Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tabel. 1
Pankreatitis akut
Pankreatitis kronik
Alkohol
Batu empedu
Obat-obatan
Trauma
Pasca operasi
Karsinoma pankreas
Hiperparatiroidisme
Infeksi virus
Alkohol
Obstruksi ductus
Pankreatikus
Hiperparatiroidisme
Idiopatik
Herediter
didalam tinja. Aotore dan steatore baru timbul setelah terjadi penurunan sekresi
lipase dan tripsin sebesar 90%. Intoleransi glukosa dengan diabetes melitus yang
bergantung kepada insulin merupakan manifestasi lanjut.(6)
D. Anatomi dan fisiologi
pankreatikus
terletak
dalam
lengkungan
duodenum.
Caput
pankreatikus memiliki bagian yang menonjol kearah cranial kiri, dorsal dari
pembuluh mesenterika superior, dan dikenal sebagai processus uncinatus. Ductus
choledocus yang melintas ke duodenum terletak dalam alur pada permukaan
dorsocranial caput pankreatis. (9)
Colum pankreatis disebelah dorsal beralur disebabkan oleh pembuluh
mesenterika superior. Corpus pankreas meluas kekiri melintasi aorta dan vertebra
L2 dorsal dari bursa omentalis. Corpus pankreatis berhubungan erat dengan
pembuluh splenika (lienalis) permukaan ventral pankreas tertutup oleh peritoneum
dan turut membentuk palungan gaster (ventrikulus). Permukaan dorsal pankreas
yang sama skali tidak memiliki lapisan peritoneum berhubungan dengan aorta,
arteri mesenterika sepureior, glandula suprarenalis sinistra dan ren sinistra serta
pembuluh renalis. Kauda pankreatis terletak antar kedua lembar ligamentum
plenorenale (lieorenalis)
splenikum. (9)
Ductus pankreatikus berawwal dalam kauda pankreatis dan melalui masa
kelenjar caput pankreas untuk mengarah ke kauda dan mendekati ductus
pankreatis.
Arteria
pankreatikoduodenalis
anterior
dan
arteria
punggung, dan penderita merasa lebih baik bila duduk sambil membungkuk ke
depan. Posisi berbaring atau berjalan akan memperberat nyeri. Nyeri tersebut
sering disertai mual, muntah, berkeringat, dan kelemahan. Nyeri biasanya hebat
sekitar 24 jam kemudian mereda selama beberapa hari. Pada pankreatitis kronik
nyeri lebih sering terlihat berupa nyeri epigastrium yang persisten, terletak dalam
dan tidak memberi respon pada pemberian antasid, Rasa nyeri ini dapat bertambah
berat setelah mengkonsumsi banyak makanan dan minum-minuman keras secara
berlebihan. (7,11)
Pemeriksaan
dapat
menunjukan
berbagai
derajat
syok,
takikardi,
leukositosis, dan demam. Ikterus ringan dapat timbul jika terjadi obstruksi biliaris.
Timbul nyeri tekan dan defans muskulat otot abdomen dengan distensi, ragiditas
dan bukti lain adanya peritonitis yang timbul bila peradangan mengenai
peritoneum. Bising usus dapat menurun atau tidak ada. (7).
Pada pankreatitis kronis perjalanan klinis dapat berupa serangan nyeri akut
berulang, massa pankreas fungsional yang semakin berkurang atau berkembang
secara perlahan. Steatorea, malabsorpsi, penurunan berat badan, dan diabetes
merupakan manifestasi destruksi lanjut. Pankreatitis kronis dapat terjadi setelah
pankreatitis akut, tetapi pada beberapa pasien timbul secara perlahan.(7)
b. Pemeriksaan laboratorium
Untuk membantu menegakkan diagnosis radang pankreas akut perlu dibantu
denagn pemeriksaan enzim yaitu amilase, lipase, dan tripsin.(7)
Amilase :
Kadar serum amilase pada pasien dengan pankreatitis akut berariasi
tergantung tingkat keparahan penyakitnya. Rata-rata pada kasus- kasus tanpa
komplikasi kadar serum amilase akan meningkat dalam waktu 2-12 jam pertama
setelah timbulnya gejala dan mencapai puncaknya setelah 12-72 jam. Biasanya
akan menurun menjadi normal dalam kurun waktu satu minggu meskipun
kepekaanya kurang sempurna (5-92%) dan tingkat spesifitas (20-60%),
pengukuran kadar serum amilase adalah petunjuk yang paling sering dan paling
luas digunakan untuk mendiagnosis pankreatitis. Keuntungan tes pemeriksaan
amilase adalah karna mudah dilakukan, dan relatif murah. namun bagaimanapun
terdapat beberapa kondisi non pankreatik yang dapat meningkatkan kadar amilase.
