Anda di halaman 1dari 29

ENERGI KONVENSIONAL & NON-KONVENSIONAL

MINYAK DAN GAS BUMI

DISUSUN
OLEH

DEA ANGGRAENI

( 061340411641 )

KELAS

4 EGB

DOSEN PEMBIMBING

IDA FEBRIANA, S.Si.,M.T

PRODI TEKNIK ENERGI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
dan jalannya sehingga penulis pada akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis tak
lupa pula menghantarkan Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan suri
tauladan kita yang terbaik untuk selamanya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah mendukung
pembuatan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah energi
konvensional dan non-konvensional. Isi dan cakupan makalah ini menyangkut tentang minyak
dan gas bumi dan pemanfaatannya.
Penulis juga menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang perlu untuk dibenahi. Oleh karena itu, kritik dan saran
senantiasa diperlukan oleh penulis sebagai acuan agar penulis dapat membuat makalah yang
lebih baik lagi pada waktu yang akan datang.

BAB 1
LATAR BELAKANG
Saat ini kemajuan teknologi semakin meningkat khususnya dalam bidang energi
minyak dan gas bumi. Saat ini masyarakat mulai memanfaatkan energi tersebut. walaupun
masyarakat telah memanfaatkannya tapi masyarakat sampai saat ini kurang memahami secara
lebih terperinci dengan apa yang mereka gunakan. Mereka tidak tau darimana asal energi
minyak dan gas bumi tersebut dan terkesan tidak peduli dengan itu.
Memang ada beberapa golongan yang peduli dengan energi terutama energi minyak
dan gas bumi. Tapi keberadaan golongan tersebut sangat sedikit. Pada hakikatnya mereka
berusaha mengajarkan pada masyarakat untuk mengenal, mencintai dan menjaga energi yang
tidak dapat diperbaharui agar kelak energi tersebut masih dapat digunakan oleh generasi kita
selanjutnya. Mereka berusaha mencari solusi untuk menemukan energi alternatif lain untuk
menjaga itu semua.
Oleh karena itu, kami membuat makalah ini agar kita semua mengetahui tentang
pengertian dan jenis-jenis minyak dan gas bumi. Dengan dasar pengertian tersebut kami harap
bahwa kita semua bisa menjaga energi itu dengan baik.

Rumusan masalah
Apakah yang dimaksud dengan minyak dan gas bumi?
Bagaimana asal mula minyak dan gas bumi?
Apa saja komposisi minyak dan gas bumi?
Bagaimanakah pemanfaatan minyak dan gas bumi?
Bagaimana proses eksplorasi dari minyak dan gas bumi?
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian minyak dan gas bumi.
Untuk mengetahui asal mula minyak dan gas bumi.
Untuk mengetahui komposisi minyak dan gas bumi.
Untuk mengetahui pemanfaatan minyak dan gas bumi.
Untuk mengetahui proses eksplorasi minyak dan gas bumi.

BAB 2
ISI

Minyak Bumi
1. Pengertian Minyak Bumi
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus, dijuluki juga sebagai
emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang
berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang
mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan,
kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan
karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan dan
suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya menjadi
minyak dan gas.
2. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan
hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan
mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri
pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawasenyawa hidrokarbon. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori
seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke
daerah lain, kemudian terkosentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak
bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang terdapat di
daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi
daratan. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak
bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi
dan pemakaiannya. Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul
terjadinya minyak bumi, antara lain:
a. Teori Biogenesis (Organik)

Gambar 1. Pembentukan Minyak Secara Organik


(Sumber : kimia.epi.edu)

Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali mengemukakan
pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W
Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga

didukung oleh sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer. Mereka
mengatakan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati
berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.
b. Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang
dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk
asitilena.
Alkali metal

H2O

CaCO3

CaC2

Temp. dan tekanan


HC=CH
Petroleum

Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk akibat


adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam di dalam bumi.
+

H /H2O
Fe3C + Mn3C
Hydrocarbons
Petroleum
Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa
minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan
bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan itu berdasar fakta ditemukannya
material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
Adapun langkah langkah proses pembentukan minyak bumi yaitu sebagai berikut :
1. Ganggang yang hidup di danau tawar (juga di laut) mengumpulkan energi dari matahari
dengan fotosintesis.

Gambar 2. Pengumpulan Energi Matahari Oleh Ganggang


(Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/)

2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen
dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang
mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil
pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari
ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan
sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan
terurai.

Gambar 3. Pembentukan Batuan Induk


(Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/)

3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama
jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang
menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang yang terdapat pori
pori di dalamnya. Daerah ini lama kelamaan akan terus tertimbun sehingga akan
semakin tenggelam ke bawah. Karena semakin masuk ke dalam maka suhunya akan
semakin panas dan tekanannya semakin tinggi, dengan begitu akan terjadi proses
pemasakan pada batuan yang akhirnya menjadi minyak. Minyak terbentuk pada suhu
antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan
tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah maka
suhu tinggi ini akan mengubah karbon yang ada menjadi gas.

Gambar 4. Pengendapan Batuan Induk


(Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/)

4. Karbon yang ada akan terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk
hidrokarbon lalu minyak mentah yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini
akan meresap ke dalam batuan berpori dan bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain.
Minyak akan tertangkap dan tertahan oleh sebuah jebakan geologi dan siap ditambang.

