Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Nama
: Anggun Pribadi
No.Mahasiswa
: 111.03.1099
Jurusan
: Teknik Mesin
Fakultas
: Teknologi Industri
Prog. Studi
: S-1
Lembar Pengesahan
Dosen Pembimbing
NIK 8812080ZY
NIK. 89.0661.379.E
Mengetahui,
Kepala LPPM
NIK. 89.0461.394.E
NIP. 195609091983031001
Halaman Pengesahan
Dengan ini kami telah memeriksa dan mengesahkan bahwa:
Nama
: Anggun Pribadi
Nim
:111.03.1099
Jenjang
: S-1
Jurusan
: Teknik Mesin
Fakultas
: Teknologi Industri
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan Pelatihan Kerja Pada Industri (PKPI) ini dengan lancar.
PKPI ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi program Strata-1 di
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan laporan PKPI ini, penyusun meminta bantuan,
bimbingan, dan masukan
Semoga Allah SWT meridhai dan membalas semua amal kebajikan yang
telah kami lakukan dan semoga laporan PKPI ini dapat bermanfaat bagi yang
mempelajarinya.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Anggun Pribadi
DAFTAR ISI
JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
1.1.
PENDAHULUAN
dapat
meningkatkan
kemampuannya.
Dan
Perumusan Permasalahan
Coal & combustion system dalam PLTU terdiri dari coal silo, coal feeder,
pulverizer, coal pipes dan combustion burner. dari coal storage batu bara diangkut
dengan belt conveyor menuju boiler house dan disimpan di dalam coal silo.
Dalam bangunan PLTU, coal silo lokasinya ada di antara boiler house dan
Turbine-Generator building.Untuk menghasilkan pembakaran yang efisien, batu
bara yang masuk ruang pembakaran harus digiling terlebih dahulu hingga
berbentuk serbuk (pulverized coal). Penggilingan batu bara menjadi serbuk
dilakukan pulverizer yang dikenal juga dengan nama bowl-mill. Disebut demikian
karena di dalamnya terdapat mangkuk (bowl) tempat batu bara ditumbuk dengan
grinder.
Pemasukan batu bara dari coal silo ke pulverizer diatur dengan coal feeder,
sehingga jumlah batu bara yang masuk ke pulverizer bisa diatur dari control room.
Batu bara yang sudah digiling menjadi serbuk ditiup dengan udara panas (primary
air) dari pulverizer menuju combustion burner melalui pipa-pipa coal piping. Pada
saat start up, pembakaran tidak langsung dilakukan dengan batu bara, tetapi
mempergunakan bahan bakar minyak. Baru setelah beban mencapai 10%-15%
batu bara pelan-pelan mulai masuk menggantikan minyak. Maka selain coal
piping, burner juga terhubung dengan oil pipe, atomizing air dan scavanging air
pipe yang berfungsi untuk mensuplai BBM.
Agar pembakaran dalam combustion chamber berlangsung dengan baik
perlu didukung dengan sistem suplai udara dan sitem pembuangan gas sisa
pembakaran yang baik. Tugas ini dilakukan oleh Air and Flue Gas System. Air
and Flue Gas System terdiri dari Primary Air (PA) Fans, Forced Draft (FD) Fans,
Induced Draft (ID) Fans, Air Heater, Primary Air Ducts, Secondary Air Ducts dan
Flue Gas Ducts.
Udara yang akan disuplai ke ruang pembakaran dipanaskan terlebih dahulu
agar tercapai efisiensi pembakaran yang baik. Pemanasan tersebut dilakukan oleh
Air Heater dengan cara konduksi dengan memanfaatkan panas dari gas buang sisa
pembakaran di dalam furnace.
1.3.
Batasan Masalah
Pada batasan masalah ini penulis hanya menyampaikan tentang forced
draft fan mulai dari:
1. Standart pemasangan Forced Draft Fan
2. Standart pemasangan motor penggerak
3. Dan alat pendukung hingga udara menuju ke ruang bakar
1.4.
Tujuan PKPI
Tujuan dilakukan PKPI pada di PLTU 2 Jateng Adipala Cilacap 1 x 660
Manfaat PKPI
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan pengetahuan kita tentang turbin uap berdasarkan ilmu
yang kita peroleh di lingkungan pendidikan.
b. Memberikan wawasan dan pengalaman tersendiri selama didalam
lingkungan industri sebagai pribadi atau calon engineer.
c. Memperluas pengetahuan tentang mesin konversi energi.
2. Bagi Almamater
a. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam
menghadapi PKPI, mengumpulkan data serta menganalisanya.
b. Mengetahui kebutuhan dunia industri akan lulusan Sarjana (Engineer)
c. Terjadinya hubungan kerja sama yang baik antara Institut dan
perusahaan yang bersangkutan.
d. Memperoleh umpan balik yang baik dari dunia kerja sebagai bahan
evaluasi di bidang akademik untuk perkembangan dan peningkatan
kualitas pendidikan.
