FAKULTAS FARMASI
PERCOBAAN V
PENENTUAN KADAR AIR DAN KADAR ABU
OLEH:
NAMA
: HAMZAH AZALI
NIM
: F1F1 13 098
KELOMPOK
: III (TIGA)
KELAS
:C
ASISTEN
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2015
Plantae (Tumbuhan)
Divisi
Kelas
Ordo
: Asterales
Famili
Asteraceae
Genus
Elephantopus
Spesies
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Order
: Zingiberales
Famili
: Alpinieae
Genus
: Alpinia
Species
: Plantae
Divisi
: Spermaiophyta
Kelas
: Monocotyledonae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Kaempferia
Spesies
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Ranunculales
Famili
: Lauraceae
Genus
: Persea
Spesies
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledonea
Ordo
: Ranunculales
Famili
: Menispermaceae
Genus
: Tinospora
Spesies
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Apiales
Famili
: Apiaceae
Genus
: Centella
Spesies
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Zingiber
Spesies
2. Deskripsi
a. Tapak liman (Elephantophus scaber)
dan
jika
dikeringkan
menjadi
kehijau-hijauan.
Lengkuas
kandungan air yang lebih banyak dan rimpang yang lebih tua ditumbuhi
akar pada ruas ruas rimpang berwarna putih kekuningan.
Bunga kencur berwarna putih berbau harum terdiri dari empat
helai daun mahkota. Tangkai bunga berdaun kecil sepanjang 2 3 cm,
tidak bercabang, dapat tumbuh lebih dari satiu tangkai, panjang tangkai
5 7 cm berbentuk bulat dan beruas ruas. Putik menonjol keatas
berukuran 1 1,5 cm, tangkai sari berbentk corong pendek (MMI,
1989).
d. Alpukat (Persea americana Mill)
Pohon alpukat tingginya 3 m sampai 10 m, berakar tunggang,
batang berkayu, bulat, warnanya coklat, dan banyak bercabang. Daun
tunggal letaknya berdesakan di ujung ranting, bentuknya memanjang,
ujung dan pangkal runcing. Tepi rata kadang-kadang agak menggulung
ke atas. Bunganya majemuk, buahnya buah buni, bentuk bola atau bulat
telur, warnanya hijau atau hijau kekuningan. Daging buah jika sudah
masak lunak, warnanya hijau dan kekuningan.
Buah dan daun buah alpukat mengandung saponin, alkaloida,
dan flavonoida. Buah juga mengandung tanin dan daun alpukat
mengandung polifenol, quersetin, dan gula alkohol persit.
Pemanfaatan daging buah untuk mengatasi sariawan dan
melembabkan kulit kering. Daun alpukat berkhasiat untuk kencing batu,
darah tinggi dan sakit kepala, nyeri saraf, nyeri lambung, saluran nafas
membengkak dan menstrusasi tidak teratur. Biji alpukat barkhasiat untuk
sakit gigi dan kencing manis (DM).
e. Brotowali (Tinospora crispa, L)
mengandung
damar
lunak,
pati,
glikosida,
D. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Hasil Pengamatan
a. Kadar Air
Berat
Bahan
Konstan
46,4 gr
46,2 gr
46,2 gr
46,2 gr
1 gr
46,4 gr
46,2 gr
46,2 gr
46,2 gr
141,00 gr
1 gr
142,00 gr
141,77 gr
133,42 gr
137, 59 gr
136,74 gr
1 gr
137,74 gr
133,42 gr
144, 78 gr
139,1 gr
85,62 gr
1 gr
86,62 gr
86,51 gr
86,49 gr
86,5 gr
51,79 gr
1 gr
52,79 gr
52,67 gr
52,66 gr
52,66 gr
Rimpang
Lempuyang
Wangi
142 gr
1 gr
143,63 gr
143,31 gr
143,28 gr
143,29 gr
143,40 gr
1 gr
144,40 gr
144,21 gr
144,22 gr
144,21
Daun
Alpukat
132,6 gr
1 gr
133,6 gr
133,5 gr
133,5 gr
133,5 gr
139 gr
1 gr
140 gr
139,9 gr
139,9 gr
139,9 gr
Tapak
Liman
29,4 gr
1 gr
30,4 gr
29,47 gr
29,84 gr
29,65 gr
27 gr
1 gr
28 gr
27,56 gr
27,43 gr
27,49 gr
Rimpang
Kencur
52,10 gr
1 gr
53,10 gr
52,96 gr
52,94 gr
52,95 gr
30,92 gr
1 gr
31,92 gr
32,07 gr
32,03 gr
32,05 gr
Sampel
Berat
Cawan
Kosong
Berat
Sampel
Berat
Cawan +
Sampel
45,4 gr
1 gr
45,4 gr
Penimbangan
Kaki Kuda
Brotowali
Rimpang
Lengkuas
b.
