PENDAHULUAN
1.1.
steel. Penggantian material ini dilakukan karena seluruh sistem air pendingin pada
PLTA Saguling menggunakan air dari waduk saguling yang kualitas airnya
semakin buruk.
Dengan kondisi air tersebut, penggunaan material CuNi dikhawatirkan akan
mengakibatkan korosi pada pipa-pipa sistem pendingin, yang dalam jangka waktu
lama bisa mengakibatkan kebocoran pipa (khususnya pada sistem Oil Cooler).
Akan tetapi penggunaan stainless steel memiliki kelemahan, yaitu kekuatan
material yang rendah, sehingga tidak bisa digunakan dalam jangka waktu yang
lama. Untuk saat ini sistem Oil Cooler penggunaan stainless steel baru diterapkan
pada sisi A thrust dan lower bearing unit 4.
Oleh sebab itu diperlukan analisis pada sistem Oil Cooler (thrust and lower
bearing) efektivitas material CuNi dan stainless steel, sehingga dapat diketahui
material yang lebih efektif diantara kedua material yang sudah digunakan, dalam
proses Cooling Water (air pendingin).
1.2.
pemeliharaan-pemeliharaan
rutin
pada
PLTA
Saguling
baik
1.3.
a. Mahasiswa
Menambah
wawasan
tentang
karakterisitik
dari
sistem
b. Perusahaan
Sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam bidang pendidikan
khususnya bagi Politeknik Negeri Jakarta, sehingga diharapkan
di masa yang akan datang dapat terjalin kerjasama yang baik
antara Indonesia Power UBP Saguling dengan Politeknik Negeri
Jakarta.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
perusahaan
Energi
Terpercaya
yang
Tumbuh
kemampuan
dan
peluang
untuk
memperoleh
a. Integritas
Sikap moral yang menunjukan tekad untuk memberikan yang
terbaik kepada perusahaan.
b. Profesional
Menguasai pengetahuan, ketrampilan, dan kode etik sesuai dengan
bidang pekerjaannya.
c. Harmoni
Serasi, selaras dan seimbang dalam pengembangan kualitas
pribadi, hubungan dan stake holder, dan hubungan dengan
lingkungan hidup.
d. Pelayanan Prima
Memberi pelayanan yang memenuhi kepuasan melebihi harapan
stake holder.
e. Peduli
Peka-tanggap dan bertindak untuk melayani stake holder serta
memelihara lingkungan sekitar.
f. Pembelajar
Terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
kualitas diri yang mencakup fisik, mental, sosial, agama, dan
kemudian berbagi dengan orang lain.
g. Inovatif
Terus- menerus dan berkesinambungan menghasilkan gagasan baru
dalam usaha melakukan pembaharuan untuk penyempurnaan baik
proses maupun produk dengan tujuan peningkatan kinerja.
b.
Biru
10
Berikut tabel
kemampuan daya masing masing uit PLTA uang dikelola UBP Saguling.
No
.
PLTA
Tahun
Daya Terpasang
Total
Operasi
(MW)
(MW)
11
1
2
3
Saguling
Kracak
Ubrug
1985, 1986
1827, 1958
1924
4 x 175,18
3 x 6,3
2 x 5,95
700,72
18,90
18,36
Plengan
1950
1922
1 x 6,48
3 x 1,08
6,87
1982
1 x 2,02
1996
1925, 1934
1961
1923
1 x 1,61
3 x 6,52
3 x 1,05
3 x 1,05
19,56
19,20
3,85
1955
1 x 0,70
2 x 2,49
9,9
5
6
7
Lamajan
Cikalong
Bengkok dan
Dago
P. Kondang
2 x 2,46
Jumlah Daya Terpasang
797,36
Tabel 2.1 Kapasitras Daya Terpasang pada PLTA Saguling
12
13
14
15
16
17
18
L
o
P
n
K
a
k
e
tM
is
l
r
Gambar 2.18 Transformator 16,5 kV PLTA Saguling
19
21
pompa, dan 1 head oil tank untuk 4 generator. Unit pompa oli
pelumas dapat dijalankan dan dimatikan secara manual dengan
menekan tombol switch pada motor control center.
22
2.2.
