dari
reumatik
seperti
artritis
reumatoid, spondilitis
ankilosis, osteoartritis, serangan gout (kadar asam urat yang tinggi), sindrom
nyeri pada tulang belakang, dsb.
2. Selain itu, obat ini juga digunakan sebagai anti-nyeri setelah operasi,
mengurangi radang dan bengkak setelah pembedahan, anti-nyeri pada kasus
seperti dismenorrhea, dan obat anti-nyeri tambahan pada infeksi berat yang
sangat sakit seperti pada infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan.
Kontraindikasi :
1. Kontraindikasi penggunaan obat ini adalah pasien dengan ulkus pada saluran
pencernaan baik dengan atau tanpa perdarahan saluran cerna, kelainan pada
Dosis harian yang direkomendasikan berkisar antara 100 150 mg. Pada
kasus yang lebih ringan dan juga pada kasus yang membutuhkan terapi jangka
Dosis pada anak dan dewasa muda biasanya 0,5 2 mg/kg/hari dibagi menjadi
2 3 kali pemberian tergantung pada beratnya penyakit. Untuk kasus radang
sendi rheumatoid yang menyerang anak usia muda, dosis harian dapat
mencapai 3 mg/kg/hari.
b.
Dosis maksimal 150 mg tidak boleh dilampaui. Karena kekuatan dosis pada
sediaan 50 mg, sediaan ini tidak direkomendasikan untuk digunakan pada anak
dan dewasa muda dibawah 14 tahun. Tablet sediaan 25 mg dapat digunakan
pada kelompok umur ini.
INTERAKSI OBAT
Apabila diberikan bersamaan dengan preparat yang mengandung lithium atau
digoxin, kadar obat-obat tersebut dalam plasma meningkat tetapi tidak dijumpai
adanya gejala kelebihan dosis. Beberapa obat antiinflamasi nonsteroid dapat
menghambat aktivitas dari diuretika. Pengobatan bersamaan dengan diuretika
golongan hemat kalium mungkin mungkin disertai dengan kenaikan kadar kalium
dalam serum. Pemberian bersamaan dengan antiinflamasi nonsteroid sistemik dapat
menambah terjadinya efek samping. Meskipun pada uji klinik diklofenak tidak
mempengaruhi efek antikoagulan, sangat jarang dilaporkan adanya penambahan
resiko perdarahan dengan kombinasi diklofenak dan antikoagulan, oleh karena itu
dianjrkan untuk dilakukan pemantauan yang ketat terhadap pasien tersebut. Seperti
dengan anti inflamasi nonsteroid lainnya, diklofenak dalam dosis tinggi (200 mg )
dapat menghambat agrregasi platelet untuk sementara.
Uji klinik memperlihatkan bahwa diklofenak dapat diberikan bersamaan
dengan anti diabetic oral tanpa mempengaruhi efek klinis dari masing-masing obat.
Sangat jarang dilaporkan efek hipoglikemik dan hiperglikemik dengan adanya
diklofenak sehingga diperlukan penyesuaian dosis obat-obat hipoglikemik. Perhatian
harus diberikan bila antiinflamasi nonsteroid diberikan kurang dari 24 jam sebelum
atau setelah pengobatan dengan methotrexate dalam darah dapat meningkat dan
toksisitas dari pbat ini bertambah. Penambahan nefrotoksisitas cyclosporine munkin
terjadi oleh karena efek obat-obat antiinflamasi nonsteroid terhadap prostaglandin
ginjal
FARMAKOKINETIK
PIROXICAM
Peroksikam adalah antiinflamasi non steroid yang mempunyai aktifitas antiinflamasi,
analgesik dan antipiretik
FARMAKOKINETIK
-
Waktu paruh dalam plasma lebih dari 45 jam; diberikan hanya satu kali sehari
dan
biosintesa
pembuluh darah
inflamasi
-
FARMAKODINAMIK
1. EFEK SAMPING OBAT
- gangguan seperti stomatitis, epigastric distress, mual, konstipasi, rasa tidak
nyaman pada abdomen
- sakit kepala, pusing, eritema, ruam kulit, hipertensi
2. INTERAKSI OBAT
- pemberian piroxicam bersama antikoagulan oral sulfonilurea / hidantoin
harus hati-hati dan dimonitor
- asetosal dan piroxicam tidak boleh diberikan bersama-sama
- pemberian bersama-sama dengan litium akan meningkatkan kadar litium
dalam darah
INDIKASI
- Untuk terapi simtomatik pada rheumatoid arthritis, osteoarthritis,
gangguan muskuloskeletal akut, spondilitis ankilosa dan gout akut
KONTRAINDIKASI
-
peradangan lambung.
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini.
Terhadap penderita yang mengalami bronkospasme, polip hidung, dan
angiodema, apabila diberikan aspirin atau antiinflamasi non steroid lain.
EFEK SAMPING
-
DOSIS
1. Dewasa :
- Rhematoid Arthritis, Osteoartritis dan ankilosing spondilitis, dosis awal 20
mg dalam dosis tunggal. Lama pemakaian cukup 3 hari karena pemakaian
lebih dari 3 hari tidak memberikan kemanfaatan dan mungkin ada efek
samping yang dapat meningkatkan GOUT akut, 40 mg sehari dalam dosis
tunggal atau terbagi selama 4-6 hari.
- Gangguan muskoskeletal akut, 40 mg sehari selama 2 hari dosis tunggal atau
terbagi, selanjutnya 20 mg sehari selam 7-14 hari.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anderson PO, Knoben JE, Troutman WG. 2002. Handbook of Clinical Drug Data.
USA: McGraw Hill; p 20-21
2.
Anonim.
2011.
Mekanisme
Inflamasi.
TUGAS FARMAKOLOGI I
Disusun Oleh
Rozalia (04111004031)
PSPDG 2011