(6)
Lipase :
Kadar serum lipase pada pasien dengan pankreatitis akut akan eningkat pada
4-8 jam sejak timbulnya gejala klinis dan akan mencapai puncaknya setelah 24
jam. Kadar serum lipase akan menurun pada 8-14 hari. Spesifisitas (50-99%) dan
sensitiitan (86-100%).
tersebut tidak cukup memadai untuk mendiagnosis pankreatitis bilier akut atau
menetapkan etologinya. (6)
C. Pemeriksaan radiologi
1. Foto polos abdomen
Pankreatitis akut
Gambaran foto polos abdomen yang dijumpai pada pankreatitis akut adalah
adanya dilatasi dari usus halus yang berdekatan ; sentinel loop, gambaran ini
merupakan gambaran yang paling sering dijumpai pada pankreatitis akut,
meskipun tidak spesifik, dilaporkan dijumpai pada 50% penderita pankreatitis
akut. Dilatasi tersebut biasanya berlokasi pada kuadran kiri atas, tetapi dapat pula
terlihat pada tempat terdapatnya iritasi usus oleh eksudat. Dinding usus atau
lipatan pada sentinel loop dapat menebal karena adanya edema intramural yang
disebabkan oleh rangsangan proses inflamasi didekatnya. Usus halus ditempat lain
berisi sedikit atau tidak samasekali berisi gas, tetapi kadang-kadang terjadiileus
paralitik umum.(12)
Distensi duodenum karena iritasi proses inflamasi merupakan suatu variasi dari
sentinel loop. Bila keadaan ini disertai spasme pada duodenum distal,maka akan
tampak gambaran duodenal cut off sign. (12)
Kadang-kadang tampak gaster terpisah dari fleksura duodenojejunal dan kolon,
hal ini karena adanya edema hebat pada korpus dan kaput pankreas, atau oleh
karena terjadinya pengumpulan eksudat inflamasi. (12)
Dilatasi kolon ascendens dan transversum yang berisi gas disertai dengan
menghilangnya udara dalam kolon descenden; colon cut offsign yang disebabkan
10
Gambar 1
Gambar 2
Keterangan : (12)
Gambar1. : Gambaran colon cutt of sign pada pankreatitisakut.
Gambar 2 : Gambaran sentinel loop sign pada pankreatitis akut.
Pankreatitis kronik
Pankreatitis kronis ditandai dengan kerusakan pankreas progresif yang
akhirnya menyebabkan penurunan fungsi baik eksokrin dan endokrin dari
pankreas. Sel-sel stellata pankreas dianggap sel kunci dalam pembentukan fibrosis
pada pankreatitis kronis, terutama ketika diaktifkan oleh faktor-faktor beracun
seperti alkohol , metabolitnya , atau stres oksidatif atau sitokin dilepaskan selama
necroinflammation pankreas. (13)
11
Gambar 1
Gambar 2
12
Gambar 1
Gambar 2
Keterangan: (12)
Gambar 1 : pankreas normal
Gambar2
:
penumpukan cairan pada daerah
peripankreatik.
Gambar 3
Gambar3
Gambar 4
:
pankreatitis akut, volume keseluruhan pankreas mengalami
perubahan struktur parenkim dan hipoechogenity pada
pankreas disertai necroric dan edema masiv pada regio
pankreas.