Kadar Abu
Sampel
Berat
Cawan
Kosong
Berat
Sampel
Berat
Cawan +
Sampel
Berat
ratarata
Penimbangan
Kaki Kuda
79,4 gr
1 gr
80,4 gr
79,5 gr
79,5 gr
79,5 gr
Brotowali
132,67 gr
1 gr
133,67 gr
136,70 gr
136,71 gr
136,7 gr
Rimpang
Lengkuas
47 gr
1 gr
48 gr
47,09 gr
47,09 gr
47,09 gr
59 gr
1 gr
60 gr
59,42 gr
59,42 gr
59,42 gr
33,3 gr
1 gr
34,3 gr
33,30 gr
33,30 gr
33,30 gr
17,6 gr
1 gr
18,6
18,61 gr
17,72 gr
18,16 gr
33,27 gr
1 gr
34,28
37,50 gr
37,50 gr
37,50 gr
Rimpang
Lempuyang
Wangi
Daun
Alpukat
Tapak
Liman
Rimpang
Kencur
2. Perhitungan
a. Kadar Air
1. Kaki Kuda
Cawan I
46,4 g46,2 g
1g
0,2 g
1g
x 100%
= 20%
Cawan II
x 100%
46,4 g46,2 g
1g
0,2 g
1g
x 100%
x 100%
= 20%
2. Batang Brotowali
Cawan I
4,41 g
1g
x 100%
x 100%
= 441%
Cawan II
137,74 g139,1 g
1g
x 100%
1,36 g
=
1g
x 100%
= -136%
3. Rimpang Lengkuas
Cawan I
86,62 g86,5 g
1g
0,12 g
1g
x 100%
x 100%
= 12%
Cawan II
52,79 g52,66 g
1g
0,13 g
1g
x 100%
x 100%
= 13%
Cawan I
143,63 g143,29 g
=
1g
0,34 g
1g
x 100%
x 100%
= 34%
Cawan II
144,4 g144,21 g
1g
0,19 g
1g
x 100%
x 100%
= 19%
5. Daun Alpukat
Cawan I
133,6 g133,5 g
1g
x 100%
0,1 g
1g
x 100%
= 10%
Cawan II
140 g139,9 g
1g
0,1 g
1g
x 100%
x 100%
= 10%
6. Tapak Liman
Cawan I
30,4 g29,65 g
1g
0,75 g
1g
= 75%
Cawan II
x 100%
x 100%
28 g27,49 g
=
1g
0,51 g
1g
x 100%
x 100%
= 51%
7. Rimpang Kencur
Cawan I
31,92 g32,05 g
1g
0,13 g
1g
x 100%
x 100%
= -13%
Cawan II
53,10 g52,95 g
1g
x 100%
0,15 g
1g
x 100%
= 15%
b. Kadar Abu
1. Daun Kaki Kuda
Cawan I
berat sampel+cawan setelah dipanaskanberat cawankosong
berat sampel
100%
=
79,5 g79,4 g
1g
0,1 g
1g
x 100%
x 100%
= 10%
2. Batang Brotowali
Cawan I
berat sampel+cawan setelah dipanaskanberat cawankosong
berat sampel
100%
=
136,7 g132,67 g
1g
4,03 g
1g
x 100%
x 100%
= 403%
3. Rimpang Lengkuas
Cawan I
berat sampel+cawan setelah dipanaskanberat cawankosong
berat sampel
100%
47,09 g47 g
1g
0,09 g
1g
x 100%
x 100%
= 9%
4.
Cawan I
berat sampel+cawan setelah dipanaskanberat cawankosong
berat sampel
100%
=
59,42 g59 g
1g
0,42 g
1g
x 100%
x 100%
= 42%
5.
Daun Alpukat
Cawan I
berat sampel+cawan setelah dipanaskanberat cawankosong
berat sampel
100%
=
33,30 g33,3 g
1g
0g
1g
x 100%
= 0%
6.
Cawan I
x 100%
100%
=
18,16 g17,6 g
1g
0,56 g
1g
x 100%
x 100% = 56%
E. PEMBAHASAN
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain
simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia terdiri dari simplisia
nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral.
