Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ACARA VII
DARAH
Disusun oleh :
Kelompok XXXII
Citra Indriastuti
PT/06743
Anjar Riyanto
PT/06777
PT/06787
Firdha Aulia
PT/06860
Asisten : Qorina
LABORATORIUM BIOKIMIA NUTRISI
BAGIAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
ACARA VII
DARAH
Tujuan Praktikum
Praktikum Darah ini bertujuan untuk mengetahui adanya zat-zat
protein dan bukan protein dalam serum darah, serta mengetahui pigmen
yang terkandung dalam darah.
Tinjauan Pustaka
Darah adalah cairan yang mengangkut zat-zat makanan ke segala
macam bagian tubuh dan menyediakan sarana dimana hasil sisa
metabolisme tubuh dapat diangkut dan dibuang (Tillman et al., 1998).
Darah tersusun atas plasma dan sel darah. Sel darah mencakup eritrosit,
leukosit, dan trombosit. Plasma darah mengandung sekitar 90% air dan
berbagai zat terlarut atau tersuspensi di dalamnya. Plasma merupakan
komponen penyusun darah yang memiliki komposisi sangat berbeda dari
cairan intrasel. Plasma mengandung sejumlah protein yang berperan
sangat penting untuk menghasilkan tekanan osmotik plasma. Tekanan
osmotik plasma yang ditimbulkan oleh protein disebut tekanan osmotik
koloid (Isnaeni, 2006).
Darah adalah jaringan yang beredar dalam system pembuluh darah
yang tertutup. Darah terdiri dari unsur-unsur sel darah merah, sel darah
putih, dan trombosit yang terdapat dalam medium cair (plasma) yang
merupakan campuran sangat kompleks, tidak hanya terdiri dari protein
sederhana, tetapi juga protein campuran, seperti glikoprotein dan berbagai
jenis lipo-protein. Protein plasma terdiri dari tiga bagian, yaitu fibrinogen,
albumin, dan globulin. Albumin merupakan bahan yang paling tinggi
konsentrasinya dan mempunyai berat molekul paling rendah disbanding
molekul protein utama plasma. Kandungan protein di dalam plasma darah
berkisar 2% hingga 3% dari bobot tubuh (Lisnawati, 2011).
Salah satu protein didalam plasma darah adalah fibribogen. Protein
ini berfungsi untuk penggumpalan darah ketika terjadi kebocoran
dari protrombin
Vasokonstriksi
berfungi
untuk
menurunkan
aliran
darah,
pembekuan
darah,
misal
faktor
VIII
dan
trombin,
mengetahui
adanya
globulin
dalam
plasma
darah
dan
mengetahui
adanya
albumin
dalam
plasma
darah
dan
Cl- + AgNO3 AgCl + NO3Fungsi penambahan HNO3 adalah untuk mencegah terjadinya
endapan perak fosfat pada larutan. Endapan akan larut ketika ditambah
NH4OH, sebab endapan AgCl bereaksi dengan NH4OH menjadi NH4Cl dan
AgOH dalam keadaan cair. Murray (2009) mengatakan bahwa perbedaan
jumlah kadar khlor tergantung pada pakan yang dikonsumsi spesies dan
jenis kelamin. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh sesuai
dengan literatur bahwa didalam darah mengandung khlorida.
Uji Fosfat. Tujuan uji fosfat adalah mengetahui adanya senyawa
fosfat dalam darah. Prinsip kerja dari uji fosfat adalah filtrat ditambah
dengan HNO3 dan ammonium molibdat akan membentuk ammonium
fosfomolibdat yang berwarna kuning. Hasil yang diperoleh dari percobaan
ini filtrat ditambah ammonium molibdat dan HNO 3 pekat yang kemudian
dipanaskan adalah timbul endapan warna kuning pada larutan. Ganong
(2003) mengatakan bahwa endapan kuning yang terbentuk pada larutan
merupakan endapan ammonium fosfomolibdat yang diperoleh dari reaksi
ammonium molibdat dan fosfat dalam filtrat. Penambahan HNO 3 berfungsi
untuk mencegah terjadinya endapan peroksida dan untuk melepaskan
ikatan fosfat dalam darah, sehingga dapat berikatan dengan ammonium
fosfomolibdat. Hasil yang diperoleh sesuai dengan literatur bahwa di
dalam darah mengandung fosfat.