Gambar 5. Pembentukan Hidrokarbon Oleh Karbon dan Hidogen


(Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/)

3. Komposisi Minyak Bumi


Element

Percentage composition

Carbon

83.0-87.0

Hydrogen

10.0-14.0

Nitrogen

0.1-2.0

Sulphur

0.05-6.0

Oxygen

0.05-1.5

Minyak juga mengandung kadar nikel dan vanadium ( 1000 ppm).


a) Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:
Alkana (parafin) : CnH2n + 2 , alkana ini memiliki rantai lurus dan
bercabang, fraksi ini merupakan yang terbesar di dalam minyak mentah.
b) Sikloalkana (napten) : C nH2n , Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima)
yaitu siklopentana ataupun cincin 6 (enam) yaitu sikloheksana.
c) Aromatik : CnH2n-6 , Aromatik hanya terdapat dalam jumlah kecil, tetapi
sangat diperlukan dalam bensin karena :
- Memiliki harga anti knock yang tinggi
- Stabilitas penyimpanan yang baik
- Dan kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels)
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari
minyak bumi. Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi
kadang-kadang (disebut sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana sebagai
komponen yang terbesar, sedangkan aromatik selalu merupakan komponen yang
paling sedikit.
3.1 Zat-Zat Pengotor yang sering terdapat dalam minyak bumi:

3.1.1 Senyawa Sulfur


Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur yang lebih
tinggu pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan
akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam
keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida
sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
3.1.2 Senyawa Oksigen
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik
dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu
lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk
ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan
disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik)
dan asam alifatik.
3.1.3 Senyawa Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %.
Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun
terhadap katalis dan dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen
terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai
berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer,
sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat diekstrak dengan
asam mineral encer.
3.1.4 Konstituen Metalik
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses
catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk
gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator
temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama
vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari
pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi
dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran
sehingga merusakkan refractory itu.
4. Proses Pengeboran Minyak Bumi
Minyak dan gas bumi tidak didapatkan begitu saja dari dalam bumi, melainkan
melalui proses yang cukup panjang dan rumit.
1.
Proses Pencarian Minyak Bumi Dan Gas Bumi
Dalam proses pencarian minyak dan gas bumi digunakan metode seismologi atau
seismic. Seismologi dapat digunakan untuk mencari keberadaan cadangan minyak baik
di darat maupun di laut. Bagian utama dari seismologi adalah pemicu getaran dan
penerima sinyal. Pemicu getaran dapat berupa Compressed air-gun, Thumper Truck, dan
bahan peledak.
Dengan menggunakan gelombang akustik (acoustic waves) yang merambat ke lapisan
tanah, gelombang ini direfleksikan dan ditangkap lagi oleh sensor. Data perambatan ini

akan diolah dan akan terlihat apakah lapisan-lapisan tanah yang berpotensi mengndung
minyak dan gas bumi.
2.
Proses Pengeboran Minyak Bumi Dan Gas Bumi
Proses pengeboran minyak bumi dan gas bumi, terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1)
Drilling dan well construction
Proses ini disebut sebagai proses pengeboran minyak. Dalam proses ini
menggunakan drilling rig. Drilling rig merupakan bagian dari peralatan yang dibawa
ke rig (titik pengeboran), kemudian 5-7 hari drilling rig akan mengebor seukuran bola
sepak dengan kedalaman sampai beberapa ribu kaki (sekitar 1 km) di bawah
permukaan bumi. Dalam proses ini diperlukan perhatian khusus karena dapat terjadi
blow out (tekanan yang tiba-tiba dan mengarah ke permukaan). Untuk mengimbangi
tekanan yang ada, digunakan mud (lumpur) dengan specific gravity (berat jenis)
tertentu, yang akan menciptakan tekanan hidrolik untuk menahan tekanan dari dalam
tanah.
2)
Well logging
Ketika lubang telah dibuat, beberapa alat sensitif yang disebut logging tool (berbentuk
pipa pejal berisi alat pengirim sensor dan penerima sinyal) mengirimkan sinyal
elektronik yang memberikan catatan data detail mengenai batuan dan sifat cairan
dalam formasi geologi. Proses ini disebut well logging.
3)
Well testing
Proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan mengandung minyak dan
gas bumi di tembak dengan eksplosif. Kemudian minyak akan bergerak menuju
daerah dengan tekanan rendah (permukaan). Dari proses ini akan didapat data tentang
tekanan, temperatur, specific gravity, berapa umur dari ladang minyak, dan berapa
banyak minyak yang dapat dihasilkan.
4)
Well completion
Proses ini merupakan proses penyaringan terhadap pasir yang dihasilkan dari proses
well testing. Pasir ini disaring karena dapat membahayakan pipa produksi (pipa dapat
terkikis bahkan pecah). Selanjutnya minyak dan gas bumi akan dialirkan menuju
tempat pengolahan.
5. Proses Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi
Secara umum dalam pengolahan minyak dan gas bumi terdapat beberapa proses
penting, yaitu:
1) Destilasi
Destilasi (Destilasi Fraksinasi) merupakan pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
berdasarkan perbedaan titik didihnya. Mula-mula minyak mentah (crude oil)
dipanaskan dalam aliran pipa dalam tanur (furnace) yang disebut menara destilasi
sampai temperatur 370oC. minyak mentah yang telah dipanaskan tersebut
dimasukkan ke dalam kolom fraksinasi bagian flash chamber (sepertiga bagian bawah
kolom fraksinasi). Untuk menjaga temperature dan tekanan dalam kolom, dibantu
dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).

