Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
STOMATITIS AFTOSA
2.1 PENGERTIAN
Stomatitis merupakan radang yang terjadi pada mukosa mulut
yang biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan
yang agak cekung. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun
kelompok. Stomatitis yang terjadi berulang pada rongga mulut
disebut Reccurent Apthous Stomatitis (RAS). RAS merupakan salah
satu kelainan mukosa yang paling sering terjadi dan menyerang kira
kira 15-20% populasi di Inggris. Penyakit ini umumnya terjadi dan
seringkali mengenai wanita dan lakilaki. Prevalensi yang lebih tinggi
juga didapatkan pada golongan sosial ekonomi atas dan di antara
para mahasiswa selama waktuwaktu ujian.
Manifestasi klinis dari RAS adalah ulser tunggal atau multipel,
dangkal, bulat, lonjong dan sakit. Prevalensi pada populasi secara
umum berkisar 50-66%. Hipotesis dari terjadinya RAS bermacammacam tergantung pada faktor pemicunya, antara lain disebabkan
karena alergi, faktor genetik, kekurangan nutrisi, kelainan hematologi,
hormonal, infeksi, trauma dan stres.
Didalam rongga mulut, RAS merupakan kondisi yang paling banyak
dijumpai pada jaringan lunak mukosa. Diperkirakan sebanyak 15% 20% populasi penduduk diseluruh dunia terserang penyakit seperti
ini. Penyakit ini nampak lebih banyak di Amerika Utara khususnya
pada kelompok sosial ekonomi rendah, insiden ini nampak hingga
mendekati 40%.
2.2 KLASIFIKASI STOMATITIS
1 Stomatitis apthous Reccurent
Stomatitis
yang
sifatnya
berulang
atau
Reccurent
Apthous
dan
hiperestesia.
Ulkus
ini
sangat
bervariasi,
dapat
terjadi
dalam
jangka
waktu
pendek
3-10 mm
dari
mukosa
mulut
termasuk
daerah-daerah
yang
yang
disebabkan
jamur
Candida
Albican,
menurun,
ditambah
penggunaan
obat
antibioka
yang
2.3 ETIOLOGI
Semakin banyaknya penelitian dan teori-teori baru mengenai
faktor predisposisi stomatitis memungkinkan suatu saat nanti apa
yang saat ini masihkita anggap faktor predisposisi telah terbukti
sebagai etiologi. Seperti yang telah diketahui bahwa faktor etiologi
stomatitis adalah idiopatik (belum diketahui) namun telah banyak
dugaan
mengenai
faktor
predisposisi
stomatitis.
Faktorfaktor
terhadap
komponen-komponen
epitel. Antibodi
tersebut
stomatitis
sering
terjadi
kekurangan-kekurangan
sesudah
tersebut.
terapi
Seperti
untuk
frekuensi
terutama
penyakit
pada
usus
kecil
yang
berhubungan dengan malabsorpsi. Walaupun hanya 2-4% pasienpasien stomatitis mempunyai penyakit seliak tetapi terdapat 60%
pasien-pasien dengan penyakit seliak yang menderita stomatitis.
Stomatitis dapat dihubungan dengan penyakit Crohn dan colitis
ulseratif.
5 Hormonal
Pada umumnya penyakit stomatitis banyak menyerang wanita,
khususnya terjadi pada fase stress dengan sirkulasi menstruasi.
Dalam sebuah penelitian, ditemukan kadar hormon progesterone
yang lebih rendah dari normal pada penderita RAS sementara kadar
hormone Estradiol, LH, Prolaktin, FSH pada kedua grup adalah normal.
Pada wawancara didapat adanya riwayat anggota keluarga yang
mengalami RAS dibanding bukan penderita RAS. Dari penelitian
gigi yang salah dapat merusak gigi dan jaringan yang ada
dalam rongga mulut.
d Menggigit bagian dalam mulut
Banyak orang yang menderita luka di dalam mulutnya karena
menggigit bibir dan jaringan lunak yanga da di dalam rongga
mulut secara tidak sengaja. Seringkali, hal ini dapat menjadi
kebiasaan yang tidak disadari atau dapat terjadi selama tidur
dan luka juga disebabkan oleh tergigitnya mukosa ketika
makan dan tertusuk kawat gigi sehingga dapat menimbulkan
ulser yang mengakibatkan RAS. Luka tergigit pada bibir atau
lidah akibat susunan gigi yang tidak teratur.
e Prosedur dental
Prosedur dental dapat mengiritasi jaringan lunak mulut yang
tipis dan menyebabkan terjadinya RAS. Terdapat informasi
bahwa hanya dengan injeksi novacaine dengan jarum dapat
menyebabkan timbulnya RAS beberapa hari setelah dilakukan
penyuntikan.
7 Stres
Banyak orang yang menderita stomatitis menyatakan bahwa
stomatitis yang mereka alami disebabkan oleh stres. Terkadang orang
secara
objektif
menghubungkan
timbulnya
stomatitis
dengan
peningkatan stres.
8 HIV
Stomatitis dapat digunakan sebagai tanda adanya infeksi HIV.
Stomatitis
pada
keadaan
timbulnya
stomatitis.
Untuk
pasien
yang
mengalami
bloker,
Fakta
Adanya defisiensi zat besi, asam folat,
vitamin B12, atau B kompleks
Psikologis
Trauma
Terbentuknya
ulser
pada
daerah-daerah
Alergi
Merokok
Herediter
orantuanya
menderita
stomatitis,
18-72
jam
pertama
atau lebih dan dapat terjadi pada bagian mana saja dari mukosa
mulut, termasuk daerah-daerah berkeratin.
Ulser yang besar, dalam serta bertumbuh dengan lambat
biasanya terbentuk dengan bagian tepi yang menonjol serta
eritematous dan mengkilat, yang menunjukkan bahwa terjadi
edema. Selalu meninggalkan jaringan parut setelah sembuh
dan jaringan parut tersebut terjadi karena keparahan dan
lamanya ulser.
Bila dasar ulkus berubah warna menjadi merah muda tanpa eksudat
fibrin, menandakan lesi sedang memasuki tahap penyembuhan.
2.6. DIAGNOSIS
Anamnesis dan pemeriksaan klinis yang teliti dari klinisi yang
berpengalaman dapat membedakan jenis stomatitis aftosa, sama
halnya dari penyebab terjadinya ulser rekuren, seperti penyakit
jaringan ikat, reaksi obat-obatan, dan penyakit kulit. Anamnesis harus
ditekankan pada gejala kelainan darah, keluhan-keluhan sistemik, dan
lesi yang berhubungan dengan kulit, mata, genital, atau rektal.
Pemeriksaan laboratorium harus digunakan saat ulser bertambah
parah atau terjadi pada usia di atas 25 tahun. Biopsi hanya dilakukan
untuk menunjang kesembuhan penyakit lain yang menyertainya,
khususnya penyakit granulomatosa seperti Chrons disease atau
sarcoidosis.
Pasien
dengan
ulser
minor
atau
mayor
yang
parah
harus
stomatitis
aftosa
rekuren
ditujukan
untuk
Pengolesan
anastetikum
sebelum
makan
dapat
merepotkan.
Dengan
adanya
keyakinan
tersebut
perjalanan
dapat
dipersingkat
dengan
pemberian
Lesi
akan
segera
sembuh
sehingga
memperpendek
sistemik
seperti
levamisole,
inhibitor
monoamine