Oleh :
Suhariani S. Kusnandi, drg.,Sp.Prost.
Populasi pasien lansia di dunia meningkat, hal ini disebabkan oleh perbaikan keadaan
sosial, pengobatan serta perawatan kesehatan yang semakin maju.
Di Amerika peningkatan proporsi pasien lansia, didominasi oleh kelompok usia 75 tahun
atau lebih (Berkey dkk,1996)
Berbeda dengan New England pertumbuhan populasi lansia paling banyak adalah usia 85
tahun lebih ( Marcus dkk, 1996).
Sedangkan di Indonesia populasi usia 65 tahun ke atas dari waktu ke waktu
terusmeningkat.Tahun 2000 diperkirakan terdapat 9,99% (22.277.700 jiwa) jumlah orang
lansia di Indonesia (Hamzah ,1998)
Salah satu definisi proses penuaan adalah suatu perubahan yang progresif irrevesibel
daalam sel,organ,atau organisme secra keseluruhan sejalan dengn berlalunya waktu
(Davidoff dkk,1972)
Senil atropi merupakan atropi yang secara fisiologis terjadi diusia tua. Secara teoritis,
atropi menunjukkan suatu perubahan kuantitatif, yaitu berkurangnya jumlah sel-sel yang
mengakibatkan ukuran jaringan atau oergan jadi berkurangnya.(grant dkk,1979). Jika hal
ini terjadi pada jaringan periondontal maka akan terlihat recessi ginggiva, berkurangnya
ketinggian tulang alveolar, berkurangnya elemen sellular jariingan ikat ginggiva dan
semakin tipisnya serabut membran periodontal yang dapat menyebabkan kegoyangan
gigi.(Glickman, 1958).. Namun timbulnya kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi,
tersedianya pelayanan gigi, serta peningkatan pemakaian pasta gigi berflour dan obat
kumur,menyebabkan
meningkatnya jumlah lansia yang masih bergigi
(Natamiharja,2000)
Berdasarkan penelitian di Japan oleh Miyasaki tahun 1992, jumlah gigi rata-rata yang
dimiliki usia 65-74 tahun, 75-84 tahun dan diatas 85 tahun.(Hamzah,1998)
Lansia rata2 kehilangan gigi 10 sampai 20 buah, banyaknya jumlah pasien lansia yang
tidak mempunyai gigi menyebabkan perawatan gigi diutamakan pada perawatan
Prostodontik.
Anestesi
Bedah Mulut
Prosthodontie
Penyakit Dalam
KESIMPULAN.
Seorang Dokter gigi dalam merawat lansia pada dasarnya tidak berbeda
dengan merawat pasien usia muda.
Untuk menentukan rencana perawatan yang baik pada lansia diperlukan
identifikasi gejala-gejala klinis pada pasien, mempertimbangkan faktor resiko
dan menentukan prognosis beik jangka pendek ataupun jangka panjang
sehingga kita dapat melakukan perawatan yang tepat bagi lansia tersebut.