Fraksi

Rentang Rantai Karbon

Gas ( Liquid Petroleum Gas)

C1- C5

Bensin (Gasoline)

C6 C11

Minyak Tanah (Kerosine)

C12 C20

Solar

C21 C30

Minyak Berat

C31 C40

Residu

Diatas C40

2) Cracking (Perengkahan)
Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar
menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini
adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.
Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi
gasoline (bensin). Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
1. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan
yang rendah.
2. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang
digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik
melalui mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat
asam menambahkan proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana
sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium

3. Hidrocracking
Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk
menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi.
Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung
dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan,
3) Reforming
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk
strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi.
Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan. Reforming juga
dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi
senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis
molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung.
4) Treating
Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotorpengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut:
(1) Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang
dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
(2) Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
(3) Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi
dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour
point yang rendah.
(4) Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak
pelumas
(5) Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan
senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 3 cara desulfurisasi, yaitu
dengan :
(1) Ekstraksi menggunakan pelarut
(2) Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam
bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses
hidrogenasi selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal
dari senyawa belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari dekomposisi
senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi atau
pencucian/pelucutan.
(3) Bio-desulfurisasi. Bio-desulfurisasi merupakan penyingkiran sulfur secara selektif
dari minyak bumi dengan memanfaatkan metabolisme mikroorganisme, yaitu
dengan mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer yang dikatalis oleh
enzim hasil metabolisme mikroorganisme sulfur jenis tertentu, tanpa mengubah
senyawa hidrokarbon dalam aliran proses. Reaksi yang terjadi adalah reaksi
aerobik dan dilakukan dalam kondisi lingkungan teraerasi.

5) Blending
Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi
dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki
berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling
banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi
kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat
ditambanhkan pada proses pengolahannya. Diantara bahan-bahan pencampur yang
terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan
bensin, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara.
6. Jenis-Jenis Sumur Pemboran Minyak Bumi
Di dunia perminyakan umumnya dikenal tiga macam jenis sumur:
1. sumur eksplorasi (sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk
mentukan apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru.

2. Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur
konfirmasi (confirmation well) akan dibor di beberapa tempat yang berbeda di
sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan hidrokarbonnya cukup untuk
dikembangkan.

3. sumur pengembangan (development well) adalah sumur yang dibor di suatu


lapangan minyak yang telah eksis. Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon
semaksimal mungkin dari lapangan tersebut.

7. Kegunaan Fraksi-Fraksi Minyak Bumi


1. Gas
Kegunaan: Gas tabung, BBG, umpan proses petrokomia.
2. Gasolin (Bensin)
Kegunaan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin piston, umpan
proses petrokomia
3. Kerosin (Minyak Tanah)
Kegunaan: Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin jet, bahan bakar
rumah tangga, bahan bakar industri, umpan proses petrokimia
4. Solar
Kegunaan: Bahan bakar motor, bahan bakar industry
5. Minyak Berat
Kegunaan: Minyak pelumas, lilin, umpan proses petrokimia
6. Residu
Kegunaan: Bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas), aspal, bahan pelapis
anti bocor.
Untuk lebih jelasnya, kegunaan beberapa fraksi minyak bumi dijelaskan di bahwa ini:
1. Fraksi Gas
Untuk fraksi gas yang telah didapatkan selanjutnya dialurkan ke tempat penyimpanan
melalui saluran yang telah diberi kondensor.

Lalu diolah lagi di Unit Destilasi Bertekanan untuk menaikkan titik didihnya agar pemisahan
dapat berlangsung dan menghasilkan:
- LPG
- Solvent
- Mogas

2. Fraksi Gasolin
Untuk meningkatkan nilai tambah fraksi nafta yang kadar oktannya masih rendah,
sekitar 40-59 akan diproses lagi di Unit Reforming yang hasilnya berupa bensin dan
residu. Untuk bensin nilai oktannya menjadi 85-90. Bensin ini bisa diblending lagi
dengan TEL (tetra ethyl lead) sehinggga nilai oktannya mencapai 95, contoh bensin
beroktan 95 adalah pertamax.
3. Kerosin dan Solar
Khusus untuk fraksi ini bisa langsung digunakan. Untuk fraksi kerosin hasilnya berupa
minyak tanah dan avtur dan untuk fraksi solar hasilnya adalah solar.
4. Minyak Berat dan Residu (long residu)
Fraksi ini diolah lagi di unit destilasi vacuum untuk menurunkan titik didihnya
sehingga menghasilkan fraksi light vacuum gasoil (LVG), medium vacuum gasoil
(MVG), heavy vacuum gasoil (HVG) dan fraksi short residu. Fraksi MVG dan HVG
akan diolah lagi di unit Polypropilin sehingga menghasilkan biji plastik. Sedangkan
LVG akan dicampur dengan solar untuk menaikkan angka cetane. Untuk fraksi short
residu sendiri nantinya akan diolah menjadi aspal
Minyak mentah diukur dalam barrel = 42 US Gallon = 159 liter. 42 galon (1 barrel)
minyak akan menghasilkan lebih dari 44 gallon produk minyak. Tambahan 2 gallon itu serupa
dengan popcorn (jagung letup) yang bertambah besar setelah mengembang.Komposisi hasil
pemisahan minyak bumi
8. Cadangan Minyak Bumi
Minyak bumi diproduksi dan didistilasi menjadi berbagai jenis fraksi sebelum digunakan
sebagai bahan bakar. Saat ini di Indonesia , minyak bumi menjadi sumber energi yang paling
besar. Hampir setengah dari konsumsi energi nasional ditopang oleh suplai minyak bumi.
Indonesia dahulu merupakan anggota OPEC sebagai salah satu pengekspor minyak bumi .
Tetapi pada tahun 2008 , Indonesia resmi keluar dari OPEC karena produksi dalam tidak
dapat mengurangi konsumsi dalam negeri. Rata-rata kebutuhan dalam negeri adalah sekitar
1,3 juta barel per hari . Permintaan ini tidak diiringi dengan produksi minyak yang hanya
sebesar 879 ribu barel per hari.
Indonesia saat ini masih memiliki cadangan minyak sebesar 7,73 miliar barel. Angka ini
terdiri dari 4,039 miliar barel cadangan proven dan 3,692 miliar barel cadangan berpotensi.
Selain ada upaya untuk mencari sumur produksi baru, para ahli perminyakan juga berusaha
untuk meningkatkan teknologi untuk produksi minyak yang lebih maksimal. Cadangan
minyak bumi terbesar di Indonesia terdapat di Sumatera bagian tengah dengan nilai 3,847
miliar barel cadangan.