Simplisia bersumber dari nabati, hewani, dan pelikan. Nabati adalah
simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
Yang dimaksud dengan eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan
keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya.
Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan
atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia
murni. Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia yang merupakan bahan
pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara
sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Sampel yang digunakan adalah sample daun kaki kuda, batang brotowali,
rimpang lengkuas, rimpang lempuyang wangi, daun alpukat, dan tapak liman.
Kadar air yang terkandung dalam sampel merupakan banyaknya air yang
terkandung dalam bahan yang dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah
satu karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan, karena air dapat
mempengaruhi penampakan, tekstur, dan citarasa pada bahan pangan. Kadar
air dalam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan
pangan tersebut, kadar air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri,
kapang, dan khamir untuk berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan
pada bahan pangan.
Sifat dari metode analisa kadar air dengan menggunakan metode oven
berdasarkan pada gravimetri, dan kadar abu dengan menggunakan metode
tanur. Dimana pada metode-metode ini didasarkan pada selisih berat sebelum
pemanasan dan setelah pemanasan. Sehingga sebelum dilakukan analisa,
terlebih dahulu dilakukan penimbangan cawan yang akan dipergunakan untuk
mengeringkan sample. Penimbangan dilakukan sampai berat cawan konstan,
yaitu dengan memanaskan cawan dalam oven pada suhu 150 0C selama 45
menit. Dilakukan diplo dengan menggunakan dua cawan yang berbeda dan
kadar air yang diperoleh pada daun kaki kuda yaitu sebesar 20%, dan 20%,
batang brotowali sebesar 441% dan -136%, rimpang lengkuas sebesar 12%
dan 13%, rimpang lempuyang wangi sebesar 34% dan 19%, daun alpukat
sebesar 10% dan 10%, tapak liman sebesar 75% dan 51%, dan kencur sebesar
-13% dan 15%.
Kadar abu pada bahan pangan menggambarkan kandungan mineral dari
sampel bahan makanan. Kadar abu ialah material yang tertinggal bila bahan
makanan dipijarkan dan dibakar pada suhu sekitar 500-800C. dalam hal ini
metode pengabuan dengan metode tanur adalah dengan cara membakar bahan
hingga mencapai suhu 600-750oC hingga bahan berwarna abu-abu. Semua
bahan organik akan terbakar sempurna menjadi air dan CO 2 serta NH3
sedangkan elemen-elemen tertinggal sebagai oksidannya. Dengan mengetahui
berat cawan ketika mula-mula kosong, dapat dihitung berat abu yang telah
terjadi. Bila berat dinyatakan dalam persen berat asal sampel pada permulaan
pengabuan,
terdapatlah
kadar
berat
abu
dalam
persen.
Pengerjaan
penimbangan harus dilakukan cepat, karena abu yang kering ini umumnya
bersifat higroskopik, sehingga bila pengerjaan dilakukan lambat, abu akan
bertambah berat karena mengisap uap air dari udara. Dilakukam triplo dengan
tiga cawan berbeda untuk hasil yang lebih akurat.
Syarat kadar air menurut materia medika indonesia yaitu tidak boleh lebih
dari 10% sedangkan untuk kadar abu tidak boleh lebih dari 5,8%. Dari hasil
percobaan yang telah dilakukan didapatkan bahwa dari tujuh sampel yang
dipakai hanya satu sampel yang memenuhi persyaratan kadar air dan kadar
abu yaitu sampel alpukat dimana kadar airnya tidak lebih dari 10% dan kadar
abunya tidak lebih dari 5,8%.
Manfaat yang diperoleh dari uji penentuan kadar air dan kadar abu yaitu
agar kita memperoleh suatu zat yang murni dari suatu sampel tanpa
terkontaminasi sehingga dapat digunakan untuk membuat suatu sediaan yang
baik khususnya bagi farmasi.
F. PENUTUP
1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh pada praktikum kali ini yaitu kadar
air dan kadar abu pada daun kaki kuda yaitu sebesar 20%, dan 20%,
batang brotowali sebesar 441% dan -136%, rimpang lengkuas sebesar
12% dan 13%, rimpang lempuyang wangi sebesar 34% dan 19%, daun
alpukat sebesar 10% dan 10%, tapak liman sebesar 75% dan 51%, dan
kencur sebesar -13% dan 15%.
2.
SARAN
Saran yang dapat diberikan yaitu saat pengujian organoleptik
diharapkan mahasiswa dapat lebih serius dalam proses pengerjaannya
sehingga kesalahan dalam proses pengujian dapat diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA