TAHAP
PASIEN TERMINAL
RS PROF DR TABRANI
BAB I
PENDAULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Pengertian
BAB II
TATA LAKSANA
BAB IV PENUTUP
Daftar Pustaka
=====================================================
=
1.
Latar Belakang
Kehilangan dan kematian adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang bersifat
universal
dan
unik
secara
individual.Hidup
adalah
seragkaian
kehilangan
dan
dicapai
stadium
terminal
yang
ditandai
dengan
oleh
kelemahan
umum,
seperti memberikan perhatian yang lebih terhadap pasien sehingga pasien dan keluaga
lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi kondisi sakaratul maut.
Untuk meningkatkan pelayanan akan kebutuhan yang unik ini rumah Sakit
diperlukan suatu Panduan. Buku panduan tersebut diharapkan dapat menjadi pegangan
atau acuan dalam memberikan pelayanan terhadap pasien tahap terminal secara
komprehensip dan juga terhadap pasien dalam kondisi sakaratul maut di RS ..
Tujuan
Memberikan respon pada hal psikologis, emosional, spiritual, dan budaya dari
pasien dan keluarganya.
Pengertian
Pelayanan pada tahap terminal adalah pelayanan yang diberikan untuk pasien
yang mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh
dan menuju pada proses kematian dalam 6 (enam) bulan atau kurang. Pasien yang
berada pada tingkat akhir hidupnya memerlukan pelayanan yang berfokus akan
kebutuhannya yang unik. Pasien dalam tahap ini dapat menderita gejala lain yang
berhubungan dengan proses penyakit atau terapi kuratif atau memerlukan bantuan
berhubungan dengan faktor psikososial, agama , dan budaya yang berhubungan
dengan
proses
kematian.
Keluarga
dan
pemberi
layanan
dapat
diberikan
Kondisi terminal adalah: Suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui
suatu tahapan proses penurunan fisik , psikososial dan spiritual bagi individu.
(Carpenito ,1995 )
Pasien Terminal adalah pasien pasien yang dirawat , yang sudah jelas bahwa mereka
akan meninggal atau keadaan mereka makin lama makin memburuk. (P.J.M. Stevens, dkk
,hal 282, 1999 )
Pendampingan dalam proses kematian adalah Suatu pendampingan dalam kehidupan
karena mati itu termasuk bagian dari kehidupan .Manusia dilahirkan, hidup beberapa
tahun, dan akhirnya mati. Manusia akan menerima bahwa itu adalah kehidupan, dan itu
memang akan terjadi, kematian adalah akhir dari kehidupan ( P.J.M. Stevens, dkk,
282,1999 ).
Sakaratul Maut (Dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian,
yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal.
Kematian (death) merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan darah
serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya
aktifitas otak atau terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap.
2.
Dying dan death merupakan dua istilah yang sulit untuk dipisahkan, serta merupakan
suatu fenomena tersendiri. Dying lebih ke arah suatu proses, sedangkan death
merupakan dari hidup. ( Eny Retna Ambarawati, 2010).
=====================================================
=========================
hidup sampai menjelang kematian adalah Martocchio. Menurut Martocchio, rentang pola
hidup sampai menjelang kematian sebagai berikut :
1.
Pola ini karakteristik periodik yang sangat tinggi (puncak) dan periode krisis (lemah).
Pada kondisi puncak, pasien benar-benar merasakan harapan yang tinggi atau besar.
Sebaliknya pada periode lemah, klien merasa sebagai kondisi yang menakutkan sampai
bisa menimbulkan depresi.
2.
Karakteristik dari pola ini adalah adanya sejumlah tahapan dari kemunduran yang terus
bertambah dan tidak terduga, yang terjadi selama atau setelah periode kesehatan yang
stabil serta berlangsung pada waktu yang tidak bisa di pastikan.
3.
Karakteristik dari pola ini adalah adanya kondisi penurunan yang menetap atau stabil,
yang menggambarkan semakin buruknya kondisi. Kondisi ini dapat diramalkan dalam
waktu yang bisa diperkirakan baik dalam ukuran jam atau hari. Kondisi ini lazim ditemui
di unit Khusus (Intensive Care Unit).
4.
Karakteristik dari pola ini kehidupan yang mulai surut dan hampir tidak teramati sampai
akhirnya mengebat menuju maut.
Bayi 5 tahun
Tidak mengerti tentang kematian, keyakinan bahwa mati adalah tidur atau pergi yang
temporer.
5-9 tahun
9-12 tahun
Mengerti bahwa mati adalah akhir dari kehidupan dan tidak dapat dihindari, dapat
mengekspresikan ide-ide tentang kematian yang diperoleh dari orang tua atau dewasa
lainnya.
12-18 tahun
18-45 tahun
Memiliki sikap terhadap kematian yang dipengaruhi oleh religi dan keyakinan
45-65 tahun
Takut kesakitan yang lama. Kematian mengandung beberapa makna : terbebasnya dari
rasa sakit dan reuni dengan anggota keluarga yang telah meninggal.
2.
3.
4.
5.
menurunnya tekanan darah peredaran darah perifer menjadi terhenti dan rasa
nyeri bila ada biasanya menjadi hilang. Kesadaran dan tingkat kekuatan ingatan
bervariasi dari individu. Otot rahang menjadi mengendur, wajah pasien yang tadinya
kelihatan cemas tampak lebih pasrah menerima.