Gambar 1 Sebaran Cadangan Minyak Bumi di Indonesia

sumber : ESDM 2011

9. Pemanfaatan Minyak Bumi


Bensin
Minyak Solar
Minyak Pelumas
Bitumen (Aspal)

Gas Bumi
1. Pengertian
Gas alam adalah salah satu sumber daya energi dunia yang sangat penting untuk
saat.Ini. Sebagian besar gas alam yang dijual di pasaran berupa sales gas (gas pipa) dan LNG
(Liquified Natural Gas). Kebutuhan energi yang berasal dari gas alam terus meningkat dari
tahun ke tahun.Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam kategori
cadangan gas alam yang terbesar di dunia.Gas alam di Indonesia kebanyakan digunakan untuk
kebutuhan industri, rumah tangga, dan sektor transportasi.
Gas bumi yaitu gas dengan komposisi utama campuran-campuran hidrokarbon yang
terdapat di dalam reservoir alamiah di bawah permukaan bumi, baik dalam fasa gas maupun
terlarut dalam minyak bumi.

Komposisi pada gas alam dapat bervariasi. Pada tabel 1 di bawah ini digambarkan secara
umum komposisi pada gas alam murni sebelum dilakukan pengolahan.

Tabel 1. Komposisi gas alam murni

2. Asal Mula Gas Alam

Gas alam lebih mudah ditemukan dibanding minyak bumi. Pembentukan gas alam dapat
dibagi menjadi dua jenis yakni proses biologis dan proses thermal.
2.1 Proses Biologis
Pada proses awal, gas alam terbentuk dari hasil dekomposisi zat organik oleh mikroba
anaerobik. Mikroba yang mampu hidup tanpa oksigen dan dapat bertahan pada lingkungan
dengan kandungan sulfur yang tinggi. Pembentukan gas alam secara biologis ini biasanya
terjadi pada rawa, teluk, dasar danau dan lingkungan air dengan sedikit oksigen. Proses ini
mmembentuk gas alam pada kedalaman 760 sampai 4880 meter akan tetapi pada kedalaman
dibawah 2900 meter, akan terbentuk wet gas (gas yang mengandung cairan hydrocarbon).
Proses jenis ini menempati 20 persen keseluruhan cadangan gas dunia.

Proses Biologis
2.2 Proses Thermal
Pada kedalaman 4880 meter, minyak bumi menjadi tidak stabil sehingga produk utama
hydrocarbon menjadi gas metan. Gas ini terbentuk dari hasil cracking cairan hydrocarbon
yang ada disekitarnya. Proses pembentukan minyak bumi juga terjadi pada kedalaman ini,
akan tetapi proses pemecahannya menjadi metan lebih cepat terjadi.

Proses Termal
Sebenarnya, pembentukan gas alam dari bahan inorganik juga dapat terjadi. Walaupun
ditemukan pada jumlah yang tidak banyak, gas metan terbentuk dari batuan awal lapisan
pembentuk bumi dan jenis meteorit yang mengandung bayak kabon (carbonaceous chondrite
type).
Gas mulia (He dan Ar) yang ditemukan bersama gas alam adalah produk hasil dari
disintegrasi radioaktif alam. Helium berasal dari thorium dan keluarga uranium sedangkan
argon berasal dari potassium. Gas-gas ini kemungkinan besar sama-sama terjebak oleh
lingkungan pada gas alam.

3. Struktur tempat gas alam


Seperti minyak bumi, gas alam bergerak dan terakumulasi pada beberapa titik.
Titik inilah yang menjadi target penambangan gas alam. Ladang gas alam
terbesar Eropa terdapat di Gronigen-Belanda (2270 x 10^9 m 3), US terdapat di
Kansas (1986 x 10^9 m 3), Afrika terdapat Algeria (2520 x 10^9 m 3) dan di benua
Asia terdapat di Arun-Indonesia (383 x 10^9 m 3).

Gronigen-Belanda

4. Proses Eksplorasi Gas Alam


Proses untuk mengangkat gas alam dari dalam tanah dan hingga akhirnya siap untuk
digunakan merupakan proses yang kompleks. Proses-proses tersebut meliput enam tahapan
proses yaitu : eksplorasi , ekstraksi, produksi, transportasi/pengangkutan, storage/
penyimpanan, distribusi dan marketing/penjualan.
Pada bagian ini akan dijelaskan Proses Eksplorasi lebih jauh. Eksplorasi merupakan proses
bagaimana menemukan sumber gas alam hingga penentuan lokasi sumur pengeboran.
Dewasa ini, metode untuk menentukan lokasi sumber gas alam dan minyak bumi telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat melalui berbagai terobosan dan inovasi. Pada awal
era industry, hanya ada satu cara untuk menemukan sumber migas yakni melalui pengamatan
bukti-bukti yang terdapat dipermukaan di mana diperkirakan memilki kandungan migas.
Bukti-bukti dapat berupa rembesan minyak bumi atau gas. Namun sayangnya, karena
jumlah proporsi rembesan-rembesan tersebut sangatlah sedikit maka metode ini menjadi
sangat lama dan sulit untuk menemukan lokasi secara tepat. Seiring dengan meningkatnya
permintaan akan migas sehingga memacu perkembangan teknlogi untuk menenemukan lokasi
sumber-sumber migas secara lebih cepat dan efisien.
Pada proses eksplorasi ini, geologis dan geofisika berperan sangat vital. Dengan ditunjang
pengetahuan dan kemajuan teknologi seperti system komputerisasi maka pekerjaan ini
menjadi semakin mudah. Sehingga mampu mengurangi potensi kegagalan. Tugas geologis
dan geofisika adalah memetakan kondisi lapisan-lapisan bawah tanah kemudian
mengintepertasikannya menjadi data-data untuk dianalisis. Data-data tersebut yang menjadi
landasan untuk membuat dugaan-dugaan lokasi dan potensi migas yang ada.
Eksplorasi dimulai dengan mengumpulkan data struktur permukaan bumi dan menentukan
area di mana biasanya timbunan migas berada. Cara ini pertama laki ditemukan pada
pertengahan abad-18, kemiringan antiklinal menjadi informasi yang penting dimana jika
kemiringan tersebut semakin banyak maka potensi hidrokarbon-nya semakin besar.
Kemiringan antiklinal sendiri adalah area dimana terbentuknya lipatan-lipatan yang

