Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
a. Nama Kegiatan.
Nama Kegiatan adalah DED Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas.
Nama Pekerjaan adalah DED Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas.
b. Pemberi Tugas.
Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pemerintah Kota Balikpapan yang dalam hal ini
diwakili oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan yang beralamat di Jl. Ruhui Rahayu I,
Balikpapan.
c.
Pengelola Kegiatan.
Bertindak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) /
atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) beserta unsur teknis dan administrasi yang ditunjuk.
d. Panitia Pengadaan.
Panitia Pengadaan terdiri dari personil yang berasal dari lingkungan Pemerintah Kota
Balikpapan, yang diangkat dengan Surat Keputusan Pemberi Tugas dan bertugas untuk
melaksanakan pengadaan, mengundang rekanan, mengadakan rapat penjelasan, menerima
surat penawaran harga, melaksanakan evaluasi terhadap surat penawaran sampai dengan
mengusulkan Pemenang Pengadaan Jasa Konsultan Perencana.
e. Konsultan.
Konsultan adalah perusahaan peserta pengadaan Jasa Konsultan Perencana yang telah
ditetapkan sebagai pemenang pengadaan dan menandatangani Surat Perjanjian/Kontrak
dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) / atau Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
2. LATAR BELAKANG
a. Dalam rangka peremajaan gedung serta keinginan memberikan pelayanan yang optimal
dibidang pelayanan publik disatu sisi, dan keterbatasan sarana/prasarana yang tersedia di
sisi lain, merupakan pertimbangan yang kuat untuk mewujudkan pembangunan dan interior
Kantor Gabungan Dinas-Dinas yang mampu memenuhi secara optimal fungsi dan
pemanfaatannya, tata letak dan arsitektural serta kontribusi positif bagi perkembangan di
daerah.
b. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Pemerintah Kota Balikpapan telah
mengalokasikan dana pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P)
Kota Balikpapan Tahun Anggaran 2007 untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas yang akan menjadi acuan dasar dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan sesuai perencanaan.
c.
Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai DED Gedung Kantor Gabungan DinasDinas berasal dari Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
g. Bahwa untuk itu penyedia jasa konsultan perencana untuk bangunan gedung negara perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan
teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku
profesional.
h. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) untuk pekerjaan perencanaan diharapkan dapat menjadi
acuan bagi penyedia jasa perencanaan teknis sehingga mampu mendorong perwujudan
karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan Gedung
Eks. Dinas Tenaga Kerja.
b. Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai spesifikasi dan
standar teknis yang tercantum dalam KAK ini.
c.
Tujuannya adalah membuat DED Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas yang akan
menghasilkan suatu bangunan gedung kantor yang akan difungsikan oleh beberapa
gabungan dinas di lingkup Pemerintah Kota Balikpapan serta bangunan yang memenuhi
syarat-syarat teknis yang ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan dari segi arsitektur,
struktur (konstruksi) dan fungsional serta tahan untuk jangka waktu tertentu.
4. LINGKUP KEGIATAN
a. Lingkup kegiatan adalah membuat Detailed Engineering Design (DED) Gedung Kantor
Gabungan Dinas-Dinas.
b. Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana teknisnya adalah rencana pembangunan
gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas sebanyak 8 lantai.
c.
B.
Merupakan bagian tak terpisahkan dari DED ini adalah perancangan sistem Mekanikal /
Elektrikal dan sistem Utilitas lainnya, perencanaan disain interiornya serta perencanaan
Lansdkap.
DASAR PELAKSANAAN
3) Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi sistem tata udara, tata
cahaya, listrik termasuk genset, plumbing, air bersih, sistem pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran, pencegahan rayap, dll.
4) Penajaman pra-perkiraan biaya yang sesuai dengan konsep rancangan detail yang ada.
5. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1) Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail utilitas dan ME yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui,
2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan.
4) Seluruh dokumen yang dihasilkan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
5) Laporan akhir perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan perencanaan teknis secara
lengkap digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
6. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan
kegiatan seperti :
1) Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.
2) Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan konstruksi.
3) Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan,
4) Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
7. Menyusun buku petunjuk penggunaan bangunan beserta peralatannya dan petunjuk
perawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikalelektrikal bangunan.
D.
E.
BIAYA
1. Biaya Perencanaan
a.
Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yang
dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) / atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) dan Konsultan Perencana.
2. Sumber Dana
a. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD-P) Kota Balikpapan Tahun Anggaran 2007.
b. Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini kurang lebih sebesar
Rp. 670.000.000,- (Enam Ratus Tujuh Puluh Juta Rupiah).
F.
KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berupa laporan sekurang-kurangnya meliputi halhal sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan.
Tahap Konsep Disain/Rencana Teknis, terdiri dari :
a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim
perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan.
b. Konsepsi skematik Pembangunan Gedung Eks. Dinas Tenaga Kerja, konsepsi rencana teknis
setiap bangunan gedung dan lingkungan, Konsepsi program ruang, organisasi hubungan
ruang, dll. Termasuk konsep pra-kiraan rencana anggaran biaya Pembangunan Eks. Dinas
Tenaga Kerja.
c.
d. Konsepsi disain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas terlebih dahulu agar dapat
dilanjutkan ke tahapan pra-rencana Pembangunan Gedung Eks. Dinas Tenaga Kerja.
