Anda di halaman 1dari 7

223

Puli

BAB VI
PULI
Puli digunakan untuk mentransmisikan daya dari batang/poros kebatang/poros
lainnya dengan menggunakan sabuk atau tali. Rasio kecepatan berbanding terbalik
dengan diameter puli merupakan hal yang mutlak dalam penggunaan puli, oleh
karena itu dalam memilih diameter puli perlu dipertimbangkan dengan sempurna
rasio kecepatannya. Puli harus sempurna dalam penggunaannya, tali atau sabuk
untuk menghubungkan puli satu dengan lainnya sejajar dan presisi pada permukaan
puli.
Puli biasanya terbuat dari besi tuang (cor), baja tuang, kayu dan kertas. Material
tuang (cor) memiliki gesekan dan karakteristik bahan yang baik. Puli yang dibuat dari
besi tekan (press) lebih ringan dibandingkan terbuat dari besi tuang, tapi permukaan
puli kurang memiliki gesekan .
A. Puli Besi Tuang
Puli umumnya terbuat dari besi tuang, karena membutuhkan biaya yang kecil.
Lingkaran bibir puli ditahan dari tengah puli dengan menggunakan lengan atau jeruji.
Jeruji dapat berbentuk lurus atau kurva (Gambar 2.1) dan jeruji menyilang digunakan
untuk puli elips.

Gambar 2.1
Puli besi tuang umumnya berbentuk lingkaran. Pada bibir puli terdapat celah
untuk meletakkan tali/sabuk (crowning). Celah tersebut dimaksudkan agar sabuk
mempunyai tegangan yang tetap dan tetap ditengah puli disaat bergerak/berputar.
Celah tersebut umumnya berukuran 9 mm untuk 300 mm lebar dari permukaan puli.
Puli besi tuang dapat berbentuk tunggal atau terpisah (split). Bila ditemukan
dilapangan dimana salah satu batang/poros digunakan untuk menghubungkan
batang/poros lainnya yang telah terdapat puli atau akhir dari transmisi puli, lebih
mudah meggunakan puli tipe terpisah (split). Pada puli tersebut terdapat jarak antara
permukaan puli satu dan lainnya atau terbagi dua bagian, dihubungkan dengan baut
sehingga dapat digunakan pada alat berat (Gambar 2.2).

Gambar 2.2
B. Puli Baja
Puli baja dibuat dari Lembaran/potongan baja yang di tekan (press) dan memiliki
daya tahan yang baik. Puli ini lebih ringan 40%-60% daripada besi tuang yang
memiliki kapasitas yang sama dan didesain untuk bekerja pada kecepatan tinggi.
Pada saat ini koefisien gesekkan dengan permukaan sabuk puli baja lebih sedikit
daripada yang terdapat pada puli besi tuang.
Elemen Mesin

224

Puli

Puli baja pada umumnya dibuat dengan tipe terpisah yang disambung dengan
baut bersama. Pada puli menyambung pada batang/poros dengan dikelem, tidak
terdapat pengunci seperti yang sering dioperasikan. Puli baja umumya peralatan
yang memiliki ring/paking perubah untuk digunakan pada setiap batang/poros
dengan ukuran yang berbeda-beda. Tabel dibawah menentukan jumlah dari jeruji.
Diameter puli
(mm)
280-500

Tabel 6.1
Jumlah
jeruji
6

Diameter jeruji
(mm)
19

560-710

19

800-1000

10

22

1120

12

22

1250

14

22

1400

16

22

1600

18

22

1800

18

22

Panjang dari pusat

lebar permukaan
2

Panjang dari pusat tidak boleh kurang dari 100 mm untuk diameter jari-jari
19mm dan 138mm untuk diameter jari-jari 22 mm.
Tebal dari lingkaran puli = 5 mm untuk setiap ukuran.
Jari-jari tunggal pada puli memiliki lebar sampai dengan 30 cm dan jari-jari
ganda memiliki lebar lebih dari 30cm.
C. Puli Kayu
Puli kayu lebih ringan dan memiliki koefisien lebih tinggi dari besi tuang atau puli
baja. Puli ini memiki berat 2/3 rad dari puli besi tuang pada setiap ukurannya. Pada
umumnya puli ini dibuat dari kayu pilihan dimana tiap serat kayu di lekatkan bersam
dengan tekanan yang kuat. Puli ini dijaga agar tidak terdapat penyerapan uap air
dengan menggunakan pelitur atau sejenisnya. Puli ini dibuat dengan ganda (both)
dan terpisah (split) pada pusatnya dengan menggunakan besi tuang, hal
dimaksudkan agardisaat berputar pada batang/poros. Puli tahan terhadap gaya
gesek yang ditimbulkan. Puli ini dapat dihubungkan dengan motor penggerak
dengan menggunakan sabuk tertentu.
D. Puli Kertas
Puli kertas dibuat dari serat kertas yang dikompresi dan terdapat logam pada
pusatnya. Puli ini sering digunakan sebagai transmisi sabuk dari elektrik motor, jarak
dari pusat ke pusat menggunakan batang/poros berukuran pendek.
E. Puli Terikat dan Lepas
Puli terikat dan lepas (lihat Gbr. 2.3), digunakan agar batang/poros pada mesin
dapat bekerja dengan baik. Puli terikat digunakan untuk poros/batang mesin
sedangkan puli lepas tidak digunakan pada poros/batang mesin. Sabuk berputar
pada puli terikat untuk menstransimisikan tenaga dari mesin, berbeda dengan puli
lepas yang tidak dapat digunakan mentransmisikan tenaga dari mesin. Walaupun
Elemen Mesin