Struktur Organisasi
2.2.1. Struktur Organisasi Unit Pemeliharaan PT. Indonesia Power UBP Sagulin
Manager OPHA
SPS rendal
SPS K3
23
SPS Kontrol
SPS Mesin
SPS Listrik
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
3.1.
pembimbing.
Melakukan semua pekerjaan sesuai dengan IK (Instruksi Kerja).
Mengikuti semua kegiatan yang diadakan perusahaan.
Dilarang merokok di tempat-tempat terlarang
Tidak memotret, memasuki unit pembangkitan tanpa seizin pejabat
berwenang
3.2.
3.3.
No
.
Uraian Kegiatan
Keterangan
Pemeliharaan Unit
24
1.
Kamis/
12 Maret
2015
Corrective Maintenance,
pembongkaran pompa
Main Water Supply Pump
A (MWSP), Unit 4
a. MWSP merupakan
pompa utama yang
digunakan untuk
25
dilakukan dengan:
memastikan pompa
dalam keadaan off;
membuang air yang
masih ada di dalam
pompa; membuka
semua baut pada
pembongkaran,
ditemukan cutter di
26
Jumat/
13 Maret
2015
Penggantian bearing 1
(bearing sisi luar) dan
gland packing (sisi poros)
pada Main Water Supply
Pump A (MWSP), Unit 4
a. MWSP merupakan
pompa utama yang
digunakan untuk
memompa air dari
b. Setelah dilakukan
corrective maintenance
27
MWSP A
menggunakan kunci
pass; kunci ring; dan
crane.
e. Prosedur
pembongkaran
dilakukan dengan:
memastikan pompa
28
(baru)
Senin/
16 Maret
2015
A, Unit 4
29
MWSP A
menggunakan kunci
pass; kunci ring; dan
crane.
d. Prosedur penggantian
dilakukan dengan:
memastikan pompa
30
diganti
menggunakan kunci
pass dan kunci ring;
memindahkan casing
dengan menggunakan
crane; Setelah itu
dilakukan pelepasan
coupling pompa;
melepas gland packing;
pemasangan
mechanical seal.
4.
Kamis/
19 Maret
2015
Pembongkaran Main
Water Supply Pump A
(MWSP)
a. MWSP merupakan
pompa utama yang
digunakan untuk
memompa air dari
draft tube yang
digunakan sebagai
pendingin udara
generator, upper
31
dilakukan pemasangan
unit pompa dan uji
coba operasi pompa,
namun temperatur
pompa tetap tinggi
sehingga diindikasikan
poros pompa
mengalami keausan,
dan harus di bubut.
c. Prosedur
pembongkaran
dilakukan dengan:
memastikan pompa
MWSP A, Unit 4
Kamis/
19 Maret
2015
32
berfungsi untuk
mengatur bukaan Main
Inlet Valve dengan
menggunakan sistem
hidrolik (menggunakan
pelumas).
b.
Pada Governor
Actuator terdapat oil
33
Senin/
23 Maret
PLTA Unit 2
2015
kg/cm2.
b. Penggantian casing
dan coupling pompa
dilakukan karna
tekanan oil lifter thrust
bearing mengalami
34
dinding casing.
Menyebabkan gear
pump tidak bisa
berputar sedangkan
motor terus memberi
tenaga sehingga
mematahkan coupling
menjadi dua bagian.
c. Peralatan yang
dibutuhkan : kuci pass;
kunci ring; majun.
d. Prosedur kerja :
Memeriksa
ketersediaan peralatan
pengganti (Pompa set
& kopling); melepas
cover kopling dan unit
kopling; melepas
saluran masuk dan
keluar pompa; melepas
pompa dari
dudukannya;
memasang unit pompa
dan kopling yang baru
beserta karet kopling
fleksibelnya;
memasang saluran in
dan out pompa;
melakukan pengetesan
35
36
Kamis/
26 Maret
2015
37
c. Peralatan yang
dibutuhkan : kuci pass;
kunci ring; majun;
WD; autosol; amplas;
ember.
