Anda di halaman 1dari 3

Step 1

Ikterik: menguningnya warna kulit dan sklera akibat akumulasi pigmen bilirubin dalam darah
dan jaringan. Kadar bilirubin harus mencapai 355-40 mmol/l. (Ross, 2006)
Umbilicus: pusar. Jaringan parut yang menandai tempat perlekatan tali pusat janin. (Dorland,
2011)
Step 2
1. mengapa bayi bapak suprihatin sklera nya kuning?
2. berapa kali ibu harus kontrol ANC?
3. apa tujuan ANC pada ibu hamil?
Step 3
1. sklera kuning atau sklera ikterus adalah karena pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat
kadarnya dalam sirkulasi darah. Jaringan permukaan yang kayak akan elastin seperti sklera
dan permukaan bawah lidah menjadi kuning. Ikterus yang ringan dapat dilihat paling awal di
sklera mata, dan bila ini terjadi kadar bilirubin sudah berkisar antara 2,0-2,5 mg/dl. Kadar
bilirubin normal adalah biliribun direk 0-0,3 mgdl, total bilirubin 0,3-1,9 mg/dl.
Metabolisme bilirubin
Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan oleh tubuh. Sebagian
besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi hemoglobin darah dan sbagian lagi dari hem
bebas atau eritropoiesis yang tidak efektif. Bilirubin bersenyawa dengan albumin dan dibawa
ke hepar. Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan, sehingga bilirubin terikat oleh reseptor
membran sel hepar dan masuk ke dalam hepar. Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi
persenyawaan ligandin (protein y), protein z dan glutation hepar lain yang membawanya ke
retikulum endoplasma hepar, tempat terjadinya konjugasi. Proses ini timbul berkat adanya
enzi m glukoronil transferase yang kemudian menghasilkan bentuk bilirubin direk. Sebagian
besar bilirubin yang terkonjugasi ini disekresi melalui duktus hepatikus kedalam saluran
pencernaan dan selanjutnya menjadi urobilinogen dan keluar dengan tinja sebagai sterkobilin.
Dalam usus, sebagian di absorpsi kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi
enterohepatik.
(Jayashree Ramasethu, Maisels MJ, Rennie JM, Philadelphia WB Saunders : 2002, 2001,
2002, 2004)
Ikterus fisiologis vs ikterus patologis
Peninggian kadar bilirubin indirek pada neonatus antara lain karena tingginya kadar eritrosit
neonats, masa hidup eritrosit yang lebih pendek (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi
hepar. Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2-3 dan mencapai puncaknya pada

hari ke 5-7 kemudian akan menurun kembali pada hari ke 10-14. Ikterus dapat dianggap
fisiologis maupun patologis. Bayi dikatakan menderita bilirubinemia apabila kadar bilirubin
total lebih dari sama dengan 12 mg/dl pada bayyi cukup bulan, sedangkan pada bayyi kurang
bulan bila kadarnya lebih dari 100 mg/dl.
(Madam. A, Rennie JM, Sylviati MD : 2004, 2002, 20004)
2. a. Kunjungan I (umur kehamilan 0-16 minggu)
- penapisan dan pengobatan anemia
- perencanaan persalinan
- pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
b. Kunjungan II (umur kehamilan 24-288 minggu) dan kunjungan III (32 minggu)
- pengenalan komplilasi akibat kehamilan dan pengobatannya
- penapisan preeklamasi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
- mengulang perencanaan persalinan
c. Kunjungan IV (umur kehamilan 36 minggu-akhir)
- sama seperti kunjungan I dan II
- mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
- memantapkan rencana persalinan
- mengenali tanda tanda persalinan
(Saifuddin, 2002)
3.

- mempersiapkan kehamilan, persalinan aman, bersih dan dalam keadaan optimal


sehingga

mampu memelihara bayi dan pemberian ASI

- menetapkan risiko kehamilan sehingga persiapan persalinan dapat diarahkan ke


tempat yang wajar
- mengarahkan agar organ reproduksi dappat kembali ke masa pascapartus yang wajar
dan mampu menyiapkan laktasi optimal
- memberikan KIE dan KIM KB sehingga hamil pada interval optimal dengan jumlah
dan susunan keluarga yang harmonis
- memberikan vaksinasi tetanus toxoid
- menetapkan kehamilan dengan berbagai risiko dan mengarahkan pada persalinan
bersih dan aman secara legeartis.
(Ida Bagus Gde Manuaba, 2000)

Step 7
1. sepsis bisa disebabkan oleh mikroorganisme yang sangat bervariasi meliputi bakteri
aerobik, anaerobik, gram positif, gram negatif, jamur dan virus.
-bakteri gram positif yang sering menyebabkan sepsis adalah E. Coli, Klebsiella Sp.,
Pseudomonas Sp., Bakteriodes Sp., dan Proteus Sp. Bakteri gram negatif mengandung
polisakarida pada dinding sel nya yang disebut endotoksin. Apabila dilepaskan dam
masuk ke dalam aliran darah, endotoksin dapat menyebabkan berbagai perubahan
biokimia yang merugikan dan mengaktivasi imun dan mediator biologis lainnya yang
menunjang timbulnya shock sepsis.
-bakteri gram positif yang sering menyebabkan sepsis adalah staphylococcus,
streptococcus, dan pneumococcus. Organisme gram positif melepaskan eksotoksin
yang berkemampuan menggerakan mediator imun dengan cara yang sama dengan
endotoksin.
Penatalaksaan
Pemberian antibiotik untuk sepsis awitan dini
Komninasi penisilin dan ampisilin ditambah aminoglikosida mempunyai aktivitas
antimikroba lebih luas dan umumnya efektif terhadap semua organisme penyebab
sepsis awitan dini karena kombinasi ini meningkatkan aktivitas antibakteri.
Pemberian antibiotik untuk sepsis awitan lambat
Kombinasi penisilin dan ampisilin ditambah aminoglikosida juga dapat digunakan
untuk terapi awal sepsis awwitan lambat. Pada kasus infeksi staphylococcus, obat anti
staphylococcus yaitu vankomisin ditambah aminoglikosida dapat digunakan sebagai
terapi awal.

Anda mungkin juga menyukai