membentuk pola lengkungan/kubah yang mencirikan resevoar yang bagus. Melalui survey
dan pemetaan karakterisktik wilayah permukaan dan sub-permukaan pada area tertentu,
seoarang geologis akan memperkirakan lokasi area resevoar. Selain itu, geologis juga
berusaha menentukan karakteristik khusus resevoar berupa kandungan fluida, porositas,
permeabilitas, usia, dan urutan formasi batuan. Informasi karakteristik tersebut diperoleh
dengan cara meneliti batuan-batuan disekitar lokasi. Data-data tersebut mejadi informasi
penting dalam mendesain sumur pengeboran (well drilling) kelak. Sampai di sini tugas
geologis selesai.
Setelah geologis memperkirakan lokasi resevoar, tugas berikutnya adalah mengujinya untuk
mendapat informasi mendetail tentang potensi area resevoar. Tes ini berguna untuk
memetakan formasi lapisan tanah lebih akurat menggunakan alat-alat canggih yang dilakukan
oleh ahli-ahli geofisika.
Alat-alat dan Teknik yang digunakan pada proses tersebut meliputi :
a. Seismograf
Seimograf merupakan salah satu alat terpenting pada proses ini. Seismograf adalah
alat yang mampu mencatat getaran-getaran yang terjadi pada permukaan bumi. Alat ini
bekerja berdasarkan ilmu seimologi yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana energi dalam
bentuk gelombang getaran yang melalui lapisan kulit bumi dan interaksinya terhadap variasi
formasi bawah tanah. Pada tahun 1885, L Palmiere mengembangkan seimograf pertama,.
Penggunaan alat ini dalam industry petroleum baru dimulai tahun 1921.
Konsep dasar dari seimologi cukup sederhana. Lapisan kerak bumi memilki komposisi
yang berbeda-beda di setiap lapisannya, energi dalam bentuk gelombang seismic melewati
lapisan-lapisan tersebut , kemudian terjadi interaksi pada tiap lapisan. Interaksi-interaksi
tersebut dicatat oleh seimograf berupa data-data yang nantinya dibaca oleh ahli geofisika
untuk kemudain diinterpertasikan dalam bentuk gambar-gambar/dipetakan.
Proses ekplorasi seimologi ini dibagi menjadi dua berdasarkan lokasinya , yaitu:
a.1. Seismologi onshore/ darat
Tahapan :
a.1.1 Membuat gelombang seismik
Ada dua cara yang umum digunakan yakni, melalui ledakan dinamit atau
menggunakan the seismic truck (non-eksplosif). Dinamit diledakan diarea
subpermukaan lokasi uji, selanjutnya ledakan tersebut akan menghasilkan
getaran-getaran. Teknik dinilai kurang ramah lingkungan karena seringkali
merusak ekologi sekitar lokasi uji. Oleh karena itu, dikembangkan teknik lain
tanpa ledakan/non-eksplosif. Teknik dikenal dengan the seismic truck, di mana
sebuah truk yang membawa alat yang mampu memancarkan getaran ke lapisan
tanah.

a.1.2

Recording
Pada tahap ini, pantulan dari getaran-getaran yang dikirim ke lapisan bawah
tanah tadi, ditangkap menggunakan alat yang disebut geophone. Alat ini
diletakan di tanah untuk mempermudah penangkapan.

a.1.3

Pencatatan Data oleh Seismograf


Hasil dari sinyal yang ditangkap oleh geophone ditransmisikan ke truk pencatat
seismic yang didalamnya terdapat seismograf. Kumpulan sinyal-sinyal tadi
dicatat oleh seismograf.

a.1.4

Data-data dari seismograf diintepertasikan menjadi gambar oleh ahli geofisika,


geologis dan reservoir engineer dengan bantuan computer canggih.

a.2 Seismologi offshore / laut


Pada dasarnya metode yang digunakan sama hanya dilakukan penyesuaian alat terhadap
kondisi area. Fungsi geophone digantikan oleh hydrophone. Sementara, truk disubtitusi oleh
kapal. Selain itu, teknik untuk membuat gelombang seismic tidak menggunakan ledakan
dinamit karena dapat merusak ekositem dasar laut. Sebagai gantinya, menggunakan air gun
yang besar, yang akan menghasilkan ledakan udara di dalam air, selanjutnya menghasilkan
gelombang seismic.
b. Magnetometers
Magnometer adalah alat pengukur perbedaan sifat kemagnetan yang sangat kecil pada
lapisan bumi. Alat ini juga digunakan untuk memetakan kondisi formasi lapisan bawah tanah.
Jadi, dapat menjadi pembanding hasil data seismolog.
c. Gravimeter
Perbedaan formasi lapisan bumi dan tipe batuannya berdampak pada sedikit
perbedaan gravitasi bumi di sekitar wilayah tersebut. Berdasarkan prinsip ini, maka cara lain
untuk mengetahui kondisi formasi lapisan dan batuan dalam perut bumi juga dapat
menggunakan alat yang sensitive terhadap perbedaan gravitasi yang sangat kecil , alat ini
disebut gravimeter.

d. Exploratory wells
Cara terbaik untuk mendapatkan informasi kondisi bawah tanah dan potensi
hidrokarbon lebih akurat adalah menggunakan Exploratory well. Exploratory well adalah
metode idnetifikasi kandungan dalam tanah dengan cara membuat lubang seperti sumur

hingga kedalam tertentu. Kemudian hasil galian berupa baruan atau fluida akan dianalisis oleh
ahli geologi dan geofisika. Tingkat keakuratannya sangat terjamin, namun, kelemahannya
dibutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama. Oleh karena itu, teknik ini hanya
dilakukan pada daerah yang benar-benar memiliki potensi hidrokarbon dan untuk memastikan
saja.
e. Logging
Logging merupakan proses berkenaan pengujian selama proses pengeboran maupun
setelahnya untuk memonitor kinerja sumur pengeboran serta menggali informasi lebih dalam
tentang kondisi formasi di bawah permukaan. Terdapat lebih dari 100 tipe logging tapi pada
intinya terdiiri atas beberapa uji untuk mengetahui secara nyata komposisi dan karateristik
lapisan batuan dimana sumur dibuat. Selain itu, berguna juga untuk memastikan bahwa
peralatan yang digunakan selama pengeboran sudah tepat dan pengeboran tidak dilanjutkan
bila muncul kondisi yang tidak menguntungkan. Proses ini merupakan bagian penting selama
proses pengeboran.
Ada banyak tipe logging test, beberapa diantaranya adalah standar, elektrik, akustik,
radioaktif, densitas, induksi, caliper, dan logging nuklir. Dua jenis tes yang paling sering
digunakan adalah standar logging dan electric logging.
Standard logging terdiri atas pengujian dan pencatatan sifat fisik seperti : porositas dan
kandungan fluida dari sumur. Caranya dengan meneliti kepingan-kepingan batuan hasil galian
menggunakan mikroskop dengan perbesaran hingga 2000 X.
Electric logging bertujuan untuk mengukur resistensi listrik lapisan batuan di sumur.
Caranya dengan mengalirkan arus listrik melalui formasi batuan dan mengukur resistensinya.
Maka diperolehlah data kandungan dan karekteristik fluida. Induction electric logging
merupakan versi terbaru yang lebih mudah digunakan dan menghasilkan data yang mudah
untuk ditafsirkan.
Interpertasi/penafsiran data
Setelah melakukan serangkain tahapan untuk memperoleh data, maka tahap
berikutnya adalah mengartikannya. Data-data yang diperoleh akan tidak berguna bila
metode interpertasi yang digunakan tidak benar. Teknolgi komputasi sangat membantu dalam
proses ini. Teknologi computer itu disebut CAEX (Computer Assisted Exploration ). Dengan
menggunakan mikroprosesor canggih, computer ini mampu mengumpulkan dan mengolah
data hingga menginterpertasikannya secara visual secara mudah. Berbagai sumber data yang
diperoleh dari teknik-teknik sebelumnya seperti, gravimetric testing, loggin dsb dapat
dikombinaskan membentuk visualisasi formasi bawah tanah. Berdasrkan visualisasi yang
dihasilkan ada 3 jenis CAEX, yaitu : 2 D , 3 D, dan yang tebaru 4 D. Presentase keberhasilan
dengan teknik 3 D sebesar 65-70 % sedangakn teknik 3 D sebesar 40-50 %. Sementara, teknik
2 D hanya 25-35 %. Tetapi teknik 3 D jauh lebih mahal dibandingkan teknik 2 D. Oleh karena
itu, kombinasi keduanya merupakan pilihan terbaik. Pada tahap awal dengan skala pemetaan
yang luas dan keberadaan deposit masih rendah digunakan teknik 2 D, sementara teknik 3 D

dilakukan hanya pada lokasi-lokasi dengan potensi hidrokarbon yang besar dengan kepastian
keberadaannya lebih tinggi.
5. Jenis Sumur Gas Alam
Gas alam mentah terutama berasal dari salah satu dari tiga jenis sumur :
a. Sumur minyak mentah ;
b. Sumur gas ;
c. Sumur kondensat.
Gas alam yang keluar dari sumur minyak mentah biasanya disebut associated gas. Gas
ini ada sebagai gas di atas minyak mentah yang terbentuk didalam tanah, atau bisa saja larut
dalam minyak mentah.
Gas alam yang keluar dari sumur gas dan sumur kondensat, di mana ada sedikit atau
bahkan tidak ada kandungan minyak mentah disebut non-associated gas. Sumur gas biasanya
hanya memproduksi gas alam mentah, sedangkan sumur kondensat menghasilkan gas alam
mentah bersama dengan hidrokarbon berat molekul rendah. Gas ini pada fase cair pada
kondisi ambien contoh; pentana disebut sebagai gas alam kondensat (kadang-kadang juga
disebut bensin alami atau hanya kondensat).
Gas alam bisa disebut sweet gas ketika relatif bebas dari hidrogen sulfida, namun, gas
yang mengandung hidrogen sulfida disebut sour gas.
Gas alam mentah juga dapat berasal dari cadangan metana dalam pori-pori lapisan
batubara, dan terutama teradsorpsi ke permukaan batubara itu sendiri. Gas tersebut disebut
sebagai coalbed gas atau coalbed methane. Coalbed gas telah menjadi sumber energi penting
di akhir akhir ini.
6. Kontaminan dalam Gas Alam Mentah
Gas alam mentah utamanya terdiri dari metana (CH4), molekul hidrokarbon terpendek dan
paling ringan juga sejumlah:
a. Gas hidrokarbon yang lebih berat : etana (C2H6), propana (C3H8), butana normal (nC4H10), isobutana (i-C4H10), pentana dan bahkan hidrokarbon dengan berat molekul
yang lebih tinggi. Ketika diproses dan dimurnikan menjadi produk jadi, semua ini
secara kolektif disebut sebagai NGL (Cairan Gas Alam).
b. Gas asam : karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), methanethiol
(CH3SH) dan ethanethiol (C2H5SH).
c. Gas lain : nitrogen (N2) dan helium (He).
d. Uap air. Juga sebagai larutan garam dan gas terlarut (asam).
Gas alam mentah harus dimurnikan untuk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh
perusahaan pipa transmisi utama dan distribusi . Standar kualitas bervariasi dari pipa ke pipa

