk menghitung regimen dosis yang
dapat mencapai puncak atau palung konsentrasi.
Pertanyaan 2
Laporan mikrobiologi mengungkapkan Pseudomonas aeruginosa dengan
MIC 1 mcg / mL. Hitung dosis regimen untuk Y.B. yang akan mencapai puncak
konsentrasi > 10 mg / L (puncak: MIC > 10:1) dan AUC 24 dalam kisaran hingga 100
mg. hr/L. Untuk memilih interval pemberian dosis yang tepat, bagaimanapun, harus
t1/2 =
= 195,1 mg 200 mg
Persamaan di bawah ini dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi
terendah. Sebuah "" dari 25 jam dan C 10 mg / L harus digunakan.
C = Coe-kT
= (10 mg/L)(e-(0,14 /jam)(25 jam)
= (10 mg/L)(0,04)
= 0,04 mg/L
Untuk mengkonfirmasi tingkat pemaparan obat adalah kisaran yang
diinginkan, Persamaan di bawah ini dapat digunakan untuk menghitung AUC24 .
AUC24 =
= 87 mg.jam/L
DIGOKSIN
Digoksin adalah agen inotropic yang digunakna unutk gagal jantung kongestif
/Congestive Heart Failure (CHF) dan atrial fibrilasi. pada perawatan akut, dosis
muatan dari
digoksin relative lama pada dewasa, digoksin diberikan satu hari sekali. Penyesuaian
dosis penting untuk pasien yang konversi dari terapi parenteral ke oral, pasien dengan
kerusakan ginjal, CHF, abnormalitas tiroid atau pasien yang menggunakan amiodaron
secara bersama.
A. Konsentrasi Plasma Terapeutik
Walaupun banyak variasi pada pasien, konsentrai digoksin pada plasma yaitu
1 -2
rentang teurapetik rendah maka berdasarkan bukti banyak pasien dengan disfungsi
ventrikel kiri, jadi tidak menunjukkan adany manfaat dari konsentrasi digoksin yang
tinggi. Penggunaan farmakokinetik untuk penyesuaian regimen dosis dapat
mengurangi timbulnya tokdiditas digoksin.
B. Bioavailabilitas (F)
Parameter Digoksin
Rentang Teurapetik
0,8 2
/L
Fa
Tablet
0,7
Elixir
0,8
1
1
(3,8)(berat dalam kg) + (3,1)( ClCr dalam mL.menit)
waktu paruh panjang pada pasien dengan gagal ginjal dan pada pasien yang menerima
amiodaron.
[Pers. 3.1]
Vdigoksin (L) = 3,8)(berat dalam kg) + (3,1)( ClCr dalam mL.menit) [Pers. 3.2]
V digoksin juga dapat menurun pada pasien hipotiroid dan pasien yang
menggunakan quinidine. Volume distribusi digoksin dapat meningkat pada pasien
hipertiroid. Volume distribusi digoksin pada pasien obesitas juga berhubungan erat
dengan yang tidak obesitas atau berat badan ideal (IBW) dibanding total berat badan
(TBW). Berikut faktor yang mengubah volume distribusi dan kliren digoksin :
Volume Distribusi
Kliren Kreatinin
Obesitas
IBWb
Quinidin
0,7
Tiroid
Clinical Hipotiroid
0,7
Clinical Hipertiroid
Kliren
1,3
Kliren Kreatinin
Obesitas
IBWb
Amiodaron
0,5
Quinidin
0,5
Verapamil
0,75
Fungsi Tiroid
Clinical hipotiroid
0,7
Clinical Hipertiroid
1,3
D. Kliren (Cl)
Kliren digoksin sangat bervariasi antar individu dan haru diperkirakan untuk
setiap pasien. Total kliren digoksin (Clt) adalah jumlah dari kliren metabolisme (Clm)
dan ginjal (Clr).
Clt = Clm + Clr [Pers. 3.3]
Pada individu sehat, kliren metabolisme digoksin adalah
0,57 0,86
mL/kg/menit, dan kliren ginjal hampir sama atau kurang dibandingkan kliren
kreatinin. CHF mengurangi kliren metabolism digoksin sekitar satu setengah dari
nilai biasanya dan mungkin mengurangi sedikit kliren ginjal.
Menggunakan data dari Sheiner et al, total kliren digoksin dalam
mL/kg/menit dapat dihitung pada pasien dengan dan tanpa CHF dengan rumus :
Total Cldigoksin (mL/menit) = (0,8 mL/kg/menit)(berat (kg)) + ClCr(mL/menit)
(Pasien tanpa CHF)
Total Cldigoksin (mL/menit) = (0,33 mL/kg/menit)(berat (kg)) (0,9) ClCr(mL/menit)
(Pasien dengan CHF)
Kliren
kreatinin
dapat
diperkirakan
dari
serum
kreatinin
[Pers. 3.6]
[Pers. 3.7]
pasien
Pada kasus ini, loading dose ini untuk pemberian secara oral seperti tablet.
Oleh karena itu, bioavailabilitas (F) adalah 0,7 kecuali untuk pemberian secara IV
maka F adalah 1, sehingga loading dose-nya menjadi 511 g (atau 500 g). Pada
banyak kasus, S adalah 1 karena digoksin tidak dapat diberikan dalam bentuk garam.
Pertanyaan 2
Asumsikan pasien pada pertanyaan 1, RJ, pria berumur 50 tahun dengan
serum kreatinin 1 mg/dL. Hitung dosis pemeliharaan bila ingin dicapai konsentrasi
digoksin dalam plasma rata-rata 1 g/L.
Tujuan yang ingin dicapai adalah konsentrasi digoksin rata-rata 1g/L pada
keadaan setimbang (Css ave). Untuk menghitung dosis pemeliharaan digunakan
persamaan:
Walaupun klirens kreatinin (Clcr) R.J tidak diketahui tapi dapat diperkirakan
kreatinin serumnya dengan menggunakan persamaan di bawah ini. Asumsikan semua
kriteria di rumus ini telah dipenuhi. (Misal kreatinin serum dalam steady state dan
massa otot RJ rata-rata untuk pria 50 tahun-an)