Gambar4 :Pembesaran, pada daerah anteroposterior diameter caput
pankreas, corpus dan cauda mengalami pembesaran.
13
Pankreatitis kronik
Pada pankreatitis kronik didapatkan peninggian intensitas eko jaringan yang
menyeluruh atau dapat juga hanya pada sebagian kecil pankreas. Pankreas
biasanya juga membesar, konturnya menjadi ireguler dan gambaran eko struktur
jaringan menjadi agak heterogen. Sering ditemukan pelebaran saluran pankreas
yang ireguler. Bila terdapat kalsifikasi pada pankreas, ini dapat dilihat dengan
USG, maka suatu diagnosis pankreatitis kronik dapat ditegakkan. Ketepatan
diagnosis pankreatitis kronik secara ultrasonografi adalah sebesar 85%.(13)
Gambar 1.
Keterangan : (13)
14
3. CT-Scan
Pankreatitis akut
Temuan CT khas pada pankreatitis akut termasuk pembesaran fokal atau
difus pankreas, peningkatan heterogen kelenjar, kontur tidak teratur atau shaggy
dari margin pankreas, kaburnya lemak peripankreas disertai densitas lunak yang
echogenik, penebalan fasia, dan adanya kumpulan cairan intraperitoneal atau
retroperitoneal . Kumpulan cairan paling sering ditemukan di ruang pararenal
peripancreatic. (12)
berikut adalah gambaran CT pada pankreatitis akut:
15
Gambar 1
Keterangan:
Gambar 1 : pankreatitis akut, terdapat gambaran pembesaran pankreas
ringan dan edema peripankreas. (15)
Pankreatitis kronik
Fitur CT pankreatitis kronis yang dapat divisualisasikan pada CT scan
meliputi dilatasi saluran pankreas utama ; kalsifikasi ; perubahan ukuran, bentuk ,
dan kontur ; pseudocysts ; dan perubahan saluran empedu.(13)
Gambar 2
Gambar 1
Gambar 3
16
Keterangan : (13)
1. Pankreatitis kronis . Nonenhanced axial CT scan pankreas menunjukkan
kalsifikasi granular di pankreas(13)
2. Pankreatitis kronis . CT Scan pankreas potongan aksial ( pada pasien yang
sama seperti pada gambar sebelumnya ) menunjukkan saluran pankreas
agak melebar.(13)
3. Pankreatitis kronik, tampak gambaran dilatasi ductus, atrofi mulai dari
corpus-cauda pancreas. (15)
4. MRI
Pankreatitis akut
Perubahan morfologi pankreatitis akut sama antara pemeriksaan CT dan
MRI. Perubahan inflamasi akut muncul dengan gambaran intensitas yang rendah
di sekitar lemak peripancreatic. Komplikasi pankreatitis akut juga dapat
diidentifikasi. Perdarahan ditandai dengan pemendekan T1 atau intensitas sinyal
tinggi pada urutan T1. Koleksi cairan peripancreatic , pseudocysts , dan abses
ditandai oleh intensitas sinyal tinggi pada urutan T2. MRI juga mungkin lebih
baik daripada CT dalam mendeteksi daerah nekrosis pankreas yang tampak
sebagai pseudocysts sederhana pada CT. (12)
Pankreatitis kronik
Pada kebanyakan pasien, ductus pankreas yang normal terlihat pada inversi
MRI urutan T2 - weighted dan magnetic resonance cholangiopancreatography
( MRCP ) . MRCP dapat menggambarkan penampilan karakteristik ductus
pankreas pada pankreatitis kronis. calculi duktus Pankreas digambarkan sebagai
17
18
Gambar 2
Gambar 1
1. Pankreatitis kronis . Transaxial T2 - weighted MRI scan melalui cauda
pankreas menunjukkan saluran pankreas yang berkelok-kelok dan melebar
( panah )
2. Pankreatitis kronis . Magnetic resonance cholangiopancreatogram
diperoleh 24 jam setelah penempatan stend saluran empedu menunjukkan
drainase bilier yang baik melalui stent . striktur pankreas berliku-liku
melebar dan striktur hilir di kepala pankreas ( kiri) (13)
Kalsifikasi kecil pankreas sulit dideteksi dengan menggunakan MRI,
namun kalsifikasi yang lebih besar dapat dilihat. Sebagai hasil dari
19
F. Differential diagnosis
Tumor pankreas
CT-Scan
1. Pemeriksaan CT
Pada pemeriksaan CT ini akan dihasilkan gambar penampang melintang
tubuh dan organ-organ dalam tubuh. Akan tampak dengan jelas pembesaran kaput
pankreas yang ireguler, pembesaran kandung empedu disertai pelebaran saluran
empedu intra dan ekstra hepatik (tanda Curvoiser positif). Juga dapat dilihat
pelebaran saluran pankreas sebagai akibat sumbatan pada kaput. Densitas massa
tumor umumnya rendah (hipodens) dengan struktur heterogen. (15)
Gambar 1.