dan biasanya tergantung dari desain sistem pipa dan pangsa pasar yang dilayaninya. Secara
umum, penetapan standar gas alam antara alain adalah:
a. Nilai heating value (nilai kalori) harus berada dalam kisaran tertentu. Sebagai contoh,
di Amerika Serikat, harus sekitar 1.035 +/- 5% BTU per kaki kubik gas pada 1
atmosfer dan 60 derajat Fahrenheit (41 MJ +/- 5% per meter kubik gas pada 1
atmosfer dan 15,6 derajat Celsius).
b. Penyesuaian dew-point untuk mengurangi kandungan air dan hidrokarbon berat di gas
alam sehingga tidak terjadi kondensasi selama proses transportasi dalam pipa.
c. Kandungan hidrogen sulfida 0.25 grain H2S per 100 cubic feet gas atau sekitar 4
ppm. Spesifikasi untuk CO2 biasanya tidak lebih dari dua atau tiga persen per 100
cubic feet gas.
7. Proses pencairan gas alam di kilang LNG badak
Proses pencairan gas alam di kilang LNG Badak menggunakan sistem pendingin multi
komponen dari APCI. Secara umum, pengolahan LNG adalah sebagai berikut:
Diagram Proses LNG

a) Bahan baku gas alam dari ladang dilewatkan melalui knock out drum untuk
memisahkan kondensat cair sebelum memasuki kilang LNG.
b) Karbon dioksida dipisahkan oleh penyerapan kimia dengan amine proses.
c) Pemisahan air dengan molecular sieve.
d) Propana, Butana, dan kondensat dipisahkan dari feed LNG dalam column fraksinasi.
e) Pendinginan LNG dengan propane refrigeration.
f) Pendinginan tahap akhir dan pencairan LNG dilakukan di Kriogenik Utama pada Heat
Exchanger dengan menggunakan komponen pendingin multi sebagai media pendingin.

10. Transportasi dan Penyimpanan Gas Alam


Sistem transportasi gas alam pada dasarnya meliputi:

Transportasi melalui pipa salur.


Transportasi dalam bentuk Liquefield Natural Gas (LNG) dengan kapal tanker LNG
untuk pengangkutan jarak jauh.
Transportasi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), baik di daratan dengan
road tanker maupun dengan kapal tanker CNG di laut, untuk jarak dekat dan
menengah (antar pulau).

Untuk metode penyimpanan gas alam, dilakukan dengan Natural Gas Underground
Storage, yakni suatu ruangan raksasa di bawah tanah. Terdapat 3 tipe penyimpanan gas alam
di bawah tanah, yaitu depleted fields, aquifers, dan salt caverns.
Depleted fields merupakan tipe yang paling banyak digunakan karena berupa formasi
geologis bawah tanah yang sudah tersedia secara al ami, sehingga hanya perlu dikembangkan
saja. Dibandingkan dengan tipe yang lain, tipe ini merupakan tipe yang paling murah, mudah
dikembangkan, mudah dioperasikan, dan mudah dipelihara.
Tipe aquifers berupa rongga-rongga bawah tanah, tersusun dari batuan yang permeable,
yang bertindak sebagai penyimpanan air alami. Pada situasi tertentu, formasi ini dapat
direkondisikan dan digunakan sebagai fasilitas penyimpanan gas alam. Fasilitas penyimpanan
dengan tipe ini adalah yang paling mahal dan paling jarang digunakan dibandingkan dengan
tipe yang lain disebabkan oleh beberapa alasan, diantaranya harus dilakukan berbagai macam
tes untuk memastikan karakteristik geologis dari formasi batuan . Kemudian, harus dibangun
semua infrastruktur terkait dengan pengembangan fasilitas penyimpanan ini, dengan biaya
yang tidak sedikit. Oleh karena itu, tipe ini biasanya hanya digunakan apabila tidak terdapat
depleted reservoirs.
Tipe salt caverns terbentuk akibat adanya deposit garam di bawah tanah. Ada dua bentuk
deposit garam di bawah tanah, yaitu salt domes dan salt beds. Walaupun biaya pengembangan
untuk tipe ini cukup mahal, tapi tipe ini merupakan tipe yang memiliki tingkat deliverability
paling tinggi dan juga dapat diisi kembali lebih cepat dibanding tipe yang yang lain.
11. Penggunaan Gas Bumi