2. Laporan Bulanan.
Konsultan perencana diwajibkan membuat laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan setiap
bulan.
3. Laporan Antara, meliputi :
a. Tahap Pra-rencana Teknis, terdiri dari :
G. KRITERIA
1. KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus memperhatikan kriteria umum
bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
1) Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan
yang ditetapkan di Daerah yang bersangkutan,
2) Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,
3) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan
4) Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara : (a). Hemat, tidak mewah, efisien,
dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan, (b). terarah dan terkendali sesuai
dengan rencana, program/kegiatan serta fungsi Pembangunan Gedung Eks. Dinas Tenaga
Kerja, (c). Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan
memperhatikan kemampuan/potensi nasional, maka dalam perencanaan pembangunan
gedung ini konsultan perencana dapat menterjemahkannya kedalam tugas perencanaan
ini.
b. Persyaratan Arsitektur dan lingkungan :
1) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan karakteristik
lingkungan, ketentuan wujud bangunan, dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasi
dan selaras dengan lingkungannya.
2) Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan
keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
3) Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan
c.
g. Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda arah Keluar, dan Sistem Peringatan Bahaya :
1) Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan gedung apabila
terjadi keadaan darurat
2) Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman, apabila terjadi keadaan
darurat
h. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
1) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai fungsinya
2) Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya akibat
petir
3) Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya
i.
j.
k.
l.
Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara baik,
Persyaratan Pencahayaan :
1) Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya
2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik
Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi
klimatologi, dan lain-lain
H. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.
KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan material, tetapi
pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungs teknik dan fungs sosial bangunan, terutama
sebagai bangunan pelayanan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan bangunan
sepanjang umurnya hendaknya diusahakan serendah mungkin
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan
tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
I.
PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan
Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk antara dan produk pokok yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan
pekerjaan dalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak SPMK ditandatangani.
J. MASUKAN
1. INFORMASI
a. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harusnya mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen termasuk
melalui KAK ini.
b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari
sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
c.
Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
1) Informasi tentang lahan, meliputi :
a) Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas,dan topografi
b) Kondisi tanah (hasil soil test)
c) Keadaan air tanah
d) Peruntukan tanah
e) Koefisien dasar bangunan
f) Koefisien lantai bangunan
g) Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain
10
2) Pemakai bangunan :
a) Struktur organisasi
b) Jumlah personil-personil sekarang & proyeksi pengembangan untuk 5 tahun
mendatang
c) Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
d) Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya.
3) Kebutuhan bangunan :
a) Program ruang
b) Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
4) Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan
5) Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
a) Air bersih :
(i) Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)
(ii) Sumber air, jaringan dan kapasitasnya
b) Air hujan dan air buangan :
(i) Letak saluran kota
(ii) Cara pembuangan keluar tapak
c) Air kotor dan sampah
d) Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan)
(i) Beban (Ton ref)
(ii) Pembagian beban
(iii) Sistem yang diinginkan
e) Penanggulangan bahaya kebakaran :
(i) Detector (jenis, type)
(ii) Fire alarm (jenis)
(iii) Peralatan pemadam kebakaran (jenis, kemampuan)
f)
g) Jaringan listrik :
(i) Kebutuhan daya
(ii) Sumber daya dan spesifikasinya
(iii) Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, dan spesifikasi)
h) Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom) :
11
2. TENAGA
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas
pekerjaan.
Tenaga tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini terdiri dari :
A. TENAGA AHLI
1. Ketua Tim (Team Leader )
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin/koordinir seluruh kegiatan tim
dalam pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan dinyatakan selesai.
Pendidikan : S1 Teknik Sipil / Teknik Arsitektur
Pengalaman : min 12 th
2. Tenaga Ahli Arsitektur ( 2 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Arsitektur
Pengalaman : min 8 th
3. Tenaga Ahli Sipil / Struktur ( 2 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Sipil / Struktur
Pengalaman : min 8 th
4. Tenaga Ahli Mekanikal & Elektrikal( 1 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Mesin
Pengalaman : min 8 th
5. Tenaga Ahli Geodesi ( 1 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Geodesi
Pengalaman : min 8 th
6. Tenaga Ahli Geologi ( 1 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Geoteknik
Pengalaman : min 8 th
7. Tenaga Ahli Interior ( 1 orang )
Pendidikan : S1 Desain Interior
Pengalaman : min 8 th
8. Tenaga Ahli Cost Estimator ( 1 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Sipil / Arsitektur
Pengalaman : min 8 th
B. ASISTEN TENAGA AHLI
1. Asisten Tenaga Ahli Arsitektur ( 2 orang )
Pendidikan : S1 Teknik Arsitektur
Pengalaman : min 2 th
KAK-Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas, DPU-Balikpapan, APBD-P-2007
12
13
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat
Komitmen, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan
masukan teknis dari Pengelola Teknis Proyek.
L. PENUTUP
1. Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima, maka calon konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas
dengan Pengelola Kegiatan.
Balikpapan,
2008
DORIESSISWATI M. P. N. N, ST, MT
NIP : 550 014 751
14
15