d. Prosedur kerja : buka
casing glass
menggunakan kunci
pass kunci ring;
tampung air yang
keluar dari sela casing
dengan menggunakan
ember; lepas glass;
bersihkan stainer yang
ada di dalam;
cleaning
semprotkan WD pada
permukaan glass lalu
bersihkan dengan
amplas; setelah bersih,
oleskan autosol dan
bersihkan
38
menggunakan majun;
39
Pembimbing, teknisi dan helper yang bekerja sangat ramah, interaktif dan
komunikatif, sehingga sering terjadi proses tanya jawab selama pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
BAB IV
DASAR TEORI DAN ANALISA DATA
40
Cooler
Kapasitas (L/m)
Turbine Bearing
260
Upper Bearing
300
Thrust/Lower Bearing
3200
Air cooler
12500
Tabel 4.1 Distribusi air pendingin
42
43
44
45
46
47
laju PP aktual
laju PP maksimum
aktual
Q
maks
Q
maks
Metode ini juga ditentukan dari bilangan C atau rasio kapasitas panas
yakni perbandingan antara kapasitas panas minimum dan kapasitas panas
maksimum
c
C min
C maks
Pr (bilangan Praudth)
Dengan
V xl
x Cp
k
49
Cp
Nu (bilangan Nurselt)
Dengan
hx l
k
ln (D o / D i )
+
2 kL
1
h2
Keterangan :
U
= perpindahan panas overall (W/m2K)
k
= koefisien konduktivitas (W/mK)
L
= panjang lintasan/tube (m)
h1
= koefisien perpindahan panas konduksi pada fluida1
(W/m2K)
h2
= koefisien perpindahan panas konduksi pada fluida2
(W/m2K)
Do
= diameter luar tube (m)
Di
= diameter dalam tube (m)
50
U As
Cmin
Keterangan NTU
U
As
Cmin
Keterangan
c
NTU
1 + c+ 1+c
Unit 4A (CuNi)
Oli
Air
51
Beban
(MW)
23/03/2015
23/03/2015
23/03/2015
24/03/2015
24/03/2015
24/03/2015
25/03/2015
25/03/2015
25/03/2015
26/03/2015
26/03/2015
26/03/2015
31/03/2015
31/03/2015
31/03/2015
In
(C)
Out
(C)
(C)
In
(C)
Out
(C)
(C)
In
(C)
Out
(C)
(C)
In
(C)
46,5
45,2
46
46,9
46,2
45,9
45,7
45,2
45,1
45,3
45,1
45,4
45,2
43,1
45,6
40,6 5,9
21,3 25,3
4
45,2 43,2
2
21,6
40,7 4,5
21,6 25,7 4,1
45,9 43,1
2,8 22,2
40,7 5,3
22,1 25,5 3,4
46,3 43,3
3
21,8
40,9
6
21,5 25,2 3,7
45,9 43,1
2,8 21,1
40,4 5,8
21,1 24,6 3,5
45,6 42,8
2,8 20,6
40,2 5,7
20,9 24,3 3,4
45,4 42,7
2,7 20,6
40,3 5,4
22,6 24,3 1,7
45,4 42,5
2,9 21,4
40,3 4,9
20,8 24,6 3,8
45,3 42,5
2,8 21,4
40,4 4,7
20,8 24,3 3,5
45,4 42,8
2,6 20,4
40
5,3
21,5 28,4 6,9
45,1 42,2
2,9
21
40,2 4,9
21
24,7 3,7
45,5 42,5
3
21,4
40,2 5,2
21,6 24,9 3,3
45,3 42,5
2,8 21,7
39,9 5,3
21,4 24,2 2,8
45
42,2
2,8 20,6
40
3,1
20,9 24,3 3,4
45,1 42,3
2,8 20,9
39,9 5,7
20,6 24,2 3,6
44,5 42,2
2,3 20,7
Tabel 4.1 Data temperatur oli dan air pada sistem air pendingin
pada Thrust and Lower Bearing
Out
(C)
(C)
26,4
26,6
26,5
26,2
25,9
25,9
25,9
25,8
25,9
25,9
26,2
26,4
25,8
26,1
26,1
4,8
4,4
4,7
5,1
5,3
5,3
4,5
4,4
5,5
4,9
4,8
4,7
5,2
5,2
5,4
Temperatur (C)
44
42
40
38
Tanggal
Gambar 4.8 Grafik data temperatur oli dan air pada sistem air pendingin
pada Thrust and Lower Bearing
52
161
130
170
162
168
maks
laju PP aktual
laju PP maksimum
aktual
Q
maks
Q
maks
Dimana Cmin adalah nilai kapasitas panas terkecil baik dari fluida air maupun
oli.
cpoli= 1.924,9 J/kgC
m
Coli
oli
cpair
= 90 kg/s
= cpoli x m
= 4.180 J/kgC
Cair
oli
air
= 26,633 kg/s
= cpair x m
air
= (1.924,9)(90)
= (4.180)(26,633)
= 173.241 Watt/C
= 111.325 Watt/C
(Sumber : Kalorindo)
C min
C maks
111.325
173.241
= 0,6426
Re =
=
= 14.927,376
L
( 3,14 ) (2,37 ) (959 x 106 )
Karena Re > 2300 maka aliran turbulen dan konveksi paksa karena
fluida dialirkan oleh pompa.
