Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PEKERJAAN KONSULTANSI PERENCANAAN


PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR GABUNGAN DINAS-DINAS
TAHUN ANGGARAN 2007 (APBD-P)
A.

PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
a. Nama Kegiatan.
Nama Kegiatan adalah DED Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas.
Nama Pekerjaan adalah DED Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas.
b. Pemberi Tugas.
Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pemerintah Kota Balikpapan yang dalam hal ini
diwakili oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan yang beralamat di Jl. Ruhui Rahayu I,
Balikpapan.
c.

Pengelola Kegiatan.
Bertindak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) /
atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) beserta unsur teknis dan administrasi yang ditunjuk.

d. Panitia Pengadaan.
Panitia Pengadaan terdiri dari personil yang berasal dari lingkungan Pemerintah Kota
Balikpapan, yang diangkat dengan Surat Keputusan Pemberi Tugas dan bertugas untuk
melaksanakan pengadaan, mengundang rekanan, mengadakan rapat penjelasan, menerima
surat penawaran harga, melaksanakan evaluasi terhadap surat penawaran sampai dengan
mengusulkan Pemenang Pengadaan Jasa Konsultan Perencana.
e. Konsultan.
Konsultan adalah perusahaan peserta pengadaan Jasa Konsultan Perencana yang telah
ditetapkan sebagai pemenang pengadaan dan menandatangani Surat Perjanjian/Kontrak
dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) / atau Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
2. LATAR BELAKANG
a. Dalam rangka peremajaan gedung serta keinginan memberikan pelayanan yang optimal
dibidang pelayanan publik disatu sisi, dan keterbatasan sarana/prasarana yang tersedia di
sisi lain, merupakan pertimbangan yang kuat untuk mewujudkan pembangunan dan interior
Kantor Gabungan Dinas-Dinas yang mampu memenuhi secara optimal fungsi dan
pemanfaatannya, tata letak dan arsitektural serta kontribusi positif bagi perkembangan di
daerah.
b. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Pemerintah Kota Balikpapan telah
mengalokasikan dana pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P)
Kota Balikpapan Tahun Anggaran 2007 untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas yang akan menjadi acuan dasar dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan sesuai perencanaan.
c.

Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai DED Gedung Kantor Gabungan DinasDinas berasal dari Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat

Daerah (DPPA SKPD) Tahun Anggaran. 2007 No : 1.03.01.45.05.5.2 tanggal 29 Nopember


2007.
d. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pengadaan jasa konsultan perencana
pembangunan Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas.
e. Bahwa untuk mencapai bangunan gedung yang baik, setiap bangunan gedung negara harus
diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, andal, dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta kontribusi positif
bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
f.

Perwujudan bangunan gedung tersebut dilakukan melalui perencanaan/perancangan dengan


sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi
mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.

g. Bahwa untuk itu penyedia jasa konsultan perencana untuk bangunan gedung negara perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan
teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku
profesional.
h. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) untuk pekerjaan perencanaan diharapkan dapat menjadi
acuan bagi penyedia jasa perencanaan teknis sehingga mampu mendorong perwujudan
karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan Gedung
Eks. Dinas Tenaga Kerja.
b. Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai spesifikasi dan
standar teknis yang tercantum dalam KAK ini.
c.

Tujuannya adalah membuat DED Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas yang akan
menghasilkan suatu bangunan gedung kantor yang akan difungsikan oleh beberapa
gabungan dinas di lingkup Pemerintah Kota Balikpapan serta bangunan yang memenuhi
syarat-syarat teknis yang ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan dari segi arsitektur,
struktur (konstruksi) dan fungsional serta tahan untuk jangka waktu tertentu.

4. LINGKUP KEGIATAN
a. Lingkup kegiatan adalah membuat Detailed Engineering Design (DED) Gedung Kantor
Gabungan Dinas-Dinas.
b. Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana teknisnya adalah rencana pembangunan
gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas sebanyak 8 lantai.
c.

B.

Merupakan bagian tak terpisahkan dari DED ini adalah perancangan sistem Mekanikal /
Elektrikal dan sistem Utilitas lainnya, perencanaan disain interiornya serta perencanaan
Lansdkap.

DASAR PELAKSANAAN

KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

Pelaksanaan Pelelangan Pengadaan jasa konsultansi perencanaan pembangunan Gedung Kantor


Gabungan Dinas-Dinas, mengacu pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesi No. 8 tahun 2006 tentang Perubahan Keempat atas
Keputusan Presiden RI No.80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
4. Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasaran Wilayah No.332/Kpts/M/2002 tanggal 21 Agustus
2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Negara.
5. Surat pengesahan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) tahun anggaran 2007
No : 1.03.01.45.05.5.2
6. Ketentuan pelelangan lain yang berlaku dan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pemberi
pekerjaan/tugas.
C.