Tatalaksana kegiatan pelayanan pada tahap terminal akhir hidup di rumah sakit
. . terdiri antara lain :
melakukan asesmen dan pengelolaan yang sesuai terhadap pasien dalam tahap
terminal. Problem yang berkaitan dengan kematian antara lain:
1.
2.
3.
4.
problem spiritual
5.
melakukan intervensi untuk mengurangi rasa nyeri, secara primer atau sekunder
serta memberikan pengobatan sesuai permintaan pasien dan keluarga
melakukan intervensi dalam masalah keagamaan dan aspek budaya pasien dan
keluarga.
menghormati hak pasien untuk menolak pengobatan atau tindakan medis lainnya.
Layanan tahap akhir di rumah sakit dilakukan di instalasi gawat darurat dan di unit rawat
inap. Adapun proses operasional pelayanan ini atau asesmen pasien tahap terminal
dilakukan oleh perawat /bidan dengan kualifikasi lulusan d3 / D4 / S1 keperawatan atau
kebidanan yang mempunyai surat tanda registrasi ( STR ) dan bekerja di rumah sakit
. minimal 6 bulan, yang meliputi intervensi atau mengurangi rasa sakit, gejala
primer, dan atau sekunder, mencegah gejala dan komplikasi sedapat mungkin intensitas
dalam hal masalah psikologis, pasien dan keluarga, masalah emosional dan kebutuhan
spiritual mengenai kematian dan kesusuhan, intervensi dalam masalah keagamaan dan
aspek budaya pasien dan keluarga, serta mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam
pemberian pelayanan.
Instalasi Gawat DaruratFasilitas Pelayanan pada tahap terminal meliputi :
Fasilitas yang ada :
1.
Monitor
2.
ECG
3.
Defibrilator
4.
Ambubag (VSM)
5.
6.
Suction set
7.
Endoctracheal tube
8.
Kateter
9.
Pipa endotracheal
10.
11.
Disposible Spuit
12.
Alkohol swab
13.
Injeksi Plug
14.
Wing niddle
15.
Infus set
16.
Injeksi analgesic
17.
Monitor (ICU)
2.
ECG
3.
Defibrilator
4.
Ventilator (ICU)
5.
Ambubag (VSM)
6.
7.
Suction set
8.
Endotrakeal tube
9.
Kateter
10.
Pipa endotracheal
11.
12.
Disposible spuit
13.
Alkohol swab
14.
Injeksi Plug
15.
Wing niddle
16.
Infus set
17.
Injeksi Analgesik
18.
keluarga dan dimonitor oleh perawat sebagai penanggung jawab untuk mengontrol
kondisi pasien, dan bila sewaktu-waktu mengalami perubahan kondisi dan melaporkan
pada Dokter Penanggung Jawab Pasien atau dokter jaga IGD untuk memastikan kondisi
pasien.
Bila pasien meninggal dunia, maka dilakukan tindakan perawatan pasien setelah
meninggal dunia atau perawatan jenazah, dengan tujuan : Membersihkan dan merapikan
jenazah, memberikan penghormatan terakhir dan rasa puas kepada sesama insani.
Peralatan yang diperlukan :
1.
2.
3.
Pinset
4.
Sarung tangan
5.
Gunting perban
6.
7.
Baskom 2
8.
Waslap 2
9.
10.
11.
Kain Kafan
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Lysol 2-4%
18.
Ember bertutup I
Prosedur :
1.
2.
3.
Mencuci tangan
4.
5.
6.
7.
8.
Membersihkan mata pasien dengan kassa, dan ditutup dengan kapas berminyak.
9.
10.
11.
12.
13.
Mengikat dagu dari bawah dagu sampai ke atas kepala dengan verban gulung.
14.
15.
16.
Melipat tangan dan mengikat pada pergelangan tangan dengan verban gulung
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Mengikat kaki dibagian lutut jenazah, pergelangan kaki, dan jari-jari jempol
dengan menggunakan verban gulung
24.
25.
26.
27.
Alat-alat tenun dilepas dan dimasukkan ke dalam ember serta melipat kasur
28.
Merapikan alat
29.
30.
Melepaskan celemek
31.
Mencuci tangan
Setelah selesai perawatan jenazah, kemudian jenazah dibawa ke kamar jenazah dan
setelah mencapai 2 jam, boleh dibawa pulang oleh keluarga, dengan serah terima antar
perawat dan keluarga, gelang identitas dilepas.
=====================================================
==========================
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Surat kematian.
=====================================================
==========================
BAB IV PENUTUP
DIREKTUR,
RS .
..
=====================================================
=================
DAFTAR PUSTAKA
Herlin Megawe. (1998). Addult Development Psychology and Aging. USA : Mc.
Graw Hill Company.
Dokumen APK AP
Panduan DNR ( do not resuscitate )
DOWNLOAD PEDOMAN PELAYANAN !
CARI ARTIKEL DI WEB INI
Search
KATEGORI ARTIKEL
Subscribe
Delivered by FeedBurner
BUKU KEDOKTERAN MURAH !
MANAGER CEK
REFERENSI BUKU
SAKIT SOP STAN STANDART PELAYANAN STANDART PELAYANAN MINIMAL STANDART PROFESI TERM
OF REFERENCE TOR
SIMILAR POSTS
DEPKES RI 0
KARS PUSAT 0
RS Mitra Keluarga 0
RS Pondok Indah 0
rs premierjatinegara.com 0
RSI Jakarta 0
ALEXA
SUPPORTED BY :