Bilangan Nurselt
Nu = 0,023 Re0,8 Pr0,4
Nu = (0,023) (14.927,376)0,8 (6,62)0,4
Nu = 106,969
Koefisien perpindahan panas konveksi
( 0,606 ) (106,969)
kNu
hair =
=
= 2.946,509 W/m2K
3
D
22 x 10
54
Karena pada sisi shell tidak diketahui jumlah fulida yang masuk, setiap
waktunya, maka diambil data dari laporan PT. Kalorindo yakni koefisien
oli
= 90 kg/s.
= 51,9 m2
Thickness = 2,1 mm
Ai
= 42,1206 m2
Length
= 2,37 mm
holi
= 1.622,28 W/m2K
= 314
hair
= 2.949,29 W/m2K
Do
= 22,225 mm
(Sumber : Kalorindo)
Didapat tahanan panas dari tube oil cooler berbahan stainless steel
adalah :
Do
)
Di
2 kL
ln (
Rstainless =
Rstainless =
22,225
( 18,025
)
( 2 ) ( 3,14 )( 14 ) (2,37)
Maka koefisiensi perpindahan panas keseluruhan pada material
stainless steel dapat ditentukan dengan :
1
U stainless
1
U stainless
1
U stainless
Ustainless
1
hair
1
2.946,509
+ Rstainless +
1
holi
+ 1,00522 x 10-3 +
= 1,961 x 10-3
= 509,992 W/m2K
55
1
1.622,28
1
hair
1
2.946,509
+ RCuNi +
1
holi
+ 4,021x 10-5 +
1
1.622,28
= 9,96 x 10-4
= 1.004,016 W/m2K
Setelah mengetahui koefisien perpindahan panas overall dari masingmasing bahan tube air cooler, selanjutnya bisa diketahui bilangan tak
berdimensi yang menentukan efektivitas sebuah Heat Exchanger, yaitu
Number of Transfer Unit (NTU). NTU adalah jumlah satuan perpindahan
panas yang merupakan tolak ukur perpindahan panas suatu penukar panas.
Harga NTU semakin besar maka penukar panas mendekati batas
termodinamikanya (Kreith, 1973).
U stainless A o
C min
( 509,992 ) (51,9)
NTUStainless =
111.325
NTUStainless = 0,238
NTUStainless =
NTUCuNi =
NTUCuNi =
U CuNi As
C min
( 1.004,016 ) (51,9)
111.325
56
NTUCuNi = 0,468
Besarnya efektivitas () sebuah heat exchanger didapat berdasarkan
fungsi NTU (Number Transfer Unit) dan c (Capacity ratio). Untuk tipe shell
and tube persamaan efektivitas adalah :
=2
1 + c+ 1+c
2
2 1+exp [0,468 1+(0,6426) ]
1+ 0,6426+ 1+(0,6426)
1exp [ 0,468 1+(0,6426)2 ]
= 0,331898 33,1898 %
Dengan C = 0,6426 dan NTU Stainless = 0,238 maka nilai
efektivitas () Oil Cooler Unit 4 A berbahan tube Stainless adalah :
=
= 0,197978 19,7978%
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Oil Cooler untuk Thrust and Lower Bearing (T/L Bearing) Unit 4
memiliki bahan tube yang berbeda, unit A menggunakan bahan
tembaga-nikel (CuNi) dan unit B menggunakan bahan Stainless steel.
Penggantian dimaksudkan agar sisi tube lebih tahan terhadap korosi,
imbas memburuknya kondisi air sungai Citarum yang digunakan.