Saat ini penggunaan gas alam semakin meninggkat di tengah tengah krisisnya
produksi minyak bumi. Gas alam bisa menjadi sumber energi alternatif untuk digunakan
dalam berbagai keperluan, baik untuk perumahan, komersial maupun industri.Dari tahun ke
tahun penggunaan gas alam selalu meningkat. Hal ini karena banyaknya keuntungan yang
didapat dari penggunaan gas alam dibanding dengan sumber energi lain. Berikut adalah
beberapa keuntungan dalam penggunaan gas alam :
Ramah lingkungan dibandingkan minyak atau batubara.
Hal ini terutama karena fakta bahwa gas alam hanya memiliki satu karbon sehingga
menghasilkan emisi lebih sedikit. Dengan jumlah panas yang sama, gas alam memancarkan

karbon dioksida 30% lebih sedikit dari minyak yang terbakar dan 45% lebih sedikit karbon
dioksida dari pembakaran batu bara.
Murah (lebih murah daripada bensin) Oleh karena itu, biaya sangat efektif.
Dapat disimpan dengan aman.
Menghasilkan 60 sampai 90% lebih sedikit asap.
Karena proses pembakaran yang bersih, tidak menghasilkan abu setelah melepaskan
energi.
Dalam penggunaan gas alam, tentunya memiliki beberapa kekurangan sehingga
mempertimbangkan pengguna untuk memanfaatkannya. Berikut adalah beberapa kekurangan
gas alam :

Salah satu kerugian dari gas alam yang sering dikreditkan sebagai keuntungan oleh
para ahli, adalah bahwa sumber daya energi tak terbarukan. Ketersediaan Itu adalah
terbatas. Kritik juga menunjukkan bahwa ekstraksi mereka menyisakan kawah besar di
dalam bumi.
Sangat volatile (sangat mudah terbakar) dan dapat berbahaya, jika ditangani
sembarangan.
Tidak berwarna, tidak berbau dan berasa yang membuat deteksi kebocoran yang
sangat sulit.
Di pipa gas, zat (berisi karbon monoksida) yang memiliki bau yang kuat ditambahkan
untuk membantu mendeteksi kebocoran. Namun, zat ini dapat berbahaya dan
menyebabkan kematian, pada kenyataannya, penggunaan gas alam adalah penyebab
paling umum kematian karbon monoksida.
Membangun dan mengelola pipa seperti banyak biaya.

Secara garis besar pemanfaatan gas alam dibagi atas 3 kelompok yaitu :
a. Gas alam sebagai bahan bakar
Gas alam sebagai bahan bakar yaitu digunakan sebagai bahan bakar untuk
proses produksi listrik, kendaraan, dan industri komersial.
Dalam contoh penggunaannya gas alam digunakan sebagai bahan bakar
pembangkit contohnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga gas dan uap, dan bahan
bakar industri ringan, menengah dan berat, serta bahan bakar kendaraan bermotor
(BBG/NGV).Gas alam terkompresi (Compressed natural gas, CNG) adalah alternatif
bahan bakar selain bensin atau solar. Di Indonesia, dikenal dengan CNG sebagai
bahan bakar gas (BBG). Bahan bakar ini dianggap lebih bersih bila dibandingkan
dengan dua bahan bakar minyak karena emisi gas buangnya yang ramah
lingkungan.CNG dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak
dari gas alam.LPG (liquified petroleum gas), adalah campuran dari berbagai unsur
hidrokarbon yang berasal dari gas alam.Dengan menambah tekanan dan menurunkan
suhunya, gas berubah menjadi cair.Komponennya didominasi propana (C 3H8) dan
butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil,
misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12). Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama
adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas).Selain sebagai bahan

bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu.
b. Gas alam sebagai bahan baku
Antara lain bahan baku biasanya digunakan di pabrik pupuk, petrokimia,
metanol, bahan baku plastik LDPE (low density polyethylene), LLDPE = linear low
density polyethylene, HDPE (high density polyethylen), PE (poly ethylene), PVC
(poly vinyl chloride), C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2nya untuk soft drink, dry ice
pengawet makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam
api ringan.
c. Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor
Gas alam yang paling besar digunakan untuk komoditas ekspor di dunia yaitu
LNG (Liquified Natural Gas) atau gas alam cair. Gas alam cair Liquefied Natural Gas
(LNG) adalah gas alam yang telah diproses untuk menghilangkan ketidakmurnian dan
hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan atmosfer
dengan mendinginkannya sekitar -160 Celcius. LNG ditransportasi menggunakan
kendaraan yang dirancang khusus dan ditaruh dalam tangki yang juga dirancang
khusus.LNG memiliki isi sekitar 1/640 dari gas alam pada Suhu dan Tekanan Standar,
membuatnya lebih hemat untuk ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa tidak
ada.Ketika memindahkan gas alam dengan jalur pipa tidak memungkinkan atau tidak
ekonomis, dia dapat ditransportasi oleh kendaraan LNG.Dibandingkan dengan minyak
mentah, pasar gas alam cair relative lebih kecil.

BAB III
PE N UTU P
A. Kesimpulan
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan
yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Dugaan tersebut didasarkan pada kesamaan unsurunsur yang terdapat dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur yang terdapat pada makhluk
hidup.
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah
cairan campuran yang berasal dari minyak bumi. Sebagian besar bensin tersusun dari
hidrokarbon. Di banyak tempat di Sumatera, bensin disebut juga dengan minyak
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia..
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna
Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia
yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikelpertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia
karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat
oksigen menjadi menurun.
B.

Saran
Oleh karena minyak dan gas bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus
berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak dan gas bumi itu tidak cepat habis. Dan
penggunaan bensin / bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan
alam sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ashadi.

2012.

Komposisi

Minyak

http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2012/02/10/komposisi-minyak-bumi/

Bumi.
(diakses

tanggal 11 September 2013)


Haska. 2010. Komposisi Minyak Bumi. http://haska.org/2012/08/02/komposisi-minyakbumi-bag-ii/ (diakses tanggal 15 april 2015)
Erlinawati. 2015. Modul Kuliah Energi Konvensional dan Nonkonvensional. Palembang:
Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya
http://www.fourseasonnews.com/2012/09/komposisi-minyak-bumi.html (diakses tanggal 15
april 2015)

Anda mungkin juga menyukai