PENDAHULUAN
A. Judul Percobaan
Analisa Kuantitatif Campuran Pb dan Cu
B. Tujuan Percobaan
Menentukan kadar ion Pb dan Cu dalam larutan
BAB II
METODE
A. Alat dan Bahan
Alat :
1. Buret
2. Statif
3. Gelas beker
4. Kompor
5. Oven
6. Pipet ukur
7. Pro pipet
8. Pipet tetes
9. Gelas ukur
10. Erlenmeyer
11. Corong
12. Batang pengaduk
13. Kawat kasa
14. Kertas saring
15. Eksikator
Bahan :
1. Alkohol 1:1
2. H2SO4 4 N
3. Aquades
4. Larutan cuplikan
5. Indikator KI 20 %
6. Na2S2O3 0,1 N
7. Amilum 1 %
B. Cara Kerja
1. Penetapan Kadar Pb
Larutan cuplikan diambil sebanyak 50 ml lalu dimasukkan ke dalam gelas
beker.
Larutan dipanaskan hingga mendidih.
100
Ba Pb
2. Penetapan Kadar Cu
Filtrat hasil kerja penetapan kadar Pb ditambahkan 50 ml
aquades, 10 ml KI 20 %, dan 10 ml H2S2O4.
BAB IV
KESIMPULAN
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan
Tabel 1. Hasil Analisa Kadar Pb dan Cu
No
Volume Sampel
1
2
50 ml
20 ml
Volume
Titran
24,3 ml
Berat
endapan
0,5069
-
Kadar Cu
69,3 %
-
Kadar
Pb
31 %
B. Pembahasan
Analisa kimia merupakan penetapan komposisi suatu materi secara
kualitatif dan kuantitatif . Secara teoritis ada dua macam metode analisis yang
digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif . Analisa kualitatif artinya identifikasi
unsur/senyawa yang terdapat dalam suatu bahan sedangkan analisa kuantitatif
artinya sebagai estimasi/mengetahui kadar unsur atau senyawa dalam suatu bahan
(Day dan Underwood, 1996). Analisis kuantitatif berhubungan dengan penetapan
banyaknya suatu zat tertentu yang ada dalam sampel zat yang ditetapkan, yang
sering ditunjuk sebagai konstituen yang diinginkan/analit dapat merupakan
sebagian kecil/sebagian besar dari contoh yang dianalisis. Analisis kuantitatif
terbagi menjadi 2 yaitu analisis volumetri dan analisis gravimetri (Khopkar,
1990).
Analisis volumetri adalah titrimetri, dimana zat yang dianalisis dibiarkan
beraksi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dari buret
dalam bentuk larutan. Prinsip dari volumetri adalah mereaksikan zat yang akan
ditentukan dengan zat lain yang konsentrasinya telah diketahui. Contohnya :
Penetapan kadar Cu dalam larutan. Syarat analisis volumetri adalah reaksi yang
berlangsung harus secara cepat, reaksi berlangsung kuantitatif dan tidak ada reaksi
samping (Khopkar, 1990).
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu
unsur/senyawa tertentu. Pemisahan unsur-unsur/senyawa yang dikandung
dilakukan dengan beberapa cara yaitu : metode pengendapan, metode penguapan,
metode elektronalisis atau berbagai macam metode lainnya. Prinsip dari analisis
gravimetri adalah untuk mengubah zat yang hendak ditetapkan menjadi senyawa
lain yang beratnya dapat ditentukan, contoh : Penetapan Pb yang diendapkan
menjadi PbSO4 (Khopkar, 1990). Menurut Day dan Underwood (1989),
persyaratan yang harus dipenuhi agar metode gravimetri berhasil adalah :
1. Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang
tak terendapkan secara analitis tak dapat dideteksi.
2. Zat yang ditimbang hendaknya memiliki susunan yang pasti dan hendaknya
murni, atau sangat hampir murni. Bila tidak, akan diperoleh hasil yang galat.
Dalam percobaan ini, digunakan metode pengendapan. Umumnya
pengendapan dilakukan pada larutan yang panas sebab kelarutan bertambah
dengan bertambahnya temperatur. Jadi fungsi pemanasan adalah menambahkan
100
volume titran N titran63,5 100
50
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. dan Underwood, A.L. 1989. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.
Jakarta.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.
LAMPIRAN
1. Perhitungan penetapan kadar Pb
Endapan
= M2 M1
Kadar Pb=
100 Ba Pb
BA Pb
= 207,2
BA PbSO4 = 303,2
Kadar Pb =
100 207,2
0,5069100%
50
303,2
= 69,3 %
2. Perhitungan penetapan kadar Cu
Kadar Cu=
Kadar Cu=
100
volume titran N titran63,5 100
50
100
0,0243 0,1 63,5 100
50
= 31 %