225

Puli

demikian, pada puli terikat disaat mematikan satu mesin tidak mempengaruhi kinerja
mesin/komponen lain pada batang/poros yang sama dalam satu tingkat/garis.
Puli lepas adalah besi tuang dengan penahan pada satu sisi untuk menjaga
pergerakkan aksial.
Lingkaran luar dari puli terikat terbuat lebih besar daripada puli lepas hat ini
dimaksudkan agar tidak terjadi pengencangan(Slack) sabuk. Puli lepas biasanya
memiliki pusat puli yang lebih panjang untuk menurunkan gesekkan dibutuhkan
pelumas.

Gambar 2.3
F. Merancang Puli Besi Tuang
Prosedur dalam perancangan puli besi tuang, ada beberapa yang perlu
diperhatikan.
1. Dimensi Puli
Diameter puli (D) ,ada yang perlu diperhatikan antara lain rasio kecepatan dan
gaya sentrifugal yang terjadi. Kita mengetahui gaya sentrifugal terjadi pada lingkaran
luar puli.
f1

v2
g

Dimana :

= Kerapatan material
(7.2 gm/cm3 atau 7.2 kg/cm2 untuk besi tuang)
v = Kecepatan lingkaran luar puli (cm/det)

DN
60

D = Diameter puli
N = Putaran puli (rpm)
Dibawah ini adalah diameter puli dalam mm untuk sabuk datar (flat) dan sabukV.
20, 22, 25, 28, 32, 36, 40, 45, 50, 56, 63, 71, 80, 90, 100, 112, 125, 140, 160,
180, 224, 250, 260, 280, 315, 355, 400, 450, 500, 560, 630, 710, 800, 900, 1000,
1120, 1250, 1400, 1600, 1800, 2000, 2240, 2500, 2800, 3150, 3550, 4000, 5000,
5400.
Ukuran 20-36 mm hanya digunakan untuk sabuk-V.
Jika lebar dari sabuk diketahui, dari lebar dari puli atau muka puli (B) Maka
diambil 25% lebih besar dari lebar sabuk.

B = 1 .25 b ; dimana b = lebar dari sabuk.


Menurut I.S.I. Lebar dari puli dan lebar sabuk dapat dilihat pada tabel
perbandingan( label F.1.a)
Tabel 6.2
Lebar sabuk
dalam (mm)
Elemen Mesin

Lebar puli lebih besar daripada


lebar sabuk (mm)

226

Puli

Up to 125
125-250
250 375
375 500

13
25
38
50

Di bawah ini merupakan lebar puli besi tuang datar dan baja ringan (mm):
16, 20, 25, 32, 40, 50, 63, 71, 80, 90, 100, 112, 125, 140, 160, 180, 200, 224,
250, 315, 355, 400, 450, 560, 630.
Tebal dari lingkaran puli (t) bervariasi dari
untuk

sabuk

tunggal

dan

D
D
2 mm sampai
3 mm
200
200

D
6 mm
200

untuk

sabuk

ganda.

Diameter puli (D) dalam mm.


2. Dimensi Lengan
(i) Banyaknya lengan yang dapat diambil 4 untuk diameter puli dari 20 cm
sampai 60 cm dan 6 untuk diameter puli dari 60 cm sampai 150 cm.
Ket. Untuk puli yang diameternya kurang dari 20 cm terbuat dari solid disk
yangbtelah terdapat lengan. Tebal puli diambil dari tebal lingkaran puli dari tengah
puli ke permukaan puli.
(ii) Persimpangan dari lengan biasa berbentuk elips dengan sumbu utama (a)
sampai dengan sumbu minor (b) persimpangan dari lengan yang perlu diperhatikan
lengan cantilever, harus benar akhir pusat puli sampai pengangkut terkosentrasi
pada akhir lingkaran puli. Panjang dari cantiveler diambil sama dengan radius puli
lebih lanjut diasumsikan pada suatu waktu, tenaga untuk mentransmisikan pusat ke
lingkaran luar puli, hanya menggunakan setengah total lengan.
Misalkan : T = transmisi torsi
R2 = Radius puli
n = Banyaknya lengan .-. Beban
Tangensial per lengan

2T
Rn

Maksimum bending pada lengan di akhirdari pusat puli


M

Modulus,
Z

2T
2T
R
Rn
n

ba 2
32

Sekarang gunakan penggabungan,


f b or f t

M
, persimpangan dari lengan berlaku.
Z

Gambar 2.4
(iii) Lengan meruncing dari pusat ke lingkaran luar. Keruncingan ini biasanya
sampai

