pusat maupun saraf motorik dapat terjadi tremor. Tremor adalah suatu gerakan gemetar yang
berirama dan tidak terkendali, yang terjadi karena otot berkontraksi dan berelaksasi secara
berulang-ulang. Tremor pada usia lanjut disebut tremor senilis.
Kata kunci : tremor, ekstremitas atas, kontraksi, relaksasi
Abstract
Upper extremity consists of bone and muscle. Bone in the upper extremity of
which there
are scapula, clavicle, humerus, radius, ulnar, eight carpal bones, five metacarpal bones,
14
phalanges.
and
Muscles in the upper limb muscles are divided over the shoulder
bracelet, upper arm, forearm muscles and hand muscles. Mechanism of action consists of a
process
binding of
actin and
myosin) is
accompanied by
relaxation (release of actin and myosin). To make the contraction takes the form of ATP
energy. In the event of interference with the motor nerves and central nervous tremors
may occur.
because the muscles contract and relax repeatedly. Tremor in the elderly called senile tremor.
Key words: tremor, upper limb, contraction, relaxation
Pendahuluan
Tremor adalah suatu gerakan gemetar yang berirama dan tidak terkendali, yang terjadi karena
otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang. Tremor pada ektremitas atas
menunjukkan adanya gangguan otot pada anggota gerak tubuh bagian atas. Untuk itu perlu
dibahas terlebih dahulu mengenai ekstremitas atas itu sendiri dari segi anatominya,
mekanisme kerja otot saraf yang normal dan proses pembentukan energi untuk mengetahui
penyebab tremor itu.
Ekstremitas Atas
Tubuh manusia tersusun dari tulang dan otot secara maksroskopiknya.
Tulang pada ekstremitas atas diantaranya ada scapula, klavikula, caput humerus yang
membentuk gelang bahu, humerus membentuk lengan atas, radius, ulnar yang membentuk
lengan bawah, 8 tulang karpal, 5 tulang metakarpal, dan 14 phalanges. 1
2
Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas, yang berhubungan dengan skapula
melalui fossa glenoid. Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain
leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan sulkus intertuberkular. Di
bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain condyles, epicondyle lateral,
capitulum, trochlear, epicondyle medial dan fossa olecranon (di sisi posterior). Tulang ulna
akan berartikulasi dengan humerus di fossa olecranon, membentuk sendi engsel. Pada tulang
humerus ini juga terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot deltoid. 3
Ulna
Ulna merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi anatomis. Di
daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian
posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus). Artikulasi ini
berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga
berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan
terjadinya gerak pronasi-supinasi. Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial,
juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.
Radius
Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada posisi anatomis. Di
daerah proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak
pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk
perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.
Karpal
4
Gambar 2. Manus. 2
Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan
radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang karpal
tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoideum, lunatum,
triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoideum, capitatum, dan hamatum.
Metakarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya
berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh
tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi
pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut
melakukan
gerakan
seperti
menyilang
telapak
tangan
dan
memungkinkan
menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari
telunjuk) terdapat tulang sesamoid.
Tulang-tulang phalanges
Tulang-tulang phalanges adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalanges di setiap ibu jari
(phalanges proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalanges proksimal,
medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalanges membuat gerakan tangan
menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu.
5
Otot pada ekstremitas atas terbagi atas otot gelang bahu, otot lengan atas, otot lengan bawah,
dan otot tangan.
Otot-otot gelang bahu terdiri atas Mm. Thoracoclavicularis, Mm. Thoracoscapularis, Mm.
Thoracohumeralis, Mm. Scapulohumeralis.
Mm. THORACOCALVICULARIS :
* M. Sternocleidomastoideus
* M. Subclavius
Mm. THORACOSCAPULARIS ;
* M. omohyoideus
* M. Serattus anterior
* M. trapezius
* M. Pectoralis Minor
* M. Rhomboideus major et minor
* M. levator Scapulae
Mm. THORACOHUMERALIS terdiri :
* M .Pectoralis Major
* M. Latissimus Dorsi
Mm.SCAPULOHUMERALIS terdiri :
* M. Deltoideus
* M. Subscapularis
6
* M. Supraspinatus
* M. Infraspinatus
* M. Teres Major
* M. Teres Minor
Otot-otot tangan terdiri atas Mm. Thenar , Mm. Hypothenar dan Mm. Vola manus
Otot otot Thenar terdiri atas :
* M. Abductor pollicis brevis
* M. Opponens pollicis
* M. Flexor pollicis brevis
* M. Adductor pollicis
Mm. Hypothenar terdiri atas :
* M. Palmaris brevis
* Abductor digiti quinti
* M. Flexor digiti quinti brevis
* M. Opponens digiti quinti
Mm. Vola manus terdiri atas :
* Mm. Lumbricales manus
* Mm. Interossei volares manus
* Mm. Interossei dorsales
Secara mikroskopik, dapat kita fokuskan pada otot kerangka. Satuan otot kerangka (skelet)
umumnya disebut serabut (fibers) dan bukan sel. Bentuk serabut silindris dan memiliki
banyak inti sel yang terletak di tepi, berbatasan dengan sarkolema.
Sarkoplasma:
9
(Amblistoma
punctatum)
triade
ini
terdapat
mengitari
garis
(Zwischenschreibe). Pada hewan lain dan manusia tiap sarkomer memiliki dua triade di
daerah pertemuan garis A (anisotrop) dan garis I (isotrop). Organoida ini berfungsi
menyalurkan impuls dari permukaan otot kerangka ke dalam serabut yang lebih dalam
letaknya. 4
Myofibril :
Dengan mikroskop cahaya myofibril tampak memiliki bagian cerah (cakram I) dan gelap
(cakram A), bila menggunakan pewarnaan hematoksilin besi (Heidenheia). Inilah yang
memberikan aspek bergaris melintang baik pada otot kerangka maupun otot jantung. Pada
satu serabut otot kerangka terdapat ribuan myofibril, sedangkan tiap myofibril memiliki
ratusan myofilamen yang bersifat submikroskopis.
Myofilamen terdiri dari 2 macam yaitu:
Filament Miosin
Sering disebut filament kasar (coarse filaments), berdiameter 100 Angstrom dan
panjangnya 1,5 . Filamen ini membentuk daerah A atau cakram A. Filamen ini
tersusun pararel dan berenang bebas dalam matriks. Bagian tengah agak tebal dari
bagian tepi. Fungsi dari myosin adalah sebagai enzim katalisator yang berperanan
memecah ATP menjadi ADP + energi, dan energi ini digunakan untuk kontraksi.
Filamen Aktin
10
11
Otot pucat memiliki myofibril banyak dan sarkoplasma dan mitokondria relative
sedikit. Miofibril tidak membentuk lapang Cohnheim (Cohnheims field) seperti
pada otot merah. Otot jenis ini memiliki kandungan mioglobin lebih sedikit dari
pada otot merah. Posisi inti lebih superficial langsung di bawah sarkolema. Otot
pucat bekerja cepat dan kuat, tetapi cepat lelah.
Susunan serabut otot kerangka dalam membentuk muskulus ditunjang oleh jaringan ikat. Tiap
serabut dikelilingi oleh endomisium, suatu jaringan ikat halus dengan serabut retikuler dan
kapiler. Sejumlah serabut otot dibungkus oleh jaringan ikat pekat dengan banyak serabut
kolagen disebut fasikulus , sedangkan pembungkusnya disebut perimisium. Di luar
perimisium diisi oleh jaringan ikat longgar yang memberikan kelonggaran bagi fasikulus
untuk bergerak. Beberapa fasikulus bergabung membentuk muskulus dan dibalut oleh
jaringan ikat pekat disebut epimisium, sedangkan fasia terdapat disekitarnya.
Mekanisme Kerja Otot dan Saraf
Timbul dan berakhirnya kontraksi otot terjadi dalam urutan sebagai berikut :
Rangsang diterima di saraf reseptor ( energi mekanis diubah menjadi energi listrik )
Perubahan kelistrikan yang terjadi di reseptor disebut potensial reseptor ( jika
rangsang besar, potensial reseptor juga besar )
Potensial reseptor sampai di Trigger zone ( terjadi potensial aksi dengan syarat
mencapai firing level )
Potensial aksi berjalan ke saraf pusat lalu ke sepanjang sebuah saraf motorik sampai
ujung serat saraf.
Setiap ujung saraf mensekresi substansi neurotransmitter yaitu asetilkolin dalam
jumlah sedikit (energi listrik menjadi energi kimia). 5
Asetilkolin bekerja untuk area setempat pada membran serat otot guna membuka
saluran asetilkolin melalui molekul-molekul protein dalam membran serat otot.
Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir
ke bagian dalam membran serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini
Ion kalsium terikat pada troponin C ( mengikat 4 kalsium ) sehingga terjadi interaksi
antara troponin dan tropomiosin lalu menimbulkan kekuatan menarik antara filamen
berkontraksi dan berlangsung selama keadaan bangun dan bahkan pada fase-fase tidur
tertentu.
13
Tremor abnormal atau patologik, seperti yang dimaksud jika menggunakan kata tremor
dalam kondisi klinis, mempengaruhi grup otot tertentu dan muncul hanya pada saat keadaan
bangun.
Tremor dapat disebabkan karena adanya kerusakan pada basal ganglia sehingga tidak dapat
menghambat tonus ketika otot kontraksi dan menghambat gerakan yang tidak perlu. Dapat
juga terjadi karena gangguan di saraf pusat, seperti penyakit parkinson. Atau bisa juga karena
gangguan pada saraf perifer di mana hanya mengenai organ tertentu. Tremor bisa juga terjadi
karena gangguan hormonal seperti hipertiroid. Atau bisa jadi karena otot tidak kuat menahan
suatu beban. Tremor ini memiliki potensi besar pada usia lanjut atau yang disebut juga
sebagai tremor senilis.8
Kesimpulan
Tremor pada ekstremitas atas ( terutama jari dan telapak tangan ) pada usia lanjut disebut
sebagai tremor senilis. Tremor adalah gerakan tidak sadar untuk kontraksi dan relaksasi otot
secara berulang. Tremor disebabkan oleh gangguan pada basal ganglia, dimana basal ganglia
tidak dapat menghambat tonus ketika otot kontraksi dan menghambat gerakan yang tidak
perlu. Tremor disebabkan juga oleh gangguan di saraf pusat atau motorik. Hipotesis diterima.
Daftar Pustaka
1. Watson R. Anatomi & fisiologi. Jakarta : EGC, 2002.h.165.
2. Pabst R, Putz R. Atlas anatomi manusia. Jakarta : EGC, 2007.h.158.
3. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama, 2010.h.81.
4. Sherwood L. Fisiologi manusia. Jakarta : EGC, 2012.h. 278.
5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC, 2004.h.123.
6. Smith CM, Marks DB, Marks AD. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta : EGC,
2000.h.272.
7. Ropper, Allan H, Brown RH. Adams and victors principles of neurology. The
McGraw-Hill Companies 2005 ; 8 : 80-3.
8. Ginsberg L. Neurologi. Jakarta : Erlangga, 2001.h.109.
14
15