3. Bagi Perusahaan
a. Menjalin kerja sama dengan Institut sebagai salah satu pengabdian
bagi dunia pendidikan.
BAB II
1.1.
selanjutnya disingkat PLN JMK bermula dari Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) 2002 yang mengamanatkan penyederhanaan Organisasi PLN Proyek
Induk dengan memutuskan maksimum total SDM di 5 Proyek Induk yang ada
sebanyak 500 orang juga didasarkan pada konsep pemikiran bahwa PT PLN
(PERSERO) akan memisahkan fungsi tugas proyek Induk yang salah satunya
adalah fungsi tugas Manajemen Konstruksi yang akan dikelola oleh sebuah
entitas.
Berangkat dari kerangka pemikiran di atas, maka untuk mewadahi,
membina, memelihara dan meningkatkan kompetensi SDM di bidang proyek
konstruksi agar pengetahuan, keterampilan dan keahlian SDM di bidang ini tidak
hilang dari lingkungan PLN, dimungkinkan dibentuknya organisasi baru dalam
usaha penunjang ketenagalistrikan sebagaimana PLN telah memiliki beberapa
Unit Penunjang lainnya yang telah eksis. Maka pada penghujung tahun 2003,
tepatnya tanggal 22 Desember 2003 melalui Keputusan Direksi PT PLN
(PERSERO) No. 324.K1010/DIRl2003 lahirlah PLN JMK yang menambah
jajaran unit penunjang di lingkungan PLN.
Pada awal terbentuknya, sepanjang tahun 2004 PLN JMK baru memiliki
12 SDM kemudian sampai triwulan III tahun 2005 berkembang menjadi 90 orang
yang sebagian besar adalah mutasi dari PLN Pikitring Jawa Bali & Nusa
Tenggara. Dipenghujung tahun 2005 mendapat tambahan lagi sebanyak 15 orang
dari PLN Pikitring Sumut & Aceh sehingga total SDM PLN JMK sampai dengan
tahun 2005 adalah sebanyak 105 orang. Sebelum resmi memiliki 5 Unit
Operasional, PLN JMK telah didukung oleh 3 Tim Proyek yang memiliki home
base di Jakarta, Semarang dan Surabaya. Kemudian untuk melengkapi Organisasi
ini agar memiliki kemampuan operasional dan daya saing, maka melalui
Keputusan Direksi No.243.K/DIR/2005 tanggal 31 Oktober 2005 telah dibentuk 5
(lima) Unit Organisasi Operasional sebagai ujung tombak dalam menjalankan
bisnisnya yang tersebar dan diharapkan menjangkau seluruh wilayah Indonesia,
yaitu:
1. Unit Supervisi Konstruksi Sumatera Utara, Aceh dan Riau (USK SUAR)
2. Unit Supervisi Konstruksi Sumatera Bagian Selatan (USK SBSL)
3. Unit Supervisi Konstruksi Jakarta Jawa Barat & Banten (USK JJBB)
4. Unit Supervisi Konstruksi Jawa Tengah dan Jogjakarta (USK JTJG)
5. Unit Supervisi Konstruksi Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara (USK JTBN)
Supervisi
Konstruksi
menjadi
Unit
Manajemen
Konstruksi
yang
1.3.
1.4.
(GMAP,2015)
1.5.
Sebagai Pengering
Penyulingan, dll
GambarBoiler
(Miura, 2009)
Jadi pada intinya uap jenuh (Saturated Steam) yang dihasilkan oleh
boiler digunakan untuk proses produksi. Beberapa pabrik atau perusahaan
yang banyak menggunakan boiler adalah :
a. Rumah Sakit
b. Pabrik Kertas
c. PLN
d. Pabrik Gula
e. Pabrik Tepung, dll
Boiler yang menghasilkan uap jenuh (Saturated Steam) disebut
dengan Boiler bertekanan rendah (Low Pressure Boiler) yang mana
tekanan yang dihasilkan adalah 15 bar, dengan kapasitas yang besar.
Sedangkan kapasitas adalah produksi uap tiap jamnya.
3.2.
menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa
dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran
dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar
dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan
temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan
pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan.
3.3.
10
Water Gauge (Sight Glass) yang berfungsi untuk mengetahui level air
dalam boiler.
11
Water Column adalah kolom air yang berfungsi sebagai level switch,
yang terdiri dari Feed Water Off, Feed Water On dan Cut Burner
(Burner Off)
Gambar .Water Coloum
(Pribadi,2015)
Burner
Burner adalah alat yang berfungsi sebagai penyemprot bahan bakar
cair misalnya solar, residu, dll.