1
1
sampai
.
48
12

(iv) Ketika lebar puli berhubungan dengan diameter puli, maka dua jajar lengan
dibutuhkan (Gbr. 2.4)

Elemen Mesin

227

Puli

3. Dimensi Pusat Puli


(i) Diameter pusat (d1) dan diameter batang/poros (d) dapat dibuat persamaaan
: D| = 1.5d + 25 mm. Diameter pusat puli tidak boleh lebih dari 2d.
(ii) Panjang dari pusat/nap,
L

d
2

Panjang minimum dari pusat/nap

2
B tapi tidak boleh melebihi lebar puli (B).
3

Contoh 6.1 Puli mentransimisikan daya sebesar 45 h.p pada 240 rpm. Sabuk
vertikal dengan membentuk sudut 180. Jarak tengah puli dari lingkaran luar puli 35
cm. = 0.25. Tentukan:
a. Diameter puli
b. Lebar sabuk di asumsikan 1 cm.
c. Diameter poros/batang
d. Dimensi pengunci
e. Ukuran lengan
Bagian lengan diambil yang elips, sumbu utama terhubung dengan kedua
sumbu minor.
Dibawah ini ketentuan yang dapat diambil dalam desain diantaranya:
Tekanan dan kompresi poros/batang
: 800 kg/cm2
Pengunci
: 500 kg/cm2
Tekanan sabuk
: 25 kg/cm2
Lingkaran luar puli: tekanan
: 45 kg/cm2
Lengan puli
: tekanan
: 150 kg/cm2
Diketahui:
Daya transmisi , P = 45 hp.
Putaran, N = 240 rpm
Sudut penempatan, = 1800 = rad
Jarak puli dan lingkaran L = 35 cm
Koefisien gesek, 0,25
a. Diameter Puli
Misalkan D = Diameter puli
ft = Gaya sentrifugal = 45 kg/cm2
ft

v2

2
7,2 x10 2v 2
45
( 7,21x10 2 kg/cm2 untuk besi tuang)
981
45 x981
v2
641x104
7,2 x10 2
v 641x10 4 2.480 cm/dt
24,8 m/det

Kita tahu bahwa


v

DN

60
v x 60
24,8 x 60
D

197,2 atau 200 cm


N
x 240

Elemen Mesin

228

Puli

b. Lebar Sabuk
Misalkan b = Lebar sabuk
t = Tebal sabuk = 1cm
f = tekanan untuk material sabuk
= 25 kg/cm2
T1 = Tekanan kuat pada sabuk
T2 = Tekanan kendur pada sabuk
Kita tahu bawa horse power mentransmisikan
P

T1 T2 v

75
Px75 45 x 75
T1 T2

136 kg .....(i )
v
24,8

maka
2,3 log
log

T1
0,25 x
T2
T1 0,25 x

0,341
T2
2,3
T1
2,193
T2

atau T1 2,193 T2
Subsitusi T1 ke (i)

2,913T 2T1 135


T2 114 kg
T1 T 2 136 114 136 250 kg

Kita mengetahui bahwa


T1 f .b.t
b

T1
250

10 cm
f .t
25 x1

c. Diameter Poros/Batang
Misalkan d = Diameter poros/batang
F2 = Tekanan pada poros/batang =500 kg/cm 2
Kita mengetahui torsi pada transmit poros/batang
Px 4500
2 N
45 x 4500

134,2 kg.m 13420 kg..cm


2 240

Momen pada poros/batang

M T1 T2 xL

250 114 x35 12.740 kg .cm

Ta

T2 M2
13.420 2 12.470 2

18.500 kg .cm

Dengan menggunakan persamaan

Elemen Mesin

229

Puli

fad 2
16
16 xTa
d3
188,4
x500
d 3 188,4 5,76 atau 6 cm

Ta

d. Dimensi Pengunci
Dimensi standar pengunci memiliki diameter 6 cm
Lebar kunci w = 18 mm
Tebal kunci =11 mm
Misalkan
l = panjang kunci
Persamaan yang kita dapat,
T l x w x fa x

d
2

13.420 l x 1,8 x 500 x


l

6
2700 l
2

13.420
2,49 cm
2700

Panjang kunci sama dengan 2d


Panjang kunci = 2 x 6 = 12 cm
e. Ukuran Lengan
Misalkan n = banyaknya lengan = 6 (diketahui)
Fb = kekuatan lengan =150 kg/cm2
b = sumbu minor
a = Sumbu mayor (utama) = 2 b (diketahui)
Kita ketahui bahwa bending momen maksimum per lengan
2T
n
2 x13.420

4.473 kg.cm
6

dan bagian modulus,

ba 2
32

b( 2b) 2 b 3
32
8

dari persamaan,
M
Z
4.473 x8
150
2
b
8
4.473 x8
b3
75,8
150 x
b 4,23 atau 4,4 cm
a 2b 2 x 4,4 8,8 cm
fb

Elemen Mesin

Anda mungkin juga menyukai