Keterangan :
20
Gambar 2.
Keterangan :
Gambar 2: Rekonstruksi koronal menampilkan peningkatan massa dan
penyempitan Vena Portal. (diambil dari kepustakaan 14)
G. KOMPLIKASI
Komplikasi pankreatitis akut : (17)
1. Pankreas : penumpukan cairan pada pankreas atau disekitar pankreas,
pseudokista, nekrosis, dan abses.
- Edema pankreatitis intertitial : pada pankreatitis akut dapat terjadi
dalam 4 minggu pertama. Sedangkan pada pseudocysts : pengumpulan
-
1.
2.
3.
4.
5.
jaringan nekrosis
komplikasi pankreatitis kronik11 :
Diabetes mellitusk
Malabsorpsi
Obstruksi biliaris : ikterus
Perdarahan gastrointestinal dan trombosis vena splenika
Sebagian kasus dapat berkembang menjadi kanker pankreas
H. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan pada pankreatitis adalah menghentikan proses
peradangan dan autodigesti serta menstabilkan sedikitnya keadaan klinis. Pada
sebagian besar kasus(90%) cara konservati berhasil dan pada sebagian kecil kasus
(10%) masih terjadi kematian yang terutama terjadi pada pankreatitis hemoragik
yang berat dengan nekrosis subtotal atau total. Pada keadaan ini diperlukan
tindakan bedah. Pada pankreatitis bilier, secepatnya harus dilakukan kolangiograi
retrograd secara endoskopik untuk mengeluarkan batu empedu.
(3)
enzim
protease
pada
pankreas
dan
nekrosis
jaringan
22
karna dapat menimbulkan spasme singter oddi. Selain petidin juga dapat
diberikan pentazokin.
2. Diberikan nutrisi parenteral total berupa cairan elektrolit, nutrisi, cairan
protein plasma.
3. Pankreas diistirahatkan dengan cara pasien dipuasakan.
4. Penghisapan cairan lambung pada kasus berat untuk mengurangi
pelepasan gastrin dari lambung dan mencegah isi lambung memasuki
duodenum untuk mengurangi rangsangan pada pankreas.
Tindakan bedah juga juga dapat dilakukan setelah penyakit berjalan
beberapa waktu apabila timbul penyulit seperti pembentukan kista atau abses,
pembentukan fistel, pada ikterus obstruksi dan pada perdarahan hebat
retroperitoneal atau pada daerah intestinal. Tindakan bedah juga di indikasikan
apabila dicurigai adanya infeksi dari pankreas yang nekrotik atau infeksi terbukti
dari aspirasi dengan jarum halus atau ditemukan adanya pengumpulan udara pada
pankreas atau peripankreas pada pemeriksaan CT-scan.(3)
I. Prognosis
Mortalitas akibat pankreatitis akut kira-kira 15% dan pankreatitis
hemoragika akut mempunyai mortalitas diatas 50%. faktor-faktor prediktif dari
prognosis yang buruk mencakup demam, hipotensi, takikardia dan gangguan
23
24