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Untuk merencanakan penyelesaian Pembangunan Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas ini
konsultan harus mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan dengan berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002, yang dapat
meliputi tugas-tugas perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas yang terdiri
dari :
1. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan/gedung yang ada
termasuk melakukan pengukuran site plan, dan membuat interpretasi secara garis besar terhadap
KAK.
2. Penyusunan Konsepsi disain Bangunan Pembangunan Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas,
termasuk program bangunan dan lingkungan serta didetilkan ke dalam program ruang setiap
bangunan gedung yang direncanakan. Termasuk didalamnya adalah aksesibilitas bagi
penyandang cacat. Khusus bangunan bertingkat agar juga menyusun konsepsi transportasi
horizontal dan vertikal dengan mengacu kepada Kepmen PU No 441/1998 tentang Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung.
3. Penyusunan pra-rencana, yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal-hal yang sudah
dikonsepsikan..
4. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
1) Rencana arsitektur, meliputi rencana detail Pembangunan dan rencana detail Interior Gedung
Eks. Kantor Tenaga Kerja. Rencana detail setiap bangunan dengan menggambarkan
program penggunaan ruangan serta interiornya dengan melihat bangunan gedung secara
keseluruhan.
2) Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya, soil test dan perencanaan
pondasi.

KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

3) Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi sistem tata udara, tata
cahaya, listrik termasuk genset, plumbing, air bersih, sistem pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran, pencegahan rayap, dll.
4) Penajaman pra-perkiraan biaya yang sesuai dengan konsep rancangan detail yang ada.
5. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1) Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail utilitas dan ME yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui,
2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan.
4) Seluruh dokumen yang dihasilkan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
5) Laporan akhir perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan perencanaan teknis secara
lengkap digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
6. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan
kegiatan seperti :
1) Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.
2) Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan konstruksi.
3) Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan,
4) Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
7. Menyusun buku petunjuk penggunaan bangunan beserta peralatannya dan petunjuk
perawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikalelektrikal bangunan.
D.

TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN


1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas jasa perencanaan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
1) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karya
perencanaan yang berlaku
2) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang
telah diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) / atau Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian
pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan,
3) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar, dan
pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan
yang khusus untuk Bangunan Gedung Negara.

KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

E.

BIAYA
1. Biaya Perencanaan
a.

Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengacu pada Surat Keputusan Walikota


No. 188.45-396/2006 tanggal 27 Nopember 2006 Tentang PENETAPAN STANDARISASI
HARGA BARANG DAN JASA SERTA PERALATAN ATAU PERABOT KANTOR BAGI
KEPERLUAN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN ANGGARAN 2007.

b. Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti.


c.

Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yang
dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) / atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) dan Konsultan Perencana.

2. Sumber Dana
a. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD-P) Kota Balikpapan Tahun Anggaran 2007.
b. Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini kurang lebih sebesar
Rp. 670.000.000,- (Enam Ratus Tujuh Puluh Juta Rupiah).
F.

KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berupa laporan sekurang-kurangnya meliputi halhal sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan.
Tahap Konsep Disain/Rencana Teknis, terdiri dari :
a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim
perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan.
b. Konsepsi skematik Pembangunan Gedung Eks. Dinas Tenaga Kerja, konsepsi rencana teknis
setiap bangunan gedung dan lingkungan, Konsepsi program ruang, organisasi hubungan
ruang, dll. Termasuk konsep pra-kiraan rencana anggaran biaya Pembangunan Eks. Dinas
Tenaga Kerja.
c.

Laporan data dan informasi lapangan yang ada.

d. Konsepsi disain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas terlebih dahulu agar dapat
dilanjutkan ke tahapan pra-rencana Pembangunan Gedung Eks. Dinas Tenaga Kerja.
2. Laporan Bulanan.
Konsultan perencana diwajibkan membuat laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan setiap
bulan.
3. Laporan Antara, meliputi :
a. Tahap Pra-rencana Teknis, terdiri dari :

KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

1) Gambar-gambar pra-rencana, meliputi Makro Gedung setiap bangunan dari aspek


arsitektur, struktur, utilitas bangunan dan lingkungan.
2) Perkiraan biaya pembangunan.
3) Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
4) Pra-rencana disain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas terlebih dahulu agar
dapat dilanjutkan ke tahapan pengembangan rencana Pembangunan Gedung Eks. Dinas
Tenaga Kerja.
b. Tahap Pengembangan Rencana, terdiri dari :
1. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, dan utilitas berdasarkan prarencana yang telah disetujui.
2. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
3. Draft rencana anggaran biaya
4. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
5. Pengembangan rencana disain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas terlebih
dahulu agar dapat dilanjutkan ke tahapan rencana detail Pembangunan Eks. Dinas
Tenaga Kerja.
4. Laporan Akhir.
Tahap Rencana Detail, terdiri dari :
a. Gambar rencana detail pelaksanaan arsitektur, struktur, dan utilitas bangunan gedung.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
c.

Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).

d. Rencana anggaran biaya (RAB).


e. Laporan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas, lengkap dengan perhitungan-perhitungan
yang diperlukan.
5. Laporan Lainnya.
Selain laporan tersebut, konsultan perencana juga harus membuat laporan yang antara lain :
a. Tahap Pelelangan
1) Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
2) Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan
b. Tahap Pengawasan Berkala.
1) Laporan pengawasan berkala.
2) Dokumen petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan peralatan/perlengkapan
/bangunan (bila ada).

KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

G. KRITERIA
1. KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus memperhatikan kriteria umum
bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
1) Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan
yang ditetapkan di Daerah yang bersangkutan,
2) Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,
3) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan
4) Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara : (a). Hemat, tidak mewah, efisien,
dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan, (b). terarah dan terkendali sesuai
dengan rencana, program/kegiatan serta fungsi Pembangunan Gedung Eks. Dinas Tenaga
Kerja, (c). Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan
memperhatikan kemampuan/potensi nasional, maka dalam perencanaan pembangunan
gedung ini konsultan perencana dapat menterjemahkannya kedalam tugas perencanaan
ini.
b. Persyaratan Arsitektur dan lingkungan :
1) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan karakteristik
lingkungan, ketentuan wujud bangunan, dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasi
dan selaras dengan lingkungannya.
2) Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan
keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
3) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan
c.

Persyaratan Struktur Bangunan :


1) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang timbul akibat
penggunaan sesuai fungsinya, akibat perilaku alam dan akibat perilaku manusia,
2) Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan
oleh kegagalan struktur bangunan,
3) Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan
oleh perilaku struktur,
4) Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh
kegagalan struktur

d. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran :


1) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang timbul akibat
perilaku alam dan manusia
2) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa sehingga
mampu secara struktural stabil selama kebakaran, sehingga :
KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

a. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman


b. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api
c.

Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya

e. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :


1) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang layak, aman dan
nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya,
2) Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka saat evakuasi
pada keadaan darurat,
3) Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk bangunan
fasilitas umum dan sosial
f.

Persyaratan Transportasi dalam Gedung :


1) Menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman, dan nyaman di dalam
bangunan gedung
2) Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk bangunan
fasilitas umum dan sosial

g. Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda arah Keluar, dan Sistem Peringatan Bahaya :
1) Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan gedung apabila
terjadi keadaan darurat
2) Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman, apabila terjadi keadaan
darurat
h. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
1) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai fungsinya
2) Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya akibat
petir
3) Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya
i.

Persyaratan Instalasi Gas :


1) Menjamin terpasangnya instalasi gas secara aman dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai fungsinya
2) Menjamin terpenuhinya pemakaian gas yang aman dan cukup,
3) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan gas secara baik

KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

j.

Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :


1) Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya
2) Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi
penghuni bangunan dan lingkungan
3) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.

k.

Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :


1) Menjamin terpenuhnya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
2)

l.

Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara baik,

Persyaratan Pencahayaan :
1) Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya
2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik

m. Persyaratan Kebisingan dan Getaran :


1) Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran yang
tidak diinginkan,
2) Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan dampak
negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran dan atau
mencegah perusakan lingkungan,
2. KRITERIA KHUSUS
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan
dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segi
teknis lainnya, misalnya :
a. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada (jika ada).
b. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam rangka
implementasi penataan bangunan dan lingkungan
c.

Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi
klimatologi, dan lain-lain

H. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.
KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan material, tetapi
pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungs teknik dan fungs sosial bangunan, terutama
sebagai bangunan pelayanan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan bangunan
sepanjang umurnya hendaknya diusahakan serendah mungkin
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan
tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
I.

PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan
Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk antara dan produk pokok yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan
pekerjaan dalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak SPMK ditandatangani.

J. MASUKAN
1. INFORMASI
a. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harusnya mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen termasuk
melalui KAK ini.
b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari
sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
c.

Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
1) Informasi tentang lahan, meliputi :
a) Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas,dan topografi
b) Kondisi tanah (hasil soil test)
c) Keadaan air tanah
d) Peruntukan tanah
e) Koefisien dasar bangunan
f) Koefisien lantai bangunan
g) Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain

KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

10

2) Pemakai bangunan :
a) Struktur organisasi
b) Jumlah personil-personil sekarang & proyeksi pengembangan untuk 5 tahun
mendatang
c) Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
d) Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya.
3) Kebutuhan bangunan :
a) Program ruang
b) Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
4) Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan
5) Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
a) Air bersih :
(i) Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)
(ii) Sumber air, jaringan dan kapasitasnya
b) Air hujan dan air buangan :
(i) Letak saluran kota
(ii) Cara pembuangan keluar tapak
c) Air kotor dan sampah
d) Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan)
(i) Beban (Ton ref)
(ii) Pembagian beban
(iii) Sistem yang diinginkan
e) Penanggulangan bahaya kebakaran :
(i) Detector (jenis, type)
(ii) Fire alarm (jenis)
(iii) Peralatan pemadam kebakaran (jenis, kemampuan)
f)

Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan :


(i) Alarm (jenis, type)
(ii) Sistim yang dipilih

g) Jaringan listrik :
(i) Kebutuhan daya
(ii) Sumber daya dan spesifikasinya
(iii) Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, dan spesifikasi)
h) Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom) :

KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

11

(i) Kebutuhan titik pembicaraan


(ii) Sistim yang dipilih
i)

Dan lain-lain sesuai keperluannya.

2. TENAGA
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas
pekerjaan.
Tenaga tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini terdiri dari :
A. TENAGA AHLI
1. Ketua Tim (Team Leader )
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin/koordinir seluruh kegiatan tim
dalam pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan dinyatakan selesai.
Pendidikan : S1 Teknik Sipil / Teknik Arsitektur
Pengalaman : min 12 th
2. Tenaga Ahli Arsitektur ( 2 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Arsitektur
Pengalaman : min 8 th
3. Tenaga Ahli Sipil / Struktur ( 2 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Sipil / Struktur
Pengalaman : min 8 th
4. Tenaga Ahli Mekanikal & Elektrikal( 1 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Mesin
Pengalaman : min 8 th
5. Tenaga Ahli Geodesi ( 1 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Geodesi
Pengalaman : min 8 th
6. Tenaga Ahli Geologi ( 1 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Geoteknik
Pengalaman : min 8 th
7. Tenaga Ahli Interior ( 1 orang )
Pendidikan : S1 Desain Interior
Pengalaman : min 8 th
8. Tenaga Ahli Cost Estimator ( 1 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Sipil / Arsitektur
Pengalaman : min 8 th
B. ASISTEN TENAGA AHLI
1. Asisten Tenaga Ahli Arsitektur ( 2 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Arsitektur
Pengalaman : min 2 th
KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

12

2. Asisten Tenaga Ahli Sipil / Struktur ( 2 orang )


Pendidikan : S1 Teknik Sipil / Struktur
Pengalaman : min 2 th
3. Asisten Tenaga Ahli Mekanikal & Elektrikal ( 2 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Mesin
Pengalaman : min 2 th
4. Asisten Tenaga Ahli Geodesi ( 1 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Geodesi
Pengalaman : min 2 th
5. Asisten Tenaga Ahli Geologi ( 1 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Geoteknik
Pengalaman : min 2 th
6. Asisten Tenaga Ahli Interior ( 1 orang )
Pendidikan : S1 Desain Interior
Pengalaman : min 2 th
7. Asisten Tenaga Ahli Cost Estimator ( 2 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Sipil / Arsitektur
Pengalaman : min 2 th
C. TENAGA PENDUKUNG
1. Cad Operator ( 5 orang )
Pendidikan : STM / D3
Pengalaman : min 8 th
2. Operator Komputer ( 2 orang )
Pendidikan : D3 / S1 Semua disiplin ilmu
Pengalaman : min 5 th
3. Administrasi & Keuangan ( 1 orang )
Pendidikan : D3 / S1 Ekonomi
Pengalaman : min 5 th
4. Office Boy
5. Sopir (2 orang)
K. PROGRAM KERJA
1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :
a. Jadwal kegiatan secara detail.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga yang diusulkan
konsultan perencana harus dilampiri curiculum vitae dan Surat Pernyataan Kesediaan untuk
Ditugaskan.
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan

KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

13

2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat
Komitmen, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan
masukan teknis dari Pengelola Teknis Proyek.
L. PENUTUP
1. Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima, maka calon konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas
dengan Pengelola Kegiatan.

Balikpapan,

2008

Pejabat Pembuat Komitmen / atau


Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)

DORIESSISWATI M. P. N. N, ST, MT
NIP : 550 014 751

KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

14

KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007

15

Anda mungkin juga menyukai