Performa kedua Oil Cooler untuk T/L Bearing berbeda dapat ditinjau
langsung pada data temperatur oli keluar kedua unit Oil Cooler,
dimana Oil Cooler yang menggunakan bahan CuNi (unit A) mampu
mengeluarkan oli bertemperatur lebih rendah daripada Oil Cooler yang
menggunakan bahan stainless steel.
Melalui NTU-effectiveness method, didapat efektivitas Oil Cooler
thrust and lower bearing unit 4A berbahan CuNi memiliki efektivitas
() sebesar 33,189 % sedangkan Oil Cooler thrust and lower bearing
unit 4B berbahan stainless steel memiliki efektivitas () sebesar 19,797
ffl%.
Ditinjau dari perpindahan panas maka Oil Cooler thrust and lower
bearing
unit
4A bermaterial
CuNi
lebih
efektif
digunakan
tingkat kebersihan tube tapi juga dari jumlah aliran oli, apakah sesuai
dengan spesifikasi pabrikan atau tidak.
59
2
3
4
Tanggal
Senin/
9 Maret 2015
Selasa/
10 Maret 2015
Rabu/
11 Maret 2015
Kamis/
12 Maret 2015
Jumat/
13 Maret 2015
Uraian Kegiatan
Lokasi
PIC
Pak Asep
Pak Asep
Pak Jajang, Pak
Syaikhu, dan Pak
PLTA, Unit 2
PLTA, Unit 1
Afri
Bapak Afri
Bapak Afri
Bapak Afri
PLTA, Unit 4
PLTA, Unit 4
Bapak Afri
Bapak Dian
PLTA, Unit 4
60
Bapak Syamsul
7
8
Senin/
16 Maret 2015
Selasa/
17 Maret 2015
Rabu/
18 Maret 2015
Kamis/
19 Maret 2015
Unit 1; 2; 3; dan 4,
Bapak Yudi
PLTA Saguling
PLTA, Unit 4
PLTA, Unit 2
Tailrace PLTA, Unit 2
Syamsul
Bapak Afri
Bapak Afri
PLTA, Unit 1
Bapak Afri
PLTA, Unit 4
PLTA, Unit 4
Bapak Syamsul
Bapak Teguh, dan
(MWSP)
Data Record parameter alat ukur, sistem Air Cooler
10
Senin/
23 Maret 2015
61
Bapak Syamsul
Ruang Pemeliharaan
Bapak Soemantri
Mesin
PLTA, Unit1
Bapak Afri
PLTA, Unit 2
Ruang Pemeliharaan
Mesin
PLTA, Unit 4
Syamsul
Bapak Afri
Selasa/
24 Maret 2015
12
Rabu/
25 Maret 2015
13
14
15
16
Kamis/
26 Maret 2015
Jumat/
27 Maret 2015
PLTA, Unit 2
Bapak Afri
Ruang Pemeliharaan
Bapak Somantri
Mesin
PLTA, Unit 4
PLTA, Unit 3
Bapak Afri
PLTA, Unit 4
PLTA, Unit 4
PLTA, Unit 4
Cooler
Pembersihan glass pada ball cleaing pump
Komplek Cioray
PLTA, Unit 4
Cooler
Pengukuran dimensi Oil Cooler dan Air Cooler
Input laporan hasil Preventive Maintenance
PLTA, Base 1
Ruang Pemeliharaan
Senin/
30 Maret 2015
Selasa/
31 Maret 2015
62
Bapak Afri
Bapak Syamsul
Bapak Somantri
17
18
19
20
Rabu/
1 April 2015
Kamis/
2 April 2015
Senin/
6 April 2015
Selasa/
Mesin
Ruang Pemeliharaan
Cooler
Data Record parameter alat ukur, sistem Air Cooler
Mesin
PLTA, Unit 2; dan 3
Ruang Pemeliharaan
Bapak Afri
Mesin
Data Record parameter alat ukur, sistem Air Cooler
PLTA, Unit 4
PLTA, Based 2
bearing
Penyusunan Laporan Kerja Praktik
Bapak Afri
Ruang Pemeliharaan
Mesin
PLTA, Unit 1; 2; 3;
dan 4
Ruang Pemeliharaan
Monitoring Generator
Penyusunan Laporan Kerja Paktik
Mesin
PLTA, Unit 1; dan 2
Ruang Pemeliharaan
7 April 2015
Mesin
63
Bapak Yudi
Bapak Rudi
64