Gambar ..Burner
(Pribadi,2015)
12
13
Produksi uap spesifik adalah produksi uap tiap jam tiap m2 dari
luas panas penguapan untuk kapasitas kecil 10 kg/ jam m 2 dan
kapasitas besar 60 Kg/ jam m2.
14
dalam boiler berasal dari air yang ada di dalam tandon. Untuk di PPNS ITS
menggunakan tandon atas sehingga air yang akan masuk kedalam boiler dapat
mengalir secara gravitasi ke dalam boiler. Dan dapat terus menyuplay air ke dalam
boiler saat level air dalam boiler menunjukkan minimnya iar di dalam sehingga
daoat menghindari kerusakan boiler ataupun meledaknya boiler.
2
dalam FWT.
3
Pengaturan Valve
Start
Dalam proses pengoperasian boiler yang juga harus diperhatikan adalah
kualitas air yang akan digunakan sebagai feed water ke dalam boiler. Karena air
yang akan digunakan dalam boiler apabila tidak diolah terlebih dahulu dapat
menyebabkan korosi pada boiler. Dan hal ini dapat menyebabkan turunnya
performance (efisiensi) boiler. Korosi ini timbul akibat bereaksinya H2O dengan
FeC yang membentuk CO yang dapat menimbulkan korosi. Korosi ini juga dapat
menyebabkan penipisan logam baik pada boiler ataupun saluran-saluran yang ada
sehingga sangat berbahaya sekali jika itu terjadi karena dapat menyebabkan hal-
15
hal yang tidak diinginkan seperti peledakan ataupun kebakaran dan lain
sebagainya.
3.6.
Pemeliharaan Boiler
Boiler yang berperan dalam proses pengubahan air menjadi uap
memerlukan perlakuan dan perawatan khusus. Masalah yang timbul pada boiler
umumnya disebabkan oleh perlakuan air umpan boiler yang tidak memenuhi
persyaratan. Untuk perawatan dan pemeliharaan boiler dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
1
Proses persiapan awal yang dilakukan baik terhadap boiler yang baru ataupun
boiler yang sudah lama adalah suatu pemeriksaan utama yang terdiri dari proses
penghilangan kerak ataupun material asing pada boiler setelah uji hidrostatik dan
pemeriksaan pada kebocoran boiler. Ketel dioperasikan dengan cara pendidihan
yang menggunakan larutan alkali untuk menghilangkan material-material yang
mengandung minyak dan deposit-deposit yang lain. Selama pendidihan, boiler
dioperasikan pada tekanan rendah yang dijaga setengah dari tekanan penuh.
Waktu pendidihan lebih kurang 24 jam. Untuk boiler tekanan tinggi pembersihan
secara kmia dengan mengurangi zat-zat dilakukan untuk menghilangkan kerak.
Setelah pendidihan atau pembersihan secara asam (acid cleaning) boiler
dikosongkan, diisi kembali dan dicuci dengan air segar. Boiler kemudian siap
untuk beroperasi pada tekanan uap optimal dan menggunakan tombol pengaman.
2
16
17
Secara historis, boiler adalah sumber cedera serius dan kerusakan properti
karena prinsip teknik kurang dipahami. Kerang logam tipis dan rapuh bisa pecah,
sementara jahitannya buruk dilas dikeling atau bisa membuka, mengarah ke
letusan kekerasan terhadap uap bertekanan. Ketika air diubah menjadi uap
mengembang ke lebih dari 1.000 kali volume awalnya dan bergerak ke bawah
pipa uap pada lebih dari 100 kilometer per jam.
Karena uap ini merupakan cara terbaik untuk memindahkan energi dan
panas di sekitar situs dari boiler sentral untuk tempat yang membutuhkan, tapi
tanpa pengobatan air umpan boiler yang tepat, tanaman uap penggalangan akan
menderita pembentukan kerak dan korosi. Paling-paling, ini meningkatkan biaya
energi dan dapat menyebabkan uap berkualitas buruk, efisiensi berkurang,
kehidupan tanaman lebih pendek dan operasi tidak dapat diandalkan. Paling
buruk, dapat memicu terjadinya kerusakan fatal dan korban jiwa.
Tabung boiler Collapsed atau copot juga bisa menyemprotkan mendidihpanas uap dan asap keluar dari asupan udara dan saluran menembak, melukai
petugas pemadam kebakaran yang memuat batubara ke dalam api ruang. Boiler
sangat besar menyediakan ratusan tenaga kuda untuk mengoperasikan pabrik
berpotensi dapat menghancurkan seluruh bangunan.
18
Miura , 2009, Fire Tube Boiler, Termuat di: http://www.miura.co.id/ images/ fire
%252520tube%252520boiler.jpg , Diunduh padaL: 23 Februari 2015
G.Cusson Ltd., 1986, Kalorimeter Instructioanal Manual Hand Book , England
Maridjo, 1995,
(Persero),2012,
Jasa
Manajemen
Konstruksi,
Termuat
19