Muchtadi (2008) menambahkan bahwa fosfor merupakan mineral
kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu % dari berat badan. Kurang lebih
85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfat, yaitu
bagian dari kristal hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi yang tidak dapat
larut. Hidroksipatit memberi kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor di
dalam tulang berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor
selebihnya terdapat di dalam semua sel tubuh, separuhnya di dalam otot
dan di dalam cairan ekstraseluler.
Uji Kalsium. Tujuan uji kalsium adalah mengetahui adanya kalsium
dalam darah. Prinsip kerja dari uji kalsium adalah filtrat ditambah kalium
Fe3+ + OH- + OH
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa darah mengandung protein, yaitu globulin yang memiliki sifat larut
dalam air dan garam encer, tetapi tidak larut dalam garam jenuh, dan
albumin yang memiliki sifat larut dalam air dan garam jenuh, tetapi tidak
larut dalam garam jenuh. Darah juga mengandung khlorida yang
dibuktikan dengan uji khlorida menghasilkan endapan perak klorida,
mengandung fosfat yang dibuktikan dengan uji fosfat yang menghasilkan
endapan ammonium molibdat, mengandung kalsium yang dibuktikan
dengan uji kalsium yang menghasilkan kalsium oksalat, dan glukosa yang
dibuktikan dengan uji glukosa. Adanya pigmen darah dibuktikan dengan
uji benzidin yang menghasilkan turunan benzidin yang berwarna biru
karena oksidasi yang dilakukan oleh O2.
Daftar Pustaka
Dawn, Mark B., dan Allan D. Marks. 1996. Basic Medical Biochemistry A
Clinical Approach. Williams and Wilkins. New York.
Denise Bohrer, Paulo Ccero do Nascimento, and Solange Garcia
Pomblum. 2010. Deproteinization of Blood Serum By Acid
Treatment and Microwave Irradiation for The Determinationof
Aluminium By
Electrothermal
Atomicabsorption
Spectrometry.
Journal Analysis At Spectrom. Vol 13, 635-639.
Dwi. K. 2013. Darah. Taken from http://bisakimia.com on April 06, 2015 at
11.25 WIB.
Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Ganong, W. F. 2003. Fisiologi Kedokteran. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran.
Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Lisnawati, P. 2011. Study on Genetic Polymorphisms of North Sulawesis
Native Horse Blood Protein by using Polyacrylamide Gel
Electrophoresis. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan.
Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Mierlo L.A.J. van, L.R. Arends, M.T Streppel, M.P.A Zeegers, F.J Kok,
D.E. Grobbee, and J.M Geleijnse. 2012. Blood Pressure Response To
Calcium Supplementation: A Meta-Analysis Of Randomized
Controlled Trials. Journal of Human Hypertension. Vol 20, 571580.
Muchtadi, Deddy. 2008. Pengantar Ilmu Gizi. Alfabeta. Bandung Murray,
R.
K. 2009. Biokimia Harper. EGC. Jakarta.
Nicholson, J.P., M.R. Wolmarans, and G.R. Park. 2011. The Role of
Albumin
in Critical Ilness. British Journal of Anesteshia. Vol 85 (4).
Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, F.M. Titin. 2009. Dasar-Dasar Biokimia.
Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.
Poedjadi, Anna. 2006. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press.
Jakarta.
Satyaningtijas, A.S., Sus Dherti Widhyari , dan Ratna Delima Natalia.
2010. Jumlah Eritrosit, Nilai Hematokrit, Dan Kadar Hemoglobin Ayam
Pedaging Umur 6 Minggu Dengan Pakan Tambahan. Jurnal
Kedokteran Hewan ISSN : 1978-225X. Vol 4 (2).
Tilman, A. D., dan James B. Green. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.