Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Etiologi
Faktor endogen:
Mikroorganisme,
seperti virus, bakteri
Faktor eksogen:
- Latihan fisik
- dehidrasi
Tubuh kehilangan
cairan dan elektrolit
Sintesis PGE2
dalam hipotalamus
Mempengaruhi
hipotalamus anterior
Cairan intrasel dan
ekstrasel menurun
Aksi antipiretik
DEMAM
Macam-macam demam:
- Demam septik
- Demam remitten
- Demam intermitten
- Demam continue
- Demam siklik
Pemeriksaan penunjang :
- Pemeriksaan laboratorium,
hematologi (Hb, Ht,
Leukosit, Eritrosit,
Trombosit, LED)
- Ultrasonografi
- Pemeriksaan Sputum
- CT-Scan atau endoskopi
Komplikasi :
-Dehidrasi : demam
meningkatkan penguapan
cairan tubuh
-Kejang demam: sering terjadi
pada anak usia 6 bulan-5
tahun
Demam merupakan kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan pada pusat
termoregulasi hipothlamus yaitu suhu tubuh > 37,80C (suhu oral/aksila) atau suhu rektal.
Meningkatnya metabolisme
tubuh
Dx 1. Hipertermi
Dx 2. Resiko defisit
volume cairan tubuh
pH tubuh menurun
Ditandai dengan:
-Kenaikan suhu tubuh
diatas rentang normal
-Kulit kemerahan
-Pertambahan RR
-Takikardi
-Kulit teraba
panas/hangat
Ditandai dengan:
DS:
- Haus
DO:
- Turgor kulit menurun
- Membran mukosa kering
- Takikardi
- Suhu meningkat
Anoreksia
Intervensi (NIC):
-Monitor suhu sesering
mungkin
-Monitor warna dan suhu
kulit
-Monitor TTV
-Monitor hb, ht
-Monitor intake output
-Berikan antipiretik
-Selimuti pasien
-Kompres pasien pada
lipat paha dan aksila
-Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
-Monitor hidrasi, seperti
turgor kulit,
kelembaban
membran mukosa
Intervensi (NIC):
-Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
-Monitor status hidrasi
(kelembaban membran
mukosa, nadi, tekanan
darah ortostatik)
-Monitor vital sign
-Monitor asupan makanan /
cairan
-Lakukan terapi IV, jika
diperlukan
-Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
-Dorong masukan oral
-Monitor status nutrisi
membantu
pasien
makan
-Dorong
keluarga
untuk
-Anjurkan minum 7-8 gelas per
hari
-Kolaborasi dokter jika tanda
cairan berlebih muncul
memburuk
Rewel
Cemas
Kelemahan
Dx 4. Intoleransi Aktivitas
Dx 3. Resiko
untuk meningkatkan
asupan
ketidakseimbangan
nutrisi
protein
dan
vitamin Ctubuh
kurang
dari
kebutuhan
-berikan substansi gula
-Ajarkan pada keluarga klien
untuk membuat catatan
Ditandai dengan:
makanan harian
-Mual, muntah
-Monitor status nutrisi klien
-Kurang nafsu makan
-Berikan informasi tentang
-Konjungtiva pucat
kebutuhan nutrisi klien
-Denyut nadi lemah
Nutrition Monitoring:
-Monitor adanya penurunan
berat badan
Intervensiinteraksi
(NIC): anak-ortu
-Monitor
Nutrition
selamaManagement:
makan
-Kaji
adanya
alergi makanan
-Monitor
lingkungan
selama
-Kolaborasi
makan dengan ahli gizi
-Anjurkan
untuk kulit
makan
-Monitor turgor
makanan
yang
mengandung
-Monitor mual muntah
fe
-Monitor kekeringan, rambut
-Anjurkan
keluarga
kusampada
dan mudah
patah
-Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
-Monitor konjungtiva
-Monitor kalori dan nutrisi
Ditandai dengan:
DS:
-Melaporkan secara verbal
adanya kelelahan atau
kelemahan
-Adanya
dispnue
- Monitor
respon
DO:kardiovaskuler terhadap
-respon
abnormal dari td dan
aktivitas
terhadap
aktivitas
- nadi
Monitor
pola tidur
dan ada
-Perubahan
EKG: gangguan
aritmia,
atau tidaknya
iskemia
tidur
- Kolaborasi dengan tenaga
rehabilitasi medik
-Intervensi
Bantu klien
(NIC):
mengidentifikasi
aktivitas
-Observasi
adanya pembatasan
klien
yang dalam
masih bisa
aktivitas
dilakukan
- Bantu
memilih
-Kaji
fsktoruntuk
penyebab
kelelahan
-Monitor
nutrisi
dan sumber
aktivitas
yang
energi
konsistenseusuai
kemampuan fisik
- Bantu klien untuk membuat
jadwal aktivitas
- Berikan support mental
pada klien dan keluarga
- Monitor respon fisik,
emosi, dosial, dan spiritual
Dx 5. Kurang
pengetahuan
Ditandai dengan:
DS: Menyatakan secara
verbal adanya masalah
DO: Ketidakakuratan
mengikuti instruksi, perilaku
tidak sesuai
Intervensi (NIC):
-Kaji tingkat pengetahuan
klien dan keluarga
-Jelaskan tentang penyakit
dan prognosis
-Identifikasi kemungkinan
penyebab
-Berikan informasi tentang
kondisi klien
-Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan
-Berikan support mental
-Eksplorasi kemungkinan
sumber dukungan
DAFTAR PUSTAKA
-
Behrman, Kliegman & Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol.2. Ed.15. Jakarta: EGC
NANDA. (2012). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klarifikasi 2009-2011.Jakarta: EGC
Ngastiyah.(2005). Perawatan anak sakit. Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC.
Jakarta: EGC
Wong, Donna L. (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC